hubungan antar manusia konsep diri

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar belakang
Manusia adalah makhluk social dimana untuk bertahan hidup harus ada ssosialisasi
atau hubungan dengan manusia lain dan hal ini tak bisa dihindari, mutlak dilakukan
manusia apalagi pada masa sekarang ini. Hubungan antar manusia dengan manusia
lainnya sesungguhnya mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam pengertian hubungan
antar manusia bukan hanya dalam wujudnya saja, tetapi juga dari sifat-sifatnya,
waktunya, cara bicaranya, sikapnya, tingkah lakunya, pribadinya, dan berbagai macam
aspek kejiwaan yang yang ada pada diri manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia
menduduki fungsi yang bermacam-macam. Disatu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi
disisi lain ia adalah anak. Disatu sisi ia adalah kakak, tetapi disisi lain ia adalah
adik.pengetahuan tentang hubungan antar manusia, mendasari interaksi dan komunikasi
antara bidan dan klien dalam pelayanan kebidanan, mempermudah alih pengetahuan, dan
modifikasi perilaku klien.

B.


Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian hubungan antar manusia ?
2. Apakah tujuan dari hubungan antar manusia ?
3. Apa-apa saja teknik hubungan antar manusia ?
4. Apa-apa saja factor yang mendasari hubungan antar manusia ?
5. Apakah pengertian konsep diri?
6. Apa-apa saja factor yang mempengaruhi konsep diri?
7. Apa saja pengaruh konsep diri pada komunikasi interpersonal?
8. bagaimana teori johari windows?

C.

Tujuan
Diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk :
1. Menjelaskan pengertian hubungan antar manusia
2. Menjelaskan tujuan dari hubungan antar manusia
3. menjelaskan teknik hubungan antar manusia
4. menjelaskan factor yang mendasari hubungan antar manusia
1


5. menjelaskan pengertian konsep diri
6. menjelaskan factor yang mempengaruhi konsep diri
7. menjelaskan pengaruh konsep diri pada komunikasi interpersonal
8. menjelaskan teori johari windows

2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hubungan Antar Manusia
Hakikat dari hubungan manusia adalah komunikasi antara pribadi. Hubungan antar
manusia sebenernya di landaskan pada kepentingan – kepentingan individual. Kualitas
hubungan antara manusia ditentukan oleh model individual dalam penerapannya.
Menurut para ahli hubungan antara manusia adalah :
a. Cabot dan kahl(1967):HAM adalah suatu sosiologi yang konkrit karena meneliti
situasi

kehidupan,khususnya


masalah

interaksi

dengan

pengaruh

dan

psikologisnya.jadi,interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara
timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.
b. Bonner (1975) : interaksi adalah antara hubungan antara dua atau lebih individu
manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi,mengubah,dan memperbaiki
perilaku individu lain atau sebaliknya
c. Davis “Human Relation at Work”adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain
dalam

situasi


kerja

dan

dalam

organisasi

kekaryaan.Ditinjau

dari

kepemimpinannya,yang bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan
interaksi orang – orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerja sama
secara produktif,sehingga dicapai kepuasan ekonomi,psikologis,dan social.
d. Tonnies: menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis
pergaulan yaitu: (1) Gemeinscaft, hal yang dialami oleh orang lain dirasakan
sebagaimana terjadi pada dirinya oleh karena pergaulannya yang sangat akrab.
Sifatnya


statis,

pribadi,

tidak

rasional;

(2)

Gesellscaft,

pergaulan

yang

mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk dari
kelompok tersebut.
Secara arti luas, HAM mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan
membahasnya untuk mencari pemecahan. Sedangkan hubungan antara manusia dalam

arti sempit adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan
dalam organisasi kekaryaan (Tyastuti, Kusmiati, Handayani, 2008).
Dapat disimpulkan bahwa, hubungan antar manusia adalah cara menemukan,
mengidentifikasi dan membahas masalah antara dua individu atau lebih dalam situasi
kerja maupun organisasi, dimana masalah itu dibicarakan untuk menemukan
pemecahannya.
3

