UAS REGULASI MEDIA UNIVERSITAS AL AZHAR

FINAL TEST
ETIKA DAN REGULASI MEDIA

PENYALAHGUNAAN JAM TAYANG PADA SEBUAH PROGRAM SIARAN
TELEVISI

ASTI TRESNA PRIANTI
0802514019

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
PEMINATAN BROADCASTING AND NEW MEDIA
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA

2018
1. PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian. Maka dari
itu, manusia harus berkomunikasi dengan manusia lainnya untuk dapat bertahan
hidup. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari manusia satu ke
manusia lainnya. Komunikasi berfungsi untuk menginformasikan, mendidik,
menghibur dan mempengaruhi. Komunikasi terdiri dari bermacam-macam, antara

lain komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi massa, dan lainlain.1
Dengan berkembangnya teknologi, maka secara langsung dan tidak langsung
teknologi komunikasi pun semakin canggih. Saat ini manusia sudah dapat
berkomunikasi dengan menggunakan berbagai macam cara sekalipun terpisah jarak
dan waktu. Untuk itu, dikenallah suatu media yang dapat menghantarkan informasi
kepada khalayak dengan cepat dan mudah yang biasa kita kenal dengan media massa.
Jenis-jenis media massa yang hadir dalam kehidupan kita saat ini antara lain
surat kabar, majalah, televisi, radio, film, dan internet. Namun dari semua media
komunikasi yang ada, televisilah yang mempunyai pengaruh paling besar dalam
kehidupan manusia. Televisi dapat dengan cepat menyampaikan informasi baik dari
jarak dekat maupun jarak jauh.
Televisi adalah televisi siaran yang merupakan media dari jaringan
komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu
arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menmbulkan
keserampakan, dan komunikasinya bersifat heterogen.2

1 Ruben Brent D dan Lea P Stewart. (2006). Communication and Human Behavior. United States: Allyn
and Bacon Hal 11
2 Effendy. 2002. Ilmu Komunikasi Massa Hal 21


Perkembangan teknologi melahirkan suatu media baru yang dapat menyajikan
informasi sacara cepat kepada masyarakat yaitu Televisi. TV sebagai alat penangkap
siaran dan gambar. Televisi berasal dari kata Tele ; tampak dan vision ; jauh atau jika
digabungkan menjadi suatu makna yang berarti “jauh dan tampak” atau dengan kata
lain TV merupakan suatu alat untuk “melihat dari jarak jauh”.
Sebuah program tayangan televisi Indonesia yang menayangkan berbagai
genre program acara yang berdurasi maksimal 120 menit, tetapi seiring berjalannya
program marketing yang dilakukan oleh sebuah program tv dalam melakukan
suntik dana melalui pemasukan iklan yang di selipkan dalam beberapa sisi
persegmen. Sisi iklan pada program yang berlangsung lebih memiliki banyak jam
tayang dibandingkan dengan program tayangan yang sedang berlangsung.
Oleh karena itu, penulis ingin membahas seputar penyalahgunaan jam tayang
pada program tayangan televisi.
2. PERMASALAHAN
Permasalahan yang sedang dibahas oleh penulis kali ini mengenai
penyalahgunaan jam tayang iklan yang tidak sesuai dengan porsinya yaitu 22% yang
seharusnya jam tayang iklan di suatu program adalah 13% dari total jam tayang
program tersebut.
Tayangan iklan saat ini semakin sering muncul dalam program acara siaran
stasiun televisi di Indonesia berdasarkan hasil riset Nielsen Indonesia. Riset itu

mencatat tingkat penayangan iklan dalam banyak program siaran televisi terus
menanjak.

Program acara televisi mengisi 22 persen dari keseluruhan slot iklan.
Penayangan promosi di dalam program siaran televisi juga tercatat setara 13 persen
dari total keseluruhan durasi iklan.

data itu merupakan hasil pemantauan Nielsen terhadap iklan di dalam program
televisi sejak Mei hingga Oktober 2017. Nielsen memantau semua tayangan di 15
stasiun Televisi nasional dan merekap semua iklan di dalam program yang berdurasi
di atas 2 detik.
Selain itu, ada 11 jenis bentuk iklan di dalam program siaran televisi di
Indonesia. Bentuk product placement paling mendominasi dengan 29 persen dari
jumlah tayangan, disusul Running text yang mencapai 18 persen.
Iklan berbentuk product placement adalah penempatan produk dalam suatu
acara dengan sedemikian rupa sehingga tersorot oleh kamera. Sementara yang iklan
dalam bentuk running text ialah kalimat atau grafis promosi suatu produk yang
muncul dari satu sisi layar televisi ke sisi lainnya.
Ada beberapa pertimbangan perusahaan memilih beriklan di dalam program. Tapi
yang pasti, menurut Nielsen, rating program televisi menjadi alasan utama.

