SUMBER DANA JANGKA PANJANG

  

SUMBER DANA JANGKA PANJANG Karakteristik Sumber Dana Jangka Panjang

  Sumber dana jangka panjang untuk membelanjai investasi perusahaan:

  

  Saham biasa (Common Stock)

  

  Saham istimewa (Preference Stock)

  

  Utang jangka panjang (Obligasi)

  

  Leasing Saham Biasa (Common Stock) 

  Bukti penyertaan modal pada suatu perushaan (PT) sebagai bukti kepemilikan perusahaan tersebut.

  

  Tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo, akan terikat di perusahaan selama perusahaan masih beroperasi.

  

  Memiliki biaya modal yang paling tinggi, karena pendapatannya tidak pasti. Ciri-ciri saham biasa: a) Hak-hak umum pemegang saham biasa Tunduk pada hukum dan peraturan di negara tersebut b) terdaftar serta AD perusahaan.

  Hak-hak kolektif Mengubah AD perusahaan dengan persetujuan

  • pejabat yang berwenang.

  Membuat dan mengubah ART perusahaan

  • Memilih direksi perusahaan
  • Menyetujui dan mengesahkan penjualan aktiva tetap
  • >perusahaan Mengubah jumlah saham biasa
c)

  Hak-hak khusus atau pribadi  dapat dimanfaatkan oleh masing-masing pemegang saham.

  Hak suara sesuai dengan AD Perusahaan

  • Hak untuk menjual saham yang dimiliki
  • Hak memeriksa pembukuan perusahaan
  • Hak memperoleh pembagian hasil penjualan
  • aktiva sisa perusahaan apabila perusahaan dilikuidasi.

  Hak atas laba perusahaan

  • Hak pengendalian perusa
Keunggulan Saham Biasa: Saham biasa tidak memberikan deviden yang tetap

  • Saham biasa tidak memiliki tanggal jatuh tempo
  • tertentu. Penjualan saham biasa akan meningkatkan
  • kredibilitas perusahaan karena meningkatkan jaminan bagi pihak tertentu. Saham biasa pada saat tertentu dapat dijual lebih
  • mudah karena dapat memberikan pendapatan yang lebih tinggi daripada utang dan ikut serta sebagai pemilik perusahaan.

  Kelemahan Saham Biasa: Penjualan saham biasa dapat meningkatkan hak suara

  • atau hak pengendalian yang dimiliki pemegang saham. Saham biasa lebih banyak memberi hak untuk
  • memperoleh laba kepada pemilik perusahaan. Biaya penanggungan (underwriting) dan
  • pendistribusian lebih mahal daripada utang Perusahaan yang lebih banyak menggunakan saham
  • >biasa dibandingkan dengan utang mempunyai biaya modal yang lebih mahal. Deviden saham biasa tidak bisa digolongkan seb

  

Illustrasi: Apabila seorang investor memiliki 1 juta

  lembar saham biasa suatu perusahaan dari total saham biasa yang berjumlah 100 juta lembar, maka ia memiliki 1 persen perusahaan tersebut.

  Pada umumnya, dividen yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham adalah rupiah tunai yang disebut dividen tunai (cash dividend).

  Dividen saham (stock dividend) adalah dividen yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk saham baru sehingga meningkatkan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham.

  Saham bonus (bonus share) merupakan saham baru yang diberikan kepada pemegang saham dan berasal dari kapitalisasi agio saham. Bedanya adalah dividen saham berasal dari laba perusahaan.

  

  Contoh: Sebuah perusahaan membagikan dividen total Rp10 milyar kepada para pemegang saham. Banyaknya saham yang beredar adalah 1 milyar lembar saham biasa. Anggap Bapak Bambang memiliki 1 juta lembar saham, berapa rupiah Bapak Bambang menerima pembagian dividen ini? Jawab: Dividen per lembar saham adalah Rp10 milyar / 1 milyar saham = Rp10.

  Untuk setiap lembar saham yang dimilikinya, Bapak Bambang menerima Rp10 dari dividen yang dibagikan perusahaan.

  Karena Bapak Bambang memiliki 1 juta lembar saham, maka dia mendapat total Rp10 juta.

Saham Istimewa (Preference Stock)

  Mempunyai hak/klaim di atas saham biasa, tetapi di bawah obligasi.

