LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL. doc
LAPORAN PENDAHULUAN
ISOLASI SOSIAL
A. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan
orang
lain,
menghindari
hubungan
dengan
orang
lain
(Rawlins,1993).
Menurut Carpenito (2001), Menarik diri adalah suatu usaha untuk
menghindari interaksi dengan orang lain dan kemudian menghindari
berhubungan, ini merupakan pertahanan terhadap stresor dan ansietas yang
berhubungan dengan suatu stresor atau ancaman.
Terjadinya perilaku menarik diri dipengaruhi oleh faktor predisposisi
dan faktor presipitasi. Faktor perkembangan dan sosial budaya merupakan
faktor
predisposisi
terjadinya
perilaku
menarik
diri.
Kegagalan
perkembangan dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak
percaya orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap
hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu
merumuskan keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan menimbulkan
perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, menghindar dari
orang lain, lebih menyukai berdiam diri sendiri, kegiatan sehari-hari
hampir terabaikan.
2. Penyebab Terjadinya Isolasi Sosial
Salah satu penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah. Harga
diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga
1
diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
3. Faktor Predisposisi
Ada berbagai faktor yang menjadi pendukung terjadinya perilaku menarik
diri
a.
Faktor perkembangan
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan dari masa bayi
sampai dewasa tua akan menjadi pencetus seseoarang sehingga
mempunyai masalah respon sosial menarik diri. Sistem keluarga yang
terganggu juga dapat mempengaruhi terjadinya menarik diri.
Organisasi anggota keluarga bekerja sama dengan tenaga profisional
untuk mengembangkan gambaran yang lebih tepat tentang hubungan
antara kelainan jiwa dan stress keluarga. Pendekatan kolaburatif
sewajarnya dapat mengurangi masalah respon social menarik diri.
b. Faktor Biologik
Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptive.
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa.
Kelainan struktur otak, seperti atropi, pembesaran ventrikel,
penurunan berat dan volume otak serta perubahan limbik diduga dapat
menyebabkan skizofrenia.
c.
Faktor Sosiokultural
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini
merupakan akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan
terhadap orang lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang
tidak produktif, seperti lansia, orang cacat dan berpenyakit kronik.
Isolasi dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku, dan system
nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang
tidak realitis terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan
dengan gangguan ini, (Stuart and sudden, 1998).
4. Faktor Persipitasi
2
Ada beberapa faktor persipitasi yang dapat menyebabkan seseorang
menarik diri. Faktor- faktor tersebut dapat berasal dari berbagai stressor
antara lain:
a.
Stressor sosiokultural
Stressor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam
membina hubungan dengan orang lain, misalnya menurunya stabilitas
unit keluarga, berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupanya,
misalnya karena dirawat di rumah sakit.
b. Stressor psikologik
Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan keterbatasan
kemampuan untuk mengatasinya. Tuntutan untuk berpisah dengan
orang terdekat atau kegagalan orang lain untuk memenuhi
kebutuhanya hal ini dapat menimbulkan ansietas tinggi bahkan dapat
menimbulkan seseorang mengalami gangguan hubungan (menarik
diri), (Stuart & Sundeen, 1998)
c.
Stressor intelektual
1) Kurangnya pemahaman diri dalam ketidak mampuan untuk
berbagai pikiran dan perasaan yang mengganggu pengembangan
hubungan dengan orang lain.
2) Klien dengan “kegagalan” adalah orang yang kesepian dan
kesulitan dalam menghadapi hidup. Mereka juga akan sulit
berkomunikasi dengan orang lain.
