45 52. Titik Sugara Amirul Amalia Lilis Maghfuroh

  

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER

LEHER RAHIM PADA WANITA DEWASA AWAL

DI DUSUN PLALANGAN DESA PLOSOWAHYU

KECAMATAN LAMONGAN

Titik Sugara, Amirul Amalia, Lilis Maghfuroh

  

ABSTRAK

…………......……….…… …… . .…. …… … ......………. …… …… . .….

  Deteksi dini kanker merupakan usaha untuk menemukan adanya kanker yang masih dapat disembuhkan, yaitu kanker yang belum tumbuh, masih kecil, masih lokal, masih belum menimbulkan kerusakan yang berarti, pada golongan masyarakat tertentu dan pada waktu tertentu. Untuk melakukan tindakan medis promotif dan preventif sehingga dapat menyelamatkan jiwa penderita dari karsinoma serviks salah satunya dengan pap smear dan metode terbaru IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) masalah penelitian ini adalah meningkatnya jumlah penderita kanker leher rahim dengan judul gambaran pengetahuan tentang deteksi dini kanker leher rahim pada wanita dewasa awal di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan.

  Pada penelitian ini menggunakan Desain Deskriptif dengan Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive sampling dan tabel distribusi yang dikonfirmasi dalam bentuk prosentase dan narasi. jumlah populasi 122 orang dan menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan diambil seluruh wanita dewasa (21-40) tahun di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan yang memenuhi kriteria semua wanita dewasa yang bersedia diteliti. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive sampling dan analisa data dengan menggunakan metode deskriptif dengan tabel distribusi yang dikonfirmasi dalam bentuk prosentase dan narasi.

  Hasil analisa dalam penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah wanita dewasa mempunyai pengetahuan cukup yaitu 62 orang atau 58,5 % tentang deteksi dini kanker leher rahim. Dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilaksanakan di Dusun Plalangan Desa

  Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan menunjukkan bahwa sebagian wanita dewasa mempunyai pengetahuan cukup tentang deteksi dini kanker leher rahim.Responden yang mempunyai pengetahuan cukup perlu adanya peningkatan informasi serta penyuluhan dini petugas kesehatan yang berkompeten sehingga penderita tidak jatuh dalam kondisi yang jelek. Semakin dini pemeriksaan itu dilakukan maka semakin kecil wanita dewasa beresiko terkena kanker serviks.

  Kata kunci : pengetahuan, kanker keher rahim, deteksi dini.

  PENDAHULUAN

  (serviks) atau karsimona serviks uterus . …… . … … . merupakan kanker pembunuh wanita nomor

  Deteksi dini Kanker merupakan dua didunia setelah kanker payudara usaha untuk menemukan adanya Kanker (Seksfile, 2007). yang masih dapat di sembuhkan, yaitu

  Menurut Sumarjati Arjso, Kanker yang belum tumbuh, masih kecil, penyuluhan mengenai bahaya kanker serviks masih Lokal, masih belum menimbulkan dan pencegahannya perlu digalakkan agar kerusakan yang berarti, pada golongan lebih banyak perempuan Indonesia masyarakat tertentu dan pada waktu tertentu. memperoleh kesempatan untuk mendapat

  (Dhaniati Lis, 2009) informasi tentang deteksi dini dan Kanker leher rahim merupakan pencegahan kanker serviks. (Ningharmanto, penyakit akibat tumor ganas pada daerah 2009). mulut rahim (serviks). Kanker leher rahim

  Di negara maju, masalah penemuan lesi prakanker serviks telah menjadi bagian dari pelayanan rutin kesehatan masyarakat, sehingga diharapkan kejadian kanker serviks akan semakin berkurang atau dijumpai dalam keadaan stadium dini. Untuk melakukan tindakan medis promotif dan preventif sehingga dapat menyelamatkan jiwa penderita dari karsimona serviks salah satunya dengan pap smear ( Maunaba, Ida Bagus 2001 : 632)

