PERTUMBUHAN PENDUDUK ANGKATAN KERJA DAN UPAYA MEMPERLUAS KESEMPATAN KERJA DI JAWA TIMUR Repository - UNAIR REPOSITORY

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  S K R I P S I SOEBI JANTORO p e n d u d u k a n g k a t a n k e r j a PERTUMBUHAN , DAN UPAYA MEMPERLUAS KESEMPATAN KERJA DI JAWA TI MUR M I L 1 K

  PERPUSf AKAAN ■UNI VERSI TAS Al R LAN GOA' S U R A B A Y A J FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA

  19

  

87

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  PERTUMBUHAN PENDUDUK, ANGKATAN KERJA DAN UPAYA MEMPERLUAS KESEMPATAN KERJA DI JAWA TIMUR Q.

  

S K R I P S I

  Dlajukan untuk Memperlengkapi Syarat-syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  • ^ '

  Jurusan Studi Pembangunan ' * I I K. k »i a k

  PEK \ A N 1

  • U M V F : R S i TAS A R L A N G G A "

  S U K A B A Y A

  Oleh. : SOEBIJANTORO

  No. Pokok: 048111031 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA

  1987

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  M i L 1 K.

  P E R P U S l A K A A N " U N IV E R S I TA S A l K L A N G O A - S U R A B A Y A

  Kupersembahkan untuk ; Almarhumah Ibunda Naslukah

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Surabaya, J!. tf !..... it Disetujui dan siap untuk diujikan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Surabaya, Y # 7 .

  Disetujui dan diterima baik oleh :

  

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  DAPTAR TABEL Nomer

  Halaman

  1. Kepadatan Penduduk di Jawa Timur menurut Eks Karesidenan ;Tahun 1971,1980,1985 ........

  29

  2. Perkembangan dan Pertumbuhan Penduduk Jawa - Timur menurut Eks Karesidenan .............

  32

  3. Penyebaran Penduduk Jawa Timur menurut Eks- Karesidenan Tahun 1971, 1980, 1985........

  34

  4. Penduduk Jawa Timur menurut Jenis Kelamin - dan Kelompok Umur Tahun 1985 ..............

  35

  5. Penduduk Jawa Timur menurut Kelompok Umur * Per Jenis Kelamin dan Sex Ratio Tahun 1985 .

  37

  6. Penduduk Jawa Timur menurut Eks Karesidenan Per Jenis Kelamin dan Sex Ratio Tahun 1985.

  38

  7. Persentase Penduduk Jawa Timur menurut Ke - lompok Umur Tahun 1971, 1980, 1980........

  39

  8. Proyeksi Penduduk Jawa Timur menurut Kelom­ pok Umur Tahun 1990-2000 .................

  42

  9. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk, Penduduk - Usia Kerja dan Angkatan Kerja di Jawa Timur Tahun 1971-1980 ..........................

  45

  10. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk, Penduduk - Usia Kerja, Angkatan Kerja di Jawa Timur - menurut Eks Karesidenan Tahun 1971-1980 ...

  47

  11. Jumlah dan Pertumbuhan Angkatan Kerja, Pen­ duduk Usia Kerja di Pulau Jawa per Propinsi Tahun 1971-1980 .........................

  49 v 12. Penduduk, Angkatan Kerja, Kesempatan Kerja dan Pengangguran di Jawa Timur Tahun - 1981-1984 .............................

  52

  13. Angkatan Kerja menurut Tingkat pendidikan- * yang Ditamatkan di Jawa Timur Tahun 1971- 1980 ......................... .........

  54

  14. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Jawa Timur menurut Umur, Jenis Kelamin Tahun - 1971-1980 ..............................

  57

  v

  

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Noraer : Halaman

  15. proporsi Penduduk Usia Kerja Jawa Timur yang Bersekolah dan Mengurus Rumah Tangga Tahun- 1971-1980 ........ ........................

  59

  16. Jumlah dan Persentase Penduduk Yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan di Jawa Timur - Tahun 1971-1980-1982 ....................

  61 17* Proyeksi Angkatan Kerja menurut Umur di Jawa Timur Tahun 1983-1990 ....................

  65 18, Perkembangan Kesempatan Kerja dan Produk Do­ mes tik Regional Bruto di Jawa Timur Tahun -

  1976-1982 ................................

  69 v 19* Perhitungan Elastisitas Kesempatan Kerja me­ nurut Sektor di Jawa Timur Tahun 1976-1982 .

  70 20, Perkiraan Pertumbuhan dan Jumlah Kesempatan

  Kerja menurut Sektor di Jawa Timur Tahun - 1983-1988 ...............................

  73

  21. Penduduk yang Bekerja menurut Propinsi, Sek­ tor Formal dan Informal di Pulau Jawa Tahun 1982 ....................................

  76

  

vi

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah

  S.W.T. atas karunia yang diberikan-Nya sehingga penulis an skripsi yang berjudul : " Pertumbuhan Penduduk, Ang katan Kerja dan Upaya Memperluas Kesempatan Kerja di - Jawa Timur " dapat terwujud.

  Penulisan skripsi ini merupakan salah satu sya - rat untuk dapat menempuh ujian sarjana lengkap pada Fa- kultas Ekonomi Universitas Airlangga Jurusan Studi Pem­ bangunan disamping persyaratan yang lainnya.

  Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Prof. Miendrowo Prawirodjumeno selaku do- sen pembimbing yang telah bersusah payah .untuk memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk yang sangat berharga sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  2. Bapak Soetidjab selaku Kepala Kantor Wilayah De- partemen Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur beser ta Staff yang telah memberikan kepada penulis - untuk memperoleh data maupun informasi, Juga ti­ dak lupa kepada Bu Yayuk dan Bu Etik yang secara langsung membantu penulis untuk memperoleh data maupun informasi yang dibutuhkan.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  3. Bapak Drs. Ec. Soedjono Abipradja selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga beserta ■ Staff dan Bapak-Ibu dosen di Fakultas Ekonomi Universutas Airlangga yang telah mendidik penu- lis dalam menuntut ilmu.

