SEJARAH INDONESIA BAB 2 Politik Ekonomi
SEJARAH INDONESIA
BAB 2 : Politik Ekonomi dan Sosial Masa Demokrasi
Liberal (1950-1959)
KABINET SUKIMAN-SUWIRJO (1951-1952)
OLEH :
KELOMPOK 2
ANNISA TANJUNG
FADILAH FITRIANUM
MELYA RAMADINA
RAISSYA RAHMA
WIRDATUL HUSNI
KELAS : XII IPA 1
SMA NEGERI 1 KOTA SOLOK
Jln. KI HAJAR DEWANTORO NO. 30 TANAH GARAM KOTA SOLOK
TAHUN AJARAN : 2017/2018
KABINET SUKIMAN-SUWIRJO (19511952)
A. TERBENTUKNYA KABINET SUKIMAN
Kabinet Sukiman-Suwirjo merupakan kabinet kedua setelah pembubaran negara Republik
Indonesia Serikat. Kabinet ini bertugas pada masa bakti 27 April 1951 hingga 3 April 1952,
tetapi kabinet ini sebenarnya telah didemosionerkan pada tanggal 23 Februari 1952.
Kabinet Sukiman berdiri setelah Kabinet Natsir dibubarkan dan menyerahkan mandatnya
kembali ke presiden. Awalnya Presiden menunjuk Sartono (ketua PNI) menjadi formatur. Hampir
satu bulan Sartono berusaha membentuk kabinet koalisi antara PNI dengan Masyumi. Namun
terus saja usahanya tersebut mengalami kegagalan, mengingat Sartono merupakan bagian dari
PNI saja dan tidak ada dari pihak Masyumi. Sehingga Sartono mengembalikan mandatnya
kepada presiden setelah bertugas selama 28 hari (28 Maret – 18 April 1951).Presiden kemudian
menunjuk Sukiman (Masyumi) dan Djojosukarto (PNI) sebagai formatur. Awalnya kabinet ini
banyak mengalami kesulitan namun akhirnya mereka berhasil membentuk kabinet koalisi antar
Masyumi dengan PNI dan sejumlah partai kecil. Kabinet koalisi ini dipimpin oleh Sukiman,
sehingga dikenal dengan kabinet Sukiman.
B. SUSUNAN KABINET SUKIMAN
NO
NAMA MENTERI
JABATAN dan PARTAI
1
Sukiman Wirjosandjojo
Perdana Menteri
2
Suwirjo
Wakil Perdana Menteri
3
Achmad Subardjo
Menteri Luar Negeri
4
Iskak Tjokroadisurjo
Menteri Dalam Negeri
5
Sewaka
Menteri Pertahanan
6
Mohammad Yamin
Menteri Kehakiman
7
Arnold Mononutu
Menteri Penerangan
8
Jusuf Wibisono
Menteri Keuangan
9
Suwarto
Menteri Pertanian
10
Sujono Hadinoto
Menteri Perindustrian dan Perdagangan
11
Djuanda Kartawidjaja
Menteri Perhubungan
12
Ukar Bratakusumah
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga
13
Iskandar Tedjasukmana
Menteri Perburuhan
14
Sjamsuddin
Menteri Sosial
15
Wongsonegoro
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
C. PROGRAM KERJANYA
1.
Dalam Bidang Keamanan, menjalankan tindakan yang tegas sebagai negara hukum untuk
menjamin keamanan dan ketentraman negara.
2.
Dalam Bidang ekonomi, mengusahakan kemakmuran rakyat secepatnya dan memperbarui
hukum agraria agar sesuai dengan kepentingan petani.
3.
Dalam bidang sosial, mempercepat usaha penempatan para bekas pejuang dilapangan usaha.
4.
Menerapkan politik luar negeri yang bebas dan aktif serta memasukkan secepatnya irian
barat ke republik Indonesia.
5.
Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif dan yang menuju perdamaian.
6.
Menyiapkan undang-undang (UU) tentang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama
(collective arbeidsovereenkomst ), penetapan upah minimum, dan penyelesaian pertikaian
perburuhan.
7.
Menyelesaikan persiapan Pemilu untuk membentuk Konstituante dan menyelenggarakan
Pemilu dalam waktu yang singkat serta mempercepat terlaksananya otonomi daerah.
D. KEBERHASILAN DARI KABINET SUKIMAN
memerhatikan usaha
memajukan perusahaan kecil
memerhatikan kaum buruh
memperluas pendidikannya dengan mendirikan berbagai macam sekolah dan tingkatnya
melanjutkan Program Kerja Kabinet Natsir
E. HAMBATAN / KENDALA YANG DIALAMI
1.
