157974370 Analisis Audit Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan

ANALISIS AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA PT PERTAMINA RU III PLAJU PALEMBANG

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :
ENDRO SUMARNO
06 152 038

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS BINA DARMA
PALEMBANG
2010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BINA DARMA
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

NAMA

: DEDY HARIS

NIM

: 06 152 055

FAKULTAS

: EKONOMI

JURUSAN

: AKUNTANSI

SEMESTER

: VII


JUDUL

: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN
SEBELUM

DAN

SESUDAH

PENERAPAN

SUSTAINABILITY REPOTING PADA PT TELKOM
BANDUNG
Palembang, Maret 2010
Fakultas Ekonomi
Pembimbing I

Program Studi Akuntansi
Universitas Bina Darma
Dekan,


Fitriasuri, S.E., A.k., MM
Pembimbing II

Citra Indah Merina, S.E., Ak.

M. Amirudin Syarief, S.Si., MM., Ph.D

Skirpsi berjudul ”Analisis Audit Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT Pertamina RU III Plaju Palembang”. Oleh Endro
Sumarno Nim 06 152 038 telah dipertahankan di depan komisi penguji pada
Februari 2010.

Komisi Penguji

1. Siti Nurhayati Nafsiah, S.E., M.Si

Ketua

2. Dina Mellita, S.E., M.Ec


Sekretaris ( …..…………. )

3. Drs. H. Hasan kuzery, Ak., M.M

Anggota

Mengesahkan,
Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Bina Darma Palembang

Jaka Darmawan, S.E., Ak., M.Ak

( ….………….. )

( ……………... )

Motto
” Hidup adalah sebuah pilihan, dalam prinsip hidup ku
mengalah bukan berarti kalah tetapi mundur satu

langkah untuk menggapai keberhasilan.”
( ien_drew )

” Hidup ini memang penuh banyak cobaan dan
rintangan akan tetapi itu semua akan menjadikan titik
awal

dimana

aku

akan

bangkit

untuk

meraih

keberhasilan dimasa depan.”

( ien_dha)

Kupersembahkan kepada :

Orangtuaku tercinta
Saudara-saudaraku yang
tersayang
Keluarga besarku

Teman-teman
seperjuangan
Ien_dha

imoet

yang

menjadi inspirasiku
Himpunan


Mahasiswa

Akuntansi
Almamaterku

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan :
1. Karya tulis skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik ( Sarjana ) baik di Universitas Bina Darma
Palembang maupun di Perguruan Tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri dengan
arahan pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantum
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkannya nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguh-sungguhnya dan apabila
dikemudian hari terdapat penyimpangan atau ketidakberesan dalam


pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan norma
yang berlaku di Perguruan Tinggi ini.

Palembang, Maret 2010

Endro Sumarno

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T. karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis
Audit Sumber Daya Manusia dan Kinerja Karyawan PT. Pertamina RU III Plaju
Palembang.” Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi
pada Fakultas Ekonomi Universitas Bina Darma Palembang.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, pengarahan dan bantuan baik
moril maupun materil dari berbagai pihak, skripsi ini tidak mungkin dapat
diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.


Bapak Prof. Ir. H. Bochari Rahman, M.Sc., Selaku Rektor Universitas
Bina Darma Palembang.

2.

Bapak Muhammad Amirudin Syarif, S.Si.,M.M.,Ph.D, Selaku Dekan
Fakultas Ekonomi.

3.

Bapak Jaka Darmawan, S.E.Ak., M.Ak., Selaku Ketua Program Studi
Akuntansi.

4.

Siti Nurhayati Nafsiah, S.E., M.Si., Selaku Dosen Pembimbing I yang
telah membantu dan mengarahkan dalam penulisan skripsi.

5.


Dina Mellita, S.E., M.Ec., Selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membantu dan mengarahkan dalam penulisan skripsi.

6.

Bapak/ Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas
Bina Darma Palembang yang telah memberikan ilmu pengetahuan dalam
perkuliahan kepada penulis dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

7.

Kepada orang tuaku yang tercinta yang selalu memberikan dukungan
moril maupun mateil, kasih sayang yang tak terhingga sepanjang masa,
perhatian, bimbingan, nasehat, serta doanya setiap saat.

8.

Kepada saudara-saudaraku tersayang (Asep, Yeni, Yanti) memberikan
dukungan dan doa.


9.

Kepada keluarga besar yang selalau memberikan doanya.

10.

Sahabat-sahabatku Ahmad Rasyid, Riza Rakhmawati, David Samuel,
Robby Tirta Perdana, Dedi Haris, Hartani Sarbun, Herman Sulistio, Danil
Yudiarman, Randi Dwi Satria, Femi Widiyanti, Septiani Fransisca, Elva Dwi
Juliani, Wiwik yang telah membantu saya dalam menjalankan skripsi ini.

11.

Ien_dha imoet n maniez yang menjadi inspirasiku.

12.

Rekan-Rekan di Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HMA) yang telah
memberikan dukungan kepada saya dalam menjalani kepengurusan HMA.

13.

Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi terima kasih atas
doa-doa kalian.

14.

Seluruh Almamaterku

15.

Teman-teman seperjuangan yang kuliah di Palembang.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan, baik dari penyajian, tata bahasa, maupun materi, hal ini dikarenakan
pengetahuan dan keterbatasan penulis. Karena itu penulis mengharapkan saran
dan kritik yang sifatnya membangun agar dapat digunakan demi perbaikan tugas
nantinya.
Akhirnya penulis juga berharap agar Skripsi ini akan memberikan banyak
manfaat bagi yang membacanya dan semoga Allah S.W.T selalu melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin…

Palembang,

Maret 2010

Endro Sumarno

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL

i
HALAMAN

PENGESAHAN.

iii
HALAMAN

MOTTO

DAN

PERSEMBAHAN

v
HALAMAN

PERNYATAAN

vi
KATA

PENGANTAR
vii

DAFTAR

ISI

x
DAFTAR

TABEL

xiii
DAFTAR

GAMBAR

xiv
ABSTRAK
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar

Belakang

Perumusan

Masalah

1
1.2

4

1.3

Ruang

Lingkup

Penelitian

4
1.4

Tujuan

dan

Manfaat

Penelitian

5
1.4.1
Tujuan
Penelitian
....................................................................................................
5

1.4.2
Manfaat
Penelitian
....................................................................................................
5
1.5