  Tetapi kini ada metode terbaru yang lebih murah dengan tingkat keakuratan tinggi, yakni tes IVA yang ditemukan oleh Dr. dr. Dwiyana Ocviyanti, SpOG (K). (Diananda, Rama 2008 : 56)

  Menurut Yayasan Kanker Lndonesia (YKI), penyakit ini telah merenggut lebih dari 250.000 perempuan didunia dan terdapat lebih dari 15.000 kasus Kanker Serviks baru, yang kurang lebih merenggut 8.000 kematian di Indonesia setiap tahunnya. ( Diananda, Rama ,2008 : 56 )

  Berdasarkan data yang didapat dari survei awal di Poli Onkologi RSU dr. Soegiri Lamongan Tahun 2008 jumlah penderita kanker leher rahim tiap bulannya selama bulan April sebanyak 25 orang, Mei 25 orang serta Juni 29 orang. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penderita kanker leher rahim setiap bulannya meningkat. Dan berdasarkan survey oleh peneliti di dusun plalangan desa plosowahyu dari 10 responden 2 ( 20% ) yang belum tahu dan 8 ( 80% ) yang belum tahu tentang deteksi dini kanker leher rahim.

  Sampai saat ini masih ada anggapan yang berkembang dimasayarakat bahwa kanker adalah suatu penyakit keganasan yang sulit disembuhkan bahkan sulit dalam pelaksanaan penanggulangannya.sosial ekonomi masyarakat yang kurang baik, kurang gizi, kebersihan dimana lingkungan yang jelek menyebabkan angka kejadian dari kematian ibu akibat kanker leher rahim semakin bertambah. Sementara satu-satunya penyakit kanker yang hanya bisa dicegah adalah kanker leher rahim, asalkan diketahui secara dini.

  Tingkat pengetahuan dan kesadaran akan penyakit kanker leher rahim masih kurang dipahami masyarakat. Oleh karena kesibukan dan tidak adanya sumber dana yang bersangkutan tidak kontrol ulang kembali, sehingga penderita sudah datang dalam keadaan stadium lanjut. Sehingga sangat memungkinkan mempengaruhi meningkatnya penderita kanker leher rahim. (yayasan penanggulangan kanker leher rahim : 2001 :1).

  Deteksi dini kanker merupakan salah satu upaya yang paling efektif. jika kanker ini dapat dideteksi sedini mungkin maka angka kesembuhannya sangat tinggi. Maka dari itu diperlukan suatu upaya untuk mengubah anggapan masyarakat tersebut untuk meningkatkan betapa pentingnya deteksi dini kanker leher rahim, karena dapat mempertahankan derajat kesehatan secara optimal dan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian, dengan jalan melakukan upaya pencegahan dan penanganan yang cepat, tepat dan sesuai target sasaran yang diharapkan.

  Dengan fenomena yang ada di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Gambaran Pengetahuan Tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Pada Wanita Dewasa awal di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu, Kabupaten Lamongan Tahun 2009”

METODE PENELITIAN

  .… … .… Dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif (Notoatmodjo,Soekidjo, 2005:138)

  Populasinya adalah seluruh Wanita Dewasa diDusun Plalangan Desa Plosowahyu Kabupaten Lamongan sebesar 122 orang.

  Sampel yang digunakan adalah Sebagian Wanita Dewasa di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kabupaten Lamongan 2009 Sebesar 106 orang

  HASIL . PENELITIAN

  …

1. Data Umum 1) Karakteristik Responden (1) Karakteristik responden berdasarkan umur.

  Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Di Dusun Plalangan Desa Plososwahyu Kecamatan Lamongan Tahun 2009.

  Karakteristik responden berdasarkan paritas wanita dewasa memperoleh hasil yang digambarkan pada tabel 4 sebagai berikut :

  3

  4 PNS Petani Wiraswasta

  IRT

  4

  38

  19

  45 3,7% 35% 17,9%

  42,4% Jumlah 106 100%

  Dari hasil tabel 3 diatas menunjukkan bahwa hampir setemgahnya responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu 45 orang atau 42,2% dan sebagian kecil responden bekerja sebagai PNS yaitu 4 orang atau 3%.

