MANAJEMEN PROYEK “Software As a Service”
MANAJEMEN PROYEK
“Software As a Service”
Kelompok 3
Anggota :
Cahya Arief R.
0910960003
Khoirul Sholeh
0910960045
Adi Yuistianto
0910963001
A. Zhainuddin
0910963063
M.Triwijaya
0910963091
Devi Arvianty P.
0910963075
Inthi Ba'u S.
0910963085
Yuditia Fadhil A.
0910963105
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
1
1. Pendahuluan
1.1 Cloud Computing
Sebelum membahas apa yang dimaksud Software as a Service (SaaS),
Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS) terlebih
dahulu kita harus mengenal sedikit mengenai cloud computing. Karena ketiga
hal yang telah disebutkan itu merupakan bentuk-bentuk layanan dari cloud
computing.
Cloud Computing adalah proses komputasi yang mengandalkan internet
(Cloud) sebagai media komputasi-nya dimana proses komputasi dilakukan di
lokasi remote yakni biasanya di datacenter yang ada di lokasi yang berbeda.
Untuk kemudian hasil akhir komputasi tersebut dikirim ke user. Intinya
aplikasi dan server-nya di-host di Internet.
Cloud Computing inilah yang melahirkan trend SaaS (Software as a
Service) yakni layanan dimana aplikasi (misal CRM, Email, Webhosting, dll)
disediakan oleh vendor tertentu sebagai service kepada customer dan diakses
via internet (biasanya web based). Vendor tersebut umumnya menarik biaya
per bulan atau per tahun untuk layanan tersebut. Customer tidak perlu
menyediakan infrastruktur seperti software atau hardware untuk SaaS ini.
Yang diperlukan adalah cuma akses ke jaringan Internet. Sehingga untuk case
tertentu SaaS ini sangat efisien bila dibandingkan dengan kita harus manage
infrastruktur sendiri dimana kita dharuskan beli server, mikir listrik dan
pendinginan server, beli lisensi software yang ribuan dollar, manage system,
patch system, dll.
2
Gambar illustrasi Cloud Computing (Sumber:
http://cloudcomputingleaders.net).
Cloud Computing secara sederhana adalah "layanan teknologi
informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui
jaringan
internet".
Namun tidak semua layanan yang ada di internet bisa dikategorikan
sebagai Cloud Computing, ada setidaknya beberapa syarat yang harus
dipenuhi :
1. Layanan bersifat "On Demand", pengguna dapat berlangganan
hanya yang dia butuhkan saja, dan membayar hanya untuk yang
mereka gunakan saja. Misalkan sebuah layanan menyediakan 10
fitur, user dapat berlangganan 5 fitur saja dan hanya membayar untuk
5 fitur tersebut.
2. Layanan bersifat elastis/scalable, di mana pengguna bisa
menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang
dia inginkan kapan saja dan sistem selalu bisa mengakomodasi
perubahan tersebut.
3. Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang
dibutuhkan oleh pengguna hanyalah komputer personal/notebook
ditambah koneksiinternet.
Ada beberapa keuntungan yang dapat dilihat dari perkembangan Cloud
Computing ini, seperti
1. Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah untuk
sumber daya
2. Membuat lebih eglity, dengan mudah dapat berorientasi pada profit
dan perkembangan yang cepat
3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah, dimungkinkan
karena system pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu
cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah
4. Menjadikan koloborasi yang terpecaya dan lebih ramping
3
5. Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada saat kita
meningkatkan reliability dan kritikal sistem informasi yang kita
bangun.
Dari sisi model layanan tersendiri, Cloud Computing, terbagi dalam 3
jenis layanan, yaitu:
1. Software as a Service (SaaS),
2. Platform as a Service (PaaS) dan
3. Infrastructure as a Service (IaaS).
4
Gambar Model Layanan Cloud Computing (NICT)
Pada makalah ini akan dibahas tentang software as a service, tetapi
sebelum itu, akan dibahas secara singkat apa itu PaaS, IaaS dan hubungan
keduanya dengan SaaS.
1.2 Pengertian IaaS dan PaaS
Cara yang sederhana untuk membedakan antara tiga layanan cloud
computing adalah sebagai berikut:
- SaaS merupakan aplikasi yang dirancang untuk end-user, disampaikan
melalui web.
- PaaS adalah seperangkat alat dan layanan yang dirancang untuk
membuat coding dan menyebarkan aplikasi yang cepat dan efisien.
- IaaS adalah hardware dan software bahwa kekuatan itu semua server, penyimpanan, jaringan, sistem operasi;
1. Platform as a Service (PaaS)
Sering terjadi, suatu aplikasi software yang sifatnya package tidak
dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis kita. Demikian pula dengan
SaaS, di mana aplikasi yang ditawarkan sebagai layanan tidak sesuai
dengan proses bisnis kita. Nah, pada skenario ini, kita dapat menggunakan
jenis layanan yang disebut Platform as a Service (PaaS).
Pada PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software yang kita
inginkan, termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian
kita pasang (deploy) di server-server milik penyedia jada PaaS. Penyedia
jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa platform, mulai dari
mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga sudah menjadi
5
cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil, kita
sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat di
atasnya.
Jika kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi
alternatif lain. Alih-alih memasang software di server konsumen, kita bisa
memasang software tersebut di server milik penyedia layanan PaaS, lalu
menjualnya ke konsumen dalam bentuk langganan. Dengan kata lain, kita
membuat sebuah SaaS.