Sistematika

Penulisan

5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1

Audit

7
2.1.1

Pengertian

Audit

7
2.1.2

Prinsip

Dasar

Audit

8
2.1.3

Klasifikasi

Audit

10
2.2

Audit

Manajemen

11
2.2.1
Definisi
Audit
Manajemen
.....................................................................................................
11
2.2.2
Tipe
Audit
Manajemen
.....................................................................................................
12
2.2.3
Karakteristik
Audit
Manajemen
.....................................................................................................
12

2.2.4
Ruang
Lingkup
Audit
Manajemen
.....................................................................................................
15
2.3

Audit

Sumber

Daya

Manusia

15
2.3.1

Pengertian

Audit

Sumber

Daya

Manusia

Sumber

Daya

Manusia

Sumber

Daya

Manusia

Daya

Manusia

15
2.3.2

Tujuan

Audit

18
2.3.3

Manfaat

Audit

18
2.3.4

Pendekatan

Audit

Sumber

19
2.4

Pengertian

Kinerja

20
2.5

Hubungan Audit

SDM

dengan

Kinerja

Karyawan

21
2.6

Penelitian

Terdahulu

22
2.7

Kerangka

Pemikiran

dan

Paradigma

Penelitian

23
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1
27

Objek

Penelitian

3.2

Metodologi

Penelitian
27

3.2.1
Operasional
Variabel
....................................................................................................
27
3.2.2
Sumber
dan
Teknik
Pengumpulan
Data
....................................................................................................
28
3.2.3
Teknik
Analisis
Data
....................................................................................................
29
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1

Gambaran

Umum

Perusahaan

30
4.1.1 Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
35
4.2 Pembahasan
38
4.2.1 Audit Sumber Daya Manusia PT. Pertamina RU III Plaju
38

4.2.1.1 Analisisn Kualitas Kekuatan Tenaga Kerja
38
4.2.1.2

Analisis

Penentuan

Kualitas

43
4.2.1.3

Analisis

Daftar

Kemampuan

(Skil)

45
4.2.1.4

Analisis

Turnover

Kerja

47
4.2.1.5

Analisis

Perubahan

Secara

Intern

48
4.2.2 Kinerja Karyawan Pada PT. Pertamina RU III Plaju
Palembang
52
4.2.3 Analisis Audit Sumber Daya Manusia dan Kinerja
Karyawan Pada PT. Pertamina RU III Plaju Palembang
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
............................................................................................................
62
5.2
Saran
............................................................................................................
63
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Operasional Variabel ......................................................................... 28

Tabel 4.1

Biaya Pelatihan Karyawan PT. Pertamina RU III Plaju
Palembang...........................................................................................40

Tabel 4.2

Biaya Pendidikan Karyawan PT. Pertamina RU III Plaju
Palembang...........................................................................................42

Tabel 4.3

Daftar Temuan Audit Sumber Daya Manusia PT. Pertamina RU III
Plaju Palembang..................................................................................55

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Paradigma Penelitian .....................................................................26

ABSTRAK
Endro Sumarno, Analisis Audit Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT Pertamina RU III Plaju Palembang. Di bawah bimbingan Ibu
Siti Nurhayati Nafsiah, S.E., M.Si dan Ibu DINA Mellita, S.E ., M.Ec. audit.
Sumber daya manusia merupakan penilaian dan analisis yang komprehensif
terhadap program-program sumber daya manusia. Walaupun secara khusus audit
ini dilakukan pada departemen sumber daya manusia, tetapi tidak terbatas hanya
pada aktivitas yang terjadi pada departemen ini. Audit. Ini tidak hanya dilakukan
oleh satu devisi atau departemen, melainkan mungkin juga dilakukan terhadap
keseluruhan organisasi. Dari hasil audit akan diketahui apakah kebutuhan
potensial SDM perusahaan telah terpenuhi atau tidak dan berbagai hal dalam
aktivitas SDM yang masih bisa ditingkatkan kinerjanya. Jadi audit sumber daya
manusia akan membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis audit sumber daya
manusia terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada PT Pertamina
RU III Plaju Palembang yang berlokasi di Jalan Antara Komperta Plaju
Palembang. Data yang digunakan adalah data primer dan data skunder. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan
hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan
bah wa terdapat analisis audit sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan
Pada PT Pertamina RU III Plaju Palembang, hal ini berarti apabila pimpinan
sudah baik dan lebih ditingkatkan lagi maka disiplin kinerja karyawan akan
semakin lebih baik lagi. Saran penulis untuk PT Pertamina RU III Plaju
Palembang ini sebaiknya pimpinan dapat memberikan pengarahan serta
memperhatikan karyawan dalam bekerja dan pimpinan juga memberikan
bimbingan kepada bawahannya, pentingnya mentaati kedisiplinan kerja dalam
suatu pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan dengan baik.

Kata Kunci
Karyawan

: Audit Manajemen, Audit Sumber Daya Manusia, dan Kinerja

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia bisnis yang semakin berkembang ditandai dengan perubahan radikal
dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini seiring dengan kemajuan pesat dibidang
teknologi dan informasi, yang menjadi salah satu penggerak perubahan tata
perekonomian global. Perubahan ini sangat berdampak pada perusahaan.
Perusahaan yang dimaksud diatas yaitu untuk melayani kepentingan
umum dan mencapai laba yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, semua
aspek perusahaan harus dapat dikelola secara efisien dan efektif, sehingga dapat
bertahan dalam persaingan yang sangat ketat. Dalam perkembangannya, tingkat
persaingan suatu perusahaan akan sangat tergantung pada kemampuan
memanfaatkan kesempatan dan peluang ekonomi dengan strategi yang tepat oleh
pihak manajemen. Pihak manajemen disini dapat diartikan sebagai pengelola dan
pelaksana dari kegiatan manajemen.
Kegiatan manajemen ini umumnya berupa usaha untuk mencapai tujuan
organisasi dengan cara memanfaatkan sumber daya yang ada. Sumber daya itu
antara lain meliputi manusia, uang, dan mesin serta infosmasi. Kegiatan mencapai
tujuan meliputi pula kegiatan menetapkan tujuan yang kemudian dilanjutkan

