SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN UMUM PEGADAI

SISTEM INFORMASI
PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN
CABANG PANDAAN
SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

LULUT HERMAWAN
NIM. 99. 402. 046

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2004

SISTEM INFORMASI
PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN
CABANG PANDAAN
SKRIPSI
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT
UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA KOMPUTER


OLEH :
LULUT HERMAWAN
NIM. 99. 402. 046

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2004

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Lulut Hermawan

Tempat,tanggal lahir

: Pasuruan, 31 maret 1979

Nim


: 99.402.046

Fakultas / Jurusan

: Teknik / Teknik Informatika

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul ”Sistem Informasi Perusahaan
Umum Pegadaian cabang Pandaan” adalah bukan Skripsi atau karya ilmiah orang
lain, baik sebagian atau seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah
disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapatkan sanksi akademis.
Sidoarjo, 25 September 2004
Yang menyatakan

Lulut Hermawan
Mengetahui,
Dosen pembimbing


Suprianto, S.Si.M.Si

SISTEM INFORMASI
PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN
CABANG PANDAAN

Usulan penelitian untuk skripsi S-1
Jurusan teknik Informatika

Yang diajukan Oleh :
LULUT HERMAWAN
NIM. 99.402.046

Telah di setujui oleh :
Dosen pembimbing,

Suprianto, S.Si.M.Si

Tanggal, 25 September 2004


skripsi
SISTEM INFORMASI
PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN
CABANG PANDAAN
Yangdipersiapkan dan disusun Oleh
LULUT HERMAWAN
NIM. 99. 402. 046
Telah dipertahankan di depan dewan penguji
Pada tanggal 25 September 2004
Dan telah dinyatakan telah memnuhi syarat
Susunan tim penguji
Ketua

: Ir. Sumarno

………………………

Sekretaris

: Suprianto, S.Si.M.Si


………………………

Anggota

: Ir. Rajudin

………………………

Anggota

: Ir. Machmud Fauzy

………………………

Sidoarjo, 25 September 2004
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Fakultas Teknik
Dekan,


Ir. Sumarno

MOTTO

Hidup adalah senda gurau dan permainan, bermain dan tertawalah
sesukamu tapi ingat ada saatnya permainan dan senda gurau itu berakhir.
Dan ketika semua itu berakhir, yang ada hanya sesal dan puji syukur.

Ku persembahkan skripsi ini untuk :
o

Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya

o

Kedua orang tua dan segenap saudaraku

o

Keluarga besar UKM HIMMPAS dan S. Anita Y.A


ABSTRAKSI
”Sistem informasi Perusahaan umum pegadaian Cabang Pandaan”
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa sekarang ini semakin cepat
dalam segala bidang dalam meningkatkan taraf hidup manusia.
Sementara ini perusahaan umum pegadaian merupakan salah satu sumber
pemasukan devisa negara di bawah pengelolahan departemen keuangan republik
Indonesia. Perusahaan umum pegadaian juga merupakan kepanjangan tangan dari
departemen keuangan (Pemerintah) dalam mengalirkan kredit modal perusahaanperusahaan kecil dan menengah, serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Saat ini perusahaan umum pegadaian cabang pandaan belum memiliki
sistem informasi pengolahan data yang kuat yang mampu melayani proses
transaksi sehari-hari. Sistem informasi pengolahan data disini berupa pengolahan
data nasabah, data petugas, data barang, serta data sewa modal. Hal ini sangat di
butuhkan oleh perusahaan umum pegadaian cabang Pandaan dalam menghadapi
era globalisasi.

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur alhamdulillah, kali panjatkan atas kehadirat Alloh SWT atas

rahmat, hidayah serta inayah-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
akhir ini dengan judul :
SISTEM INFORMASI
PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN CABANG PANDAAN

Tugas akhir ini kami susun sebagai salah salah satu syarat guna
menyelesaikan studi S-1 di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo fakultas teknik
jurusan teknik informatika.
Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna,
namun dengan selesainya tugas akhir ini semoga dapat menambah khasanah
keilmuan pada perpustakaan serta dapat dijadikan bahan bacaan untuk dapat
dipahami dan dikembangkan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khusunya rekan-rekan mahasiswa. Saran serta kritik yang membangun senantiasa
kami nantikan untuk penyempurnaan tugas akhir ini.

Sidoarjo 25 September 2004
Penulis,

UCAPAN TERIMA KASIH


Pertama-tama kami panjatkan puji syukur Alhamdulillah atas berkah
rhmat dan hidayahnya sehingga kami dapa menyelesaikan tugas akhir ini tanpa
halangan yang berarti. Amien.
Penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua dan saudarasaudaraku atas kasih sayang serta dorongan unuk dapat menyelesaikan ini semua,
juga kami ucapkan kepada istriku yang tercinta atas dorongan moral, semangat
sehingga kami mampu menuntaskannya.
Penulis juga ucapkan terma kasih kepada bapak Suprianto, S.Si, M.Si
dan bapak Ir. Machmud Fauzy atas kesabaran dalam membimbing penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
Dan tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syafig A Mughni, MA selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo.
2. Bapak

Ir

Sumarno

selaku


dekan

fakultas

teknik

Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo.
3. Bapak serta Ibu dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
4. Istri dan penyemangatku Sulam Anita Yeni Arti, sahabatku M. Hafid,
S.Komp, Sampurno, S.Komp serta keluarga besar UKM HIMMPAS.
5. Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo Dra. Lailiyatul Ch, MM.
6. Serta yang terakhir semua pihak yang membantu kelancaran tugas akhir
ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN
HALAMAN PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

1.2.

Rumusan Masalah

1.3.

Tujuan

1.4.

Manfaat Penelitian

1.5.

Batasan Masalah

1.6.

Metodelogi

1.7.

Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1.

Pengertian Sistem Informasi

2.1.2.

Desain Input secara Umum

2.1.3.

Desain Output secara Umum

2.1.4.

Desain Database secara Umum

2.1.5.

Type dari File

2.1.6.

Entity-Relationship atau E-R Diagram

2.1.7.

Teknik Normalisasi

2.2. Perusahaan Umum Pegadaian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Lokasi Penelitian
3.2.Sumber Data
3.3.Bahan dan Alat
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Perancangan Sistem
4.2.Uji Coba Perancangan Sistem
4.3.Implementasi Sistem
4.4.Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
5.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL
TABEL

HALAMAN

1.

Tabel 2.1 Perkembangan Operasional

34

2.

Tabel 2.2 Ikhtisar Rugi Laba

34

3.

Tabel 2.3 Ikhtisar Neraca

4.

Tabel 3.1 Plafon Sewa Modal

5.

Tabel 3.2 File Nasabah

6.

Tabel 3.3 File Barang

7.

Tabel 3.4 File Petugas

8.

Tabel 3.5 File Gudang

9.

Tabel 3.6 File Transaksi

10. Tabel 4.1 Tabel Nasabah
11. Tabel 4.2 Data Petugas
12. Tabel 4.3 Data Barang
13. Tabel 4.4 Data Gudang
14. Tabel 4.1 Plafon Sewa Modal
15. Tabel 5.1 Data Sewa Modal

DATA GAMBAR
TABEL

HALAMAN

1.

