10 ASPEK HUKUM TENAGA KESEHATAN
ASPEK HUKUM TENAGA
KESEHATANASPEK HUKUM TENAGA
KESEHATANFRESLEY HUTAPEA, SH, MH,
MARSPERTEMUAN 10
TUJUAN 1.
Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan mata ajar Aspek hukum tenaga kesehatan
2. Mahasiswa dapat menguraikan topik- topik
dan jadwal mata ajar Aspek hukum tenaga kesehatan
3. Mahasiswa dapat menggambarkan sistem
evaluasi pembelajaran dan buku wajib 4. Mahasiswa mampu memahami kompetensi yang diharapkan dari mata ajar
MATERI PEMBAHASAN
Norma dan Azas dalam pelayanan kesehatan
Registrasi,perizinan Tenaga Kesehatan.
Hak dan Kewajiban Tenaga Kesehatan
Perlindungan Hukum dalam pelayanan
kesehatanDASAR HUKUM 1.
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3.
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
NORMA DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PENERAPAN KEILMUAN PROFESI ATURAN ATURAN DISIPLIN ETIKA PROFESI PENERAPAN ETIKA HUKUM BIDANG KESEHATAN ATURAN HUKUMETIK, DISIPLIN DAN HUKUM 1.
1. Dibuat dan disepakati Organisasi Profesi Dibuat pemerintah dan oleh organisasi profesi 2.
Dewan Perwakilan Standar profesi 2. Rakyat Kode etik 3. Diatur, Norma Prilaku 2. 3. UU,PP.Keppres,dsb Diatur, norma prilaku pelaksana profesi 3. pelaksanaan profesi 4.
Diatur, norma prilaku Sanksi moral psikologis 4. manusia pada umumnya Sanksi, yaitu moral dan teguran/pencabutan 4. psikologis 5.
Untuk Pidana: kurungan Yang mengadili: Badan 5. penjara, dan/atau Yang mengadili : Ikatan/ yang dibentuk: Majelis denda Untuk perdata: organisasi terkait; Kehormatan Disiplin dan ganti rugi adm: teguran/ Majelis Kehormatan Etik. Majelis Kehormatan pencabutan izin Disiplin 5. Pengadilan : Perdata: gugatan ke pengadilan Pidana : laporan/tuntutan Adm : gugatan ke pengadilan
AZAS DALAM PELAYANAN KESEHATAN 1.
Azas Legalitas The Equality before law 2. Azas Kesetaraan
Kontrak Terapeutik (inspannings verbintenis) 3. Azas Kepercayaan (trust) Saling percaya (masing-masing mempunyai hak dan 4. kewajiban
Azas Otonomi The rights of self determination 5.
Azas Keadilan Tanpa diskriminasi 6.
Azas Keterbukaan Kejujuran dalam profesi dan memberikan data yang benar 7. Azas Itikad Baik
Princip of respect of benefcence Princip of non malefcence 8. Azas Kerahasiaan Rahasia Medis Hak Akses (Inzagerecht) Hak Tolak Ungkap (Verschoningrecht)
16 Wajib Hukum Profesi Kesehatan
Adequate Tenaga kesehatan harus aktif menanyakan sakit apa, dimana, kapan, bagaimana, berapa lama dan seterusnya Information
Informed Tenaga kesehatan harus menginformasikan semua langkah atau tindakan
yang akan dikerjakan beserta resiko-resiko medis yang kemungkinan Consent (tidak pasti) terjadi, mengingat pekerjaan medis adalah pekerjaan yang uncertainMedical Record Semakin lengkap suatu rekam medis semakin baik itikad seorang tenaga
kesehatan dalam merawat pasien dan semakin kuat dalam kedudukan(Rekam Medis) hukum Standar Biasa disebut dengan doktrin keseriusan, doktrin ini menggunakan doktrin necessity di setiap profesi Profession of Care (Doctrine of Necessity)
Second Opinion Apabila dalam memberi pelayanan kesehatan kepada pasien, lebih dari 2
melakukan second opinion atau 3 kali tidak ada kemajuan, maka tenaga kesehatan wajibMedical Risk Tenaga kesehatan harus selalu siap setiap saat mengantisipasi terjadinya resiko Emergency Care tepat, resiko menjadi nomor dua Medical Artinya dalam keadaan darurat atau emergency, pelayanan kesehatan harus cepat dan of Health Care Social Insurance sosial, sebab pelayanan kesehatan adalah wajib hukumnya Kesehatan menurut masyarakat internasional atau PBB harus dibantu oleh asuransi Medical Liability Pembagian tanggung jawab dalam pelayanan kesehatan akan memudahkan dalam tanggung jawab akan diketahui tugas, kewajiban, dan