MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED PADA SISWA KELAS V B SDN I TAMBAH DADI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

ABSTRAK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI PEMBELAJARAN TERPADU MODELCONNECTED

PADA SISWA KELAS V B SDN I TAMBAH DADI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

2011/2012

Oleh

Hendrik Ivana

Pembelajaran matematika di kelas V B SDN 1 Tambah Dadi Lampung Timur cenderung menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran dan materi diajarkan secara terpisah-pisah walapun terdapat keterkaitan konsep, pembelajaran bersifatteacher centre, guru belum menggunakan media pembelajaran, perhatian guru terhadap siswa rendah serta kurangnya kepercayaan diri siswa. Hal tersebut berdampak pada rendahnya aktivitas belajar siswa serta rata-rata hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM. Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V B SDN 1 Tambah Dadi Lampung Timur menggunakan pembelajaran terpadu model connected.

Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak 3 siklus, masing masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes dan menggunakan alat pengumpul data berupa lembar observasi dan tes hasil belajar, kemudian data dianalisis dengan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu model connecteddapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari peningkatan persentase aktivitas dan ketuntasan belajar siswa. Pada siklus I rata-rata

persentase aktivitas siswa sebesar 65,5%, pada siklus II sebesar 72,79%, dan pada siklus III sebesar 81,25% serta persentase ketuntasan siswa pada siklus I sebesar 56,25%, pada siklus II sebesar 68,75%, dan pada siklus III sebesar 81,25%.

Kata Kunci: Pembelajaran Terpadu ModelConnected, Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar


(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dalam menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan sebagai bekal di masa yang akan datang. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas maka mutu pendidikan harus ditingkatkan secara berkesinambungan.

Dalam arti terbatas, pendidikan dapat merupakan salah satu proses interaksi belajar mengajar dalam bentuk formal yang dikenal sebagai pengajaran. Hal ini diperkuat oleh Gagne and Berliner dalam (Syamsudin, 2006: 1.20) yang menyatakan bahwa:

(1) perencana (planner) yang harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan di dalam proses pembelajaran (preteaching problems); (2) pelaksana (organizer) yang harus menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana; (3) penilaian (evaluator) yang harus

mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan, dan akhirnya harus memberikan pertimbangan (judgement) atas tingkat keberhasilan pembelajaran tersebut berdasarkan kriteria yang ditetapkan, baik mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun kualifikasi produk (uotput

Kurikulum Matematika KTSP 2006 dalam Yanugilang

(http://yanugilang.blogdetik.com: 2011) menjabarkan bahwa matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi moderen,


(3)

mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Tentunya hal tersebut harus didukung oleh guru yang bertanggung jawab atas pekerjaannya sebagai pengajar yang mampu merencanakan, melaksanakan pembelajaran, dan melaksanakan penilaian berdasarkan tujuan pembelajarannya agar aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Selain itu, aktivitas dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan atau ditunjang dengan menggunakan berbagai variabel, seperti pemilihan model, metode, pendekatan, teknik pembelajaran dan lain-lain.

Sementara itu, Permendiknas No. 22 (Depdiknas, 2006: 148) tentang standar isi tujuan pembelajaran matematika menyebutkan bahwa

pembelajaran matematika memiliki tujuan untuk memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma, secara luwes,akurat, efisien dan tepat dalam

pemecahan masalah. Pemahaman konsep tersebut perlu ditanamkan kepada peserta didik sejak masih duduk di Sekolah Dasar (SD) karena pemahaman tersebut akan menjadi bekal dalam mempelajari matematika pada jenjang pendidikan yang selanjutnya. Dengan kata lain, pembelajaran matematika dapat dilakukan secara terpadu modelconnected. Hal tersebut diperkuat pendapat Fogarty (dalam Trianto, 2011: 39) yang menyatakan bahwa pembelajaran terpadu model terhubung (connected) merupakan model integrasi interbidang studi. Model ini secara nyata mengorganisasikan atau mengintergrasikan satu konsep, keterampilan, atau kemampuan yang ditumbuhkembangkan dalam suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang dikaitkan dengan konsep, keterampilan atau kemampuan pada pokok bahasan atau sub pokok bahasan lain dalam satu bidang studi. Dengan kata


(4)

lain, tujuan pembelajaran matematika dapat ditunjang dengan menerapkan pembelajaran terpadu modelconnected.

Sementara itu, berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada hari Rabu, tanggal 16 Agustus 2011 di kelas V B SDN I Tambah Dadi Lampung Timur, ditemukan dalam pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran

matematika sebagai berikut: (1) Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar cenderung menggunakan metode ceramah dan dalam pelaksanaan pembelajaran, guru tidak mengaitkan konsep yang sedang dipelajari dengan konsep yang telah dipelajari walaupun konsep itu berkaitan sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna; (2) Pembelajaran bersifat (teacher centre) atu guru yang berperan aktif sedangkan siswa pasif; (3) Guru belum menggunakan media pembelajaran; (4) Kurangnya perhatian guru terhadap siswa; (5) Saat diberi kesempatan bertanya, siswa kurang percaya diri untuk bertanya; (6) Materi pembelajaran matematika diajarkan secara terkotak-kotak antara pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran

selanjutnya walaupun terdapat keterkaitan konsep, sehingga siswa cepat lupa dengan materi yang telah diberikan sebelumnya karena siswa tidak

memperoleh gambaran menyeluruh tentang suatu konsep. Selain itu, hasil belajar siswa kurang. Hal itu dapat dilihat dari hasil semester ganjil nilai rata kelas yang kurang dari 56 sedangkan KKM > 60 yang artinya nilai rata-rata masih di bawah KKM.

Melihat dari latar belakang masalah di atas, perlu adanya penerapan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dan belum pernah diterapkan oleh guru SDN 1 Tambah Dadi Lampung Timur. Maka dari itu, pada penelitian ini penulis ingin memperbaiki


(5)

pembelajaran melalui pembelajaran terpadu modelconnecteddengan judul:

Terpadu ModelConnectedPada Siswa Kelas V B SDN 1 Tambah Dadi

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1.2.1 Guru cenderung mempergunakan metode ceramah dalam pembelajaran. 1.2.2 Pembelajaran bersifatteacher centre.

1.2.3 Guru belum menggunakan media pembelajaran.

1.2.4 Kurangnya partisipasi siswa terhadap proses pembelajaran. 1.2.5 Hasil belajar siswa masih rendah.

1.2.6 Guru belum menerapkan pembelajaran terpadu modelconnected, sehingga pemahaman siswa tentang suatu konsep terpisah-pisah.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah sebagaimana telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1.3.1 Bagaimana langkah-langkah meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas

V B di SDN I Tambah Dadi Lampung Timur pada mata pelajaran matematika menggunakan pembelajaran terpadu modelconnected? 1.3.2 Bagaimana langkah-langkah meningkatkan hasil belajar siswa kelas

V B di SDN I Tambah Dadi Lampung Timur pada mata pelajaran matematika menggunakan pembelajaran terpadu modelconnected?


(6)

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :

1.4.1 Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V B SDN 1 Tambah Dadi Lampung Timur.

1.4.2 Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V B SDN 1 Tambah Dadi Lampung Timur.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas V B SDN I Tambah Dadi Lampung Timur adalah sebagai berikut :

1.5.1 Bagi Siswa

Jika pembelajaran menggunakan pembelajaran terpadu model connecteddilakukan dengan baik dan tuntas maka siswa akan lebih termotivasi untuk belajar matematika serta dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep-konsep matematika yang sifatnya abstrak.

1.5.2 Bagi Guru

Jika pembelajaran menggunakan pembelajaran terpadu model connectedini dilaksanakan dengan baik, maka kualitas pembelajaran di kelas dapat meningkat dan profesionalisme guru dapat berkembang secara berkelanjutan.

1.5.3 Bagi Sekolah

Meningkatnya hasil belajar dan kualitas pembelajaran di kelas dengan menggunakan pembelajaran terpadu modelconnectedini akan berbanding lurus dengan kualitas pendidikan di sekolah yang


(7)

juga dapat dijadikan rujukan dan inovasi pembelajaran di dalam kelas lain.

1.5.4 Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang penelitian tindakan kelas serta dapat juga dijadikan bahan rujukan untuk implementasi pada mata pelajaran lainnya.


(8)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran Terpadu

2.1.1 Pengertian Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek, baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dewey dalam ( mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu adalah pendekatan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam

pembentukan pengetahuan berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan pengalaman dalam kehidupannya. Sehubungan dengan itu, Piaget dalam (

terpadu membantu anak untuk belajar menghubungkan apa yang telah mereka pelajari dan apa yang baru mereka pelajari.