Gambar 2.1 Analisa Sistem

34

2.

Gambar 2.2 Siklus Informasi

34

3.

Gambar 2.3 Bentuk Normafl Pertama

4.

Gambar 2.4 Flowchart menurut ANSI

5.

Gambar 2.5 Struktur Organisasi Pegadaian

6.

Gambar 2.6 Logo Pegadaian

7.

Gambar 3.1 E-R Diagram

8.

Gambar 3.2 Mapping E-R

9.

Gambar 3.3 Tampilan Delphi 6.0

10. Gambar 3.4 Tampilan Open Delphi 6.0
11. Gambar 3.5 Database Desktop Type Paradox
12. Gambar 3.6 Flowchart pengajuan Kredit
13. Gambar 3.7 Flowchart Pelunasan Kredit
14. Gambar 4.1 Menu Utama
15. Gambar 4.2 File Data Nasabah
16. Gambar 4.3 File Data Petugas
17. Gambar 4.4 File Data Barang
18. Gambar 4.5 File Data Sewa Modal
19. Gambar 4.6 File Data Transaksi
20. Gambar 4.7 File Cetak Data Barang

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar belakang
Dalam era globalisasi dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi terasa sangat pesat, sehingga menawarkan banyak sekali kemudahankemudahan dalam menjalankan aktivitasnya, baik berupa pekerjaan ringan dalam
rumah tangga maupun pekerjaan rumit dalam dunia industri/perusahaan, sehingga
pada akhirnya seolah-olah kita dimanjakan oleh teknologi tersebut.
Kehadiran teknologi ini dimaksudkan untuk mencapai hasil yang lebih
baik dengan efisien, efektivitas dan kepresisian yang lebih tinggi. Dan ketika
teknologi komputer telah merajai di berbagai bidang usaha, hal ini yang menjadi
dasar penerapan dalam sebuah aplikasi nyata penggunaan media komunikasi dan
pengalohan data pada perusahaan umum pegadaian di kantor cabang Pandaan
Pasuruan.
Sementara ini perusahaan umum pegadaian cabang Pandaan telah
menggunakan komputerisasi, namun karena sumber daya yang tidak memadai
sehingga sering terjadi kesalahan dalam mengaplikasikan program yang ada.
Untuk itu diperlukan upaya dalam memperbaiki program serta mengembangkan
sumber daya manusia yang ada.
Dan dikarenakan luasnya usaha yang ada di perusahaan umum
pegadaian maka akan kami fokuskan pada usaha utama pegadaian saja sehingga
tema yang diangkat adalah “Sistem Informasi Perusahaan Pegadaian Cabang

Pandaan” yang akan meliputi informasi data nasabah, data petugas, data sewa
modal, data barang dan data gudang.

1.2.

Rumusan masalah
Program yang ada di perusahaan umum pegadaian Pandaan memerlukan

perbaikan. Perbaikan-perbaikan tersebut meliputi informasi data nasabah, data
petugas, data sewa modal, data barang dan data gudang yang baik antara lain:
1.

Di perusahaan umum pegadaian terdapat kekurangan dalam melaksanakan
penghitungan transaksi sehari-hari karena masih menggunakan Microsoft
Excel dalam penglahan data.

2.

Merancang/mendesain program aplikasi yang aplikatif yang lebih tepat serta
kekhususan dalam pengolahan informasi ataupun transaksi sehari-hari.

3.

Mengaplikasikan sistem informasi tersebut dalam pengolahan informasi
ataupun transaksi sehari-hari.

1.3.

Tujuan
Setiap kali dalam melakukan satu hal pasti memiliki arah dan tujuan

yang ingin dicapai melalui apa yang di namakan dengan target. Demikian juga
skripsi ini memiliki satu atau beberapa tujuan yang nantinya ingin dicapai.
Tujuan-tujuan tersebut antara lain sebagai berikut :
1.

Membangun sistem pengolahan data yang berbasis DBMS (Database
Management System) yang efektif, efisien serta kepresisian yang tinggi di
perusahaan umum pegadaian cabang Pandaan.

2. Meminimalkan segala bentuk kesalahan (Human Error) sehingga mampu
meningkatkan efektivitas serta efisisensi proses pengolahan data.

1.4.

Manfaat penelitian
Pada dasarnya manfaat penelitian ini akan sangat berguna bagi diri

pribadi peneliti, hal ini merupakan pengalaman yang tak ternilai harganya. Namun
di samping itu juga penelitian ini juga akan berguna bagi perusahaan umum
pegadaian dalam menjalankan transaksi yang selanjutnya. Dan manfaatnya
sebagai berikut :
1. Penulis: adalah merupakan pengembangan diri sekaligus penerapan materi
yang telah diperoleh selama perkuliahan.
2. Perusahaan umum Pegadaian: adalah membua sistem pengolahan data yang
kuat, efektif dan efisien serta tingkat kepresisian yang tinggi untuk operasional
sehari-hari. Merupakan salah satu upaya perusahaan umum pegadaian agar
mampu bertahan sebagai perusahaan umum milik negara yang mandiri dan
mampu bersaing dengan badan keuangan lainnya misalnya bank.
3. Universitas: adalah merupakan penambahan khasanah keilmuan dan studi
banding bagi mahasiswa dimasa yang akan datang.

1.5.

Batasan masalah
Batasan masalah adalah merupakan garis pembatas yang akan di

kerjakan agar tetap terfokus dengan jelas sehingga sesuai yang diharapkan dan

agar tidak terjadi penyimpangan ataupun perbedaan sudut pendang yang ada.
Batasan masalah yang kami maksudkan sebagai berikut :
1. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman delphi 6.0.
2. Sistem informasi yang dibangun ini difokuskan pada proses transaksi
pengajuan kredit berdasarkan hukum gadai yang meliputi informasi data
nasabah, data petugas, data barang dan data transaksi.
3. Nilai taksir suatu barang dianggap sebagai nominal masukan dalam proses
pengajuan kredit tersebut.

1.6.

Sistematika penulisan
Sistematika penulisan merupakan tata cara serta bentuk struktural

penulisan yang baik dan benar sesuai dengan acuan yang ada, dari metode
penulisan ini dapat di lihat sejauh mana bobot dan isi kandungannya. Untuk
proposal yang ada ini, metode penulisannya sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN
Berisi pendahuluan yang di dalamnya memuat tentang latar belakang
permasalahan serta di batasi oleh batasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian hingga sistematika pemecahan masalah.

BAB II

LANDASAN TEORI
Merupakan teori dasar acuan sebagai penunjang untuk menjelaskan
tentang sistem informasi pengolahan data perusahaan umum pegadaian
cabang pandaan

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN KOMPUTERISASI SISTEM
INFORMASI

PENGOLAHAN

DATA

PERUSAHAAN

UMUM

PEGADAIAN CABANG PANDAAN
Menjelaskan

tentang

perencanaan

penggunaan

software

serta

menganalisa dan merencanakan secara terperinci dan sistematis dalam
mencari pemecahannya
BAB IV

IMPLEMENTASI DAN UJI COBA
Mengimplementasikan model sistem komputerisasi pada perusahaan
umum pegadaian cabang pandaan.