Ketika jeda pariwara muncul, rating siaran televisi umumnya cenderung menurun
karena penonton gemar mengganti saluran. Karena itu, ketika iklan masuk di dalam
acara, maka kegiatan promosi bisa mendompleng rating program acara tersebut.
Dia menambahkan produk minuman menjadi industri dengan jumlah iklan di dalam
program televisi terbanyak dengan mengisi 27 persen dari keseluruhan tayangan,
diikuti produk telekomunikasi dan obat-obatan dengan masing-masing mengisi 12
persen dari total tayangan iklan di dalam program.

Di laporannya, Nielsen menyebutkan produk-produk minuman lebih banyak beriklan
lewat jeda pariwara di acara serial dan acara berita, dan beriklan di dalam program
saat acara hiburan dan acara spesial seperti ulang tahun stasiun TV atau malam
penghargaan.
Jika dikaitkan dengan pasal penyiaran P3SPSS terdapat pelanggaran yang di lakukan
oleh perusahaan TV tersebut, yaitu pasal 43 yang berisi tentang “Lembaga penyiaran
wajib tunduk pada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang periklanan
dan berpedoman pada Etika Pariwara Indonesia.” Dan pasal 44 ayat 1 yang berisi
“Waktu siaran iklan niaga lembaga penyiaran swasta paling banyak 20% (dua puluh
per seratus) dari seluruh waktu siaran setiap hari.”

3. KERANGKA KONSEP

KOMUNIKASI
MASSA

MEDIA MASSA

PENYIARAN
PROGRAM
SIARAN
TELEVISI
JAM TAYANG

IKLAN

3.1 Komunikasi Massa
Menurut Rahmat , komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang
ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui
media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara
serentakdan sesaat. Seseorang yang menggunakan media massa sebagai alat untuk
melakukan kegiatan komunikasi perlu mengetahui bahwa terdapat empat karakteristik
komunikasi massa yaitu:

a. Komunikasi massa bersifat umum
b. Komunikasi bersifat heterogen
c. Media massa menimbulkan keserempakan

d. Hubungan komunikator dan komunikan bersifat pribadi
Komunikasi

massa

kita

adopsi

dari

istilah

Bahasa

Inggris, mass


communication, kependekan dari mass media communication (komunikasi media
massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang
“mass mediated”. Poll mendefinisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang
berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi
kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui
saluran-saluran media massa seperti surat kabar, majalah, radio, film, atau televise.
Komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass
communication (media komunikasi massa). Media komunikasi massa elektronika
adalah internet, radio siaran, dan televise. Sedangkan Surat kabar dan majalah sebagai
media cetak. Salah satu definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh
Gerbner “Mass communication is the technologically and institutionally based
production and distribution of the most broadly shared continuous flows of messages
in industrial societies” (komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang
berlandaskan teknologi dan lemabaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas
dimiliki orang dalam masyarakat industry.
Menurut Little John, komunikasi massa adalah suatu proses dimana organisasi
media memproduksi pesan-pesan dan mengirimnya kepada public. Melalui proses ini
Universitas Sumatera Utara diharapkansejumlah pesan yang dikirimkan akan
digunakan dan dikonsumsi oleh audience.

Definisi komunikasi massa yang dikemukakan Wright nampaknya merupakan
definisi yang lengkap, yang dapat menggambarkan karakteristik komunikasi massa
dengan jelas. Menurut Wright bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corakcorak yang lama, karna memiliki karakteristik yang utama yaitu diarahkan pada
khalayak relatif besar, heterogen, dan anonim, pesan yang disampaikan secara
terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat

sekilas, komunikator cenderung berada atau bergerak dalamn organisasi yang
kompleks yang melibatkan biaya besar.