Pada perspektif bahasa, pembelajaran tepadu sering diartikan

sebagai pendekatan tematik (thematic approach). Menurut (2006: 5) pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai proses dan strategi yang mengitegrasikan isi bahasa (membaca, menulis, berbicara, dan

mendengar) dan mengaitkannya dengan mata pelajaran yang lain. Konsep ini mengitegrasikan bahasa (language arts contens) sebagai


(9)

pusat pembelajaran yang dihubungkan dengan bebagai macam tema atau topik pembelajaran.

Sehubungan dengan pendapat di atas, menurut Hadisubroto dalam (Trianto, 2011: 56) pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu yang dikaitkan dengan konsep lain yang dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau lebih dan dengan beragam pengalaman belajar anak sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Menurut Prabowo dalam Holil (http://anwarholil.blogspot.com: 2008) pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi. Pendekatan belajar mengajar seperti ini diharapkan akan dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak didik. Arti bermakna di sini dikarenakan dalam pembelajaran terpadu diharapkan anak akan memperoleh pemahaman terhadap konsep-konsep yang mereka pelajari dengan melalui

pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.

Depdikbud dalam (Trianto, 2011: 61-63) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri, yaitu : holistik, bermakna, otentik, dan aktif.

a. Holistik

Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus, tidak dari sudut pandang yang


(10)

terkotak-kotak dan pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi.

b. Bermakna

Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek seperti yang dijelaskan di atas, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan yang disebut skemata. Hal ini akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari dan rujukan yang nyata dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lainnya akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari.

c. Otentik

Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara langsung. Guru lebih banyak sebagai fasilitator dan katalisator, sedangkan siswa bertindak sebagai aktor pencari informasi dan pengetahuan.

d. Aktif

Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran, baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus-menerus belajar.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu merupakan pendekatan pembelajaran dilaksanakan dengan memadukan beberapa pokok bahasan yang


(11)

berkaitan dari beberapa mata pelajaran maupun dalam mata pelajaran itu sendiri guna memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa, karena akan memahami konsep-konsep yang dipelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.

2.1.2 Pengertian Pembelajaran Terpadu ModelConnected. (2006: 32) mengemukakan bahwa modelconnected (keterhubungan) adalah pembelajaran terpadu yang dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Misalnya butir-butir pembelajaran kosa kata, struktur, membaca, dan mengarang dapat dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Penguasaan butir-butir

pembelajaran tersebut merupakan keutuhan dalam membentuk kemampuan berbahasa dan bersastra. Hanya saja pembentukan

pemahaman, keterampilan, dan pengalaman secara utuh tersebut tidak berlangsung secara otomatis. Karena itu, guru harus menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu. Dengan kata lain, model keterhubungan ini secara sengaja menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu

keterampilan dengan keterampilan lain di dalam satu mata pelajaran. Menurut Hadisubroto dalam (Trianto, 2011: 30 - 40) pembelajaran terpadu tipeconnectedadalah pembelajaran yang dilakukan dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan berikutnya, mengaitkan satu konsep dengan konsep lain, mengaitkan satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, dan dapat juga


(12)

mengaitkan pekerjaan hari itu dengan hari yang lain atau hari berikutnya dalam satu bidang studi.

Fogarty dalam Istanti (http://edukasi.kompasiana.com: 2010) menyatakan bahwa di dalam mata pelajaran terdapat isi mata pelajaran yang dikaitkan, misalnya topik dengan topik, konsep dengan konsep, dan ide-ide yang berhubungan. Kaitan dapat diadakan secara spontan atau direncanakan terlebih dahulu sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan efektif. Dalam modelconnectedini secara sengaja menghubungkan kurikulum di dalam mata pelajaran melebihi dari apa yang diasumsi siswa-siswa yang akan memahami hubungan secara otomatis.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu modelconnectedadalah pembelajaran terpadu yang dilakukan dengan mengaitkan satu konsep dengan konsep lain, mengaitkan satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, dan dapat juga mengaitkan pekerjaan hari itu dengan hari yang lain atau hari berikutnya yang ditumbuhkembangkan dalam suatu pokok bahasan maupun subpokok bahasan dalam satu bidang studi guna memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

2.1.3 Langkah-langkah (Sintaks) Pembelajaran Terpadu Model Connected

Sintaks pembelajaran terpadu dapat bersifat luwes dan fleksibel. Menurut Trianto (2011: 63) sintaks pembelajaran terpadu dapat direduksi dari berbagai model pembelajaran.


(13)

Menurut Prabowo dalam (Trianto, 2011: 63) pada umumnya langkah-langkah pembelajaran terpadu dapat mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap model pembelajaran yang meliputi tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

a. Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan.

b. Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.

c. Menentukan sub keterampilan yang dipadukan. d. Merumuskan indikator hasil belajar.

e. Menentukan langkah-langkah pembelajaran. 2. Tahap Pelaksanaan

Depdiknas dalam (Trianto, 2011 : 63) menyatakan bahwa prinsip utama dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu meliputi: a. Guru hendaknya tidak menjadisinggle actoryang mendominasi

dalam kegiatan pembelajaran, melainkan menjadi fasilitator. b. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas

dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok. c. Guru perlu akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama

sekali tidak terfikirkan dalam proses perencanaan. 3. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi dalam pembelajaran terpadu dapat berupa evaluasi proses dan evaluasi hasil pembelajaran namun harus


(14)

memperhatikan prisip evaluasi pembelajaran terpadu. Menurut Depdiknas dalam (Trianto, 2011: 66) prinsip evaluasi pembelajaran terpadu sebagai berikut:

a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi diri di samping bentuk evaluasi lainnya.

b. Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.

Selanjutnya Prabowo dalam Holil (http://anwarholil.blogspot.com 2008) juga berpendapat tentang sintaks (pola urutan) dari model pembelajaran terpadu tipeconnected(terhubung) sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan :

a. Menentukan tujuan pembelajaran umum b. Menentukan tujuan pembelajaran khusus

2. Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru :

a. Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai siswa. b. Menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai oleh siswa c. Menyampaikan keterampilan proses yang akan dikembangkan. d. Menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan/dibutuhkan e. Menyampaikan pertanyaan kunci

3. Tahap Pelaksanaan, meliputi :

a. Mengelola kelas dengan membagi kelas ke dalam beberapa kelompok


(15)

c. Kegiatan pencatatan data d. Diskusi

4. Evaluasi, meliputi :

a. Evaluasi proses , berupa :

1) Ketepatan hasil pengamatan

2) Ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan 3) Ketepatan siswa saat menganalisis data b. Evaluasi produk :

1) Penguasaan siswa terhadap konsep-konsep/materi sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetapkan c. Evaluasi psikomotor :

1) Kemampuan penguasaan siswa terhadap penggunaan alat ukur.

Sementara itu, Trianto (2011: 68) menyatakan bahwa sintaks pembelajaran terpadu yang dilaksanakan berdasarkan pada langkah-langkahconnectedterdiri dari enam tahap yaitu sebagai berikut:

1. Pendahuluan:

a. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran sebelumnya. b. Memotivasi siswa.

c. Memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui konsep-konsep prasyarat yang sudah dikuasai siswa. d. Menjelaskan tujuan pembelajaran.

2. Presentasi Materi:

a. Persentasi konsep-kosep yang harus dikuasai oleh siswa melalui demonstrasi.


(16)

b. Persentasi keterampilan proses yang dikembangkan. c. Persentasi alat dan bahan yang dibutuhkan.

3. Membimbing Pelatihan:

a. Menempatkan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. b. Mengingatkan cara siswa bekerja dan berdiskusi secara

kelompok.

c. Membagikan LKS.

d. Memberikan bimbingan seperlunya.

e. Mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah batas waktu yang ditentukan.

4. Menelaah Pemahaman dan Memberikan Umpan Balik:

a. Meminta salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil kegiatan diskusi kelompok sesuai dengan LKS yang telah dikerjakan.

b. Meminta anggota kelompok lain untuk menanggapi hasil persentasi.

c. Membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi.

5. Mengembangkan dan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan:

a. Mengecek dan memberikan umpan balik terhadap tugas yang dilakukan siswa.

b. Membimbing siswa menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari.


(17)

c. Memberikan tugas rumah. 6. Menganalisis dan Mengevaluasi:

a. Membantu siswa untuk melakukan refeksi atau evaluasi terhadap kinerja mereka.

Berdasarkan beberapa kutipan tentang sintaks pembelajaran terpadu di atas, dapat disimpulkan bahwa sintaks atau langkah-langkah

pembelajaran terpadu terdiri dari tiga tahap yaitu tahap (1) Perencanaan, yaitu menentukan jenis materi dan keterampilan yang akan dipadukan, menentukan kompetensi dasar, indikator dan hasil belajar, (2)

Pelaksanaan, yaitu pengelolaan kelas, kegiatan proses, kegiatan

pencatatan data serta diskusi kelompok, dan (3) Evaluasi, yaitu evaluasi proses, hasil dan psikomotor. Secara spesifik pembelajaran terpadu modelconnectedhanya mengintegrasikan ide-ide dalam satu bidang studi dengan menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas yang dilakukan pada hari ini dengan hari yang berikutnya, baik pada satu semester maupun dengan semester berikutnya.