BAB V

KESIMPULAN
Merupakan kesimpulan sebagai alternatif yang di sodorkan, berisi
tentang kesimpulan dan saran dalam upaya penyempurnaan sistem yang
telah dibuat.

BAB VI

PENUTUP
Merupakan kesimpulan sebagai alternative pemecahan yang akan tersaji
dalam bentuk kesimpulan, saran dan kritik dalam upaya penyempurnaan
sistem yang telah dibuat.

BAB II
TEORI DASAR PENUNJANG
2.1.

Perusahaan umum pegadaian
Perusahaan umum pegadaian adalah suatu perusahaan milik negara

dibawah naungan departemen keuangan republik Indonesia. Perusahaan ini sendiri
bergerak dibidang perkreditan seperti dunia perbankan lainnya, namun pencairan
kredit yang telah diajukan harus disertai barang ataupun lainnya sebagai barang
jaminan. Perbedaan yang kedua adalah pengajuan kredit tersbut lebih mengarah
masyarakat menengah kebawah, hal ini tercermin dari barang jaminan serta
besarnya jumlah pengajuan kredit yang ada.
Perusahaan umum pegadaian dalam perkembangannya menjalankan
banyak bidang usaha agar dapat bertahan atau bahkan mungkin bersaing dengan
dunia perbankan lainnya. Saat ini ada 5 (lima) bidang usaha antara lain
perkreditan/pegadaian, jasa taksir, galeri 24, koin emas ONH, jasa penitipan
barang dan yang paling baru adalah pegadaian syariah. Selain banyaknya bidang
usaha tersebut membuat perusahaan umum pegadaian juga menginginkan adanya
pembaharuan dalam proses transaksi sehari-hari. Guna semakin memantapkan
langkah perusahaan umum pegadaian dalam menyongsong eraglobalisasi dan
pasar bebas, dimana tidak ada lagi istilah monopoli dan perlindungan dari
pemerintah. Dan penggunaan teknlogi informasi (TI) menjadi salah satu alternatif
selain pengembangan sumber daya manusia yang ada.
Pegadaian memiliki logo serta maskot, yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.1. Logo Pegadaian

Pohon rindang berwarna hijau
o Melindungi dan membantu masyarakat atau sebagai pengayom
masyarakat.
o Senantiasa tumbuh dan berkembang.
o Mencerminkan keteduhan
o Warna hijau merupakan warna agraris yang akrab dengan
masyarakat kecil.
Timbangan berwarna hitam
o Keseimbangan

dan

keterbukaan

dalam

pelayanan.
o kejujuran
Tulisan ‘Pegadaian’ dengan huruf miring
o Sederhana, kepraktisan dan kemudahan
o Dinamis dan senantiasa bergerak maju
Huruf balok melambangkan keteguhan dan kekokohan

Slogan atau semboyan pegadaian yang resmi telah ditetapkan pada tanggal
10 April 1991 adalah:
Mengatasi masalah tanpa masalah
Slogan atau semboyan tersebut mencerminkan ciri utama pelayanan
pegadaian.
Mengatasi masalah keuangan atau kebutuhan dana dengan pelayanan dalam
waktu yang relatif singkat.
Tidak menuntut persyaratan-persyaratan administrasi yang menyulitkan
nasabah.

Maskot pegadaian adalah si ‘INTAN’ merupkana kependekan dari Inovavatif,
Nilai Moral Tinggi, Terampil, Adi Layanan, dan Nuansa Citra.
I

: Inovatif

Seluruh Pegawai pegadaian senantiasa berkreasi dan mengembangkan ide-ide
baru guna menciptakan peluang dan pelayanan yang lebih baik lagi sehingga
nasabah terlayani dengan baik dan merasa puas.
N : Nilai Moral Tinggi
Pegawai pegadaian diharapkan berbuat maksimal dalam melayani dan
menjaga hubungan baik dengan nasabah dan senantiasa bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi nilai moral, etika, kejujurandan
kewaspadaan, selalu mendasari sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas
sehari-hari.
T : Terampil

Pegawai pegadaian senantiasa dapat melaksanakan tugas keseharian dengan
cepat, lugas, tegas dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
A : Adi Layanan
Pegawai pegadaian selalu memberikan layanan yang prima. Kepuasan nasabah
merupakan kebanggaan tersendiri bagi setiap insan pegadaian.
N : Nuansa Citra
Pegawai pegadaian selalu menjaga citra baik perusahaan, bekerja profesional,
menjaga kebersihan lingkungan, kerapihan penampilan dan efisiensi serta
produktivitas.

a.


Sejarah
Pegadaian zaman pemerintahan hindia belanda
Pada tahun 1800 VOC dibubarkan pemerintahan belanda sebagai

penanggung jawab pemerintahan, maka keberadaan lembaga kredit bank van
leening dipertegas. Gubenur jendral daendelsmengeluarkan peraturan yang
merinci jenis barang yang digadaikan.
Gubenur

jendral hindia belanda merasa perlu memperhatikan tokoh

tokoh humanisme dan mempertimbangkan tentang untuk menjalankan ethiesche
politiek. Salah satu langkah merealisasikan kebijakan tersebut adalah melakukan
pengkajian kembali kebijakan perizinan dan operasional lembaga pegadaian.
Untuk maksud itu maka pemerintah hindia belanda mambentuk lembaga
penelitian yang dipimpin oleh de wolf van westerrode pada tahun 1900.
Berdasarkan penelitian tersebut, maka pemerintah mengeluarkan staatsblad (stbl)
no. 131 tanggal 12 maret 1901, yang pada prinsipnya mengatur bahwa pendirian
pegadaian merupakan monopoli dan karena itu hanya bisa dijalankan oleh
pemerintah. Maka berdasarkan undang–undang ini didirikanlah pegadaian negara
(pandhuis) pertama di kota sukabumi (jawa barat) pada tanggal 1 april 1901.


Pegadaian zaman pemerintahan jepang
Struktur organisasi pegadaian semasa pemerintahan pendudukan jepang

hampir tidak mengalami perubahan. Hanya saja jumlah inspektorat menciut
menjadi tiga yang disebut gunseikabu zaimubu. Ketiga inspektorat tersebut

berkedudukan di Jakarta untuk wilayah pulau Jawa, Bukit tinggi untuk wilayah
Sumatera, dan Makassar untuk wilayah Sulawesi dan Indonesia timur. Ketiga
pejabat tersebut di bantu oleh 27 kontrolir yang masing–masing membawahi 10
sampai 16 kantor cabang pegadaian.