Singkatnya, dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di
atas layanan PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas
adalah Microsoft Azure dan Amazon Web Services.
2. Infrastructure as a Service (IaaS)
Ada kasus ketika konfigurasi yang disediakan oleh penyedia PaaS
tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita berniat menggunakan aplikasi
yang memerlukan konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi
oleh penyedia PaaS. Untuk keperluan seperti ini, kita dapat menggunakan
layanan cloud computing tipe Infrastructure as a Service (IaaS).
Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya
komputasi seperti prosesor, memori, dan storage yang sudah
tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak memasang sistem
operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun
konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita.
Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server
kita dari on-premise ke data center millik penyedia IaaS ini. Para vendor
cloud computing lokal rata-rata menyediakan layanan model IaaS ini,
dalam bentuk Virtual Private Server.
1.3 Evolusi Cloud Computing
Model bisnis baru yang dikembangkan sebagai hasil dari peralihan
ke Cloud Computing tidak hanya menciptakan teknologi baru dan proses
operasional bisnis tetapi juga persyaratan keamanan baru dan tantangan
yang baru. Sebagai langkah evolusi terbaru dalam model layan Cloud
(seperti gambar di bawah ini), SaaS kemungkinan akan tetap menjadi
model layanan awan yang dominan untuk masa yang akan datang dan
sebagai tempat kebutuhan yang paling penting untuk praktik keamanan
dan pengawasan.
6
Gambar. Evolusi Cloud Computing
2. Software as a Service (SaaS)
2.1 Pengertian SaaS
Software as a service (SaaS) adalah model pendistribusian
software dimana aplikasi-aplikasinya di kost-kan (hosting) oleh vendor
atau service provider yang disediakan untuk pelanggangnya melalui
jaringan, umumnya tersedia via Internet. SaaS lambat laun merupakan
pilihan utama sebuah model pendistribusian software, selaras dengan
perkembangan teknologi pendukungnya yang menanjak dewasa ini, antara
lain AJAX dan SOA (service-oriented architecture) dan perkembangan
teknologi lainnya. Meningkatnya ketersedian akses Internet di seluruh
dunia juga sangat mendukung model ini.
Pengertian SaaS sangat dekat dengan model pendistribusian
software ASP (application service provider) dan On Demand Computing.
IDC mengindentifikasikan dua model pendistribusian yang satu dengan
lainnya nyaris serupa yaitu: [1] hosted application management (hosted
AM) yang serupa dengan model ASP dimana software komersil di hosting
untuk disalurkan via Web. Sementara yang lainnya yaitu [2] model
pendistribusian software on demand, dimana provider menyediakan akses
berbasis jaringan kepada pelanggannya untuk menyalurkan copy software
aplikasi yang khusus dibuat untuk didistribusikan via SaaS.
Keuntungan yang diperoleh penditribusian model SaaS antara lain :
Kemudahan administrasi
Pengelolaan updates dan patch secara otomatis
Kompatibilitas: karena semua pengguna memiliki versi software
yang sama
Kemudahan kolaborasi
7
Dapat diakses dari seluruh dunia (global)
Tidak semua perangkat lunak yang beredar di pasaran dapat dikategorikan
sebagai SaaS, ada beberapa karakteristik yang harus terpenuhi :
Berbasis internet ; software harus dapat diakses dan dikelola oleh
pengguna melalui media internet.
Software bersifat terpusat atau ter-sentral sehingga memungkinkan
pengguna untuk mengaksesnya darimana dan kapan saja.
Memiliki fasilitas untuk meng-update atau meng-upgrade secara
terpusat sehingga pengguna tidak perlu download patch atau
upgrade di masing – masing komputer.
Aplikasi yang ditawarkan oleh provider bersifat multi tenant.
2.2 Keamanan Pada SaaS
Karena SaaS merupakan bagian dari system cloud computing, maka
standar keamanan SaaS sama dengan standar keamanan cloud computing.
a. Masalah keamanan dari Virtual machine
Apakah Blue Cloud IBM atau Windows Azure di Microsoft,
teknologi mesin virtual dianggap sebagai platform komputasi awan
dari komponen fundamental, perbedaan antara Blue Cloud dan
Windows Azure adalah bahwa virtual mesin berjalan pada sistem
operasi Linux atau sistem operasi Microsoft Windows. Teknologi
virtual mesin membawa keuntungan yang nyata, ini memungkinkan
pengoperasian server tidak lagi bergantung pada perangkat fisik. Tapi
pada server virtual. Pada mesin virtual, perubahan yang fisik terjadi
atau migrasi tidak mempengaruhi layanan yang diberikan oleh
penyedia layanan. jika pengguna membutuhkan jasa lebih, penyedia
dapat memenuhi kebutuhan pengguna tanpa harus memperhatikan
perangkat keras fisik.
Namun, server virtual dari kelompok server logis membawa
banyak masalah keamanan. Pengamanan terhadap pusat data
tradisional diukur pada platform perangkat keras, sementara Cloud
Computing mungkin merupakan server dari beberapa server virtual,
server virtual mungkin milik kelompok server yang berbeda logis,
server virtual, sehingga ada kemungkinan saling menyerang, yang
membawa server virtual pada banyak ancaman keamanan.
Virtual mesin membentang pada tepi Cloud yang membuat
hilangnya batas jaringan sehingga mempengaruhi hampir semua aspek
keamanan, isolasi fisik tradisional dan infrastruktur keamanan berbasis
8
hardware tidak dapat menghentikan lingkungan komputer Cloud yang
saling menyerang antara virtual mesin.
b. Keberadaan super – user.