3) ketidakmampuan seseorang membangun kepercayaan dengan
orang lain akan persepsi yang menyimpang dan akan berakibat
pada gangguan berhubungan dengan orang lain
d. Stressor fisik
1) Kehidupan bayi atau keguguran dapat menyebabkan seseorang
menarik diri dari orang lain
2) Penyakit kronik dapat menyebabkan seseorang minder atau malu
sehingga mengakibatkan menarik diri dari orang lain
3
(Rawlins, Heacock,1993)
5. Tanda dan Gejala dari Isolasi Sosial
Menurut Budi Anna Keliat (1998), tanda dan gejala Isolasi Sosial: MD
adalah sebagai berikut :
a. Apatis
b. ekspresi sedih
c. afek tumpul
d. Menghindar dari orang lain (menyendiri)
e. Komunikasi kurang/tidak ada.
f. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat.
g. Tidak ada kontak mata
h. klien sering menunduk.
i. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas.
j. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
k. Tidak melakukan kegiatan sehari
l. Sering tidur, posisi tidur klien seperti posisi tidur janin.
m. Sedangkan Tanda & Gejala menurut Townsend,1998 :
n. Sedih, afek tumpul
o. Menjadi tidak komunikatif
p. Asyik dengan fikirannya sendiri
q. Meminta untuk sendirian
r. Mengekspresikan perasaan kesendirian/penolakan
s. Disfungsi interaksi dengan teman sebaya,keluarga,orang lain.
6. Akibat dari Isolasi Sosial
Klien dengan perilaku menarik diri dapat berakibat adanya terjadinya
resiko perubahan sensori persepsi (halusinasi). Halusinasi ini merupakan
salah satu orientasi realitas yang maladaptive, dimana halusinasi adalah
4
persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya
klien menginterprestasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus/ rangsangan
eksternal.
B. Pohon Masalah
Akibat
: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Core problem
: Isolasi sosial : MD
Penyebab
: Harga Diri Rendah
(Budi Anna Keliat, 1999)
C. Masalah Keperawatan Dan Data Yang Perlu Dikaji
1. Isolasi Sosial : menarik diri
Data Subyektif
a) Klien mengatakan saya tidak mampu.
b) Klien mengatakan tidak bisa.
c) Klien mengatakan tidak tahu apa-apa.
d) Klien mengatakan dirinya bodoh.
e) Klien mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data Obyektif
a) Klien tampak lebih suka sendiri.
b) Klien tampak bingung.
c) Klien berkeinginan mencederai diri/ ingin mengakhiri hidup.
d) Klien terlihat apatis.
e) Ekspresi wajah klien sedih.
f) Klien sering melamun.
g) Afek klien tumpul.
h) Klien tampak banyak diam.
5
i) Komunikasi klien kurang atau tidak ada.
j) Kontak mata klien kurang.
2. Resiko Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi
Data Subjektif :
a) Mengungkapkan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan
stimulus nyata.
b) Mengungkapkan melihat gambaran tanpa stimulus nyata
c) Mengatakan mencium bau tanpa stimulus nyata
d) Merasa makan sesuatu
e) Merasa ada sesuatu dikulitnya
f) Merasa takut pada suara/ bunyi/gambar
g) Ingin memukul atau melempar
Data Objektif :
a) Berbicara dan tertawa sendiri
b) Bersikap seperti mendengar atau melihat sesuatu
c) Berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
d) Disorientasi
3. Gangguan Konsep Diri : Harga diri Rendah
Data Subjektif
a) Mengungkapkan tidak mampu dan tidak bisa, tidak tau apa – apa
b) Mengkritik diri sendiri
c) Mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri
Data Objektif
a) Tampak lebih suka sendiri
b) Bingung bila diminta memilih alternatif tindakan
c) Ingin mencederai diri atau mengakhiri diri (Budi Anna Keliat, 1999).
D. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
2. Gangguan Isolasi Sosial : Menarik Diri
6
3. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
7
8
E.
Rencana Tindakan Keperawatan Klien Dengan Isolasi Sosial
TGL
NO DX
Dx
Keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Kriteria
Intervensi
Evaluasi
Isolasi sosial
TUM :Klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain.