Pegadaian zaman perjuangan kemerdekaan
Pada masa awal pemerintahan RI yang terbentuk pada bulan agustus

1945, Mr saubari ditunjuk sebagai kepala jawatan pegadaian dari ohno san, tidak
lama kemudian diangkat sebagai sekertaris jendral departemen keuangan.
Sehingga jawatan pegadaian diserahkan kepada R. Hendarsin Tjokrosoedirjo.
Pada waktu itu pertempuran terjadi dimana-mana sehingga koordinasi kantor
jawatan pegadaian pusat dan daerah tidak lancar, oleh karena itu kantor jawatan
pegadaian pusat hijrah ke Kebumen, sementara itu pemerintah pusat telah terlebih
dahulu pindah ke Yogjakarta.


Pegadaian pada masa pembangunan.
Peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu) no. 19 / 1960

menetapkan bahwa semua perusahaan yang modalnya dari pemerintah di jadikan
perusahaan negara (PN). Tujuannya adalah untuk menyederhanakan perusahaanperusahaan negara yang bentuknya beraneka ragam menjadi satu bentuk.

b.

Strutur pegadaian
Instruksi presiden no. 17/1967 diwujudkan dengan dikeluarkannya perpu

no. 1/1969 yang diundangkan dengan UU no.9 tahun 1969. Undang-undang ini

mengatur tentang bentuk badan usaha negara menjadi tiga (3) bentuk, yaitu :
perjan (perusahaan jawatan), perum (perusahaan umum), dan persero.
Sejalan dengan ketentuan dalam undang-undang tersebut, maka
dikeluarkan peraturan pemerintah no. 7 tahun 1969 yang mencabut PP
no.178/1961 dan menyatakan bahwa mulai 1 mei 1969 di tetapkan menjadi
perusahaan jawatan (perjan) pegadaian. Peranan perjan pegadaian dituangkan
dalam surat keputusan menteri keuangan no. KEP-39/MK/6/1/1971 tanggal 20
januari 1971 bab II pasal 2 yang berbunya bahwa perjan pegadaian mempunyai
tugas membantu menteri keuangan Cq. Direktorat Jendral Moneter Dslam Negeri
dalam :
1. Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas
dasar hukum gadai kepada :
a. Para petani, nelayan, pedagang kecil, industri kecil yang bersifat
produktif.
b.Kaum buruh/pegawai negeri yang ekonomi lemah yang bersifat
konsumtif.
2. Ikut serta mencegah adanya pemberian pinjaman yang tidak wajar, ijon,
pegadaian gelap, dan praktek riba lainnya.
3. Di samping menyalurkan kredit, maupun usaha-usaha lainnya yang
bermanfaat terutama bagi pemerintah dan masyarakat.
4. Membina pola perkreditan supaya benar-benar terarah dan bermanfaat,
terutama mengenai kredit yang bersifat produktif dan bila perlu
memperluas daerah operasinya.

DIREKTUR UTAMA

DIREKSI

SATUAN
PENGAWASAN
INTERN

DIREKTUR OPERASI DAN
PENGEMBANGAN

DIREKTUR
KEUANGAN

SUB DIREKTORAT
operasi dan pemasaran

SUB DIREKTRORAT
Anggaran dan permodalan

SUB DIREKTRORAT
kepegawaian

SUB DIREKTORAT
Penelitian dan pengembangan

SUB DIREKTRORAT
akutansi

SUB DIREKTRORAT
bangunan

SUB DIREKTORAT
Kesekretariatan perusahaan

DIREKTUR
UMUM

SUB DIREKTRORAT
SUB DIREKTRORAT
Tata usaha dan rumah
pembendaharaan KANTOR DAERAH
tangga

CABANG
Sumber : kantor pusat perum pegadaian

C.

Organisasi perjan (perusahaan jawatan) pegadaian

Daerah inspeksi
1. Kantor daerah inspeksi I di Medan
2. Kantor daerah inspeksi II di Jakarta
3. Kantor daerah inspeksi III di Bandung
4. Kantor daerah inspeksi IV di Semarang
5. Kantor daerah inspeksi V di Yogjakarta
6. Kantor daerah inspeksi VI di Surakarta

BALAI
DIKLAT

7. Kantor daerah inspeksi VII di Surabaya
8. Kantor daerah inspeksi VIII di Malang
9. Kantor daerah inspeksi IX di Jember
10. Kantor daerah inspeksi X di Ujung pandang
Kemudian berdasarkan pemberitahuan menurut surat edaran kepala
perjan pegadaian no. Proses.2/3/32 tanggal 24 agustus 1981 di bentuk lagi 4
kantor inspeksi, antara lain :
1. Kantor daerah inspeksi XI di Padang
2. Kantor daerah inspeksi XII di Purwokerto
3. Kantor daerah inspeksi XIII di Madiun
4. Kantor daerah inspeksi XIV di Denpasar
Kepala daerah inspeksi di bantu oleh kepala daerah pemeriksaan
sebanyak 43 orang, dengan jumlah cabang sebanyak 488 cabang.
D.

Perkembangan dan kegiatan usaha perusahaan

Perkembangan operasional tahun 1990 sampai dengan 2000
Tahun

Jumlah cabang

Nasabah

Agunan

Uang pinjaman

(unit)

(ribuan orang)

(ribuan potong)

(ribuan Rp. )

1990

503

3.156

15.762

433.145.226

1991

535

3.156

18.651

615.613.523

1992

544

3.294

18.988

697.062.721

1993

561

3.550

18.253

776.846.649

1994

565

4.198

21.354

1.039.891.787

1995

583

4.758

22.618

1.402.033.794

1996

598

5.030

22.893

1.715.222.043

1997

623

5.305

23.094

2.088.187.351

1998

634

9.757

20.736

3.130.562.919

1999

647

12.928

19.033

3.229.379.262

2000

689

12.900

20.030

4.230.778.000

Sumber : kantor pusat perum pegadaian

Perkembangan ikhtisar rugi laba
Tahun

Sewa modal

Pendapatan

Biaya

lain

Laba sebelum

Laba bersih

pajak

1990

31.251

3.048

28.745

5.554

5.352

1991

58.998

5.011

49.401

14.607

10.991

1992

68.162

6.100

66.739

7.522

4.086

1993

79.769

4.460

77.776

6.453

2.967

1994

91.946

8.015

83.214

17.726

11.239

1995

125.873

1.583

110.625

24.459

17.204

1996

158.387

2.552

137.064

47.130

33.964

1997

190.620

3.804

162.876

47.047

34.722

1998

319.520

15.211

281.813

68.759

52.988

1999

401.030

18.273

345.339

79.114

61.367

2000

354.502

4.673

337.144

65.040

46.838

Sumber : kantor pusat perum pegadaian

Ikhtisar neraca perusahaan
Tahun

Aktiva

Up yang

Jumlah

Kewajiban

Ekuitas

lancar

diberikan

aktiva

1990

14.353

108.749

237.267

26.331

210.935

1991

211.360

157.913

308.979

51.715

257.264

1992

221.456

165.746

335.074

67.247

267.826

1993

232.762

190.381

362.848

100.445

262.402

1994

285.014

251.993

426.431

155.906

270.525

1995

374.079

333.805

529.267

248.241

280.806

1996

480.657

414.252

647.030

339.057

307.979

1997

615.052

526.243

798.194

465.114

332.939

1998

1.029.571

792.894

1.221.407

850.134

371.003

1999

947.716

704.690

1.150.645

742.942

407.045

2000

1.217.482

973.153

1.413.918

998.662

415.256

2001

1.568.622

1.354.712

1.792.853

1.217.239

475.614

1. Usaha pokok kredit gadai
Kredit gadai adalah fasilitas pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan
prosedur pelayanan mudah, aman, dan cepat. Dengan usaha gadai ini, pegadaian
melindungi masyarakat yang tidak mempunyai akses di dunia perbankan
sehingga terhindar dari praktek pemberian pinjaman yang tidak wajar.