2.1.4 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu Model Connected

Pembelajaran terpadu terpadu modelconnectedmemiliki

keunggulan dan kekurangan. Keunggulan pembelajaran terpadu model connectedsebagai berikut: (a) dengan pengintegrasian ide-ide

interbidang studi, maka siswa mempunyai gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu, (b) siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara


(18)

terus menerus, sehingga terjadilah proses internalisasi, (c)

mengintegrasikan ide-ide dalam interbidang studi memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki serta mengasimilasi ide-ide dalam memecahkan masalah. Adapun kelemahan pembelajaran terpadu modelconnectedantara lain sebagai berikut: (a) masih

kelihatan terpisahnya interbidang studi, (b) tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim sehingga isi pelajaran tetap terfokus tanpa

merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antarbidang studi, (c) dalam memadukan ide-ide pada satu bidang studi, maka usaha untuk

mengembangkan keterhubungan antarbidang studi menjadi terabaikan (Fogarty dalam Trianto, 2011: 40).

Hadisubroto dalam Trianto (2011: 41) juga mengemukakan keunggulan dan kelemahan modelconnected. Keunggulannya adalah: (a) dengan adanya hubungan atau kaitan antara gagasan di dalam satu bidang studi, siswa mempunyai gambaran yang lebih komperhensif dari beberapa aspek tertentu mereka pelajari secara lebih mendalam, (b) konsep-konsep kunci dikembangkan dengan waktu yang cukup sehingga lebih dapat dicerna oleh siswa, (c) kaitan-kaitan dengan sejumlah gagasan di dalam satu bidang studi memungkinkan siswa untuk dapat mengkonseptualisasi kembali dan mengasimilasi gagasan-gagasan secara bertahab, (d) pembelajaran terpadu model terhubung tidak mengganggu kurikulum yang sedang berlaku. Adapun kelemahan model ini adalah: (a) berbagai bidang studi masih tetap terpisah dan (b) nampak tidak ada hubungan meskipun hubungan-hubungan itu telah disusun secara eksplisit di dalam satu bidang studi.


(19)

Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran terpadu modelconnectedmemiliki kelebihan bahwa adanya hubungan antara gagasan-gagasan dalam satu bidang studi sehingga siswa mempunyai gambaran luas dari beberapa aspek tertentu yang mereka pelajari, sedangkan kelemahan dari modelconnected adalah masih terpisahnya berbagai bidang studi dan nampak tidak ada hubungan meskipun hubungan-hubungan itu telah disusun secara eksplisit di dalam satu bidang studi.

2.2 Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan keterampilan sehingga menjadi manusia yang mandiri dalam kehidupannya. Permendiknas No. 41 tahun 2007 dalam Ekaputra (http://hrstrike.blogspot.com: 2009) tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan mengolah pengalaman dan atau praktik dengan cara mendengar, membaca, menulis, mendiskusikan, merefleksikan rangsangan, dan memecahkan masalah.

Selanjutnya Hanafiah dan Suhana (2009: 23) menyatakan:

pembelajaran haruslah melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek

Sanjaya (2006: 132) mengemukakan bahwa aktivitas belajar tidak terbatas pada aktivitas fisik saja, akan tetapi meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.


(20)

Sehubungan dengan itu, aktivitas belajar dapat dibagi dalam 8 kelompok, yaitu: (a) kegiatan visual seperti membaca, melihat gambar-gambar,

mengamati eksperimen, demontrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain, (b) kegiatan lisan seperti mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi, (c) kegiatan mendengarkan seperti mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, dan mendengarkan radio, (d) kegiatan menulis seperti menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket, (e) kegiatan menggambar seperti menggambar, membuat grafik,chart, diagram peta, dan pola, (f) kegiatan metrik seperti melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, meyelenggarakan permainan, menari, dan

berkebun, (g) kegiatan mental seperti merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalasis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan, dan (h) kegiatan emosional seperti menunjukkan minat, bersemangat, berani, tenang, dan lail-lain (Dierich dalam Hamalik, 2001: 172 - 173).

Berdasarkan beberapa pendapat tentang aktivitas belajar yang telah dikemukakan di atas, penulis menyimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah suatu kegiatan siswa dalam pembelajaran untuk memperoleh perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan, dengan indikator (1) kegiatan lisan meliputi mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, berdiskusi, (2)


(21)

kegiatan mendengarkan meliputi mendengarkan penyajian bahan, dan (3) kegiatan emosional yaitu menunjukkan minat dan bersemangat.

2.3 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan sesuatu yang dihasilkan dari kegiatan belajar. Qodratillah (2008: 24) menyebutkan bahwa: secara bahasa hasil belajar berasal dari dua kata, yaitu hasil dan belajar. Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha. Belajar adalah berusaha mengetahui sesuatu; berusaha memperoleh ilmu pengetahuan (kepandaian, keterampilan). Sehingga hasil belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang diadakan oleh usaha dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil belajar merupakan akibat yang ditimbulkan oleh adanya aktivitas belajar. Dan kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh hasil. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar, maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui hasil yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Keler dalam (Nashar, 2004: 77) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa dari hasil kegiatan belajar dan belajar itu sendiri adalah suatu proses dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif menetap.

Menurut pemikiran Bloom dalam (Usman, 1995: 34) hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai oleh siswa yang dikelompokkan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek kognitif berkaitan dengan perilaku berpikir, mengetahui, dan memecahkan masalah. Aspek afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, interest, apresiasi, dan menyesuaian perasaan sosial.


(22)

Aspek psikomotor berkaitan dengan keterampilan yang bersifat manual dan motorik.

Sejalan dengan pendapat di atas, Hamalik (2001: 30) menyatakan bahwa bukti dari hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti dan dapat diartikan sebagai peningkatan atau perubahan yang lebih baik yang berupa perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh siswa setelah melaksanakan proses belajar mengajar dengan terjadinya perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dari sebelumnya baik dalam aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), maupun psikomotor (keterampilan) dan dapat diwujudkan setelah mengikuti suatu evaluasi.

2.4 Pengertian Matematika

Matematika merupakan ilmu pasti yang berkenaan tentang logika dan penalaran, Menurut James dan James dalam (Suwangsih, 2006: 4)

menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Russeffendi dalam (Suwangsih, 2006: 3) menyatakan bahwa matematika merupakan ilmu yang lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi, matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran.

Sementara Reys dalam Aadesanjaya (http://aadesanjaya.blogspot.com: 2011) mengatakan bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan


(23)

hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.

SedangkanJohnson dan Rising dalam (Russeffendi, 1992: 28) menyatakan

bahwa matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logik: matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang di defisinikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide (gagasan) daripada mengenai bunyi.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa matematika itu merupakan sebuah ilmu pasti yang terbentuk karena proses berfikir manusia yang berhubungan dengan ide,proses, dan penalaran yang dilambangkan dengan angka dan simbol yang berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan seseorang dalam berhitung, mengukur, dan membandingkan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2.5 Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka yang telah diuraikan di atas dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : jika pembelajaran mata pelajaran matematika menggunakan pembelajaran terpadu modelconnected, maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V B SDN I Tambah Dadi Lampung Timur.


(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Subyek dan Setting Penelitian

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa dan guru kelas V B SDN I Tambah Dadi Lampung Timur. Jumlah siswa seluluhnya sebanyak 16 orang yang terdiri atas 8 siswa perempuan dan 8 orang siswa laki-laki. Alasan pemilihan subyek penelitian ini adalah dilatarbelakangi: letak geografis sekolah yang berdekatan dengan tempat tinggal peneliti, kualifikasi guru mitra sudah mengenyam pendidikan formal SI ke-SD-an, dan di SDN I Tambah Dadi Lampung Timur cukup kondusif untuk menyelenggarakan penelitian yang dimaksud. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 selama 5 bulan, dimulai dari tahap

persiapan hingga penyusunan laporan hasil penelitian.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat dalam penelitian ini digunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes merupakan cara pengumpulan data tentang hasil belajar siswa, sedangkan teknik non tes merupakan prosedur atau cara pengumpulan data untuk mengumpulkan data aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran.


(25)

Menurut Arikunto (2007: 101) instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrumen sebagai berikut: 3.3.1 Lembar Observasi

Instrumen ini dirancang dan digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru dan aktivitas belajar siswa selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran mata pelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran terpadu modelconnected.

3.3.2 Tes Hasil Belajar

Instrumen ini digunakan untuk menjaring data mengenai

peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan materi yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran terpadu model conneted.

3.4 Teknik Analisis Data

3.4.1 Teknik Analisis Data Kualitatif

Analisis kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data aktivitas siswa dan kinerja guru selama berlangsungnya pembelajaran. Data diperoleh dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru dengan menggunakan lembar observasi.