B. Tujuan Hubungan Antar Manusia
Tujuan-tujuan hubungan antar manusia itu antara lain :
a. Memanfaatkan pengetahuan tentang factor social dan psikologis dalam
penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian,dengan
konflik seminimal mungkin.
b. Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
c. Memperoleh pengetahuan dan informasi baru, karena dengan berhubungan
dengan situasi ini adalah interaksi anda dengan klien maka akan memberikan
informasi yang baru dan riil dari klien. Menumbuhkan sikap kerja sama, karena
tanpa berhubungan dengan orang lain yang baik maka apapun hasil tidak akan
optimum.
d. Menghilangkan sikap egois atau paling benar, karena dalam HAM akan terjadi

penyesuaian antara satu orang dengan yang lain dengan cara berbagi.
e. Menghindari dari sikap stagnan karena “manusia adalah makluk homo socius”;
mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan
bantuan kepada orang lain.
f. Menemukan diri sendiri, ketika kita berhubungan dengan orang lain akan
memudahkan kita mengenali diri sendiri baik kelemahan maupun kelebihan kita.
g. Menemukan dunia luar, dengan berhubungan dengan orang lain maka anda
mengenal dunia luar dari orang atau klien di luar diri anda sendiri.
h. Membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain. Tanpa
berhubungan dengan orang lain anda tidak akan bisa membentuk dan memelihara
hubungan, contohnya dengan klien anda.
i. Mengubah perilaku sendiri dan orang lain, dengan berhubungan dengan orang
lain, anda dan klien bisa saling mempengaruhi untuk kebaikan terutama dalam
bidang kesehatan reproduksi.
j. Memberikan bantuan, tanpa berhubungan dengan klien atau anda maka kita tidak
bisa memberikan atau menerima bantuan dari orang lain.

C. Tekhnik Hubungan Antar Manusia
Tekhnik untuk menjalin hubungan antar manusia adalah dengan:
1. Melakukan kontak social

a. Berasal dari bahasa latin com (bersama) dan tango (menyentuh) yang artinya
bersama-sama menyentuh
b. Secara fisik kontak terjadi apabila terjadi hubungan badaniyah
c. Secara sosial tidak perlu terjadi hubungan badaniyah
4

2. Melakukan komunikasi

D. Faktor yang Mendasari Hubungan Antar Manusia
Hubungan antar manusia melibatkan individu secara utuh baik dari segi fisik maupun
psikologis. Proses psikologis sangat dominan mendasari hubungan antar manusia dan
merupakan faktor utama dalam proses internalisasi, antara lain imitasi, sugesti,
identifikasi, dan simpati.
1. Factor imitasi
Imitasi atau tiruan adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu diluar dirinya.
Sebelum mengikuti satu hal, ia harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Minat perhatian yang cukup besar terhadap hal yang akan diimitasi
b. Sikap menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang diimitasi
c. Seorang meniru suatu pandangan atau tingkah laku karena akan memperoleh
penghargaan social yang tinggi.

Dari syarat diatas, imitasi merupakan proses hubungan antar manusia yang
menerangkan tentang mengapa dan bagaimana dapat terjadi keseragaman dalam
pandangan dan tingkah laku.
2. Faktor sugesti
Sugesti adalah proses seorang individu menerima cara pandang atau pedoman
tingkah laku orang lain tanpa kritik terlebih dahulu. Persyaratan untuk memudahkan
terjadinya sugesti pada seseorang adalah sebagai berikut:
a. Hambatan berfikir : karena rangsangan emosional, proses sugesti yang terjadi
pada orang tersebut secara langsung menerima tanpa mempertimbangkan terlebih
dahulu segala pengaruh atau pandangan orang lain.
b. Pikiran terpecah-pecah (disasosiasi): orang yang sedang mengalami pemikiran
yang terpecah-pecah, mudah terjadi sugesti.
c. Otoritas atau prestise: proses sugesti cenderung terjadi pada orang-orang yang
sikapnya menerima pandangan tertentu dari seseorang yang memiliki keahlian
tertentu sehingga dianggap otoritas dalam keahlian tersebut atau dari seseorang
yang mempunyai prestise sosial yang tinggi.
d. Mayoritas orang akan mudah menerima pandangan ketika pandangan tersebut
disokong oleh mayoritas atau sebagian besar golongan atau masyarakat.
Penerimaan pandangan itu terjadi tanpa pertimbangan lebih lanjut.
e. Kepercayaan penuh penerima sikap atau pandangan tanpa pertimbangan lebih

lanjut dikarenakan pandangan tersebut sudah ada pada diri individu yang
bersangkutan.
3. Faktor identifikasi
5