Plafon pinjaman, tarif sewa modal, jangka waktu kredit, dan jenis barang jaminan
Gol

A

Uang pinjaman

Sewa modal

Jangka waktu

Rp.

15 hari

kredit

5.000 – 40.000

1,25 %

120 hari

Jenis barang jaminan

Alat rumah tangga, kain,
perhiasan, sepeda dll.

B

40.000 –

1,50 %

120 hari

150.000
C

150.000 –

elektronik dll.
1,75 %

120 hari

500.000
D1

510.000 – 20

Diatas 20 juta

Perhiasan, sepeda motor,
elektronik dll.

1,75 %

120 hari

juta
D2

Perhiasan, sepeda,

Perhiasan, sepeda motor,
elektronik, mobil

1,75 %

120 hari

Perhiasan, mobil

Hampir semua barang jaminan bergerak dapat di jadikan sebagai barang
jaminan kredit. Perhitungan sewa modal dihitung per 15 hari dimana 1hari
dihitung 15 hari. Jangka waktu pinjaman semua golongan pinjamandi tetapkan
120 hari dan setelah jatuh tempo bisa di perpanjang dengan hanya membayar
jumlah uang sewa modalnya. Jangka waktu yang diberikan pada setiap golongan
pinjaman adalah sama, tetapi tarif sewa modalnya agak berbeda sesuai besar
jumlah pinjaman. Atas barang jaminan yang telah di gadaikan, nasabah dipungut
biaya penyimpanan dan biaya pemeliharaan barang jaminan yang besarnya sesuai
dengan golongan pinjaman. Bila terjadi kehilangan atau kerusakan atas barang
jaminan yang di gadaikan akibat pencurian, bencana alam, dan sebagainya, semua

barang jaminan diberikan penggantian sebesar 125 % dari nilai taksiran barang
jaminan. Kebijakan ini dimaksudkan untuk melindungi masyarakat kecil.
Pegadaian tidak mengenal istilah bunga atas pinjaman yang di berikan,
melainkan sewa modal atas modal yang di pinjamkan kepada nasabah.selanjutnya
apabila nasabah tersebut tidak dapat melunasi pinjaman dan sewa modal atau
tidak memperpanjang jangka waktu pinjamannya dan menyatakan agar barang
jaminannya di gunakan sebagai pelunasan hutangnya, maka pegadaian terpaksa
menjualnya dengan melelangnya. Pada awalnya pelelangan barang jaminan
dipegadaian di selenggarakan oleh kantor lelang negara, dengan stbl tahun 1933
no. 341 pelaksanaan lelang barang jaminan habis tempo (barang kasep) yang ada
di pegadaian tidak lagi di selenggerakan oleh kantor lelang negara. Pelaksanaan
lelang barang-barang tersebut di selenggarakan sendiri oleh pegadaian dengan
pertimbangan bahwa pada umumnya paara kepala cabang pegadaian lebih
mengetahui harga-harga barang jaminan yang di terima sebagai barang jaminan di
pegadaian di bandingkan dengan kepala balai lelang (vendu meester). Pada
dasarnya, penjualan dengan cara lelang ini dimaksudkan agar masyarakat
mendapatkan harga jual setinggi-tingginya. Penawaran lelang dengan sistem
“naik-naik”. Harga penawaran pertama di tetapkan berdasarkan tafsiran ulang di
tambah dengan biaya lelang penjual sebesar 3 %. Pemenang lelang di kenakan
biaya lelang pembeli sebesar 9% dan uang miskin sebesar 0,7% dari harga
lakunya lelang. Barang lelang yang tidak laku dilelang di beli oleh perusahaan
dan menjadi milik perusahaan. Barang-barang tersebut kemudian di jual kepada

umum. Selisih harga pembelian dengan harga penjualan menjadi laba atau rugi
perusahaan.
Agar

penjualan

barang-barang

tersebut

mendapat

keuntungan,

diupayakan bisa terjual setinggi-tingginya. Jika harga harga penjualan melebihi
jumlah uang pinjaman ditambah sewa modal dan biaya lainnya, maka uang
kelebihan itu diserahkan kepada nasabah. Kadaluarsa kelebihan uang tersebut
adalah satu tahun setelah hari lelang.
2. Usaha jasa titipan
Jasa titipan adalah fasilitas semacam safe deposite box yang di tawarkan
oleh pegadaian kepada masyarakat dengan maksud untuk melindungi surat-surat
penting atau barang-barang berharga lainnya bila pemiliknya meninggalkan
rumah atau menghendaki perlindungan yang lebih aman di banding dengan
disimpan di rumah.
3. Galeri 24 (toko emas pegadaian)
Galeri 24 diciptakan untuk menyediakan perhiasan dengan kualitas yang
benar dan desain perhiasan yang modern. Dengan membeli perhiasan emas di
galeri 24, masyarakat mendapat keuntungan yang berlipat yaitu bergaya dan
berinvestasi secara aman dan terjamin serta melindungi nilai uang dari inflasi,
sedangkan kadarnya adalah kadar sesuai standar nasional indonesia.
4. Usaha persewaan gedung
Usaha persewaan gedung adalah upaya pemanfaatan asset secara
optimal. Contohnya : gedung bersejarah bekas kantor pusat pegadaian diperbaiki

sedemikian rupa sebagai auditorium kantor pusat dengan nama gedung langen
palikrama
5. Usaha taksiran / sertifikasi
Jasa taksiran ditawarkan oleh pegadaian kepada masyarakat dengan
maksud untuk melindungi masyarakat dari pemalsuan para penjual perhiasan
emas permata. Di samping itu, juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang
ingin mengetahui kualitas barang-barang perhiasan.
6. Usaha penjualan keping emas ONH
Penjualan keping emas ONH kepada masyarakat dimaksudkan untuk
melindungi nilai uang masyarakat yang ingin merencanakan ibadah haji. Sejak
dulu biaya naik haji ekuivalen dengan 250 gram emas murni. Emas ONH adalah
emas murni dengan berat mulai dari 1 gram sampai dengan 10 gram. Harga
penjualan keping emas ONH berdasarkan harga emas yang berlaku pada saat
transaksi. keping emas ONH juga dapat di jual di mana saja dengan harga emas
jual yang berlaku pada saat itu apabila diperlukan.

Logo
Pohon rindang berwarna hijau:
A.

melindungi dan membantu masyarakat

B.

senantiasa tumbuh dan berkembang

C.

mencerminkan keteduhan

D.

warna hijau merupakan warna agraris yang akrab
dengan masyarakat kecil

timbangan berwarna hitam :
a.

keseimbangan dan keterbukaan dalam pelayanan.

b.