Untuk perusahaan yang menyediakan layanan komputasi awan
(Cloud Computing), mereka memiliki hak untuk melaksanakan
pengelolaan dan pemeliharaan data, adanya super-user sangat
bermanfaat untuk menyederhanakan fungsi manajemen data, tetapi
merupakan ancaman serius bagi pengguna pribadi. Dalam era privasi
pribadi, data pribadi harus benar-benar dilindungi, dan fakta
membuktikan bahwa platform Cloud Computing memberikan layanan
pribadi dalam kerahasiannya. Bukan hanya pengguna individu tetapi
juga organisasi memiliki potensi ancaman serupa, misalnya pengguna
korporat dan rahasia dagang disimpan dalam platform komputasi awan
mungkin dicuri. Oleh karena itu penggunaan hak super user harus
dikendalikan di awan(Cloud).
c. Konsistensi data.
Lingkungan Awan (Cloud) merupakan lingkungan yang dinamis,
dimana data pengguna mentransmisikan data dari data center ke
pengguna. Untuk sistem, data pengguna berubah sepanjang waktu.
Membaca dan menulis data berkaitan dengan identitas otentikasi
pengguna dan hal perijinan. Dalam sebuah mesin virtual, mungkin ada
data pengguna yang berbeda 'yang harus wajib dikelola. Model kontrol
akses tradisional dibangun di ―tepi‖ komputer, sehingga sangat lemah
untuk mengendalikan pembaca dan penulis di antar komputer yang
terdistribusi.
Hal ini jelas bahwa kontrol akses tradisional, jelas sangat tidak
cocok untuk lingkungan komputasi awan. Dalam lingkungan
komputasi awan, mekanisme kontrol akses tradisional memiliki
kekurangan serius.
Prinsip keamanan data.
Semua teknik keamanan data dibangun pada kerahasiaan, integritas
dan ketersediaan dari tiga prinsip dasar. Kerahasiaan mengacu pada apa
yang disebut dengan data aktual atau informasi yang tersembunyi,
terutama pada daerah yang sensitive, kerahasian data berada pada
persyaratan yang lebih ketat. Untuk komputasi awan, data disimpan di
"pusat data", keamanan dan kerahasiaan data pengguna, merupakan hal
yang penting.
Model keamanan data.
Berikut gambar model keamanan data pada Cloud Computing.
9
Gambar model keamanan data
Model struktur yang digunakan adalah system pertahanan tiga tingkat.
di mana setiap tingkat melakukan tugas masing-masing untuk memastikan
keamanan data dari lapisan awan(cloud).
- Lapisan pertama: bertanggung jawab untuk otentikasi pengguna,
pengguna sertifikat digital
yang diterbitkan oleh yang
sesuai/berwenang, mengatur hak akses pengguna.
- Lapisan kedua: bertanggung jawab untuk enkripsi data pengguna, dan
melindungi privasi dari pengguna melalui cara tertentu;
- Lapisan ketiga: Data pengguna untuk pemulihan sistem yang cepat,
perlindungan sistem lapisan terakhir dari data pengguna.
Kesimpulan :
Sebagai pengembangan komputasi awan, masalah keamanan telah
menjadi prioritas utama. Akhirnya kami menyimpulkan teknologi
komputasi awan ini sangat tepat untuk menjaga keamanan data.
2.3 SaaS dari segi bisnis (SaaS CRM)
Software-As-A-Service Customer Relationship Management atau
disingkat dengan SAAS CRM adalah sistem manajemen hubungan
pelanggan (Customer Relationship Management) yang bisa diakses lewat
internet dengan web browser oleh pengguna yang telah di authorized.
Kelebihan Saas CRM antara lain tidak diperlukan hardware dan biaya set
up yang minim.
SaaS CRM telah berevolusi kedalam kategori software yang matang.
Namun tidak seperti banyak industri lain di mana produk menjadi lebih
10
commoditized dari waktu ke waktu, perbedaan antara penawaran SaaS
CRM terkadang kurang jelas.
Banyak perusahaan yang membuat keputusan penggunaan SAAS
CRM berdasarkan kebutuhan taktis jangka pendek, padahal perusahaan
akan hidup dengan sistem CRM selama bertahun-tahun. Agar terhindar
dari kesalahan pemilihan Saas CRM. Panduan ini membantu Anda
mengetahui kriteria terbaik yang menjadi dasar pembelian SaaS CRM
serta lima bidang yang perlu dipertimbangkan ketika memilih solusi SaaS
CRM.
2.4 Contoh Aplikasi Saas
SRS (SOFTWARE REQUIREMENTS SPESIFICATION) SISTEM
INFORMASI BIMBINGAN BELAJAR (SIB)Online Berbasis SAAS
(Software As A Services)
Ruang Lingkup
Dokumen ini menyediakan acuan untuk pengendalian proyek
aplikasi sistem informasi bimbingan belajar online. Adapun ruang
lingkup pembuatan software ini adalah aplikasi berbasis SAAS
(software as a services) dengan web based yang memiliki beberapa
fasilitas yaitu:
1. Autentikasi. Karena banyaknya LBB dan siswa dari masing-masing
LBB tersebut dibutuhkan security dalam sistem ini yaitu berupa
autentikasi yaitu sistem verifikasi login untuk setiap pengguna sistem
ini.