  (4) Karekterisrik responden berdasarkan paritas

  Tabel

  1

  4 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak Di Dusun Plalangan Desa Plososwahyu Kecamatan Lamongan Tahun 2009 No Jumlah anak Frekuensi Prosentase

  1

  2

  3

  4 Tidak/belum punya

  1 2-3 > 3

  12

  33

  40

  21 11,3% 31,1% 37,7% 19,8% Jumlah 106 100%

  Dari hasil tabel 4 di atas menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden memiliki 2-3 anak yaitu 40 orang atau 37% dan sebagian kecil responden belum atau

  2

  3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Dusun Plalangan Desa Plososwahyu Kecamatan Lamongan Tahun 2009 No Pekerjaan Frekuensi Prosentase

  No Umur Frekuensi Prosentase

  Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Tahun 2009 No Pendidikan Frekuensi Prosentase

  1

  2

  3

  4 21-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun 36-40 tahun

  14

  18

  26

  48 13,2% 16,9% 24,5% 45,2% Jumlah 106 100%

  Dari hasil tabel 1 di atas dapat ditunjukkan bahwa hampir setengahnya responden berumur 36-40 tahun yaitu orang 48 atau 45,2% dan sebagian kecil responden yang berumur 21,25 tahun yaitu 14 orang atau 13%.

  (2) Karakteristik responden berdasarkan pendidikan.

  Karakteristik responden berdasarkan pendidikan wanita dewasa memperoleh hasil yang digambarkan pada tabel 2 sebagai berikut :

  1

  Tabel

  2

  3

  4 SD SLTP SLTA PT

  33

  21

  46

  6 31,8% 20% 43%

  6% Jumlah 106 100%

  Dari hasil tabel 2 diatas menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden berpendidikan SMA yaitu 46 orang tua 43% dan sebagian kecil responden yang berpendidikan sarjana yaitu 6 orang atau 6%.

  (3) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

  Karakteristik responden berdasarkan umur pada wanita dewasa memperoleh hasil yang digambarkan pada tabel 1 sebagai berikut :

  Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan wanita dewasa memperoleh hasil yang digambarkan pada tabel 3 sebagai berikut : tidak mempunyai anak yaitu 12 orang atau Dari tabel 6 diatas dapat dilihat 11,3 %. bahwa lebih dari setengah responden atau 61,3 % memiliki tingkat pengetahuan baik

  2. Data Khusus

  dan sebagian kecil responden 6,5 % telah Distribusi pengetahuan responden memiliki pengetahuan kurang tentang kanker tentang deteksi dini kanker leher rahim di leher rahim.

  Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan tahun 2009.

  2) Pengetahuan responden tentang Tabel 5 Distribusi pengetahuan penyebab kanker leher rahim responden tentang deteksi dini

  Pengetahuan responden tentang

  kanker leher rahim di Dusun

  penyebab kanker leher rahim di Dusun

  Plalangan Desa Plosowahyu

  Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan

  Kecamatan Lamongan

  Lamongan tahun 2009 dari hasil penelitian

  Kabupaten Lamongan bulan

  memperoleh temuan sebagai tampak pada

  September 2009

  tabel berikut :

  Tabel 7 Distribusi responden tentang No Pengetahuan Jumlah Prosentase penyebab kanker leher rahim

  1. Baik 37 34,9% di Dusun Plalangan Desa

  2. Cukup 62 58,5% Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten

  3. Kurang 7 6,6% Lamongan pada bulan

  Jumlah 106 100% September 2009

  Dari tabel 5 di atas dapat dilihat

  No Pengetahuan Jumlah Prosentase

  bahwa lebih dari setengah mempunyai

  tentang

  pengetahuan cukup yaitu 62 orang atau

  Penyebab

  58,5 % dan sebagian kecil responden mempunyai pengetahuan kurang yaitu 7

  1. Baik 73 68,8%

  orang atau 6,6 %. Dapat diuraikan dengan

  2. Cukup 26 24,5%

  sub variabel sebagai berikut :

