Copyright © 2018, Jurnal MathEducation Nusantara ISSN: xxxx-xxxx (print), Online ISSN: xxxx-xxxx (online) Pengaruh Metode Drill Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Pertiwi Medan Suvriadi Panggabean
Jurnal M nal MathEducation Nusantara Vol. 1 (1), 2018, 89-96 -96
Pengaruh Metode Drill ill Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SM a SMP Pertiwi Medan
1)* 2 Suvriadi Panggabean , Hari SumardiJurusan Pendidikan Matema matika, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utar tara. Jln Kapt. Mukhtar
1 Basri N i No. 3, , Medan, Sumatera Utara, 20238, Indonesia sia
Jurusan Pendidikan Matema matika, Universitas Asahan. Jln Jenderal Ahmad Ya d Yani, Kisaran, Sumatera
2 Utara, 21216, Indonesia
Email : suvr uvriadipanggabean@umsu.ac.id, Telp: +6285261895579 261895579
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk tuk mengetahui pengaruh metode drill terhadap ha p hasil belajar matematika siswa pada materi faktorisasi si suku aljabar. Penelitian ini dilakukan di kelas as VIII-2 dan VIII-7 SMP Pertiwi Medan. Metode yang di ng digunakan adalah kuasi eksperimen dengan ranca ncangan penelitian pretest- posttest control group design. ign. purposive sample.
Penentuan sampel ini berdasarkan teknik pur Sampel penelitian berjumlah 50 siswa swa, dengan 25 siswa untuk kelas eksperimen dan dan 25 siswa untuk kelas kontrol. Instrumen yang diguna igunakan adalah instrumen tes berupa soal-soal pi pilihan ganda. Data hasil instrumen tes dianalisis secara ara kuantitatif. Berdasarkan analisis data tes, diper peroleh nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperime men adalah 74,24 dan kelas kontrol adalah 69,28. 69,28. Hal tersebut didasarkan pada hasil uji hipotesis denga gan menggunakan uji t terhadap data posttest deng dengan n = 25 dan α = 5%. Hasilnya adalah nilai t hitung = = 2,80 sedangkan t tabel = 2,20. Terlihat bahwa t hitung tung > t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat at pengaruh metode drill terhadap hasil belajar m r matematika siswa pada materi faktorisasi suku aljabar bar
Kata Kunci : Metode drill, Ha , Hasil belajar matematika
The Effect of Drill Method on d on The Mathematics Student Result Pertiwi Junior nior High School Medan
Abstract
The purpose of this research rch was to determine The Effect Of Drill Method O hod On The Student Result of
Mathematics Learning In Pert ertiwi Junior High School Medan. This research w h was conducted in VIII-2
class and VIII-7 class Perti ertiwi Junior High School Medan. The method od which is used in this
research is quasi-experiment ent with pretest-posttest control group research d h design. The sample was
determined by using purposi osive sample technique. This research sample ar are 50 students, with 25
students for experimental cl l class and 25 students for control class. The in e instrument used in this
reserach is a test instrument ent of multiple choices questions. Data from the t e test instrument’s res ult
were analyzed quantitatively. ely. Based on the analysis, the average score of s f students learning result
in experiment class is 74,24, 24, and 69,28 for the control class students. It is b is based on hypotesis test
result by using t test to the po e posttest data with n = 25 and α = 5% 5%. The result is the
value of t count = 2,80 while ile t table = 2,20. It shows that t count > t table , so it it can be concluded that
there are effects of drill m method to the student result of mathematics tics learning in algebra
factorization.Keywords : Drill Method, Mat athematics Learning Result
Copyright © 2018, Jurnal MathEducation Nusantara Copyright © 2018, Jurnal MathEducation Nusantara Copyright © 2018, Jurnal MathEducation Nusantara
S u v r i a d i P a n g g a b e a n , H a r i S u m a r d i
Copyright © 2018, Jurnal MathEducation Nusantara
PENDAHULUAN
Upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi peran penting dari lembaga pendidikan sebagai wadah yang mencetak sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menuju ke arah itu adalah peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran yaitu tentang strategi dan metode yang digunakan guru. Metode yang cenderung berpusat kepada guru, sekarang diupayakan supaya digunakan metode yang membuat siswa lebih aktif baik perorangan maupun berkelompok (kooperatif). Guru tidak lagi dominan dalam kegiatan pembelajaran melainkan sebagai pembimbing, motivator, dan fasilitator. Dalam kaitannya dengan matematika, bahwa proses pembelajaran matematika yang bermakna akan terjadi jika berhasil membelajarkan siswa baik dalam berfikir maupun dalam bersikap.
Belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi, sehingga didalam mempelajari matematika harus bertahap dan berurutan serta berdasarkan kepada pengalaman yang sudah diperoleh siswa. Siswa yang benar- benar belajar dalam dirinya akan terjadi perubahan tingkah laku yang diperlihatkan dalam bentuk hasil belajar. Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu metode pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Selain itu, bentuk soal-soal latihan dalam matematika, bisa berupa soal obyektif maupun soal uraian yang sifatnya berupa soal pemahaman, penerapan, maupun analisa sehingga siswa sangat dituntut memiliki berbagai kemampuan untuk memecahkannya. Kemampuan menyelesaikan soal matematika ini diperoleh dari banyaknya latihan soal yang dilakukan oleh siswa. Jika siswa melakukan latihan soal secara bertahap dan terus menerus, maka akan menambah kemampuan, membentuk kebiasaan yang baik dan tumbuh rasa percaya diri yang tinggi dalam menyelesaikan soal matematika. Proses pembelajaran matematika yang menuntut kreativitas siswa itulah yang menjadi inti penerapan metode drill. Drill adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinu untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari (Sriyono, 1991, h.112).
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan guru terkait hasil belajar matematika siswa masih rendah yang ditunjukkan dari nilai ulangan harian siswa hanya mencapai nilai rata- rata 60,47. Dari observasi dan diskusi dengan siswa ditemukan salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa adalah kurangnya intensitas siswa melakukan latihan dalam mengerjakan soal-soal matematika, studi kasus penelitian ini adalah faktorisasi suku aljabar. Dalam hal ini, latihan soal diharapkan untuk memperkuat keterampilan dan konsep matematika yang telah diajarkan. Kenyataannya dalam pembelajaran, metode yang digunakan guru adalah metode ekspositori yang kurang memberikan kesempatan siswa dalam melakukan latihan.
Bertolak dari kenyataan itu, dalam penelitian ini penulis akan menerapkan metode
drill
yang memperbanyak siswa melakukan latihan soal terus menerus sehingga siswa secara tidak langsung dapat memahami konsep, prinsip, dan fakta serta prosedur yang ada pada matematika. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melaksanakan suatu penelitian dengan judul Pengaruh Metode Drill Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Pertiwi Medan.
LANDASAN TEORI Metode Drill atau Latihan
Pada proses pembelajaran, metode mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan, karena metode merupakan sesuatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai, dan serasi untuk menyajikan suatu hal, sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Metode drill adalah metode dalam pengajaran dengan melatih siswa terhadap bahan yang sudah diajarkan atau berikan agar memiliki ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang telah dipelajari (Nana Sudjana, 1995, h. 86). Metode drill merupakan suatu cara kebiasaan kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh- sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu S u v r i a d i P a n g g a b e a n , H a r i S u m a r d i
Copyright © 2018, Jurnal MathEducation Nusantara
keterampilan supaya menjadi permanen (Shalahuddin, 2004, h. 100).
Tujuan Penggunaan Metode Drill
Adapun tujuan penggunaan metode drill adalah sbb : 1) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitung mencongak. Mengenal benda atau bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya. 2) Pengetahuan anak didik akan bertambah dari berbagai segi dan anak didik tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam (Armei, 2002, h.175). 3) Untuk memperoleh suatu ketangkasan, keterampilan tentang sesuatu yang dipelajari siswa dengan melakukannya secara praktis pengetahuan yangtelah dipelajari. Dan siap dipergunakan bila sewaktu-waktu diperlukan (Pasaribu, 1986, h. 112).