Preses identifikasi berlangsung secara sadar (dengan sendiri) irrasional,
berdasarkan perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi beerguna untuk
melengkapi system norma dan citra-citra.Dorongan utama identifikasi ; ingin
mengikuti, menerima jejak orang lain yang dianggap ideal bagi dirinya
4. Faktor simpati
Simpati adalah perasaan tertarik seseorang terhadap orang lain yang timbul
atas dasar penilaian perasaan dorongan utama yang memunculkan simpati. Dorongan
utamanya adalah rasa ingin dimengerti dan bekerja sama dengan orang lain
E. Faktor yang menentukan hubungan antar manusia
Salah satu cara seseorang melakukan hubungan antar manusia adalah dengan
menggunakan komunikasi antara individu atau komunikasi interpersonal. Agar hubungan
antar manusia berjalan dengan baik, salah satunya dapat ditunjang dengan menumbuhkan
hubungan interpersonal yang baik. Berikut adalah factor-faktor yang menumbuhkan
hubungan interpersonal yang baik:
1. Rasa Percaya (Trust)

Percaya adalah mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko
(Giffin, 1967). Sejak tahap pertama dalam hubungan interpersonal sampai tahap akhir,
“percaya” menentukan efektifitas komunikasi. Bila klien sudah percaya kepada kita,
maka klien akan lebih mudah terbuka kepada kita. Hal ini akan membuka saluran
komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan komunikasi, serta memperluas
peluang komunikan untuk mencapai maksudnya. Hilangnya kepercayaan kepada
orang lain akan menghambat perkembangan hubungan interpersonal yang akrab. Ada
tiga faktor yang dapat menumbuhkan sikap percaya dan mengembangkan komunikasi
yang didasari sikap saling percaya, yaitu:
a. Menerima
Adalah kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan berusaha
mengendalikan. Menerima adalah sikap yang melihat orang lain sebagai manusia
sebagai individu yang dihargai. Menerima berarti tidak menilai pribadi orang
berdasarkan perilakunya yang tidak kita senanginya. Betapun jeleknya
perilakunya menurut persepsi kita, kita tetap berkomunikasi dengan dia sebagai
personal, bukan ssebagai objek. Sikap menerima tidak semudah apa yang kita
katakan. Kita cenderung menilai dan sukar menerima.
b. Empati

6

Merupakan factor kedua yang menumbuhkan sikap percaya diri orang lain.
Empati dianggap sebagai memahami orang lain yang tidak emosional. Berempati
artinya membayangkan diri kita pada kejadian yang menimpa orang lain.
c. Kejujuran
Merupakan faktor ketiga yang menumbuhkan sikap percaya diri. Kita akan menaruh
percaya pada orang yang terbuka, atau tidak mempunyai pretense yang dibuwat-buwat.
Kejujuran menyebabkan perilaku kita dapat diduga (predictable). Ini mendorong orang
lain percaya kepada kita.
2. Sikap Sportif
Sikap sportif adalah sikap yang mengurangi sikap melindungi diri dalam
komunikasi yang terjadi dalam hubungan antar manusia. Orang bersikap defensive bila
tidak menerima, tidak jujur dan tidak empati. Sudah jelas dengan sikap defensive,
komunikasi interpersonal akan gagal karena orang defensive akan lebih banyak
melindungi diri dari ancaman yang ditanggapi dalam situasi komunikasi ketimbang
memahami pesan orang lain.
3. Sikap Terbuka (Open Mindedness)
Sikap terbuka amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi
interpersonal yang efektif. Untuk memahami orang yang mempunyai sikap terbuka
harus mengidentifikasi dahulu orang yang mempunyai sikap tertutup. Lawan dari sikap
terbuka adalah dogmatism. Sehingga untuk memahami sikap terbuka, terlebih dahulu
mengidentifikasi karakteristik orang dogmatis.

