Fungsi Partikel NI DE dan WO Pada Bahasa

FUNGSI PARTIKEL ‘NI’, ‘DE’ dan ‘WO’
PADA BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR
DAN MENENGAH
-Hasil Analisis Buku “Minna No Nihongo 1,2” dan
“New Approach Japanese Intermediate Course”Nina Alia Ariefa
Rima Devi1
I.

LATAR BELAKANG

Partikel dalam bahasa Jepang memiliki fungsi yang sama pentingnya dengan
sekumpulan kata yang membentuk suatu kalimat. Namun, bagi pemelajar bahasa Jepang,
pemahaman dan penggunaan partikel merupakan suatu kendala karena partikel
merupakan hal baru dalam paradigma kita sebagai pengguna bahasa Indonesia.
Diantara partikel-partikel yang sering salah dalam pemelajaran bahasa Jepang
adalah partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’. Kemiripan fungsi diantara ketiganya dan kesulitan
pemelajar bahasa Jepang dalam mengingat banyaknya makna yang diwakili oleh ketiga
partikel tersebut, membuat sebagian besar pemelajar harus lebih teliti dalam
menghadapi soal-soal partikel dalam ujian tata bahasa dan penggunaannya dalam
membuat kalimat.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah fungsi apa yang terkandung dalam

partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ yang ada dalam 3 buah buku ajar bahasa Jepang yang
digunakan di perguruan tinggi Program Studi Bahasa Jepang di Jabodetabek, dan
mengapa sering terjadi kesalahan dalam pemahaman dan penggunaan partikel ‘Ni’, ‘De’
dan ‘Wo’ tersebut?
Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis kemiripan fungsi yang ada diantara
partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ sehingga dapat dipahami secara lebih jelas, dan 2)
menemukan kemungkinan penyebab kesalahan pemahaman partikel tersebut. Hal ini
dilakukan untuk memudahkan pengajar bahasa Jepang dalam memberikan penjelasan
mengenai persamaan dan perbedaan fungsi partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ kepada peserta
didik, dan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pengajaran Bahasa
Jepang.
II.

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, untuk menganalisis fungsi dari partikel ‘Ni’, ‘De’ dan
‘Wo’ yang muncul pada bahan ajar, kami menggunakan metode pustaka, dengan
mengumpulkan kalimat yang memuat partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ di dalam tiga buah
buku ajar yang dipergunakan di hampir seluruh perguruan tinggi di Jabodetabek yaitu,

1


Dipublikasikan dalam Jurnal Nihongo, Vol. 3, No. 1, Maret 2011

ISSN 2085-1251
55

Minna no Nihongo I (M I), Minna no Nihongo II (M II), dan New Approach Japanese
Intermediate Course (NA), serta menganalisis fungsi partikel-partikel tersebut dengan
menggunakan dua buah buku referensi, yaitu 初級日本語文法と教え方のポイン
ト (selanjutnya disebut “Referensi A”) dan
Japanese for Foreigners:
(selanjutnya disebut “Referensi B”).
Adapun alur kerja yang kami lakukan adalah mengumpulkan kalimat yang
mengandung partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’, serta mengelompokkan berdasarkan
partikelnya masing-masing. Setelah itu, kalimat-kalimat tersebut dikelompokkan
berdasarkan fungsi-fungsinya.
Sedangkan untuk melihat kesalahan yang sering terjadi pada penggunaan
partikel-partikel ini, penelitian ini juga menggunakan metode survei melalui angket,
yang terdiri dari isian partikel sebanyak 50 buah. Responden terdiri dari 115 mahasiswa
sastra Jepang semester V (lima) dan 20 dosen pengajar bahasa Jepang di beberapa

universitas di Jabodetabek.
III.

PEMBAHASAN

A. Fungsi Partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’
1. Berdasarkan Buku Referensi
Dalam buku Referensi A terdapat 8 fungsi ‘Ni’, 5 fungsi ‘De’ dan 3 fungsi ‘Wo’.
Sedangkan dalam Referensi B terdapat 14 fungsi ‘Ni’, 8 fungsi ‘De’ dan 3 fungsi
‘Wo’, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
TABEL 1. Fungsi Partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’
Berdasarkan Buku Referensi
Judul Buku
Partikel

Japanese for Foreigners:
(Referensi B)

(Referensi A)
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

1.
;

2.
3.
4.

