DASAR PROTEKSI MOTOR LISTRIK kuliah prot

DASAR PROTEKSI MOTOR LISTRIK
kuliah proteksi sm VI Prodi Listrik
Pokok bahasan : Proteksi Motor
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengetahui tentang faktor-faktor
penyebab gangguan, proteksi motor listrik 3 fasa, jenis proteksi motor dan
nantinya mampu mengatasi gangguan-gangguan yang sering terjadi terutama
pada motor listrik.
Sub Pokok Bahasan :
1. Faktor-faktor gangguan
2. Pengamanan Motor
3. Pengamanan tegangan nol
4. Pengamanan tegangan nol sentral
5. Pengaman dengan Termostat
6. Pengamanan maksimum termis dan magnetik

1. Faktor-faktor gangguan
Gangguan pada motor listrik umumnya berasal dari dua sumber : Dari Motor itu
sendiri dan dari sumber daya.
a. Ganguan dari alat yang digerakkan:
- kopel yang terlalu besar
- kopel yang berubah-ubah

- pengasutan dan penge reman yang terlalu sering
b. Jaringan suplay :
- tegangan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
- tegangan fasa yang tidak sama ( untuk 3 fasa)
- putusnya salah satu fasa
-Harmonisa
c. Keadaan sekeliling :
- suhu yang terlalu tinggi
- kurangnya udara pendingin
- getaran-getaran Motor akibat beban tidak balans atau Pondasi Motor

2. Pengamanan Motor
Fungsi pengaman motor adalah mencegah timbulnya gangguan, dan jika terjadi
gangguan, membatasi akibatnya terhadap motor, alat yang digerakkan maupun jaringan
suplay.
Bentuk pengamanan yang paling sederhana ialah dengan pengaman lebur. Akan
tetapi penggunaan pengaman ini saja tidak cukup.

Untuk motor-motor yang arus asutnya besar, harus digunakan pengaman-pengaman lebur
yang jauh lebih besar dari pada arus nominal motor-motor ini

Untuk mengamankan motor dengan baik, dapat digunakan cara-cara pengamanan di
bawah ini:

a. pengamanan tegangan nol
b. pengamanan arus ikut dan arus balik
c. pengamanan maksimum termis dan magnetik
d. pengamanan dengan termostat
e. pengawasan pengaman lebur
3. Pengamanan tegangan nol
Gambar contoh pengamanan tegangan nol untuk motor 3 fasa :
Motor 3 fasa ini dijalankan dengan sebuah sakelar tegangan nol yang dilayani
dengan tangan. Dalam keadaan darurot sakelar ini dapat diputuskan dari jauh dengan
menekan tombol berpegas (o)

R
S
T

o


M
3O

Pada pengamanan tegangan nol sentral, hanya digunakan satu sakelar tegangan
nol bersama untuk seluruh instalasi atau untuk sekelompok motor.
Sakelar tegangan nol ini dapat berfungsi sebagai sakelar utama. Yang digunakan
diberi penguncian mekanis, dan baru bisa dihubungkan setelah kuncinya dibuka dengan
menekan sebuah tombol tekan kutub-dua S. Kalau S ditekan, kumparan tegangan nol Q
akan mendapat tegangan lewat tahanan-tahanan R.
Contoh sakelar tegangan nol sentral :
R
S
T

S

Q
R

R


M
3O

Magnet tegangan nol hanya akan bekerja kalau :
a. Ada tegangan jaring
b. Semua pengasut dari motor-motor yang
bersangkutan berada
dalam kedudukan nol,
tehingga tidak ada kumparan motor yang
dihubungkan paralel dengan kumparan magnet
tegangan nol Q.
Kumparan magnet ini akan dihubungkan singkat, kalau ada kumparan
motor dihubungkan paralel dengannya, sehingga akan tidak berfungsi.
Kalau kedua syarat diatas dipenuhi, dan tombol S ditekan, tegangan pada
kumparan magnet Q akan cukup tinggi. Karena itu penguncian sakelar utamanya
akan membuka, sehingga sakelar ini dapat dihubungkan.

5. Pengaman dengan Termostat
Pengaman motor yang tepat terhadap kenaikan suhu ialah dengan

menggunakan termostat. Termostat ini dapat berbentuk sebuah sakelar termo yang
dipasang dalam kumparan motor.
Sakelar termo ini terdiri dari sebuah kotak dengan dasar dari dwilogam.
Dasar dwilogam ini diberi pratekan mekanis, sehingga cembung ke bawah. Kalau
arus motor terlalu besar, sehingga kumparan motor menjadi terlalu panas, dasar
dwilogam itu akan meloncat ke atas, sehingga menjadi cekung ke bawah.
Karena itu, kontak-kontaknya akan membuka. Kalua suhu dari kumparan
motor turun kembali, dasar dwilogam itu akan meloncat kembali ke kedudukannya
semula.
Sakelar termo ini dapat juga dipasang di luar motor. Dalam hal ini,
pemanasannya dilakukan oleh sebuah kumparan yang berada di dalam sakelar
termo. Kumparan ini dihubungkan seri dengan kumparan motor.
Kalau motor yang diamankan dilayani dengan sakelar magnet, kobtakkontak sakelar termo ini biasanya dihubungkan dalam lingkaran arus kemudi.
Ukuran sakelar-sakelar termo ini agak besar. Karena itu agak sulit untuk
memperoleh suatu pemindahan panas yang baik dari kumparan motor ke sakelar
termo.
Sebagai ganti sakelar termo dapat digunakan termistor. Karena ukuran
termistor ini sangat kecil, pemindahan panasnya biasa lebih baik dan lebih cepat.

6. Pengamanan maksimum termis dan magnetik

Sama halnya dengan pengaman lebur, akan tetapi pada pengaman jenis ini
bila terjadi pemutusan karena arus yang terlalu besar, maka sakelar maksimum
dapat
segera digunakan lagi. Pemutusan sakelar ini dapat dilakukan secara termis
maupun elektromagnetik.
Cara dan kecepatan pemutusan sakelar jenis ini dapat dibedakan :
- tanpa kelambatan
- terlambat tidak tergantung pada arus
- terlambat tergantung pada arus dan
- terlambat tergantung terbatas

Sakelar maksimum

Tidak dapat disetel :
Kemampuan Hantar Arus maksimum
(KHA) maks.=
In x maks. Pengaman lebur

Dengan kelambatan :
Arus jatuh maksimum =

1,2 x 1 beban tertinggi

Dapat disetel

Tanpa kelambatan :
Arus jatuh maksimum =
1,8 x In maks. pengaman lebur

 Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan pada motor listrik antaralain :
a. Berasal dari alat yang digerakkan seperti kopel
yang terlalu besar,
kopel yang berubah-ubah, pengasutan dan pereman yang terlalu sering
b. Tegangan yang berubah-ubah
c. Keadaan sekeliling seperti : suhu yang terlalu tinggi, kurangnya
udara
pendingin dan getaran.
 Fungsi pengaman motor adalah mencegah timbulnya gangguan, Untuk
mengamankan motor dengan baik, dapat digunakan cara-cara pengamanan
di bawah ini:
a. pengamanan tegangan nol

b. pengamanan arus ikut dan arus balik
c. pengamanan maksimum termis dan magnetik
d. pengamanan dengan termostat
e. pengawasan pengaman lebur
 Sakelar tegangan nol dapat berfungsi sebagai sakelar utama. Yang
digunakan diberi penguncian mekanis, dan baru bisa dihubungkan setelah
kuncinya dibuka.
 Pengaman motor yang tepat terhadap kenaikan suhu ialah dengan
menggunakan termostat.