Syarat Penggunaan Metode Drill
Adapun syarat penggunaan metode drill agar efektif adalah sbb : 1) Sebelum pelajaran dimulai hendaknya diawali terlebih dahulu dengan pemberian pengertian dasar. 2) Metode ini dipakai hanya untuk bahan pelajaran kecekatan-kecekatan yang bersifat rutin dan otomatis. 3) Diusahakan hendaknya masa latihan dilakukan secara singkat, hal ini dimungkinkan agar tidak membosankan siswa. 4) Maksud diadakannya latihan ulang harus memiliki tujuan yang lebih luas. 5) Latihan diatur sedemikian rupa sehingga bersifat menarik dan dapat menimbulkan motivasi belajar anak.
Kelebihan & Kekurangan Metode Drill
Metode drill memiliki kelebihan sbb : 1) Pemanfaatan kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi yang tinggidalam pelaksanaannya serta dapat membentuk kebiasaan yang baik (Djamarah, 1996, h.
108-109).
2) Dalam waktu yang relatif singkat, dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan. 3) Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin. 4) Siswa memperoleh kecakapan mental, contohnya dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda- tanda/simbol, dan sebagainya. 5) Siswa memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang dipelajarinya. 6) Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa siswa yang berhasil dalam belajar telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari.
Metode Drill memiliki kekurangan sbb : 1) Latihan yang dilakukan dibawah pengawasan yang ketat dan suasana seriusmudah sekali menimbulkan kebosanan.
2) Latihan yang selalu diberikan dibawah bimbingan guru, perintah gurudapat melemahkan inisiatif maupun kreativitas siswa. 3) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulangmerupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
Prosedur Penggunaan Metode Drill
Untuk kesuksesan pelaksanaan metode latihan ini, guru perlu memperhatikan langkah- langkah atau prosedur yang disusun demikian (Roestyah, 2002, h. 127-129) : 1) Gunakanlah latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan yang dilakukan secara otomatis, ialah yang dilakukan siswa tanpa menggunakan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam. Tetapi dapat dilakukan dengan cepat seperti gerak refleks saja, seperti: menghafal, menghitung, lari dan sebagainya. 2) Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas ialah yang dapat menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan sebelum mereka melakukan. Latihan ini juga mampu menyadarkan siswa akan kegunaan bagi kehidupannya saat sekarang ataupun di masa yang akan datang. Juga dengan latihan itu S u v r i a d i P a n g g a b e a n , H a r i S u m a r d i
Copyright © 2018, Jurnal MathEducation Nusantara
siswa merasa perlunya untuk melengkapi pelajaran yang diterimanya. 3) Di dalam latihan pendahuluan, instruktur harus lebih menekankan pada diagnosa, karena latihan permulaan itu kita belum bisa mengharapkan siswa dapat menghasilkan keterampilan yang sempurna. Pada latihan berikutnya guru perlu meneliti kesukaran atau hambatan yang timbul dan dialami siswa, sehingga dapat memilih atau menentukan latihan mana yang perlu diperbaiki. Kemudian instruktur menunjukkan kepada siswa respon atau tanggapan yang telah benar; dan memperbaiki respon-respon yang salah. Kalau perlu guru mengadakan variasi latihan dengan mengubah situasi dan kondisi latihan, sehingga timbul respon yang berbeda untuk peningkatan dan penyempurnaan kecakapan atau ketrampilannya. 4) Perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara tepat, kemudian diperhatikan kecepatan; agar siswa dapat melakukan kecepatan atau keterampilan menurut waktu yang telah ditentukan; juga diperhatikan pula apakah respon siswa telah dilakukan dengan tepat dan cepat. 5) Guru memperhitungkan waktu atau masa latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan, tetapi sering dilakukan pada kesempatan yang lain. Masa latihan itu harus menyenangkan dan menarik, bila perlu dengan mengubah situasi dan kondisi sehingga menimbulkan optimisme pada siswa dan kemungkinan rasa gembira itu bisa menghasilkan keterampilan yang baik.
