Penelitian Kualitas Air berdasarkan PH d
Penelitian Kualitas Air berdasarkan PH dan diversitas
Beberapa sampel penelitian yang dilakukan terhadap sumber air di
OKU:
A.Gambaran umum keadaan sample
- Kolam pabrik tahu
Kolam pabrik tahu merupakan kolam pembuangan
sisa ampas
tahu. Lokasi pabrik tahu yang berdekatan dengan sungai Laya merupakan
factor pendorong pembuatan kolam ikan tersebut. Kolam ini bukan
merupakan
sumber
air
masyarakat
namun
hanya
sebagai
tempat
penampungan sementara limbah industri. Mekanisme pembuangan limbah
tahu adalah sisa ampas
tahu dialirkan ke kolam ikan. Ikan-ikan tersebut
merupakan pengurai dari limbah ampas tahu. Sehingga limbah yang dibuang
ke sungai tidak terlalu berbau busuk dan tercemar.
Keadaan air kolam sangat busuk dan keruh berwarna hijau
kehitam-hitaman. Dari hasil penelitian, kandungan asam mencapai rata-rata
6,45. Dalam kolam berukuran 3x4m dikembangbiakan berbagai macam ikan
seperti ikan lele dan ikan nila.Berat ikan tersebut telah mencapai 1.5kg.
Manfaat kolam buatan
sangat besar terutama untuk pengurangan
kerusakan air di sungai. Kegunaan lainnya yaitu sumber pangan bagi pemilik
dan anggota pabrik tahu.
- Sungai Laya
Hulu sungai laya terletak di daerah tanjung Lengkayap. Sungai
yang mengalir di sepanjang daerah pemukiman penduduk akan bermuara di
desa Laya bertemu dengan sungai Ogan. Sungai Laya mengalir sepanjang 30
km merupakan sumber air bagi sebagian besar penduduk di kecamatan
Baturaja Timur. Penduduk banyak menggunakan air sungai Laya untuk
memenuhi kebutuhan air sehari-hari, bahan baku industry dan kegiatan
perekonomian. Pada tepi sungai penduduk masih menjaga tumbuhan di tepi
sungai. Pohon bakau,mangga dan daun ubi berjajar di pinggiran sungai.
Pemukiman penduduk sangat jarang di sepanjang sungai Laya.
Pada pengamatan langsung sample air sungai Laya sangat jernih.
Berwarna putih cerah dan tidak berbau. Sungai Laya mengandung kadar
basa rendah dengan PH rata-rata 7,5. Dalam batas ini kadar PH termasuk
memenuhi syarat kehidupan biota air. Adapun populasi biota air dalam air
sungai berupa planton,lumut dan ikan-ikan.Penduduk masih mengandalkan
tangkapan sungai untuk sumber gizi sehari-hari.Air sungai secara
fisis,
kimiawi dan biologis telah menunjukkkan air sungai bersih dan layak
dikonsumsi
- Sungai Ogan
Hulu sungai Ogan di daerah Ogan Ulu dan Ilir terletak di Ogan
Ilir bermuara di sungai Musi. Sungai ini merupakan jalur transportasi yang
menghubungkan daerah kawasan OKU hingga Palembang pada zaman
dahulu.hal ini terlihat dari ditemukannya sisa dermaga PT.Semen di Dusun
Belatung. Masa kini sungai Ogan digunakan untuk transportasi para
pedagang bamboo. Sebagian besar penduduk di pinggiran sungai masih
menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan air. Bahkan air sungai
Ogan juga digunakan sebagai sarana industry. Seperti halnya Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) yang menyedot air sungai sebagai bahan baku
produksi air bersih. Penduduk merawat tumbuhan di pinggir sungai serta
mempertahankan keberadaan batu cadas di dasar sungai. Batu-batu cadas
tersebut akan membentuk riak-riak air di beberapa bagian sungai.
Air sungai tampak keruh akibat banyaknya pengguna air sungai Ogan.
