CARA MENGHITUNG ANGKA KREDIT GURU 2013
1
CARA MENGHITUNG ANGKA KREDIT
GURU 2013
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
PERHITUNGAN HASIL PENILAIAN KINERJA GURU
Contoh & Soal
Kementerian Pendidikan Nasional 2010
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT UNTUK PROMOSI KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN
FUNGSIONALGURU
A. CONTOH-CONTOH PERHITUNGAN ANGKA KREDIT UNTUK PROMOSI KENAIKAN
PANGKAT DAN JABATAN FUNGSIONAL GURU
1.
Penilaian kinerja bagi guru pembelajaran atau pembimbingan
Contoh 1: Guru Matapelajaran (Pembelajaran)
Budiman, S.Pd. adalah guru Bahasa Indonesia dengan jabatan Guru Pertama pangkat dan
golongan ruang Penata Muda III/a TMT 1 April 2012. Budiman S.Pd. yang mengajar 24 jam
tatap muka dan telah mengikuti PK GURU pada Desember 2012 dengan nilai 50. Maka
untuk menghitung angka kredit yang diperoleh oleh Budiman S.Pd. pada tahun tersebut
digunakan
1)
langkah-langkah
perhitungan
sebagai
berikut.
Konversi hasil PK GURU ke skala 0 – 100 nilai Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 dengan
menggunakan rumus berikut ini:
50
= ————– x 100 = 89
56
Ingat nilai tertinggi PKG pembelajaran adalah 56.
2)
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tetapkan range nilai PKG dalam skala 0 – 100. Nilai
89 ternyata berada dalam rentang 76 – 90 dalam skala tersebut dengan sebutan “baik”
(100%).
3)
Tentukan angka kredit per tahun yang diperoleh Budiman S.Pd. dengan menggunakan
rumus tersebut di atas; maka angka kredit yang diperoleh Budiman, S.Pd. untuk subunsur
pembelajaran pada tahun 2012 (dalam periode 1 tahun) adalah :
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka kredit per tahun = ———————————————————4
{(50-3-5) x 24/24 x 100%}
= ———————————— = 10,5
4
Ingat! untuk menetapkan AKK, AKPKB dan AKP wajib atau yang dipersyaratkan lihat Pasal
16 dan 17 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No. 16 Tahun 2009
2
4)
Angka kredit yang diperoleh Budiman, S.Pd. sebanyak 10.5 per tahun. Apabila
Budiman, S.Pd. memperoleh nilai kinerja tetap “baik”, selama 4 tahun, maka angka kredit
untuk unsur pembelajaran yang dikumpulkan adalah 10.5 x 4 = 42
5)
Apabila Budiman, S.Pd. melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan dan
memperoleh 3 angka kredit dari pengembangan diri dan 5 angka kredit dari kegiatan
penunjang, maka Budiman, S.Pd. memperoleh angka kredit kumulatif sebesar = 42 + 3 + 5
= 50. Karena angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik pangkat/jabatan adalah 50 (Guru
Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a ke Guru Muda pangkat Penata Muda
Tingkat I, golongan ruang III/b). Jadi Budiman S.Pd. dapat naik pangkat/jabatan tepat dalam
4 tahun.
Contoh 2: Guru Bimbingan dan Konseling (Pembimbingan)
Rahayu, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 2 Pamulang dengan
jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c TMT 1 April 2013. Sebagai guru
BK,
Rahayu
S.Pd.
membimbing
siswa
150
orang
dan
telah
mengikuti
program
pengembangan diri dengan angka kredit 3 serta menghasil-kan publikasi ilmiah dan/atau
karya innovatif dengan angka kredit 6. Rahayu juga telah memperoleh angka kredit 10
untuk unsur penunjang. Pada Desember 2013 yang bersangkutan dinilai kinerjanya dan
memper- oleh hasil nilai PK GURU adalah 63. Maka untuk menghitung angka kredit yang
diperoleh Rahayu S.Pd. dalam satu tahun adalah sebagai berikut:
1)
Konversi hasil PK GURU ke skala 0 – 100 nilai Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 dengan
menggunakan formula yang sama dengan contoh 1 (ingat karena PK GURU pembimbingan,
BK/konselor Nilai PKG tertingginya adalah 68), maka dengan formula tersebut di atas
diperoleh
2)
Nilai
Berdasarkan
PKG
Peraturan
(100)
Menteri
=
63/68
Negara
x
Pendayagunaan
100
Aparatur
=
Negara
92.64
dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tetapkan range nilai PKG dalam skala 0 – 100. Nilai
92.64 ternyata berada dalam rentang 91 – 100 dalam skala tersebut dan disebut “amat baik
(125%)”.
3)
Tentukan angka kredit per tahun yang diperoleh Rahayu S.Pd. dengan menggunakan
rumus, maka angka kredit yang diperoleh Rahayu S.Pd. untuk subunsur pembimbingan pada
tahun 2013 (dalam periode 1 tahun) adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka Kredit satu tahun = ———————————————————
4
[{100-(3+6) -10 } x 150/150 x 125%]
= ————————————————— = 25,31
4
4)
Angka kredit yang diperoleh Rahayu, S.Pd. sebanyak 25,31 per tahun. Apabila Rahayu,
S.Pd. memperoleh nilai kinerja tetap “amat baik”, selama 4 tahun, maka angka kredit untuk
unsur pembelajaran yang dikumpulkan adalah 25,31 x 4 = 101,2
3
5)
Karena Rahayu, S.Pd. telah melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan dan memperoleh 3 angka kredit dari pengembangan diri, 6 angka kredit dari
publikasi ilmiah dan inovasi, dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka sdr.
Rahayu, S.Pd. memperoleh angka kredit kumulatif sebesar = 101,2 + 3 + 6 + 10 = 120,2.
Karena angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik pangkat/jabatan adalah 100 (Guru
Muda pangkat Penata, golongan ruang III/c ke Guru Muda pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang III/d). Jadi Rahayu, S.Pd. dapat naik pangkat/jabatan dalam 4 tahun.
2.
Penilaian kinerja tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang
mengurangi jam mengajar tatap muka
a.
Kepala Sekolah/Madrasah
Untuk kepala sekolah/madrasah, dimensi/aspek kompetensi yang dinilai adalah: (i)
kepribadian
dan
sosial;
(ii)
kepemimpinan
pembelajaran;
(iii)
pengembangan
sekolah/madrasah; (iv) manajemen sumber daya; (v) kewirausahaan; dan (vi) supervisi
pembelajaran. Paket penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah tersebut dilakukan dengan
menggunakan instrumen penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah (IPKKS/M). Instrumen
tersebut terdiri dari 6 (enam) aspek/dimensi penilaian menggunakan skala penilaian 1
sampai dengan 4, dengan rentang skor antara 6 sampai dengan 24 berasal dari (1 x 6
kompetensi = 6 s.d. 4 x 6 kompetensi =24).
Oleh karena itu, untuk konversi skor menggunakan rumus:
NIPKKS/M
NKKS/M = —————- X 100
24
Keterangan:
NKKS/M adalah Nilai Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah
NIPKKS/M adalah Nilai Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah
24 skor maksimum hasil PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah
Contoh 3: Kepala Sekolah/Madrasah
Ahmad Sumarna, S.Pd. jabatan Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a TMT 1
April 2014 mengajar mata pelajaran Fisika, diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah
memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai guru adalah 48 dan sebagai kepala sekolah
mendapat skor 18 pada Desember 2014. Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya
adalah
sebagai
berikut.
Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Ahmad Sumarna, S.Pd. ke skala
nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 48/56 x 100 = 85,7
2)
Nilai kinerja guru untuk unsur pembelajaran/pembimbingan, kemudian dikategorikan
ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel konversi di atas). Nilai PK Guru
pembelajaran 85,7 masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik (100%)”.
4
3)
Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Ahmad Sumarna, S Pd.
adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka Kredit per tahun = ———————————————————–
4
[{150 - (4 + 12) -15 } x 6/6 x 100%]
= ———————————————— = 29,75
4
Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah, Ahmad
Sumarna, SPd. ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 18/24 x 100 = 75
2)
Nilai kinerja Ahmad Sumarna, S.Pd. untuk unsur tugas tambahan sebagai Kepala
Sekolah, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%),
Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel
konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah 75 masuk dalam
rentang 61 – 75 dengan kategori “Cukup (75%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah yang diperoleh
Ahmad Sumarna, S Pd. adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x NPK
Angka Kredit satu tahun = ————————————4
= {150 – (4 + 12) – 15} x 75% = 22,31
4
4)
Total angka kredit yang diperoleh Ahmad Sumarna, S.Pd untuk tahun 2014 sebagai
guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah adalah = 25% (29,75) + 75%
(22,31)
5)
=
7,44
+
16,73
=
24,17.
Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Ahmad Sumarna, S.Pd mempunyai nilai
kinerja yang sama, maka nilai yang diperoleh Ahmad Sumarna, S.Pd sebagai kepala sekolah
adalah:
6)
4
x
24,17
=
96,68
Apabila Ahmad Sumarna, S.Pd melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 12 angka
kredit dari publikasi ilmiah, dan 15 angka kredit dari kegiatan penunjang. Apakah Ahmad
Sumarna, S.Pd dapat naik pangkat? Ahmad Sumarna, S.Pd memperoleh angka kredit
kumulatif sebesar 96,68 + 4 + 12 + 15 = 127,68, maka yang bersangkutan tidak dapat naik
pangkat dari golongan ruang IV/a ke golongan ruang IV/b dengan jabatan Guru Madya
dalam waktu 4 tahun, karena belum mencapai persyaratan angka kredit yang diperlukan
untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya (Permenegpan dan RB No. 16 Tahun 2009).
b.
Wakil Kepala Sekolah/Madrasah
Guru yang mempunyai tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah/madrasah penilaian
kinerjanya dinilai dengan instrumen yang memiliki komponen penilaian; (i) Kepribadian dan
5
sosial; (ii) Kepemimpinan; (iii) Pengembangan sekolah/madrasah; (iv) Kewirausahaan; dan
(v) Bidang tugas masing-masing (Akademik, Kesiswaan, Humas, atau Sarana dan Prasarana).
Secara umum seorang wakil kepala sekolah/madrasah mempunyai penilaian kinerja dengan
asumsi skor maksimal 4 untuk masing-masing komponen. Jadi seorang wakil kepala
sekolah/madrasah mempunyai gabungan nilai kinerja secara umum dan sesuai dengan
bidang tugasnya nilai tertinggi hasil kinerja wakil kepala sekolah/madrasah adalah: 16 skor
maksimal nilai kinerja secara umum + 4 skor maksimal nilai kinerja bidang tugas = 20.
Contoh
4:
Wakil
Kepala
Sekolah/Madrasah
Dra. Roesmiyati, jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1 April 2014
mengajar mata pelajaran Fisika, 12 jam tatap muka per minggu. Dra. Roesmiyati selain
mengajar juga diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah. Pada penilaian kinerja
Dra. Roesmiyati pada Desember 2014 memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai guru
adalah 49 dan sebagai wakil kepala sekolah mendapat nilai 18. Berapa angka kredit yang
diperoleh Dra. Roesmiyati? Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya adalah sebagai
berikut.
Perhitungan
1)
angka
kredit
tugas
pembelajaran:
Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Dra. Roesmiyati ke skala nilai
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16
2)
Tahun
2009
adalah:
49/56
x
100
=
87,5
Nilai kinerja Dra. Roesmiyati untuk unsur pembelajaran, kemudian dikategorikan ke
dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat tabel konversi di atas). Nilai PK Guru
pembelajaran 87,5 masuk dalam rentang 76 – 90 kategori “Baik (100%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Dra. Roesmiyati adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka kredit per tahun = ———————————————————4
[{100 - (4 + 8) -10 } x 12/12 x 100%]
= ————————————————— = 19,5
4
Perhitungan
1)
angka
kredit
tugas
tambahan
sebagai
Wakil
Kepala
Sekolah:
Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah Dra.