3.1.1. Karakteristik Komunikasi Massa
Kita sudah mengetahui bahwa definisi-definisi komunikasi massa itu secara
prinsip mengandung suatu makna yang sama, bahkan antara satu definisi dengan
definisi lainnya dianggap saling melengkapi. Melalui definisi itu pula kita dapat
mengetahui karakteristik komunikasi massa (Ardianto, 2004:7-12), antara lain
sebagai berikut:
a. Komunikator Terlambangkan Ciri komunikasi massa yang pertama adalah
komunikatornya. Kita sudah memahami bahwa komunikasi massa itu menggunakan
media massa, baik media cetak maupun elektronik. Apabila media komunikasi yang
digunakan adalah internet, tentu akan melibatkan orang seperti IT (Informasi
Teknologi) yang berkaitan dengan keamanan jaringan, data entry, fotografer, reporter,

editor, redaksi dan lain sebagainya.
b. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka artinya komunikasi
massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang
tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi
massa dapat bersifak fakta, peristiwa, atau opini. Namun tidak semua fakta dan
peristiwa yang terjadi si sekeliling kita dapat dimuat dalam media massa. Pesan
komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria
penting atau menarik, bahkan lebih baik lagi bila penting sekaligus menarik bagi
sebagian besar komunikan.
c. Komunikasi Anonim dan Heterogen Dalam komunikasi massa, komunikator tidak
mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan
tidak tatap muka. Di samping anonim, komunkasi massa adalah heterogen karena

terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan
berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya,
agama dan tingkat ekonomi.
d. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan Kelebihan komunikasi massa
dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau
komunikan yang dicapainya relatif banayak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu,
komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan

memperoleh pesan yang sama juga. Effendy mengartikan keserempakann
mediamassa itu adalah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam
jarak yang jauh dari komunikator dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada
dalam keadaan terpisah.
e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Himbauan ,Setiap komunikasi
melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi massa yang
penting adalah unsur isi. Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian
rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa
yang akan digunakan.
f. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah Secara singkat komunikasi massa itu adalah
komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media
massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak
langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan , komunikan pun aktif menerima
pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya
terjadi dalam komunikasi antarpesona. Dengan demikian, komunikasi massa itu
bersifat satu arah.
g. Stimulasi Alat Indra Terbatas Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap
salah satu kelemahannya adalah stimulasi alat indra yang “terbatas”. Dalam
komuniaksi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis komunikasi massa.
Pada surat kabar dan majalah, pembacanya harus melihat. Pada radio siaran dan


rekaman auditif, khalayak hanya mendengar sedangkan pada media televisi dan film,
kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.
h. Umpan Balik Tertunda (delayed) Komponen umpan balik atau feedback
merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas komunikasi
seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan komunikan. Umpan balik ini
bersifat langsung (direct feedback) atau umpan balik yang bersifat segera (immediate
feedback).
3.1.2. Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita atau pesan, tetapi juga
sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai pertukaran data, faakta, dan ide.
Komunikasi massa dapat berfungsi untuk:
a. Informasi Yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses,
penyebaran data, gambar, fakta dan pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar
orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi internasional,
lingkungan, orang lain, dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
b. Sosialisasi Yakni penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang
bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan
ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat.
c. Motivasi Universitas Sumatera Utara Yakni menjelaskan tujuan setiap masyarakat
dalam cakupan jangka panjang ataupun jangka pendek untuk mendorong orang
menentukan pilihannya dan keinginannya serta mendorong individu dan kelompok
berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.
d. Perdebatan dan diskusi Yakni menyediakan dan saling menukar fakta yang
diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat
mengenai masalah publik, menyediakan bukti-bukti yang relevan yang diperlukan

untuk kepentingan umum dan agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah
yang menyengkut kegiatan bersama di tingkat internasional, nasional dan lokal.
e.