dengan kegiatan merencanakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan, kegiatan
melaksanakan langkah-langkah yang direncanakan serta kegiatan mengevaluasi
hasil yang dicapai. Evaluasi terhadap hasil yang dicapai akan menghasilkan
penetapan tujuan yang baru, yang akan diikuti pula dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
Kegiatan manajemen sebetulnya tidak hanya dilakukan oleh orang
tertentu, melainkan oleh kesatuan dari seluruh anggota organisasi. Itu sebabnya
kata manajemen dalam pengertiannya sebagai pengelola tidak dapat ditujukan
kepada satu orang tertentu.
Keterkaitan antara satu kegiatan manajemen dengan kegiatan manajemen
lainnya dapat pula kita temui jika kita menganalisis tujuan organisasi. Tujuan
sebuah organisasi adalah meraih keuntungan. Tapi demi mencapai tujuan ini,
organisasi harus terlebih dahulu memproduksi sebuah barang dan jasa.
Selanjutnya agar dapat mencapai tujuan produksi, ada tujuan lain yang harus
dicapai, misalnya mendapatkan sejumlah produksi dan tenaga kerja yang terampil.
Lebih jauh lagi, demi memperoleh tenaga kerja yang terampil akan ada pula
sejumlah tujuan yang harus dicapai.
Adanya berlapis-lapis tujuan ini menyebabkan manajemen juga dapat
dibedakan menjadi antara lain manajemen produksi, manajemen keuangan,
manajemen pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia. Walaupun tiap
bidang manajemen mempunyai tujuan tersendiri, kegiatan manajemen yang
dilakukan pada tiap bidang dengan sendirinya memberikan pengaruh terhadap
bidang manajemen lainnya. Baik manajemen pemasaran, manajemen produksi,
manajemen sumber daya manusia, dan manajemen keuangan memerlukan sumber
daya manusia.

Istilah sumber daya manusia (SDM) merujuk pada orang-orang di dalam
organisasi. Pada saat manajer terlibat di dalam aktivitas-aktivitas sumber daya
manusia sebagai bagian dari pekerjanya, mereka berupaya memfasilitasi
konstribusi yang disodorkan oleh orang-orang untuk mencapi berbagai rencana
dan strategi-strategi organisasi. Arti penting upaya-upaya sumber daya manusia
(SDM) adalah bersumber dari kenyataan bahwa orang-orang (manusia)
merupakan elemen-elemen yang selalu ada dalam setiap organisasi. Sumber daya
manusia membuat sumber daya organisasi lainnya berjalan. Tidak satu pun factor
dalam kegiatan bisnis mempunyai dampak yang lebih langsung pada
kesejahteraan perusahaan selain sumber daya manusia (SDM). Meskipun
perusahaan memiliki keunggulan-keunggulan lainnya, perusahaan tidak akan
dapat memaksimalkan produktivitas dan labanya tanpa adanya karyawankaryawan kompeten yang berdedikasi terhadap keinginan perusahaan selanjutnya.
Seberapa baik sumber daya manusia (SDM) dikelola akan menjadi hal
yang semakin vital bagi kesuksesan perusahaan dimasa mendatang. Kompleksitas
pengelolaan sumber daya manusia secara efektif akan meningkat pesat untuk
semua jenis organisasi, akan lebih berperan lagi pada perusahaan komersial. Hal
ini merupakan konsekuensi dari kemajuan dan perkembangan yang saat ini
berlangsung dalam bisnis, lingkungan sosial, dan ekonomi. Pekerjaan mengelola
sumber daya manusia juga akan semakin sederhana karena kemajuan teknologi
yang harus berlanjut.
PT Pertamina RU III Plaju Palembang merupakan perusahaan dibidang
minyak dan gas bumi, dalam menangani sumber daya manusianya harus sungguhsungguh mengingat sumber daya manusia merupakan salah satu aktiva perusahaan

yang harus dijaga dan dipelihara. Persaingan yang kompetitif tidak hanya dengan
produk yang dihasilkan melainkan pada besarnya imbalan. insentif atau
kompensasi yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan atas jasanya, sebagai
salah satu unsur penting dalam memotivasi kinerja karyawan.
Usaha pengembangan perusahaan akan melibatkan sumber daya manusia
yang dimiliki perusahaan sebagai asset yang dikelola sedemikian rupa sehingga
menghasilkan kinerja yang baik dan sesuia dengan harapan manajemen. Untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan terhadap sumber daya yang berkualitas
dibutuhkan audit sumber daya manusia.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik mengambil judul sebagai
berikut: Analisis Audit Sumber Daya Manusia dan Kinerja Karyawan Pada
PT Pertamina RU III Plaju Palembang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
perumusan masalah yang akan dibahas adalah Bagaimana Analisis Audit Sumber
Daya Manusia dan Kinerja Karyawan?
1.3 Ruang Lngkup Penelitian
Agar pembahasan lebih terarah dan tidak terlalu luas serta tidak
menyimpang dari permasalahan yang telah dirumuskan, maka penulis membatasi
pembahasan hanya pada Analisis Audit Sumber Daya Manusia dan Kinerja
Karyawan Pada PT Pertamina RU III Plaju Palembang untuk tahun 2007 dan
2008.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis audit
sumber daya manusia dan kinerja karyawan pada PT. Pertamina RU III Plaju
Palembang.
1.4.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis

Bagi

penulis

penelitian

ini

dapat

memberikan

kesempatan

untuk

membandingkan antara teori – teori yang diterima dibangku kuliah dengan
praktek sesungguhnya di lapangan.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dalam rangka mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini penulis menyajikannya dalam lima bab, dimana tiaptiap bab akan disusun secara sistematis sehingga menggambarkan hubungan
antara satu bab dengan bab lainnya, yaitu:
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan apa yang menjadi latar belakang atas
dipilihnya judul Skripsi ini, perumusan masalah, ruang lingkup
penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Bab ini akan dituangkan dasr teori yang akan digunakan untuk
memperkuat dan mendukung pembahasan terhadap judul skripsi,
antara lain audit manajemen secara umum, audit sumber daya
manusia, tujuan audit sumber daya manusia, manfaat audit
sumberdaya manusia, tahap-tahap audit SDM, pendekatan audit
SDM, pengertian kinerja, hubungan audit SDM dengan kinerja,

BAB III

dan penelitian terdahulu.
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini dijabarkan mengenai Objek Penelitian yaitu PT. Pertamina