Roesmiyati. ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 18/20 x 100 = 90
2)
Nilai kinerja Dra. Roesmiyati untuk unsur tugas tambahan sebagai Wakil Kepala
Sekolah, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%),
Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel
konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah 90 masuk
dalam
3)
rentang
76
–
90
dengan
kategori
“Baik
(100%)”.
Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah yang diperoleh
Dra. Roesmiyati adalah:
6
(AKK – AKPKB – AKP) x NPK
Angka kredit satu tahun = ————————————
4
{100 – (4 + 8) – 10} x 100%
= ———————————– = 19,5
4
4)
Total angka kredit yang diperoleh Dra. Roesmiyati untuk tahun 2014 sebagai guru yang
mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah adalah = 50% (19,5) + 50% (19,5) = 9,75
+
5)
9,75
=
19,5.
Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Dra. Roesmiyati mempunyai nilai kinerja
yang sama, maka nilai yang diperoleh Dra. Roesmiyati sebagai Wakil Kepala Sekolah adalah:
4
6)
x
Apabila
Dra.
19,5
Roesmiyati
=
melaksanakan
kegiatan
78
pengembangan
keprofesian
berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 8 angka
kredit dari publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka Dra.
Roesmiyati memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 78 + 4 + 8 + 10 = 100. Jadi yang
bersangkutan dapat naik pangkat dan jabatan dari golongan ruang III/d ke golongan ruang
IV/a dengan jabatan Guru Madya dalam 4 tahun karena telah mencukupi persyaratan angka
kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya (Permennegpan dan
RB No. 16 Tahun 2009) tersebut.
c.
Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah
Perhitungan
skor
kinerja
guru
yang
diberi
tugas
sebagai
Kepala
Perpustakaan
sekolah/madrasah terdiri atas 6 (enam) dimensi kinerja dengan 10 (sepuluh) jenis kegiatan
yang
bersumber
dari
Standar
Kompetensi
Kepala
Perpustakaan
Sekolah/Madrasah
(Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008). Berdasarkan indikator-indikator yang dinilai pada
jenis kegiatan, penilai memberikan skor dengan rentangan 1 sampai 4. Skor maksimal hasil
PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah
adalah 40 (10 jenis kegiatan kali 4).
Konversi skor hasil PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan
Sekolah/Madrasah menggunakan rumus:
NIPKKPS/M
NKKPS/M = —————— X 100
40
Keterangan:
NKKS/M
adalah
Nilai
Kinerja
Kepala
Perpustakaan
Sekolah/Madrasah
NIPKKS/M adalah Nilai Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah
40 skor maksimal hasil PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan
Sekolah/Madrasah.
Contoh 5: Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah
7
Dra. Nina, jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1 April 2014 mengajar
mata pelajaran Bahasa Indonesia dan diberi tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan
sekolah. Yang bersangkutan mengajar 12 jam per minggu dan memperoleh hasil penilaian
kinerja sebagai guru adalah 48 dan sebagai Kepala Perpustakaan sekolah mendapat nilai 30
pada Desember 2014. Apakah Dra. Nina dapat naik pangkat selama 4 tahun kedepan?
Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya adalah sebagai berikut.
Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Dra. Nina ke skala nilai Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 adalah: 48/56 x 100 = 85,71
2)
Nilai kinerja Dra. Nina untuk unsur pembelajaran, kemudian dikategorikan ke dalam
Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel konversi di atas). Nilai PK Guru
pembelajaran 85,71 masuk dalam rentang 76 – 90 kategori “Baik (100%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Dra. Nina adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka Kredit per tahun = ————————————————————
4
[{100 – (4 + 8) - 10} x (12/12)] x 100%
= —————————————————- = 19,5
4
Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan Dra.
Nina ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 30/40 x 100 = 75
2)
Nilai kinerja Dra. Nina untuk unsur tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan,
kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang
(50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel
konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan 75 masuk
dalam rentang 61 – 75 dengan kategori “Cukup (75%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan yang
diperoleh Dra. Nina adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x NPK
Angka kredit satu tahun = —————————————4
{100 – (4 + 8) – 10} x 75%
= ————————————- = 14,62
4
4)
Total angka kredit yang diperoleh Dra. Nina untuk tahun 2014 yang mendapat tugas
tambahan sebagai Kepala Perpustakaan adalah = 50% (19,5) + 50% (14,62) = 9,75 + 7,31 =
17,06.
8
5)
Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Dra. Nina mempunyai nilai kinerja yang
sama, maka nilai yang diperoleh Dra. Nina sebagai Kepala Perpustakaan adalah: 4 x 17,06 =
68,25
6)
Apabila Dra. Nina melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 8 angka kredit dari
publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka Dra. Nina memperoleh
angka kredit kumulatif sebesar 68,25 + 4 + 8 + 10 = 90,25. Jadi yang bersangkutan pada 4
tahun mendatang belum dapat naik pangkat dan jabatan dari golongan ruang III/d ke
golongan ruang IV/a dengan jabatan Guru Madya, karena belum memenuhi persyaratan
angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya (Permennegpan
dan RB No. 16 Tahun 2009) tersebut.
d.
Ketua Program Keahlian Sekolah/Madrasah
Konversi skor penilaian kinerja Ketua Program Keahlian Sekolah/Madrasah menggunakan
rumus:
NIPKKPKS/M
NKKPKS/M = ——————– X 100
32
Keterangan:
NKKS/M
NIPKKS/M
adalah
adalah
Nilai
Kinerja
Nilai
Instrumen
Ketua
Program
Penilaian
Kinerja
Keahlian
Ketua
Sekolah/Madrasah
Program
Keahlian
Sekolah/Madrasah
32 skor maksimal hasil PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Ketua Program
Keahlian Sekolah/Madrasah.
Contoh 6: Ketua Program Keahlian Sekolah/Madrasah
Drs. Rahmat memiliki jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1 April 2014
mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, diberi tugas tambahan sebagai ketua program
keahlian sekolah. Yang bersangkutan mengajar 12 jam per minggudan memperoleh hasil
penilaian kinerja sebagai guru adalah 46 dan sebagai ketua program keahlian sekolah
mendapat nilai 28 pada Desember 2014. Apakah yang bersangkutan naik pangkat untuk 4
tahun ke depan? Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya adalah sebagai berikut.
Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Drs. Rahmat ke skala nilai
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 adalah: 46/56 x 100 = 82,14
2)
Nilai kinerja Drs. Rahmat untuk unsur pembelajaran, kemudian dikategorikan ke dalam
Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel konversi di atas). Nilai PK Guru
pembelajaran 82,14 masuk dalam rentang 76 – 90 kategori “Baik (100%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Drs. Rahmat adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka Kredit per tahun = ————————————————————
9
4
[{100 – (4 + 8) - 10} x (12/12)] x 100%
= —————————————————- = 19,5
4
Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai Ketua Program Keahlian:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Ketua Program Keahlian Drs.
Rahmat ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 28/32 x 100 = 87,5
2)
Nilai kinerja Drs. Rahmat untuk unsur tugas tambahan sebagai Ketua Program
Keahlian, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%),
Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel
konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Ketua Program Keahlian 87,5
masuk
3)
dalam
rentang
76
–
90
dengan
kategori
“Baik
(100%)”.
Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Ketua Program Keahlian yang
diperoleh Drs. Rahmat adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x NPK
Angka kredit satu tahun = ————————————–
4
{100 – (4 + 8) – 10} x 100%
= ————————————- = 19,5
4
4)
Total angka kredit yang diperoleh Drs. Rahmat untuk tahun 2014 sebagai guru yang
mendapat tugas tambahan sebagai Ketua Program Keahlian adalah = 50% (19,5) + 50%
(19,5)
5)
=
9,75
+
9,75
=
19,5.
Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Drs. Rahmat mempunyai nilai kinerja yang
sama, maka nilai yang diperoleh Drs. Rahmat sebagai Ketua Program Keahlian adalah: 4 x
19,5
6)
=
78
Apabila Drs. Rahmat melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 8 angka kredit dari
publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka Drs. Rahmat
memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 78 + 4 + 8 + 10 = 100. Jadi yang bersangkutan
pada 4 tahun mendatang dapat naik pangkat dan jabatan dari golongan ruang III/d ke
golongan ruang IV/a dengan jabatan Guru Madya, karena telah mencukupi persyaratan
angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya (Permennegpan
dan RB No. 16 Tahun 2009) tersebut.
Kepala Laboratorium/Bengkel Sekolah/Madrasah
Aspek kinerja yang dinilai pada guru dengan tugas tambahan sebagai Kepala
Laboratorium/bengkel adalah aspek; (i) Kepribadian; (ii) Sosial; (iii) Pengorganisasian guru,
10
laboran/teknisi; (iv) Pengelolaan program dan administrasi; (v) Pengelolaan pemantauan dan
evaluasi; (vi) Pengembangan dan inovasi; dan (vii) Lingkungan dan K3. Skor maksimum hasil
PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium/Bengkel
Sekolah/Madrasah adalah 28 (7 aspek kali 4)
Konversi skor penilaian kinerja sebagai Kepala Laboratorium/bengkel sekolah/madrasah
menggunakan rumus.
NIPKKL/BS/M
NKKL/BS/M = ——————– X 100
28
Keterangan:
NKKL/BS/M
NIPKKS/M
adalah
adalah
Nilai
Nilai
Kinerja
Instrumen
Kepala
Laboratorium/Bengkel
Penilaian
Kinerja
Kepala
Sekolah/Madrasah
Laboratorium/Bengkel
Sekolah/Madrasah
Sekolah/Madrasah
28 skor maksimum hasil PK Guru sebagai Kepala Laboratorium/Bengkel Sekolah/Madrasah.
Contoh 7: Kepala Laboratorium/Bengkel Sekolah/Madrasah
Drs. Eko yang memiliki jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1 April 2014
mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan diberi tugas tambahan sebagai Kepala
Laboratorium Sekolah. Yang bersangkutan mengajar 12 jam per minggu, memperoleh hasil
penilaian kinerja sebagai guru 45, dan sebagai ketua program keahlian sekolah mendapat
nilai 19 pada Desember 2014. Apakah yang bersangkutan untuk 4 tahun mendatang dapat
naik pangkat? Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya adalah sebagai berikut.
Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Drs. Eko ke skala nilai Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 adalah: 45/56 x 100 = 80,35
2)
Nilai kinerja Drs. Eko untuk unsur pembelajaran, kemudian dikategorikan ke dalam
Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat tabel konversi di atas). Nilai PK Guru
pembelajaran 80,35 masuk dalam rentang 76 – 90 kategori “Baik (100%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Drs. Eko adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka Kredit per tahun = ————————————————————
4
[{100 – (4 + 8) - 10} x (12/12)] x 100%
= —————————————————- = 19,5
4
Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium/Bengkel:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium, Drs.
Eko ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 19/28 x 100 = 67,85
11
2)
Nilai kinerja Drs. Eko untuk unsur tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium,
kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang
(50%),
atau
Kurang
(25%)
sebagaimana
diatur
dalam
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel
konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium 67,85 masuk
dalam rentang 61 – 75 dengan kategori “Cukup (75%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium yang
diperoleh Drs. Eko adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x NPK
Angka kredit satu tahun = ————————————
4
{100 – (4 + 8) – 10} x 75%
= ———————————– = 14,62
4
4)
Total angka kredit yang diperoleh Drs. Eko untuk tahun 2014 yang mendapat tugas
tambahan sebagai Kepala Laboratorium adalah = 50% (19,5) + 50% (14,62) = 9,75 + 7,31 =
17,06.
