RANCANGAN GARIS GARIS BESAR KEBIJAKAN DA

RANCANGAN GARIS-GARIS BESAR KEBIJAKAN DAN PROGRAM
KERJA PIMPINAN WILAYAH PEMUDA MUHAMMADIYAH DIY

A. PENDAHULUAN
Pemuda Muhammadiyah adalah organisasi kepemudaan Islam yang besar dan kuat.
Besar, dilihat dari sisi tersedianya potensi keanggotaan, jaringan yang membentang ke
seluruh pelosok negeri dan pengaruhnya bagi kehidupan berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat. Kuat, karena kemampunya dalam mengoranisasi dan memberdayakan segala
potensi baik yang dimilikinya secara institusional maupun secara individual melalui ribuan
atau bahkan jutaan para aktivisnya di bumi persada Indonesia ini. Idealnya dengan kekuatan
dan kebesaran yang dimiliki itu Pemuda Muhammadiyah mampu tampil sebagai organisasi
massa dan keagamaan yang memiliki kekuatan daya tawar tinggi dihadapan berbagai
kekuatan sosial dan politik di tanah air dan bahkan di luar negeri. Daya tawar dan sekaligus
daya saing itu pada dasarnya bisa ditampilkan dan dipergunakan sebagai modal dasar dalam
memposisikan diri secara tempat dan proporsional dalam percaturan dan dinamika
kepemudaan, kebangsaan, kesilaman dan kepeloporan dengan tanpa sedikitpun merendahkan
nilai jual Pemuda Muhammadiyah, baik secara institusional maupun secara individual
melalui gerakan dan improvisasi para aktivisnya.
Di
masa
depan,

Pemuda
Muhammadiyah
akan bisa tampil secara ideal dan powerfull sebagai tergambar di atas hanyalah apabila
beberapa prasyarat berikut dapat terpenuhi. Prasyarat-prasyarat itu meliputi : a) adanya
leardership yang kuat, b) manajemen organisasi yang baik, c) tersedianya sumber daya dan
sumber dana organisasi yang cukup, d) tersedianya data kekuatan dan potensi organisasi yang
lengkap dan sewaktu-waktu dapat diakses dan dipergunakan, e) terbentuknya sistem dan
team work yang rapi dan kuat, f) besarnya dukungan kekuatan moral dari para aktivisnya,
g) tersedianya waktu yang cukup dari para aktivisnya untuk menjalankan roda organisasi, h)
kekuatan benteng keimanan para aktivis dan anggotanya, dan
i) kelapangan dada dan
keikhlasan yang tak pernah surut dari para penggeraknya. Tanpa semua itu janganlah
berharap terlalu besar terhadap Pemuda Muhammadiyah dimasa-masa yang akan datang.
Pemuda Muhammadiyah masa datang adalah organisasi yang mampu
menginventarisasi, memberdayakan dan menggerakkan segala potensi yang mencakup ke
semua hal di atas. Leadership yang kuat bisa didapat dengan melakukan rekayasa yang
terencana, terukur, terpetakan dan by design melalui intensifikasi dan diversifikasi model
pelatihan dan kadersasi baik dalam bidang ideologi, pengembangan wawasan dan
pengetahuan, perluasan dan pemberdayaan jaringan maupun keterampilan hidup (life skill).
Manajemen yang baik menjadi prasyarat mutlak bagi organisasi sosial keagamaan seperti

Pemuda Muhammadiyah. Terlebih di era sekarang ini dimana kian bermunculan berbagai
organisasi sosial keagamaan dan kepemudaan dengan menawarkan segala bentuk kebaruan
dan daya pikatnya. Di sisi lain Pemuda Muhammadiyah juga didesak untuk melakukan
rekonstruksi pemahaman, penghayatan paham keagamaan serta mereformulasi fondasi
ideologisnya agar gerak organisasi menjadi lebih hidup.
Kesemua itu tentu tidaklah dapat terwujud jika saja roda dan gerak organisasi masih
dikelola secara tradisional dan bergantung pada satu atau dua orang personil belaka, yang
selama ini sering diletakkan di pundak ketua dan, atau sekretaris, melainkan dengan sistem
yang semua orang terikat dan di atur oleh sistem kerja yang dibangun dan disepakati

a.
b.
c.
d.