Pendidikan

Yakni

pengalihan

ilmu

pengetahuan

sehingga

mendorong

perkembangan intelektual, pembentukan watak dan pendidikan keterampilan serta
kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
f. Memajukan kebudayaan Yakni penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni dengan
maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan
memperluas horizon seseorang, membangunkan imajinasi dan mendorong kreativitas
serta kebutuhan estetikanya.
g. Hiburan Universitas Sumatera Utara Yakni penyebarluasan sinyal, simbol, suara,
citra (image) dari drama, tari, kesenian, kesusastraan, musik, komedi, olahraga,
permainan dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan kelompok dan individu.
h. Integrasi Yakni menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individu kesempatan
memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka dapat saling kenal
dang mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain.
3.1.3. Efek Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan sejenis kebutuhan sosial yang dapat
menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Akan tetapi untuk mengetahui secara tepat dan rinci mengenai kekuatan
sosial yang dimiliki oleh komuniksi massa dan hasil yang dapat dicapainya dalam
menggerakkan proses sosial tidaklah mudah. Oleh karena itu, efek atau hasil yang
dapat dicapai oleh komunikasi yang dilaksanakan melalui berbagai media (lisan,
tulisan, visual/audio visual) perlu dikaji melalui metode tertentu yang bersifat analisis
psikologi dan analisis sosial. Analisis psikologi adalah kekuatan sosial yang
merupakan hasil kerja dan berkaitan dengan watak serta kodrat manusia. Sedangkan

analisis sosial adalah peristiwa sosial yang terjadi akibat komunikasi massa dengan
penggunaan media massa yang sangat unik serta kompleks.
Efek dari pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui media massa
timbul sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena hal tersebut, efek melekat pada
khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis. Mengenai efek komunikasi massa
dapat diklasifikasikan sebagai:
a. Efek Kognitif (Cognitive effect) Efek kognitif berhubungan dengan pikiran dan
penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang tidak tidak
mengerti menjadi mengerti dan bingung menjadi jelas. Contoh pesan yang
menimbulkan efek kognitif anatara lain berita, tajuk rencana, artikel, acara
penerangan, acara pendidikan dan lainnya. Efek kognitif timbul pada diri komunikan
yang sifatnya informatif bagi dirinya. Efek kognitif ini akan membahas tentang
bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi
yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media
massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum
pernah kita kunjungi secara langsung.
b. Integratif Personal Kebutuhan untuk memperkuat kreadibilitas seseorang, rasa
percaya diri, stabilitas dan status. Bagaimana suatu tayangan dapat berpengaruh
kepada setiap individu.
3.2 Media Massa
Media massa (mass media) adalah sarana yang membawa pesan. Media
massa utama adalah buku, majalah, Koran, televise, radio,rekaman, film dan web. 3
Kebanyakan ahli teori menganggap media sebagai wahana yang netral dalam memuat
pesan. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan
3 Joh Vivian. 2008. Teori Komunikasi Massa (Penerjemah Tri Wibowo). Edisi ke-8.Jakarta:
Kencana.hlm.453

penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal
pula.4
Dalam kaitannya dengan televisi siaran, maka yang dimaksud dengan media
massa disini ialah media massa periodic seperti surat kabar, majalah (media massa
cetak),radio, televise dan film (media massa elektronik). Media massa sendiri
mempunyai pengertian saluran/media yang dipergunakan untuk mengadakan
komunikasi

dengan

massa

di

sini

ialah

media

massa

modern

(surat

kabar,majalah,radio, televise dan film) yang memiliki sifat tersendiri.5
Media massa terbagi atas tiga bagian utama, yaitu media cetak, media
elektronik, dan media luar ruang.6 Tetapi dalam hal ini hanya media elektronik yang
akan dijabarkan, yaitu televisi.
Dengan modal audio visual yang dimiliki, siaran televise sangat komunikatif
dalam memberikan pesan-pesannya. Karena itu, tidak mengherankan kalau mampu
memaksa penontonnya duduk berjam-jam di depan pesawat televisi. Karena itulah
televise sangat bermanfaat sebagai upaya pembentukan sikap perilaku dan sekaligus
perubahan pola piker.
Fungsi media massa televise menurut seorang ahli komunikasi Harold D. Laswell
adalah sebagai berikut:7
a) The Surveillance of the environtment. Artinya, media massa mempunyai
fungsi sebagai pengamat lingkungan, atau dalam bahasa sederhana,
sebagai pemberi informasi tentang hal-hal yang berada di luar jangkauan
penglihatan kepada masyarakat luas.