BAB IV

RU III Plaju, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menjabarkan mengenai sejarah umum PT. Pertamina
RU III Plaju. Struktur Organisasi, visi, misi, serta penulis akan

menganalisa mengenai permasalahan yang dihadapi perusahaan,
dan tentang analisis audit sumber daya manusia dan kinerja
karyawan PT. Pertamina RU III Plaju Palembang berikut
BAB V

pembahasannya.
SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup dari penulisan skripsi ini, yang
menguraikan simpulan dari Bab IV serta saran-saran yang
sekiranya bermanfaat bagi PT Pertamina RU III Plaju dimasa yang
akan datang.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

2.1 Audit
2.1.1 Pengertian Audit
Menurut Sukrisno Agoes (2004:1) Audit merupakan suatu komunikasi dari
seorang expert mengenai kesimpulan tentang realibitas dari pernyataan seseorang
atau suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak
yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen,
beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan
untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
tersebut.
Audit adalah pemeriksaan secara objekif atas laporan keuangan suatu
perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan
keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan
apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal

yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi
tersebut (www.google.com).
American Accounting Association (AAA) Commite On Basic Auditng
Concept memberikan pengertian audit secara umum yaitu : Audit adalah suatu
proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif
mengenai pernyataan-pernyataan, kegiatan-kegiatan dan kejadian ekonomis untuk
menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan, dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang
berkepentingan.
Buku pelaporan keuangan yang diterbitkan oleh American Accuonting
Asociation, audit disebut sebagai proses sistematik dalam pengumpulan dan
penilaian secara objektif atas bukti-bukti berkenaan dengan pernyataan tentang
tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa ekonomi yang menentukan tingkat
kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria-kriteria standar, serta
mengkomunikasikan

hasil-hasilnya

kepada

pihak-pihak

pengguna

yang

berkepentingan (Susilo, 2002:52).
Dari definisi di atas, pengertian audit dapat disederhanakan sebagai
berikut: Audit adalah kegiatan pengumpulan informasi dan signifikan melalui
interaksi (pemeriksaan, pengukuran, dan penilain serta penarikan kesimpulan)
secara sistematik, objektif, dan terdokumentasi yang berorientasi kepada azas nilai
manfaat.
2.1.2 Prinsip Dasar Audit

Menurut Bayangkara (2008 : 5), ada 7 (tujuh) prinsip dasar yang harus
diperhatikan auditor agar audit manajemen dapat mencapai tujuan dengan baik,
yang meliputi :
1. Audit dititik beratkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk
diperbaiki. Sesuai dengan tujuan audit manajemen, yaitu menciptakan
perbaikan

terhadap

program

atau

aktivitas

perusahaan,

maka

audit

dititikberatkan pada berbagai hal yang masih memerlukan perbaikan untuk
mencapai kondisi optimal dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki
perusahaan.
2. Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit. Penilaian yang akurat
terhadap kinerja manajemen maupun berbagai program atau metode operasi
yang telah dilaksanakan, membutuhkan audit yang seksama.
3. Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan yang bersifat
positif. Disamping menyajikan temuan-temuan yang merupakan kelemahan
dalam pengelolaan perusahaan, auditor juga harus menyajikan temuan-temuan
yang positif yang biasanya berupa keberhasilan yang dicapai manajemen dalam
mengelola berbagai program/aktivitas dalam operasinya.
4. Identifikasi individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan
yang terjadi. Auditor harus dapat mengidentifikasi dan memenukan individuindividu yang bertanggung jawab terhadap berbagai kelemahan yang terjadi
pada perusahaan.
5. Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung jawab.
Walaupun auditor tidak memiliki wewenang dalam memberikan sanksi atau

tindakan terhadap petugas yang bertanggung jawab terhadap kelemahan yang
terjadi, tetapi berdasarkan hasil audit yang dilakukan.
6. Pelanggaran hukum. Dalam proses audit, tidak tertutup kemungkinan auditor
menemukan berbagai pelanggaran terhadap hukum yang berlaku. Pelanggaran
dapat berupa penipuan, penggelapan aset-aset perusahaan maupun berbagai
kegiatan yang secara sengaja merugikan perusahaan untuk kepentingan pribadi
maupun kelompok.
7. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan. Jika terdapat indikasi terjadinya
kecurangan pada objek audit, auditor harus memberikan perhatian khusus dan
melakukan penyelidikan yang lebih dalam terhadap hal tersebut, sehingga
diharapkan kecurangan tersebut tidak terjadi.
2.1.3 Klasifikasi Audit
Audit diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu:
1.

Audit Laporan Keuangan (Financial Audit)
Audit laporan keuangan keuangan bertujuan menentukan apakah laporan
keuangan secara keseluruhan yang merupakan informasi yang terukur yang
akan diverifikasi telah disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu.
Kriteria itu adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum.

2.

Audit Kepatuhan (Compliance Audit)
Audit kepatuhan adalah suatu proses penelaahan secara sistematis yang
dilakukan oleh pemeriksa independen untuk mendapatkan dan mengevaluasi
bukti secara objektif atas prosedur manajemen.

3.

Audit Operasional (Operational Audit)

Audit operasional adalah penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan
metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektivitasnya.
Efisiensi dan efektivitas operasi suatu organisasi jauh lebih sulit
pengevaluasiannya secara objektif dibandingkan dengan penerapan dan
penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.

2.2 Audit Manajemen
2.2.1 Definisi Audit Manajemen
Menurut Bayangkara (2008:2) audit manajemen adalah pengevaluasian
terhadap efesiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Dalam konteks audit
manajemen, manajemen meliputi seluruh internal perusahaan yang harus
dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang
lebih tinggi. Audit manajemen dirancang secara sistematik untuk mengaudit
aktivitas, progrm-program yang diselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang
bisa di audit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah
digunakan secara efesiensi, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang
telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan
kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa audit manajemen
adalah seluruh upaya penelitian yang dilakukan terhadap aktivitas manajemen
sumber daya manusia untuk mencari, menemukan, dan mengevaluasi fakta

tentang sejauh mana manajemen berhasil berhasil memberikan dukungan kepada
berbagai suatu kerja pelaksana tugas perusahaan.
Manajement audit mencakup setiap aspek ekonomisasi, efisiensi, dan
efektifitas di seluruh operasi. Ekonomisasi merupakan ukuran masukan (Measure
of Input). Efisiensi adalah ukuran dari hubungan antara masukan dan keluaran,
sedangkan efektivitas adalah ukuran keluaran.