  4. Sahabat-sahabat yang telah memberikan bantuan, dorongan serta semangat dalam penulisan skripsi ini. 5-. Ayahanda dan Kakakku tercinta yang dengan rasa- penuh pengertian memberikan dorongan serta se­ mangat sehingga penulis dapat menyelesaikan stu- di di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga.

  Mengingat terbatasnya waktu, dana, literature - serta kemampuan penulis maka penulis mengharapkan sa- ran-saran dari rekan-rekan semua.

  Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi - ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.

  Surabaya, 1 April 1987 Penyusun.

  

ii

  DAFTAR ISI Kata Pengantar ...........................

  9 6.3. Scope Analisa .................

  26 Halaman iii

  22 3,. Beberapa Pengertian dan Definisi ....

  2. Jt»entingnya Perluasan Kesempatan Kerja dalam Pembangunan Ekonomi • • ........

  12

  12 1. Penduduk dan Angkatan Kerja ........

  10 II. Penduduk, Angkatan Kerja dan Peranannya Dalam Pembangunan Ekonomi .............

  10 6..4. Prosedure. Pengumpulan dan Peng - olahan Data ..................

  9 6.2. Hipotesa Kerja ................

  1 Daftar Isi ........................... iii Daftar Tabel ........................... v

  9 6.1. Permasalahan ..................

  7 6. Metodologi .......... ..............

  6 5. Sistematika Skripsi ................

  5 4. Tujuan Penyusunan Skripsi ..........

  3 3. Alasan Pemilihan Judul .............

  1 2. Penjelasan Judul ..................

  1 1. Pandangan umum .....................

  Bab : I. Pendahuluan ..........................

  

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Bab :

  53

  2. Saran ............................. ...... 86 Daftar Kepustakaan Lampiran

  1. Kesimpulan ........................ ...... 84

  74 V. Kesimpulan dan Saran ........................ 84

  64 Usaha-usaha Memperluas Kesempatan Ker ja di Jawa Timur ..................

  60 2., proyeksi Angkatan Kerja dan Kesempat­ an Kerja di Jawa Timur ....... .

  1. Struktur Lapangan Pekerjaan di Jawa- Timur serta Perubahannya..... .

  60

  56 IV. Kesempatan Kerja dan Upaya Memperluae - Kesempatan Kerja di Jawa Timur ...... ..

  2.2. Tingkat Partisipasi Angkatan Ker ja ai Jawa Timur .............7

  2.1. Tingkat Pendidikan Angkatan Ker­ ja di Jawa Timur ..............

  III. Perkembangan penduduk dan Angkatan Kerja Di Jawa Timur ...................... ..

  43

  35 2:, Perkembangan Angkatan Kerja di Jawa - Timur ..... *.......................

  1.4.Susunan umur Penduduk di Jawa Ti­ mur ...........................

  33

  31 1.3,.Penyebaran penduduk di Jawa Ti­ mur ...........................

  1.2.Pertumbuhan Penduduk di jawa Ti­ mur

  29

  28 1*1 .Kepadatan p'enduduk di Jawa Timur.

  1. Perkembangan penduduk di Jawa Timur ,

  28

  iv

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  BAB I PENDAHULUAN X, Pandangan umum. Indonesia hingga pada saat ini sedang giat-giat- nya melaksanakan pembangunannya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup penduduknya. Dalam me- laksanakan pembangunannya tersebut.Indonesia banyak menghadapi berbagai masalah, salah satunya adalah masa­ lah kependudukan.

  Masalah-raasalah pokok yang dihadapi Indonesia di bidang kependudukan adalah berupa : jumlah penduduk - yang besar, pertumbuhan penduduk yang masih tinggi, struktur umur yang masih berat kebawah yang artinya penduduk yang berusia muda jumlahnya besar serta pe- nyebaran penduduk yang tidak merata,

  Masalah kependudukan erat sekali dengan masalah ketenaga-kerjaan, karena tenaga kerja dan angkatan ker­ ja bersumber pada penduduk baik secara kualitatif mau­ pun kuantitatif. Jadi perlu kiranya mengamati masalah - ma6alah kependudukan dengan segala aspeknya, Dalam hal ini pengamatan secara komparatif atas unsur-unsur ke­ pendudukan, misalnya membandingkan pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan penduduk usia kerja, atau dengan mem bandingkan dengan pertumbuhan angkatan kerjanya.

  

1 Walaupun pada Pelita I, II, dan III Indonesia te­ lah berhasil mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup menggembirakan, namun hingga Pelita IV saat ini pe rekonomian Indonesia masih div/arnai dengan ekonomi yang kelebiban tenaga kerja. Hal ini ditandai dengan adanya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran yang cu­ kup tinggi.

  Kebijaksanaan kcpondudukan, yang salah satunya adalah Program Keluarga Berencana, telah berhasil menu - runkan angka pertumbuhan penduduk Indonesia. Namun ang­ ka pertumbuhan penduduk yang masih cukup tinggi di masa lalu masih menjadi masalah dibidang ketenaga-kerjaan sa­ at ini khususnya penciptaan dan perluasan kesempatan ker j a •

  Jumlah penduduk Jawa Timur berdasarkan sensus pen duduk tahun 1980 sebesar 29,188 juta jiwa atau sekitar - 19,7 % dari seluruh penduduk Indonesia, sedangkan luas

  2 v/ilayah Jawa Timur hanya 47.921,98 km atau sekitar 2,5 % dari luas Indonesia, sehingga kepadatan penduduk di Jawa Timur mencapai urutan keempat yaitu sebesar

  690 jiwa/km^ setelah DKI Jakarta, Jav/a Tengah dan Daerah iGtimev/a Yogyalu.rta, dan dipfjrkirakan jumlah penduduk Ja wa Timur pada tahun 2000 akan mencapai 37,127 juta jiwa.