4 Burhan Bungin.2008. Sosiologi komunikasi. Jakarta: Kencana.hlm.71
5 J.B Wahyudi.1994. Media Komunikasi Massa Televisi.Bandung: Alumni.hlm.43
6 Marius P. Angiopora. 1999. Dasar-dasar manajemen.Jakarta: Rajawali Pers.hlm. 346
7 J.B. Wahyudi.1994. Media Komunikasi Massa Televisi.Bandung: Alumni.hlm.43

b) The correlation on the parts of society in responding to the environment.
Artinya, media massa berfungsi untuk melakukan seleksi, evaluasi, dan
interpretasi dari informasi. Dalam hal ini peranan media massa adalah
melakukan seleksi mengenai apa yang perlu dan pantas untuk disiarkan.
Pemilihan dilakukan oleh editor, reporter, redaktur yang mengelola media
massa.
3.3 Penyiaran
Penyiaran adalah pendistribusian muatan audio atau video kepada

pemirsa

yang tersebar melalui berbagai medium komunikasi massa, namun umumnya
menggunakan spektrum elektromagnetik (gelombang radio), dalam suatu model satuuntuk-banyak.8 Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu
rangkaian mata acara dalam bentuk audio, suara atau visual gambar yang
ditransmisikan dalam bentuk sinyal suara atau gambar, baik melalui udara maupun
melalui kabel dan atau serat optik yang dapat diterima oleh pesawat penerima di
rumah-rumah.9
Penyiaran dimulai dengan radio AM, yang menjadi populer pada sekitar tahun
1920

seiring

dengan

banyaknya

penggunaan tabung

vakum, pemancar

dan

penerima radio. Sebelumnya, seluruh bentuk komunikasi elektronik (radio, telepon,
dan telegraf) berbasis satu-untuk-satu, dengan pesan yang ditujukan hanya untuk satu
penerima. Istilah penyiaran, dipinjam dari suatu metode pertanian untuk menebar
benih di ladang dengan melempar benih-benih tersebut, 10 diciptakan oleh baik
manager KDKA Frank Conrad atau sejarawan RCA George Clark pada sekitar tahun

8 Peters, John Durham (1999). Speaking into the Air. University of Chicago Press. ISBN
9780226662763
9 Suprapto, T. (2006) Berkarier di Bid
10 Douglas, Susan J. (1987). Inventing American Broadcasting, 1899-1922. Johns Hopkins University
Press. ISBN 9780801838323.

1920 untuk membedakan aktivitas ini dengan komunikasi "satu-untuk-banyak; suatu
stasiun radio tunggal dapat mentransimisikan kepada banyak pendengar.11
3.4 Televisi
Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan
gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan
peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektronik dan
mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suaranya dapat
didengar.12 Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa
bersifat politis bisa pula informatif, hiburan dan pendidikan. Penyampaian isi pesan
melalui televisi adalah langsung antara kominikator dan komunikan. Informasi yang
disampaikan oleh televisi mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan
terlihat secara visual.
Secara harfiah televisi artinya “melihat dari jauh”. Namun demikian, dalam
pengertian sederhana ini sebenarnya meliputi dua bagian utama, yaitu pemancar
televisi yang berfungsi mengubah dan memancarkan sinyal-sinyal gambat (view),
bersama-sama dengan sinyal suara sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat diterima oleh
pesawat televisi penerima pada jarak jauh. Kedua televisi penerima yamg menangkap
sinyal-sinyal tersebut dan mengubahnya kembali sehingga apa yang dipancarkan oleh
transmisi televisi tadi dapat dilihat dan didengar seperti keadaan aslinya. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa pesawat televisi adalah alat yang digunakan untuk
melihat dan mendengar dari tempat yang jauh13
3.5 Program Siaran Televisi

11 "broadcasting". Britannica.com. Diakses tanggal 11 Januari 2017
12 Soerjokanto 2003 hal 24
13 Kowalewski, Anthony, "An Amateur's Television Transmitter", Radio News, April 1938. Early
Television Museum and Foundation Website,

Pengaruh siaran televisi terhadap sistem komunikasi tidak pernah terlepas dari
pengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan masfyarakat Indonesia. Menurut Prof. Dr.
R, Mar’at, acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi,
dan perasaan bagi para penontonnya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh psikologis
dari televisi itu sendiri, di mana televisi seakan-akan menghipnotis penonton,
sehingga mereka terhanyut dalam keterlibatan akan kisah atau peristiwa yang
disajikan oleh televisi.14
Frank Jefkins menyebutkan ada sejumlah karakteristik khusus dalam program
acara, yaitu :15
1. Selain menghasilkan suara, televisi juga menghasilkan gerakan, visi, dan
warna.
2. Pembuatan program televisi lebih mahal dan lama.
3. Karena menghandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu yang
nampak haruslah dibuat semenarik mungkin. Sedangkan program acara
televisi terdiri dari :
o

Buletin berita nasional, seperti : Siaran berita atau buletin berita regional
ang dihasilkan oleh stasiun televisi swasta lokal.

o

Liputan-liputan khusus yang membahas tentang berbagai masalah aktual
secara lebih mendalam.