5)
Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Drs. Eko mempunyai nilai kinerja yang
sama, maka nilai yang diperoleh Drs. Eko sebagai Kepala Laboratorium adalah: 4 x 17,06 =
68,24
6)
Apabila Drs. Eko melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 8 angka kredit dari
publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka Drs. Rahmat
memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 68,24 + 4 + 8 + 10 = 90,24. Jadi yang
bersangkutan untuk 4 tahun mendatang tidak dapat naik pangkat dan jabatan dari golongan
ruang III/d ke golongan ruang IV/a dengan jabatan Guru Madya, karena belum memenuhi
persyaratan angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya
(Permennegpan dan RB No. 16 Tahun 2009) tersebut.
Penilaian tugas tambahan lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah tetapi tidak
mengurangi jam mengajar tatap muka
Angka kredit untuk tugas tambahan bagi guru dengan tugas tambahan yang tidak
mengurangi jam mengajar tatap muka, tidak disertakan dalam perhitungan konversi nilai
PKG, tetapi langsung diperhitungkan sebagai perolehan angka kredit guru pada periode
tahun tertentu. Angka kredit akhir yang diperoleh diperhitungkan dengan formula sebagai
berikut.
Tugas yang dijabat selama 1 (satu) tahun (misal: wali kelas, tim kurikulum, pembimbing
guru pemula, dan sejenisnya).
Angka kredit akhir per tahun yang diperoleh = Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun
+ 5% Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun.
Contoh 8: Guru yang mendapat tugas tambahan menjadi Wali Kelas (tugas tambahan lain
yang
tidak
mengurangi
jam
mengajar
dan
dalam
waktu
minimum
satu
tahun)
Jika Budiman S.Pd. pada contoh 1 (halaman 4) diberikan tugas sebagai wali kelas selama
setahun yang tidak mengurangi jam mengajarnya. Karena Budiman S.Pd, pada perhitungan
12
contoh 1 sudah mendapatkan angka kredit dari tugas pembelajarannya sebesar 10,5 per
tahun; maka angka kredit yang dapat dikumpulkan oleh Budiman S.Pd. selama setahun,
akibat yang bersangkutan mendapat tugas sebagai wali kelas adalah:
Angka kredit per tahun yang diperoleh = Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun + 5%
Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun
= 10,5 + 10,5 x 5/100 = 10,5 + 0,52 = 11,02
Tugas yang dijabat selama kurang dari 1(satu) tahun atau tugas-tugas temporer (misal:
menjadi pengawas penilaian dan evaluasi, membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, menjadi pembimbing penyusunan publikasi ilmiah dan karya inovatif, dan
sejenisnya).
Angka kredit per tahun yang diperoleh = Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun + 2%
Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun kali banyaknya tugas temporer selama
setahun
Contoh 9: Guru yang mendapat tugas tambahan temporer (tugas tambahan lain yang tidak
mengurangi
jam
mengajar
dan
dalam
jangka
waktu
kurang
dari
satu
tahun)
Jika Budiman S.Pd. pada contoh 1 (halaman 1) diberikan tugas temporer (kurang dari
setahun) yang tidak mengurangi jam mengajarnya sebanyak 2 kali sebagai pengawas
penilaian dan evaluasi selama setahun. Karena Budiman S.Pd, pada perhitungan contoh 1
sudah mendapatkan angka kredit dari tugas pembelajarannya sebesar 10,5 per tahun; maka
angka kredit yang dapat dikumpulkan oleh Budiman S.Pd. selama setahun, akibat yang
bersangkutan
mendapat
tugas
tersebut
adalah:
Angka kredit per tahun yang diperoleh = Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun +
(2% Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun x banyaknya tugas temporer selama
setahun)
= 10,5 + {(10,5 x 2/100) x 2} = 10,5 + 0,42 = 10,92
B.
SOAL LATIHAN MENGHITUNG ANGKA KREDIT UNTUK PROMOSI KENAIKAN
PANGKAT DAN JABATAN FUNGSIONAL GURU
Soal 1:
Arief Sujana, S.Pd. adalah guru Matematika dengan jabatan Guru Pertama pangkat dan
golongan ruang Penata Muda III/a TMT 1 April 2015. Arief Sujana, S.Pd. yang mengajar 26
jam tatap muka per minggu dan telah mengikuti PK Guru pada April 2016 dengan nilai 40.
Apakah Arief Sujana, SPd. dapat naik pangkat tepat waktu (4 tahun) setingkat lebih tinggi,
apabila unsur PKB dan penunjang memenuhi kenaikan pangkat?
Soal 2:
Susi Susanti, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 1 Bogor dengan
jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c TMT 1 April 2014. Sebagai guru
BK, Susi Susanti, S.Pd. membimbing siswa 120 orang dan telah mengikuti program
pengembangan diri dengan angka kredit 3 serta menghasilkan publikasi ilmiah dan/atau
karya innovatif dengan angka kredit 5. Susi Susanti, SPd. juga telah memperoleh 8 angka
kredit untuk unsur penunjang. Pada Desember 2014 yang bersangkutan dinilai kinerjanya
13
dan memperoleh hasil nilai PK GURU adalah 64. Mungkinkah Susi Susanti, SPd. dapat naik
pangkat dalam waktu 3 tahun
Soal 3:
Adi Agus, S.Pd. jabatan Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a TMT 1 April
2013 mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan diberi tugas tambahan sebagai kepala
sekolah. Adi Agus, SPd. memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai guru 50 dan sebagai
kepala sekolah mendapat nilai rata-rata 20, berturut-turut selama 4 tahun. Jika yang
bersangkutan melaksanakan tugas mengajar tatap muka 6 jam per minggu dan memperoleh
4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 10 angka kredit dari publikasi ilmiah dan
karya innovasi, dan 8 angka kredit dari kegiatan penunjang, apakah Adi Agus, SPd. dapat
naik pangkat dalam kurun waktu 4 tahun
Soal 4:
Rudi Susanto, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 2 Pamulang
dengan jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c memperoleh hasil penilaian
kinerja 60. Sebagai guru BK, Rudi Susanto, S.Pd. membimbing siswa 150 orang. Yang
bersangkutan telah mengikuti program pengembangan diri dengan angka kredit 3,
menghasilkan publikasi ilmiah dan/atau karya innovatif dengan angka kredit 5, dan angka
kredit 8 untuk unsur penunjang. Jika Rudi Susanto, S.Pd. diberikan tugas sebagai wali kelas
dan tugas temporer sebagai pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran sebanyak 1 kali.
Berapa angka kredit yang diperoleh Rudi Susanto, SPd. selama setahun?
LEMBAR JAWABAN
Soal 1:
Arief Sujana, S.Pd. adalah guru Matematika dengan jabatan Guru Pertama pangkat dan
golongan ruang Penata Muda III/a TMT 1 April 2015. Arief Sujana, S.Pd. yang mengajar 26
jam tatap muka per minggu dan telah mengikuti PK GURU pada April 2016 dengan nilai 43.
Apakah Arief Sujana, SPd. dapat naik pangkat tepat waktu (4 tahun) setingkat lebih tinggi,
apabila unsur PKB dan penunjang memenuhi syarat kenaikan pangkat?
1) Konversi hasil PK GURU ke skala 0 – 100 nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 dengan menggunakan
rumus berikut ini:
40
= ————– x 100 = 71,42
56
Ingat nilai tertinggi PKG pembelajaran adalah 56.
2)
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tetapkan range nilai PKG dalam skala 0 – 100. Nilai
71,42 ternyata berada dalam rentang 61 – 75 dalam skala tersebut dengan sebutan “Cukup”
(100%).
3)
Tentukan angka kredit per tahun yang diperoleh Arief Sujana, S.Pd. dengan
14
menggunakan rumus tersebut di atas; maka angka kredit yang diperoleh Arief Sujana, S.Pd.
untuk subunsur pembelajaran pada tahun 2012 (dalam periode 1 tahun) adalah :
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka kredit per tahun = ———————————————————4
{(50-3-5) x 24/24 x 75%}
= ———————————— = 7,88
4
Ingat! untuk menetapkan AKK, AKPKB dan AKP wajib atau yang dipersyaratkan lihat Pasal 5
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16
Tahun 2009. Arief Sujana, S.Pd. mengajar 26 jam tetap dihitung JM/JWM = 24/24, karena
kewajiban mengajar 24 – 40 jam mengajar tatap muka.
4)
Angka kredit yang diperoleh Arief Sujana, S.Pd. sebanyak 7,88 per tahun. Apabila Arief
Sujana, S.Pd. memperoleh nilai kinerja tetap “baik”, maka angka kredit untuk unsur
pembelajaran yang dikumpulkan selama 4 tahun adalah 7,88 x 4 = 31,52
5)
Apabila Arief Sujana, S.Pd. melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan dan melakukan kegiatan penunjang memenuhi syarat kenaikan pangkat,
maka Arief Sujana, S.Pd memperoleh angka kredit PKB 3 (dari pengembangan diri) dan
angka kredit penunjang 5. Jadi Arief Sujana S.Pd memperoleh angka kredit selama 4 tahun
sebesar 32,52 + 3 + 5 = 39,52. Karena angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik
pangkat/jabatan adalah 50 (Guru Pertama pangkat Penata muda, golongan ruang III/a ke
Guru Muda pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b). Jadi Arief Sujana, S.Pd
tidak dapat naik pangkat/jabatan tepat dalam 4 tahun.
Soal 2:
Susi Susanti, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 1 Bogor dengan
jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c TMT 1 April 2014. Sebagai guru
BK, Susi Susanti, S.Pd. membimbing siswa 120 orang dan telah mengikuti program
pengembangan diri dengan angka kredit 3 serta menghasilkan publikasi ilmiah dan/atau
karya innovatif dengan angka kredit 5. Susi Susanti, SPd. juga telah memperoleh 8 angka
kredit untuk unsur penunjang. Pada Desember 2014 yang bersangkutan dinilai kinerjanya
dan memperoleh hasil nilai PK GURU adalah 64. Mungkinkah Susi Susanti, SPd. dapat naik
pangkat dalam waktu 3 tahun?
1)
Konversi hasil PK GURU Susi Susanti, S.Pd. ke skala 0 – 100 nilai Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
dengan menggunakan formula matematika yang sama dengan contoh 1 (ingat Nilai tertinggi
PK GURU pembimbingan bagi BK/Konselor adalah 68), maka dengan formula matematika
tersebut di atas diperoleh Nilai PKG (100) = 64/68 x 100 = 94,11
2)
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tetapkan range nilai PKG dalam skala 0 – 100. Nilai
94,11 ternyata berada dalam rentang 91 – 100 dan disebut “Amat Baik (125%)”.
15
3)
Tentukan angka kredit per tahun yang diperoleh Susi Susanti, S.Pd. dengan
menggunakan rumus, maka angka kredit yang diperoleh Susi Susanti, S.Pd untuk sub unsur
pembimbingan pada tahun 2014 (dalam periode 1 tahun) adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka kredit satu tahun = ———————————————————
4
[{100-(3+6) -10 } x 120/150 x 125%]
= ————————————————— = 20,25
4
4)
Angka kredit yang diperoleh Susi Susanti, S.Pd. sebanyak 20,25 per tahun. Apabila
Susi Susanti, S.Pd. memperoleh nilai kinerja tetap “Amat Baik”, selama 4 tahun, maka angka
kredit untuk unsur pembimbingan yang dikumpulkan adalah 20,25 x 3 = 60,75
5)
Karena Susi Susanti, S.Pd. melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan dan memperoleh 3 angka kredit dari pengembangan diri, 5 angka kredit dari
publikasi ilmiah dan inovasi, dan 8 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka sdr. Susi
Susanti, S.Pd. memperoleh angka kredit kumulatif sebesar = 60,75 + 3 + 5 + 8 = 76,75
Karena angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik pangkat dan jabatan fungsional guru
adalah 100 (dari Guru Muda pangkat Penata, golongan ruang III/c ke Guru Muda pangkat
Penata Tingkat I, golongan ruang III/d), maka Susi Susanti, S.Pd. tidak dapat naik
pangkat/jabatan fungsionalnya dalam waktu 3 tahun. Walaupun penilaian kinerjanya amat
baik dalam 4 tahun, tetapi Susi Susanti, S.Pd. hanya membimbing kurang dari 150 siswa.
