REVIEW KEBIJAKAN ZHALIM EKONOMI PEMERINT

REVIEW KEBIJAKAN
ZHALIM EKONOMI
PEMERINTAH 2014
Hizbut Tahrir Indonesia

Sistem Jaminan Sosial Nasional
• Januari 2014 merupakan awal dimulainya implementasi Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diamanahkan oleh UU SJSN
dan UU BPJS. Dalam aspek kesehatan, program tersebut
mewajibkan seluruh warga negara untuk menjadi anggota untuk
membayar premi setiap bulannya.
• Untuk penduduk yang dikategorikan tidak mampu mendapat
subsidi APBN yang disebut Penerima Bantuan Iuran (PBI). Tahun
ini nilainya mencapai Rp19.9 triliun atau sebesar Rp19.225 per
orang per bulan untuk 86,4 juta jiwa selama 12 bulan.

APLIKASI SJSN 

JKN-BPJS PROGRAM
ZHALIM !


 Penerapan JKN –BPJS oleh pemerintah merupakan kebijakan zhalim
karena :
 Pengalihan tugas negara menjadi tugas rakyat.
 Penyampaian informasi kebijakan yang tak benar (Jaminan social
padahal Asuransi)
 Membebani & mempersulit rakyatnya!
 Hal itu tentu saja bertentangan dengan ideologi Islam yang
mewajibkan negara yang bertanggungjawab untuk menyediakan
pelayanan kesehatan, pendidikan dan keamanan kepada
penduduknya secara gratis.

Pencabutan subsidi
listrik secara bertahap
Untuk mengurangi subsidi listrik secara bertahap, Pemerintah pada
bulan September tahun 2014, melakukan penaikan tarif listrik pada
sejumlah golongan konsumen baik rumah tanggi, industry dan
pemerintahan. Kenaikan tersebut merupakan kosekeunsi dari
kesepatakan pemerintah dan DPR untuk menghapus subsidi listrik
secara bertahap enam golongan pelanggan tahun ini. Pelanggan
rumah tangga dengan daya di bawah 1300 VA memang masih

mendapatkan subsidi dengan alasan sebagian besar konsumennya
adalah masyarakat menengah bawah. Meskipun dalam kenyataannya
banyak penduduk yang tidak mampu yang juga mengkonsumsi listrik
dengan daya 1300 VA dengan berbagai alasan teknis.

Pembiayaan utang semakin
tinggi
Berdasarkan data dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan,
hingga Okber 2014, nilai utang pemerintah telah mencapai
Rp 2.601 triliun. Angka tersebut terdiri dari utang luar
negeri sebesar Rp 673,6 triliun dan utang dalam bentuk
obligasi sebesar Rp 1.927,6 triliun.
Biaya bunga yang dianggarkan pada APBN-P tahun ini
mencapai Rp 135,4 triliun. Adapun pembayaran pokoknya
mencapai Rp 233 triliun. Jika dijumlahkan, angkanya
mencapai Rp 368 triliun. Jumlah setara dengan 20% dari
total pengeluaran APBN yang mencapai Rp 1.877 triliun.

Kebijakan Investasi


Pengurangan subsidi BBM
Penghapusan secara bertahap—selama 4 tahun subsidi
BBM pada masa kepemimpinan Jokowi ke depan tidak
dapat dilepaskan dari pendiktean yang dilakukan oleh IMF
(International Monetary Fund) agar negara Indonesia
meliberalisasikan migasnya agar Indonesia dapat
diintegrasikan dalam persaingan pasar bebas skala
internasional. Pendiktean ini dilakukan oleh IMF sejak
rezim Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY hingga
Jokowi.
“Pasal 28 ayat (2) Leter of Intent : Di dalam sektor
energi, pemerintah Indonesia akan mengkaji ulang
pemberian subsidi BBM dan pada akhirnya akan
mengurangi jumlah subsidi tersebut. Sebagai
konsekuensi dari pengurangan subsidi ini maka
harga BBM akan naik “

Indonesiaku
Terancam !!!