  3. Kurang 7 6,6% 1) Pengetahuan responden tentang

  Jumlah 106 100% pengertian kanker leher rahim Tabel 6 Distribusi responden tentang

  Dari tabel 7 di atas dapat dilihat

  kanker leher rahim di Dusun

  bahwa lebih dari setengah responden atau

  Plalangan Desa Plosowahyu

  68,8% memiliki tingkat pengetahuan baik

  Kecamatan Lamongan

  dan sebagian kecil responden 6,6% telah

  Kabupaten Lamongan pada

  memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang

  bulan September 2009 penyebab kanker leher rahim.

  No Pengetahuan Jumlah Prosentase tentang 3) Pengetahuan responden tentang

  Pengertian tanda dan gejala kanker leher rahim

  1. Baik 65 61,3%

  Pengetahuan responden tentang tanda

  2. Cukup 35 33,0%

  dan gejala kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan

  3. Kurang 6 5,6%

  Lamongan Kabupaten Lamongan tahun 2009

  Jumlah 106 100%

  dari hasil penelitian memperoleh temuan sebagai tampak pada tabel berikut :

  

Tabel 8 Distribusi responden tentang memiliki tingkat pengetahuan cukup, dan

tanda dan gejala kanker leher 6,6% memiliki tingkat pengetahuan kurang rahim di Dusun Plalangan tentang pencegahan kanker leher rahim. Desa Plosowahyu Kecamatan PEMBAHASAN Lamongan Kabupaten

  .… .…

  Lamongan pada bulan

  Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini

  September 2009

  terjadi setelah orang melakukan penginderaan suatu objek tertentu, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,

  No Pengetahuan tentang Jumlah Prosentase tanda dan gejala rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

  manusia diproses melalui mata dan telinga

1. Baik 72 67,9% (Notoatmodjo, Soekidjo, 2003: 121).

  2. Cukup 29 27,3%

  Berdasarkan tabel 5 di atas menunjukkan bahwa responden sebagian besar mempunyai

  3. Kurang 5 4,7%

  pengetahuan cukup sebesar 58,5% dan

  Jumlah 106 100%

  sebagian kecil mempunyai pengetahuan kurang sebesar 6,6%. Hal ini dipengaruhi Dari tabel 8 di atas dapat dilihat oleh pendidikan seseorang dimana hasil bahwa lebih dari setengah responden atau penelitian sebagian besar pendidikan 67,9% memiliki tingkat pengetahuan baik responden adalah SMA. Hal ini bisa dan sebagian kecil responden 4,7% memiliki disebabkan karena kurangnya informasi dari tingkat pengetahuan kurang tentang tanda petugas kesehatan, media massa mengenai dan gejala kanker leher rahim. berita kesehatan yang berhubungan dengan deteksi dini kanker, ataupun dari masyarkat

4) Pengetahuan responden tentang

  sendiri yang tidak ada motivasi untuk

  pencegahan kanker leher rahim

  mencari informasi mengenai deteksi dini kanker. Pengetahuan tentang pencegahan kanker

  Pengetahuan penderita tentang deteksi leher rahim di Dusun Plalangan Desa dini meliputi : pengetahuan tentang kanker

  Plosowahyu Kecamatan Lamongan leher rahim, penyebab kanker leher rahim, Kabupaten Lamongan tahun 2009. tanda dan gejala kanker leher rahim, pencegahan kanker leher rahim sebagaimana

  Tabel 9 Distribusi responden tentang

  hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai

  pencegahan kanker leher

  berikut :

  rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan 1) Pengetahuan wanita dewasa tentang Lamongan Kabupaten kanker leher rahim Lamongan pada bulan

  Pada umumnya makin tinggi pendidikan

  September 2009

  seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang

  No Pengetahuan tentang Jumlah Prosentase pencegahan dimilikinya, sebaliknya jika seseorang

  tingkat pendidikannya rendah, akan

  1. Baik 40 37,7%

  menghambat perkembangan sikap seseorang

  2. Cukup 59 55,6%

  terhadap penerimaan, informasi dan nilai- nilai yang baru diperkenalkan. (Waqid, kkk,

  3. Kurang 7 6,6%

  2007: 31)

  Jumlah 106 100%

  Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai Dari tabel 9 di atas dapat dilihat pengetahuan baik tentang pengertian kanker bahwa sebagian besar responden atau 55,6% leher rahim 61,3% dan pengetahuan kurang 5,6%.