  Jumlah penduduk yang besar tersebut akan bisa men jadi. beban dalam pembangunan apabila sebagian besar dari jumlah penduduk tersebut tidak turut aktif dalam kegiat- an pembangunan itu sendiri. Untuk itulah perlunya dicip-

  2 ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  3

  takannya perluasan kesempatan kerja yang seluas-luasnya guna menampung angkatan kerja dan penduduk yang baru me- . masuki angkatan kerja (angkatan kerja baru).

  Untuk itulah dalam Pelita IV ini masalah kebijak- sanaan perluasan kesempatan kerja raendapat prioritas yang besar seperti yang disebutkan dalam 6BHN bahwa:

  Perluasan kesempatan kerja merupakan kcfrutuhan J yang mendesak, oleh karena itu perlu~Iebih diman- tapkan dan ditingkatkan langkah-langkah yang me- nyeluruh dan terpadu untuk mendorong perluasan kesempatan kerja baik yang bersifat umum, sek - toral, regional maupun langkah-langkah yang ber­ sifat khusus. 1

  Dengan mengetahui perkiraan pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja dimasa yang akan datang diharapkan da pat digunakan sebagai bahan untuk menyusun suatu rencana strategi pembangunan khususnya kebijaksanaan perluasan - kesempatan kerja. Sehingga akan diperoleh suatu keseim. r- bangan yang lebih menguntungkan antara penawaran tenaga kerja dengan permintaan tenaga kerja, 2, Pen.jelasan Judul.

  Skripsi ini berjudul "Pertumbuhan Penduduk , Ang-

  9

  katan Kerja dan Upaya Memperluas Kesempatan Kerja Di Ja­ wa Timur " mempunyai arti sebagai berikut ; perturabuh - an penduduk akan mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja di masa datang, Karena? berbicara mengenai angkatan kerja tidak bisa lepas dari penduduk sebagai sumber dari ang- s 1 Repelita IV, Buku I, hal.259.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  4

  katan kerja, Dengan adanya pertumbuhan angkatan kerja yang masih tinggi maka dibutuhkan upaya untuk memperlu- as kesempatan kerja untuk menampung angkatan kerja mau­ pun penduduk yang baru memasuki angkatan kerja (angkat­ an kerja baru),

  Untuk lebih jelasnya, maka berikut ini diuraikan arti dari kata-kata yang ada dalam judul skripsi ini se bagai berikut ;

  Pertumbuhan Penduduk : Prosentase kenaikan jumlah pendu duk untuk setiap seribu (1000) - penduduk dalam satu tahun kalen- der yang dihitung dari perbedaan antara jumlah penduduk yang dida sarkan atas dua angka yang berbe da (suatu bilangan mutlak). Dari dua angka itulah dapat dihitung angka pertumbuhan penduduk tahun an selama periode tertentu. Ang­ ka pertumbuhan penduduk ternebut sangat dipengaruhi oleh komponen kependudukan, seperti angka kc^la hiran kasar (CBR), Angka kemati- an kasar (CD1?) dan net migration

  (Mn) yang merupakan selisih an­ tara migrasi datong/masuk dan migrasi pindah/keluar.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Angkatan Kerja : Adalah golongan penduduk yang bor usia 10 tahun keatas, yang secara fisik maupun mental sehat, baik - yang sudah bekerja maupun yang ma sih aktif mencari pekerjaan,

  Upaya Memperluas Kesempatan Kerja : Adalah usaha-usaha yang ditujukan untuk menampung angkatan kerja - maupun penduduk yang baru mema - suki angkatan kerja (angkatan ker ja baru) untuk memperoleh kesem - patan bekerja.

  Di Jawa Timur ; Menunjukan scope geografis studi, dalam hal ini Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

  3. Alasan Pemilihan Judial Pertambahan penduduk yang cepat akan menirabulkan masalah yang serius dalam pembangunan, karena masalah - kependudukan ini akan mempengaruhi masalah ketenaga-ker- jaan di masa mendatang.

  Di Jawa Timur, pertumbuhan penduduknya relatif - rendah dibandingkan dengan propinsi-propinni lainnya di- Indonesia, namun pertumbuhan angkatan kerjanya masih me­ nunjukan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding kan tingkat pertumbuhan penduduknya.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Di sisi lain, jika penciptaan kesempatan kerja - berjalan lamban, maka ada kemungkinan-kemungkinan makin besarnya angka pengangguran* Hal ini dspat menjadi ham - batan torhadap kelancaran dan kelangsungan pembangunan,

  Berdasarkan kenyataan tersebut, maka timbullah - keinginan untuk memperoleh garabaran tentang pertumbuhan Penduduk, angkatan kerja serta usaha-usaha memperluas ke sempatan kerja guna menampung angkatan kerja maupun pen­ duduk yang baru memasuki angkatan kerja (angkatan Kerja baru),di Jawa Timur,

  k* Tu.iuan Penulisan Skripsi

  Penyajian tertulis dari skripsi ini mempunyai be- berapa tujuan : A

  a. Untuk memperoleh garabaran tentang karakteris - tik dan perkembangan dari penduduk dengan mem- perhatikan komponen demografisnya dalam masa - lalu, sekarang dan yang akan datang* b, Untuk memperoleh gambaran tentang karakteris - tik dari angkatan kerja, penduduk usia kerja dan tenaga kerja dalam masa lalu, sekarang dan yang akan datang* c* Untuk mengetahui seberapa jauh usaha-usaha yang telah dan akan dilakukan untuk memperlu- ae kesempatan kerja guna menampung angkatan - kerja maupun penduduk yang baru memasuki ang­ katan kerja (angkatan kerja baru)

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  5. Sistematika Skripsi Dalara skripsi ini terdiri dari 5 bab yang terdi­ ri dari : Bab I ; Pendahuluan, dimana dalara bab ini meli- puti sus bab pembahasan yaitu : Pandang an Umum, Penjelasan Judul, Alasan Pemi- lihan Judul, Tujuan Penulisan Skripsi serta Metodologi yang terdiri dari sub paragraf yaitu Perrnasalahan, Hipotesa -

  Kerja, Scope Analisa dan Prosedur Peng- umpulan dan Pengolahan Data,

  Bab II ; Penduduk, Angkatan Kerja dan Peranannya Dalara Pembangunan Ekonomi, yang terdiri dari 'sub bab :

  • Penduduk dan Angkatan Kerja - Pentingnya Perluasan Kesempatan Kerja Dalam Pembangunan,

  Bab III : Perkembangan Penduduk dan Angkatan Ker­ ja di Jawa Tiraur. Bab ini terdiri 'dari sub bab :

  • Perkembangan Penduduk di Jawa Timur , yang terdiri dari kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, penyebaran pen- penduduk dan susunan umur penduduk,
  • Perkembangan Angkatan Kerja di Jawa -

  Timur , yang terdiri dari pertumbuhan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  8

  angkatan kerja, tingkat pendidikan angkatan kerja serta tingkat parti - sipasi angkatan kerja.