2. Pengelolaan data LBB beserta siswa dari masing-masing LBB tersebut.
3. Pengelolaan data materi dan tutorial dari masing-masing LBB agar bisa
dilihat ataupun didownload oleh para siswanya.
4. Pengelolaan laporan kegiatan dan nilai siswa dari masing-masing LBB
digunakan untuk memantau progress siswa.
5. Live chat antar pengguna sistem ( guru atau tentor dan siswa ) untuk
masingmasing LBB untuk melancarkan sistem kolaborasi.
6. Pengelolaan simulasi ujian dan latihan soal beserta penilaiannya sesuai
dengan LBB masing-masing.
7. Pengelolaan data news atau pengumuman untuk masing-masing LBB.
8. Mail Service untuk menerima pesan
Deskripsi Umum
Aplikasi Sistem informasi bimbingan belajar online ini bertujuan
untuk menambahkan proses belajar dan mengajar yang semula hanya
dilakukan secara manual bertempat langsung di lembaga yang berkaitan,
11
dengan cara proses pengajaran (secara langsung), lalu ditambah menjadi
aplikasi informasi berbasis Online dengan konsep SAAS . Dengan adanya
aplikasi ini diharapkan proses Sistem informasi bimbingan belajar online
menjadi lebih cepat, mudah dan dapat dilakukan dari mana saja selama
terkoneksi dengan internet. Pengguna dari aplikasi ini adalah :
a. User
User dari sistem ini terdiri dari :
LBB (Lembaga Bimbingan Belajar) yang didalamnya terdapat
pula para pengajar, admin system setiap LBB, dan para siswa
Guest : (tamu) yang merupakan user dari sistem yang tidak
terdaftar sebagai civitas lembaga terkait
b. Admin System
Berfungsi untuk melihat dan memantau proses sistem tersebut.
Perspektif produk
Produk ini akan dijalankan oleh admin pemilik sistem dan oleh user
yang memiliki koneksi ke internet. Penggunaan sistem terbagi empat yaitu
antar muka untuk user individu, antar muka untuk admin System, dan
antar muka untuk admin system seiap LBB, dan antar muka untuk guest.
Produk ini dapat berjalan pada platform atau sistem operasi apa saja yang
mendukung aplikasi berbasis web.
Manfaat produk
Manfaat yang didapat apabila menggunakan sistem ini antara lain
adalah:
a. Manfaat bagi masyarakat akademis
Sebagai sebuah sarana untuk melakukan kegiatan belajar dan
mengajar pada dunia maya yang dapat menghemat waktu. Sesuai
dengan layanan – layanan yang ditawarkan, para civitas akademik
Lembaga akan merasakan hal yang sama dengan kegiatan yang biasa
dilakukan secara konvensional.
b. Manfaat bagi instansi terkait
Sebagai sarana mempermudah mereka untuk memberikan
informasi – informasi terkait akademik kepada anggota – anggota
akademiknya, menjadi sarana pertukaran data yang dibutuhkan oleh
anggota.
3. Kendali dan Tanggung Jawab Serta Perbedaan SaaS, PaaS & IaaS
Perbedaan SaaS, PaaS dan IaaS dapat dilihat dari sisi kendali atau
tanggung jawab yang dilakukan oleh vendor penyedia jasa layanan cloud
maupun customer. Pada gambar 2, di situ dijelaskan stack (jenjang) teknologi
komputasi dari Networking naik hingga ke Application. Di situ juga
12
dijelaskan sampai di stack mana suatu vendor layanan cloud memberikan
layanannya, dan mulai dari jenjang mana konsumen mulai memegang kendali
dan bertanggung jawab penuh pada stack di atasnya.
Mulai dari kanan, pada SaaS, seluruh stack merupakan tanggung jawab
penyedia layanan cloud. Konsumen benar-benar hanya mengkonsumsi
aplikasi yang disediakan.
Pada PaaS, penyedia layanan cloud bertanggung jawab mengelola
Networking hingga Runtime. Konsumen memiliki kendali dan bertanggung
jawab membuat aplikasi dan juga skema database-nya.
Pada IaaS, penyedia layanan Cloud bertanggung jawab untuk Networking
hingga Virtualization. Konsumen sudah mulai bertanggung jawab untuk
Operating System ke atas.
Sebagai perbandingan, di gambar juga ditunjukkan arsitektur tradisional
on-premise (bukan cloud), alias semua ada di data center kita. Di sini kita
bertanggung jawab untuk seluruh stack, dari Networking hingga Application.
4. Kesimpulan
Sebagai konsumen individual, kita sebenarnya sudah akrab dengan
layanan cloud computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing,
atau MSN Messenger. Contoh lain yang cukup populer adalah Google Docs
ataupun Microsoft Office Web Applications yang merupakan aplikasi
pengolah dokumen berbasis internet. Di dunia bisnis, kita mungkin familiar
dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM yang merupakan layanan
aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup hardware dan software
CRM di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun
Microsoft CRM, kita bisa menggunakan aplikasi CRM kapan dan dari mana
saja melalui internet. Kita tidak perlu melakukan investasi server maupun
aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade.
Intinya, kita benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut.
13
Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi
tersebut. Dengan kata lain, pay as you go, pay per use, per seat.
Semua layanan ini, dimana suatu aplikasi software tersedia dan bisa
langsung dipakai oleh seorang pengguna, termasuk ke dalam kategori
Software as a Services (SaaS). Secara sederhana, kita langsung mengkonsumsi
layanan aplikasi yang ditawarkan.