(26)

NP = x100 Keterangan :

NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan R = skor mentah yang diperoleh siswa SM = skor maksimum dari tes yang ditentukan 100 = bilangan tetap

(Diadopsi dari Ngalim Purwanto, 2009 : 102)

3.4.1.2 Nilai rata-rata aktivitas siswa diperoleh dengan rumus: _

X = n Keterangan : _

X = Rata-rata hitung nilai

n = Banyaknya siswa

(Diadopsi dari Muncarno, 2009 : 15)

3.4.1.3 Aktivitas siswa diklasifikasikan sesuai dengan tingkatan yang telah ditentukan seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 1 Klasifikasi Aktivitas Siswa

No Rentang Skor Tingkat Ativitas Belajar siswa

1. >75,6 Aktif

2. 59,4 75,5 Cukup aktif

3. <59,4 Kurang aktif

Sumber: Memes dalam (Suherman, 2008)

3.4.1.4 Data kinerja guru dalam pembelajaran diamati menggunakan lembar Alat Penilaian Kinerja Guru (APKG).

3.4.2 Teknik Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif akan digunakan untuk mendeskripsikan


(27)

dengan penguasaan materi yang diajarkan guru. Data hasil belajar siswa diperoleh dari tes formatif setiap siklus. Hasil belajar siswa

diklasifikasikan sesuai dengan tabel di bawah ini.

Tabel 2 Klasifikasi Hasil Belajar Menurut Tingkat Kecakapan No Rentangan Nilai Tingkat Hasil Belajar Siswa

1 > 81 Baik sekali

2 66-80 Baik

3 56-65 Cukup

4 41-55 Kurang

5 < 41 Gagal

Sumber : Arikunto (dalam Suherman, 2008)

Tabel 3 Klasifikasi Hasil Belajar Menurut Kriteria Ketuntasan Minimal

Nilai Keterangan

> 60 Lulus Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Tidak Lulus Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

3.5 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas(classroom action research)yang dilakukan dalam 3 siklus. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah suatu bentuk proses pengkajian siklus yang terdiri dari 4 tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu (1)

perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). (Arikunto, 2006: 16)

Refleksi 1 Pelaksanaan 1 Obsevasi 1 SIKLUS I Perencanaan 1 Pelaksanaan II Refleksi II SIKLUS II


(28)

Gambar 1. Bagan Penelitian Tindakan Kelas (diadopsi dari Arikunto, 2006: 16) Berdasarkan bagan penelitian di atas, langkah-langkah yang akan

ditempuh peneliti selama penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 3.5.1 Siklus I

3.5.1.1 Perencanaan (Planning)

a. Menganalisis kurikulum untuk mengetahui standar

kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran matematika yang akan diajarkan dengan pembelajaran terpadu model connecteddi kelas V B SDN I Tambah Dadi Lampung Timur

-sifat ensi

-sifat Bangun Datar dipadukan dengan KD (Melakukan pengukuran sudut), selain itu guru juga mengaitkan keterampilan berfikir dengan ketampilan memanipulasi.


(29)

b. Peneliti bersama guru mengadakan diskusi untuk membuat kesepakatan tentang kegiatan pembelajaran matematika dengan pembelajaran terpadu modelconnected.

c. Menetapkan materi pelajaran yang akan disampaikan secara terpadu pada mata pelajaran matematika sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SDN I Tambah Dadi Lampung Timur yaitu Sifat-sifat bangun datar.

d. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP) terpadu yang mengacu pada kurikulum.

e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran.

f. Menyiapkan media pembelajaran berbentuk lembar kerja siswa (LKS) matematika, mengacu pada pembelajaran terpadu modelconnectedyang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas.

a. Menyiapkan lembar evaluasi tes hasil belajar matematika untuk memperoleh data tingkat pencapaian ketuntasan belajar siswa.

3.5.1.2 Pelaksanaan (Acting)

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah mengelola proses pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran terpadu modelconnecteddengan berpedoman Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Urutan kegiatan


(30)

pembelajaran secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pendahuluan

Kegiatan diawali dengan memotivasi siswa dan membangun suasana belajar yang penuh semangat, melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dan dilanjutkan dengan melakukan serangkaian peragaan menggunakan alat peraga yang terkait dengan materi serta mengaitkannya dengan materi yang terkait untuk memberikan pemahaman bagi siswa tentang materi dan dilanjutkan dengan tanya jawab yang berkaitan dengan materi.

b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi

Guru menginformasikan pengelompokan siswa dimana setiap kelompok terdiri dari 4 siswa, kemudian guru membagikan LKS yang berisi materi yang telah dipadukan kepada masing-masing kelompok, guru

memberikan penjelasan tentang cara pengerjaan LKS serta meminta masing-masing kelompok untuk mendiskusikan dan mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS dan masing-masing kelompok mengerjakan LKS.


(31)

Guru membimbing masing-masing kelompok dalam pengerjaan LKS, guru menyuruh setiap anggota kelompok menuliskan jawaban dibuku tulis masing-masing, setelah selesai mengerjakan LKS setiap kelompok secara

bergiliran mempersentasikan hasil pengerjaannya di depan kelas dan menyuruh kelompok lain untuk memperhatikan, kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang apa yang belum mereka pahami, guru meminta siswa yang lain untuk menjawab pertanyaan yang telah disampaikan oleh temannya itu, setelah siswa menjawab soal, guru meluruskan setiap jawaban yang disampaikan siswa dan meminta untuk menghargai jawaban temannya.

3) Konfirmasi

Guru memberikan penguatan kepada masing-masing kelompok atas hasil kerja mereka, dilanjutkan dengan menjelaskan materi yang dipelajari dan guru memberi motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi aktif. c. Penutup

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan jawaban yang telah dikerjakan oleh siswa, guru bersama siswa menyimpulkan materi dalam pembelajaran tersebut, guru menertibkan siswa untuk berdoa sebelum mengahiri pembelajaran dan dilanjutkan menyampaikan rencana


(32)

pembelajaran pada pertemuan berikutnya, guru menyampaikan salam penutup.

3.5.1.3 Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini, dilaksanakan proses observasi. Observasi merupakan kegiatan melihat sesuatu secara cermat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sesuatu itu. Observasi dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai teman sejawat di kelas tersebut. Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama proses

pembelajaran berlangsung. 3.5.1.4 Refleksi (Reflecting)

Proses evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kinerja guru, dan hasil tes belajar. Refleksi dilakukan dengan cara

menganalisis hasil tes dan observasi yang hasilnya digunakan untuk mengadakan revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan guna perbaikan kinerja praktisi dan merevisi perencanaan sehingga menjadi lebih baik pada siklus berikutnya.

3.5.2 Siklus II

3.5.2.1 Perencanaan (Planning)

a. Menganalisis kurikulum untuk mengetahui standar

kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran matematika yang akan diajarkan dengan pembelajaran terpadu model connecteddi kelas V B SDN I Tambah Dadi Lampung Timur


(33)

-sifat Bangun dan Hubungan Antar Bangun dengan Kompetensi

-t-sifat

keterampilan berfikir dengan keterampilan memanipulasi. b. Peneliti bersama guru mengadakan diskusi untuk membuat

kesepakatan tentang kegiatan pembelajaran matematika dengan pembelajaran terpadu modelconnected.

c. Menetapkan materi pelajaran yang akan disampaikan secara terpadu pada mata pelajaran matematika sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SDN I Tambah Dadi Lampung Timur yaitu Sifat-sifat bangun ruang.

d. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP) terpadu yang mengacu pada kurikulum.

e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran.

f. Menyiapkan media pembelajaran berbentuk lembar kerja siswa (LKS) matematika, mengacu pada pembelajaran terpadu modelconnectedyang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas.

g. Menyiapkan lembar evaluasi tes hasil belajar matematika untuk memperoleh data tingkat pencapaian ketuntasan belajar siswa.


(34)

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah mengelola proses pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran terpadu modelconnecteddengan berpedoman Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Urutan kegiatan

pembelajaran secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pendahuluan

Kegiatan diawali dengan memotivasi siswa dan membangun suasana belajar yang penuh semangat, melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta melakukan

serangkaian peragaan menggunakan alat peraga yang terkait dengan materi dan mengaitkannya dengan materi yang terkait untuk memberikan pemahaman bagi siswa tentang materi. b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menginformasikan pengelompokan siswa dimana setiap kelompok terdiri dari 4 siswa, kemudian guru membagikan LKS yang berisi tentang materi yang telah dipadukan kepada masing-masing kelompok, guru memberikan penjelasan tentang cara pengerjaan LKS dan dilanjutkan dengan tanya jawab yang berkaitan dengan materi, guru meminta masing-masing kelompok untuk


(35)

mendiskusikan dan mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS dan masing-masing kelompok mengerjakan LKS. 2) Elaborasi

Guru membimbing masing-masing kelompok dalam pengerjaan LKS, guru menyuruh setiap anggota kelompok menuliskan jawaban dibuku tulis masing-masing, setelah selesai mengerjakan LKS setiap kelompok secara

bergiliran mempersentasikan hasil pengerjaannya di depan kelas dan menyuruh kelompok lain untuk memperhatikan, kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang apa yang belum mereka pahami, guru meminta siswa yang lain untuk menjawab pertanyaan yang telah disampaikan oleh temannya itu, setelah siswa menjawab soal, guru meluruskan setiap jawaban yang disampaikan siswa dan meminta untuk menghargai jawaban temannya.