Soal 3:
Adi Agus, S.Pd. jabatan Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a TMT 1 April
2013 mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan diberi tugas tambahan sebagai kepala
sekolah. Adi Agus, SPd. memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai guru 50 dan sebagai
kepala sekolah mendapat nilai 20, berturut-turut selama 4 tahun. Jika yang bersangkutan
melaksanakan tugas mengajar tatap muka 6 jam per minggu dan memperoleh 4 angka kredit
dari kegiatan pengembangan diri, 10 angka kredit dari publikasi ilmiah dan karya innovatif,
dan 8 angka kredit dari kegiatan penunjang, apakah Adi Agus, SPd. dapat naik pangkat
dalam kurun waktu 4 tahun?
Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Adi Agus, S.Pd. ke skala nilai
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 adalah: 50/56 x 100 = 89,29
2)
Nilai kinerja guru untuk unsur pembelajaran/pembimbingan, kemudian dikategorikan
ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel konversi di atas). Nilai PK Guru
pembelajaran 89,29 masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik (100%)”.
16
3)
Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Adi Agus, S.Pd. adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka kredit per tahun = ———————————————————–
4
[{150 - (4 + 12) -15 } x 6/6 x 100%]
= ————————————————– = 29,75
4
Perhitungan
1)
angka
kredit
tugas
tambahan
sebagai
Kepala
Sekolah:
Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah Adi Agus,
S.Pd.ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 20/24 x 100 = 83,33
2)
Nilai kinerja Adi Agus, S.Pd. untuk unsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah,
kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang
(50%),
atau
Kurang
(25%)
sebagaimana
diatur
dalam
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat tabel
konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah 83,33 masuk dalam
rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik (100%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah yang diperoleh
Adi Agus, S.Pd. adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x NPK
Angka kredit satu tahun = ————————————
4
{150 – (4 + 12) – 15} x 100%
= ———————————— = 29,75
4
4)
Total angka kredit yang diperoleh Adi Agus, S.Pd. untuk tahun 2013 sebagai guru yang
mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah adalah = 25% (29,75) + 75% (29,75) =
7,44
5)
+
22,31
=
29,75
Karena selama 4 (empat) tahun terus menerus Adi Agus, S.Pd. mempunyai nilai kinerja
yang sama, maka nilai yang diperoleh Adi Agus, S.Pd. sebagai kepala sekolah adalah: 4 x
29,75
6)
=
119
Jika Adi Agus, S.Pd. melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 10 angka kredit dari
publikasi ilmiah, dan karya inovatif, serta 8 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka Adi
Agus, S.Pd. memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 119 + 4 + 10 + 8 = 141. Adi Agus,
S.Pd. tidak dapat naik pangkat dari golongan ruang IV/a ke golongan ruang IV/b dengan
jabatan Guru Madya dalam waktu 4 tahun, karena belum memenuhi persyaratan angka
kredit yang diperlukan (150) untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya (Permenegpan
dan RB No. 16 Tahun 2009).
Soal
4:
Rudi Susanto, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 2 Pamulang
dengan jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c memperoleh hasil penilaian
17
kinerja 60 pada tahun 2014 Sebagai guru BK, Rudi Susanto, S.Pd. membimbing siswa 150
orang. Yang bersangkutan telah mengikuti program pengembangan diri dengan angka kredit
3, menghasilkan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif dengan angka kredit 5, dan angka
kredit 8 untuk unsur penunjang. Jika Rudi Susanto, S.Pd. diberikan tugas sebagai wali kelas
dan tugas temporer sebagai pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran sebanyak 1 kali
pada tahun 2014 Berapa angka kredit yang diperoleh Rudi Susanto, SPd. pada tahun 2014?
Perhitungan angka kredit tugas pembimbingan:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembimbingan Rudi Susanto, S.Pd. ke skala nilai
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 adalah: 60/68 x 100 = 88,23
2)
Nilai kinerja guru untuk unsur pembimbingan, kemudian dikategorikan ke dalam Amat
Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No. 16 Tahun 2009 (lihat tabel konversi di atas). Nilai PK Guru pembelajaran 88,23
masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik (100%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur pembimbingan yang diperoleh Rudi Susanto, S.Pd.
adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka Kredit per tahun = ———————————————————–
4
[{100 - (3 + 6) -10 } x (150/150) x 100%]
= ——————————————————– = 20,25
4
Perhitungan angka kredit tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/-madarasah
sebagai Wali Kelas dan tugas temporer sebagai pengawas penilaian dan evaluasi
pembelajaran
1)
Angka kredit Hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai wali kelas yang diperoleh
Rudi Susanto, S.Pd. adalah:
Angka kredit per tahun sebagai wali kelas = 5% Angka Kredit Hasil PK GURU pembelajaran
setahun
= 5% x 20,25 = 1,01
2)
Angka kredit hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai pengawas penilaian dan
evaluasi pembelajaran yang diperoleh Rudi Susanto, S.Pd. adalah:
Angka kredit per tahun sebagai pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran = 2% Angka
Kredit Hasil PK GURU pembelajaran setahun
= 2% x 20,25 = 0,40
3)
Total angka kredit yang diperoleh Rudi Susanto, S.Pd. sebagai guru yang mendapat
tugas tambahan sebagai wali kelas dan pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran
selama setahun adalah 20,25 + 1,01 + 0,40 = 21,66
Jadi angka kredit yang diperoleh Rudi Susanto, S.Pd pada tahun 2014 adalah 21,
Aturan Baru Kenaikan Pangkat Bagi Guru PNS
Berdasarkan Peraturan Menterii Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPANRB) No 16
Tahun 2009 Tanggal 10 November 2009, maka mulai tahun 2011 bagi Guru PNS yang akan mengusulkan kenaikan
18
pangkatnya harus memenuhi beberapa kriteria antara lain adalah kredit point yang harus didapat dalam pengembangan diri
dan karya tulis. Lebih jelasnya lihat berikut ini :
1.
Kenaikan pangkat dari IIIA ke IIIB guru wajib melaksanakan
kegiatan pengembangan diri (Pelatihan dan
Kegiatan Kolektif Guru) yang besarnya 3 angka kredit
2.
Kenaikan pangkat IIIB ke IIIC guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri yang besar angka kreditnya 3
dan publikasi Karya Ilmiah atau Karya Inovatif (KTI, Membuat Alat Peraga, Alat Pembelajaran,
Karya Teknologi/Seni) dengan 4 angka Kredit
3.
Kenaikan Pangkat IIIC ke IIID guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri yang besar kredit 3 dan
publikasi Karya Ilmiah atau karya inovatif dengan 6 angka kredit
4.
Kenaikan Pangkat IIID ke IVA guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan 4 angka kredit dan
Publikasi Karya Ilmiah atau Karya Inovatif dengan 8 angka kredit
5.
Kenaikan Pangkat IVA ke IVB guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan 4 angka kredit serta
Publikasi Karya Ilmiah atau Karya Inovatif dengan 12 angka kredit
6.
Kenaikan pangkat IVBke IVC guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan 4 angka kredit serta
publikasi karya Ilmiah dengan 12 angka kredit
7.
Kenaikan pangkat IVC ke IVD guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan 5 angka kredit serta
Publikasi karya ilmiah/Inovatif dengan 14 angka kredit
8.
Kenaikan Pangkat IVD ke IVE guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan 5 angka kredit serta
publikasi karya ilmiah/inovatif dengan 20 angka kredit
PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT GURU IVA KE ATAS
Susunlah dokumen sesuai dengan Daftar Usulan Penentapan Angka Kredit (DUPAK)
Lengkapi dokumen dengan lampiran yang mendukung
Periksa dan konsultasi kepada guru senior tetang tata cara pengusulan kenaikan pangkat
Mintalah surat pengantar Kepala Sekolah atas usulan penilaian tersebut (sebelumnya jangan lupa pengesahan karya
ilmiah atau karya inovatif lainnya oleh Kepala Sekolah)
Apabila dikirim secara berkelompok antar sekolah, mintalah surat pengantar dari KaDiknas
Kirim dokumen tersebut ke Biro Kepegawaian Depdiknas d.a Komplek Depdiknas Gedung C Lantai 5 Jl.Sudirman,
Senanyan, Jakarta
Kenikan Pangkat Guru Berdasarkan Permenpan No. 16 Tahun 2009
KENAIKAN pangkat atau golongan guru pegawai negeri sipil (PNS) akan semakin sulit. Selama delapan tahun
terakhir saja, golongan tertinggi guru di tanah air, tidak terkecuali Lampung, rata-rata mentok di IV/a. Itu karena
mereka kesulitan dalam membuat karya tulis.
Sebab, mengacu pada Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Permenpan) No. 84/1993 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, salah satu persyaratan yang harus dipenuhi seorang guru untuk
naik ke golongan IV/b harus membuat karya tulis.
Menurut Sekretaris Tim Penilai Penetapan Angka Kredit Guru Golongan VI LPMP Lampung Zaini Hasan, S.E.,
M.M., tidak lama lagi kenaikan pangkat bagi guru tersebut akan semakin sulit. Menyusul segera
diberlakukannya Permenpan No. 16/2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Pengganti Permenpan No. 84/1993 tersebut, lanjutnya, efektif mulai berlaku 1 Januari 2013. ’’Berarti tinggal
dua tahun lagi, kesempatan bagi para guru PNS untuk bisa naik pangkat secara mudah,’’ tandasnya kepada
Radar Lampung kemarin.
Lebih jauh Zaini memaparkan, sejak diberlakukannya Permenpan No. 84/1993, sejak saat itu pula guru
golongan II dan III bisa naik pangkat bak roket mengangkasa tanpa halangan. Bahkan, para guru golongan II dan
III yang telah memilki masa kerja 2 tahun atau lebih dapat mengajukan daftar usul penetapan angka kredit
19
(DUPAK) dengan bukti fisik terkadang seadanya. Begitu mudahnya memperoleh SK penetapan angka kredit
(PAK), sehingga pengajuan usul kenaikan pangkat dan jabatan setingkat lebih tinggi pun tidak terhambat.
Jadi tidak heran jika selama ini guru di seluruh Indonesia memiliki pangkat tinggi dengan masa kerja relatif
muda. Ini semua dapat dilakukan karena Permenpan No. 84/1993 tersebut memang memungkinkan mengingat
persyaratan bagi guru golongan II dan III untuk naik pangkat tidak begitu berat serta gampang diperoleh.
Setelah guru berpangkat pembina golongan ruang IV/a dengan jabatan guru madya, mereka tidak segesit waktu
masih golongan II dan III guna mengajukan DUPAK sebagai persyaratan untuk kenaikan pangkat ke IV/b. Mereka
terhalang Permenpan No. 84/1993 yang mewajibkan bagi guru untuk naik pangkat dari IV/a ke atas
dipersyaratkan mengembangkan keprofesiannya dengan membuat karya inovatif. Salah satunya berupa karya
tulis ilmiah dengan bobot nilai angka kredit 12.