tanggung jawab dari masing- masing tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan akan lebih tenang dalam melaksanakan pemecahan suatu masalah bila terjadi suatu sengketa medik. Dalam pembagian jenis Negligent Medical Kesehatan dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan haruslah Medical Liability pekerjaannya karena sudah dibatasi dengan hal-hal yang tercantum dalam Management Sculd) Levisimma/Lichte Care (culpa wajar, misalnya kesalahan karena kurang pengalaman, karena kurang pengetahuan berpedoman pada SOP sehingga menyebabkan kurang hati hati. Kesalahan tidak boleh lebih dari 2x. Tetap
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
Pasal 22
(1) Tenaga kesehatan harus memiliki kualifkasi minimum .
Pasal 23
(1) Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan .
(2) Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki .
(3) Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib memiliki
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
(1) Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik ,
standar profesi , hak pengguna pelayanan kesehatan , standar pelayanan , dan standar prosedur operasional .
(1) Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan
pelindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
(2) Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya
UU TENAGA KESEHATAN (NO. 36 TAHUN 2014)
Ketentuan Umum : Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan Asisten Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan bidang kesehatan di bawah jenjang Diploma Tiga.
UU TENAGA KESEHATAN
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat. Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh Pemerintah dan/atau masyarakat.
UU TENAGA KESEHATAN
Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang Tenaga Kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional untuk dapat menjalankan praktik.
Uji Kompetensi adalah proses pengukuran
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang Kesehatan.
UU TENAGA KESEHATAN
Sertifikat Kompetensi adalah surat tanda
pengakuan terhadap Kompetensi Tenaga Kesehatan untuk dapat menjalankan praktik di seluruh Indonesia setelah lulus uji Kompetensi.
Sertifikat Profesi adalah surat tanda
pengakuan untuk melakukan praktik profesi yang diperoleh lulusan pendidikan profesi.
UU TENAGA KESEHATAN
Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap
Tenaga Kesehatan yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lain serta mempunyai pengakuan secara hukum untuk menjalankan praktik.
Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya
disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga Kesehatan kepada Tenaga Kesehatan yang telah diregistrasi.
UU TENAGA KESEHATAN
Surat Izin Praktik yang selanjutnya disingkat SIP
adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota kepada TenagaKesehatan sebagai pemberian kewenangan untuk
menjalankan praktik. Standar Profesi adalah batasan kemampuan
minimal berupa pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku profesional yang harus dikuasai dan dimiliki oleh seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi bidang kesehatan.UU TENAGA KESEHATAN
Standar Pelayanan Profesi adalah pedoman yang
diikuti oleh Tenaga Kesehatan dalam melakukan
pelayanan kesehatan. Standar Prosedur Operasional adalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin
tertentu dengan memberikan langkah yang benar
dan terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan berdasarkan Standar Profesi.UU TENAGA KESEHATAN
Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia adalah lembaga yang melaksanakan tugas secara
independen yang terdiri atas konsil masing-masing
tenaga kesehatan.