2.2.2 Tipe Audit Manajemen
Audit manajemen terdiri dari tiga katagori menurut Amin Widjaja
(1991:35) yaitu:
1. Audit Fungsional (Functional Audit)
Audit fungsional adalah pemeriksaan yang memusatkan pada kegiatan,
pertanggungjawaban kegiatan, atau fungsi aktivitas. Audit fungsional
bertujuan untuk menentukan apakah kegiatan suatu fungsi tertentu mencapai
kondisi efisiensi, efektifitas, dan kehematan yang diharapkan.
2. Audit Organisasi (Organizational Audit)
Suatu audit organisasional berhubungan dengan unit organisasi secara
keseluruhan, seperti departemen, cabang atau anak perusahaan. Tekanan
dalam suatu audit organisasi adalh bagaimana efisiensi dan efektivitasnya
fungsi-fungsi berinteraksi.
3. Penugasan Khusus (Special Assignment)

Audit manajemen penugasan khusus timbul karena permintaan manajemen,
terdapat variasi yang luas untuk audit. Audit manajemen penugasan khusus
biasanya mempunyai tujuan dan lingkup yang bersifat khusus.
2.2.3 Karakteristik Audit Manajemen
Audit manajemen mempunyai karakteristik penting yang meliputi:
1. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan audit manajemen adalah membantu semua peringkat manajemen dan
meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen dengan cara
mengidentifikasi aspek-aspek sistem dan prosedur serta rekomendasi kepada
maanjemen untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi.
2. Independensi
Agar pemeriksaan manajemen bermanfaat, maka pemeriksaan manajemen
harus bersifat independen, meliputi:
a. Bebas dari pengaruh atau pertanggungjawaban ats kegiatan unit yang
diperiksanya.
b. Dapat mengembangkan program pemeriksaan tanpa pengaruh yang tidak
sepantasnya.
c. Dapat mengakses sepenuhnya bukti-bukti dan para karyawan pelaksana
yang diperlukan dalam pemeriksaannya.
d. Dapat memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif.
e. Dapat memasukkan ke laporan audit semua masalah yang dianggap perlu.
3. Pendekatan Sistematik

Dalam merencanakan dan melaksanakan audit manajemen perlu menggunakan
pendekatan yang sistematis dan metode-metode yang konsisten.
4. Kriteria Prestasi
Audit manajemen harus mempunyai kriteria mengukur prestasi agar dapat
dibandingkan dan dievaluasi. Namun, dalam menilai prestasi suatu pusat
pertanggungjawaban digunakan kriteria berupa anggaran atau standar untuk
menilai pelaksanaan kegiatan.

5. Bukti Pemeriksaan
Pemeriksaan harus dipahami dengan baik yaitu:
a. Perencanaan bukti audit
b. Peknik-teknik untuk memperoleh dan melaksanakan bukti audit
c. Jenis-jenis bikti
Jenis-jenis bukti dalam audit maanjemen antara lain:
a. Bukti Fisik
Tindakan pengamatan atau inspeksi secara fisik terhadap sesuatu,
khususnya aktiva berwujud, untuk menentukan bahwa sesuatu itu ada.
b. Bukti Dokumentasi
Bukti dokumentasi dapat berupa bahan-bahan yang diolah dan dsimpan
dalam komputer, atau dicetak oleh komputer atau dapat pula menggunakan
alat-alat atau mesin-mesin pembuat atau pembaca bukti dokumenter
lainnya.

c. Bukti Cataatn Kegiatan
Dalam

pemeriksaan

manajemen,

catatan

kegiatan

fungsional,

organisasional, maupun keuangan merupakan bukti pemeriksaan.
d. Bukti Lisan
Dapat diperoleh pemeriksaan melalui wawancara lisan atau mengajukan
pertanyaan lisan kepada manajemen atau karyawan organisasi yang
diperiksa, serta pihak lain yang berkopemten dengan pemeriksaannya.

e. Bukti Perhitungan
Bukti ini diperoleh dengan cara melakukan perhitungan kembali data
kuantitatif yang dilakukan oleh organisasi yang diperiksa.
6. Pelaporan Dan Rekomendasi
Audit manajemen dalam laporan audit menekankan pada temuan-temuan
selama audit, pembuatan kesimpulan audit, dan rekomendasi untuk meningkatkan
efisiensi, efektifitas, dan produktivitas perusahaan atau komponen-komponen
tertentudalam perusahaan yang dipimpinnya.
2.2.4 Ruang Lingkup Audit Manajemen
Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan
manajemen. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga
hanya mencakup bagian tertentu dari progran atau aktivitas yang dilakukan.
Periode audit juga bervarisi,bisa untuk jangka waktu satu minggu, beberapa bulan,
satu tahun bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Sasaran audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program, dan bidangbidang dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih memerlukan
perbaikan atau peningkatan baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan efektifitas.
2.3 Audit Sumber Daya Manusia
2.3.1 Pengertian Audit Sumber Daya Manusia
Menurut Bayangkara (2008:60) Audit sumber daya manusia adalah
penilaian dan analisis yang komprehensif terhadap program-program sumber daya
manusia. Walaupun secara khusus audit ini dilakukan pada departemen sumber
daya manusia, tetapi tidak terbatas hanya pada aktivitas yang terjadi pada
departemen ini. Audit termasuk studi terhadap fungsi manajemen sumber daya
manusia pada organisasi secara keseluruhan termasuk yang dilaksanakan oleh
manajer dan para supervisor.
Audit sumber daya manusia menekankan penilaian (evaluasi) terhadap
berbagai aktivitas SDM yang terjadi pada perusahaan dalam rangka memastikan
apakah aktivitas tersebut telah berjalan secara ekonomis, efisien dan efektif dalam
mencapai tujuannya dan memberikan rekomendasi perbaikan atas berbagai
kekurangan yang masih terjadi pada aktivitas SDM yang diaudit untuk
meningkatkan kinerja dari aktivitas tersebut.
Menurut Rivai Veithzal (2004 : 1), manajemen sumber daya manusia
(MSDM) merupakan salah satu dari bidang manajemen umum yang meliputi segisegi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini
terdapat dalam fungsi atau bidang produksi, pemasaran, keuangan, maupun
kepegawaian. Karena sumber daya manusia (SDM) dianggap semakin penting

peranannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan
hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa
yang disebut manajemen sumber daya manusia.
Menurut Marry Parker Follet, yang dikutip oleh T. Hani Handoko (1989 :
3), manajemen sumber daya manusia menandung arti bahwa para manajer
mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk
melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan atau dengan kata lain dengan
tidak melakukan pekerjaan itu sendiri-sendiri.
Audit sumber daya manusia adalah serangkaian audit yang bertujuan
untuk mengkaji fungsi SDM, mulai dari struktur dan sumber daya SDM, peran
dan tanggung jawab masing-masing personil, kepemimpinan, prosedur dan
kebijakan, hingga kondisi laporan kerja (www.google.com).
Jadi, dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber
daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta
pengendalian dalam berbagai kegiatan-kegiatan khususnya pada sumber daya
manusia di suatu perusahaan agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Audit SDM membantu perusahaan meningkatkan kinerja atas pengelolaan
SDM dengan cara :
1. Menyediakan umpan balik nilai kontribusi fungsi SDM terhadap strategi
bisnis dan tujuan perusahaan.
2. Menilai kualitas praktek, kebijakan, dan pengelolaan SDM.

3. Melaporkan keberadaan SDM saat ini dan langkah-langkah perbaikan yang
dibutuhkan.
4. Menilai biaya dan manfaat praktik-praktik SDM.
5. Menilai

hubungan

SDM

dengan

manajemen

lini

dan

cara-cara

meningkatkannya.
6. Merancang panduan untuk menentukan standar kinerja SDM.
7. Mengidentifikasi

area

yang

perlu

diubah

dan ditingkatkan

dengan

rekomendasi khusus.

2.3.2 Tujuan Audit Sumber Daya Manusia
Ada beberapa hal yang ingin dicapai melalui audit sumber daya manusia
yang merupakan tujuan dari dilakukannya audit tersebut, maka tujuan audit
sumber daya manusia yaitu:
1. Menilai efektifitas dari fungsi SDM.
2. Menilai apakah program/aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis,
efektif, dan efisien.
3. Memastikan ketaatan program/aktivitas SDM terhadap ketentuan hukum,
peraturan dan kebijakan yang berlaku diperusahaan.
4. Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap
aktivitas SDM dalam menunjang kontribusinya pada perusahaan.
5. Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan
ekonomisasi, efesiensi, dan efektifitas dan berbagai program/aktivitas SDM.
2.3.3 Manfaat Audit SDM

Menurut William B Wertther, Jr. Dan Keith Davis menyebutkan beberapa
manfaat dari audit sumber daya manusia antara lain:
1. Mengidentifikasi kontribusi dari departemen SDM terhadap organisasi.
2. Meningkatkan citra profesional departemen SDM.
3. Mendorong tanggungjawab dan profesionalisme yang lebih tinggi karyawan
departemen SDM.
4. Memperjelas tugas-tugas dan tanggungjawab departemen SDM.
5. Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dan praktek-praktek SDM.
6. Menemukan masalah-masalah kritis dalam bidang SDM.
7. Memastikan ketaatan terhadap hukum dan peraturan, dalam praktik SDM.
8. Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif.
9. Meningkatkan keingingan untuk berubah dalam departemen SDM.
10. Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi SDM.
2.3.4 Pendekatan Audit Sumber Daya Manusia
Ada tiga pendekatan utama dalam audit sumber daya manusia, yang
umumnya digunakan yaitu:
1. Menentukan ketaatan pada hukum dan peraturan yang berlaku.
Audit menekankan penilaian bagaimana perusahaan menetapkan berbagai
aturan dan kebijakan secara internal berlaku diperusahaan, apakah telah sesuai
dengan aturan dan hukum yang ditetapkan pemerintah sebagai pemegang
otorisasi dan apakah setiap komponen dalam orgaisasi dalam menjalankan
aktivitasnya sesuai dengan aturan dan kebijakan tersebut. Manajemen puncak

harus menyadari bahwa manajer disetiap tingkat berkewajiban mentaati
peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku.
2. Mengukur kesesuaian program dengan tujuan organisasi
Semakin pentingnya arti produktivitas karyawan bagi perusahaan, menjadikan
manajemen puncak memberikan perhatian yang lebih baik kepada departemen
SDM. Produktivitas berasal dari kelompok karyawan yang tertantang
diberdayakan, mempunyai semangat dan dihargai. Manajer sumber daya
manusia sebagai pengendali fungsi ini, dituntut untuk mampu mengarahkan
program-programnya pada berbagai aktivitas yang dapat meningkatkan
produktivitas karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
3. Mengukut kinerja program
Mengukur kinerja program berarti menghubungkan aktivitas aktual program
SDM yang diaudit dengan ukuran-ukuran keberhasilan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Disamping ukuran-ukuran keberhasilan, penilaian kinerja
program juga dihubungkan dengan strategi dan rencana yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai tujuannya fungsi SDM menetapkan bagaiman program
sebagai implementasi rencana yang telah ditetapkan. Audit SDM dilakukan
evaluasi secara komprehensif terhadap kinerja program yang dilaksanakan pada
perusahaan. Penilaian ditekankan pada ekonomisasi, efisiensi, dan efektifitas
program dalam mencapai tujuannya.
2.4 Pengertian Kinerja
Menurut oxford dictionary, kinerja merupakan suatu tindakan, proses atau
cara bertindak atau melakukan fungsi. Beberapa para ahli mendefinisikan kinerja

berkaitan dengan melakukan pekerjaan dan juga tentang hasil yang dicapai, harus
didefinisika sebagai outcome dari pekerja karena memberikan hubungan yang
kuat dengan tujuan strategis perusahaan, kepuasan pelanggan, dan kontribisi
ekonomi.
Pengertian Kinerja yaitu suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang
karyawan diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Anwar
Prabu Mangkunegara (2000:67) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan, mengemukakan pengertian kinerja sebagai berikut :
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikanya.
Sedangkan Veithzal Rivai (2006:309) mengatakan bahwa kinerja
merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja
yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas mengungkapkan bahwa dengan hasil
kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan dapat
dievaluasi tingkat kinerja pegawainya, maka kinerja karyawan harus dapat
ditentukan dengan pencapaian target selama periode waktu yang dicapai
organisasi.
2.5 Hubungan Audit SDM dengan Kinerja Karyawan
Audit SDM sangat berhubungan berat dengan kinerja artinya informasi
yang diperoleh melalui audit SDM tersebut nantinya dapat digunakan untuk
memacu dan meningkatkan prestasi kerja karyawan. Menurut Reni Rosani