Persyaratan dalam Permenpan itu pun seolah menjadi penghalang bagi sebagian gur
CARA MENGHITUNG ANGKA KREDIT
GURU 2013
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
PERHITUNGAN HASIL PENILAIAN KINERJA GURU
Contoh & Soal
Kementerian Pendidikan Nasional 2010
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT UNTUK PROMOSI KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN
FUNGSIONALGURU
A. CONTOH-CONTOH PERHITUNGAN ANGKA KREDIT UNTUK PROMOSI KENAIKAN
PANGKAT DAN JABATAN FUNGSIONAL GURU
1.
Penilaian kinerja bagi guru pembelajaran atau pembimbingan
Contoh 1: Guru Matapelajaran (Pembelajaran)
Budiman, S.Pd. adalah guru Bahasa Indonesia dengan jabatan Guru Pertama pangkat dan
golongan ruang Penata Muda III/a TMT 1 April 2012. Budiman S.Pd. yang mengajar 24 jam
tatap muka dan telah mengikuti PK GURU pada Desember 2012 dengan nilai 50. Maka
untuk menghitung angka kredit yang diperoleh oleh Budiman S.Pd. pada tahun tersebut
digunakan
1)
langkah-langkah
perhitungan
sebagai
berikut.
Konversi hasil PK GURU ke skala 0 – 100 nilai Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 dengan
menggunakan rumus berikut ini:
50
= ————– x 100 = 89
56
Ingat nilai tertinggi PKG pembelajaran adalah 56.
2)
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tetapkan range nilai PKG dalam skala 0 – 100. Nilai
89 ternyata berada dalam rentang 76 – 90 dalam skala tersebut dengan sebutan “baik”
(100%).
3)
Tentukan angka kredit per tahun yang diperoleh Budiman S.Pd. dengan menggunakan
rumus tersebut di atas; maka angka kredit yang diperoleh Budiman, S.Pd. untuk subunsur
pembelajaran pada tahun 2012 (dalam periode 1 tahun) adalah :
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka kredit per tahun = ———————————————————4
{(50-3-5) x 24/24 x 100%}
= ———————————— = 10,5
4
Ingat! untuk menetapkan AKK, AKPKB dan AKP wajib atau yang dipersyaratkan lihat Pasal
16 dan 17 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No. 16 Tahun 2009
2
4)
Angka kredit yang diperoleh Budiman, S.Pd. sebanyak 10.5 per tahun. Apabila
Budiman, S.Pd. memperoleh nilai kinerja tetap “baik”, selama 4 tahun, maka angka kredit
untuk unsur pembelajaran yang dikumpulkan adalah 10.5 x 4 = 42
5)
Apabila Budiman, S.Pd. melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan dan
memperoleh 3 angka kredit dari pengembangan diri dan 5 angka kredit dari kegiatan
penunjang, maka Budiman, S.Pd. memperoleh angka kredit kumulatif sebesar = 42 + 3 + 5
= 50. Karena angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik pangkat/jabatan adalah 50 (Guru
Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a ke Guru Muda pangkat Penata Muda
Tingkat I, golongan ruang III/b). Jadi Budiman S.Pd. dapat naik pangkat/jabatan tepat dalam
4 tahun.
Contoh 2: Guru Bimbingan dan Konseling (Pembimbingan)
Rahayu, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 2 Pamulang dengan
jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c TMT 1 April 2013. Sebagai guru
BK,
Rahayu
S.Pd.
membimbing
siswa
150
orang
dan
telah
mengikuti
program
pengembangan diri dengan angka kredit 3 serta menghasil-kan publikasi ilmiah dan/atau
karya innovatif dengan angka kredit 6. Rahayu juga telah memperoleh angka kredit 10
untuk unsur penunjang. Pada Desember 2013 yang bersangkutan dinilai kinerjanya dan
memper- oleh hasil nilai PK GURU adalah 63. Maka untuk menghitung angka kredit yang
diperoleh Rahayu S.Pd. dalam satu tahun adalah sebagai berikut:
1)
Konversi hasil PK GURU ke skala 0 – 100 nilai Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 dengan
menggunakan formula yang sama dengan contoh 1 (ingat karena PK GURU pembimbingan,
BK/konselor Nilai PKG tertingginya adalah 68), maka dengan formula tersebut di atas
diperoleh
2)
Nilai
Berdasarkan
PKG
Peraturan
(100)
Menteri
=
63/68
Negara
x
Pendayagunaan
100
Aparatur
=
Negara
92.64
dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tetapkan range nilai PKG dalam skala 0 – 100. Nilai
92.64 ternyata berada dalam rentang 91 – 100 dalam skala tersebut dan disebut “amat baik
(125%)”.
3)
Tentukan angka kredit per tahun yang diperoleh Rahayu S.Pd. dengan menggunakan
rumus, maka angka kredit yang diperoleh Rahayu S.Pd. untuk subunsur pembimbingan pada
tahun 2013 (dalam periode 1 tahun) adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka Kredit satu tahun = ———————————————————
4
[{100-(3+6) -10 } x 150/150 x 125%]
= ————————————————— = 25,31
4
4)
Angka kredit yang diperoleh Rahayu, S.Pd. sebanyak 25,31 per tahun. Apabila Rahayu,
S.Pd. memperoleh nilai kinerja tetap “amat baik”, selama 4 tahun, maka angka kredit untuk
unsur pembelajaran yang dikumpulkan adalah 25,31 x 4 = 101,2
3
5)
Karena Rahayu, S.Pd. telah melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan dan memperoleh 3 angka kredit dari pengembangan diri, 6 angka kredit dari
publikasi ilmiah dan inovasi, dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka sdr.
Rahayu, S.Pd. memperoleh angka kredit kumulatif sebesar = 101,2 + 3 + 6 + 10 = 120,2.
Karena angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik pangkat/jabatan adalah 100 (Guru
Muda pangkat Penata, golongan ruang III/c ke Guru Muda pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang III/d). Jadi Rahayu, S.Pd. dapat naik pangkat/jabatan dalam 4 tahun.
2.
Penilaian kinerja tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang
mengurangi jam mengajar tatap muka
a.
Kepala Sekolah/Madrasah
Untuk kepala sekolah/madrasah, dimensi/aspek kompetensi yang dinilai adalah: (i)
kepribadian
dan
sosial;
(ii)
kepemimpinan
pembelajaran;
(iii)
pengembangan
sekolah/madrasah; (iv) manajemen sumber daya; (v) kewirausahaan; dan (vi) supervisi
pembelajaran. Paket penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah tersebut dilakukan dengan
menggunakan instrumen penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah (IPKKS/M). Instrumen
tersebut terdiri dari 6 (enam) aspek/dimensi penilaian menggunakan skala penilaian 1
sampai dengan 4, dengan rentang skor antara 6 sampai dengan 24 berasal dari (1 x 6
kompetensi = 6 s.d. 4 x 6 kompetensi =24).
Oleh karena itu, untuk konversi skor menggunakan rumus:
NIPKKS/M
NKKS/M = —————- X 100
24
Keterangan:
NKKS/M adalah Nilai Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah
NIPKKS/M adalah Nilai Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah
24 skor maksimum hasil PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah
Contoh 3: Kepala Sekolah/Madrasah
Ahmad Sumarna, S.Pd. jabatan Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a TMT 1
April 2014 mengajar mata pelajaran Fisika, diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah
memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai guru adalah 48 dan sebagai kepala sekolah
mendapat skor 18 pada Desember 2014. Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya
adalah
sebagai
berikut.
Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Ahmad Sumarna, S.Pd. ke skala
nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 48/56 x 100 = 85,7
2)
Nilai kinerja guru untuk unsur pembelajaran/pembimbingan, kemudian dikategorikan
ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel konversi di atas). Nilai PK Guru
pembelajaran 85,7 masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik (100%)”.
4
3)
Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Ahmad Sumarna, S Pd.
adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka Kredit per tahun = ———————————————————–
4
[{150 - (4 + 12) -15 } x 6/6 x 100%]
= ———————————————— = 29,75
4
Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah, Ahmad
Sumarna, SPd. ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 18/24 x 100 = 75
2)
Nilai kinerja Ahmad Sumarna, S.Pd. untuk unsur tugas tambahan sebagai Kepala
Sekolah, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%),
Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel
konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah 75 masuk dalam
rentang 61 – 75 dengan kategori “Cukup (75%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah yang diperoleh
Ahmad Sumarna, S Pd. adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x NPK
Angka Kredit satu tahun = ————————————4
= {150 – (4 + 12) – 15} x 75% = 22,31
4
4)
Total angka kredit yang diperoleh Ahmad Sumarna, S.Pd untuk tahun 2014 sebagai
guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah adalah = 25% (29,75) + 75%
(22,31)
5)
=
7,44
+
16,73
=
24,17.
Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Ahmad Sumarna, S.Pd mempunyai nilai
kinerja yang sama, maka nilai yang diperoleh Ahmad Sumarna, S.Pd sebagai kepala sekolah
adalah:
6)
4
x
24,17
=
96,68
Apabila Ahmad Sumarna, S.Pd melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 12 angka
kredit dari publikasi ilmiah, dan 15 angka kredit dari kegiatan penunjang. Apakah Ahmad
Sumarna, S.Pd dapat naik pangkat? Ahmad Sumarna, S.Pd memperoleh angka kredit
kumulatif sebesar 96,68 + 4 + 12 + 15 = 127,68, maka yang bersangkutan tidak dapat naik
pangkat dari golongan ruang IV/a ke golongan ruang IV/b dengan jabatan Guru Madya
dalam waktu 4 tahun, karena belum mencapai persyaratan angka kredit yang diperlukan
untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya (Permenegpan dan RB No. 16 Tahun 2009).
b.
Wakil Kepala Sekolah/Madrasah
Guru yang mempunyai tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah/madrasah penilaian
kinerjanya dinilai dengan instrumen yang memiliki komponen penilaian; (i) Kepribadian dan
5
sosial; (ii) Kepemimpinan; (iii) Pengembangan sekolah/madrasah; (iv) Kewirausahaan; dan
(v) Bidang tugas masing-masing (Akademik, Kesiswaan, Humas, atau Sarana dan Prasarana).
Secara umum seorang wakil kepala sekolah/madrasah mempunyai penilaian kinerja dengan
asumsi skor maksimal 4 untuk masing-masing komponen. Jadi seorang wakil kepala
sekolah/madrasah mempunyai gabungan nilai kinerja secara umum dan sesuai dengan
bidang tugasnya nilai tertinggi hasil kinerja wakil kepala sekolah/madrasah adalah: 16 skor
maksimal nilai kinerja secara umum + 4 skor maksimal nilai kinerja bidang tugas = 20.
Contoh
4:
Wakil
Kepala
Sekolah/Madrasah
Dra. Roesmiyati, jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1 April 2014
mengajar mata pelajaran Fisika, 12 jam tatap muka per minggu. Dra. Roesmiyati selain
mengajar juga diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah. Pada penilaian kinerja
Dra. Roesmiyati pada Desember 2014 memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai guru
adalah 49 dan sebagai wakil kepala sekolah mendapat nilai 18. Berapa angka kredit yang
diperoleh Dra. Roesmiyati? Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya adalah sebagai
berikut.
Perhitungan
1)
angka
kredit
tugas
pembelajaran:
Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Dra. Roesmiyati ke skala nilai
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16
2)
Tahun
2009
adalah:
49/56
x
100
=
87,5
Nilai kinerja Dra. Roesmiyati untuk unsur pembelajaran, kemudian dikategorikan ke
dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat tabel konversi di atas). Nilai PK Guru
pembelajaran 87,5 masuk dalam rentang 76 – 90 kategori “Baik (100%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Dra. Roesmiyati adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka kredit per tahun = ———————————————————4
[{100 - (4 + 8) -10 } x 12/12 x 100%]
= ————————————————— = 19,5
4
Perhitungan
1)
angka
kredit
tugas
tambahan
sebagai
Wakil
Kepala
Sekolah:
Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah Dra.