3) Konfirmasi

Guru memberikan penguatan kepada masing-masing kelompok atas hasil kerja mereka, dilanjutkan dengan menjelaskan materi yang dipelajari dan guru memberi motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi aktif. c. Penutup

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan jawaban yang telah dikerjakan oleh siswa, guru bersama siswa menyimpulkan materi dalam pembelajaran tersebut, guru


(36)

menertibkan siswa untuk berdoa sebelum mengahiri pembelajaran dan dilanjutkan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya, guru menyampaikan salam penutup.

3.5.2.3 Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini, dilaksanakan proses observasi. Observasi merupakan kegiatan melihat sesuatu secara cermat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sesuatu itu. Observasi dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai teman sejawat di kelas tersebut. Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama proses

pembelajaran berlangsung. 3.5.2.4 Refleksi (Reflecting)

Proses evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kinerja guru, dan hasil tes belajar. Refleksi dilakukan dengan cara

menganalisis hasil tes dan observasi yang hasilnya digunakan untuk mengadakan revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan guna perbaikan kinerja praktisi dan merevisi perencanaan sehingga menjadi lebih baik pada siklus berikutnya.

3.5.3 Siklus III

3.5.3.1 Perencanaan (Planning)

a. Menganalisis kurikulum untuk mengetahui standar


(37)

yang akan diajarkan dengan pembelajaran terpadu model connecteddi kelas V B SDN I Tambah Dadi Lampung Timur

-sifat

Dasar (KD) yang d

--jaring selain itu guru juga memadukan keterampilan berfikir dengan keterampilan memanipulasi. b. Peneliti bersama guru mengadakan diskusi untuk membuat

kesepakatan tentang kegiatan pembelajaran matematika dengan pembelajaran terpadu modelconnected.

c. Menetapkan materi pelajaran yang akan disampaikan secara terpadu pada mata pelajaran matematika sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SDN I Tambah Dadi Lampung Timur yaitu Jaring-jaring bangun datar sederhana.

d. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP) terpadu yang mengacu pada kurikulum.

e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran.

f. Menyiapkan media pembelajaran berbentuk lembar kerja siswa (LKS) matematika, mengacu pada pembelajaran terpadu modelconnectedyang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas.


(38)

g. Menyiapkan lembar evaluasi tes hasil belajar matematika untuk memperoleh data tingkat pencapaian ketuntasan belajar siswa.

3.5.3.2 Pelaksanaan (Acting)

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah mengelola proses pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran terpadu modelconnecteddengan berpedoman Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Urutan kegiatan

pembelajaran secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pendahuluan

Kegiatan diawali dengan memotivasi siswa dan membangun suasana belajar yang penuh semangat, melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta melakukan

serangkaian peragaan menggunakan alat peraga yang terkait dengan materi dan mengaitkannya dengan materi yang terkait untuk memberikan pemahaman bagi siswa tentang materi. b. Kegiatan Inti


(39)

Guru membagi siswa dalam 4 kelompok, kemudian guru membagikan LKS yang telah berisi materi yang telah dipadukan kepada masing-masing kelompok, guru

memberikan penjelasan tentang cara pengerjaan LKS dan dilanjutkan dengan tanya jawab yang berkaitan dengan materi, guru meminta masing-masing kelompok untuk mendiskusikan dan mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS dan masing-masing kelompok mengerjakan LKS. 2) Elaborasi

Guru membimbing masing-masing kelompok dalam pengerjaan LKS, guru menyuruh setiap anggota kelompok menuliskan jawaban dibuku tulis masing-masing, setelah selesai mengerjakan LKS setiap kelompok secara

bergiliran mempersentasikan hasil pengerjaannya di depan kelas dan menyuruh kelompok lain untuk memperhatikan, kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang apa yang belum mereka pahami, guru meminta siswa yang lain untuk menjawab pertanyaan yang telah disampaikan oleh temannya itu, setelah siswa menjawab soal, guru meluruskan setiap jawaban yang disampaikan siswa dan meminta untuk menghargai jawaban temannya.

3) Konfirmasi

Guru memberikan penguatan kepada masing-masing kelompok atas hasil kerja mereka, dilanjutkan dengan


(40)

menjelaskan materi yang dipelajari dan guru memberi motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi aktif. c. Penutup

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan jawaban yang telah dikerjakan oleh siswa, guru bersama siswa menyimpulkan materi dalam pembelajaran tersebut, guru menertibkan siswa untuk berdoa sebelum mengahiri pembelajaran dan dilanjutkan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya, guru menyampaikan salam penutup.

3.5.3.3 Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini, dilaksanakan proses observasi. Observasi merupakan kegiatan melihat sesuatu secara cermat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sesuatu itu. Observasi dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai teman sejawat di kelas tersebut. Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama proses

pembelajaran berlangsung. 3.5.3.4 Refleksi (Reflecting)

Proses evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kinerja guru, dan hasil tes belajar. Refleksi dilakukan dengan cara

menganalisis hasil tes dan observasi yang hasilnya digunakan untuk mengadakan revisi terhadap perencanaan yang telah


(41)

dilaksanakan guna perbaikan kinerja praktisi dan merevisi perencanaan sehingga menjadi lebih baik pada siklus berikutnya.

3.6 Kriteria Keberhasilan Penelitian

Penelitian dengan menerapkan pembelajaran terpadu modelconnected dikatakan berhasil jika:

3.6.1 Persentase

rata-3.6.2 Siswa yang mencapai KKM (> 60) secara klasikal minimal mencapai 75% (Depdiknas, 2008: 4).


(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 5.1.1 Penerapan pendekatan pembelajaran terpadu modelconnecteddapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V B SDN 1 Tambah Dadi Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran matematika. Hal ini dapat ditunjukkan dari persentase rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 65,5%, siklus II sebesar 72,79%, dan 81,25% pada siklus III.

5.1.2 Penerapan pendekatan pembelajaran terpadu modelconnecteddapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V B SDN 1 Tambah Dadi Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran matematika. Hal ini dapat ditunjukkan dari persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 56,25% atau sebanyak 9 siswa dari 16 siswa, siklus II sebesar 69,68% atau sebanyak 11 siswa dari 16 siswa, dan 81,25% pada siklus III atau sebanyak 13 siswa dari 16 siswa.

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh peneliti dari apa yang telah diungkapkan sebelumnya, maka dapat menjawab hipotesis penelitian ini,


(43)

bahwa penerapan pendekatan pembelajaran terpadu modelconnectedpada pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat disampaikan sebagai berikut:

5.2.1 Kepada Siswa

Untuk dapat rajin mempelajari kembali materi, konsep, dan keterampilan pada pembelajaran yang telah lalu, karena pada dasarnya meteri, konsep, dan keterampilan dalam setiap pembelajaran terdapat keterkaitan satu sama lain dan lebih mempersiapkan diri dalam mengaitkan materi pembelajaran antar KD sehingga dapat

mempermudah memahami materi pembelajaran secara menyeluruh. 5.2.2 Kepada Guru

Untuk lebih kreatif dalam mengaitkan konsep, keterampilan serta materi pembelajaran sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Selain itu, guru harus terus mencoba, melaksanakan serta memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran sehingga profesionalisme guru dapat berkembang secara berkelanjutan.

5.2.3 Kepada Pihak Sekolah

Untuk memanfaatkan dan mendukung pengembangan proses pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu model connecteddan menjadikannya inovasi dalam pengajaran, sehingga dapat diterapkan oleh guru-guru pada semua mata pelajaran. 5.2.3 Kepada Peneliti Selanjutnya


(44)

Harus lebih memahami karakter subyek penelitian sehingga dalam pelaksanaan penelitian memiliki rencana yang tepat untuk menerapkan tindakan perbaikan pembelajaran. Selain itu, berdasarkan penerapan pembelajaran terpadu modelconnectedpada mata pelajaran matematika dapat dikatakan berhasil, agar mengaplikasikanya pada mata pelajaran atau materi yang lain.