14
“Software As a Service”
Kelompok 3
Anggota :
Cahya Arief R.
0910960003
Khoirul Sholeh
0910960045
Adi Yuistianto
0910963001
A. Zhainuddin
0910963063
M.Triwijaya
0910963091
Devi Arvianty P.
0910963075
Inthi Ba'u S.
0910963085
Yuditia Fadhil A.
0910963105
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
1
1. Pendahuluan
1.1 Cloud Computing
Sebelum membahas apa yang dimaksud Software as a Service (SaaS),
Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS) terlebih
dahulu kita harus mengenal sedikit mengenai cloud computing. Karena ketiga
hal yang telah disebutkan itu merupakan bentuk-bentuk layanan dari cloud
computing.
Cloud Computing adalah proses komputasi yang mengandalkan internet
(Cloud) sebagai media komputasi-nya dimana proses komputasi dilakukan di
lokasi remote yakni biasanya di datacenter yang ada di lokasi yang berbeda.
Untuk kemudian hasil akhir komputasi tersebut dikirim ke user. Intinya
aplikasi dan server-nya di-host di Internet.
Cloud Computing inilah yang melahirkan trend SaaS (Software as a
Service) yakni layanan dimana aplikasi (misal CRM, Email, Webhosting, dll)
disediakan oleh vendor tertentu sebagai service kepada customer dan diakses
via internet (biasanya web based). Vendor tersebut umumnya menarik biaya
per bulan atau per tahun untuk layanan tersebut. Customer tidak perlu
menyediakan infrastruktur seperti software atau hardware untuk SaaS ini.
Yang diperlukan adalah cuma akses ke jaringan Internet. Sehingga untuk case
tertentu SaaS ini sangat efisien bila dibandingkan dengan kita harus manage
infrastruktur sendiri dimana kita dharuskan beli server, mikir listrik dan
pendinginan server, beli lisensi software yang ribuan dollar, manage system,
patch system, dll.
2
Gambar illustrasi Cloud Computing (Sumber:
http://cloudcomputingleaders.net).
Cloud Computing secara sederhana adalah "layanan teknologi
informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui
jaringan
internet".
Namun tidak semua layanan yang ada di internet bisa dikategorikan
sebagai Cloud Computing, ada setidaknya beberapa syarat yang harus
dipenuhi :
1. Layanan bersifat "On Demand", pengguna dapat berlangganan
hanya yang dia butuhkan saja, dan membayar hanya untuk yang
mereka gunakan saja. Misalkan sebuah layanan menyediakan 10
fitur, user dapat berlangganan 5 fitur saja dan hanya membayar untuk
5 fitur tersebut.
2. Layanan bersifat elastis/scalable, di mana pengguna bisa
menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang
dia inginkan kapan saja dan sistem selalu bisa mengakomodasi
perubahan tersebut.
3. Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang
dibutuhkan oleh pengguna hanyalah komputer personal/notebook
ditambah koneksiinternet.
Ada beberapa keuntungan yang dapat dilihat dari perkembangan Cloud
Computing ini, seperti
1. Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah untuk
sumber daya
2. Membuat lebih eglity, dengan mudah dapat berorientasi pada profit
dan perkembangan yang cepat
3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah, dimungkinkan
karena system pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu
cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah
4. Menjadikan koloborasi yang terpecaya dan lebih ramping
3
5. Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada saat kita
meningkatkan reliability dan kritikal sistem informasi yang kita
bangun.
Dari sisi model layanan tersendiri, Cloud Computing, terbagi dalam 3
jenis layanan, yaitu:
1. Software as a Service (SaaS),
2. Platform as a Service (PaaS) dan
3. Infrastructure as a Service (IaaS).
4
Gambar Model Layanan Cloud Computing (NICT)
Pada makalah ini akan dibahas tentang software as a service, tetapi
sebelum itu, akan dibahas secara singkat apa itu PaaS, IaaS dan hubungan
keduanya dengan SaaS.
1.2 Pengertian IaaS dan PaaS
Cara yang sederhana untuk membedakan antara tiga layanan cloud
computing adalah sebagai berikut:
- SaaS merupakan aplikasi yang dirancang untuk end-user, disampaikan
melalui web.
- PaaS adalah seperangkat alat dan layanan yang dirancang untuk
membuat coding dan menyebarkan aplikasi yang cepat dan efisien.
- IaaS adalah hardware dan software bahwa kekuatan itu semua server, penyimpanan, jaringan, sistem operasi;
1. Platform as a Service (PaaS)
Sering terjadi, suatu aplikasi software yang sifatnya package tidak
dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis kita. Demikian pula dengan
SaaS, di mana aplikasi yang ditawarkan sebagai layanan tidak sesuai
dengan proses bisnis kita. Nah, pada skenario ini, kita dapat menggunakan
jenis layanan yang disebut Platform as a Service (PaaS).
Pada PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software yang kita
inginkan, termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian
kita pasang (deploy) di server-server milik penyedia jada PaaS. Penyedia
jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa platform, mulai dari
mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga sudah menjadi
5
cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil, kita
sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat di
atasnya.
Jika kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi
alternatif lain. Alih-alih memasang software di server konsumen, kita bisa
memasang software tersebut di server milik penyedia layanan PaaS, lalu
menjualnya ke konsumen dalam bentuk langganan. Dengan kata lain, kita
membuat sebuah SaaS.