14Dominick, Joseph R. 2000. The Dynamics of Mass communication. New York : Random House.
15 Payoga, Bachdim, 2011. Psikologi pengaruh tayangan televisi. Jakarta. Espilosindo.

o

Program-program acara olahraga, baik olah raga di dalam atau diluar
ruangan, yang disiarkan langsung atau tidak langsung dari dalam atau luar
negeri.

o

Program acara mengenai topik-topik khusus yang bersifat informatif,
seperti : acara memasak, berkebun, dan acara kuis.

o

Acara drama, terdiri dari : sinetron, sandiwara, komedi, film, dan lain
sebagainya.

o

Acara musik, seperti konser musik pop, musik rock, dangdut, klasik, dan
lain sebagainya.

o

Acara bagi anak-anak, seperti penayangan film kartun.

o

Acara-acara keagamaan, sepert : siraman rohani, acara ramadhan, dan
hari-hari besar keagamaan lainnya.

o

Program acara yang membahas tentang ilmu pengetahuan dan
pendidikan.

o

Acara bincang-bincang atau sering juga disebut dengan talkshow

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering memperoleh berbagai pemgalaman.
Hal ini dikarenakan terintegrasinya kelima indera yang dimiliki, tetapi dengan
menonton audiovisual, akan mendapatkan 10% dari informasi yang diperoleh
sebelumnya. Ini sebagai akibat timbulnya pengalaman tiruan (Stimulated Experience)
dari media audiovisual tadi (Darwanto 2007 :119)16

16 Payoga, Bachdim, 2011. Psikologi pengaruh tayangan televisi. Jakarta. Espilosindo

Darwanto juga mengemukakan, dalam kaitannya terhadap peningkatan
pengetahuan, suatu tayangan televisi hendaknya memperhatikan beberapa hal, antara
lain :
1. Frekuensi menonton. Melalui frekuensi menonton komunikan, dapat diihat
pengaruh tayangan terhadap pengetahuan komunikan.
2. Waktu penayangan. Apakah waktu penayangan suatu acara sudah tepat atau
sesuai dengan sasaran komunikan yang dituju. Misalnya tayangan yang
dikhususkan bagi pelajar, hendaknya ditayangkan pada jam setelah kegiatan
belajar di sekolah usai.
3. Kemasan Acara. Agar mampu menarik perhatian pemirsa yang menjadi
sasaran komunikannya, suatu tayangan harus dikemas atau ditampilkan secara
menarik.
4. Gaya penampilan pesan. Dalam menyampaikan pesan dari suatu tayangan,
apakah host atau pembawa acara sudah cukup komunikatif dan menarik,
sehingga dapat menghindari rasa jenuh pemirsanya dan juga memahami pesan
yang disampaikan.
5. Pemahaman pesan. Apakah komunikan dapat mengerti dan memahami setiap
materi atau pesan yang disampaikan oleh suatu tayangan.17
3.6 Jam Tayang Utama
Jam tayang utama atau prime time adalah blok pemrograman siaran yang berlangsung
selama tengah petang untuk program televisi.