(45)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI PEMBELAJARAN TERPADU MODELCONNECTED

PADA SISWA KELAS V B SDN I TAMBAH DADI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

2011/2012

(Skripsi)

Oleh

Hendrik Ivana

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(46)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI PEMBELAJARAN TERPADU MODELCONNECTED

PADA SISWA KELAS V B SDN I TAMBAH DADI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

2011/2012

Oleh Hendrik Ivana

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(47)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Penelitian Tindakan Kelas ... 28 2. Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus I ... 158 3. Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus II ... 159 4. Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus III ... 160


(48)

(49)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 4 1.3 Rumusan Masalah ... 4 1.4 Tujuan Penelitian ... 5 1.5 Manfaat Penelitian ... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran Terpadu ... 7 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Terpadu... 7 2.1.2 Pengertian Pembelajaran Terpadu ModelConnected... 10 2.1.3 Langkah-langkah (Sintaks) Pembelajaran Terpadu

ModelConnected... 12 2.1.4 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu

ModelConnected... 17 2.2 Aktivitas Belajar ... 19 2.3 Hasil Belajar ... 20 2.4 Pengertian Matematika ... 22 2.5 Hipotesis ... 23 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Subyek dan Setting Penelitian ... 24 3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 24 3.3 Alat/Instrumen Pengumpulan Data ... 25 3.4 Teknik Analisis Data ... 25 3.5 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 27 3.6 Kriteria Keberhasilan Penelitian ... 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


(50)

4.2 Prosedur Penelitian ... 43 4.3 Hasil Penelitian ... 45 4.3.1 Siklus I ... 45 4.3.1.1 Perencanaan ... 45 4.3.1.2 Pelaksanaan ... 46 4.3.1.3 Hasil Observasi Siklus I ... 50 4.3.1.4 Refleksi Siklus I ... 53 4.3.1.5 Saran dan Perbaikan untuk Siklus II ... 54 4.3.2 Siklus II ... 55 4.3.2.1 Perencanaan ... 55 4.3.2.2 Pelaksanaan ... 56 4.3.2.3 Hasil Observasi Siklus II ... 61 4.3.2.4 Refleksi Siklus II ... 63 4.3.2.5 Saran dan Perbaikan untuk Siklus III ... 65 4.3.3 Siklus III ... 65 4.3.3.1 Perencanaan ... 65 4.3.3.2 Pelaksanaan ... 66 4.3.3.3 Hasil Observasi Siklus III ... 70 4.3.3.4 Refleksi Siklus III ... 73 4.4 Pembahasan ... 74 4.4.1 Aktivitas Siswa ... 74 4.4.2 Kinerja Guru ... 76 4.4.3 Hasil Belajar Siswa ... 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 79 5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82 LAMPIRAN ... 84


(51)

(52)

DAFTAR PUSTAKA

Aadesanjaya. 2011.Pengertian Matematika.

http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/06/pengertian-matematika.html. Diakses 3 Januari 2012 @14.00 WIB.

Arikunto, Suharsimi. 2006.Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta ---. 2007.Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta

Depdiknas. 2006.Permendiknas No. 22 tentang Standar Isi Tujuan Pembelajaran Matematika. Depdiknas. Jakarta

---. 2008.Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pembelajaran. Depdiknas. Jakarta

Ekaputra, Herman. 2009.Variasi Mengajar Guru Dan Aktivitas Belajar Siswa. http://hrstrike.blogspot.com/2009/04/normal-0-false-false-false.html. Diakses pada tanggal 3 September 2011 @ 13.00 WIB.

Holil, Anwar. 2008.Model-Model Pembelajaran Terpadu.

http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/pengertian-pembelajaran-terpadu.html. Diakses 3 Januari 2012 @ 14.00 WIB.

Hamalik, Oemar. 2001.Proses Belajar Mengajar.Bumi Aksara. Jakarta. Hanafiah, Nanang. 2009.Konsep Strategi Pembelajaran.Refika Aditama.

Bandung.

Istanti. 2010.Model-model Pembelajaran Terpadu.

http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/26/model-model-pembelajaran-terpadu/. Diakses 3 Januari 2012 @14.00 WIB.

Muncarno. 2010.Bahan Ajar Statistik Pendidikan. Metro:___________ Nashar. 2004.Peranan Motivasidan Kemampuan Awal.Delia Press. Jakarta. Poerwanti, Endang . 2008.Asesmen Pembelajaran SD.Dirjen Dikti. Depdiknas.

Jakarta.

Purwanto, Ngalim. 2009.Prinsip-Prinsipdan Teknik Evaluasi Pengajaran.Rosda. Bandung.


(53)

Qodratillah, Meity Taqdir. 2008.Kamus Bahasa Indonesia.Pusat Bahasa Depdiknas. Jakarta.

Ruseffendi. 1992.Pendidikan Matematika 3. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi. Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2006.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.PT Kencana. Jakarta.

Saud, Udin Saefuddin. 2006.Pembelajaran Terpadu.Upi Press. Bandung. Suherman. 2008.Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Yang Berdampak

Pada Hasil Belajar Menggunakan Metode Mastery Learning-Discovery Berbasis Komik Matematika.(Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Suwangsih, Erna. 2006.Model Pembelajaran Matematika.Upi Press. Bandung. Syamsudin, Abin. 2006.Profesi Keguruan 2.Universitas Terbuka. Jakarta. Tim FKIP. 2008.Pemantapan Kemempuan Profesional.Universitas Terbuka.

Jakarta.

Tim Penyusun. 2007.Format Penulisan Karya Ilmiah.Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Trianto. 2011.Model Pembelajaran Terpadu.Bumi Aksara. Jakarta. Usman, Moh Uzer. 1995.Menjadi Guru Yang Profesional.PT Remaja

Rosdakarya. Bandung

Yanugilang. 2011.Pengertian Matematika.

http://yanugilang.blogdetik.com/2011/03/22/pengertian-matematika/. Diakses 3 Januari 2012 @14.00 WIB.


(54)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Klasifikasi Aktivitas Siswa ... 26 2 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa Menurut Tingkat Kecakapan ... 27 3 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa Menurut Kriteria Ketuntasan

Minimal ... 27 4 Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 ... 50 5 Data Persentase Kinerja Guru Siklus 1 ... 51 6 Distribusi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 52 7 Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 61 8 Data Persentase Kinerja Guru Siklus II ... 62 9 Distribusi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 63 10 Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus III ... 70 11 Data Persentase Kinerja Guru Siklus III ... 71 12 Distribusi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 72 13 Perolehan Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa ... 74 14 Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru ... 76 15 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa ... 77


(55)

158

DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TERPADU

MODELCONNECTEDPADA MATA PELAJARAN

MATEMATIKA KELAS V B SDN 1 TAMBAH DADI LAMPUNG TIMUR

SIKLUS 1

Keterangan : Kegiatan guru menjelaskan pengerjaaan LKS


(56)

159

SIKLUS II

Keterangan: Kegiatan kelompok menyajikan hasil diskusinya


(57)

160

SIKLUS III

Keterangan: Kegiatan kelompok menjawab pertanyaan


(58)

i

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan kepada:

Ibuku Tercinta Sadiah dan Ayahku Surato yang telah memberikan doa, semangat, cinta dan kasih sayang tiada batas serta perjuangan Ibu dan Ayah bekerja demi biaya

pendidikanku hingga aku bisa menyelesaikan studi sarjanaku.

Isriku tercinta Rina Kurnia Wati dan Anakku tersayang Chila Salma Fa izah yang telah memberikan doa dan semangat yang tiada tara sehingga aku bisa menyelesaikan

studi sarjanaku

Kedua Adikku, Ratih Novi Septiana dan Siska Devi Aisyah yang selalu berbagi kasih sayang dan semangat disetiap langkahku.


(59)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Terpadu Model Connected Pada Siswa Kelas V B SDN 1 Tambah Dadi Lampung Timur

ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Lampung.

Penyusunan skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Haryanto, M.S., selaku rektor Universitas

Lampung;

2. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

4. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi S1 PGSD Universitas Lampung;


(60)

iii

6. Ibu Dra. Hj. Nelly Astuti, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Utama atas kesediannya untuk memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, kritik dan saran yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini; 7. Ibu Dra. Hj. Yulina H, M.Pd. I., selaku Dosen Pembimbing kedua atas

kesediannya untuk memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, kritik dan saran yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini; 8. Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd., selaku Dosen Pembahas atas

kesediaannya untuk membahas, memberikan kritik dan saran dalam proses penyempurnaan skripsi ini;

9. Bapak Drs. A. Sudirman, M. H., selaku Pembimbing Akademik yang telah membantu dalam penyelesaian tugas dan masalah yang ada di dalam kampus; 10. Bapak dan Ibu dosen serta staf S1 PGSD Universitas Lampung yang turut

andil dalam kelancaran penyusunan skripsi ini;

11. Ibu Hj. Romlah, S.Pd. Kepala SDN 1 Tambah Dadi yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di SDN 1 Tambah Dadi;

12. Bapak Suryanto S.Pd. SD., selaku teman sejawat dalam melaksanakan penelitian ini yang telah banyak membantu peneliti dalam kelancaran penyusunan skripsi ini;

13. Bapak dan Ibu guru SDN 1 Tambah Dadi yang selalu memberikan saran bagaimana kelak menjadi guru yang baik;

14. Siswa-siswi kelas V B SDN 1 Tambah Dadi yang menjadi subyek dalam penelitian ini;

15. Teristimewa untuk kedua orang tua dan keluarga besar tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril maupun materil serta kasih sayang demi keberhasilan studi penulis;


(61)

iv

16. Rekan-rekan S1 PGSD angkatan 2007 khususnya kelas A, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah berjuang bersama demi masa depan yang cerah dan terimakasih atas kebersamaan serta dukungan yang diberikan selama ini;

17. Semua pihak yang telah banyak memberikan dorongan dan informasi serta pendapat yang sangat bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini;

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan dan perkembangan mutu pendidikan khususnya pendidikan dasar ke SD-an.