TUK :
1. klien
dapat 1. Setelah...x
membina
klien
hubungan saling
tanda-tanda
percaya.
kepada/
interaksi 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan:
menunjukkan
percaya
Beri salam setiap interaksi.
Perkenalkan
terhadap
panggilan
perawat:
Wajah
cerah,
Mau berkenalan
Tanyakan
dan
tujuan
dan
panggil
nama
kesukaan klien.
Tunjukkan
Ada kontak mata
menepati
Bersedia menceritakan
berinteraksi.
9
perawat
nama
perawat berkenalan.
tersenyum
perasaan.
nama,
Tanyakan
sikap
janji
perasaan
jujur
dan
setiap
kali
klien
dan
Bersedia
2. Klien
masalah yang dihadapi klien.
mengungkapkan
Buat kontrak interaksi yang jelas.
masalahnya.
Dengarkan
mampu 2. setelah...x
klien
penyebab
menyebutkan minimal
menarik diri
satu penyebab menarik
diri sendiri
orang lain
lingkungan
penuh
perhatian ekspresi perasaan klien.
interaksi 2.1 Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan
diri dari :
dengan
dapat
orang yang tinggal serumah/ teman
sekamar klien.
Orang yang paling dekat dengan klien
dirumah atau di ruang perawatan.
Apa yang membuat klien dekat dengan
orang tersebut.
Orang yang tidak dekat dengan klien
di rumah atau di ruang perawatan.
Apa yang membuat klien tidak dekat
dengan orang tersebut.
Upaya yang sudah dilakukan agar
dekat dengan orang lain.
2.2 diskusikan dengan klien penyebab
menarik diri atau tidak mau bergaul
10
dengan orang lain.
2.3 beri pujian terhadap kemampuan klien
3. klien
mengungkapkan perasaannya.
interaksi tanyakan pada klien tentang
mampu 3. setelah...x
menyebutkan
dengan
keuntungan
menyebutkan
berhubungan
keuntungan
sosial
berhubungan
dan
klien
dapat
manfaat hubungan sosial
kerugian menarik diri
diskusikan bersama klien tentang manfaat
sosial, berhubungan sosial dan kerugian menarik
krerugian
misalnya
diri
menarik diri.
banyak teman
beri pujian terhadap kemampuan klien
tidak kesepian
mengungkapkan perasaanya.
bisa diskusi
saling menolong.
Dan kerugian menarik
diri misalnya :
sendiri
kesepian
4. klien
tidak bisa diskusi
dapat 5. setelah...x
interaksi observasi perilaku klien saat berhubungan
11
melaksanakan
klien
dapat sosial
hubungan sosial
melaksanakan
secara bertahap
hubungan sosial secara berkenalan atau berkomunikasi dengan :
beri motivasi dan bantu klien untuk
bertahap dengan :
perawat lain
perawat
klien lain
perawat lain
kelompok
klien lain
Libatkan klien dalam Terapi aktivitas
kelompok
kelompok sosialisasi
Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan
untuk
meningkatkan
kemampuan klien bersosialisasi.
Beri motivasi klien untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat.
Beri pujian terhadap kemampuan klien
memperluas
7. klien
mampu
pergaulannya
melalui
aktivitas yang dilaksanakan.
8. setelah...x interaksi 5.1 diskusikan dengan klien tentang
klien
12
dapat perasaanya setelah berhubungan sosial
menjelaskan
menjelaskan
perasaannya
perasaanya setelah
orang lain
setelah
berhubungan sosial
kelompok
berhubunga
dengan :
5.2 beri pujian terhadap kemampuan klien
orang lain
mengungkapkan perasaannya.
n sosial.
dengan :
kelompok
6. klien mendapat setelah...x
pertemuan diskusikan
dukungan
keluarga dapat menjelaskan keluarga
keluarga dalam tentang :
memperluas
hubungan
sosial.
pengertian menarik diskusikan
tanda
membantu
dan
menarik diri
sebagai
peran
serta
poendukung
untuk
mengatasi perilaku menarik diri
diri
pentingnya
potensi
klien
keluarga
mengatasi
untuk
perilaku
gejal menarik diri.