;
;
;
;


;
;
;

5.
6.
7.
8.

;
;
;

;
9.
10.

;
;


11.
12.
13.

1;

14.

2

;

56

1.

1.

2.
3.

4.
5.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

1.
2.
3.

1.
2.
3.

Dari tabel 1 di atas dapat disimpulkan bahwa dari fungsi partikel ‘Ni’, ‘De’ dan
‘Wo’ terdapat 3 fungsi yang saling beririsan, seperti yang terdapat pada tabel berikut ini.

TABEL 2. Irisan Fungsi Antara Partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’
Judul Buku
Partikel

(Referensi A)

Japanese for Foreigners:
(Referensi B)

2. Berdasarkan Tiga Buku Ajar
Dari hasil pengumpulan kalimat-kalimat yang memuat partikel ‘Ni’, ‘De’ dan
‘Wo’ dalam tiga buah buku ajar tersebut di atas, terdapat 15 fungsi partikel ‘Ni’ dari
243 kalimat, 7 fungsi partikel ‘De’ dari 339 kalimat, dan 3 fungsi partikel ‘Wo’ dari 541
kalimat yang terkumpul.
Adapun penamaan fungsi dari hasil analisis didasarkan atas pertimbangan
kemudahan untuk dipahami oleh pemelajar bahasa Jepang di Indonesia. Penamaan
fungsi hasil analisis kalimat ini ada tiga jenis, yaitu
menggunakan penamaan fungsi
yang ada dalam buku referensi,
mengubah penamaan dari fungsi yang ada di buku

referensi,
membuat penamaan baru yang berbeda dari buku referensi, seperti pada
tabel 3.
Pengubahan penamaan dilakukan karena ada perbedaan istilah antara nama
fungsi di Referensi A dan di Referensi B, sehingga penulis mengambil penamaan yang
lebih sederhana yang dapat mewakili kedua referensi tersebut. Sedangkan pembuatan
nama baru dilakukan karena nama fungsi yang ada dalam referensi terlalu luas,
sedangkan dari data yang ada pada tiga buah buku ajar, hanya ada sebagian kecil dari
fungsi tersebut .
57

Adapun penamaan fungsi ketiga partikel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL 3. Penamaan Fungsi Partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’
Jenis
Penamaan
1

‘Ni’

A2

A6
A8

1

‘De’

A3
A4
A1, B1
A3
A4
A5
A7,B4
B4
B9
B11, B14
A1, B1
A2, B2
A2, B2

A5, B6
A1, B1
A3

Partikel

‘Ni’

2
‘De’

‘Wo’

Nama Fungsi

Referensi

‘Ni’

B9
B6
3
‘De’
B6
‘Wo’
A3
(Partikel Ni: A1,2,3… atau B1,2,3…adalah fungsi dari partikel Ni ke 1,2,3…dari buku Referensi A
atau B, demikian juga seterusnya untuk partikel ‘De’ dan ‘Wo’)

Sedangkan hasil analisis fungsi partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ pada tiga buah
buku ajar adalah seperti pada tabel berikut.
TABEL 4. Fungsi Partikel ‘Ni’ Berdasarkan Hasil Analisis Buku Ajar
NO
1

2

FUNGSI
Menyatakan waktu 地


Menyatakan objek •
(sasaran)
dari
suatu
tindakan
searah


CONTOH KALIMAT (SUMBER BUKU AJAR)
(M I, hal 30)
(N A, hal 123)
(NA, hal 172)
Objek berupa orang

(M I, hal 56)

(NA, hal 5)
Objek berupa non orang

(M II, hal
132)

(NA, hal 128)

58

3

Menyatakan
sumber dari suatu
tindakan

(M I, hal 56)
(M II, hal 96)




(NA, hal 150)

4

Menyatakan
keberadaan

(M I, hal 80)



(NA, hal 59)

5

Menyatakan posisi

6

Menggambarkan
titik tiba atau
kedatangan 到着

Menyatakan
standar
atau
frekwensi


Menyatakan tujuan
dari suatu tindakan
動作の目的
Menyatakan
tempat



(M I, hal 122)



(NA, hal 96)

7

8

9

(M I, hal 109)
(M I, hal 114)
(NA, hal 173)





