BAB 1 GAMBARAN UMUM LOKASI KK MT POSDAYA

BAB 1 GAMBARAN UMUM LOKASI KK-MT POSDAYA
1.1 Gambaran Umum Fisik Sekolah dan Lingkungannya

Gambar 1.1. Halaman depan MAN 1 Jember

MAN 1 Jember adalah sebuah lembaga pendidikan islam setingkat MA yang
didirikan pada tahun 1967. Lembaga pendidikan ini pada mulanya diberi nama SPIAIN
(Sekolah Persiapan Institut Agama Islam Negeri). Berdasarkan surat keputusan Menteri
Agama Negeri RI Nomor : 17 Tahun 1978, tanggal 30 Maret 1978 , SPIAIN Jember
diubah namanya menjadi Madrasah Aliyah Negeri Jember (MAN). Baru terhitung mulai
tanggal 23 Agustus 2004 resmi berganti namanya menjadi MAN 1 Jemberberdasarkan
keputusan Mennteri Agama Nomor : 168 Tahun 2003, tanggal 24 Maret 2003. Untuk
mengantisipasi itu, maka proses pembelajaran dilakukan pagi dan siang. Pagi dimulai
pukul 06.30 s.d. pukul 12.15; siang dimulai pukul 12.30 s.d. pukul 17.15.
Lokasi MAN 1 Jember ini berada di Jl. Imam bonjol no 50, Kaliwates-Jember.
Ciri khas dari sekolah ini adalah Madrasah Aliyah bernuansa Islami, karena didalamnya
seluruh kegiatan didasarkan pada agama islam yang tentunya ada beberapa siswa yang
harus tinggal di pondok pesantren itu sendiri. Secara geografis letak MAN 1 Jember
strategis karena terletak tidak terlalu jauh dari pusat kota sekitar 5,2 km dan jalan menuju
MAN 1 Jember.
Sekolah MAN 1 ini yaitu memiliki sekolah sendiri memiliki luas wilayah

±40000 m2, terdiri atas 34 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah dan wakil kepala sekolah,
2 ruang guru, 4 ruang keterampilan (pertanian, tata busana, elektro, otomotif), 1 ruang
perpustakaan, 2 ruang laboratorium komputer, 1 ruang lab bahasa, 2 ruang koperasi, 1
ruang klinik/kesehatan, 1 ruang praktek/bengkel, 2 Mushollah yang berada di tengahtengah lingkungan MAN 1 Jember, terdapat juga 1 kawasan kantin sekolah, lapangan
olahraga, toilet yang terdiri atas toilet bagi siswa putra, putri, dan guru. Selain itu,

1

terdapat lahan kosong di lingkungan sekolah yang rencana akan dibangun ruang kelas
tambahan.

Gambar 1.2. Lingkungan MAN 1 Jember

Lingkungan sekolah MAN 1 Jember secara umum subur karena banyaknya
penanaman pohon di sekitar sekolah, Di belakang terdapat sungai yang berasal dari
pegunungan Argopuro. MAN 1 Jember didominasi oleh siswa sudah dibekali akhlak
agama. Ditambah sebelum kegiatan belajar mengajar diawali dengan membaca Al-quran
dan terjemahannya. MAN 1 Jember terdapat sebanyak 34 kelas yang terdiri dari :
No
1

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

22
23

Kelas
X Agama 1
X Agama 2
X Bahasa dan Budaya
X IPA 1
X IPA 2
X IPA 3
X IPA 4
X IPA 5
X IPS 1
X IPS 2
X IPS 3
X IPS 4
XI Agama 1
XI Bahasa dan Budaya
XI IPA 1
XI IPA 2

XI IPA 3
XI IPA 4
XI IPA 5
XI IPS 1
XI IPS 2
XI IPS 3
XI IPS 4

Jumlah Siswa
41 siswa
42 siswa
36 siswa
29 siswa
33 siswa
37siswa
33 siswa
32 siswa
34 siswa
40 siswa
40 siswa

34 siswa
35 siswa
36siswa
30 siswa
33 siswa
34 siswa
34 siswa
32 siswa
30 siswa
29 siswa
33 siswa
32 siswa

2

24
25
26
27
28

29
30
31
32
33
34

XII Agama 1
XII Bahasa dan Budaya
XII IPA 1
XII IPA 2
XII IPA 3
XI IPA 4
XI IPA 5
XI IPS 1
XI IPS 2
XI IPS 3
XI IPS 4
Jumlah