bersama. Sistem ini dalam situasi dan kondisi apa saja musti mengandaikan adanya trust
(kepercayaan). Pada tingkat inilah kekuatan moral, keimanan yang tercermin dalam prilaku
dan tindakan serta ketulusan dan keikhlasan para pimpinan sebagai software organisasi
menjadi sangat penting dan mendasar.
Disamping itu, sebagaimana ditegaskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasarnya,

bahwa Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi otonom Muhammadiyah
merupakan lembaga perjuangan yang bertujuan menghimpun, membina, dan menggerakkan
potensi pemuda Islam serta meningkatkan peranannya sebagai kader untuk mencapai tujuan
Muhammadiyah, maka dalam setiap gerak dan langkahnya harus merupakan perwujudan
dari ajaran Islam. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa menyadari peranan dan fungsi Pemuda
Muhammadiyah sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna Amal Usaha
Muhammadiyah, maka ia harus mampu menempatkan dirinya sebagai gerakan dakwah Amar
Ma’muf Nahi Munkar, khususnya di kalangan pemuda. Keteladanan akan kepribadian Rasul
senantiasa menjiwai dan menjadi identitas keberadaan Pemuda Muhammadiyah di tengahtengah masyarakat sehingga kesejahteraan hidup yang diridhai Allah dapat tercapai.
Persoalannya adalah pada tingkat historis dan empiris, idealisme yang bercorak
normatif itu seringkali menjadi entitas yang satu sama lain tidak pernah bertemu bahkan pada
sisi-sisi tertentu seperti saling bertolak belakang. Gagasan yang bercorak idealis dan
normatif itu selamanya berada pada arasnya sendiri dan di sisi lain realitas yang terjadi pada
tingkat empiris dan histories pun berada pada arasnya sendiri pula. Tampa tak ada keselarasan
dan sinkronisasi antara kedua aras tersebut. Kendatipun semestinya antara kedua aras itu
merupakan satu kesatuan rangkaian bak ujung dengan pangkal. Apa yang terjadi pada tingkat
historis dan empiris semestinya merupakan transformasi, pengejawantahan dan kongkretisasi
dari semua gagasan pada aras idealis dan normatif. Sebaliknya gagasan pada aras normatif
dan idealis merupakan basis of value, pondasi dan standar atau kontrol moral dari apa yang
terjadi pada tingkat historis dan empiris.

Realitas semacam inilah yang pada tingkatan institusional/ organisasional
berimplikasi pada semakin lemahnya daya tawar dan daya saing organisasi dihadapan pihak
luar. Pada sisi lain keberadaan individu dan personalia pimpinan tidak lagi menjadikan
dirinya sebagai penopang kebesaran organisasi, melainkan dengan segala kreasi dan
improvisasi yang bercorak individu itu justru menjadikan organisasi sebagai institusi
penopang dan pemberi ligitimasi kepentingan individual. Pada tingkat inilah kemudian yang
muncul dan menonjol bukan lagi kolektivitas dan sistem yang organik melainkan persaingan
antar individu yang berada dalam satu lembaga organisasi untuk mencapai target-target
tertentu yang sifatnya individual dan jangka pendek.
Solusinya adalah dengan penegasan kembali atas dasar dan arah gerakan Pemuda
Muhammadiyah, fungsionalisasi di tingkat masing-masing pimpinan, konsolidasi organisasi
dan gerakan, penerapan manajemen dan pengembangan program yang tepat dan
mencerdaskan, serta peningkatan kualitas kader pimpinan. Pada konteks inilah program kerja
sebagai desain pencapaian tujuan organisasi adalah penting adanya. Program kerja adalah
cerminan idealisme sebuah organisasi tentang masa depannya dan bukan sekedar instrument
atau bahkan dekorasi dalam sebuah permusyawaratan organisasi. Program kerja merupakan
jabaran praktis dan kuantitatif dari tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.
Rancangan Program kerja ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Pendahuluan
Program Umum

Program Kekhususan
Penutup

B. PROGRAM DAN KEBIJAKAN UMUM

-

Arab dan Tujuan
Kebijakan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah D. I. Yogyakarta periode 2010
– 2014 diarahkan
pada upaya reinternalisasi ideologi gerakan keislaman dan
kemuhammadiyahan, revitalisasi semangat kepeloporan pemuda, dan rekonstruksi budaya
organisasi Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang
menempatkan dirinya sebagai gerakan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang berwawasan
keislaman, kebangsaan dan kepeloporan dengan dijiwai semangat keteladanan yang kokoh.