(M II, hal )





(NA, hal 13)
(NA, hal 204)

-

(M II, hal 136)

(NA, hal 87)




(NA, hal
59)
(NA, hal


10

11

12

13

Menyatakan
cakupan,
batas
atau range



Menyatakan tujuan
dari
suatu
pergerakan
atau
perpindahan
移動の目的
Menyatakan objek
(sasaran)
dari
penilaian 評価の
対象
Menyatakan hasil
変化の結果・
状態

142)
地 30


(NA, hal 74)

142)



(NA, 143)

(NA, hal 70)
(M I, hal 88

(NA, hal
(M I, hal 104)
(NA, 40)

(NA, hal


56)

(NA, hal 114)
(NA, hal 130)





(NA, hal 10)
(NA, hal
112

14

Menyatakan
keputusan
pilihan


atau

NA, hal 202



M II, hal 156

59

(NA, hal 42)
15

Idiom


(NA, hal 122)

(NA, hal 200)


M I / II: Minna No Nihongo I/II

NA, hal 96
NA: New Approach Japanese Intermediate Course

TABEL 5. Fungsi Partikel ‘De’ Berdasarkan Hasil Analisis Buku Ajar
NO
1

FUNGSI

CONTOH KALIMAT (SUMBER BUKU AJAR)

Menyatakan cara, media atau alat 手
段・方法・道具
-

( M I, hal 58)
( M I, hal 218 )
1
(M II, hal 178)

( NA, hal 34)
2

Menyatakan tempat
kejadian
atau
peristiwa
dan
kegiatan

3

Menyatakan ruang
lingkup 範囲

( M I, hal 46)
(M II hal 33)

(NA, hal 200)

-

(M I hal. 218)
(M II, hal 119)
(NA, hal

10
60)

4

Menyatakan sebab,
alasan 原因・理由

(M II, hal 220)

-

(NA,
hal 59)

5

Menyatakan
batas 限度

limit,

(NA, hal 215)
500
(M I, hal.225)
30
(M II, hal 220)
400
800

-

( NA, hal.

70)
6

Menyatakan bahan
材料

7

Idiom

慣用句

(M II, hal 220)
M II, hal 98

-

(NA hal
150)

(NA hal 98)

M I / II: Minna No Nihongo I/II

(NA, hal 202)
NA: New Approach Japanese Intermediate Course

60

TABEL 6. Fungsi Partikel ‘Wo’ Berdasarkan Hasil Analisis Buku Ajar
NO

FUNGSI

1

Menyatakan objek
dari suatu tindakan

CONTOH KALIMAT (SUMBER BUKU AJAR)
M I, hal 46
(M II, hal 186)

( NA, hal 34)

2

Menyatakan tempat
perpindahan
dan
titik yang dilewati

-

(M I, hal 115)
10
(M II, hal 93)
(NA, hal 2)

3

Menyatakan tempat
berangkat
atau
keluar

( M I, hal 190)
10
(M

II, hal 51)
( M I, hal 217)

M I / II: Minna No Nihongo I/II

NA: New Approach Japanese Intermediate Course

B. Analisis Hasil Angket: Kesalahan Penggunaan Partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’ dan
Penyebabnya
Untuk mengetahui fungsi mana yang sering salah dalam penggunaan partikel ‘Ni’,
‘De’ dan ‘Wo’, kami membuat angket tata bahasa Jepang yang terdiri dari 42 buah
pertanyaan dengan 50 butir isian partikel. Dari angket yang telah disebarkan ke
beberapa universitas di Jabodetabek, kami memperoleh angket yang telah terisi
sebanyak 135 lembar, yang terdiri dari responden dosen sebanyak 20 lembar dan
responden mahasiswa semester V (lima) sebanyak 115 lembar.
Dari 42 soal, terdapat 16 soal dengan prosentase jawaban benar di bawah 50%. Dari
keenambelas soal tersebut, kami membatasi pada soal-soal yang memiliki irisan fungsi
partikel ‘Ni’, ‘De’ dan ‘Wo’.
Tabel 7. Prosentase Kebenaran di Bawah 50 %
No

No
Soal

Soal

Betul
(%)

Salah (%)

1

7

24.44

75.6

0

2

15

37.78

55.55

6.67

3

11

39.26

60.74

0

4

13

40

60

5

26

44.44

55.56

0

6

10

44.44

42.22

2.22

7

29b

48.89

4.44

46.67

10

0

Kolom yang diarsir adalah jawaban partikel yang benar.