Hasil Belajar
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dilakukan tiap individu baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan ataupun sikap yang diperoleh melalui pengalaman setelah berinteraksi dengan lingkungannya. Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya disebut dengan hasil belajar (Sudjana, 2009, h. 22)
Berkaitan dengan kemampuan hasil belajar, Benyamin Bloom meninjau aspek- aspek hasil belajar yang dicapai oleh siswa dan mengklasifikasin hasil belajar menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada penelitian ini, peneliti hanya akan mengukur hasil belajar pada ranah kognitif (C1-C4). Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni: 1) Mengingat (C1) merupakan proses pengambilan pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Proses kognitif yang termasuk dalam kategori mengingat adalah mengenali dan mengingat kembali (Anderson, 2010, h.99-100). 2) Memahami (C2) adalah mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis dan digambar oleh guru. Proses-proses kognitif yang termasuk memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan (Anderson, 2010, h.106). 3) Mengaplikasikan (C3) berarti menerapkan atau menggunakan suatu prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Kategori mengaplikasikan terdiri dari dua aspek kognitif, yakni mengeksekusi atau melaksanakan dan mengimplementasikan (Anderson, 2010, h.116). 4) Menganalisis (C4) melibatkan proses memecah-mecah materi menjadi bagian- bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara setiap bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. Kategori proses menganalisis ini meliputi proses- proseskognitif membedakan, mengorganisasi dan mengatribusikan (Anderson, 2010, h.120). 5) Mengevaluasi (C5) didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif memeriksa dan mengkritik (Anderson, 2010, h.125).
Mencipta (C6) melibatkan proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren dan fungsional. Tujuan-tujuan yang diklasifikasikan dalam mencipta adalah meminta siswa untuk membuat produk baru dengan mengorganisasikan kembali sejumlah elemen atau sebagian menjadi suatu pola atau struktur yang belum pernah ada sebelumnya. Proses-proses kognitif yang termasuk dalam kategori mencipta adalah S u v r i a d i P a n g g a b e a n , H a r i S u m a r d i
Copyright © 2018, Jurnal MathEducation Nusantara
merumuskan, merencanakan dan produksi (Anderson, 2010, h.128-130).
pretest dan posttest.
2) Tahap Pelaksanaan, meliputi : memberikan tes awal (pretest), menentukan subjek penelitian, melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol dan eksperimen, memberikan tes akhir (posttest).
3) Tahap Akhir, meliputi : mengolah dan menganalisis data hasil penelitian, kemudian menguji hipotesis penelitian, yaitu : terdapat pengaruh Metode Drill terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi faktorisasi suku aljabar
Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu: Variabel bebas (X) adalah Metode drill dan Variabel terikat (Y) adalah Hasil belajar siswa.
Instrument yang digunakan adalah instrument tes berupa tes objektif pilihan ganda berjumlah 25 soal dengan empat alternatif jawaban dalam bentuk pretest dan posttest, dimana pengujian Instrumen tes yang digunakan harus memenuhi 4 kriteria, yaitu :
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda .
Teknik pengumpulan data adalah cara memperoleh data penelitian ini adalah dengan menggunakan metode tes yang terdiri dari
Teknik Analisis Data
Prosedur Penelitian
Analisis data tes dilakukan dua tahapan, yaitu uji prasyarat analisis dan uji hipotesis. Pada uji prasyarat yang perlu dilakukan adalah uji normalitas dan uji
homogenitas , untuk memeriksa keabsahan
sampel sebagai syarat dapat dilaksanakannya analisis data. Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, baru dilakukan uji hipotesis dengan uji t.
Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : H : µ
1
= µ
2 H a : µ 1 > µ
Adapun langkah-langkah dalam Penelitian ini adalah sbb : 1) Tahap Persiapan, meliputi : menentukan rumusan masalah, menentukan dan observasi sekolah tujuan penelitian, mendesain penelitian quasy eksperimen yang akan diujikan, menguji coba dan menganalisis instrument.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pertiwi Medan, kelas VIII semester ganjil, tahun pelajaran 2017/2018, yang berlokasi di Jalan Budi Kemasyarakatan No. 4 Medan.