Singkatnya, dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di
atas layanan PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas
adalah Microsoft Azure dan Amazon Web Services.
2. Infrastructure as a Service (IaaS)
Ada kasus ketika konfigurasi yang disediakan oleh penyedia PaaS
tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita berniat menggunakan aplikasi
yang memerlukan konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi
oleh penyedia PaaS. Untuk keperluan seperti ini, kita dapat menggunakan
layanan cloud computing tipe Infrastructure as a Service (IaaS).
Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya
komputasi seperti prosesor, memori, dan storage yang sudah
tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak memasang sistem
operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun
konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita.
Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server
kita dari on-premise ke data center millik penyedia IaaS ini. Para vendor
cloud computing lokal rata-rata menyediakan layanan model IaaS ini,
dalam bentuk Virtual Private Server.
1.3 Evolusi Cloud Computing
Model bisnis baru yang dikembangkan sebagai hasil dari peralihan
ke Cloud Computing tidak hanya menciptakan teknologi baru dan proses
operasional bisnis tetapi juga persyaratan keamanan baru dan tantangan
yang baru. Sebagai langkah evolusi terbaru dalam model layan Cloud
(seperti gambar di bawah ini), SaaS kemungkinan akan tetap menjadi
model layanan awan yang dominan untuk masa yang akan datang dan
sebagai tempat kebutuhan yang paling penting untuk praktik keamanan
dan pengawasan.
6
Gambar. Evolusi Cloud Computing
2. Software as a Service (SaaS)
2.1 Pengertian SaaS
Software as a service (SaaS) adalah model pendistribusian
software dimana aplikasi-aplikasinya di kost-kan (hosting) oleh vendor
atau service provider yang disediakan untuk pelanggangnya melalui
jaringan, umumnya tersedia via Internet. SaaS lambat laun merupakan
pilihan utama sebuah model pendistribusian software, selaras dengan
perkembangan teknologi pendukungnya yang menanjak dewasa ini, antara
lain AJAX dan SOA (service-oriented architecture) dan perkembangan
teknologi lainnya. Meningkatnya ketersedian akses Internet di seluruh
dunia juga sangat mendukung model ini.
Pengertian SaaS sangat dekat dengan model pendistribusian
software ASP (application service provider) dan On Demand Computing.
IDC mengindentifikasikan dua model pendistribusian yang satu dengan
lainnya nyaris serupa yaitu: [1] hosted application management (hosted
AM) yang serupa dengan model ASP dimana software komersil di hosting
untuk disalurkan via Web. Sementara yang lainnya yaitu [2] model
pendistribusian software on demand, dimana provider menyediakan akses
berbasis jaringan kepada pelanggannya untuk menyalurkan copy software
aplikasi yang khusus dibuat untuk didistribusikan via SaaS.
Keuntungan yang diperoleh penditribusian model SaaS antara lain :
Kemudahan administrasi
Pengelolaan updates dan patch secara otomatis
Kompatibilitas: karena semua pengguna memiliki versi software
yang sama
Kemudahan kolaborasi
7
Dapat diakses dari seluruh dunia (global)
Tidak semua perangkat lunak yang beredar di pasaran dapat dikategorikan
sebagai SaaS, ada beberapa karakteristik yang harus terpenuhi :
Berbasis internet ; software harus dapat diakses dan dikelola oleh
pengguna melalui media internet.
Software bersifat terpusat atau ter-sentral sehingga memungkinkan
pengguna untuk mengaksesnya darimana dan kapan saja.
Memiliki fasilitas untuk meng-update atau meng-upgrade secara
terpusat sehingga pengguna tidak perlu download patch atau
upgrade di masing – masing komputer.
Aplikasi yang ditawarkan oleh provider bersifat multi tenant.
2.2 Keamanan Pada SaaS
Karena SaaS merupakan bagian dari system cloud computing, maka
standar keamanan SaaS sama dengan standar keamanan cloud computing.
a. Masalah keamanan dari Virtual machine
Apakah Blue Cloud IBM atau Windows Azure di Microsoft,
teknologi mesin virtual dianggap sebagai platform komputasi awan
dari komponen fundamental, perbedaan antara Blue Cloud dan
Windows Azure adalah bahwa virtual mesin berjalan pada sistem
operasi Linux atau sistem operasi Microsoft Windows. Teknologi
virtual mesin membawa keuntungan yang nyata, ini memungkinkan
pengoperasian server tidak lagi bergantung pada perangkat fisik. Tapi
pada server virtual. Pada mesin virtual, perubahan yang fisik terjadi
atau migrasi tidak mempengaruhi layanan yang diberikan oleh
penyedia layanan. jika pengguna membutuhkan jasa lebih, penyedia
dapat memenuhi kebutuhan pengguna tanpa harus memperhatikan
perangkat keras fisik.
Namun, server virtual dari kelompok server logis membawa
banyak masalah keamanan. Pengamanan terhadap pusat data
tradisional diukur pada platform perangkat keras, sementara Cloud
Computing mungkin merupakan server dari beberapa server virtual,
server virtual mungkin milik kelompok server yang berbeda logis,
server virtual, sehingga ada kemungkinan saling menyerang, yang
membawa server virtual pada banyak ancaman keamanan.
Virtual mesin membentang pada tepi Cloud yang membuat
hilangnya batas jaringan sehingga mempengaruhi hampir semua aspek
keamanan, isolasi fisik tradisional dan infrastruktur keamanan berbasis
8
hardware tidak dapat menghentikan lingkungan komputer Cloud yang
saling menyerang antara virtual mesin.
b. Keberadaan super – user.