32 siswa
33 siswa
27 siswa
33 siswa
34 siswa
33 siswa
34 siswa
29 siswa
30 siswa
29 siswa
29 siswa
1132 siswa

Adapun guru dan karyawan MAN 1 Jember sebagi berikut :
No
1
2
3
4
5

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Nama Guru

Drs. Anwaruddin
Drs. Marthius Affandy
Drs. M. Husain Tuanaya
Drs. Riduwan
Drs. Tugi Hartono
Drs. Rico Asikin, M.Pd
Ainul Fitroh, S.Pd
Drs. Agus Suyatno
Drs. Ali Al-Muta'sin, M.Pd
Dra. Eny Purwati
Drs. Mahmudi, M.Pd
Ali Qomarul Zaman, S.Pd.
Drs. Suparno
Drs. Mohamad Natsir
Drs. Satiman
Drs. Dardiri
Humaidah Aini, S.Pd
Drs. Muhammad Natsir Al Firdaus
Nur Kolis, S.Pd, M.Sc
Buari, S.Pd

Rodhiyah, S.Pd
Yuriadi, S.Pd
Retno Wahyuni, S.Pd

No
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

39
40
41
42
43
44
45
46
47

Nama Guru
Ida Erni Indrawati, S.Pd
Nely Damayanty, S.Pd
Dra. Hikmah
Moh. Tarom, S.Pd
K a n a d a, S.Pd
Abdul Ghafur Syahid, S.Pd.
Drs. Bogie Agus Gianto
Drs. Khusnul Huda
Ade Sa'diyah, S.Pd.
Siti Rofi'ah, S.Pd.
Eko Sulistyningsih, S.Pd.
Maslikah, S.Pd
Dewi Rachmayanti, S.Pd.
Raras Indriyani, S.Pd.
Umriyatin, SH
Sofia Ratnaningsih, S.Pd.
Yunus, S.Ag
Rina Poeji Astoetik, S.Pd.
Yunita Dirmayanti, S.Pd.
Emi Sri Wijayanti,SE
Mochammad Husni Thamrin,SP
Wahyu Kirana Dewi, S.Pd
Ahmad,S.Ag
Fitria Candra,S.Pd

Data Guru di MAN 1 Jember berasal dari berbagai disiplin ilmu, namun sebagian
besar guru ada yang memegang 2 disiplin ilmu dalam pembelajaran di kelas, hal ini
dikarenakan kurangnya tenaga kerja dalam disiplin ilmu tertentu, salah satu contoh
adanya guru sejarah yang dalam kesempatan lain harus mengisi pelajaran bahasa jepang,
selain itu adanya guru bahasa Indonesia yang harus mengisi pelajaran kesenian.

3

Dalam bidang akademik, guru-guru di MAN 1 Jember juga ikut dalam pembinaan
prestasi akademik, antara lain dalam bidang matematika, fisika, biologi, bahasa inggris,
IPS,agama, dan KIR. Selain dalam bidang akademik, guru-guru juga ikut dalam
pembinaan pada ekstrakulikuler di sekolah, seperti pramuka, tahfidul qur’an, hadroh al
banjari, paskibra, pencinta alam,