Kandungan PH rata-rata mencapai 7,2.Terdapat hanya biota laut yang hidup
di
dalamnya
seperti
ikan
tihek,ikan
patin,udang
,lumut
dan
lain
sebagainya.Secara fisis yang tidak memenuhi kualitas air bersih tapi secara
kimia dan biologis air sungai masih layak dikonsumsi. Faktanya penduduk
sekitar jarang terserang penyakit kulit atau penyakit lain yang berkaitan
dengan penggunaan air kotor terutama pada musm penghujan.
- Waduk buatan KODIM
Di wilayah Kemelak,OKU terdapat sebuah waduk
yang dibuat oleh
kantor KODIM. KODIM membangun waduk tersebut dengan tujuan memenuhi
kebutuhan air pembangunan gedung baru. Air yang bersumber dari air hujan
ini ternyata tidak saja bermanfaat bagi KODIM itu sendiri tapi juga bagi
penduduk
sekitar
wilayah
Kemelak.Sejak
tahun
2002,
masyarakat
menggunakan waduk buatan KODIM untuk sumber air sehari-hari. Seperti
halnya, sumber air lainnya waduk buatan KODIM juga digunakan untuk
keperluan irigasi pertanian,dan industri kecil. Selain itu sebagian besar
penduduk di RT05/RW03 juga sangat bergantung pada air Kodim terutama
pada musim kemarau. Hal ini dapat menjadi sumber mata pencaharian
sebagian masyarakat dengan menjual air tersebut.
Sample yang telah diambil menunjukkkan air tersebut
jernih. Air
waduk tersebut berskala rata-rata PH 6.65. Ini memperlihatkan bahwa air
tersebut mengandung asam.
Dengan kadar PH 6,65 air tersebut masih
tergolong sehat dan bersih terbukti dari keberadaan biota air di dalamnya
dan rendahnya tingkat penyakit yang disebabkan oleh air kotor.Upaya
masyarakat terus dilakukan guna mencegah kerusakan air lebih parah
mereka tetap merawat keadaan sekitar waduk tetap asri.Rangkaian tradisi
Tobong masih diberlakukan penduduk.
-
Waduk buatan tegal arum
Tegal Arum merupakan salah satu kawasan tranmigrasi penduduk di
Ogan Komering Ulu. Penduduk tranmigran pada umumnya mengandalkan
hasil sayur-sayuran, karet dan beternak sapi untuk memenuhi kabutuhan
hidup mereka sehari-hari.Inisiatif pemerintah untuk membantu kecukupan air
yaitu
dengan
membangun
bendungan
tersebut.
Air
waduk
tersebut
digunakan sebagai irigasi dan sumber air bersih penduduk setempat .Air
waduk buatan merupakan tampungan dari air hujan selama bertahun-tahun.
Di tepian waduk banyak ditanami tumbuhan berakar seperti manggga dan
lain sebagainya.Terutama pada musim kering waduk juga digunakan
perusahaan kecil air bersih sebagai tempat mengambil air
. Air waduk berwarna keruh karena air hujan membuat air waduk
tercampur dengan lumpur dan tanah dari dasar waduk. Air bersih dengan PH
rata rata 6,8 memiliki beberapa populasi yang bernaung di dalamnya yaitu
kumpulan eceng gondok,dan ikan kecil-kecil. Penduduk menerapkan tradisi
Tobong guna menjaga ekosistem air.
B. Hasil PH berdasarkan kondisi pengambilan
- Kolam tahu
Pada tes I pengambilan sample dilakukan pada pukul 8.40. Suasana
cukup cerah sehingga biota air dapat terlihat dengan jelas. Pembuangan
limbah telah dilakukan oleh pembuat tahu. Limbah ampas tahu dibuang dari
tepi kolam. Sample air diambil dari tempat pembuangan limbah. Skala
menunjukkan 6,2 berati air tersebut mengandung asam tinggi.
Pada
tes
2
pengambilan
sample
dilakukan
pukul
08.45
WIB.
Pengambilan sample diambil di bagian tepi kolamm dengan jarak berbeda
dari tempat asal pembuangan limbah. Hasil menunjukkan kadar PH
mencapai 6,7.