Untuk perusahaan yang menyediakan layanan komputasi awan
(Cloud Computing), mereka memiliki hak untuk melaksanakan
pengelolaan dan pemeliharaan data, adanya super-user sangat
bermanfaat untuk menyederhanakan fungsi manajemen data, tetapi
merupakan ancaman serius bagi pengguna pribadi. Dalam era privasi
pribadi, data pribadi harus benar-benar dilindungi, dan fakta
membuktikan bahwa platform Cloud Computing memberikan layanan
pribadi dalam kerahasiannya. Bukan hanya pengguna individu tetapi
juga organisasi memiliki potensi ancaman serupa, misalnya pengguna
korporat dan rahasia dagang disimpan dalam platform komputasi awan
mungkin dicuri. Oleh karena itu penggunaan hak super user harus
dikendalikan di awan(Cloud).
c. Konsistensi data.
Lingkungan Awan (Cloud) merupakan lingkungan yang dinamis,
dimana data pengguna mentransmisikan data dari data center ke
pengguna. Untuk sistem, data pengguna berubah sepanjang waktu.
Membaca dan menulis data berkaitan dengan identitas otentikasi
pengguna dan hal perijinan. Dalam sebuah mesin virtual, mungkin ada
data pengguna yang berbeda 'yang harus wajib dikelola. Model kontrol
akses tradisional dibangun di ―tepi‖ komputer, sehingga sangat lemah
untuk mengendalikan pembaca dan penulis di antar komputer yang
terdistribusi.
Hal ini jelas bahwa kontrol akses tradisional, jelas sangat tidak
cocok untuk lingkungan komputasi awan. Dalam lingkungan
komputasi awan, mekanisme kontrol akses tradisional memiliki
kekurangan serius.
Prinsip keamanan data.
Semua teknik keamanan data dibangun pada kerahasiaan, integritas
dan ketersediaan dari tiga prinsip dasar. Kerahasiaan mengacu pada apa
yang disebut dengan data aktual atau informasi yang tersembunyi,
terutama pada daerah yang sensitive, kerahasian data berada pada
persyaratan yang lebih ketat. Untuk komputasi awan, data disimpan di
"pusat data", keamanan dan kerahasiaan data pengguna, merupakan hal
yang penting.
Model keamanan data.
Berikut gambar model keamanan data pada Cloud Computing.
9
Gambar model keamanan data
Model struktur yang digunakan adalah system pertahanan tiga tingkat.
di mana setiap tingkat melakukan tugas masing-masing untuk memastikan
keamanan data dari lapisan awan(cloud).
- Lapisan pertama: bertanggung jawab untuk otentikasi pengguna,
pengguna sertifikat digital
yang diterbitkan oleh yang
sesuai/berwenang, mengatur hak akses pengguna.
- Lapisan kedua: bertanggung jawab untuk enkripsi data pengguna, dan
melindungi privasi dari pengguna melalui cara tertentu;
- Lapisan ketiga: Data pengguna untuk pemulihan sistem yang cepat,
perlindungan sistem lapisan terakhir dari data pengguna.
Kesimpulan :
Sebagai pengembangan komputasi awan, masalah keamanan telah
menjadi prioritas utama. Akhirnya kami menyimpulkan teknologi
komputasi awan ini sangat tepat untuk menjaga keamanan data.
2.3 SaaS dari segi bisnis (SaaS CRM)
Software-As-A-Service Customer Relationship Management atau
disingkat dengan SAAS CRM adalah sistem manajemen hubungan
pelanggan (Customer Relationship Management) yang bisa diakses lewat
internet dengan web browser oleh pengguna yang telah di authorized.
Kelebihan Saas CRM antara lain tidak diperlukan hardware dan biaya set
up yang minim.
SaaS CRM telah berevolusi kedalam kategori software yang matang.
Namun tidak seperti banyak industri lain di mana produk menjadi lebih
10
commoditized dari waktu ke waktu, perbedaan antara penawaran SaaS
CRM terkadang kurang jelas.
Banyak perusahaan yang membuat keputusan penggunaan SAAS
CRM berdasarkan kebutuhan taktis jangka pendek, padahal perusahaan
akan hidup dengan sistem CRM selama bertahun-tahun. Agar terhindar
dari kesalahan pemilihan Saas CRM. Panduan ini membantu Anda
mengetahui kriteria terbaik yang menjadi dasar pembelian SaaS CRM
serta lima bidang yang perlu dipertimbangkan ketika memilih solusi SaaS
CRM.
2.4 Contoh Aplikasi Saas
SRS (SOFTWARE REQUIREMENTS SPESIFICATION) SISTEM
INFORMASI BIMBINGAN BELAJAR (SIB)Online Berbasis SAAS
(Software As A Services)
Ruang Lingkup
Dokumen ini menyediakan acuan untuk pengendalian proyek
aplikasi sistem informasi bimbingan belajar online. Adapun ruang
lingkup pembuatan software ini adalah aplikasi berbasis SAAS
(software as a services) dengan web based yang memiliki beberapa
fasilitas yaitu:
1. Autentikasi. Karena banyaknya LBB dan siswa dari masing-masing
LBB tersebut dibutuhkan security dalam sistem ini yaitu berupa
autentikasi yaitu sistem verifikasi login untuk setiap pengguna sistem
ini.