pmr, orpol, sepak bola, wirausaha, basket, futsal,

pencak silat, taekwondo, bola voly, seni musik, paduan suara, teater.
1.2 Analisis Masalah
1.2.1 Analisis Masalah Pembelajaran dan Pendidikan
MAN 1 Jember menggunakan kurikulum 2013. Proses pembelajaran lebih
menekankan pada keterampilan dan keahlian setiap jurusan. Pada proses pembelajaran
dikatakan diatas rata-rata.
Pada pembelajaran di kelas, fasilitas pembelajaran dirasa sudah menunjang. Di
setiap kelas tersedia sebuah papan tulis (white board) saja yang berguna sebagai media
mengajar di kelas dan viewer. Pada observasi di kelas, proses pembelajaran masih
menerapkan pembelajaran model modern yang berjalan, yaitu guru hanya bertugas
sebagai fasilitator untuk menyampaikan materi kepada siswa di kelas, sehingga terlihat
guru yang lebih aktif menjelaskan materi hingga siswa memahami dengan baik.
Dalam pembelajaran sejarah di kelas, guru menerangkan dan menjelaskan materi
yang diajarkan. Pembelajaran cenderung masih berpusat pada guru, belum berorientasi
pada siswa. Sebelum pelajaran usai, guru memberikan tanya jawab untuk melihat
pemahaman siswa mengenai materi yang telah diajarkan. Kemudian mengerjakan uji
kompetensi secara individu dan dibahas bersama. Untuk menarik perhatian siswa dan
menggugah siswa untuk belajar lebih giat, guru memberikan beberapa soal latihan
kemudian siswa disuruh maju ke depan untuk mengerjakan soal-soal tersebut.
Sumber belajar yang digunakan oleh siswa adalah LKS dan ada sumber lain
yang digunakan siswa yang dapat dipinjam diperpus. Media pembelajaran yang
digunakan guru adalah papan tulis dan ada media lainnya. Sekolah menyediakan LCD
proyektor dan viewer.
1.2.2 Analisis Masalah Karakter Siswa
Karakter siswa sudah baik dikarenakan di MAN 1 Jember sudah berbasis agama.
Sebagian siswa mondok di sebelah sekolah di Pondok Manbatul Ulum. Setiap pagi hari

4

siswa melakukan pembacaan Alquran beserta artinya sehingga memperkuat iman dan
taqwa siswa.
Tata tertib siswa dibuat sangat tegas sehingga siswa menjadi disiplin terhadap
peraturan sekolah.Sangat jarang siswa yang terlambat dikarenakan hukuman bagi yang
terlambat cukup tegas yaitu membaca Alquran sebanyak satu juz. Bagi siswa yang
ketahuan berpacaran di dalam dan diluar sekolah akan dipanggil orang tuanya untuk
diberikan peringatan. Sekolah juga menerapkan kejujuran di sekolah, siswa sangat jarang
kerjasama dalam ulangan harian. Dan bagi yang kedapatan tidak jujur akan diambil
ulangannya.
Untuk menjaga, siswi diwajibkan memakai jilbab selama di dalam sekolah
hingga pelajaran berakhir. Tempat wudhu antara siswa dan siswi juga dipisahkan. Hal ini
ditujukan agar siswa dan siswi untuk tidak saling melihat aurat beda jenis.
Akan tetapi siswa masih kurang senyum terhadap lingkungan sekitar,
1.2.3 Analisis Bidang Kesehatan dan Lingkungan Sekolah
Selama proses observasi dan pengamatan di minggu pertama setelah penerjunan
kelompok KKMT-POSDYA MAN 1 Jember, dapat diidentifikasi beberapa masalah
terkait dengan bidang kesehatan dan lingkungan sekolah. Adapun beberapa identifikasi
masalah yang ditemukan adalah sebagai berikut:
1.2.3.1 Analisis Masalah Kesehatan
Kondisi kesehatan di MAN 1 Jember secara umum sudah cukup baik.Unit
Kesehatan Sekolah (UKS) terkelola dengan baik.Terdapat berbagai macam obat tersedia
di UKS, serta terdapat siswa yang menjaga di UKS.Siswa tersebut juga terampil dalam
menanggani siswa yang sedang sakit.Untuk meningkatkan pengetahuan siswa dibidang
kesehatan diperlukan berbagai seminar yang seharusnya diselenggarakan oleh sekolah
mengenai bidang kesehatan.
Fasilitas kesehatan di sekolah juga minim yaitu kurangnya bak pencuci tangan
sehingga siswa jarang mencuci tangan saat hendak makan.Hal ini dapat menyebabnya
masalah terhadap kesehatan, yaitu mudahnya penyakit masuk ke dalam tubuh. Fasilitas
berupa kamar mandi juga sangat minim dan tidak berbanding dengan jumlah siswa di
MAN 1 Jember.