(2005:4) menyatakan bahwa ada beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan
atau sebagai tolak ukur kinerja seseorang kinerja karyawan serta hubungannya
dengan audit SDM, yaitu sebagai berikut:
1. Tingkat Turnover
Turnover dapat terjadi karena banyak faktor, hal ini disebabkan terjadinya
kekosongan pegawai karena pegawai pensiun, cuti, berhenti atau putus
hubungan kerja (PHK) dan juga meninggal. Dalam hal ini audit SDM bertujuan
agar jangan sampai terjadi turnover kerja dan perlu adanya pengisian
kekosongan jabatan dengan segera.
2. Tingkat Kehadiran Kerja
Tingkat kehadiran kerja sangat penting dalan menentukan kinerja seseorang
karyawan selalu datang terlambat dan sering absen itu berarti tingkat
kedisiplinannya masih rendah, hal ini dapat mengganggu aktivitas kerja dan
akhirnya menyebabkan turunnya kinerja. Dengan adanya audit SDM nantinya
diharapkan setiap karyawan dapat memperbaiki dan meningkatkan kedisiplinan
mereka terhadap peraturan yang telah ditentukan, sehingga dapat mengurangi
tingkat absensi dan keterlambatan kerja.
3. Tingkat Lembur
Lembur dapat diartikan sebagai waktu tambahan diluar jam kerja. Hal ini
disebabkan karena pekerjaan yang banyak atau menumpuk tetapi tidak dapat
diselesaikan dalam batas waktu jam kerja, sehingga harus ada jam kerja
tambahan/lembur. Di satu sisi, lembur dapat menguntungkan bagi karyawan
yang melakukannya karena mereka akan mendapatkan uang bonus tambahan.

Tapi disisi lain, lembur bukanlah suatu hal yang baik karena hal tersebut
menunjukan kinerja seorang karyawan belum optimal. Dengan adanya audit
SDM diharapkan tingkat jam kerja lembur dapat turun sehingga pekerjaan
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
2.6 Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian sebelumnya Menurut Vita Meilissa (2007) pengaruh audit
sumber daya manusia terdapat pada fungsi perencanaan dalam efektivitas dan
efesiensi kinerja karyawan di mana di dalam perusahaan sangat erat hubungannya,
karena fungsi perencanaan didalam perusahaan melakukan kegiatan identifikasi
kebutuhan tenega kerja yang tujuannya adalah untuk mendapatkan tenaga kerja
yang memiliki potensi dan kompetensi dalam bidangnya sesuia dengan kegiatan
bisnis dan teknologi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Kegiatan identifikasi
kebutuhan tenaga kerja meliputi analisis rencana bisnis, analisis organisasi, dan
analisis kebutuhan karyawan.
Penulis dapat menyimpulkan adanya pengaruh yang sangat kuat antara
fungsi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan dengan keefektifan dan
keefesienan kinerja karyawan. Dengan melakukan kegiatan perencanaan,
perusahaan bisa mendapatkan tenaga kerja yang memiliki potensi dan kopetensi
dalam bidangnya dan mampu melaksanakan tanggungjawab yang diberikan
perusahaan.
Menurut Anggraini (2002) audit sumber daya manusia terhadap fungsi
penilaian kinerja karyawan teleh dilaksanakan dengan cukup baik terutama dalam
penilaian kompetensi karyawan. Metode yang digunakan untuk penilaian

kompetensi dilaksanakan sesuia dengan yang telah ditetapkan yakni tertutup dan
merahasiakan identitas penilai.
2.7 Kerangka Pemikiran dan Paradigma Penelitian
Menurut Bayangkara (2008:60) Audit sumber daya manusia adalah
penilaian dan analisis yang komprehensif terhadap program-program sumber daya
manusia. Walaupun secara khusus audit ini dilakukan pada departemen sumber
daya manusia, tetapi tidak terbatas hanya pada aktivitas yang terjadi pada
departemen ini.
Audit sumber daya manusia adalah pemeriksaan kualitas kegiatan sumber
daya manusia secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau perusahaan,
dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan
menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan (Rivai, 2004, p. 548).
Menurut Gomez_Mejia (2001:28) audit sumber daya manusia merupakan
tinjauan berkala yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk
mengukur efektivitas pengguna sumber daya manusia yang terdapat didalam suatu
perusahaan.
Audit manajemen sumber daya manusia adalah seluruh upaya penelitian
yang dilakukan terhadap aktivitas manajemen sumber daya manusia untuk
mencari, menemukan, dan mengevaluasi fakta tentang sejauh mana manajemen
berhasil memberikan dukungan kepada berbagai satuan kerja pelaksaan tugas
pokok perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan perusahaan terhadap sumber daya manusia
yang berkualitas dibutuhkan manajemen sumder daya manusia. Berikut ini

beberapa fungsi manajemen sumber daya manusia yang menjadi sasaran audit,
antara lain sistem informasi sumber daya manusia, perencanaan tenaga kerja,
penyelenggaraan rekrutmen, penyelenggaraan fungsi seleksi, penyelenggaraan
fungsi orientasi dan penempatan, fungsi pelatihan dan pengembangan, fungsi
penilaian kinerja, fungsi perencanaan dan pengembangan karir, manajemen sistem
imbalan, perlindungan tenaga kerja, pemeliharaan hubungan dengan karyawan,
dan pemutusan hubungan kerja dan pemensiunan.
Audit manajemen sumber daya manusia dimaksudkan untuk mendukung
tercapainya sasaran-sasaran fungsional maupun tujuan organisasi secara
keseluruhan. Artinya audit SDM mempunyai misi membantu pimpinan fungsifungsi organisasi maupun pucuk pimpinan perusahaan dengan memberikan
masukan informasi signifikan hasil penilaian auditor untuk membantu mengatasi
permasalahan yang tengah dihadapi perusahaan. Definisi Audit SDM memberi
penekanan pada efisiensi, efektivitas, ekonomisasi dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Pada prinsipnya, pelaksanaan Audit SDM menjadi tanggung jawab fungsi
SDM. Pelaksanaan Audit SDM dapat dilakukan oleh fungsi SDM atau bersama
dengan fungsi lain yang terkait atau dengan menggunakan jasa tenaga independen
dari luar perusahaan.
Kegiatan Audit SDM dilaksanakan dengan tahap sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan dan persiapan
b. Tahap pelaksanaan
c. Tahap tindak lanjut hasil Rekomendasi/Laporan Hasil Audit.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas maka dapat digambarkan
kerangka pemikiran sebagai berikut:
Audit Sumber Daya Manusia
(X)