Adanya Pertukaran Nota Keuangan antara Mentri Luar Negeri Indonesia Soebardjo dengan
Duta Besar Amerika Serikat Merle Cochran. Mengenai pemberian bantuan ekonomi dan
militer dari pemerintah Amerika kepada Indonesia berdasarkan ikatan Mutual Security Act
(MSA). Dimana dalam MSA terdapat pembatasan kebebasan politik luar negeri RI karena
RI diwajibkan memperhatiakan kepentingan Amerika.
2.
Hubungan Sukiman dengan militer kurang baik, yang menyebabkan keamanan dan
ketentraman semakin tidak stabil yang tampak dengan kurang tegasnya tindakan pemerintah
menghadapi pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan.
3.
Pelemparan granat oleh sekelompok orang yang bersenjata dan orang yang melempar
dibajunya mengenakan sebuah lencana yang berlambang palu arit dan sasaran
pelemparannya warga sipil
F. JATUHNYA KABINET SUKIMAN
Belum semua dari program kerja Kabinet Sukiman terlaksana, telah terjadi mosi tidak
percaya yang mengakibatkan kejatuhan kabinet Sukiman. Munculnya mosi tidak percaya
disebabkan pertukaran nota antara Menteri Luar Negeri Ahmad Subarjo dan Duta Besar
Amerika Merle Cochran. Nota tersebut berisi tentang pemberian bantuan ekonomi dan
militer dari pemerintah Amerika Serikat kepada pemerintah Indonesia berdasarkan Mutual
Security Act (MSA) atau undang-undang kerja sama keamanan.
Kerja sama tersebut dinilai sangat merugikan politik luar negeri bebas aktif yang dianut
Indonesia. Kabinet Sukiman dituduh telah memasukkan Indonesia ke dalam Blok Barat.
Oleh karena itu, DPR menggugat kebijakan Kabinet Sukiman. Akhirnya Kabinet Sukiman
Jatuh dan mengembalikkan mandatnya kepada presiden.
SUMBER
https://doc-0c-c0
docs.googleusercontent.com/docs/securesc/5uuqkljvu7rfhf4bircoqentfp8c30r3/8vc04csj1ih0
1u1nf9pmhe8g4l1jtgbe/1506333600000/16080819498578418556/10529727672066575980/
0B5I2Xm8wVEkWNFUyYm14TU43RHM?
e=download&nonce=8iv82qvluc2ho&user=10529727672066575980&hash=gle5nokkssl7o
jspd1tvuvq30cnh2lhg
https://amaliaaekaa.files.wordpress.com/2015/07/ppt-tugas-uas1.pptx
https://givaldy.files.wordpress.com/2016/02/kabinet-masa-liberal.pptx
BAB 2 : Politik Ekonomi dan Sosial Masa Demokrasi
Liberal (1950-1959)
KABINET SUKIMAN-SUWIRJO (1951-1952)
OLEH :
KELOMPOK 2
ANNISA TANJUNG
FADILAH FITRIANUM
MELYA RAMADINA
RAISSYA RAHMA
WIRDATUL HUSNI
KELAS : XII IPA 1
SMA NEGERI 1 KOTA SOLOK
Jln. KI HAJAR DEWANTORO NO. 30 TANAH GARAM KOTA SOLOK
TAHUN AJARAN : 2017/2018
KABINET SUKIMAN-SUWIRJO (19511952)
A. TERBENTUKNYA KABINET SUKIMAN
Kabinet Sukiman-Suwirjo merupakan kabinet kedua setelah pembubaran negara Republik
Indonesia Serikat. Kabinet ini bertugas pada masa bakti 27 April 1951 hingga 3 April 1952,
tetapi kabinet ini sebenarnya telah didemosionerkan pada tanggal 23 Februari 1952.
Kabinet Sukiman berdiri setelah Kabinet Natsir dibubarkan dan menyerahkan mandatnya
kembali ke presiden. Awalnya Presiden menunjuk Sartono (ketua PNI) menjadi formatur. Hampir
satu bulan Sartono berusaha membentuk kabinet koalisi antara PNI dengan Masyumi. Namun
terus saja usahanya tersebut mengalami kegagalan, mengingat Sartono merupakan bagian dari
PNI saja dan tidak ada dari pihak Masyumi. Sehingga Sartono mengembalikan mandatnya
kepada presiden setelah bertugas selama 28 hari (28 Maret – 18 April 1951).Presiden kemudian
menunjuk Sukiman (Masyumi) dan Djojosukarto (PNI) sebagai formatur. Awalnya kabinet ini
banyak mengalami kesulitan namun akhirnya mereka berhasil membentuk kabinet koalisi antar
Masyumi dengan PNI dan sejumlah partai kecil. Kabinet koalisi ini dipimpin oleh Sukiman,
sehingga dikenal dengan kabinet Sukiman.