5

1.2.3.2 Analisis Masalah Lingkungan Sekolah
Kondisi kebersihan di MAN 1 Jember pada umumnya tidak terlalu baik,
khususnya di bidang kesadaran lingkungan.Masalah kesehatan tersebut seperti kepedulian
terhadap kebersihan. Di bidang kebersihan kelas, masih banyak sampah yang berserakan
di dalam kelas. Sehingga masih banyak sampah yang berserakan di dalam kelas. Hal ini
dapat mengganggu konsentrasi belajar di kelas. Seringkali kelas tidak di lengkapi dengan
tempat sampah. Letak tempat sampah cukup jauh dari dalam kelas, sehingga siswa
merasa malas untuk membuangnya terlalu jauh. Selain itu sampah masih belum
dibedakan antara sampah basah dan kering atau sampah organik dan anorganik.
Selain itu masalah lingkungan di MAN 1 Jember yaitu kolam sekolah yang
kurang terurus. Kolam dipenuhi dedaunan dan ranting-ranting yang tenggelam di dasar
kolam. Hal itu membuat air kolam menjadi keruh dan menyebabkan suplai oksigen
berkurang diakibatkan pembusukan yang memerlukan oksigen. Ditambah lagi air mancur
di sekolah tidak berfungsi sehingga sirkulasi air terganggu. Hal ini dikhawatirkan akan
menjadi

sarang

berkembangbiakan

jentik-jentik

nyamuk.

Diperlukan

usaha

membersihkan serta mengaktifkan sirkulasi kolam sekolah untuk mencegah jentik-jentik
nyamuk berkembangbiak disana.
Masalah

lingkungan

di

sekitar

MAN

1

Jember

berupa

kurangnya

penghijauan.Jumlah pohon sangat sedikit dan cenderung tanaman perdu (tanaman jenis
kecil-kecil). Tanaman perdu ini tidak dapat mengeduhkan lingkungan disekitar sekolah
sehingga sekolah terasa panas di siang hari. Kesadaran masyarakat di sekitar sekolah
untuk melakukan penghijauan masih kurang. Banyak jalan-jalan di sekitar sekolah yang
tidak terdapat pohon. Oleh karena itu, diperlukan dilakukan penanaman pohon di
lingkungan sekitar sekolah.

Gambar 1.3. Keadaan lingkungan sekolah

6

1.2.4

Analisis Masalah Ekonomi Siswa

1.2.4.1 Analisis Bidang Kewirausahaan
Secara bebas pengertian kewirausahaan (entrepreneurship) adalah jiwa, semangat,
sikap, perilaku, dan potensi kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja,
teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dengan kata
lain, konsep kewirausahaan menjadi bagian yang tidak terlepas dalam dunia pendidikan,
melalui pendidikan yang tinggi akan menciptakan manusia yang memiliki SDM yang
siap dan mampu bersaing di dunia luar, oleh karena itu di MAN 1 Jember terdapat
ekstrakurikuler kewirausahaan sebagai wadah siswa untuk membina bakat dan minat
dibidang wirausaha. Manfaat adanya ekstrakulikuler tersebut

dapat digunakan sebagai

bekal nantinya untuk mereka menjadi manusia yang memiliki jiwa kewirausahaan.

1.2.4.2 Analisis Permasalahan Ekonomi Siswa dari Keluarga Prasejahtera
Ekonomi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap karakter siswa.
Seperti misalnya saja, apabila ekonomi siswa tersebut berkecukupan maka segala
kebutuhannya bisa terpenuhi. Keadaan ekonomi pada siswa MAN 1 Jember berada pada
kalangan ekonomi menengah. Hal ini di ungkapkan oleh salah satu guru di sekolah
tersebut. Beliau mengatakan bahwa, masih adanya keterlambatan dalam membayar SPP.
Keadaan seperti itu disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu diantaranya yaitu
tidak segera membayarkan uang yang sudah diberikan orang tua bahkan bisa saja
menyalahgunakan uang pembayaran tersebut untuk dirinya sendiri. Faktor lain yang
mempengaruhi keterlambatan membayar SPP karena siswa tidak menyampaikan
informasi mengenai tanggal pembayaran kepada orang tua.
Kondisi tersebut membuat kami memiliki inisiatif untuk megadakan programprogram yang setidaknya mampu membantu mereka secara ekonomi. Yang mana
program-program tersebut akan kami jabarkan pada bab berikutnya.

1.2.4.3 Analisis Potensi Wirausaha Siswa dan Keluarganya
Melihat dari keadaan di lapangan di lingkungan MAN 1 Jember dan sekitarnya
sebenarnya kita bisa mengembangkan beberapa usaha. Salah satu usaha yang dapat di

7

kembangkan di sana salah satunya di bidang kewirausahaan. Dengan mengadakan
seminar kewirausahaan untuk menambah ilmu tentang berwirausaha kepada siswa,
setelah itu kita bisa menerapkan sikap berwirausaha pada kegiatan bazar. Dari sinilah
perilaku wirausaha dapat dikembangkan.

8