- Sungai Laya
Tes1 dilakukan pada pukul 08.00 WIB. Penelitian pertama dilakukan
dengan mengambil sample air untuk melihat keadaan fisis air sungai yaitu
warna putih dan bau tidak menyengat. Sample air yang telah diambil lalu
diuji kadar PH dan skala menunjukkkan kadar PH mencapai 7,2.
Tes 2 dilakukan pada pukul 08.25 WIB. Sample air diambil dari tempat
yang berbeda dan menunjukkkan skala 7,8. Kandungan basa menunjukkan
skala yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh orang yang mencuci baju di
bagian sungai tersebut.
- Sungai Ogan
Tes1 dilakukan pada pukul 09.00 WIB. Pengambilan sample dari
penelitian pertama berupa pengamatan sample dari keadaan fisis air yaitu
air berwarna keruh dan tidak berbau. Pengukuran kadar PH air menunjukkan
skala 7.4.
Tes 2 dilakukan pada pukul 09.35 WIB. Pengambilan sample dilakukan
untuk menguji ulang kadar PH air yang mencapai skala 7,5. Kandungan PH
yang bersifat basa cukup tinggi dapat diakibatkan oleh aktivitas [penduduk
yang mulai melakukan aktivitas sehari-hari di sungai.
- Waduk buatan Kodim
Tes pertama dilakukan pada pukul 07.30 WIB. Pengambilan sample
dilakukan pada bagian tepi kolam. Hasil kadar PH menunjukan skala 6,5. Air
pada waduk ini termasuk asam. Keadaan fisis air yang jernih dan tidak
berbau mempermudah peneliti melihat populasi biota air yang meliputi
keong,ikan kecil dan berudu.
Pada tes kedua sample air diambil pada pukul 07.45 WIB.pengujian
ulang menunjukkan kadar PH yang semakin meningkat yaitu 6,8. Sample air
diambil ke bagian agak tengah waduk. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
konsentrasi hydrogen pada bagian tepi lebih tinggi daripada bagian tengah.
Kadar PH dapat dikendalikan oleh tingkat kandungan mineral dari tanah.
- Waduk buatan Tegal arum
Pada kedua tes tidak ada aktivitas yang dilakukan masyarakat sekitar
sehingga hasil yang ditunjukkan dari hasil penelitian yaitu tes pertama pukul
10.40 WIB dengan skala PH 6,7 dan tes kedua menjukkan skala PH 6,9 pada
pukul 10,50 WIB.
C. Analisa
- Keterbatasan penelitian
Penelitian lingkungan dalam hal ini hanya membahas mengenai
pengukuran kadar PH dalam waktu yang berbeda. Pengaruh biota air
membantu proses pengurangan pencemaran air, dan juga sebaliknya, kadar
PH berpengaruh terhadap biota air yang hidup didalamnya. Penelitian tidak
meliputi perhitungan statistika tentang kandungan oksigen dalam air dan
faktor lain yang mempengaruhi kadar PH seperti cuaca, suhu dan kedalaman
tempat. Untuk hal ini diperlukan penelitian lebih lanjut.
- Analisa hasil
Salah satu pengukuran terhadap kualitas air yaitu kadar PH. Kadar PH
adalah jumlah kandungan ion hydrogen yang bersifat asam. Kadar PH yang
terkandung dalam sumber air dapat beragam sesuai dengan tempatnya
masing-masing. Secara garis besar sumber air memiliki dua golongan kadar
PH yaitu:
Sumber air waduk buatan berkadar PH
tersebut
termasuk
larutan
asam.