Jelaskan pada keluarga tentang:
Pengertian menarik diri
akibat menarik diri
Tanda dan gejala menarik diri
cara merawat klien
Penyebab dan akibat menarik diri
menarik diri.
Cara merawat klien menarik diri
penyebab
setelah...x
keluarga
13
dan
pertemuan latih keluarga cara merawat klien menarik
dapt
mempraktekkan
cara diri
merawat klien kenarik diri.
tanyakan
perasaan
keluarga
setelah
mencoba cara yang dilatihkan.
Beri motivasi keluarga agar membantu
klien untuk bersosialisasi.
Beri
pujian
kepada
keluarga
atas
keterlibatannya merawat klien dirumah
sakit.
9. klien dapat setelah...x interaksi klien 7.1 diskusikan dengan klien tentang
memanfaatk
an
obat
menyebutkan:
dengan
baik.
manfaat
obat.
Kerugian
minum obat.
manfaat dan kerugian tidak minum obat,
minum nama, warna, dosis, cara, efek terapi, dan
efek samping penggunaan obat.
tidak 7.2 pantau klien saat penggunaan obat
7.3 beri pujian jika klien menggunakan
warna, obat dengan benar.
dosis, efek samping 7.4 diskusikan akibat berhenti minum obat
dan efek terapi tanpa konsultasi dengan dokter.
7.5 anjurkan klien untuk konsultasi
obat.
Nama,
14
setelah...x interaksi klien kepada dokter/ perawat jika terjadi hal-hal
mendemonstrasikan
yang tidak diinginkan.
penggunaan obat dengan
benar.
Setelah...x interaksi klien
menyebutkan
akibat
berhenti minum obat tanpa
konsultasi dokter.
(Budi Anna Keliat, 1999)
15
ISOLASI SOSIAL
A. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan
orang
lain,
menghindari
hubungan
dengan
orang
lain
(Rawlins,1993).
Menurut Carpenito (2001), Menarik diri adalah suatu usaha untuk
menghindari interaksi dengan orang lain dan kemudian menghindari
berhubungan, ini merupakan pertahanan terhadap stresor dan ansietas yang
berhubungan dengan suatu stresor atau ancaman.
Terjadinya perilaku menarik diri dipengaruhi oleh faktor predisposisi
dan faktor presipitasi. Faktor perkembangan dan sosial budaya merupakan
faktor
predisposisi
terjadinya
perilaku
menarik
diri.
Kegagalan
perkembangan dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak
percaya orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap
hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu
merumuskan keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan menimbulkan
perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, menghindar dari
orang lain, lebih menyukai berdiam diri sendiri, kegiatan sehari-hari
hampir terabaikan.
2. Penyebab Terjadinya Isolasi Sosial
Salah satu penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah. Harga
diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga
1
diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
3. Faktor Predisposisi
Ada berbagai faktor yang menjadi pendukung terjadinya perilaku menarik
diri
a.
Faktor perkembangan
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan dari masa bayi
sampai dewasa tua akan menjadi pencetus seseoarang sehingga
mempunyai masalah respon sosial menarik diri. Sistem keluarga yang
terganggu juga dapat mempengaruhi terjadinya menarik diri.
Organisasi anggota keluarga bekerja sama dengan tenaga profisional
untuk mengembangkan gambaran yang lebih tepat tentang hubungan
antara kelainan jiwa dan stress keluarga. Pendekatan kolaburatif
sewajarnya dapat mengurangi masalah respon social menarik diri.
b. Faktor Biologik
Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptive.
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa.
Kelainan struktur otak, seperti atropi, pembesaran ventrikel,
penurunan berat dan volume otak serta perubahan limbik diduga dapat
menyebabkan skizofrenia.
c.