Roesmiyati. ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 18/20 x 100 = 90
2)
Nilai kinerja Dra. Roesmiyati untuk unsur tugas tambahan sebagai Wakil Kepala
Sekolah, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%),
Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel
konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah 90 masuk
dalam
3)
rentang
76
–
90
dengan
kategori
“Baik
(100%)”.
Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah yang diperoleh
Dra. Roesmiyati adalah:
6
(AKK – AKPKB – AKP) x NPK
Angka kredit satu tahun = ————————————
4
{100 – (4 + 8) – 10} x 100%
= ———————————– = 19,5
4
4)
Total angka kredit yang diperoleh Dra. Roesmiyati untuk tahun 2014 sebagai guru yang
mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah adalah = 50% (19,5) + 50% (19,5) = 9,75
+
5)
9,75
=
19,5.
Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Dra. Roesmiyati mempunyai nilai kinerja
yang sama, maka nilai yang diperoleh Dra. Roesmiyati sebagai Wakil Kepala Sekolah adalah:
4
6)
x
Apabila
Dra.
19,5
Roesmiyati
=
melaksanakan
kegiatan
78
pengembangan
keprofesian
berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 8 angka
kredit dari publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka Dra.
Roesmiyati memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 78 + 4 + 8 + 10 = 100. Jadi yang
bersangkutan dapat naik pangkat dan jabatan dari golongan ruang III/d ke golongan ruang
IV/a dengan jabatan Guru Madya dalam 4 tahun karena telah mencukupi persyaratan angka
kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya (Permennegpan dan
RB No. 16 Tahun 2009) tersebut.
c.
Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah
Perhitungan
skor
kinerja
guru
yang
diberi
tugas
sebagai
Kepala
Perpustakaan
sekolah/madrasah terdiri atas 6 (enam) dimensi kinerja dengan 10 (sepuluh) jenis kegiatan
yang
bersumber
dari
Standar
Kompetensi
Kepala
Perpustakaan
Sekolah/Madrasah
(Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008). Berdasarkan indikator-indikator yang dinilai pada
jenis kegiatan, penilai memberikan skor dengan rentangan 1 sampai 4. Skor maksimal hasil
PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah
adalah 40 (10 jenis kegiatan kali 4).
Konversi skor hasil PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan
Sekolah/Madrasah menggunakan rumus:
NIPKKPS/M
NKKPS/M = —————— X 100
40
Keterangan:
NKKS/M
adalah
Nilai
Kinerja
Kepala
Perpustakaan
Sekolah/Madrasah
NIPKKS/M adalah Nilai Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah
40 skor maksimal hasil PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan
Sekolah/Madrasah.
Contoh 5: Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah
7
Dra. Nina, jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1 April 2014 mengajar
mata pelajaran Bahasa Indonesia dan diberi tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan
sekolah. Yang bersangkutan mengajar 12 jam per minggu dan memperoleh hasil penilaian
kinerja sebagai guru adalah 48 dan sebagai Kepala Perpustakaan sekolah mendapat nilai 30
pada Desember 2014. Apakah Dra. Nina dapat naik pangkat selama 4 tahun kedepan?
Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya adalah sebagai berikut.
Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Dra. Nina ke skala nilai Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 adalah: 48/56 x 100 = 85,71
2)
Nilai kinerja Dra. Nina untuk unsur pembelajaran, kemudian dikategorikan ke dalam
Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel konversi di atas). Nilai PK Guru
pembelajaran 85,71 masuk dalam rentang 76 – 90 kategori “Baik (100%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Dra. Nina adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka Kredit per tahun = ————————————————————
4
[{100 – (4 + 8) - 10} x (12/12)] x 100%
= —————————————————- = 19,5
4
Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan Dra.
Nina ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 30/40 x 100 = 75
2)
Nilai kinerja Dra. Nina untuk unsur tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan,
kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang
(50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel
konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan 75 masuk
dalam rentang 61 – 75 dengan kategori “Cukup (75%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan yang
diperoleh Dra. Nina adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x NPK
Angka kredit satu tahun = —————————————4
{100 – (4 + 8) – 10} x 75%
= ————————————- = 14,62
4
4)
Total angka kredit yang diperoleh Dra. Nina untuk tahun 2014 yang mendapat tugas
tambahan sebagai Kepala Perpustakaan adalah = 50% (19,5) + 50% (14,62) = 9,75 + 7,31 =
17,06.
8
5)
Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Dra. Nina mempunyai nilai kinerja yang
sama, maka nilai yang diperoleh Dra. Nina sebagai Kepala Perpustakaan adalah: 4 x 17,06 =
68,25
6)
Apabila Dra. Nina melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 8 angka kredit dari
publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka Dra. Nina memperoleh
angka kredit kumulatif sebesar 68,25 + 4 + 8 + 10 = 90,25. Jadi yang bersangkutan pada 4
tahun mendatang belum dapat naik pangkat dan jabatan dari golongan ruang III/d ke
golongan ruang IV/a dengan jabatan Guru Madya, karena belum memenuhi persyaratan
angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya (Permennegpan
dan RB No. 16 Tahun 2009) tersebut.
d.
Ketua Program Keahlian Sekolah/Madrasah
Konversi skor penilaian kinerja Ketua Program Keahlian Sekolah/Madrasah menggunakan
rumus:
NIPKKPKS/M
NKKPKS/M = ——————– X 100
32
Keterangan:
NKKS/M
NIPKKS/M
adalah
adalah
Nilai
Kinerja
Nilai
Instrumen
Ketua
Program
Penilaian
Kinerja
Keahlian
Ketua
Sekolah/Madrasah
Program
Keahlian
Sekolah/Madrasah
32 skor maksimal hasil PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Ketua Program
Keahlian Sekolah/Madrasah.
Contoh 6: Ketua Program Keahlian Sekolah/Madrasah
Drs. Rahmat memiliki jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1 April 2014
mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, diberi tugas tambahan sebagai ketua program
keahlian sekolah. Yang bersangkutan mengajar 12 jam per minggudan memperoleh hasil
penilaian kinerja sebagai guru adalah 46 dan sebagai ketua program keahlian sekolah
mendapat nilai 28 pada Desember 2014. Apakah yang bersangkutan naik pangkat untuk 4
tahun ke depan? Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya adalah sebagai berikut.
Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Drs. Rahmat ke skala nilai
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 adalah: 46/56 x 100 = 82,14
2)
Nilai kinerja Drs. Rahmat untuk unsur pembelajaran, kemudian dikategorikan ke dalam
Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel konversi di atas). Nilai PK Guru
pembelajaran 82,14 masuk dalam rentang 76 – 90 kategori “Baik (100%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Drs. Rahmat adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka Kredit per tahun = ————————————————————
9
4
[{100 – (4 + 8) - 10} x (12/12)] x 100%
= —————————————————- = 19,5
4
Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai Ketua Program Keahlian:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Ketua Program Keahlian Drs.
Rahmat ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 28/32 x 100 = 87,5
2)
Nilai kinerja Drs. Rahmat untuk unsur tugas tambahan sebagai Ketua Program
Keahlian, kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%),
Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel
konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Ketua Program Keahlian 87,5
masuk
3)
dalam
rentang
76
–
90
dengan
kategori
“Baik
(100%)”.
Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Ketua Program Keahlian yang
diperoleh Drs. Rahmat adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x NPK
Angka kredit satu tahun = ————————————–
4
{100 – (4 + 8) – 10} x 100%
= ————————————- = 19,5
4
4)
Total angka kredit yang diperoleh Drs. Rahmat untuk tahun 2014 sebagai guru yang
mendapat tugas tambahan sebagai Ketua Program Keahlian adalah = 50% (19,5) + 50%
(19,5)
5)
=
9,75
+
9,75
=
19,5.
Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Drs. Rahmat mempunyai nilai kinerja yang
sama, maka nilai yang diperoleh Drs. Rahmat sebagai Ketua Program Keahlian adalah: 4 x
19,5
6)
=
78
Apabila Drs. Rahmat melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 8 angka kredit dari
publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka Drs. Rahmat
memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 78 + 4 + 8 + 10 = 100. Jadi yang bersangkutan
pada 4 tahun mendatang dapat naik pangkat dan jabatan dari golongan ruang III/d ke
golongan ruang IV/a dengan jabatan Guru Madya, karena telah mencukupi persyaratan
angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya (Permennegpan
dan RB No. 16 Tahun 2009) tersebut.
Kepala Laboratorium/Bengkel Sekolah/Madrasah
Aspek kinerja yang dinilai pada guru dengan tugas tambahan sebagai Kepala
Laboratorium/bengkel adalah aspek; (i) Kepribadian; (ii) Sosial; (iii) Pengorganisasian guru,
10
laboran/teknisi; (iv) Pengelolaan program dan administrasi; (v) Pengelolaan pemantauan dan
evaluasi; (vi) Pengembangan dan inovasi; dan (vii) Lingkungan dan K3. Skor maksimum hasil
PK Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium/Bengkel
Sekolah/Madrasah adalah 28 (7 aspek kali 4)
Konversi skor penilaian kinerja sebagai Kepala Laboratorium/bengkel sekolah/madrasah
menggunakan rumus.
NIPKKL/BS/M
NKKL/BS/M = ——————– X 100
28
Keterangan:
NKKL/BS/M
NIPKKS/M
adalah
adalah
Nilai
Nilai
Kinerja
Instrumen
Kepala
Laboratorium/Bengkel
Penilaian
Kinerja
Kepala
Sekolah/Madrasah
Laboratorium/Bengkel
Sekolah/Madrasah
Sekolah/Madrasah
28 skor maksimum hasil PK Guru sebagai Kepala Laboratorium/Bengkel Sekolah/Madrasah.
Contoh 7: Kepala Laboratorium/Bengkel Sekolah/Madrasah
Drs. Eko yang memiliki jabatan Guru Muda pangkat golongan ruang III/d TMT 1 April 2014
mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan diberi tugas tambahan sebagai Kepala
Laboratorium Sekolah. Yang bersangkutan mengajar 12 jam per minggu, memperoleh hasil
penilaian kinerja sebagai guru 45, dan sebagai ketua program keahlian sekolah mendapat
nilai 19 pada Desember 2014. Apakah yang bersangkutan untuk 4 tahun mendatang dapat
naik pangkat? Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya adalah sebagai berikut.
Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Drs. Eko ke skala nilai Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 adalah: 45/56 x 100 = 80,35
2)
Nilai kinerja Drs. Eko untuk unsur pembelajaran, kemudian dikategorikan ke dalam
Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat tabel konversi di atas). Nilai PK Guru
pembelajaran 80,35 masuk dalam rentang 76 – 90 kategori “Baik (100%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Drs. Eko adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka Kredit per tahun = ————————————————————
4
[{100 – (4 + 8) - 10} x (12/12)] x 100%
= —————————————————- = 19,5
4
Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium/Bengkel:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium, Drs.
Eko ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 19/28 x 100 = 67,85
11
2)
Nilai kinerja Drs. Eko untuk unsur tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium,
kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang
(50%),
atau
Kurang
(25%)
sebagaimana
diatur
dalam
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel
konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium 67,85 masuk
dalam rentang 61 – 75 dengan kategori “Cukup (75%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Laboratorium yang
diperoleh Drs. Eko adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x NPK
Angka kredit satu tahun = ————————————
4
{100 – (4 + 8) – 10} x 75%
= ———————————– = 14,62
4
4)
Total angka kredit yang diperoleh Drs. Eko untuk tahun 2014 yang mendapat tugas
tambahan sebagai Kepala Laboratorium adalah = 50% (19,5) + 50% (14,62) = 9,75 + 7,31 =
17,06.