17 Dominick, Joseph R. 2000. The Dynamics of Mass communication. New York : Random House.

Di Amerika Serikat, istilah jam tayang utama sering didefinisikan dalam hal
jangka waktu tetap - misalnya, 19:00-22:00 (Waktu Tengah dan Pegunungan) atau
20:00-23:00 (Waktu Pasifik dan Timur). Jam tayang utama adalah bagian hari (blok
jadwal pemrograman sehari) dengan sebagian besar pemirsa dan umumnya di mana
jaringan televisi dan stasiun lokal menuai banyak pendapatan iklan mereka. Dalam
beberapa tahun terakhir di Amerika Serikat, misalnya, belanja iklan selama prime
time paling tertinggi di antara drama televisi.[1]18
Sistem Rating Nielsen secara eksplisit dirancang untuk mengukur jumlah
penonton di berbagai bagian hari. Kebanyakan orang cenderung menonton televisi di
jam tayang utama, yakni tepat sehabis jam kerja. Kebanyakan pemirsa juga menonton
TV setelah makan malam.[butuh rujukan] Ini biasanya merupakan alasan utama
untuk peringkat tinggi untuk program televisi saat ini, serta daya tarik untuk
pengiklan.[butuh rujukan]
Jam tayang utama untuk radio disebut "Waktu Mengemudi", dengan rincian,
di Waktu Timur dan Pasifik, adalah 6-10 pagi dan 3 sore-7 petang, dan untuk Waktu
Pegunungan dan Waktu Tengah, adalah 5-9 pagi dan 2 siang-6 petang
Survei Nielsen mengungkapkan bahwa pemirsa menonton hampir dua jam
acara TV selama jam tayang utama.[2]
3.7 Iklan
iklan adalah hal yang wajar untuk kita ketahui, karena seiring berkembangnya
jaman semakin maju kita banyak sekali melihat berbagai macam ragam bentuk dan
model iklan, sehingga jangan sampai kita hanya melihat saja tanpa mengetahui
pengertian dari iklan itu sendiri.

18 Genre breakdown of primetime TV advertising expenditure in the United States in 2011. Nielsen.
April 2012. Dilihat pada 13 Januari 2018 pukul 19.36 WIB

Iklan Informatif /Informative Advertising
ciri -ciri iklan Informatif :


Menjelaskan kepada konsumen cara kerja produk.



Mengurangi ketakutan konsumen.



Mengoreksi kelebihn dan kekurangan produk.



produk baru yang sudah ada.



Bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran/pengenalan dan
pengetahuan tentang produk atau fitur-fitur



Menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk.

Contoh Iklan Informatif :
Sperti Iklan Produk Elektronik misal : Sony Ericsson Z550i yang Memberikan
informasi seputar fitur – fitur di dalamnya.
Iklan Persuasif / Persuasive Advertising
Iklan Persuasif Memiliki ciri :


Menganjurkan orang untuk membeli.



Mengubah persepsi / cara pandang konsumen.



Membujuk konsumen untuk membeli sekarang.



menggunakan barang dan jasa.



Mempersuasif khalayak untuk memilih merk tertentu.



Bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi dan keyakinan sehingga
konsumen mau membeli dan

contoh iklan persasif :
Iklan Televisi Samsung yang memberikan presepsi kelebihan dan kekurangan Tv
samsung di banding Tv merk lain , sehingga konsumenpun ada presepsi bahwa merk
samsung merupakan merk terkenal dan berkualitas.
Iklan Reminder / Reminder Advertising
Ciri – Ciri Iklan Reminder :


Menjalin hubungan baik dengan konsumen.



Mengingatkan pembeli dimana bisa membeli dan mendapatkan produk
tersebut.



Menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind).



Bertujuan untuk mendorong pembelian ulang barang dan jasa.



Mengingatkan bahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan sangat
dibutuhkan dalam waktu dekat.
Contoh Iklannya seperti iklan kesehatan, yang mengikatkan kita akan

pentingnya menjaga kesehatan dari pada mengobati.

4. ANALISIS DAN DISKUSI
Analisa dan diskusi mengenai topik yang dibahas penulis kali ini adalah
permasalahan mengenai penyalahgunaan jam tayang iklan yang tidak sesuai dengan
porsinya yaitu 22% yang seharusnya jam tayang iklan di suatu program adalah 13%
dari total jam tayang program tersebut.
Tayangan iklan saat ini semakin sering muncul dalam program acara siaran
stasiun televisi di Indonesia berdasarkan hasil riset Nielsen Indonesia. Riset itu