Organisasi Profesi adalah wadah untuk berhimpun
tenaga kesehatan yang seprofesi. Kolegium masing-masing Tenaga Kesehatan adalah
badan yang dibentuk oleh Organisasi Profesi untuk
setiap cabang disiplin ilmu kesehatan yang bertugas mengampu dan meningkatkan mutu pendidikan cabang disiplin ilmu tersebut.PENYELENGGARA PENDIDIKAN BIDANG KESEHATAN
Harus memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan (SNPTTK) mengacu pada standar nasional pendidikan tinggi SNPTTK – disusun oleh Kementrian Kesehatan,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Asosiasi,
Institusi Pendidikan, Organisasi Profesi Pendidikan profesi harus mengikuti Ujian Nasional
Uji kompetensi oleh Perguruan Tinggi dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan atau lembaga sertifikasi yang terakreditasiStandar Kompetensi Kerja disusun oleh organisasi
profesi dan Konsil Nakes ditetapkan oleh Menteri
KesehatanKELOMPOK TENAGA KESEHATAN 1.
Tenaga Medis 2. Tenaga Psikologis Klinis 3. Tenaga Keperawatan 4. Tenaga Kebidanan 5. Tenaga Kefarmasian 6. Tenaga Kesehatan Masyarakat 7. Tenaga Kesehatan Lingkungan 8. Tenaga Gizi 9. Tenaga Keterampilan Fisik 10. Tenaga Keteknisian Medik 11. Tenaga Tehnik Biomedika 12. Tenaga KesehatanTradisional
1. TENAGA MEDIS
- Dokter - Dokter Gigi - Dokter Spesialis - Dokter Gigi Spesialis
2. TENAGA PSIKOLOGI KLINIS Psikologi Klinis -
3. TENAGA KEPERAWATAN
- Berbagai jenis perawat
4. TENAGA KEBIDANAN
- Bidan
5. TENAGA KEFARMASIAN
- Apoteker - Teknis Kefarmasian
8. TENAGA GIZI
- - Nutrisionis - Dietisien
6 . TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT - Epidemalogi Kesehatan - Promosi Kesehatan dan perilaku
- Pembimbing Kesehatan Kerja - Administrasi Kesehatan dan Kebijakan Kesehatan - Biostatistika dan Kependudukan - Tenaga Kesehatan Reproduksi dan keluarga 7. TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN - Sanitasi Lingkungan<
- Entomolog Kesehatan - Mikrobiolog Kesehatan
- - Fisioterapi - Okupasi terapis Terapi Wicara
- Akupuntur
10. TENAGA KETEKNISIAN MEDIK
- - Teknik Kardiovaskuler - Perekam Medis dan Informasi Kesehatan - Teknisi Gizi - Refraksionis Optisien/ Optometris - Teknik Pelayanan Darah - AudioLogies - Terapis Gigi dan Mulut - Penata Rontgen
11. TENAGA TEHNIK BIOMEDIKA Elektromedis Radiografer Radioterapis Fisikawan Medik Ahli Tehnologi Laboratorium Medis 12. TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL Kesehatan Tradisional Ramuan Ortotik Prostektik Kesehatan Tradisional Keterampilan,
REGISTRASI TENAGA KESEHATAN
Setiap Nakes wajib memiliki STR
STR diberikan masing-masing Konsil Nakes
Syarat :
Ijazah pendidikan bidang kesehatan
Memiliki sertifikasi kompetensi atau sertifikat
profesi Sehat fisik dan mental
Surat pernyataan telah sumpah / janji profesi
Surat pernyataan mematuhi dan melaksanakan Etika
Profesi
STR berlaku 5 tahun dan dapat di registrasi
REGISTRASI ULANG NAKES
Syarat :
Memiliki STR lama
Memiliki sertifikat kompetensi & sertifikat profesi
Surat berbadan sehat fisik dan mental
Surat pernyataan mematuhi dan melaksanakan etika profesi
Telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesional di bidang masing-masing
PERIZINAN NAKES
Setiap Nakes wajib memiliki izin (SIP)
SIP diberikan oleh Pemda atas Rekomendasi pejabat kesehatan kabupaten atau kota
Syarat mendapat SIP
STR masih berlaku
Rekomendasi Organisasi Profesi
Tempat praktek