Faktor Sosiokultural
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini
merupakan akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan
terhadap orang lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang
tidak produktif, seperti lansia, orang cacat dan berpenyakit kronik.
Isolasi dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku, dan system
nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang
tidak realitis terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan
dengan gangguan ini, (Stuart and sudden, 1998).
4. Faktor Persipitasi
2
Ada beberapa faktor persipitasi yang dapat menyebabkan seseorang
menarik diri. Faktor- faktor tersebut dapat berasal dari berbagai stressor
antara lain:
a.
Stressor sosiokultural
Stressor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam
membina hubungan dengan orang lain, misalnya menurunya stabilitas
unit keluarga, berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupanya,
misalnya karena dirawat di rumah sakit.
b. Stressor psikologik
Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan keterbatasan
kemampuan untuk mengatasinya. Tuntutan untuk berpisah dengan
orang terdekat atau kegagalan orang lain untuk memenuhi
kebutuhanya hal ini dapat menimbulkan ansietas tinggi bahkan dapat
menimbulkan seseorang mengalami gangguan hubungan (menarik
diri), (Stuart & Sundeen, 1998)
c.
Stressor intelektual
1) Kurangnya pemahaman diri dalam ketidak mampuan untuk
berbagai pikiran dan perasaan yang mengganggu pengembangan
hubungan dengan orang lain.
2) Klien dengan “kegagalan” adalah orang yang kesepian dan
kesulitan dalam menghadapi hidup. Mereka juga akan sulit
berkomunikasi dengan orang lain.
3) ketidakmampuan seseorang membangun kepercayaan dengan
orang lain akan persepsi yang menyimpang dan akan berakibat
pada gangguan berhubungan dengan orang lain
d. Stressor fisik
1) Kehidupan bayi atau keguguran dapat menyebabkan seseorang
menarik diri dari orang lain
2) Penyakit kronik dapat menyebabkan seseorang minder atau malu
sehingga mengakibatkan menarik diri dari orang lain
3
(Rawlins, Heacock,1993)
5. Tanda dan Gejala dari Isolasi Sosial
Menurut Budi Anna Keliat (1998), tanda dan gejala Isolasi Sosial: MD
adalah sebagai berikut :
a. Apatis
b. ekspresi sedih
c. afek tumpul
d. Menghindar dari orang lain (menyendiri)
e. Komunikasi kurang/tidak ada.
f. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat.
g. Tidak ada kontak mata
h. klien sering menunduk.
i. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas.
j. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
k. Tidak melakukan kegiatan sehari
l. Sering tidur, posisi tidur klien seperti posisi tidur janin.
m. Sedangkan Tanda & Gejala menurut Townsend,1998 :
n. Sedih, afek tumpul
o. Menjadi tidak komunikatif
p. Asyik dengan fikirannya sendiri
q. Meminta untuk sendirian
r. Mengekspresikan perasaan kesendirian/penolakan
s. Disfungsi interaksi dengan teman sebaya,keluarga,orang lain.
6. Akibat dari Isolasi Sosial
Klien dengan perilaku menarik diri dapat berakibat adanya terjadinya
resiko perubahan sensori persepsi (halusinasi). Halusinasi ini merupakan
salah satu orientasi realitas yang maladaptive, dimana halusinasi adalah
4
persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya
klien menginterprestasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus/ rangsangan
eksternal.
B. Pohon Masalah
Akibat
: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Core problem
: Isolasi sosial : MD
Penyebab
: Harga Diri Rendah
(Budi Anna Keliat, 1999)
C. Masalah Keperawatan Dan Data Yang Perlu Dikaji
1. Isolasi Sosial : menarik diri
Data Subyektif
a) Klien mengatakan saya tidak mampu.
b) Klien mengatakan tidak bisa.
c) Klien mengatakan tidak tahu apa-apa.
d) Klien mengatakan dirinya bodoh.
e) Klien mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data Obyektif
a) Klien tampak lebih suka sendiri.
b) Klien tampak bingung.
c) Klien berkeinginan mencederai diri/ ingin mengakhiri hidup.
d) Klien terlihat apatis.
e) Ekspresi wajah klien sedih.
f) Klien sering melamun.
g) Afek klien tumpul.
h) Klien tampak banyak diam.