-

Sasaran Kebijakan dan Program
Sasaran kebijakan dan program ini diarahkan pada sasaran personal yang menyangkut

pembinaan dan pengembangan kepribadian serta sumber daya pemuda, baik lahiriah maupun
batiniah, dan sasaran institusional yang menyangkut pembinaan dan pengembangan
organisasi, baik internal maupun eksternal.

-

Strategi Pencapaian
Program Bidang Konsolidasi Ideologi Gerakan :
Mensosialisasikan prinsif-prinsif ideologi gerakan dan arah kebijakan Pemuda
Muhammadiyah di kalangan anggota dan pimpinan diberbagai tingkatan melalui berbagai
media dan bentuk kegiatan yang diselenggarakan secara terpadu dan terencana sebagai
bagian utama dari pencapaian tujuan organisasi.
Internalisasi dan pemasyarakatan jiwa keteladanan dan kepeloporan dikalangan anggota dan
pimpinan Pemuda Muhammadiyah di semua tingkatan melalui pembinaan dalam bidang
keislaman dan kemuhammadiyahan dengan sentuhan kekinian sebagai strategi pokok dalam
kaderisasi dan transformasi kepemimpinan dari level Wilayah sampai Ranting.
Memasyarakatkan dan menggerakkan kajian prinsif-prinsif organisasi dan kepemimpinan
dalam hal dasar-dasar keberislaman, ideologi Muhammadiyah baik di kalangan internal
maupun eksternal organisasi sebagai wujud tanggung jawab moral dan kesejarahan Pemuda
Muhammadiyah terhadap nasib dan persoalan hidup yang dialami umat.

Sosialisasi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga beserta dengan berbagai peraturan
organisasi atau mekanisme kerja pada tingkat teknis dan operasional.

1.

2.

3.

4.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Program Konsolidasi Organisasi :

Meningkatkan kualitas anggota pimpinan dengan menyelenggarakan berbagai bentuk
perkaderan formal dan informal di semua tingkatan kepemimpinan.
Melaksanakan penyegaran dan transformasi kepemimpinan di segala tingkatan dengan
mengacu pada jati diri Pemuda Muhammadiyah dan profil ideal seorang individu muslim
yang ikhlas, profesional, dan berkemajuan.
Melakukan pendataan potensi pimpinan dan organisasi sebagai dasar dan instrument untuk
merancang pengembangan gerakan Pemuda Muhammadiyah di masa datang.
Rekonstruksi struktur organisasi dan melengkapi kepengurusan Pemuda Muhammadiyah di
tingkat wilayah, daerah, cabang dan ranting terutama di daerah yang tertimpa bencana alam
dan daerah pemekaran.
Membuat program jangka panjang selama satu periode dan jangka pendek (triwulan,
semester, tahuna) dengan jadwal dan penanggung jawab di semua tingkatan.
Melakukan refungsionalisasi peran masing-masing tingkatan kepemimpinan baik itu tingkat
wilayah, daerah, cabang, maupun ranting menuju terciptanya keterkiatan program dan
gerakan dari tingkat pusat hingga ranting.
Pemberdayaan dan optimalisasi fungsi jaringan organisasi di tingkat ranting.

8.
9.
10.

11.
12.
13.
14.

1.
2.
3.
4.

Mengadakan dan mengoptimalkan pertemuan/rapat pimpinan sesuai dengan kaidah
organisasi dan mekanisme kerja pimpinan sebagai media untuk merancang, mengontrol dan
mengevaluasi gerak dan dinamika kepemimpinan Pemuda Muhammadiyah.
Melakukan koordinasi dengan pimpinan segala struktur kepemimpinan di Muhammadiyah
baik internal Pemuda Muhammadiyah maupun dengan Muhammadiyah secara keseluruhan.
Mengintensifkan kunjungan ke Daerah atau struktur pimpinan di bawahnya secara terencana
dan terkendali sebagai tanggung jawab keorganisasian terhadap struktur pimpinan secara
keseluruhan.
Pembentukan, pengembangan unit-unit, lembaga kegiatan dalam rentang kendali yang semi
otonom untuk mendukung penyelenggaraan program kerja secara lebih operasional.