Kinerja Karyawan
(Y)

Gambar: 2.1 Paradigma Penelitian

BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah mengenai analisis audit sumber daya manusia
dan kinerja karyawan pada PT Pertamina RU III Plaju Palembang.
3.2 Metodologi Penelitian
3.2.1 Operasional Variabel
Agar penelitian ini memiliki arah yang jelas, maka perlu ditetapkan
operasional variabel sebagai berikut:
a.

Variabel Independen
Variabel ini sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel
yang mempengaruhi variabel lainnya atau yang menjadi penyebab timbulnya
variabel dependen. Dalam hal ini yang menjadi variabel independennya
adalah audit sumber daya manusia pada perusahaan.

b. Variabel Dependen

Variabel ini sering disebut dengan variabel terikat. Variabel terikat adalah
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel dependen adalah kinerja karyawan.

Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel

Definisi

Indikator

Audit Sumber
Daya Manusia

Suatu
penilaian
(pemeriksaan)
manajemen
dalam rangka meningkatkan
kinerja SDM untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

- Kualitas Kekuatan Kerja
- Daftar Kemampuan
- Turnover Kerja (Reputasi
Tenaga Kerja)
- Perubahan Secara Intern

Kinerja karyawan

Kinerja adalah berkaitan - Tingkat Turnover
dengan melakukan pekerjaan - Tingkat Kehadiran Kerja
dan juga tentang hasil yang - Tingkat Lembur
dicapai, harus didefinisikan
sebagai
outcome
dari
pekerjaan karena memberikan
hubungan yang kuat dengan
tujuan strategis perusahaan,
kepuasan pelanggan, dan
kontribusi ekonomi.

3.2.1 Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2006:129) ada dua jenis data yaitu data primer dan
data sekunder. Pengertian data primer dan sekunder yaitu :
1.

Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan berupa data mentah
yang perlu diolah lagi, dalam hal ini data yang diperoleh dari hasil observasi dan
wawancara berupa catatan dan dokumen yang diperoleh langsung dari objek
penelitian. Data ini diperoleh dengan cara:
a. Pengamatan (Observasi)
Melakukan pengamatan sendiri terhadap keadaan objek dan melakukan
pencatatan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan skripsi.
b. Wawancara (Interview)
Melakukan wawancara atau bertanya langsung kepada pihak-pihak yang
berwenang di dalam perusahaan, disini adalah manajer dan para staf fungsi
sumber daya manusia.
2.

Data Sekunder
Yaitu Dalam metode ini, penulis melakukan pengumpulan data serta fakta

teoritis dari berbagai sumber baik berupa teks, artikel, maupun berbagai jenis
karangan ilmiah, catatan-catatan. Metode pengumpulan data sekunder yang di
dapat yaitu dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang mendukung
penelitian, literature yang berupa majalah ilmiah, surat kabar, jurnal, artikel, serta
makalah.
3.2.2 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data digunakan adalah teknik kualitatif yang dimulai dari
pengolahan data, penguraian hasil penelitian secara deskriptif dan menarik
kesimpulan yang bersifat kualitatif berdasarkan perbandingan antara teori dan
fakta yang ada di perusahaan. Dalam menganalisis beberapa masalah, penulis

mengenakan cara berfikir deduktif, cara berfikir yang memulai dari pengetahuan
yang bersifat umum dan bertitik tolak dari pengetahuan umum untuk menilai
suatu kejadian khusus.

BAB IV
PEMBAHASAN DAN GAMBARAN UMUM
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Usaha pencarian minyak bumi pertama kali di Indonesia dilakukan dengan
mengadakan ekplorasi di kaki gunung Ciremai, Cirebon, pada tahun 1871. Namun
upaya tersebut tidak berhasil. Minyak bumi pertama kali keluar dari negeri ini
yaitu pada tanggal 15 Juni 1885 di Telaga Tunggal daerah Pangkalan Brandan
yang diusahakan oleh Aellko Janson Zijlker dengan pengeboran sedalam 121
meter dan sumur tersebut dicatat sebagai sumur minyak pertama di Hindia
Belanda yang memiliki taraf produksi komersial.
Dengan penemuan sumur pertama tersebut kemudian disusul dengan
penemuan-penemuan sumber minyak di tempat-tempat lain seperti :
1. Telaga Sahid daerah Pantai Sumatera Utara tahun 1885
2. Kreuka sebelah selatan Surabaya tahun 1888
3. Desa Minyak Hitam daerah Muara Enim Sumatera Selatan tahun 1898
4. Riam Lawa dekat Sanga-sanga Kalimantan Timur tahun 1897
5. Desa Ledook Jawa Timur tahun 1901, dll.
Adanya penemuan-penemuan sumber minyak bumi di Indonesia
mengakibatkan tumbuhnya perusahaan-perusahaan minyak asing skala kecil
hingga skala besar pada abad ke-19, diantaranya adalah
1890

KNPC ( Klikiklijke Nederlandsch Petroleum Company )

1887
1894
1894
1894
1894
1894
1894
1921

AS ( Andrian Stoop )
STTC ( Shell Transport and Trading Company )
TKSG ( The Kloninklijke Shell Group )
BPM ( Bataatsch Petroleum Company )
DPC ( Dortsch Petroleum Company )
NKPM ( Nederlandsche Koloniale Petroleum Maatschppij )
NPPM ( Nederlandsche Indische Petroleum Maatschppij )
NIAM ( Nederlandsche Indische Aardoline Maatschappij )

1930

CALTEC ( California Texas Oil Company )

1935 NNGPM ( Nederlandsche Neuw Guinea Petroleum Maatschappij )
Sebelum perang dunia II, Indonesia merupakan penghasil minyak di Timur
jauh dengan hasil rata-rata 62 jut

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5