Kejujuran

Tulisan 'pegadaian' dengan huruf miring :
a.

sederhana, kepraktisan,dan kemudahan

b.

dinamis, terus bergerak maju

c.

huruf balok melambangkan keteguhan dan
kekokohan

slogan atau semboyan pegadaian yang resmi telah ditetapkan pada tanggal 10 april
1991 adalah :
mengatasi masalah tanpa masalah
slogan atau semboyan itu mencerminkan ciri utama pelayanan pegadaian, yaitu :
a.

mengatasi masalah keuangan atau kebutuhan dana dengan pelayanan
dalam waktu yang relatif singkat

b.

maskot

tidak menuntut persyaratan-persyaratan administrasi yang menyulitkan

I

: inovatif
Pegawai pagadaian senantiasa berkreasi dan mengembangkan ide-ide guna
menciptakan produk-produk dan cara krja baru untuk memenuhi
kebutuhan konsumen

N

: nilai moral tinggi
Pegawai pagadaian senantiasa bartaqwa kepada tuhan yang maha esa, rajin
beribadah, menjunjung nilai moral yang tinggi. Kesusilaan, etika,
kejujuran, dan kewaspadaan, selalu mendasari sikap dan perilaku dalam
melaksanakan tugas sehari-hari

T

: terampil
Pegawai pagadaian senantiasadapat maelaksanakan tugas dengan cepat
dan akurat, serta dapat di pertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku

A

: adi layanan
Pegawai pagadaian senantiasamamberikan layanan yang prima. Kepuasan
konsumen merupakan kebanggaan tersendiri bagi setiap insan pegadaian.

N

: nuansa citra
Pegawai pagadaian senantiasa menjaga citra baik perusahaan. Bekerja
profesional, menjaga kebersihan lingkungan ,kerapihan penampilan,
efisiensi dan produktivitas.

Perusahaan umum pegadaian adalah suatu perusahaan milik negara di
bawah departemen keuangan republik Indonesia. Perusahaan ini bergerak bidang
perkreditan seperti halnya dunia perbankan lainnya, namun lebih mengarah
kepada masyarakat menengah ke bawah, hal ini tercermin dari bentuk barang
jaminan dan besarnya pengajuan jumlah kredit yang ada.
Perusahaan umum pegadaian menjalankan banyak bidang usaha agar dapat
bertahan atau bahkan mungkin bersaing dengan dunia perbankan lainnya, saat ini
ada lima (5) bidang usaha yang ada antara lain perkreditan, jasa taksir, galeri 24,
koin emas ONH, jasa penitipan dan yang paling baru adalah pagadaian syari’ah.
Selain banyaknya bidang tersebut membuat Perusahaan umum pegadaian juga
menginginkan adanya pembaharuan dalam proses transaksi sehari-hari guna
semakin memantapkan langkah dalam menyongsong era globalisasi dan pasar
bebas dimana tidak ada lagi istilah monopoli dan perlindungan dari pemerintah.
Dan pengunaan teknologi informasi (TI) menjadi salah satu solusi alternatif selain
pengembangan sumber daya manusia yang ada.
2.2.

sbd

2.3.

Konsep Dasar sistem informasi

2.1.1.

Pengertian sistem informasi
Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya dijelaskan terlebih dahulu

apa yang didefinisikan dengan sistem itu sendiri. Sistem yang umum di dunia
manajemen adalah suatu kumpulan elemen–elemen yang saling berkaitan erat satu
sama lainnya dan bertanggung jawab memroses masukan

(input) sehingga

menjadi keluaran (output). Elemen-elemen sistem itu sendiri terdiri dari :

• tujuan, meliputi : tujuan usaha, kebutuhan, masalah dan prosedur
pencapaian tujuan tersebut.
• Batasan, meliputi : peraturan-peraturan, biaya, personel, peralatan
dan lainnya.
• Kontrol, meliputi : kontrol pemasukan data, kontrol pengeluaran
data, kontrol pengoperasian, dan lain sebagainya.
• Input, meliputi : asal masukan, frekuensi masukan data, jenis
pemasukan data, dan lainnya.
• Proses, meliputi : klasifikasi, peringkasan, pencarian dan lainnya.
• Output, meliputi ; laporan, grafik dan lainnya.
• umpan balik, meliputi : perbaikan, pemeliharaan dan lain
sebagainya.

Sehingga dapat di gambarkan sebagai berikut :

tujuan

batasan

kontrol

input

proses

output

Umpan balik



Sebagai suatu yang dinamik , sebuah sistem memiliki pula tingkah laku yang
berbeda dari satu sistem dengan sistem yang lainnya.berdasarkan timgkah laku
ini sistem di bedakan menjadi 5 kategori antara lain :



Determinstic system, yaitu : sistem dimana segala tingkah lakunya dapat
diramalkan.



Probabilistic system, yaitu : sistem dimana segala tingkah lakunya tidak dapat
diramalkan.



Closed system, yaitu : sistem yang tidak mempunyai relasi atau hubungan
dengan lingkungan.



Open system, yaitu : sistem yang mempunyai relasi atau hubungan dengan
lingkungan.



Stable system, yaitu : sistem yang hubungannya telah didefinisikan dengan
jelas, apabila suatu elemen ada kesalahan maka sistem akan berhenti.
Kalau sistem merupakan suatu kumpulan elemen–elemen yang saling

berkaitan erat satu sama lainnya dan bertanggung jawab atas proses masukan
(input) sehingga menjadi keluaran (output), maka informasi disini bisa di
definisikan sebagai data yang di olah untuk menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi penerimanya. Dimana informasi merupakan landasan dalam
pengambilan keputusan yang strategis tentang apa yang akan di jalankan

selanjutnya, selain itu juga informasi yang berkualitas dapat mengurangi
ketidakpastian sehingga mengetahui dengan jalas maksud dan tujuannya.
Informasi merupakan darah yanng mengalir didalam tubuh organisasi,
sehingga apabila suatu sisitem yang ada kurang mendapatkan informasi akan
menjadi luruh. Sumber informasi adalah data yang merupakan kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact).
Informasi yang dikatakan berkualitas memiliki tiga (3) syarat yaitu :


Akurat, artinya informasi yang ada atau telah tersedia kebenaran dan
kevalidannya teruji sehingga seminimal mungkin menutup dari kesalahankesalahan yang menyesatkan sehingga membuat penerima informasi tidak
menjadi bias.



Tepat waktunya, artinya jelas bahwa informasi yang di dapat si penerima
tidak terlambat, sehingga dalam mengantisipasi atas informasi yang ada tepat
hal ini bisa dipahami dengan mudah dengan memberikan contohnya dalam
keseharian, misalnya harga koran hari ini jauh lebih mahal dari harga koran
kemarin.



Relevan, artinya informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.
Informasi bersifat dinamik, sehingga informasi mengalami suatu siklus.