SIP berlaku hanya 1 (satu) tempat
SIP berlaku sepanjang STR masih berlaku dan ditempat sesuai dengan SIP
FUNGSI DAN TUGAS KONSIL NAKES
Fungsi pengaturan, penetapan, pembinaan Nakes dalam praktek pelayanan
Tugas :
Melakukan Registrasi Nakes
Melakukan pembinaan dalam praktek
Menyusun Standar Nasional dan
Ketentuan Menegakkan Disiplin praktek Nakes
WEWENANG KONSIL NAKES
Menyetujui atau menolak permohonan Registrasi
Menerbitkan atau mencabut STK
Menyelidiki dan menangani masalah pelanggaran Disiplin Profesi
Menetapkan dan memberi Sanksi Disiplin Profesi
Memberikan Pertimbangan dan Penetapan Institusi Pendidikan
KEANGGOTAAN KONSIL NAKES
Unsur Kementerian Kesehatan
Unsur Kementerian Pendidikan
Organisasi Profesi
Kolegium Nakes
Asosiasi Pendidikan Nakes
Asosiasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tokoh Masyarakat
TENAGA KESEHATAN
Setiap Tenaga Kesehatan wajib: Sertifikat Kompetensi (Pengakuan Kompetensi)
Sertifikat Profesi (Pengakuan untuk Praktek Profesi)
Surat Tanda Registrasi (STR) (Bukti tertulis dari Konsil) Surat Izin Praktek (SIP) (Bukti tertulis dari Pemerintah untuk kewenangan Praktek) Standar Profesi (Batasan kemapuan pengetahuan, keterampilan dan perilaku) Standar Pelayanan Profesi (Pedoman dalam melakukan pelayanan) Standar Operasional Prosedur (Instruksi/ dalam melaksanakan kegiatanHAK TENAGA KESEHATAN (NAKES)
Memperoleh perlindungan hukum
Memperoleh informasi yang lengkap dan benar
Menerima imbalan jasa
Memperoleh perlindungan atas
keselamatan kesehatan kerja, perilaku
yang sesuai harkat, martabat, moral, kesusilaan, dan agama Menolak keinginan penerima pelayanan yang tidak sesuai aturan (SOP, Standar
KEWAJIBAN NAKES
Memberikan pelayanan sesuai SOP, Standar dan aturan yang berlaku
Memperoleh persetujuan dari penerima pelayanan
Menjaga kerahasiaan
Membuat dan menyimpan catatan atau dokumen pemeriksaan, asuhan dan tindakan yang dilakukan
Merujuk penerima pelayanan ke Nakes
yang mempunyai Kompetensi danPERLINDUNGAN HUKUM NAKES
Pasal 27 UU Kesehatan (UU no. 36/2009)
Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
Pasal 57 UU Tenaga Kesehatan No. 36 Tahum 2014
Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktek berhak memperoleh perlindungan hukum sepanjang tugas sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan profesi dan standar prosedur operasional
ESSENSI PERLINDUNGAN HUKUM
Bekerja tenang, tanpa ancaman
Bekerja bebas sesuai profesi (otonomi profesi)
Memiliki hak dan kewajiban
Bekerja sesuai aturan, dan standar
Melaksanakan seusai kompetensi dan kewenangan
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
ASPEK PERLINDUNGAN HUKUM
Perizinan Nakes;
Perizinan Sarkes;
Perizinan Peralatan;
Standar Pelayanan;
Standar Profesi;
Pedoman / Panduan
Standar Operasional Prosedur (SOP / SPO )
TINDAKAN GAWAT DARURAT
(CONSTRUCTIVE CONSENT) Dasar hukum: “Zaakwaarneming” Undang-undang Hukum Perdata:
“Apabila seseorang secara suka-rela tanpa disuruh telah
mengurusi urusan orang lain, baik dengan atau tanpa
sepengetahuan orang tua, maka orang itu dianggap telah
mengikatkan dirinya untuk meneruskan mengurusi
urusan itu, sehingga orang tersebut sudah mampu
mengurusinya sendiri” (pasal 1354) Inggris :undertaking theory Skotlandia : negotiorum gestio Belanda : Zaakwaarneming Amerika dan dunia internasional “Good SamararitanLaw”
GOOD SAMARITAN LAW Pasal 83 UU Kesehatan (UU no.