  Berdasarkan uraian diatas sebagian besar wanita dewasa berpendidikan menengah keatas. Selain itu wanita dewasa telah mempunyai modal untuk mencari kesembuhan dengan jalan periksa atau kontrol ke petugas kesehatan yang berkompenten untuk mendapatkan pengobatan.

  Berdasarkan uraian diatas sebagian besar wanita dewasa berpendidikan menengah keatas. Selain itu wanita dewasa telah mempunyai modal untuk mencari kesembuhan dengan jalan periksa atau kontrol ke petugas kesehatan yang berkompenten untuk mendapatkan pengobatan.

  1) Lebih dari setengah responden mempunyai pengtahuan baik tentang pengertian kanker leher rahim. 2) Lebih dari setengah responden mempunyai pengetahuan baik tentang penyebab kanker leher rahim.

  1. Kesimpulan

  . …

  Hal ini bisa disebabkan karena dua kemungkinan yaitu dari petugas kesehatan yang meliputi kurangnya informasi dan penyuluhan petugas

  Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup tentang pencegahan kanker leher rahim, yaitu sebanyak 55,6% dari jumlah responden.

  Hal ini mungkin dipengaruhi oleh usia responden. Hasil penelitian yang menunjukkan penderita sebagian besar berusia 36-40 tahun, sehingga semakin tua umur seseorang maka fungsi dan ketajaman memori akan mengalami penurunan secara perlahan. Bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan dalam aspek fisik dan psikologis mental. (Waqid, dkk, 2007: 31).

  4) Pengetahuan Wanita dewasa tentang pencegahan kanker leher rahim

  Menurut WHO wanita berpendidikan lebih mampu berkomunikasi dan pada gilirannya lebih mampu menyeleksi informasi yang mereka butuhkan dari petugas pelayanan (Widyaningrum, 1999: 10).

  2) Pengetahuan wanita dewasa tentang penyebab kanker leher rahim

  67,9 dan sebagian kecil responden 4,7%. Hal ini disebabkan oleh pendidikan responden yang sebagian besar adalah berpendidikan SMA.

  Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik tentang tanda dan gejala

  Semakin tinggi pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi, sehingga makin banyak pola pengethuan yang dimiliki (Kuncoroningrat,2003:67). Menurut WHO Wanita berpendidikan lebih mampu berkomunikasi dan pada giliranya mampu menyeleksi informasi yang mereka butuhkan dari petugas pelayanan kesehatan (Widyaningrum, 1999:10)

  3) Pengetahuan Wanita dewasa tentang tanda dan gejala kanker leher rahim

  Berdasarkan uraian diatas sebagian besar wanita dewasa berpendidikan menengah keatas. Selain itu wanita dewasa telah mempunyai modal untuk mencari kesembuhan dengan jalan periksa atau kontrol ke petugas kesehatan yang berkompenten untuk mendapatkan pengobatan.

  Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui pengetahuan baik tentang penyebab kanker leher rahim sebesar 68,8% dan pengetahuan kurang 6,6%. Hal ini disebabkan oleh pendidikan responden yang sebagian besar berpendidikan SMA.

  Menurut Depkes (1998:72) bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi perilaku individu terhadap masalah kesehatan. Semakin tinggi pendidikan semakin tinggi pengetahuan tentang kesehatan sehingga kesadaran untuk melakukan perawatan diri semakin tinggi dan dengan pendidikan diharapkan terdapat peningkatan perilaku sehat

KESIMPULAN DAN SARAN

  3) Lebih dari setengah responden mempunyai pengetahuan baik tentang tanda dan gejala kanker leher rahim. 4) Lebih dari setengah responden mempunyai pengetahuan cukup tentang pencegahan kanker leher rahim.