Ilustrasi siklus informasi bisa di gambarkan sebagai berikut :
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi

tersebut dan membuat suatu keputusan untuk

tindakan selanjutnya, yang berarti akan menghasilkan suatu tindakan yang lain
yang akan membuat suatu data kembali. Data tersebut di tangkap sebagai

masukan (input) dan di proses kembali lewat model dan begitu seterusnya. Hal
ini akan mudah di pahami dengan gambar sebagai berikut :
Proses model
input

output

data
Dasar data
Hasil aksi

2.1.2.

penerima

Keputusan aksi

Desain input secara umum
Alat Input dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu alat input langsung

(online input device) dan alat input tidak langsung (offline input device).
Alat input merupakan alat input yang langsung dihubungkan CPU (central
processing unit), misalnya dengan keyboard, mouse, dan lain sebagainya . alat
input tidak langsung dihubungkan dengan CPU.
Proses input dapat melibatkan 2 atau 3 tahapan utama yaitu pengambilan
data, penyiapan data, pemasukan data.
a. pengambilan data atau (data capture), merupakan proses
mencatat kejadian nyata yang terjadi akibat transaksi yang
dilakukan oleh organisasi kedalam dokumen dasar. Dokumen
dasar merupakan bukti transaksi.

b. Penyiapan data (data preparation), yaitu mengubah data yang
telah dimasukkan kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh
mesin misalnya, pita magnetik, atau disk magnetik
c. Pemasukan data (data Entry) merupakan proses membaca atau
memasukkan data kedalam komputer.


Langkah –langkah Desain Input Secara Umum
Yang perlu didesain secara rinci untuk input adalah bentuk dari
dokumen dasar yang digunakan untuk memasukkan data, kode-kode input
yang digunakan dan bentuk dari tampilan input diatas alat input. Untuk
tahap desain input secara umum, yang perlu dilakukan secara umum
adalah mengidentifikasi terlebih dahulu input-input yang akan didesain
secara rinci. Langkah-langkah ini adalah sebagai berikut:
1.

Menentukan kebutuhan input dari sistem yang ada.
Input yang akan didesain dapat ditentukan dari diagaram Arus Data
(DAD) sistem yang ada. Input di DAD ditujukkan oleh arus data dari
luar kesuatu proses dan bentuk tampilan input dialat input yang
ditujukkan oleh suatu proses pemasukan data.

2. Menentukan parameter dari input.
Setelah input-input yang akan didesain telah dapat ditentukan, maka
parameter dari input selnjutnya dapat ditentukan. Parameter ini
meliputi :
a. Bentuk dari input, dokumen dasar atau bentuk isian dialat input
b. Sumber input

c. Alat input yang digunakan
d. Volume input
e. Periode input
2.1.3.

Desain output secara umum
Output ( keluaran ) adalah produk dari sistem informasi ynag dapat dilihat.

Output dapat berupa hasil dimedia keras (seperti kertas, microfilm) atau hasil
dimedia lunak (berupa tampilan dilayar monitor). Disamping itu output juga dapat
berupa hasil dari suatu proses lain yang tersimpan disuatu media seperti tape, disk
atau kartu. Output dapat diklasifikasikan kedalam beberapa type, yaitu internal
output (output intern) dan output ekstern (external output). Output intern adalah
output yang dimasudkan untuk mendukung kegiatan manajemen. Output ini akan
tetap ada diperusahaan dan akan disimpan sebagai arsip atau dimusnakan bila
tidak digunakan lagi. Output ini dapat berupa laporan rinci, laporan ringkasan dan
laporan yang aslinnya. Output ekstern adalah output yang akan didistribusiakan
kepada pihak luar yang membutuhkannya. Contoh otput ekstern adalah faktur,
tanda terima pembayaran, surat jalan untuk barang, dan lain sebagainya. Output
ekstern ini dibuat di formulir yang sudah tercetak sebelumnya (preprinted form)
dan sistem informasi hanya menambahkan bagian-bagian yang masih harus diisi.



Langkah – langkah Desain Output Secara Umum
Desain output secara umum dapat dilakukan dengan langkah–
langkah sebagai berikut :

1. Menentukan kebutuhan output dari sistem baru.

Output yang akan didesain dapat ditentukan dari DAD (diagram alir
data) sistem baru yang telah dibuat. Output di DAD ditunjukkan arus
data dari suatu proses ke proses lainya.
2. Menetukan parameter dari output
Setelah output yang akan didesai telah dapat ditenntukan, maka
parameter dari output selanjutnya dapat ditentukan . parameter ini
meliputi tipe dari output, formatnya, media yang digunakan, jumlah
tembusan tebusan, distribusi dan periode output.
2.1.4.

Desain database secara umum
Basis data merupakan kumpulan suatu data terhubung (interrenlated data)

yang disimpan secara bersama pada suatu media, tidak perlu kerangkapan data
(redundancy data) dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan
atau ditampilkan kembali dan dapat digunakan oleh suatu atau lebih program
apliaksi secara optimal, data yang tanpa mengalami ketergamangan pada program
yang akan disimpan sedemikain rupa sehingga penambahan, pengambilan dan
modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol. Database ini
merupakan komponen yang sangat penting di sistem informasi, karena berfungsi
sebagai basis penyedia informasi bagi pemakainya. Penerapan database dalam
sistem informasi disebut dengan database sistem dengan kata lain yaitu sistem
manajemen basis data (database manajement system/DBMS). Suatu sistem
manajemen basis data (SMBD) berisi satu lokasi data saling berelasi dengan satu
sistem program untuk mengakses progaram dan mengakses data . jadi SMBD

terdiri atas database dan set program pengelola untuk menambah data,
menghapusdata, mengambil data dan membaca data.
Keuntungan daripada SMBD
1. kepraktisan : Menggunakan media penyimpan sekunder yang
berukuran kecil tetapi padat informasi
2. kecepatan : Mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih
cepat daripada manusia.
3. mengurangi kejemuan : Orang cenderung menjadi bosan jika
melakukan tindakan-tindakan berulang yang menggunakan tangan
(misalnya harus mengganti suatu informasi ).
4. kekinian : Informasi yang tersedia pada SDMB akan bersifat mutakhir
dan akurat setiap saat.
2.1.5.

Type Dari File
Database dibentuk dari kumpulan file. File di dalam pemprosesan aplikasi

dikategorikan ke dalam beberapa tipe diantaranya yaitu :
1. File Induk (Master File )
Di dalam aplikasi, file ini merupakan file yang penting. File ini tetap harus
ada selama hidup dari sistem informasi. File induk dapat dibedakan menjadi :
a. File Induk Acuan (reference master file), yaitu : file yang recordnya relatif
statis, jarang mengalami perubahan nilainya . contoh file ini adalah daftar
gaji, file daftar mata kuliah.
b. File Induk Dinamik (dynamic master file), yaitu : Induk yang nilai dari
record–recordnya sering mengalami perubahan atau sering dimuthakhirkan

(updated) sebagai akibat dari suatu transaksi. Contoh file ini adalah file
induk persediaan, file induk langganan dan lain sebagainya.
2. File Transaksi ( transaction file)
File transaksi disebut juga file input (input file). File ini digunakan untuk
merekam data hasil dari suatu transaksi yang terjadi. Misalnya nilai unit dari file
persediaan. File induk ini hanya menunjukkan status unit akhir ini berasal dari
transaksi

yang

pernah

terjadi.