Air
yang
6.45 hingga 6.7. Kadar
tertampung
didalamnya
merupakan air hujan dalam jangka waktu yang cukup lama. Air tersebut
tidak
mengalir
sehingga
menyebabkan
penumpukan
gas-gas
kimia
mengandung asam dan peningkatan kadar ion hydrogen. Keberadaan
tumbuhan air dapat membantu peningkatan kadar oksigen. Tumbuhan
menghasilkan oksigen dalam proses fotosintesis. Sehingga kadar hydrogen
dapat terikat oksigan membentuk molekul air lainnya Hal ini menyebabkan
kadar PH air tidak mencapai PH asam yaitu
Beberapa sampel penelitian yang dilakukan terhadap sumber air di
OKU:
A.Gambaran umum keadaan sample
- Kolam pabrik tahu
Kolam pabrik tahu merupakan kolam pembuangan
sisa ampas
tahu. Lokasi pabrik tahu yang berdekatan dengan sungai Laya merupakan
factor pendorong pembuatan kolam ikan tersebut. Kolam ini bukan
merupakan
sumber
air
masyarakat
namun
hanya
sebagai
tempat
penampungan sementara limbah industri. Mekanisme pembuangan limbah
tahu adalah sisa ampas
tahu dialirkan ke kolam ikan. Ikan-ikan tersebut
merupakan pengurai dari limbah ampas tahu. Sehingga limbah yang dibuang
ke sungai tidak terlalu berbau busuk dan tercemar.
Keadaan air kolam sangat busuk dan keruh berwarna hijau
kehitam-hitaman. Dari hasil penelitian, kandungan asam mencapai rata-rata
6,45. Dalam kolam berukuran 3x4m dikembangbiakan berbagai macam ikan
seperti ikan lele dan ikan nila.Berat ikan tersebut telah mencapai 1.5kg.
Manfaat kolam buatan
sangat besar terutama untuk pengurangan
kerusakan air di sungai. Kegunaan lainnya yaitu sumber pangan bagi pemilik
dan anggota pabrik tahu.
- Sungai Laya
Hulu sungai laya terletak di daerah tanjung Lengkayap. Sungai
yang mengalir di sepanjang daerah pemukiman penduduk akan bermuara di
desa Laya bertemu dengan sungai Ogan. Sungai Laya mengalir sepanjang 30
km merupakan sumber air bagi sebagian besar penduduk di kecamatan
Baturaja Timur. Penduduk banyak menggunakan air sungai Laya untuk
memenuhi kebutuhan air sehari-hari, bahan baku industry dan kegiatan
perekonomian. Pada tepi sungai penduduk masih menjaga tumbuhan di tepi
sungai. Pohon bakau,mangga dan daun ubi berjajar di pinggiran sungai.
Pemukiman penduduk sangat jarang di sepanjang sungai Laya.
Pada pengamatan langsung sample air sungai Laya sangat jernih.
Berwarna putih cerah dan tidak berbau. Sungai Laya mengandung kadar
basa rendah dengan PH rata-rata 7,5. Dalam batas ini kadar PH termasuk
memenuhi syarat kehidupan biota air. Adapun populasi biota air dalam air
sungai berupa planton,lumut dan ikan-ikan.Penduduk masih mengandalkan
tangkapan sungai untuk sumber gizi sehari-hari.Air sungai secara
fisis,
kimiawi dan biologis telah menunjukkkan air sungai bersih dan layak
dikonsumsi
- Sungai Ogan
Hulu sungai Ogan di daerah Ogan Ulu dan Ilir terletak di Ogan
Ilir bermuara di sungai Musi. Sungai ini merupakan jalur transportasi yang
menghubungkan daerah kawasan OKU hingga Palembang pada zaman
dahulu.hal ini terlihat dari ditemukannya sisa dermaga PT.Semen di Dusun
Belatung. Masa kini sungai Ogan digunakan untuk transportasi para
pedagang bamboo. Sebagian besar penduduk di pinggiran sungai masih
menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan air. Bahkan air sungai
Ogan juga digunakan sebagai sarana industry. Seperti halnya Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) yang menyedot air sungai sebagai bahan baku
produksi air bersih. Penduduk merawat tumbuhan di pinggir sungai serta
mempertahankan keberadaan batu cadas di dasar sungai. Batu-batu cadas
tersebut akan membentuk riak-riak air di beberapa bagian sungai.
Air sungai tampak keruh akibat banyaknya pengguna air sungai Ogan.