5
i) Komunikasi klien kurang atau tidak ada.
j) Kontak mata klien kurang.
2. Resiko Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi
Data Subjektif :
a) Mengungkapkan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan
stimulus nyata.
b) Mengungkapkan melihat gambaran tanpa stimulus nyata
c) Mengatakan mencium bau tanpa stimulus nyata
d) Merasa makan sesuatu
e) Merasa ada sesuatu dikulitnya
f) Merasa takut pada suara/ bunyi/gambar
g) Ingin memukul atau melempar
Data Objektif :
a) Berbicara dan tertawa sendiri
b) Bersikap seperti mendengar atau melihat sesuatu
c) Berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
d) Disorientasi
3. Gangguan Konsep Diri : Harga diri Rendah
Data Subjektif
a) Mengungkapkan tidak mampu dan tidak bisa, tidak tau apa – apa
b) Mengkritik diri sendiri
c) Mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri
Data Objektif
a) Tampak lebih suka sendiri
b) Bingung bila diminta memilih alternatif tindakan
c) Ingin mencederai diri atau mengakhiri diri (Budi Anna Keliat, 1999).
D. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
2. Gangguan Isolasi Sosial : Menarik Diri
6
3. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
7
8
E.
Rencana Tindakan Keperawatan Klien Dengan Isolasi Sosial
TGL
NO DX
Dx
Keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Kriteria
Intervensi
Evaluasi
Isolasi sosial
TUM :Klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain.
TUK :
1. klien
dapat 1. Setelah...x
membina
klien
hubungan saling
tanda-tanda
percaya.
kepada/
interaksi 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan:
menunjukkan
percaya
Beri salam setiap interaksi.
Perkenalkan
terhadap
panggilan
perawat:
Wajah
cerah,
Mau berkenalan
Tanyakan
dan
tujuan
dan
panggil
nama
kesukaan klien.
Tunjukkan
Ada kontak mata
menepati
Bersedia menceritakan
berinteraksi.
9
perawat
nama
perawat berkenalan.
tersenyum
perasaan.
nama,
Tanyakan
sikap
janji
perasaan
jujur
dan
setiap
kali
klien
dan
Bersedia
2. Klien
masalah yang dihadapi klien.
mengungkapkan
Buat kontrak interaksi yang jelas.
masalahnya.
Dengarkan
mampu 2. setelah...x
klien
penyebab
menyebutkan minimal
menarik diri
satu penyebab menarik
diri sendiri
orang lain
lingkungan
penuh
perhatian ekspresi perasaan klien.
interaksi 2.1 Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan
diri dari :
dengan
dapat
orang yang tinggal serumah/ teman
sekamar klien.
Orang yang paling dekat dengan klien
dirumah atau di ruang perawatan.
Apa yang membuat klien dekat dengan
orang tersebut.
Orang yang tidak dekat dengan klien
di rumah atau di ruang perawatan.
Apa yang membuat klien tidak dekat
dengan orang tersebut.
Upaya yang sudah dilakukan agar
dekat dengan orang lain.
2.2 diskusikan dengan klien penyebab
menarik diri atau tidak mau bergaul
10
dengan orang lain.