  Bab IV : Kesempatan Kerja dan Upaya Memperluas Kesempatan Kerja di Jawa Timur, bab - ini terdiri dari sub bab :

  • Struktur Lapangan Pekerjaan di Jawa Timur Serta Perubahannya.
  • Proyeksi Angkatan Kerja dan Kesempat an Kerja di Jawa Timur*
  • Usaha-usaha Memperluas Kesempatan - Kerja di Jawa Timur.

  Bab V : Kesimpulan dan Saran, yang terdiri da­ ri sub bab :

  • Kesimpulan, yang merupakan bahasan - singkat sesuai dengan inti pembaha - san skripsi.
  • Saran, merupakan petunjuk dan peme cahan masalah yang sesuai dengan in­ ti pembuatan skripsi.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  9

  6. Metodologi 6.1* Permasalahan.

  Pertumbuhan penduduk akan merapengaruhi pertum - buhan angkatan kerja, karena berbicara mengenai angkatan kerja akan menyangkut penduduk sebagai sumber angkatan kerja, Sekalipun di Jawa Timur pertumbuhan penduduknya relatif rendah dibandingkan propinsi-propinsi lain di Indonesia, namun pertumbuhan angkatan - kerjanya masih lebih tinggi dari pada pertumbuh an penduduknya. Di sisi lain, kemampuan penyerapan tenaga kerja yang masih rendah dibandingkan pertumbuhan ang­ katan kerja, Dari uraian diatas timbullah suatu permasalahan yaitu terjadinya kelebihan penawar an tenaga kerja. 6.2, Hipotesa Kerja

  Berdasarkan permasalahan diatas penulis menga - jukan hipotesa kerja sebagai berikut : Dengan meningkatkan perluasan kesempatan kerja pada semua sektor maka akan didapat keseimbangan yang lebih menguntungkan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  10

  6*3* Scope Analisa* Di dalam ruang lingkup pembahasan masalah yang - ada dalam skripsi ini akan diadakan pembatasan yang sesuai dengan judul skripsi seperti yang di- jelaskan dibawah ini ;

  • Aspek Kependudukan.

  Aspek kependudukan yang akan dibahas dalam skripsi ini meliputi : pertumbuhan penduduk,pe- nyebaran penduduk, struktur umur penduduk dan kepadatan penduduk.

  • Aspek Ketenagakerjaan Dalam aspek ketenagakerjaan disini akan dibahas pertumbuhan angkatan kerja, penduduk usia kerja tingkat partisipasi angkatan kerja dan usaha - usaha memperluas kesempatan kerja.
  • Batasan geografisnya adalah Daerah Tingkat I -

  Propinsi Jawa Timur* 6 . Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data* a. Pengumpulan Data

  Data yang dipergunakan dalam pembahasan skrip­ si ini diperoleh melalui :

  • Studi Kepustakaan Diperoleh dengan cara membaca buku, majalah, laporan dan bacaan lainnya yang erat hubung- annya dengan masalah yang akan dibahas*

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  11 - Survey Lapangan.

  Diperoleh dengan cara mengadakan wawancara - langsung pada instansi-instanei yang diduga akan memberikan informasi maupun data yang ■ - erat hubungannya dengan masalah yang akan di- bahas.

  b. Pengolahan Data* Setelah semua data yang diperlukan terkumpul kemudian diseleksi dan disusun kerabali dalam bentuk tabel yang disesuaikan dengan keperluan analisa pembahasan masalah, Analisa data dila- lakukan dengan model-model yang sederhana yang bersifat diskriptif.

  Dengan demlkian analisa tersebut diharapkan da pat memberikan gambaran yang jelas mengenai ma salah yang sebenarnya, sehingga upaya untuk me nemukan penyelesaian masalah dapat diperoleh - dengan tepat.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  BAB II

  j a n g k a t a n k e r j a d a n PHWDUI UK, PEUA.NANNYA

D'.LAM PEMR/ iNGIJNAN EKONOMI

  1. Penduduk dan Angkatan Ker.ia

  fTt

  u Dalam menyusun perencanaan strategi pembangunan diperlukan p&ngetahuan tentang karakteristik yang ada pa da negara yang bersangkutan* Salah satu unsur penting yang perlu diperhatikan adalah kependudukan, karena per­ tumbuhan penduduk akan mempcngaruhi pertumbuhan angkatan kerja dan pendapatan per kapita.

  Penduduk merupakan unsur penting dalam pembangun­ an tersebut diayatakan oleh G.M. Meier dan R.E Baldwin dalam bukunya Pembangunan Ekonomi sebagai berikut :

  Pembangunan ekonomi adalah suatu proses, dengan proses mana pendapatan national n i l suatu pereko nomian bertambah selama periode waktu yang pau- jang* Dan jika tingkat pembangunan itu .lebih be­ sar dari pada tingkat pertambah&n penduduk, maka pendapatan riil per kapita akan bertarnbalu 1

  Penduduk dapat juga dipandang sebagai pelaksana - dalam pembangunan, seperti yang dinyatakan oleh Sadono - Sukirno :

  Penduduk merupakan unsur penting dalam kegiatan ekonomi dan dalam usaha untuk niembangun suatu perekonomian. Dalam usaha meningkatkan produksi dan mengembangkan kegiatan ekonomi penduduk me-

  '^Gerald M. Meier dan Robert E. Baldwin, PembanK- un.an ekonomi . Bharata, Jakarta, 1972, Jilid I, hal. 6

12 I

  M l l ^

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  megang peranan yang penting karena ia menyedia­ kan tenaga kerja, tenaga ahli, pimpinan perusa- haan yang diperlukan untuk menciptakan kegiatan ekonomi. 2

  Dengan telah mengetahui pentingnya peranan pondu- duk dalam pembangunan seperti yang telah diuraikan sebe- lumnya, maka pengetahuan tentang jumlah penduduk pada su atu waktu eangat penting untuk dijadikan bahan untuk me- nyusun strategi pembangunan. Sehingga akan diperoleh gam baran tentang kebutuhan penduduk akan bahan makanan, pa- kaian, sekolah dan lapangan pekerjaan.