Melaksanakan tertib kesekretariatan sesuai dengan pedoman administrasi organisasi Pemuda
Muhammadiyah.
Mengusahakan adanya transformasi kader dalam rangka pengembangan persyarikatan
Muhammadiyah dan amal usahanya.
Memberikan respons terhadap segala peristiwa yang terjadi di D.I. Yogyakarta atau segala
sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan public dan umat Islam dengan tetap menjaga
independensi dan netralitas terhadap pihak manapun.
Program Optimalisasi sumber dana dan Sumber daya Organisasi :
Mengupayakan sumber dana dan sumber daya baik secara mandiri maupun kerjasama untuk
mendukung program-program kegiatan dan memperlancar kinerja organisasi.
Menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja organisasi dalam periode
kepemimpinan.
Menyusun mekanisme penggalian dana organisasi yang berdasarkan pada prinsif
keswadayaan, kemitraan, dengan senantiasa berbasis pada ruh independensi organisasi.
Memperluas akses pendanaan ke sumber-sumber dana baik di dalam maupun di luar negeri.

C. PROGRAM KEKHUSUSAN
- Tujuan
Program kekhususan ini merupakan program yang ditinjau dari cakupan, spesifikasi,
dan kegunaannya pada tingkat praktis dan taktis mengharuskan untuk diselenggarakan dalam

manajemen dan desain tersendiri sesuai dengan tingkat spesifikasi dan output yang
diharapkan. Program-program kekhususan ini ditujukan pada upaya pencapaian tujuan
organisasi dalam bidang dan periode waktu tertentu yang menjadi prioritas organisasi sesuai
dengan tuntutan dan realitas yang berkembang.
-

Strategi dan Arab Kebijakan
Strategi pencapaian tujuannya ditempuh dengan melakukan pembidangan dan
penekanan program pada tiga agenda utama yang meliputi peningkatan pendalaman dan
penghayatan nilai-nilai ideologi dan jiwa kemuhammadiyahan, pembinaan dan
pemberdayaan generasi muda Islam, serta peningkatan wawasan dan semangat kepeloporan
dan partisipasi keummatan dan kebangsaan.

-

Uraian Program
Berdasarkan strategi dan arah kebijakan di atas, maka program kekhususan ini akan
disusun berdasarkan pada pembidangan yang meliputi Bidang Organisasi dan Pemberdayaan
Ranting; Dakwah, Studi Keislaman dan Pemberdayaan Ummat; Kader dan Sumber Daya
Insani ; Litbang dan Informasi; KOKAM dan SAR; Ekonomi dan Lingkungan Hidup;
Pengembangan Seni Budaya dan Olahraga; dan Hukum dan Advokasi. Dalam menjalankan

program-program tersebut selanjutnya dibentuk departemen-departemen sebagai alat
kelengkapan organisasi yang berperan sebagai penanggung jawab teknis dan operasional
program-program tersebut. Dengan pertimbangan teknis, kendali program dan manajemen
pada tingkat operasional jika dipandang perlu dapat pula dibentuk berbagai lembaga khusus
atau biro yang keberadaan dan tujuan diadakannya lembaga atau biro itu adalah sebagai
perpanjangan tangan organisasi.
-

Program Bidang Pengembangan Organisasi, dan Pemberdayaan Cabang- Ranting :
Program dan kebijakan departemen ini diarahkan dan dititikberatkan pada : 1)
Penguatan fungsi-fungsi organisasi, 2) Penguatan basis keanggotaan, 3) penyusunan data
base organisasi, 4) Pembuatan profil organisasi dan anggota Pemuda Muhammadiyah, 5)
Merancang berbagai
model pengembangan organisasi dan pemberdayaan anggota,
6) Stimulasi Cabang dan Ranting Pemuda Muhammadiyah, dan 7) Menjaga jalannya
mekanisme dan dinamika organisasi.

-

Program Bidang Dakwah, Kajian Keislaman dan Pemberdayaan Umat :
Program dan kebijakan departemen ini diarahkan dan dititikberatkan pada: 1)
Peningkatan peran dan tanggungjawab kerisalahan dan keumatan di tengah-tengah
masyarakat, 2) Merancang dan menyediakan model-model dakwah dan pemberdayaan umat,
3) Menyelenggarakan berbagai bentuk pelatihan dalam rangka pembinaan mental spiritual
generasi muda, dan kaderisasi pengelolaan dakwah, 4) Peningkatan syi’ar Islam, 5)
Pendataan potensi dan pembuatan peta dakwah, 6) Mengembangkan berbagai bentuk kajian
dalam rangka pengembangan wacana keislaman dan keummatan di kalangan kader Pemuda
Muhammadiyah, 7) Merancang dan menyusun berbagai bentuk model dakwah pemberdayaan
yang strategis bagi pengembangan ummat, terutama di daerah bencana dengan memadukan
aspek keduniawian dan keilahian, 8) Perluasan sasaran dakwah di kalangan Muslim abangan
melalui strategi dakwah kultural.