5)
Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Drs. Eko mempunyai nilai kinerja yang
sama, maka nilai yang diperoleh Drs. Eko sebagai Kepala Laboratorium adalah: 4 x 17,06 =
68,24
6)
Apabila Drs. Eko melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 8 angka kredit dari
publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka Drs. Rahmat
memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 68,24 + 4 + 8 + 10 = 90,24. Jadi yang
bersangkutan untuk 4 tahun mendatang tidak dapat naik pangkat dan jabatan dari golongan
ruang III/d ke golongan ruang IV/a dengan jabatan Guru Madya, karena belum memenuhi
persyaratan angka kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya
(Permennegpan dan RB No. 16 Tahun 2009) tersebut.
Penilaian tugas tambahan lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah tetapi tidak
mengurangi jam mengajar tatap muka
Angka kredit untuk tugas tambahan bagi guru dengan tugas tambahan yang tidak
mengurangi jam mengajar tatap muka, tidak disertakan dalam perhitungan konversi nilai
PKG, tetapi langsung diperhitungkan sebagai perolehan angka kredit guru pada periode
tahun tertentu. Angka kredit akhir yang diperoleh diperhitungkan dengan formula sebagai
berikut.
Tugas yang dijabat selama 1 (satu) tahun (misal: wali kelas, tim kurikulum, pembimbing
guru pemula, dan sejenisnya).
Angka kredit akhir per tahun yang diperoleh = Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun
+ 5% Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun.
Contoh 8: Guru yang mendapat tugas tambahan menjadi Wali Kelas (tugas tambahan lain
yang
tidak
mengurangi
jam
mengajar
dan
dalam
waktu
minimum
satu
tahun)
Jika Budiman S.Pd. pada contoh 1 (halaman 4) diberikan tugas sebagai wali kelas selama
setahun yang tidak mengurangi jam mengajarnya. Karena Budiman S.Pd, pada perhitungan
12
contoh 1 sudah mendapatkan angka kredit dari tugas pembelajarannya sebesar 10,5 per
tahun; maka angka kredit yang dapat dikumpulkan oleh Budiman S.Pd. selama setahun,
akibat yang bersangkutan mendapat tugas sebagai wali kelas adalah:
Angka kredit per tahun yang diperoleh = Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun + 5%
Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun
= 10,5 + 10,5 x 5/100 = 10,5 + 0,52 = 11,02
Tugas yang dijabat selama kurang dari 1(satu) tahun atau tugas-tugas temporer (misal:
menjadi pengawas penilaian dan evaluasi, membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, menjadi pembimbing penyusunan publikasi ilmiah dan karya inovatif, dan
sejenisnya).
Angka kredit per tahun yang diperoleh = Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun + 2%
Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun kali banyaknya tugas temporer selama
setahun
Contoh 9: Guru yang mendapat tugas tambahan temporer (tugas tambahan lain yang tidak
mengurangi
jam
mengajar
dan
dalam
jangka
waktu
kurang
dari
satu
tahun)
Jika Budiman S.Pd. pada contoh 1 (halaman 1) diberikan tugas temporer (kurang dari
setahun) yang tidak mengurangi jam mengajarnya sebanyak 2 kali sebagai pengawas
penilaian dan evaluasi selama setahun. Karena Budiman S.Pd, pada perhitungan contoh 1
sudah mendapatkan angka kredit dari tugas pembelajarannya sebesar 10,5 per tahun; maka
angka kredit yang dapat dikumpulkan oleh Budiman S.Pd. selama setahun, akibat yang
bersangkutan
mendapat
tugas
tersebut
adalah:
Angka kredit per tahun yang diperoleh = Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun +
(2% Angka Kredit Hasil PK GURU selama setahun x banyaknya tugas temporer selama
setahun)
= 10,5 + {(10,5 x 2/100) x 2} = 10,5 + 0,42 = 10,92
B.
SOAL LATIHAN MENGHITUNG ANGKA KREDIT UNTUK PROMOSI KENAIKAN
PANGKAT DAN JABATAN FUNGSIONAL GURU
Soal 1:
Arief Sujana, S.Pd. adalah guru Matematika dengan jabatan Guru Pertama pangkat dan
golongan ruang Penata Muda III/a TMT 1 April 2015. Arief Sujana, S.Pd. yang mengajar 26
jam tatap muka per minggu dan telah mengikuti PK Guru pada April 2016 dengan nilai 40.
Apakah Arief Sujana, SPd. dapat naik pangkat tepat waktu (4 tahun) setingkat lebih tinggi,
apabila unsur PKB dan penunjang memenuhi kenaikan pangkat?
Soal 2:
Susi Susanti, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 1 Bogor dengan
jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c TMT 1 April 2014. Sebagai guru
BK, Susi Susanti, S.Pd. membimbing siswa 120 orang dan telah mengikuti program
pengembangan diri dengan angka kredit 3 serta menghasilkan publikasi ilmiah dan/atau
karya innovatif dengan angka kredit 5. Susi Susanti, SPd. juga telah memperoleh 8 angka
kredit untuk unsur penunjang. Pada Desember 2014 yang bersangkutan dinilai kinerjanya
13
dan memperoleh hasil nilai PK GURU adalah 64. Mungkinkah Susi Susanti, SPd. dapat naik
pangkat dalam waktu 3 tahun
Soal 3:
Adi Agus, S.Pd. jabatan Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a TMT 1 April
2013 mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan diberi tugas tambahan sebagai kepala
sekolah. Adi Agus, SPd. memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai guru 50 dan sebagai
kepala sekolah mendapat nilai rata-rata 20, berturut-turut selama 4 tahun. Jika yang
bersangkutan melaksanakan tugas mengajar tatap muka 6 jam per minggu dan memperoleh
4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 10 angka kredit dari publikasi ilmiah dan
karya innovasi, dan 8 angka kredit dari kegiatan penunjang, apakah Adi Agus, SPd. dapat
naik pangkat dalam kurun waktu 4 tahun
Soal 4:
Rudi Susanto, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 2 Pamulang
dengan jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c memperoleh hasil penilaian
kinerja 60. Sebagai guru BK, Rudi Susanto, S.Pd. membimbing siswa 150 orang. Yang
bersangkutan telah mengikuti program pengembangan diri dengan angka kredit 3,
menghasilkan publikasi ilmiah dan/atau karya innovatif dengan angka kredit 5, dan angka
kredit 8 untuk unsur penunjang. Jika Rudi Susanto, S.Pd. diberikan tugas sebagai wali kelas
dan tugas temporer sebagai pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran sebanyak 1 kali.
Berapa angka kredit yang diperoleh Rudi Susanto, SPd. selama setahun?
LEMBAR JAWABAN
Soal 1:
Arief Sujana, S.Pd. adalah guru Matematika dengan jabatan Guru Pertama pangkat dan
golongan ruang Penata Muda III/a TMT 1 April 2015. Arief Sujana, S.Pd. yang mengajar 26
jam tatap muka per minggu dan telah mengikuti PK GURU pada April 2016 dengan nilai 43.
Apakah Arief Sujana, SPd. dapat naik pangkat tepat waktu (4 tahun) setingkat lebih tinggi,
apabila unsur PKB dan penunjang memenuhi syarat kenaikan pangkat?
1) Konversi hasil PK GURU ke skala 0 – 100 nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 dengan menggunakan
rumus berikut ini:
40
= ————– x 100 = 71,42
56
Ingat nilai tertinggi PKG pembelajaran adalah 56.
2)
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tetapkan range nilai PKG dalam skala 0 – 100. Nilai
71,42 ternyata berada dalam rentang 61 – 75 dalam skala tersebut dengan sebutan “Cukup”
(100%).
3)
Tentukan angka kredit per tahun yang diperoleh Arief Sujana, S.Pd. dengan
14
menggunakan rumus tersebut di atas; maka angka kredit yang diperoleh Arief Sujana, S.Pd.
untuk subunsur pembelajaran pada tahun 2012 (dalam periode 1 tahun) adalah :
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka kredit per tahun = ———————————————————4
{(50-3-5) x 24/24 x 75%}
= ———————————— = 7,88
4
Ingat! untuk menetapkan AKK, AKPKB dan AKP wajib atau yang dipersyaratkan lihat Pasal 5
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16
Tahun 2009. Arief Sujana, S.Pd. mengajar 26 jam tetap dihitung JM/JWM = 24/24, karena
kewajiban mengajar 24 – 40 jam mengajar tatap muka.
4)
Angka kredit yang diperoleh Arief Sujana, S.Pd. sebanyak 7,88 per tahun. Apabila Arief
Sujana, S.Pd. memperoleh nilai kinerja tetap “baik”, maka angka kredit untuk unsur
pembelajaran yang dikumpulkan selama 4 tahun adalah 7,88 x 4 = 31,52
5)
Apabila Arief Sujana, S.Pd. melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan dan melakukan kegiatan penunjang memenuhi syarat kenaikan pangkat,
maka Arief Sujana, S.Pd memperoleh angka kredit PKB 3 (dari pengembangan diri) dan
angka kredit penunjang 5. Jadi Arief Sujana S.Pd memperoleh angka kredit selama 4 tahun
sebesar 32,52 + 3 + 5 = 39,52. Karena angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik
pangkat/jabatan adalah 50 (Guru Pertama pangkat Penata muda, golongan ruang III/a ke
Guru Muda pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b). Jadi Arief Sujana, S.Pd
tidak dapat naik pangkat/jabatan tepat dalam 4 tahun.
Soal 2:
Susi Susanti, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 1 Bogor dengan
jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c TMT 1 April 2014. Sebagai guru
BK, Susi Susanti, S.Pd. membimbing siswa 120 orang dan telah mengikuti program
pengembangan diri dengan angka kredit 3 serta menghasilkan publikasi ilmiah dan/atau
karya innovatif dengan angka kredit 5. Susi Susanti, SPd. juga telah memperoleh 8 angka
kredit untuk unsur penunjang. Pada Desember 2014 yang bersangkutan dinilai kinerjanya
dan memperoleh hasil nilai PK GURU adalah 64. Mungkinkah Susi Susanti, SPd. dapat naik
pangkat dalam waktu 3 tahun?
1)
Konversi hasil PK GURU Susi Susanti, S.Pd. ke skala 0 – 100 nilai Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
dengan menggunakan formula matematika yang sama dengan contoh 1 (ingat Nilai tertinggi
PK GURU pembimbingan bagi BK/Konselor adalah 68), maka dengan formula matematika
tersebut di atas diperoleh Nilai PKG (100) = 64/68 x 100 = 94,11
2)
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tetapkan range nilai PKG dalam skala 0 – 100. Nilai
94,11 ternyata berada dalam rentang 91 – 100 dan disebut “Amat Baik (125%)”.
15
3)
Tentukan angka kredit per tahun yang diperoleh Susi Susanti, S.Pd. dengan
menggunakan rumus, maka angka kredit yang diperoleh Susi Susanti, S.Pd untuk sub unsur
pembimbingan pada tahun 2014 (dalam periode 1 tahun) adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka kredit satu tahun = ———————————————————
4
[{100-(3+6) -10 } x 120/150 x 125%]
= ————————————————— = 20,25
4
4)
Angka kredit yang diperoleh Susi Susanti, S.Pd. sebanyak 20,25 per tahun. Apabila
Susi Susanti, S.Pd. memperoleh nilai kinerja tetap “Amat Baik”, selama 4 tahun, maka angka
kredit untuk unsur pembimbingan yang dikumpulkan adalah 20,25 x 3 = 60,75
5)
Karena Susi Susanti, S.Pd. melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan dan memperoleh 3 angka kredit dari pengembangan diri, 5 angka kredit dari
publikasi ilmiah dan inovasi, dan 8 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka sdr. Susi
Susanti, S.Pd. memperoleh angka kredit kumulatif sebesar = 60,75 + 3 + 5 + 8 = 76,75
Karena angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik pangkat dan jabatan fungsional guru
adalah 100 (dari Guru Muda pangkat Penata, golongan ruang III/c ke Guru Muda pangkat
Penata Tingkat I, golongan ruang III/d), maka Susi Susanti, S.Pd. tidak dapat naik
pangkat/jabatan fungsionalnya dalam waktu 3 tahun. Walaupun penilaian kinerjanya amat
baik dalam 4 tahun, tetapi Susi Susanti, S.Pd. hanya membimbing kurang dari 150 siswa.