  Aspek kependudukan yang perlu diperhatikan oleh - Indonesia dalam melaksanakan pombangunannya adalah :

  a. Adanya tingkat pertumbuhan penduduk yang masih relatif tinggi, b. Adanya struktur umur penduduk yang tidak favo­ rable c. Adanya dietribusi penduduk yang tidak merata.

  d. Kualitas penduduk yang rendah, ad.a, Adanya tingkat pertumbuhan penduduk yang masih re­ latif tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia masih rela­ tif tinggi yaitu 2,1 persen pada kurun waktu 1961- 1971 dan meningkat monjadi 2,3 persen pada kurun waktu 1971 - 1980.

  Tingkat pertumbuhan penduduk tersebut dipengaruhi-

  13 Sadono Sukirno, Kkonoml Pembangunan. cetakan ke

  dua, Borta Coral;, Medan, 1981, hal. i?^

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  14

  oleh tiga komponen, yaitu : tingkat kelahiran,ting kat kematian, dan migrasi. Walaupun tingkat kela- hiran di Indonesia sudah bisa diturunkan melalui usaha-usaha pembataean kelahiran yang di Indonesia dikenal dengan Program Keluarga Berencana, naraun - penurunan tingkat kelahiran tersebut masih lebih besar penurunan tingkat kematian, Sehingga ting­ kat pertumbuhan penduduk di Indonesia masih rela- tif tinggi. Besarnya penurunan tingkat kematian disebabkan ada nya kemajuan di bidang kedokteran, adanya kenaikan etandar hidup dan adanya perbaikan fasilitas kese- hatan.

  Sedangkan pengaruh; migrasi terhadap pertumbuhan - penduduk di Indonesia sangat kecil, karena migra- ei sangat sedikit dilakukan kecuali migrasi dalam negeri (antar propinsi). ad.b. Adanya struktur umur yang tidak favorable.

  Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh perkembang an tingkat kelahiran, tingkat kematian dan migrasi pada masa sebelumnya,' Tingginya tingkat kelahiran menyebabkan besarnya proporsi golongan penduduk - usia muda. Di Indonesia golongan penduduk ..usia 0 - 1 4 tahun pada tahun 1980 mencapai 40,3 persen.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  15 Golongan penduduk usia muda tersebut sering dise-

  but sebagai dependent group1 yaitu kelompok yang tergantung kelompok usia produktif (usia Ik - 59 tahun)* Besarnya proporsi penduduk usia muda ter­ sebut akan menyebabkan lebih besarnya biaya ekono mi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup nya, ad.c, Adanya distribusi penduduk yang tidak raerata.

  Penyebaran penduduk di Indonesia tidak merata,ter utaraa antara pulau Jawa dengan pulau-pulau besar lainnya (Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya).

  Pulau Jawa yang luasnya hanya 6,9 % dari luas wi- layah Indonesia dihuni kira-kira 62 % penduduk In donesia* Sehingga kepadatan penduduk di pulau Ja- wa mencapai 690 jiwa/km , sebaliknya kepadatan _ - p

  penduduk di Sumatra hanya

  59 jiwa/km dan di Kali

  P

  mantan 12 Jiwa/km • Hal tersebut akan menyebabkan adanya kelebihan te naga kerja di pulau Jawa, eedangkan di luar pulau Jawa yang mempunyai sumber daya alam yang besar - sumber daya manusianya sedikit, Sehingga sumber -■ daya alam yang beear tersebut belum dapat diman- faatkan secara optimal, ad.d* Kualitas penduduk yang rendah,

  Rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengeta-

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  16 huan penduduk menyebabkan kualitas penduduk rendah.

  Sedangkan untuk raelaksanakan pembangunan diperlu - kan tenaga kerja yang mempunyai kualitas yang se­ suai dengan kebutuhan pembangunan,

  Dari keempat aspek kependudukan tersebut menun - jukan bahwa masalah kependudukan tidak saja tingkat per­ tumbuhan penduduk yang tinggi , tetapi struktur umur pen­ duduk, distribusi penduduk dan kualitas penduduk juga - perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembangunan,

  Pertumbuhan penduduk pada waktu yang lalu akan mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja pada saat ini, begitu juga pertumbuhan penduduk pada saat ini akan mem­ pengaruhi pertumbuhan angkatan kerja pada waktu yang akan datang. Karena seseorang yang dilahirkan pada saat ini membutuhkan waktu untuk dapat digolongkan ke dalam angkatan kerja,

  Hal tersebut dinyatakan oleh Lloyd G, Reynold da­ lam bukunya 'labor Economics and Labor Relation1 6ebagai berikut : "These fluctuations in population growth are - reflected in fluctuations in labor force growth; but there is long lag, bccause it takes time for young peo - pie to grow up and begin to workM, 3

  ^Lloyd G, Reynold, Labor Economics and labor re­ lations. seventh edition, Prentice-Hall India, New Del­ hi, 1978, hal.22

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  17 Selain keempat aspek kependudukan yang telah di­

  sebutkan sebeluranya, hal lain yang perlu diperhatikan da lam pembangunan adalah adanya tingkat pertumbuhan angkat an kerja yang masih lebih tinggi dibandingkan perturabuh- an penduduknya. Masalah tersebut akan lebih mengena lagi jika dihubungkan dengan penciptaan kesempatan kerja.