  Azrul, A (2003). Metodologi Penelitian

  Bandung diakses tanggal 27 Agustus 2009 jam 13.03 WIB. Diananda, Rama (2008). Mengenak Seluk Beluk Kanker. Jakarta : Kata Hati.

  Dhaniati Lis, (2009). Dorong Deteksi Dini Kanker Serviks.

  Kedoteran Dan Kesejahteraan Masyarakat. Batam: Bina Rupa Aksara.

2. Saran

  Aditya, (2009). Ca Cervix. Diakses tanggal

  Kuncoroningrat (2003) Pendidikan dan

  Press.com

  Serviks Dengan Vaksin. Word

  Medika Ningharmanto, (2009). Cegah Kanker

  Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba

  Jakarta: Salemba Medika. Nursalam, (2008). Konsep Dan Penerapan

  Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

  Nursalam, (2003). Konsep Dan Penerapan

  Kedokteran. Jakarta : Media Aescullapius.

  Mansyoer, Arif (1999). Kapita Selekta

  Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan.

  cipta Manuaba, Ida Bagus Gde, (1999).

  perilaku kesehatan.Jakarta : Rhineka

  KankerServiks.dokter.indo.net.id

  30 Juli jam 19.55 WIB.http//patuaditya blngspot.com Alimul, H (2007). Metode Penelitian Dan

  jam 19.00 WIB (www.imcv.org) Ika Sarengat, (2007).

  Leher Rahim. Diakses tanggal 30 Juli

  Diharapkan mampu meningkatkan upaya peningkatan kegiatan, penyebarluasan informasi tentang kesehatan khususnya kanker leher rahim

  Draft modul pelatihan (2007). Kanker serviks dan payudara. Hanifa W, (1999). Ilmu Kandungan Edisi 2.

  Masyarakat hendaknya melakukan pemeriksaan pap smear atau IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) secara rutin dan hendaknya lebih memahami dan meningkatkan pengetahuan tentang deteksi dini yang meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta pencegahan kanker leher rahim.

  Diharapkan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya tentang kanker leher rahim.

  Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut tentang hubungan pengetahuan dengan upaya pencegahan melalui deteksi dini kanker leher rahim dengan sampel yang lebih representatif sehingga memperoleh hasil yang lebih berkualitas.

  . . . DAFTAR PUSTAKA . . .

  Diakses tanggal 30 Juli jam 20.00 WIB http://www.promosikesehatan.com.

  Andrijono (2009). Kanker Serviks Edisi kedua. Jakarta : FKUI. Anonim (2009).Pusat Promosi Kesehatan.

  pendekatan praktek Edisi Revisi,jakarta : Rhineka cipta

  Arikunto,S.(2003) Metode penelitian suatu

  Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

  Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Ika Puspitasari, (2007). Mencegah Kanker Notoatmodjo, Soekidjo (2003). Pendidikan

  Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Sobar, Alex (2003). Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung : CV.

  Bhineka Cipta.

  Pustaka Setia. Rachmad Yuliadi,(2008). Bahaya Kanker

  Serviks Bagi Wanita. Diakses tanggal Prosedur Suharsini, Arikunto (2002).

  2 Agustus 2009 jam 15.00 Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. WIB.www.kespro.info Jakarta: PT. Rineka Cipta.

  Rasidi Imam, (200). Panduan Waqid, dkk (2007). Promosi Kesehatan.

  Penatalaksanaan Kanker Ginekologi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

  Jakarta: EGC Yayasan Kanker Indonesia Cabang

  Seksfile, (2007). Kanker Leher Rahim Bisa Lamongan (2001). Tim

  Dicegah. Diakses tanggal 30 Juli jam Penanggulangan Kanker Leher

  18.00 WIB. Diakses tanggal 30 Juli Rahim Dan Payudara. jam 18.00 WIB. (http:www.unsjournals.com)