Bandar Lampung, September 2012 Penulis


(62)

v

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 4 1.3 Rumusan Masalah ... 4 1.4 Tujuan Penelitian ... 5 1.5 Manfaat Penelitian ... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran Terpadu ... 7 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Terpadu... 7 2.1.2 Pengertian Pembelajaran Terpadu ModelConnected... 10 2.1.3 Langkah-langkah (Sintaks) Pembelajaran Terpadu

ModelConnected... 12 2.1.4 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu

ModelConnected... 17 2.2 Aktivitas Belajar ... 19 2.3 Hasil Belajar ... 20 2.4 Pengertian Matematika ... 22 2.5 Hipotesis ... 23 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Subyek dan Setting Penelitian ... 24 3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 24 3.3 Alat/Instrumen Pengumpulan Data ... 25 3.4 Teknik Analisis Data ... 25 3.5 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 27 3.6 Kriteria Keberhasilan Penelitian ... 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


(63)

vi

4.2 Prosedur Penelitian ... 43 4.3 Hasil Penelitian ... 45 4.3.1 Siklus I ... 45 4.3.1.1 Perencanaan ... 45 4.3.1.2 Pelaksanaan ... 46 4.3.1.3 Hasil Observasi Siklus I ... 50 4.3.1.4 Refleksi Siklus I ... 53 4.3.1.5 Saran dan Perbaikan untuk Siklus II ... 54 4.3.2 Siklus II ... 55 4.3.2.1 Perencanaan ... 55 4.3.2.2 Pelaksanaan ... 56 4.3.2.3 Hasil Observasi Siklus II ... 61 4.3.2.4 Refleksi Siklus II ... 63 4.3.2.5 Saran dan Perbaikan untuk Siklus III ... 65 4.3.3 Siklus III ... 65 4.3.3.1 Perencanaan ... 65 4.3.3.2 Pelaksanaan ... 66 4.3.3.3 Hasil Observasi Siklus III ... 70 4.3.3.4 Refleksi Siklus III ... 73 4.4 Pembahasan ... 74 4.4.1 Aktivitas Siswa ... 74 4.4.2 Kinerja Guru ... 76 4.4.3 Hasil Belajar Siswa ... 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 79 5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82 LAMPIRAN ... 84


(64)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Klasifikasi Aktivitas Siswa ... 26 2 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa Menurut Tingkat Kecakapan ... 27 3 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa Menurut Kriteria Ketuntasan

Minimal ... 27 4 Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 ... 50 5 Data Persentase Kinerja Guru Siklus 1 ... 51 6 Distribusi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 52 7 Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 61 8 Data Persentase Kinerja Guru Siklus II ... 62 9 Distribusi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 63 10 Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus III ... 70 11 Data Persentase Kinerja Guru Siklus III ... 71 12 Distribusi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 72 13 Perolehan Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa ... 74 14 Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru ... 76 15 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa ... 77


(65)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Penelitian Tindakan Kelas ... 28

2. Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus I ... 158

3. Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus II ... 159


(66)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Keterangan dari Unila ... 84

2. Surat Izin Penelitian dari Unila ... 85

3. Surat Penelitian Pendahuluan dari Unila ... 86

4. Surat Izin Penelitian Dari SD ... 87

5. Surat Keterangan Penelitian Dari SD ... 88

6. Surat Pernyataan Dari SD ... 89

7. Silabus ... 90

8. RPP ... 104

9. Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ... 150

10. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Kinerja Guru ... 156

11. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa ... 157


(67)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI PEMBELAJARAN TERPADU MODELCONNECTED

PADA SISWA KELAS V B SDN I TAMBAH DADI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

2011/2012

(Skripsi)

Oleh

Hendrik Ivana

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(68)

ABSTRAK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI PEMBELAJARAN TERPADU MODELCONNECTED

PADA SISWA KELAS V B SDN I TAMBAH DADI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

2011/2012

Oleh

Hendrik Ivana

Pembelajaran matematika di kelas V B SDN 1 Tambah Dadi Lampung Timur cenderung menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran dan materi

diajarkan secara terpisah-pisah walapun terdapat keterkaitan konsep, pembelajaran bersifatteacher centre, guru belum menggunakan media

pembelajaran, perhatian guru terhadap siswa rendah serta kurangnya kepercayaan diri siswa. Hal tersebut berdampak pada rendahnya aktivitas belajar siswa serta rata-rata hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM. Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V B SDN 1 Tambah Dadi Lampung Timur menggunakan pembelajaran terpadu modelconnected.

Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak 3 siklus, masing masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes dan menggunakan alat pengumpul data berupa lembar observasi dan tes hasil belajar, kemudian data dianalisis dengan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu modelconnecteddapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari peningkatan persentase aktivitas dan ketuntasan belajar siswa. Pada siklus I rata-rata persentase aktivitas siswa sebesar 65,5%, pada siklus II sebesar 72,79%, dan pada siklus III sebesar 81,25% serta persentase ketuntasan siswa pada siklus I sebesar 56,25%, pada siklus II sebesar 68,75%, dan pada siklus III sebesar 81,25%.

Kata Kunci: Pembelajaran Terpadu ModelConnected, Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar


(69)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI PEMBELAJARAN TERPADU MODELCONNECTED

PADA SISWA KELAS V B SDN I TAMBAH DADI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

2011/2012

Oleh Hendrik Ivana

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(70)

Judul : MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

PEMBELAJARAN TERPADU MODEL

CONNECTEDPADA SISWA KELAS V B SDN I TAMBAH DADI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : Hendrik Ivana Nomor Pokok Mahasiswa : 0713053030

Program Studi : S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan (KIP)

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Dra. Hj. Nelly Astuti, M. Pd. Dra. Hj. Yulina H, M. Pd. I

NIP 196003111984032002 NIP 195407221980122001

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd. NIP 19541016 198103 1 003


(71)

1. Tim Penguji

Ketua :Dra. Hj. Nelly Astuti, M.Pd.

Sekretaris :Dra. Hj. Yulina H, M.Pd. I

Penguji

Bukan Pembimbing :Dr. Alben Ambarita, M.Pd.

2. Dekan FKIP

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP 19600315 198503 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 25 September 2012

HALAMAN PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini :


(72)

nama mahasiswa : Hendrik Ivana

NPM : 0713053030

program studi : S-1 PGSD

jurusan : Ilmu Pendidikan

fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Terpadu Model ConnectedPada Siswa Kelas V B SDN 1 Tambah Dadi Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012 dalah asli hasil karya penulis dan tidak plagiat, kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini penulis buat dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka penulis sanggup dituntut berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, September 2012 Yang membuat pernyataan,

Hendrik Ivana NPM 0713053030


(73)

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Purbolinggo, Lampung Timur pada tanggal 6 Januari 1989, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Surato dan Ibu Sadiah.

Penulis mengikuti pendidikan dasar di SDN 1 Taman Bogo Lampung Timur, diselesaikan pada tahun 2001. Selanjutnya pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP Negeri 1 Purbolinggo Lampung Timur, diselesaikan pada tahun 2004, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Purbolinggo, Lampung Timur yang diselesaikan pada tahun 2007.

Pada tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Studi S-1 PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB).


(74)

MOTTO

Sebuah Keberhasilan Memerlukan Do a dan Perjuangan

Dan Dalam Perjuangan Ada Kucuran Keringat dan Air

Mata

(Dra. Hj. Yulina H. M.Pd. I)

Manfaatkan Waktu Dengan Sebaik-baiknya


(75)

HALAMAN PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

nama mahasiswa : Hendrik Ivana

NPM : 0713053030

program studi : S-1 PGSD

jurusan : Ilmu Pendidikan

fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Menyatakan dengan Meningkatkan

Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Terpadu Model ConnectedPada Siswa Kelas V B SDN 1 Tambah Dadi Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012 dalah asli hasil karya penulis dan tidak plagiat, kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini penulis buat dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka penulis sanggup dituntut berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, September 2012 Yang membuat pernyataan,

Hendrik Ivana NPM 0713053030


(76)

(77)

Judul : MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

PEMBELAJARAN TERPADU MODEL

CONNECTEDPADA SISWA KELAS V B SDN I TAMBAH DADI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : Hendrik Ivana Nomor Pokok Mahasiswa : 0713053030

Program Studi : S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan (KIP)

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Dra. Hj. Nelly Astuti, M. Pd. Dra. Hj. Yulina H, M. Pd. I

NIP 196003111984032002 NIP 195407221980122001

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd. NIP 19541016 198103 1 003


(78)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Dra. Hj. Nelly Astuti, M.Pd.