Soal 3:
Adi Agus, S.Pd. jabatan Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a TMT 1 April
2013 mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan diberi tugas tambahan sebagai kepala
sekolah. Adi Agus, SPd. memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai guru 50 dan sebagai
kepala sekolah mendapat nilai 20, berturut-turut selama 4 tahun. Jika yang bersangkutan
melaksanakan tugas mengajar tatap muka 6 jam per minggu dan memperoleh 4 angka kredit
dari kegiatan pengembangan diri, 10 angka kredit dari publikasi ilmiah dan karya innovatif,
dan 8 angka kredit dari kegiatan penunjang, apakah Adi Agus, SPd. dapat naik pangkat
dalam kurun waktu 4 tahun?
Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Adi Agus, S.Pd. ke skala nilai
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 adalah: 50/56 x 100 = 89,29
2)
Nilai kinerja guru untuk unsur pembelajaran/pembimbingan, kemudian dikategorikan
ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel konversi di atas). Nilai PK Guru
pembelajaran 89,29 masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik (100%)”.
16
3)
Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Adi Agus, S.Pd. adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka kredit per tahun = ———————————————————–
4
[{150 - (4 + 12) -15 } x 6/6 x 100%]
= ————————————————– = 29,75
4
Perhitungan
1)
angka
kredit
tugas
tambahan
sebagai
Kepala
Sekolah:
Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah Adi Agus,
S.Pd.ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 20/24 x 100 = 83,33
2)
Nilai kinerja Adi Agus, S.Pd. untuk unsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah,
kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang
(50%),
atau
Kurang
(25%)
sebagaimana
diatur
dalam
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat tabel
konversi di atas). Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah 83,33 masuk dalam
rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik (100%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah yang diperoleh
Adi Agus, S.Pd. adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x NPK
Angka kredit satu tahun = ————————————
4
{150 – (4 + 12) – 15} x 100%
= ———————————— = 29,75
4
4)
Total angka kredit yang diperoleh Adi Agus, S.Pd. untuk tahun 2013 sebagai guru yang
mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah adalah = 25% (29,75) + 75% (29,75) =
7,44
5)
+
22,31
=
29,75
Karena selama 4 (empat) tahun terus menerus Adi Agus, S.Pd. mempunyai nilai kinerja
yang sama, maka nilai yang diperoleh Adi Agus, S.Pd. sebagai kepala sekolah adalah: 4 x
29,75
6)
=
119
Jika Adi Agus, S.Pd. melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 10 angka kredit dari
publikasi ilmiah, dan karya inovatif, serta 8 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka Adi
Agus, S.Pd. memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 119 + 4 + 10 + 8 = 141. Adi Agus,
S.Pd. tidak dapat naik pangkat dari golongan ruang IV/a ke golongan ruang IV/b dengan
jabatan Guru Madya dalam waktu 4 tahun, karena belum memenuhi persyaratan angka
kredit yang diperlukan (150) untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya (Permenegpan
dan RB No. 16 Tahun 2009).
Soal
4:
Rudi Susanto, S.Pd. adalah guru Bimbingan dan Konseling pada MTs Negeri 2 Pamulang
dengan jabatan Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c memperoleh hasil penilaian
17
kinerja 60 pada tahun 2014 Sebagai guru BK, Rudi Susanto, S.Pd. membimbing siswa 150
orang. Yang bersangkutan telah mengikuti program pengembangan diri dengan angka kredit
3, menghasilkan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif dengan angka kredit 5, dan angka
kredit 8 untuk unsur penunjang. Jika Rudi Susanto, S.Pd. diberikan tugas sebagai wali kelas
dan tugas temporer sebagai pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran sebanyak 1 kali
pada tahun 2014 Berapa angka kredit yang diperoleh Rudi Susanto, SPd. pada tahun 2014?
Perhitungan angka kredit tugas pembimbingan:
1)
Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembimbingan Rudi Susanto, S.Pd. ke skala nilai
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 adalah: 60/68 x 100 = 88,23
2)
Nilai kinerja guru untuk unsur pembimbingan, kemudian dikategorikan ke dalam Amat
Baik (125%), Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%) sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No. 16 Tahun 2009 (lihat tabel konversi di atas). Nilai PK Guru pembelajaran 88,23
masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik (100%)”.
3)
Angka kredit per tahun unsur pembimbingan yang diperoleh Rudi Susanto, S.Pd.
adalah:
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka Kredit per tahun = ———————————————————–
4
[{100 - (3 + 6) -10 } x (150/150) x 100%]
= ——————————————————– = 20,25
4
Perhitungan angka kredit tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/-madarasah
sebagai Wali Kelas dan tugas temporer sebagai pengawas penilaian dan evaluasi
pembelajaran
1)
Angka kredit Hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai wali kelas yang diperoleh
Rudi Susanto, S.Pd. adalah:
Angka kredit per tahun sebagai wali kelas = 5% Angka Kredit Hasil PK GURU pembelajaran
setahun
= 5% x 20,25 = 1,01
2)
Angka kredit hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai pengawas penilaian dan
evaluasi pembelajaran yang diperoleh Rudi Susanto, S.Pd. adalah:
Angka kredit per tahun sebagai pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran = 2% Angka
Kredit Hasil PK GURU pembelajaran setahun
= 2% x 20,25 = 0,40
3)
Total angka kredit yang diperoleh Rudi Susanto, S.Pd. sebagai guru yang mendapat
tugas tambahan sebagai wali kelas dan pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran
selama setahun adalah 20,25 + 1,01 + 0,40 = 21,66
Jadi angka kredit yang diperoleh Rudi Susanto, S.Pd pada tahun 2014 adalah 21,
Aturan Baru Kenaikan Pangkat Bagi Guru PNS
Berdasarkan Peraturan Menterii Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPANRB) No 16
Tahun 2009 Tanggal 10 November 2009, maka mulai tahun 2011 bagi Guru PNS yang akan mengusulkan kenaikan
18
pangkatnya harus memenuhi beberapa kriteria antara lain adalah kredit point yang harus didapat dalam pengembangan diri
dan karya tulis. Lebih jelasnya lihat berikut ini :
1.
Kenaikan pangkat dari IIIA ke IIIB guru wajib melaksanakan
kegiatan pengembangan diri (Pelatihan dan
Kegiatan Kolektif Guru) yang besarnya 3 angka kredit
2.
Kenaikan pangkat IIIB ke IIIC guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri yang besar angka kreditnya 3
dan publikasi Karya Ilmiah atau Karya Inovatif (KTI, Membuat Alat Peraga, Alat Pembelajaran,
Karya Teknologi/Seni) dengan 4 angka Kredit
3.
Kenaikan Pangkat IIIC ke IIID guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri yang besar kredit 3 dan
publikasi Karya Ilmiah atau karya inovatif dengan 6 angka kredit
4.
Kenaikan Pangkat IIID ke IVA guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan 4 angka kredit dan
Publikasi Karya Ilmiah atau Karya Inovatif dengan 8 angka kredit
5.
Kenaikan Pangkat IVA ke IVB guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan 4 angka kredit serta
Publikasi Karya Ilmiah atau Karya Inovatif dengan 12 angka kredit
6.
Kenaikan pangkat IVBke IVC guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan 4 angka kredit serta
publikasi karya Ilmiah dengan 12 angka kredit
7.
Kenaikan pangkat IVC ke IVD guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan 5 angka kredit serta
Publikasi karya ilmiah/Inovatif dengan 14 angka kredit
8.
Kenaikan Pangkat IVD ke IVE guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan 5 angka kredit serta
publikasi karya ilmiah/inovatif dengan 20 angka kredit
PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT GURU IVA KE ATAS
Susunlah dokumen sesuai dengan Daftar Usulan Penentapan Angka Kredit (DUPAK)
Lengkapi dokumen dengan lampiran yang mendukung
Periksa dan konsultasi kepada guru senior tetang tata cara pengusulan kenaikan pangkat
Mintalah surat pengantar Kepala Sekolah atas usulan penilaian tersebut (sebelumnya jangan lupa pengesahan karya
ilmiah atau karya inovatif lainnya oleh Kepala Sekolah)
Apabila dikirim secara berkelompok antar sekolah, mintalah surat pengantar dari KaDiknas
Kirim dokumen tersebut ke Biro Kepegawaian Depdiknas d.a Komplek Depdiknas Gedung C Lantai 5 Jl.Sudirman,
Senanyan, Jakarta
Kenikan Pangkat Guru Berdasarkan Permenpan No. 16 Tahun 2009
KENAIKAN pangkat atau golongan guru pegawai negeri sipil (PNS) akan semakin sulit. Selama delapan tahun
terakhir saja, golongan tertinggi guru di tanah air, tidak terkecuali Lampung, rata-rata mentok di IV/a. Itu karena
mereka kesulitan dalam membuat karya tulis.
Sebab, mengacu pada Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Permenpan) No. 84/1993 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, salah satu persyaratan yang harus dipenuhi seorang guru untuk
naik ke golongan IV/b harus membuat karya tulis.
Menurut Sekretaris Tim Penilai Penetapan Angka Kredit Guru Golongan VI LPMP Lampung Zaini Hasan, S.E.,
M.M., tidak lama lagi kenaikan pangkat bagi guru tersebut akan semakin sulit. Menyusul segera
diberlakukannya Permenpan No. 16/2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Pengganti Permenpan No. 84/1993 tersebut, lanjutnya, efektif mulai berlaku 1 Januari 2013. ’’Berarti tinggal
dua tahun lagi, kesempatan bagi para guru PNS untuk bisa naik pangkat secara mudah,’’ tandasnya kepada
Radar Lampung kemarin.
Lebih jauh Zaini memaparkan, sejak diberlakukannya Permenpan No. 84/1993, sejak saat itu pula guru
golongan II dan III bisa naik pangkat bak roket mengangkasa tanpa halangan. Bahkan, para guru golongan II dan
III yang telah memilki masa kerja 2 tahun atau lebih dapat mengajukan daftar usul penetapan angka kredit
19
(DUPAK) dengan bukti fisik terkadang seadanya. Begitu mudahnya memperoleh SK penetapan angka kredit
(PAK), sehingga pengajuan usul kenaikan pangkat dan jabatan setingkat lebih tinggi pun tidak terhambat.
Jadi tidak heran jika selama ini guru di seluruh Indonesia memiliki pangkat tinggi dengan masa kerja relatif
muda. Ini semua dapat dilakukan karena Permenpan No. 84/1993 tersebut memang memungkinkan mengingat
persyaratan bagi guru golongan II dan III untuk naik pangkat tidak begitu berat serta gampang diperoleh.
Setelah guru berpangkat pembina golongan ruang IV/a dengan jabatan guru madya, mereka tidak segesit waktu
masih golongan II dan III guna mengajukan DUPAK sebagai persyaratan untuk kenaikan pangkat ke IV/b. Mereka
terhalang Permenpan No. 84/1993 yang mewajibkan bagi guru untuk naik pangkat dari IV/a ke atas
dipersyaratkan mengembangkan keprofesiannya dengan membuat karya inovatif. Salah satunya berupa karya
tulis ilmiah dengan bobot nilai angka kredit 12.
Persyaratan dalam Permenpan itu pun seolah menjadi penghalang bagi sebagian gur