  Keadaan tersebut sering terjadi pada negara-nega- ra berke'mbang, seperti yang dinyatakan oleh Sadono Sukir no, sebagai berikut pertarabahan penduduk yang sa­ ngat pesat akan raenimbulkan perkembangan jumlah tenaga - kerja yang hampir sama cepatnya. Akan tetapi di lain pi­ hak, negara-negara itu mempunyai kemampuan yang jauh le­ bih terbatas untuk menciptakan lapangan kerja baru". ^

  Di Jav/a Timur sendiri, pertumbuhan angkatan kerjanya le­ bih cepat dibandingkan pertumbuhan penduduknya.

  Dari dua keadaan yang saling bertentangan terse - but akan menyebabkan timbulnya pengangguran yang sema­ kin serius yang dapat menghambat jalannya pembangunan.

  Penduduk adalah sumber dari tenaga kerja, pendu - duk terdiri dari ’tenaga kerja* atau 1penduduk usia ker- ja* dan 'bukan tenaga kerja* atau 'bukan penduduk usia - kerja1. Untuk pembahasan selanjutnya kita pergunakan sa- ja istilah *penduduk usia kerja* dan 'penduduk bukan usia kerja *. o p h a l .

  ^ Sadono Sukirno, cit. 173

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  18 Pengertian penduduk usia kerja dan penduduk bukan

  usia kerja hanya dibedakan oleh batas umur* " Tiap nega- ra memilih batasan umur yang berbeda karena situasi te­

  b e r b e d a " * 5

  naga kerja masing-raasing negara juga Di Indonesia batas umur penduduk usia kerja ada­ lah 10 tahun atau lebih tanpa batas umur maksimum, se­ dangkan penduduk dibawah umur 10 tahun digolongkan seba­ gai penduduk bukan angkatan kerja.

  Hal tersebut berdasarkan kenyataan di Indonesia bahwa pada penduduk usia muda sudah banyak yang bekerja atau mencari pekerjaan. M Demikian juga Indonesia tidak menganut batas umur maksimum, Alasannya adalah bahwa In-

  £ donesia belura mempunyai jaminan sosial nasional". Penduduk usia kerja terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja* Jadi angkatan kerja adalah ba- gian langsung dari penduduk usia kerja. Bagi Indonesia , menurut sensus penduduk 1980, angkatan kerja adalah pen­ duduk yang telah berumur 10 tahun atau lebih yang secara fisik maupun mental sehat, baik yang sudah bekerja mau­ pun yang sedang mencari pekerjaan.

  Menurut Lloyd G. Reynolds yang termasuk dalam ang katan kerja adalah : " An individual is counted as be- ^ Payaman J. Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sum­ ber Dava Manusia. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Uni­ versitas Indonesia, Jakarta, 1985* hal.2

6 Ibid.hal.2

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  19

  ing in the labor force if he is able to work and either 7 has a job or is 'actively1 seeking work Jadi dari dua definisi tersebut dapat disirapulkan bahwa : ____ __________________________ ...

  ANGKATAN KERJA = PEKERJA + PENGANGGUR Besarnya angkatan kerja tersebut mencerminkan pe­ nyediaan tenaga kerja, karena penyediaan tenaga kerja da lam masyarakat adalah jumlah orang yang menawarkan jasa nya untuk proses produksi baik yang sudah bekerja maupun mencari pekerjaan.

  ANGKATAN KERJA = PENYEDIAAN TENAGA KERJA Sedangkan bukan angkatan kerja adalah golongan - penduduk yang telah berumur 10 tahun atau lebih tetapi - dengan sukarela tidak bekerja maupun raencari pekerjaan,

  Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari 3 golongan, sebagai berikut :

  1. Golongan yang bersekolah. yaitu mereka yang kegiatannya hanya atau teru- tama sekolah*

  2. Golongan yang mengurus rumah tangga. yaitu golongan yang mengurus rumah tangga tan- pa memperoleh upah.

  3. Golongan lain-lain yang tergolong lain-lain ini ada 2 raacam : 'Lloyd G. Reynolds, op cit. hal.25.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  20 a. Penerima pendapatan.

  yakni mereka yang tidak melakukan kegia - tan ekonomi tetapi memperoleh pendapatan seperti tunjangan pensiun, bunga atas sim panan atau sewa atas milik. b'.» Mereka yang hidupnya tergantung dari orang lain miealnya karena lanjut usia,ca cat, dalam penjara atau sakit kronis. 8

  Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa angkat­ an kerja adalah bagian langsung dari penduduk usia kerja Jadi besar dan perkembangan angkatan kerja dipengaruhi - oleh dua sumber :

  1, Golongan penduduk yang memasuki usia 10 tahun,

  2. Golongan penduduk usia 10 tahun atau lebih te­ tapi bukan angkatan kerja.

  Untuk mereka yang termasuk dalam kelompok bukan angkatan kerja (kelompok yang disebut terakhir), sewak - tu-waktu dapat masuk dalam angkatan kerja. ,.kelompok ini dapat juga disebutkan sebagai angkatan kerja poten - sial".^ Kecuali mereka yang hidupnya tergantung orang la in, misalnya : lanjut usia, cacat dan sakit kronis.

  Untuk lebih jelasnya hubungan antara penduduk,pen duduk usia kerja, angkatan kerja dan bukan angkatan ker­ ja dapat kita lihat pada gambar komposisi penduduk dan - tenaga kerja pada halaman berikut ini.

  o p

  ® Payaman J. Simanjuntak, cit. hal.6 ^ Payaman J. Simanjuntak, loc cit. K O M P O S

  I S

  I PE ND UD UK DA N TE NA GA K E R J A

  21 Su mb er : Pa ya ma n J* S i m a n j u n t a k , P e n g a n t a r Su mb er Da ya M a n u s i a . ha l.

  1

  5 ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Z D

  2. pentingnva Perluasan Kesempatan Ker.ia dalam Pembang - unan.

  Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa pertumbuhan penduduk yang cepat akan mengakibatkan ber- bagai masalah dalam pembangunan. Pertumbuhan penduduk - yang cepat juga bisa menakibatkan merosotnya pendapatan per kapita. \

  i, Suatu hal yang pasti bahwa setiap penambahan jum­

  lah penduduk pada suatu waktu tertentu akan merupakan - penambahan jumlah angkatan kerja di suatu waktu yang la­ in. Jadi pertumbuhan penduduk yang terus menerus akan me ningkatkan jumlah angkatan kerja secara terus menerus pu la.

  Pada hakekatnya setiap individu menginginkan ke- hidupan yang bertambah baik. Dengan dasar inilah maka se tiap individu dituntut berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan meningkatkan kualitas hidupnya.

  Berdasarkan kenyataan tersebut, di negara-negara berkembang termasuk Indonesia yang mempunyai jumlah pen­ duduk yang besar dan tingkat pertumbuhan penduduknya yang masih relatif tinggi dituntut adanya pembangunan da lam hal ini perluasan kesempatan kerja.

  Pada umumnya kebijaksanaan pembangunan mempunyai tujuan : meningkatkan pendapatan per kapita dengan ce­ pat; menyediakan kesempatan kerja yang cukup; pemcrataan pendapatan; memperbaiki struktur perekonomian; dan peme-

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  23

  rataan pembangunan antar daerah, Seraua tujuan kebijaksanaan pembangunan tersebut - adalah penting, tetapi ada kemungkinan adanya perten- tangan antara tujuan yang satu dengan yang lain. Maka da lam kebijaksanaan pembangunan tersebut perlu ditentukan tujuan mana yang harus didahulukan, sesuai dengan keada- an negara yang bersangkutan.

  Pada umumnya setiap kebijaksanaan pembangunan menginginkan kenaikaii pendapatan per kapita yang cepat , tetapi jika negara tersebut menghadapi adanya tingkat - pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi maka kebijaksana an pembangunan terutama harus harus ditujukan kepada per luasan kesempatan kerja untuk menampung pertambahan ang­ katan kerja yang cepat tersebut.

  Untuk lebih jelasnya tentang arti dari pembangun­ an marilah kita ikuti beberapa pembahasan tentang pern- bangunan ekonomi yang merupakan dasar pemikiran bebera­ pa penulis.

  Menurut H. Spencer, pembangunan ekonomi dapat di- artikan sebagai berikut : Pembangunan ekonomi merupakan sebuah proses, di- mana sebuah perekonomian mencapai suatu gerakan keatas atau transforraasi seluruh sistem sosio-eko nominya, dan termasuk didalamnya perbaikan-perba- ikan dalam kwalitas sumber-sumbcr dayanya maupun perubahan-perubahan positif pada sikapnya,lembaga lembaga atau pranatanya serta nilai-nilainya. 10 ^ Winardi, Pengantar Ekonomi Pembangunan, Edi - si III, Penerbit Tarsito, Bandung, 1983, hal,29*

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Zk

  Menurut Sadono Sukirno, pembangunan celain bertu- juan meningkatkan pendapatan per kapita dalam jangka pan jang juga meliputi pembangunan politik, sosial dan kebu- dayaan.

  Pembangunan ekonomi hanya meliputi usaha masyara- kat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan raem- pertinggi tingkat pendapatan masyarakat, sedang - kan keseluruhan usaha-usaha pembangunan meliputi juga usaha-usaha pembangunan sosial, politik dan kebudayaan. Dengan adanya pembatasan diatas maka pengertian pembangunan ekonomi pada umumnya dide- finisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. 11

  Sedangkan oleh Todaro, pembangunan mempunyai ar- ti yang lebih luas, sebagai berikut : pembangunan haruslah diartikan sebagai su­ atu proses multidimensional yang melibatkan peru- bahan-perubahan besar dalam struktur sosial, si- kap-sikap mental yang sudah terbiasa dan lembaga- lembaga nasional termasuk juga percepatan/aksele- rasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketirapangan dan pemberantasan kemiskinan yang absolut". 12

  Dari ketiga pendapat tersebut terlihat bahv/a pem­ bangunan tidak saja ditujukan untuk menaikan pendapatan per kapita saja tetapi juga mengurangi kemiskinan, ke- timpangan serta memperbaiki struktur perekonomian.

  Untuk melaksanakan pembangunan tersebut diperlu - kan strategi pembangunan yang sesuai dengan kondisi nega ra yang bersangkutan. Kal-hal yang perlu diperhatikan da lam menyusun strategi pembangunan adalah : sumber daya -

  11 Sadono Sukirno, op cit. hal. 13

  12 Michael P* Todaro,Economic Development in the

  Third World. Terjemahan Aminuddin dan Mursid, Ghalia In­ donesia, Jakarta, 1953, Jilid I, hal. 12^-125-

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  25 manusia, sumber daya alam yang tersedia serta modal.

  Selain ketiga unsur tersebut, masih ada lagi yang perlu diperhatikan dalam metiyusun strategi pembangunan, yaitu : teknologi, yang raencakup cara, proses dan sare - na yang digunakan dalam proses produksi.

  Pemilihan dan penggunaan teknologi perlu dilaku- kan secara selektif dan bijaksana karena jika teknologi yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi yang ada, ma­ ka teknologi dapat mempersempit kesempatan kerja. Selan- jutnya akan menimbulkan pengangguran yang dapat mengham- bat pembangunan.

  Oleh karena itu pe'nggunaan teknologi diharapkan - bisa memberikan keseimbangan antara penggunaan teknologi padat modal dan teknologi padat karya yang bertujuan un­ tuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang dikehen - daki dan tuntutan kesempatan kerja yang harus disedia - kan.

  Indonesia seperti halnya dengan negara-negara ber kembang lainnya mempunyai jumlah penduduk dan angkatan - kerja yang cukup besar diharapkan bisa menjadi kekuatan yang besar pula dalam pembangunan.