Kandungan PH rata-rata mencapai 7,2.Terdapat hanya biota laut yang hidup
di
dalamnya
seperti
ikan
tihek,ikan
patin,udang
,lumut
dan
lain
sebagainya.Secara fisis yang tidak memenuhi kualitas air bersih tapi secara
kimia dan biologis air sungai masih layak dikonsumsi. Faktanya penduduk
sekitar jarang terserang penyakit kulit atau penyakit lain yang berkaitan
dengan penggunaan air kotor terutama pada musm penghujan.
- Waduk buatan KODIM
Di wilayah Kemelak,OKU terdapat sebuah waduk
yang dibuat oleh
kantor KODIM. KODIM membangun waduk tersebut dengan tujuan memenuhi
kebutuhan air pembangunan gedung baru. Air yang bersumber dari air hujan
ini ternyata tidak saja bermanfaat bagi KODIM itu sendiri tapi juga bagi
penduduk
sekitar
wilayah
Kemelak.Sejak
tahun
2002,
masyarakat
menggunakan waduk buatan KODIM untuk sumber air sehari-hari. Seperti
halnya, sumber air lainnya waduk buatan KODIM juga digunakan untuk
keperluan irigasi pertanian,dan industri kecil. Selain itu sebagian besar
penduduk di RT05/RW03 juga sangat bergantung pada air Kodim terutama
pada musim kemarau. Hal ini dapat menjadi sumber mata pencaharian
sebagian masyarakat dengan menjual air tersebut.
Sample yang telah diambil menunjukkkan air tersebut
jernih. Air
waduk tersebut berskala rata-rata PH 6.65. Ini memperlihatkan bahwa air
tersebut mengandung asam.
Dengan kadar PH 6,65 air tersebut masih
tergolong sehat dan bersih terbukti dari keberadaan biota air di dalamnya
dan rendahnya tingkat penyakit yang disebabkan oleh air kotor.Upaya
masyarakat terus dilakukan guna mencegah kerusakan air lebih parah
mereka tetap merawat keadaan sekitar waduk tetap asri.Rangkaian tradisi
Tobong masih diberlakukan penduduk.
-
Waduk buatan tegal arum
Tegal Arum merupakan salah satu kawasan tranmigrasi penduduk di
Ogan Komering Ulu. Penduduk tranmigran pada umumnya mengandalkan
hasil sayur-sayuran, karet dan beternak sapi untuk memenuhi kabutuhan
hidup mereka sehari-hari.Inisiatif pemerintah untuk membantu kecukupan air
yaitu
dengan
membangun
bendungan
tersebut.
Air
waduk
tersebut
digunakan sebagai irigasi dan sumber air bersih penduduk setempat .Air
waduk buatan merupakan tampungan dari air hujan selama bertahun-tahun.
Di tepian waduk banyak ditanami tumbuhan berakar seperti manggga dan
lain sebagainya.Terutama pada musim kering waduk juga digunakan
perusahaan kecil air bersih sebagai tempat mengambil air
. Air waduk berwarna keruh karena air hujan membuat air waduk
tercampur dengan lumpur dan tanah dari dasar waduk. Air bersih dengan PH
rata rata 6,8 memiliki beberapa populasi yang bernaung di dalamnya yaitu
kumpulan eceng gondok,dan ikan kecil-kecil. Penduduk menerapkan tradisi
Tobong guna menjaga ekosistem air.
B. Hasil PH berdasarkan kondisi pengambilan
- Kolam tahu
Pada tes I pengambilan sample dilakukan pada pukul 8.40. Suasana
cukup cerah sehingga biota air dapat terlihat dengan jelas. Pembuangan
limbah telah dilakukan oleh pembuat tahu. Limbah ampas tahu dibuang dari
tepi kolam. Sample air diambil dari tempat pembuangan limbah. Skala
menunjukkan 6,2 berati air tersebut mengandung asam tinggi.
Pada
tes
2
pengambilan
sample
dilakukan
pukul
08.45
WIB.
Pengambilan sample diambil di bagian tepi kolamm dengan jarak berbeda
dari tempat asal pembuangan limbah. Hasil menunjukkan kadar PH
mencapai 6,7.