-

Program Bidang Kader
Program departemen ini dititikberatkan pada : 1) Peningkatan kualitas sumber daya
kader yang terarah dan berkesinambungan dengan menyelenggarakan berbagai bentuk
pelatihan kader yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan di seluruh tingkat
pimpinan,
2) Mengintensifkan pendataan kader dan aspek-aspek yang
terkait dengannya guna tranformasi dan pengembangan potensi kader, baik untuk
kepentingan internal maupun eksternal Pemuda Muhammadiyah,
3) Sosialisasi
dan aplikasi Sistem Perkaderan Pemuda Muhammadiyah secara simultan dan terpadu, 4)
Mengoptimalkan dukungan fasilitas, sarana dan prasarana serta dana untuk pengembangan
kualitas kader dan sumberdaya di lingkungan Pemuda Muhammadiyah. 5) Melakukan
koordinasi dengan Angkatan Muda Muhammadiyah yang lain guna peningkatan peran AMM
kearah yang lebih strategis pada tingkat lokal dan regional, 6) Mengembangkan kerjasama
penyelenggaraan pendidikan/ pelatihan khusus untuk pengembangan SDM dalam rangka
peningkatan partisipasi dan responsibilitas pada persoalan keummatan.

-

Program Bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Program dan kebijakan departemen ini dititikberatkan pada : 1) Penelusuran dan
penyaluran bakat anggota Pemuda Muhammadiyah dalam rangka pembinaan keterampilan
hidup (life skill) dan kemandirian, 2) Penumbuhan dan pengembangan jiwa kewirausahaan di
kalangan pemuda melalui penyelenggaraan berbagai bentuk workshop, pelatihan dan
magang, 3) Mengupayakan dukungan fasilitas, akses permodalan dan kemitraan dalam
rangka menumbuhkan wirausahawan baru di kalangan pemuda, 4) Mengembangkan

kerjasama yang saling menguntungkan dan memberdayakan dengan pihak manapun dalam
rangka mendukung program dan kebijakan organisasi, 5) Pembentukan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi di tiap-tiap daerah guna mengolah potensi ekonomi spesifik di
masing-masing daerah.
-

Program Bidang KOKAM dan SAR
Program dan Kebijakan Departemen ini diarahkan dan dititikberatkan pada : 1)
Peningkatan otonomi kelembagaan KOKAM dan SAR. 2) Membangun model dan system
operasi KOKAM dan SAR sebagai ujung tombak Muhammadiyah dalam aplikasi program
kemanusiaan. 3) Mengupayakan berbagai bentuk kerjasama dengan berbagai pihak untuk
terselenggaranya program dan operasi KOKAM dan SAR. 3) Menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan dalam rangka kaderisasi dan peningkatan kualitas personal KOKAM. 4)
Meningkatkan partisipasi Pemuda Muhammadiyah dalam berbagai bentuk kerjasama dan
operasi Kemanusiaan. 5) Meningkatkan kerjasama dengan berbagai media massa terutama
untuk kepentingan publikasi dan syi’ar berbagai kegiatan KOKAM dan SAR. 6)
Restrukturisasi dan penataan kembali kelembagaan KOKAM dalam rangka optimalisasi
peran dan pemberdayaan kelembagaan KOKAM.

-

Program Bidang Litbang dan Informasi :
Program dan Kebijakan departemen ini diarahkan dan dititikberatkan pada : 1)
Melakukan berbagai bentuk penelitian dan kajian dalam rangka pengembangan fungsi-fungsi
organisasi, pemberdayaan anggota, kajian-kajian isu strategis, reproduksi wacana, penyaluran
bakat dan kreativitas, pikiran kritis dan dinamis dan peningkatan respons atas masalahmasalah yang sedang berkembang, 2) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang melek teknologi, 3) Sosialisasi dan penyebaran
informasi yang terkait dengan teknologi sederhana dalam rangka pemberdayaan ekonomi dan
peningkatan kualitas hidup generasi muda 4) Publikasi dan pencitraan organisasi ditengah
publik, 5) Membangun model dan sistem pembangunan kerjasama dengan pihak luar, 6)
Melakukan publikasi berbagai produk organisasi secara terencana dan berkelanjutan,
7) Meningkatkan kerjasama dengan berbagai media massa terutama untuk kepentingan syi’ar
dakwah Islam.