2.3 beri pujian terhadap kemampuan klien
3. klien
mengungkapkan perasaannya.
interaksi tanyakan pada klien tentang
mampu 3. setelah...x
menyebutkan
dengan
keuntungan
menyebutkan
berhubungan
keuntungan
sosial
berhubungan
dan
klien
dapat
manfaat hubungan sosial
kerugian menarik diri
diskusikan bersama klien tentang manfaat
sosial, berhubungan sosial dan kerugian menarik
krerugian
misalnya
diri
menarik diri.
banyak teman
beri pujian terhadap kemampuan klien
tidak kesepian
mengungkapkan perasaanya.
bisa diskusi
saling menolong.
Dan kerugian menarik
diri misalnya :
sendiri
kesepian
4. klien
tidak bisa diskusi
dapat 5. setelah...x
interaksi observasi perilaku klien saat berhubungan
11
melaksanakan
klien
dapat sosial
hubungan sosial
melaksanakan
secara bertahap
hubungan sosial secara berkenalan atau berkomunikasi dengan :
beri motivasi dan bantu klien untuk
bertahap dengan :
perawat lain
perawat
klien lain
perawat lain
kelompok
klien lain
Libatkan klien dalam Terapi aktivitas
kelompok
kelompok sosialisasi
Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan
untuk
meningkatkan
kemampuan klien bersosialisasi.
Beri motivasi klien untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat.
Beri pujian terhadap kemampuan klien
memperluas
7. klien
mampu
pergaulannya
melalui
aktivitas yang dilaksanakan.
8. setelah...x interaksi 5.1 diskusikan dengan klien tentang
klien
12
dapat perasaanya setelah berhubungan sosial
menjelaskan
menjelaskan
perasaannya
perasaanya setelah
orang lain
setelah
berhubungan sosial
kelompok
berhubunga
dengan :
5.2 beri pujian terhadap kemampuan klien
orang lain
mengungkapkan perasaannya.
n sosial.
dengan :
kelompok
6. klien mendapat setelah...x
pertemuan diskusikan
dukungan
keluarga dapat menjelaskan keluarga
keluarga dalam tentang :
memperluas
hubungan
sosial.
pengertian menarik diskusikan
tanda
membantu
dan
menarik diri
sebagai
peran
serta
poendukung
untuk
mengatasi perilaku menarik diri
diri
pentingnya
potensi
klien
keluarga
mengatasi
untuk
perilaku
gejal menarik diri.
Jelaskan pada keluarga tentang:
Pengertian menarik diri
akibat menarik diri
Tanda dan gejala menarik diri
cara merawat klien
Penyebab dan akibat menarik diri
menarik diri.
Cara merawat klien menarik diri
penyebab
setelah...x
keluarga
13
dan
pertemuan latih keluarga cara merawat klien menarik
dapt
mempraktekkan
cara diri
merawat klien kenarik diri.
tanyakan
perasaan
keluarga
setelah
mencoba cara yang dilatihkan.
Beri motivasi keluarga agar membantu
klien untuk bersosialisasi.
Beri
pujian
kepada
keluarga
atas
keterlibatannya merawat klien dirumah
sakit.
9. klien dapat setelah...x interaksi klien 7.1 diskusikan dengan klien tentang
memanfaatk
an
obat
menyebutkan:
dengan
baik.
manfaat
obat.
Kerugian
minum obat.
manfaat dan kerugian tidak minum obat,
minum nama, warna, dosis, cara, efek terapi, dan
efek samping penggunaan obat.
tidak 7.2 pantau klien saat penggunaan obat
7.3 beri pujian jika klien menggunakan
warna, obat dengan benar.
dosis, efek samping 7.4 diskusikan akibat berhenti minum obat
dan efek terapi tanpa konsultasi dengan dokter.
7.5 anjurkan klien untuk konsultasi
obat.
Nama,
14
setelah...x interaksi klien kepada dokter/ perawat jika terjadi hal-hal
mendemonstrasikan
yang tidak diinginkan.
penggunaan obat dengan
benar.
Setelah...x interaksi klien
menyebutkan
akibat
berhenti minum obat tanpa
konsultasi dokter.
(Budi Anna Keliat, 1999)
15