2. Pengelolaan data LBB beserta siswa dari masing-masing LBB tersebut.
3. Pengelolaan data materi dan tutorial dari masing-masing LBB agar bisa
dilihat ataupun didownload oleh para siswanya.
4. Pengelolaan laporan kegiatan dan nilai siswa dari masing-masing LBB
digunakan untuk memantau progress siswa.
5. Live chat antar pengguna sistem ( guru atau tentor dan siswa ) untuk
masingmasing LBB untuk melancarkan sistem kolaborasi.
6. Pengelolaan simulasi ujian dan latihan soal beserta penilaiannya sesuai
dengan LBB masing-masing.
7. Pengelolaan data news atau pengumuman untuk masing-masing LBB.
8. Mail Service untuk menerima pesan
Deskripsi Umum
Aplikasi Sistem informasi bimbingan belajar online ini bertujuan
untuk menambahkan proses belajar dan mengajar yang semula hanya
dilakukan secara manual bertempat langsung di lembaga yang berkaitan,
11
dengan cara proses pengajaran (secara langsung), lalu ditambah menjadi
aplikasi informasi berbasis Online dengan konsep SAAS . Dengan adanya
aplikasi ini diharapkan proses Sistem informasi bimbingan belajar online
menjadi lebih cepat, mudah dan dapat dilakukan dari mana saja selama
terkoneksi dengan internet. Pengguna dari aplikasi ini adalah :
a. User
User dari sistem ini terdiri dari :
LBB (Lembaga Bimbingan Belajar) yang didalamnya terdapat
pula para pengajar, admin system setiap LBB, dan para siswa
Guest : (tamu) yang merupakan user dari sistem yang tidak
terdaftar sebagai civitas lembaga terkait
b. Admin System
Berfungsi untuk melihat dan memantau proses sistem tersebut.
Perspektif produk
Produk ini akan dijalankan oleh admin pemilik sistem dan oleh user
yang memiliki koneksi ke internet. Penggunaan sistem terbagi empat yaitu
antar muka untuk user individu, antar muka untuk admin System, dan
antar muka untuk admin system seiap LBB, dan antar muka untuk guest.
Produk ini dapat berjalan pada platform atau sistem operasi apa saja yang
mendukung aplikasi berbasis web.
Manfaat produk
Manfaat yang didapat apabila menggunakan sistem ini antara lain
adalah:
a. Manfaat bagi masyarakat akademis
Sebagai sebuah sarana untuk melakukan kegiatan belajar dan
mengajar pada dunia maya yang dapat menghemat waktu. Sesuai
dengan layanan – layanan yang ditawarkan, para civitas akademik
Lembaga akan merasakan hal yang sama dengan kegiatan yang biasa
dilakukan secara konvensional.
b. Manfaat bagi instansi terkait
Sebagai sarana mempermudah mereka untuk memberikan
informasi – informasi terkait akademik kepada anggota – anggota
akademiknya, menjadi sarana pertukaran data yang dibutuhkan oleh
anggota.
3. Kendali dan Tanggung Jawab Serta Perbedaan SaaS, PaaS & IaaS
Perbedaan SaaS, PaaS dan IaaS dapat dilihat dari sisi kendali atau
tanggung jawab yang dilakukan oleh vendor penyedia jasa layanan cloud
maupun customer. Pada gambar 2, di situ dijelaskan stack (jenjang) teknologi
komputasi dari Networking naik hingga ke Application. Di situ juga
12
dijelaskan sampai di stack mana suatu vendor layanan cloud memberikan
layanannya, dan mulai dari jenjang mana konsumen mulai memegang kendali
dan bertanggung jawab penuh pada stack di atasnya.
Mulai dari kanan, pada SaaS, seluruh stack merupakan tanggung jawab
penyedia layanan cloud. Konsumen benar-benar hanya mengkonsumsi
aplikasi yang disediakan.
Pada PaaS, penyedia layanan cloud bertanggung jawab mengelola
Networking hingga Runtime. Konsumen memiliki kendali dan bertanggung
jawab membuat aplikasi dan juga skema database-nya.
Pada IaaS, penyedia layanan Cloud bertanggung jawab untuk Networking
hingga Virtualization. Konsumen sudah mulai bertanggung jawab untuk
Operating System ke atas.
Sebagai perbandingan, di gambar juga ditunjukkan arsitektur tradisional
on-premise (bukan cloud), alias semua ada di data center kita. Di sini kita
bertanggung jawab untuk seluruh stack, dari Networking hingga Application.
4. Kesimpulan
Sebagai konsumen individual, kita sebenarnya sudah akrab dengan
layanan cloud computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing,
atau MSN Messenger. Contoh lain yang cukup populer adalah Google Docs
ataupun Microsoft Office Web Applications yang merupakan aplikasi
pengolah dokumen berbasis internet. Di dunia bisnis, kita mungkin familiar
dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM yang merupakan layanan
aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup hardware dan software
CRM di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun
Microsoft CRM, kita bisa menggunakan aplikasi CRM kapan dan dari mana
saja melalui internet. Kita tidak perlu melakukan investasi server maupun
aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade.
Intinya, kita benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut.
13
Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi
tersebut. Dengan kata lain, pay as you go, pay per use, per seat.
Semua layanan ini, dimana suatu aplikasi software tersedia dan bisa
langsung dipakai oleh seorang pengguna, termasuk ke dalam kategori
Software as a Services (SaaS). Secara sederhana, kita langsung mengkonsumsi
layanan aplikasi yang ditawarkan.
14