  Dalam pembangunan, sumber daya manusia dalam hal ini angkatan kerja mempunyai dua arti : a. Sebagai faktor produksi, diharapkan seluruh - angkatan kerja dapat ikut aktif dalm proses produksi•

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  26

  b. Sebagai obyek pembangunan yaitu yang menikmati hasil-hasil pembangunan, diharapkan dapat ikut mengkonsumir barang dan jasa yang dihasilkan - pembangunan.

  Dengan demikian dengan jalan memberikan pekerja­ an pada angkatan kerja berarti ikut menunjang pembangun- an itu sendiri. Karena dengan bekerja akan memperoleh - pendapatan yang selanjutnya dapat digunakan untuk meng- konsumir barang dan jasa yang dihasilkan pembangunan , dengan deraikian pembangunan akan berjalan terus.

  Untuk memberikan pekerjaan pada angkatan kerja - yang jumlahnya banyak pada saat ini dan yang akan datang diperlukan suatu kebijaksanaan perluasan kesempatan ker ja dalam pembangunan.

  Beberapa Pengertian dan Definisi.

  Di dalam skripsi iiini akan banyak digunakan isti - lah-istilah yang mungkin dapat diartikan berbeda-beda , karena memang adanya perbedaan pengertian dan definisi dari waktu ke waktu maupun dari suatu negara ke negara - yang lain.

  Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran maka dalam skripsi ini akan dilakukan penyeragaman istilah - yang sesuai dengan definisi dan konsep yang digunakan - di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa pengertian dan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  2?

  definisi yang biasa digunakan di Indonesia, a. Penduduk usia kerja.

  Bagi Indonesia batasan penduduk usia kerja ada lah usia 10 tahun atau lebih tanpa batas usia maksimura. Biasanya perbedaan definisi terletak pada batas usia minimum dan maksimum.

  b. Angkatan Kerja* Menurut sensus penduduk 1980, angkatan kerja - didefinisikan sebagai golongan penduduk yang berusia 10 tahun atau lebih secara fisik dan mental sehat dan mampu bekerja, baik yang su­ dah bekerja maupun yang sedang mencari peker - jaan. Dalam hal ini tidak termasuk golongan - penduduk tertentu, misalnya : ibu rumah tangga, pelajar/mahasiswa, pensiunan dan mereka yang secara sukarela tidak bekerja*

  c. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah per- bandingan antara jumlah penduduk yang bekerja dan yang mencari pekerjaan (angkatan kerja) terhadap penduduk usia 10 tahun atau lebih. jumlah angkatan kerja. TPAK = Jumlah penduduk usia^ 0 tahun atau lebih

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB III PERKEMBANGAN PENDUDUK DAN ANGKATAN KERJA DI JAWA TIMUR 1. Perkembangan Penduduk di Jawa Timur. Menurut hasil sensus penduduk 1971* penduduk Ja-

  wa Timur berjumlah 25*516.999 jiwa. Pada tahun 1980 jum lah penduduk Jawa Timur meningkat menjadi 29*188*852 ji wa. Jadi angka pertumbuhan penduduknya adalah 1,49 % ti ap tahun selama periode tersebut yang berarti masih di bawah angka pertumbuhan penduduk nasional yaitu 2,32 % tiap tahun.

  Rendahnya angka pertumbuhan penduduk di Jawa Ti­ mur dibandingkan angka pertumbuhan penduduk secara na­ sional mungkin karena berhasilnya pelaksanaan program keluarga berencana.

  Ditinjau dari kepadatan penduduknya, Jawa Timur p yang mempunyai luas km atau 6ekitar 2,5 % da­

  47.992

  ri luas wilayah Indonesia, dihuni oleh 29*188*852 jiwa atau sekitar 19»7 % dari seluruh penduduk Indonesia. hingga kepadatan penduduk di Jawa Timur ptda tahun 1980

  p

  adalah 690 jiwa/km , hal ini menempatkan Jav/a Timur pa­ da urutan keempat setelah DKI Jakarta, Jawa Tengah dan DI Yokjakarta^

  Untuk lebih jelasnya tentang garabaran penduduk - di Jawa Timur baik mengenai angka pertumbuhan, penyeba-

  28

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  29

  ran dan kepadatan penduduk, kita bagi dulu Propinsi Ja­ wa Timur menjadi 7 eks kar.esidenan yaitu : Eke Karesiden an Bojonegoro, Madiun, Kediri, Surabaya,Malang, Besuki , dan Madura,

  1*1. Kepadatan Penduduk di Jawa Timur.

  Baiklah sekarang kita perhatikan kepadatan pendu­ duk di Jawa Timur menurut eks karesidenan, disitu nampak bahwa penyebaran penduduk tidak merata sehingga kepadat­ an penduduk di tiap-tiap eks karesidenan tersebut juga berbeda.

  TABEL 1 KEPADATAN PENDUDUK DI JAWA TIMUR MENURUT EKS KARESIDENAN TAHUN 1971, 1980, 1985.

  | Kepadatan Penduduk Luas Daerah (jiwa/km2)

  No. Eks Karesidenan (km2)

  SP'71 SP'BO SUPAS'85 522

  1. Bojonegoro 6.101,52 413 479 Madiun

  612 642 2. 5.603,81 569

  704 Kediri 6.153,70 789 839

  3. Surabaya 4.005,38 1074 1330 1434 4.

  Malang 9.421,25 507 587 629 5.

  Besuki 378 388

  6. 11.749,14 343 Madura if.887,18 488 550

  587 7. 648

  JAWA TIMUR 609

  47.921,98 553 Sumber : Penduduk Jawa Timur 1985, Kantor Statistik - Propinsi Jawa Timur, diolah kembali.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  30 Dari tabel 1 tersebut dapat kita lihat pcrkembang

  an kepadatan penduduk di Jawa Timur. Sks Karesidenan Su­ rabaya mempunyai luas wilayah yang paling sempit yaitu: p

  4005,38 km dihuni oleh 4.303.521 jiwa, sehingga kepa- p datan penduduknya mencapai 1074 jiwa/km' * ini mertipakan angka kepadatan penduduk tertinggi di Jawa Timur pada ta hun 1971.