mencatat tingkat penayangan iklan dalam banyak program siaran televisi terus
menanjak.
Program acara televisi mengisi 22 persen dari keseluruhan slot iklan.
Penayangan promosi di dalam program siaran televisi juga tercatat setara 13 persen
dari total keseluruhan durasi iklan.
Menurut saya, pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa lembaga penyiaran
di Indonesia mengenai penyalahgunaan jam tayang iklan di tv melanggar pasal 43
yang berisi tentang “Lembaga penyiaran wajib tunduk pada peraturan perundangundangan yang mengatur tentang periklanan dan berpedoman pada Etika Pariwara
Indonesia.” Dan pasal 44 ayat 1 yang berisi “Waktu siaran iklan niaga lembaga
penyiaran swasta paling banyak 20% (dua puluh per seratus) dari seluruh waktu
siaran setiap hari.”
Oleh karena itu seharusnya pihak stasiun tv ataupn radio harusnya
mengutamakan kepentingan publiknya untuk memuaskan konsumen tv ataupn radio
tersebut dengan mengikuti aturan dari p3sps yang membolehkan pihak tv untuk
menyisipkan 13% tayangan saja dalam setiap harinya.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari hasil permasalah penyalahgunaan jadwal tayang pada
program siaran televisi adalah terdapat beberapa factor yang membuat lembaga
penyiaran tv yang masih mementingkan kepentingan internal, seperti pendapatan
hasil dari pengiklan yang jumlahnya lebih dari 50% dana masuk internal, jika dilihat
lebih spesifikasi, perusahaan / lembaga tv tersebut tidak mengutamakan kepentingan
public atau konsumen untuk menayangkan yang sesuai dengan kebutuhan tanpa
dipotong oleh iklan yang saat ini memiliki persenan cukup tingi yaitu 22%
berdasarkan data Nielsen.
Saran yang diberikan dari penulis kepada permasalahan ini adalah

1. Meminta kepada public atau konsumen tv yang bersngkutan untuk mengecam
kepada perusaan tv tersebut agar persenan iklan di perkecil
2. Menyarakan kepada perusahaan atau lembaga tersebut untuk menyisipkan iklan
sesuai porsinya dan di tempatkan pada jam yang sesuai.
3. Membuat negosiasi antara lembaga atau perusahaan yang bersangkutan kepada
publiknya agar bisa menerima
4. Menyajikan tampilan iklan yang berbeda sehingga mengecohkan public atau
konsumen tv tersebut tentang iklan yang ditampilkan.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU



Burhan Bungin.2008. Sosiologi komunikasi. Jakarta: Kencana.
Dominick, Joseph R. 2000. The Dynamics of Mass communication. New York



: Random House.
Douglas, Susan J. (1987). Inventing American Broadcasting, 1899-1922.





Johns Hopkins University Press
Effendy. 2002. Ilmu Komunikasi Massa
J.B. Wahyudi.1994. Media Komunikasi Massa Televisi.Bandung
Joh Vivian. 2008. Teori Komunikasi Massa (Penerjemah Tri Wibowo). Edisi




ke-8.Jakarta: Kencana
Marius P. Angiopora. 1999. Dasar-dasar manajemen.Jakarta: Rajawali Pers
Suprapto, T. (2006) Berkarier di Bid

WEBSITE


Genre breakdown of primetime TV advertising expenditure in the United States in



2011. Nielsen. April 2012. Dilihat pada 13 Januari 2018 pukul 19.36 WIB
Kowalewski, Anthony, "An Amateur's Television Transmitter", Radio News, April
1938. Early Television Museum and Foundation Website. Dilihat pada 15 Januari
2018 pukul 20.46 WIB

Dokumen yang terkait

PENGARUH DOSIS LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM DAN KONSENTRASI LARUTAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ABITONIK TERHADAP SEMAI KAYU MANIS [Cinnamomum camphora (l,) J. Presi]

12 141 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

ERBANDINGAN PREDIKSI LEEWAY SPACE DENGAN MENGGUNAKAN TABEL MOYERS DAN TABEL SITEPU PADA PASIEN USIA 8-10 TAHUN YANG DIRAWAT DI KLINIK ORTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

2 124 18

LATIHAN SOAL UAS KELAS X SMK SEMESTER GE

7 162 6

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA KONSEP KELISTRIKAN BERBASIS VIDEO LIVE

8 69 67

EFEKTIVITAS MEDIA PENYAMPAIAN PESAN PADA KEGIATAN LITERASI MEDIA (Studi pada SMA Negeri 2 Bandar Lampung)

15 96 159

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

HUBUNGAN PEMANFAATAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN DAN SIKAP SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BATANGHARI NUBAN LAMPUNG TIMUR

25 130 93