METODE
X
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasy eksprimen). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-Posttest Control Group Design. Pada penelitian ini melibatkan dua kelompok subjek, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan rincian (Sugiyono, 2009, h.77) :
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen T
1 X
1 T
2 Kontrol T
1 X T
2 Keterangan :
1
Waktu dan Tempat Penelitian
: Perlakuan pada kelas eksperimen berupa pembelajaran menggunakan metode drill
X
2
: Perlakuan pada kelas eksperimen berupa pembelajaran tanpa menggunakan metode drill (metode konvensional) T
1
: Pretest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol (sebelum diberi perlakuan) T
2
: Posttest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol (setelah diberi perlakuan)
2 Kriteria pengujian :
S u v r i a d i P a n g g a b e a n , H a r i S u m a r d i
H ditolak, jika t > t
hitung tabel Eksperimen Kontrol
H diterima, jika t < t
hitung tabel
Nilai tertinggi 88,00 84,00 Keterangan :
Nilai terendah 64,00 60,00 µ
1 : Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan menggunakan metode drill Rata-rata 74,24 69,28
(kelas eksperimen) SD 6,74 5,74
µ
2 : Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang
diajarkan menggunakan metode ceramah (kelas
Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
kontrol)
Kontrol pada Jenjang Kognitif
H : Hipotesis nol Berdasarkan analisis posttest kelas
H : Hipotesis alternatif
a
eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh persentase jenjang kognitif sebagai berikut :
Gambaran umum hasil penelitian dari Tabel 3. Persentase Jenjang Kognitif data yang diperoleh, yaitu meliputi data skor
pretest
dan posttest dari 50 siswa yang terdiri dari kelas eksperimen dengan pembelajaran Data Persentase (%) menggunakan metode drill sebanyak 25 siswa
Eksperimen Kontrol
dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional sebanyak 25 siswa. Instrumen C 75,43 77,14
1
yang diberikan pada masing-masing kelompok C 68,00 66,00
2
tersebut berupa tes kognitif sebanyak 25 soal pilihan ganda yang telah diuji coba dan C 83,20 64,80
3 dianalisis.
C
4 80,00 66,67 Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh nilai pemusatan dan
Uji Normalitas
penyebaran data sebagai berikut : Tabel 1. Ukuran Pemusatan dan Penyebaran
Hasil uji normalitas pretest dan posttest Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat dan Kelas Kontrol pada tabel berikut ini:
Data Pretest
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Data Pretest
Eksperimen Kontrol
Kelompok Eksperimen dan Kontrol Nilai tertinggi 56,00 60,00 Nilai terendah 32,00 36,00
Data Pretest
Rata-rata 40,80 47,52
Eksperimen Kontrol
SD 6,22 6,56
25
25 Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
40,80 47,52 Hasil posttest kelas eksperimen dan
6,22 6,56 kelas kontrol, diperoleh nilai pemusatan dan penyebaran data sebagai berikut :
0,92 0,97 Tabel 2. Ukuran Pemusatan dan Penyebaran
Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen 0,173 0,173 dan Kelas Kontrol Kesimpulan Normal Normal
Data Posttest
Copyright © 2018, Jurnal MathEducation Nusantara
S u v r i a d i P a n g g a b e a n , H a r i S u m a r d i
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan uji t dengan kriteria pengujian yaitu : jika t < t , maka
hitung tabel
H diterima dan H ditolak dan jika t > t ,
a hitung tabel Data Pretest
maka H ditolak dan H diterima. Perhitungan
a Eksperimen Kontrol
uji hipotesis, diperoleh t = 2,801, pada taraf
hitung
= 0,05 signifikansi dan derajat kebebasan
25
25 (dk) = 48, diperoleh t tabel = 2,201, berikut ini 74,24 69,28 tabel hasil pengujian hipotesis data belajar.