Sekretaris :Dra. Hj. Yulina H, M.Pd. I

Penguji

Bukan Pembimbing :Dr. Alben Ambarita, M.Pd.

2. Dekan FKIP

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP 19600315 198503 1 003


(79)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Terpadu Model Connected Pada Siswa Kelas V B SDN 1 Tambah Dadi Lampung Timur

ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Lampung.

Penyusunan skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Haryanto, M.S., selaku rektor Universitas

Lampung;

2. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

4. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi S1 PGSD Universitas Lampung;


(80)

6. Ibu Dra. Hj. Nelly Astuti, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Utama atas kesediannya untuk memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, kritik dan saran yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini; 7. Ibu Dra. Hj. Yulina H, M.Pd. I., selaku Dosen Pembimbing kedua atas

kesediannya untuk memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, kritik dan saran yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini; 8. Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd., selaku Dosen Pembahas atas

kesediaannya untuk membahas, memberikan kritik dan saran dalam proses penyempurnaan skripsi ini;

9. Bapak Drs. A. Sudirman, M. H., selaku Pembimbing Akademik yang telah membantu dalam penyelesaian tugas dan masalah yang ada di dalam kampus; 10. Bapak dan Ibu dosen serta staf S1 PGSD Universitas Lampung yang turut

andil dalam kelancaran penyusunan skripsi ini;

11. Ibu Hj. Romlah, S.Pd. Kepala SDN 1 Tambah Dadi yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di SDN 1 Tambah Dadi;

12. Bapak Suryanto S.Pd. SD., selaku teman sejawat dalam melaksanakan penelitian ini yang telah banyak membantu peneliti dalam kelancaran penyusunan skripsi ini;

13. Bapak dan Ibu guru SDN 1 Tambah Dadi yang selalu memberikan saran bagaimana kelak menjadi guru yang baik;

14. Siswa-siswi kelas V B SDN 1 Tambah Dadi yang menjadi subyek dalam penelitian ini;

15. Teristimewa untuk kedua orang tua dan keluarga besar tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril maupun materil serta kasih sayang demi keberhasilan studi penulis;


(81)

16. Rekan-rekan S1 PGSD angkatan 2007 khususnya kelas A, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah berjuang bersama demi masa depan yang cerah dan terimakasih atas kebersamaan serta dukungan yang diberikan selama ini;

17. Semua pihak yang telah banyak memberikan dorongan dan informasi serta pendapat yang sangat bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini;

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan dan perkembangan mutu pendidikan khususnya pendidikan dasar ke SD-an.

Bandar Lampung, September 2012 Penulis


(82)

MOTTO

Sebuah Keberhasilan Memerlukan Do a dan Perjuangan

Dan Dalam Perjuangan Ada Kucuran Keringat dan Air

Mata

(Dra. Hj. Yulina H. M.Pd. I)

Manfaatkan Waktu Dengan Sebaik-baiknya


(83)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan kepada:

Ibuku Tercinta Sadiah dan Ayahku Surato yang telah memberikan doa, semangat, cinta dan kasih sayang tiada batas serta perjuangan Ibu dan Ayah bekerja demi biaya

pendidikanku hingga aku bisa menyelesaikan studi sarjanaku.

Isriku tercinta Rina Kurnia Wati dan Anakku tersayang Chila Salma Fa izah yang telah memberikan doa dan semangat yang tiada tara sehingga aku bisa menyelesaikan

studi sarjanaku

Kedua Adikku, Ratih Novi Septiana dan Siska Devi Aisyah yang selalu berbagi kasih sayang dan semangat disetiap langkahku.


(84)

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Purbolinggo, Lampung Timur pada tanggal 6 Januari 1989, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Surato dan Ibu Sadiah.

Penulis mengikuti pendidikan dasar di SDN 1 Taman Bogo Lampung Timur, diselesaikan pada tahun 2001. Selanjutnya pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP Negeri 1 Purbolinggo Lampung Timur, diselesaikan pada tahun 2004, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Purbolinggo, Lampung Timur yang diselesaikan pada tahun 2007.

Pada tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Studi S-1 PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB).


(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Terpadu Model Connected Pada Siswa Kelas V B SDN 1 Tambah Dadi Lampung Timur

ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Lampung.

Penyusunan skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Haryanto, M.S., selaku rektor Universitas

Lampung;

2. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

4. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi S1 PGSD Universitas Lampung;


(2)

6. Ibu Dra. Hj. Nelly Astuti, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Utama atas kesediannya untuk memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, kritik dan saran yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini; 7. Ibu Dra. Hj. Yulina H, M.Pd. I., selaku Dosen Pembimbing kedua atas

kesediannya untuk memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, kritik dan saran yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini; 8. Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd., selaku Dosen Pembahas atas

kesediaannya untuk membahas, memberikan kritik dan saran dalam proses penyempurnaan skripsi ini;

9. Bapak Drs. A. Sudirman, M. H., selaku Pembimbing Akademik yang telah membantu dalam penyelesaian tugas dan masalah yang ada di dalam kampus; 10. Bapak dan Ibu dosen serta staf S1 PGSD Universitas Lampung yang turut

andil dalam kelancaran penyusunan skripsi ini;

11. Ibu Hj. Romlah, S.Pd. Kepala SDN 1 Tambah Dadi yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di SDN 1 Tambah Dadi;

12. Bapak Suryanto S.Pd. SD., selaku teman sejawat dalam melaksanakan penelitian ini yang telah banyak membantu peneliti dalam kelancaran penyusunan skripsi ini;

13. Bapak dan Ibu guru SDN 1 Tambah Dadi yang selalu memberikan saran bagaimana kelak menjadi guru yang baik;

14. Siswa-siswi kelas V B SDN 1 Tambah Dadi yang menjadi subyek dalam penelitian ini;

15. Teristimewa untuk kedua orang tua dan keluarga besar tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril maupun materil serta kasih sayang demi keberhasilan studi penulis;


(3)

16. Rekan-rekan S1 PGSD angkatan 2007 khususnya kelas A, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah berjuang bersama demi masa depan yang cerah dan terimakasih atas kebersamaan serta dukungan yang diberikan selama ini;

17. Semua pihak yang telah banyak memberikan dorongan dan informasi serta pendapat yang sangat bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini;

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan dan perkembangan mutu pendidikan khususnya pendidikan dasar ke SD-an.

Bandar Lampung, September 2012 Penulis


(4)

MOTTO

Sebuah Keberhasilan Memerlukan Do a dan Perjuangan

Dan Dalam Perjuangan Ada Kucuran Keringat dan Air

Mata

(Dra. Hj. Yulina H. M.Pd. I)

Manfaatkan Waktu Dengan Sebaik-baiknya


(5)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan kepada:

Ibuku Tercinta Sadiah dan Ayahku Surato yang telah memberikan doa, semangat, cinta dan kasih sayang tiada batas serta perjuangan Ibu dan Ayah bekerja demi biaya

pendidikanku hingga aku bisa menyelesaikan studi sarjanaku.

Isriku tercinta Rina Kurnia Wati dan Anakku tersayang Chila Salma Fa izah yang telah memberikan doa dan semangat yang tiada tara sehingga aku bisa menyelesaikan

studi sarjanaku

Kedua Adikku, Ratih Novi Septiana dan Siska Devi Aisyah yang selalu berbagi kasih sayang dan semangat disetiap langkahku.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Purbolinggo, Lampung Timur pada tanggal 6 Januari 1989, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Surato dan Ibu Sadiah.

Penulis mengikuti pendidikan dasar di SDN 1 Taman Bogo Lampung Timur, diselesaikan pada tahun 2001. Selanjutnya pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP Negeri 1 Purbolinggo Lampung Timur, diselesaikan pada tahun 2004, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Purbolinggo, Lampung Timur yang diselesaikan pada tahun 2007.

Pada tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Studi S-1 PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB).


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED PADA SISWA KELAS V B SDN I TAMBAH DADI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 11 84

PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IVC SDN 11 METRO PUSAT

0 9 60

PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IVC SDN 11 METRO PUSAT

0 10 65

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VA SDN 08 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 57

PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 44

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 15 50

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION SISWA KELAS V SDN 1 SUMBERAGUNG LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 58

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 27 82

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SDN 1 KALIAWI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 63 66