Untuk

melihat

transaksi-transaksi

yang

mempengaruhi nilai file induk , dapat dilihat pada file transaksinya. Contoh file
transaksi yang lain adalah file transaksi penjualan yang terjadi. File transaksi
memuat rekaman tanggal dari transaksi yang menunjukkan kapan transaksi
tersebut terjadi.
3. File Laporan (report file)
File ini disebut juga dengan file output (output file) yang berisi dengan
informasi yang akan ditampilkan. File ini dibuat untuk mempersiapkan untuk
membuat suatu laporan.
4. File sejarah (history file)
File sejarah dapat juga disebut sebagai file arsip (archival file), yaitu file
yang berisi data masa lalu yang tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk masa
yang akan datang.
5. File Pelindung (backup file)
File pelindung merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di
database pada suatu saat tertentu file ini digunakan sebagai cadangan atau
pelindung bila file database yang aktif rusak atau hilang.

6. File Kerja (working file)
File kerja disebut juga dengan nama file sementara (temperory file atau
scratch file). File ini dibuat oleh suatu proses program secara sementara karena
memori komputer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori
selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.
2.1.6. Entity-relationship atau E-R diagram
Entity-relationship atau E-R Diagram adalah model konsep data yang
digunakan untuk merancang struktur database. Data model ini dapat membantu
dalam membuat konsep struktur database dan mempermudah dalam membuat
program aplikasi.
Konsep yang digunakan dalam E-R Diagram adalah sebagai berikut:
1. Entity
Adalah sesuatu yang dapat dijadikan obyek dalam penelitian, objek
tersebut bisa berupa obyek fisik misalnya karyawan, rumah dan sebagainya dan
bisa juga berupa konsep atau gambaran, misalnya bagian dalam perusahaan.
Setiap entity mempunyai atribut yang berfungsi menerangkan entity
tersebut, misalnya dalam sistem informasi stock barang entity barang atributnya
kode barang, nama barang, dan lain sebagainya. Dalam sistem informasi
penggajian dan absebsi karyawan, entity karyawan mempunyai atribut yaitu nama
karyawan, tempat tanggal lahir, gaji pokok dan lain sebagainya.
Setiap atribute dari entity mempunyai key atribute atau kunci atribute.
Kunci atribute ini akan mewakili dari atribute yang lain.
2. weak entity tipe

Adalah intitas yang lemah, artinya entitas yang tidak bisa berdiri sendiri
atau tidak mempunyai kunci atribute.
3. Atribute
Setiap entity mempunyai atribute atau sebutan untuk mewakili suatu
entity. Karyawan dapat dilihat dari atributenya, misalnya nama karyawan, nomor
induk karyawan, alamat. Atribute juga disebut sebagai data elemen, data field,
data item.
4. Multivalue Atribute
Adalah atribute yang mempunyai nilai banyak, misalnya satu departemen
terletak di beberapa lokasi. Maka merupakan multivalue dari entitas departemen.
2.1.7. Teknik normalisasi
Langkah pertama dalam membangun database adalah membangun tabel
yang benar .tabel-tabel dengan desain yang akan mengurangi kompleksitas
aplikasi juga menambah fleksibilitas struktur data yang baik merupakan faktor
utama dalam kesuksesan aplikasi delphi berlandaskan pada database model
rasional dengan mengikuti aturan dari model ini, data dapat dimanipulasi dengan
mudah agar data mentah dalam dunia nyata data mencapai database model
rasional, diperlukan proses yang dinamakan normalisasi.
Normalisasi adalah reduksi bertahap yang dilakukan pada sekumpulan
tabel .prosedure normalisasi bersifat reversibel artinya normalisional ( misalnya 3
NF ) selalu dapat dikembalikan ke keadaan awal ( misalnya 2 NF). Reversibel
sangat penting karena berarti informasi tidak akan hilang.

Database relasional selalu menggunakan field kunci untuk mendefinisikan
relasi antar tabel, semakin banyak tabel yang kita miliki, maka semakin banyak
relasi yang kita perlukan untuk menghubungkan semua tabel. Sebuah tabel tidak
harus langsung berhubungan dengan setiap tabel lain, tetapi setiap tabel dalam
data base terhubung satu sama lain ( tidak tabel yang berdiri sendiri) jadi tabel
dapat berhubungan dengan setiap tabel yang lain dengan hubungan lansung/tidak
langsung. Konsep dari umum normalisasi adalah ::


Field / atribute kunci
Setiap file selalu terdapat kunci dari file berupa satu field atau satu set

field yang memiliki record , misalnya nomor pelanggan merupakan kunci dari
nama pelanggan . setiap pencarian cukup dengan menyebut nomor pelanggan.
maka dapat diketahui nama pelanggan, alamat dan atribute lainnya seorang
pelanggan tersebut.
1. Super Key
Super key adalah satu minimal set dari atribute yang menyatakan secara
langsung dimana tidak dapat membuang beberapa atribute dalam set tanpa
merusak kepemilikan yang unik.
Contoh

:
File barang



Nomor Nota



Kode barang



Nama barang



Ukuran



satuan

Super key disini adalah :
Nomor pelanggan dan kode pelanggan , nomor pelanggan merupakan
kunci yang lemah dan kode pelanggan merupakan kunci kuat, maka kode
pelanggan dipakai sebagai kunci.
2. kunci kandidat/kunci calon (Candidat Key)
Kunci kandidat adalah satu atribute atau lebih yang mendefinisikan secara
unik suatu kejadian spesifik dari entity.
Contoh :
File nasabah berisi atribute
• kode nasabah
• Nama nasabah
• No. KTP
• alamat nasabah
• telepon
• golongan kredit
Kunci Kandidat disini adalah :


Kode nasabah karena unik tidak mungkin sama



Nama nasabah sering dipakai sebagai kunci pencarian namun
tidak dapat dikatakan kunci karena seseorang punya nama yang
sama.

3. kunci primer (Primary Key)

Primary key adalah atribute yang tidak hanya mengidentifikasikan secara
unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu
entity.
4. kunci primer (Alternate Key)
Kunci alternatif adalah kunci yang dipakai sebagai kunci pengurutan
dalam laporan
5. kunci tamu (Foreign Key)
Kunci tamu adalah satu atribute yang melengkapi satu hubungan
(relationship) yang menyatakan keinduknya. Contoh :
File Transaksi Penjualan Sepeda Motor





kode nasabah



No Nota / No kwintasi



Tanggal



Harga jual



Nilai taksir I



Nilai maksimal (up)



Nilai taksir II



Nilai maksimal (up)

Kebergantungan Fungsi (fungtional dependency)
Bila kita sudah memilih masalah yang akan diselesaikan, tahap berikutnya

adalah membagi data-data ke dalam tabel. Kita dapat memasukan semua data
yang diperlukan dalam sebuah tabel. Kebergantungan fungsional mendefinisik