No.
1

Sikap terbuka
Menilai pesan secara objektif dengan

Sikap tertutup
pesan berdasarkan

Menilai

menggunakan data-data dan keajengan

pribadi

2

logika
Mmbedakan dengan mudah, melihat

Berfikir

3

nuansa
Berorientasi pada isi

hitam putih tanpa nuansa
Bersandar lebih banyak pada sumber

4

Mencari informasi pada berbagai

pesan daripada isi pesan
Mencari informasi tentang kepercayaan

sumber

orang lain dari sumbernya sendiri

simplisis,

artinya

motif

berpikir

bukan dari sumber kepercayaan orang
lain
7

5

Lebih bersifat professional dan bersedia

Kaku mempertahankan dan memegang

6

mengubah kepercayaan
Mencari pengertian pesan yang tidak

teguhsistem kepercayaan
Menolak,
mengabaikan,mendistorsi

sesuai dengan rangkaian kepercayaan

dan

menolak

pesan

yang

tidak

konsisten dengan system kepercayaan.

Agar komukasi interpersonal yang kita lakukan melahirkan hubuingan
interpersonal yang efektif,dogmatis harus diganti dengan sikap terbuka.Bersama –
sama dengan sikap saling percaya dan sikap suportif, sikap terbuka mendorong
timbulnya saling pengertian, saling menghargai, dan yang paling penting saling
mengembangkan kualitas hubungan interpersonal.
F. Pengertian Konsep diri
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang
lain (Stuart dan Sudeen, 1998). Hal ini temasuk persepsi individu akan sifat dan
kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan
dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya. Sedangkan menurut Beck,
Willian dan Rawlin (1986) menyatakan bahwa konsep diri adalah cara individu
memandang dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual , sosial dan spiritual
G. Factor-faktor yang mempengaruhi konsep diri
Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsep Diri
a. Orang Lain
Pada dasarnya tidak semua orang mempunyai pengaruh sama terhadap diri kita.
George Herbert Mead menyebutnya (orang-orang yang mempunyai pengaruh
terhadap diri seseorang) dengan "significant others" atau orang lain yang sangat
penting.
 Siapakah Significant Others yang dimaksud?
Ketika masih kecil, mereka adalah orang tua kita, saudara-saudara kita, dan orang
-orang yang tinggal satu rumah dengan kita. Richard Dewey dan WY Humber
menamainya dengan "Affective Others" (orang lain yang mempunyai ikatan


emosional dengan kita).
Bagaimana "mereka" mempengaruhi kita?
 Dari mereka kita perlahan-lahan membentuk Konsep Diri.
 Senyuman, pujian, penghargaan, pelukan mereka menyebabkan kita menilai
diri secara positif.

8

 Sebaliknya ejekan, cemoohan dan hardikan membuat kita melihat diri secara
negatif.
b. Kelompok Rujukan (Reference Group)
Kelompok Rujukan adalah kelompok yang secara emosional mengikat dan
berpengaruh terhadap Konsep Diri kita.
 Bagaimana hal itu terjadi? Dengan melihat kelompoknya, seseorang berusaha
menyesuaikan diri dan mengarahkan perilakunya sesuai dengan ciri-ciri
kelompoknya
H. Pengaruh konsep diri terhadap komunikasi interpersonal
Ada beberapa Pengaruh konsep diri pada komunikasi interpersonal, diantaranya adalah
sebagai berikut.
a. Nubuat yang dipenuhi sendiri
Kecenderungan untuk bertingkah laku sesuai dengan konsep diri disebut sebagai
nubuat yang dipenuhi sendiri. Bila diri kita berpikir bahwa kita bodoh, maka kita akan
menjadi benar-benar bodoh. Bila pribadi kita merasa memiliki kemampuan untuk
mengatasi persoalan,maka persoalan apa pun yang kita hadapi pada akhirnya dapat
andaatasi. Kita berusaha hidup sesuai dengan label yang kita lekatkan pada diri kita.
Suksesnya komunikasi interpersonal banyak tergantung dari kualitas konsep diri
anda : positif atau negatif. Menurut William D. Brooksdan Philip Emmert (1976) ada
4 tanda orang yang memiliki konsepdiri negatif, yaitu :
 Peka pada kritik
 Responsif terhadap pujian
 Hiperkritis
 Merasa tidak disenangi orang lain
 Pesimis terhadap kompetisi
Konsep diri yang positif ditandai dengan :
 Merasa setara atau sama dengan orang lain
 Menerima pujian tanpa rasa malu
 Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan
 Mampu memperbaiki dirinya karena sanggup mengungkapkan aspek-aspek


kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.
Menyakini
nilai-nilai
dan
prinsip-prinsip
tertentu
serta



mempertahankannya, walaupun menghadapi kelompok yang kuat.
Mampu bertindak berdasarkan penilaian yang baik tanpa merasa bersalah yang

bersedia

berlebihan atau menyesali tindakannya jika orang lain tidak menyetujui


tindakannya.
Tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu untuk mencemaskan apa yang terjadi
besok, apa yang telah terjadi waktu lalu, dan apa yang terjadi pada waktu
sekarang.
9