-

Program Bidang Pengembangan Minat dan Bakat ( Seni Budaya dan Olah Raga)
Program bidang ini dititiktekankan pada 1) Pengembangan kajian kebudayaan dan
apresiasi seni di kalangan Pemuda dengan menyelenggarakan berbagai bentuk kegiatan
seperti workshop, kemah budaya, festival, diskusi, seminar, pemberian penghargaan (awards)
terhadap tokoh-tokoh seni dan budaya, dan lain-lain. 2) Menjadikan budaya dan seni sebagai
salah satu pendekatan dan media pengembangan dan peningkatan kualitas dan kuantitas
gerak dan peran organisasi sebagai wujud aplikasi strategi dakwah kultural Muhammadiyah.
3) Menyelenggarakan berbagai event olahraga dan seni sebagai media interkasi dan
persahabatan antar pemuda.

-

Program Bidang Hukum dan Advokasi
Program bidang ini diorientasikan pada : 1) melakukan berbagai kajian dan advokasi
yang berkaitan dengan persoalan hokum yang menimpa umat Islam dan asset
Muhammadiyah. 2) Membangun kerjasama dengan lembaga hokum dan advokasi Perguruan
Tinggi Muhammadiyah dan berbagai LSM dalam rangka peningkatan partisipasi dan
responsibilitas Pemuda Muhammadiyah terhadap persoalan yang terjadi di D.I Yogyakarta. 3)

Menyelenggarakan berbagai kegiatan kampanye dan penyadaran masyarakat tentang
masalah-masalah hukum di sektor publik. 4) Mengadvokasi Korban Bencana.
-

Program Bidang Hikmah dan Kebijakan Publik
Program bidang ini diorientasikan pada : 1) Melakukan berbagai kajian di bidang
civiv education. 2) Membangun kerjasama dengan lembaga, organisasi lain dan Perguruan
Tinggi Negeri / Muhammadiyah dan berbagai LSM dalam rangka peningkatan partisipasi dan
responsibilitas Pemuda Muhammadiyah terhadap persoalan yang terjadi di D.I. Yogyakarta.
3) Melakukan pembinaan ideologi Muhammadiyah kepada kader politik Muhammadiyah di
berbagai parpol 4) Mengadvokasi Korban Bencana.

D. PENUTUP
Progam Pemuda Muhammadiyah ini hendaknya betul-betul bisa menjadi pedoman
dan arah serta pijakan organisasi selama empat tahun ke depan. Untuk itu perlu upaya yang
sungguh-sungguh dengan mengerahkan segenap potensi dan sumber daya dan dana secara
proporsional dengan berpedoman pada :
1. Penyelenggaraan program hendaknya diselenggarakan secara efisien, efektif dan terukur
sesuai dengan tugas dan potensi yang dimiliki.
2. Perlu adanya sistem dan mekanisme organisasi yang kuat sehingga dapat mencapai sasaran
dan tujuan yang dikehendaki.
3. Perlu pengutamaan keteladanan dalam menggerakkan roda organisasi terutama yang berkait
dengan moralitas, ketulusan etos kerja, kemauan berkorban yang disertai dengan senantiasa
berdoa dan taqarrub kepada Allah SWT.

Bantul,

Februari 2011
Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DIY
Panitia Pengarah

Ketua

Al. Latief Baidhowi

Sekretaris

Mohammad Da’i

RANCANGAN
GARIS BESAR KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA
PW PEMUDA MUHAMMADIYAH DIY

Disusun dan diajukan oleh
PANITIA PENGARAH

PIMPINAN WILAYAH PEMUDA MUHAMMADIYAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BANTUL, 19 -20 FEBRUARI 2011

Dokumen yang terkait

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

DAMPAK KEBIJAKAN PARIWISATA PADA PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN BANYUWANGI ( Studi di Desa Blimbingsari Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi )

1 43 27

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI (PTKLN) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NO.2 TAHUN 2004 BAB II PASAL 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO (Studi Kasus pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupa

3 68 17

KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PENGURANGAN PROBLEM KEAGENAN

0 29 2

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG TENTANG PERKAWINAN

8 85 1

KEBIJAKAN INDONESIA MERATIFIKASI United Nations Convention Againts Corruption (UNCAC)

4 85 80

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN GRAFIS KELAS VII SMP NEGERI 3 TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 51 68