- Sungai Laya
Tes1 dilakukan pada pukul 08.00 WIB. Penelitian pertama dilakukan
dengan mengambil sample air untuk melihat keadaan fisis air sungai yaitu
warna putih dan bau tidak menyengat. Sample air yang telah diambil lalu
diuji kadar PH dan skala menunjukkkan kadar PH mencapai 7,2.
Tes 2 dilakukan pada pukul 08.25 WIB. Sample air diambil dari tempat
yang berbeda dan menunjukkkan skala 7,8. Kandungan basa menunjukkan
skala yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh orang yang mencuci baju di
bagian sungai tersebut.
- Sungai Ogan
Tes1 dilakukan pada pukul 09.00 WIB. Pengambilan sample dari
penelitian pertama berupa pengamatan sample dari keadaan fisis air yaitu
air berwarna keruh dan tidak berbau. Pengukuran kadar PH air menunjukkan
skala 7.4.
Tes 2 dilakukan pada pukul 09.35 WIB. Pengambilan sample dilakukan
untuk menguji ulang kadar PH air yang mencapai skala 7,5. Kandungan PH
yang bersifat basa cukup tinggi dapat diakibatkan oleh aktivitas [penduduk
yang mulai melakukan aktivitas sehari-hari di sungai.
- Waduk buatan Kodim
Tes pertama dilakukan pada pukul 07.30 WIB. Pengambilan sample
dilakukan pada bagian tepi kolam. Hasil kadar PH menunjukan skala 6,5. Air
pada waduk ini termasuk asam. Keadaan fisis air yang jernih dan tidak
berbau mempermudah peneliti melihat populasi biota air yang meliputi
keong,ikan kecil dan berudu.
Pada tes kedua sample air diambil pada pukul 07.45 WIB.pengujian
ulang menunjukkan kadar PH yang semakin meningkat yaitu 6,8. Sample air
diambil ke bagian agak tengah waduk. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
konsentrasi hydrogen pada bagian tepi lebih tinggi daripada bagian tengah.
Kadar PH dapat dikendalikan oleh tingkat kandungan mineral dari tanah.
- Waduk buatan Tegal arum
Pada kedua tes tidak ada aktivitas yang dilakukan masyarakat sekitar
sehingga hasil yang ditunjukkan dari hasil penelitian yaitu tes pertama pukul
10.40 WIB dengan skala PH 6,7 dan tes kedua menjukkan skala PH 6,9 pada
pukul 10,50 WIB.
C. Analisa
- Keterbatasan penelitian
Penelitian lingkungan dalam hal ini hanya membahas mengenai
pengukuran kadar PH dalam waktu yang berbeda. Pengaruh biota air
membantu proses pengurangan pencemaran air, dan juga sebaliknya, kadar
PH berpengaruh terhadap biota air yang hidup didalamnya. Penelitian tidak
meliputi perhitungan statistika tentang kandungan oksigen dalam air dan
faktor lain yang mempengaruhi kadar PH seperti cuaca, suhu dan kedalaman
tempat. Untuk hal ini diperlukan penelitian lebih lanjut.
- Analisa hasil
Salah satu pengukuran terhadap kualitas air yaitu kadar PH. Kadar PH
adalah jumlah kandungan ion hydrogen yang bersifat asam. Kadar PH yang
terkandung dalam sumber air dapat beragam sesuai dengan tempatnya
masing-masing. Secara garis besar sumber air memiliki dua golongan kadar
PH yaitu:
Sumber air waduk buatan berkadar PH
tersebut
termasuk
larutan
asam.
Air
yang
6.45 hingga 6.7. Kadar
tertampung
didalamnya
merupakan air hujan dalam jangka waktu yang cukup lama. Air tersebut
tidak
mengalir
sehingga
menyebabkan
penumpukan
gas-gas
kimia
mengandung asam dan peningkatan kadar ion hydrogen. Keberadaan
tumbuhan air dapat membantu peningkatan kadar oksigen. Tumbuhan
menghasilkan oksigen dalam proses fotosintesis. Sehingga kadar hydrogen
dapat terikat oksigan membentuk molekul air lainnya Hal ini menyebabkan
kadar PH air tidak mencapai PH asam yaitu