Memiliki kenyakinan pada kemampuan mengatasi persoalan, bahkan ketika ia



menghadapi kegagalan atau kemunduran.
Sanggup menerima dirinya sebagai orang yang penting dan bernilai bagi orang




lain.
Cenderung menolak orang lain untuk mendominasi.
Sanggup mengaku kepada orang lain, bahwa ia mampu merasakan berbagi
dorongan dan keinginan, dari perasaan marah sampai cinta, dari sedih sampai



bahagia, dari kecewa yang mendalam, sampai kepuasan yang mendalam pula.
Mampu menikmati dirinya secara utuh dalam berbagai kegiatanmeliputi
pekerjaan, permaianan, ungkapan diri yang kreatif, persahabatan atau sekedar



mengisi waktu.
Peka terhadap kebutuhan orang lain, pada kebiasaan sosial yang telah diterima,
terutama pada gagasan bahwa ia tidak bisa bersenang-senang dengan

mengorbankan orang lain.
b. Membuka diri
Pengetahuan tentang diri akan meningkatkan komunikasi, dankomunikasi dengan orang
lain meningkatkan pengetahuan tentang dirinya. Dengan membuka diri, konsep diri
menjadi lebih dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita
akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru, lebih
cenderung menghindari sikap defensif, dan lebih cermat memandang diri kita dan orang
lain. Hubungan antara konsep diri dapat dijelaskan dengan Johari Window. Dalam Johari
Window diungkapkan tingkat keterbukaan dan tingkat kesadaran tentang diri kita.
c. Percaya diri (self confidence)
Keinginan menutup diri, selain karena konsep diri yang negatif timbul dari kurangnya
kepercayaan kepada kemampuan sendiri. Orang yang tidak menyenangi dirinya merasa
bahwa dirinya tidak akan mampu mengatasi persoalan. Orang yang kurang percaya diri
akan cenderung menghindari situasi komunikasi. Ia takut orang lain akan mengejek atau
menyalahkannya.

Ketakutan

untuk

melakukan

komunikasi,disebut

commication

apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi, akan menarik diri dari
pergaulan.
d. Selektifitas
Konsep diri mempengaruhi prilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi
kepada pesan apa anda bersedia membuka diri, bagaimana kita mempresepsikan pesan
tersebut, dan apa yang kitaingat. (Taylor et al, 1977)
I. Teori johari windows
Joseph Luft dan Harrington Ingham, mengembangkan konsep Johari Window sebagai
perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan
10

sebagai sebuah jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel
menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat
sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi, dan daerah yang tidak
disadari. Berikut ini disajikan gambar ke 4 sel tersebut.
Johari Window memandang Konsep Diri sebagai Komunikasi yg digunakan dalam
kegiatan sehari-hari yg dilaksanakan individu berhubungan erat dengan prilaku itu
sendiri. Komunikasi jg berkaitan dengan asumsi manusia. JOHARI WINDOW memiliki
4 konsep dalam teorinya, yaitu :
a. Open area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain seperti
nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Ketika memulai sebuah
hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin
lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertical sehingga
mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan
hubungan interpersonal kita.
b. Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang
lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan,
keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan
menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain
miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi
tingkat kepercayaan orang
c. Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak.
Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi dosen
A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan
berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui
orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim.
d. Unknown area adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak mengetahuinya.
Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu
akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan. Misalnya ketika
pertama kali seneng sama orang lain selain anggota keluarga kita.

Disadari orang lain
Tidak disadari orang
lain

Disadiri diri

Tidak disadari diri

Open area

Blind area

Hidden area

Unknown area

11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi
seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar
seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis
yaitu masing-masing orang saling bekerja sama dengan menyesuaikan diri terhadap satu
dengan yang lain.
Teknik untuk menjalani hubungan antar manusia dengan :
1. Melakukan kontak sosial dan menghargai setiap individual.
2. Melakukan komunikasi.

B. Saran
12

Untuk menjalin suatu hubungan yang baik dengan klien kita harus bisa memahami
diri sendiri. Mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing
individu.

13