  Keistimewaan: hak atas pendapatan perusahaan (dividen pada saham preferen biasanya dibayarkan dalam jumlah tetap dan tidak pernah berubah dari waktu ke waktu) dan hak atas aktiva perusahaan apabila perusahaan dilikuidasi. Persyaratan dalam emisi Saham Istimewa: a) Persyaratan umum emisi saham

  Prioritas terhadap laba dan aktiva, hal ini

  • dimaksudkan untuk mengurangi resiko bagi pihak pembeli.

  Nilai nominal, jumlah uang yang akan diterima

  • pemegang saham jika perusahaan dilikuidasi dan deviden saham dinyatakan sebagai persentase tertentu dari nilai nominal.

  Deviden kumulaif. Seluruh deviden saham

  • istimewa yang belum dilunasi dibayar lebih dahulu sebelum perusahaan membayar dividen saham biasa.
b)

  Persyaratan Khusus (tidak harus ada pada setiap saham istimewa)

  • Hak suara
  • Hak berpartisipasi
  • Dana cadangan untuk pelunasan saham istimewa
  • Tanggal jatuh tempo
  • Opsi untuk menarik kembali saham istimewa (call option)
  • Tingkat deviden yang fleksibel.
Keunggulan Saham Istimewa: Perusahaan yang ingin memperluas usahanya karena

  • labanya cukup tinggi, dapat memberikan laba yang lebih

    tinggi kepada pemegang saham biasa dengan menjual

    saham istimewa yang pendapatannya terbatas.

  Manajer keuangan dapat menghindari beralihnya

  • pengendalian perusahaan.

  Perusahaan tidak perlu harus menyediakan dana cadangan

  • pelunasan. Kelemahan Saham Istimewa: Harga saham istimewa lebih tinggi dari obligasi
  • >Deviden saham istimewa tidak bisa dikurangkan atas laba

Utang Jangka Panjang (Obligasi)

  

Ada beberapa macam utang jangka panjang yang dapat

dipakai sebagai alternatif sumber dana bagi perusahaan: Obligasi (Bond), surat janji untuk membayar sejumlah

  • uang pada saat jatuh tempo yang sifatnya jangka panjang.

  Hipotik (Mortage), utang jangka panjang yang

  • pembayarannya dijamin dengan harta tidak bergerak,

    seperti: tanah, gedung, dsb.

  Debenture, Obligasi jangka panjang yang tidak dijamin

  • dengan harta yang tidak bergerak tertentu.

  Indenture, dokumen yang memuat hubungan jangka

  • panjang antara debiture denga kreditur dari sebuah promes

    jangka panjang.
  • Keunggulan utang jangka panjang:

  • Biaya utang terbatas
  • Kreditur tidak ikut dalam mengendalikan perusahaan
  • Bunga dapat dikurangkan atas laba kena pajak
  • Fleksibilitas dalam struktur pembelanjaan dapat dicapai dengan mencantumkan syarat call option.

  Kelemahan Utang jangka panjang: Utang memiliki biaya tetap

  • Leverage keuangan yang tinggi dapat mendorong
  • turunnya harga saham Utang memiliki masa jatuh tempo
  • Utang jangka panjang merupakan ikatan yang relatif
  • lama, sehingga resikonya cukup tinggi. persyaratan utang jangka panjang lebih berat dari
  • utang jangka pendek Ada batasan tertentu perusahaan menggunakan utang
  • jangka panjang
A membeli sebuah obligasi yang baru saja diterbitkan oleh pemerintah dengan nilai nominal Rp1 juta dan kupon 10 persen dibayar setengah tahunan. A terus memegang obligasi ini sampai jatuh tempo pada 3 tahun mendatang.

  

  Berapa banyaknya pembayaran bunga kupon dan kapan dibayarkan?

  

  Berapa kali kupon seharusnya dibayarkan sampai jatuh tempo?

  

  Selain kupon, arus kas apalagi yang akan diterima pemegang obligasi ini?

  

  Jawab:

  

  A sebagai pemegang obligasi akan menerima pembayaran bunga kupon sebesar Rp600.000 tiap setengah tahun.

  

  Bunga kupon seharusnya diterima sebanyak 6 kali, yaitu setiap setengah tahun, sampai jatuh tempo di akhir tahun ketiga.

  

  Pada waktu jatuh tempo di akhir tahun ketiga, A juga akan menerima pelunasan pokok pinjaman atau nilai nominal sebesar Rp1 juta.