6,74 5,74 Tabel 8. Hasil Postest Uji t Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 0,98 0,99
Kelompok Jumlah t t hitung tabel
0,173 0,173
Sampel
Eksperimen
25 Kesimpulan Normal Normal 2,801 2,201
Kontrol
25 Kesimpulan Menerima H a dan
Uji Homogenitas Data menolak H
Hasil uji homogenitas pretest dan
posttest
kedua kelompok sampel penelitian Berdasarkan tabel 8 di atas, diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut ini: t sebesar 2,801dan t pada taraf signifikan
hitung tabel
5% dan derajat kebebasan 48 sebesar 2,201, karena t hitung < t tabel (2,801 > 2,201), maka H a Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Data Pretest diterima dan H ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
Kelompok Eksperimen dan Kontrol signifikan penggunaan metode drill terhadap hasil belajar matematika siswa.
Data Pretest SIMPULAN Eksperimen Kontrol
Berdasarkan hasil penelitian dan 37,12 41,37 perhitungannya, maka dapat disimpulkan
1,11 bahwa terdapat pengaruh yang signifikan metode eksperimen terhadap hasil belajar
1,98 matematika siswa. Hasil tersebut diperoleh dari interpretasi nilai t hitung dengan t tabel yang
Kesimpulan Homogen Homogen
menunjukkan bahwa t hitung (2,80) lebih besar dari t (2,20). Hal tersebut terlihat dari rerata
tabel
Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Data Postest skor posttest, Kelas eksperimen yang diterapkan metode drill memiliki rerata skor
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
posttest sebesar 74,24, sedangkan kelas kontrol
hanya memiliki rerata skor posttest sebesar
Data Pretest 69,28.
Berdasarkan hasil penelitian dan
Eskperimen Kontrol
simpulan, maka dikemukakan saran-saran 43,62 31,64 sebagai berikut :
1,38
1. Metode pembelajaran drill ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari 1,98 matematika khususnya pada materi faktorisasi suku aljabar agar lebih mudah
Kesimpulan Homogen Homogen
Copyright © 2018, Jurnal MathEducation Nusantara
S u v r i a d i P a n g g a b e a n , H a r i S u m a r d i
mengingat, memahami, menerapkan, Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.menganalisis dan mengevaluasi, sehingga (1996). Strategi Belajar Mengajar. hasil belajar matematika siswa meningkat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
2. Diharapkan dapat memberikan alternatif Pasaribu dan Simandjuntak. (1986). Didaktik dan informasi kepada guru tentang metode
dan Metodik . Bandung: Tarsito. drill
yang dapat diterapkan guna meningkatkan hasil belajar siswa kelas Roestiyah N.K. (2002). Strategi Belajar
VIII dan meningkatkan kualitas Mengajar . Jakarta: PT Rineka Cipta. pembelajaran matematika, khusunya pada
Shalahuddin, dkk,. (2004). Interaksi dalam materi faktorisasi suku aljabar.
Proses Pembelajaran . Jakarta: Bumi
3. Sekolah dapat menerapkan penelitian ini Aksara. sebagai sarana untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program
Sriyono, dkk,. (1991). Teknik Belajar Mengajar pendidikan dan pengajaran pada siswa
dalam CBSA, Cet. I; Semarang: Rineka
dalam mata pelajaran Matematika dan Cipta. sebagai informasi dalam menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi,
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses yang tepat dan sesuai dengan kemampuan
Belajar Mengajar . Bandung: Remaja
siswa dan situasi serta keadaan Rosda Karya. lingkungan.
Sugiono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan
4. Diharapkan dapat dijadikan referensi
(Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan
dalam mengembangkan pengetahuan R & D), Bandung: Alfabeta. tentang penggunaan metode pembelajaran
drill sehingga dapat meningkatkan hasil Aplikasi Statistik dalam
Supardi. (2012). belajar matematika dan diharapkan dapat
Penelitian: Buku Tentang Statistika
dilakukan penelitian lanjutan untuk materi
yang Komprehensif. Jakarta : PR. Ufuk ataupun pelajaran lainnya.
Publishing House.
DAFTAR PUSTAKA Anderson, Lorin W. & David R. Krathwoh.
Kerangka Landasan untuk (2010). Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom
. (Terjemahan Agung Prihantoro). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Armei, Arief. (2002). Pengantar Ilmu dan
Metodologi Pendidikan Islam . Jakarta: Intermasa.
Copyright © 2018, Jurnal MathEducation Nusantara