36/2009) 1)
Setiap orang yang memberikan pelayanan kesehatan pada bencana harus ditujukan untuk penyelamatan nyawa, pencegahan kecacatan lebih lanjut dan kepentingan tebaik bagi pasien
2) Pemerintah menjamin perlindungan hukum bagi setiap orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan kemampuan
TUNTUTAN GANTI RUGI
Pasal 58 UU Kesehatan
1)
Setiap orang berhak menuntut ganti
rugi terhadap seseorang, tenagakesehatan, dan/atau penyelenggara
kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat
PENEGAKAN DISIPLIN NAKES
Penegakan disiplin Nakes oleh Konsil Nakes
Konsil wajib menerima pengaduan, memeriksa dan memutus kasus pelanggaran
Konsil dapat memberi sanksi berupa
Peringatan tertulis
Rekomendasi pencabutan STR dan SIP
Mewajibkan mengikuti diklat bidang kesehatan
PENYELENGGARAAN KEPROFESIAN
Nakes bertanggung jawab untuk :
Mengabdikan diri sesuai bidang keilmuan Meningkatkan kompetensi Bersikap dan berperilaku sesuai etika profesi Mendahulukan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi / golongan Melakukan kendali mutu dan kendali biaya
Nakes berwenang sesuai kompetensinya
Nakes dapat menerima pelimpahan tindakan dari
tenaga medis dan dari tenaga keperfarmasian apoteker Pelimpahan dapat diterima dan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlakuPELIMPAHAN TUGAS
Tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penerima pelimpahan Pelaksanaan berada dibawah pengawasan pemberi pelimpahan Pemberi pelimpahan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan oleh penerima pelimpahan
Tindakan yang dilimpahkan tidak termasuk pengambilan keputusan Ketentuan lebih lanjut diatur dalam peraturan pemerintah
PERSETUJUAN TINDAKAN KESEHATAN
Setiap tindakan layanan harus dapat persetujuan dari orang yang berhak
Diberikan setelah adanya penjelasan dari Nakes
Penjelasan sekurang-kurangnya : Tata cara tindakan Tujuan tindakan Alternatif lain Resiko dan komplikasi Prognosis terhadap tindakan Persetujuan diberikan secara tertulis dan lisan
Tindakan beresiko tinggi oleh yang berhak dalam hal ini (pasien / keluarga terdekat)REKAM MEDIS
Setiap nakes wajib membuat rekam medis
Rekam medis harus segera dibuat setelah pelaksanaan pelayanan
RM harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan atau paraf pemberi pelayanan
RM harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya
RM adalah milik Fasyankes HAK, KEWAJIBAN & LARANGAN TK WNA
TANGGUNG JAWAB NAKES DALAM PELAYANAN KESEHATAN 1.
Melengkapi data pasien yang dirawat 2. Menulis secara lengkap Rekam Medis tentang diagnosis
3. Merahasiakan isi berkas Rekam Medis 4.
Menandatangani dan penulisan nama secara jelas
5. Membuat persetujuan tindakan pelayanan 6.
Melaksanakan pelayanan sesuai standar yang berlaku (Standar Profesi, Standar Pelayanan, SOP / SPO, Etik)
TANGGUNG JAWAB PIMPINAN FASYANKES 1.
Membuat dan menyelenggarakan Rekam Medis 2. Menyediakan tempat penyimpanan Rekam Medis 3. Menetapkan pimpinan unit pelayanan Rekam Medis 4. Membina dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perekam medis
5. Menyimpan berkas rekam medis 6.
Melakukan pemusnahan 7. Mencegah kehilangan, pemalsuan, kerusakan dan penggunaan yang tidak berhak
PENUTUP
Nakes mendapat perlindungan hukum dalam pelayanan kesehatan
Nakes melaksanakan pelayanan harus sesuai dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan & SPO / SPO
Tanggung jawab hukum Fasyankes dalam pelayanan kesehatan terhadap pasien, nakes dan publik