Sewa Guna (Leasing)

  Perjanjian antara lessor (pemilik aktiva) dan lessee (penyewa aktiva) untuk menyewa sesuatu atas barang modal tertentu yang dipilih/ditentukan oleh lessee. Hak pemilikan barang modal tersebut ada pada lessor sedangkan lessee hanya menggunakan barang modal tersebut berdasarkan pembayaran uang sewa yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu.

  Beberapa pihak yang bersangkutan dalam perjanjian leasing, yaitu : lessor, yaitu pihak yang menyewakan barang, dapat

  • terdiri dari beberapa perusahaan. Pihak penyewa ini disebut juga sebagai investor, equity-holders, owner- participants atau trustters-owners. lesse, yaitu pihak yang menikmati barang tersebut
  • dengan membayar sewa guna usaha yang mempunyai hak opsi. kreditur / lender / debt-holders atas loan-participants
  • dalam transaksi leasing. Mereka umumnya terdiri dari bank, insurance company, yayasan supplier, yaitu penjual dan pemilik barang yang
  • disewakan. Supplier ini dapat terdiri dari perusahaan yang berada di dalam negeri atau yang mempunyai
Manfaat dan kelebihan dari kegiatan atau sewa guna usaha/leasing antara lain sebagai berikut:

  Transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka dan pembiayaannya dapat diberikan sampai 100% (full pay out). Hal ini akan membantu cash flow terutama bagi perusahaan (lessee) yang baru berdiri atau beroperasi dan perusahaan yang mulai berkembang. Dipandang dari segi perjanjiannya, leasing lebih luwes karena leasing lebih mudah menyesuaikan keadaan keuangan lessee dibandingkan dengan perbankan. Pembayaran angsuran secara berkala akan ditetapkan berdasarkan pendapatan yang dihasilkan lessee sehingga pengaturan pembayaran angsuran secara berkala dapat disesuaikan dengan pendapatan yang dihasilkan objek yang di-lease. Artinya pembayaran sewa baru dilakukan setelah barang modal yang di-lease tersebut telah mulai produktif.

Selain itu perusahaan leasing dapat melakukan pengaturan pembayaran yang menggelembung (baloon payment) pada awal atau akhir masa lease, pembayaran musiman (khusus apabila lessee bergerak dalam bidang pertanian, perkebunan atau peternakan) bahkan mungkin pula suatu tenggang waktu pembayaran yang sesuai dengan keadaan keuangan lessee.

Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi perusahaan tanpa mengganggu fasilitas kredit (credit line) yang telah dimiliki. Dari segi jaminan leasing tidak terlalu menuntut adanya jaminan tambahan yang lebih banyak dibandingkan apabila lessee memperoleh pinjaman dari pihak lainnya. Karena hak kepemilikan sah atas objek lease serta pengaturan pembayaran lease sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh objek lease sehingga merupakan jaminan bagi leasing itu sendiri. Dengan demikian harta yang telah dijaminkan untuk kredit tetap dapat menjamin kredit yang sudah ada

  Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan transaksi leasing dalam neraca memberi daya tarik tersendiri kepada lessee karena tanpa mencantumkan sebagai aktiva berarti prosedur pembelian barang tidak perlu dipenuhi secara terperinci karena mungkin masih dalam batas kewenangan direksi (seringkali kewenangan pembelian barang modal baru sah apabila disetujui Dewan Komisaris atau bahkan Rapat Pemegang Saham). Dengan demikian keputusan secara cepat dan tepat dapat lebih mudah dilakukan oleh direksi.

  Di pihak lain, tanpa mencantumkan sebagai aktiva berarti tidak ada keharusan mencantumkannya sebagai kewajiban. Hal ini mempunyai dampak positif terhadap kondisi rasio keuangan perusahaan lessee karena transaksi leasing tersebut tidak akan terlihat dalam neraca lessee sebagai komponen utang. Kondisi ini disebut off balance sheet financing. Keluwesan pengaturan pembayaran sewa sangatlah penting dalam perencanaan arus dana karena pengaturan ini akan mempunyai dampak yang berarti terhadap pendapatan lessee. Di samping itu, persyaratan pembayaran di muka yang relatif lebih kecil akan sangat berpengaruh pada arus dana terlebih apabila ada pertimbangan kelambatan menghasilkan laba dalam investasi