B. SUSUNAN KABINET SUKIMAN
NO
NAMA MENTERI
JABATAN dan PARTAI
1
Sukiman Wirjosandjojo
Perdana Menteri
2
Suwirjo
Wakil Perdana Menteri
3
Achmad Subardjo
Menteri Luar Negeri
4
Iskak Tjokroadisurjo
Menteri Dalam Negeri
5
Sewaka
Menteri Pertahanan
6
Mohammad Yamin
Menteri Kehakiman
7
Arnold Mononutu
Menteri Penerangan
8
Jusuf Wibisono
Menteri Keuangan
9
Suwarto
Menteri Pertanian
10
Sujono Hadinoto
Menteri Perindustrian dan Perdagangan
11
Djuanda Kartawidjaja
Menteri Perhubungan
12
Ukar Bratakusumah
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga
13
Iskandar Tedjasukmana
Menteri Perburuhan
14
Sjamsuddin
Menteri Sosial
15
Wongsonegoro
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
C. PROGRAM KERJANYA
1.
Dalam Bidang Keamanan, menjalankan tindakan yang tegas sebagai negara hukum untuk
menjamin keamanan dan ketentraman negara.
2.
Dalam Bidang ekonomi, mengusahakan kemakmuran rakyat secepatnya dan memperbarui
hukum agraria agar sesuai dengan kepentingan petani.
3.
Dalam bidang sosial, mempercepat usaha penempatan para bekas pejuang dilapangan usaha.
4.
Menerapkan politik luar negeri yang bebas dan aktif serta memasukkan secepatnya irian
barat ke republik Indonesia.
5.
Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif dan yang menuju perdamaian.
6.
Menyiapkan undang-undang (UU) tentang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama
(collective arbeidsovereenkomst ), penetapan upah minimum, dan penyelesaian pertikaian
perburuhan.
7.
Menyelesaikan persiapan Pemilu untuk membentuk Konstituante dan menyelenggarakan
Pemilu dalam waktu yang singkat serta mempercepat terlaksananya otonomi daerah.
D. KEBERHASILAN DARI KABINET SUKIMAN
memerhatikan usaha
memajukan perusahaan kecil
memerhatikan kaum buruh
memperluas pendidikannya dengan mendirikan berbagai macam sekolah dan tingkatnya
melanjutkan Program Kerja Kabinet Natsir
E. HAMBATAN / KENDALA YANG DIALAMI
1.
Adanya Pertukaran Nota Keuangan antara Mentri Luar Negeri Indonesia Soebardjo dengan
Duta Besar Amerika Serikat Merle Cochran. Mengenai pemberian bantuan ekonomi dan
militer dari pemerintah Amerika kepada Indonesia berdasarkan ikatan Mutual Security Act
(MSA). Dimana dalam MSA terdapat pembatasan kebebasan politik luar negeri RI karena
RI diwajibkan memperhatiakan kepentingan Amerika.
2.
Hubungan Sukiman dengan militer kurang baik, yang menyebabkan keamanan dan
ketentraman semakin tidak stabil yang tampak dengan kurang tegasnya tindakan pemerintah
menghadapi pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan.
3.
Pelemparan granat oleh sekelompok orang yang bersenjata dan orang yang melempar
dibajunya mengenakan sebuah lencana yang berlambang palu arit dan sasaran
pelemparannya warga sipil
F. JATUHNYA KABINET SUKIMAN
Belum semua dari program kerja Kabinet Sukiman terlaksana, telah terjadi mosi tidak
percaya yang mengakibatkan kejatuhan kabinet Sukiman. Munculnya mosi tidak percaya
disebabkan pertukaran nota antara Menteri Luar Negeri Ahmad Subarjo dan Duta Besar
Amerika Merle Cochran. Nota tersebut berisi tentang pemberian bantuan ekonomi dan
militer dari pemerintah Amerika Serikat kepada pemerintah Indonesia berdasarkan Mutual
Security Act (MSA) atau undang-undang kerja sama keamanan.
Kerja sama tersebut dinilai sangat merugikan politik luar negeri bebas aktif yang dianut
Indonesia. Kabinet Sukiman dituduh telah memasukkan Indonesia ke dalam Blok Barat.
Oleh karena itu, DPR menggugat kebijakan Kabinet Sukiman. Akhirnya Kabinet Sukiman
Jatuh dan mengembalikkan mandatnya kepada presiden.
SUMBER
https://doc-0c-c0
docs.googleusercontent.com/docs/securesc/5uuqkljvu7rfhf4bircoqentfp8c30r3/8vc04csj1ih0
1u1nf9pmhe8g4l1jtgbe/1506333600000/16080819498578418556/10529727672066575980/
0B5I2Xm8wVEkWNFUyYm14TU43RHM?
e=download&nonce=8iv82qvluc2ho&user=10529727672066575980&hash=gle5nokkssl7o
jspd1tvuvq30cnh2lhg
https://amaliaaekaa.files.wordpress.com/2015/07/ppt-tugas-uas1.pptx
https://givaldy.files.wordpress.com/2016/02/kabinet-masa-liberal.pptx