61

Berikut ini adalah pembahasan beberapa nomor soal di atas.
1. Kesalahan Jawaban antara Partikel ‘Ni’ dan ‘De’
(1) Soal 7.
Prosentase responden yang salah menjawab dengan partikel ‘Ni’ adalah sebesar
75,6%, sedangkan yang menjawab dengan benar dengan partikel ‘De’ hanya sebesar
24,44%. Kemungkinan letak kesalahan dalam menjawab adalah pada kata
yang dianggap sebagai verba yang tidak dinamis sehingga pada kata benda penunjuk
tempat
diisi dengan partikel ‘Ni’. Sedangkan pada kalimat ini digunakan partikel
‘De’ yang berfungsi sebagai penanda tempat untuk verba yang berkaitan dengan
peristiwa atau kejadian.
Misalnya,
.
(2) Soal 15.

n

Prosentase responden yang salah menjawab dengan partikel ‘Ni’ adalah
sebesar 55,55%, sedangkan yang benar menjawab dengan partikel ‘De’ hanya
sebesar 37,78%. Kemungkinan letak kesalahan dalam menjawab adalah pada
kata 3 yang diasumsikan sebagai kata penunjuk waktu sehingga dipasangkan
dengan partikel ‘Ni’. Seharusnya kalimat ini menggunakan partikel ‘De’ yang
berfungsi menyatakan ‘batas suatu aktivitas dapat atau tidak dapat
dilakukan/diselesaikan’. Verba yang digunakan adalah verba potensial atau
mengandung makna ‘dapat/tidak dapat, selesai/tidak selesai’.
(3) Soal 11.
Prosentase responden yang salah menjawab dengan partikel ‘Ni’ adalah sebesar
60,74%, sedangkan yang menjawab benar dengan partikel ‘De’ hanya sebesar
39,26%. Kemungkinan letak kesalahan dalam menjawab adalah pada kata
yang diasumsikan sebagai kata benda penunjuk waktu/masa, sehingga dipasangkan
dengan partikel ‘Ni’. Seharusnya pada kalimat ini digunakan partikel ‘De’ yang
berfungsi menyatakan ‘ruang lingkup’.
(4) Soal 26.
Prosentase responden yang salah menjawab dengan partikel ‘Ni’ adalah sebesar
55,66%, sedangkan yang menjawab benar dengan partikel ‘De’ sebesar 44,44%.
Kemungkinan letak kesalahan dalam menjawab adalah pada kata
yang
diasumsikan sebagai verba yang tidak dinamis, sehingga nomina
yang
menunjukkan tempat diisi dengan partikel ‘Ni’. Seharusnya untuk verba
62

keterangan tempat ditandai dengan partikel ‘De’ yang berfungsi menyatakan
‘tempat dengan cakupan area yang lebih luas’.
(5) Soal 10.
Prosentase responden yang salah menjawab dengan partikel ‘Ni’ adalah sebesar
42,22%, sedangkan yang menjawab benar dengan partikel ‘De’ sebesar 44,44%.
Kemungkinan letak kesalahan dalam menjawab adalah pada kata
yang
lazimnya dipasangkan dengan partikel ‘Ni’. Meskipun menggunakan verba
,
tetapi untuk keterangan tempat yang menunjukkan ‘peristiwa atau kejadian’, maka
ditandai dengan partikel ‘De’.
2. Kesalahan Jawaban antara Partikel ‘Ni’ dan ‘Wo’
(1) Soal 13.
10
Prosentase responden yang salah menjawab dengan partikel ‘Ni’ adalah sebesar
60%, sedangkan yang benar menjawab dengan partikel ‘De’ sebesar 40%.
Kemungkinan mahasiswa beranggapan bahwa setelah keterangan waktu dalam hal
ini kata
10
, selalu diikuti oleh partikel ‘Ni’. Sedangkan, kalimat ini
menyatakan tempat perpindahan dan titik yang dilewati (
) dimana titik yang dilewati ditandai dengan partikel ‘Wo’.
3. Kesalahan Jawaban antara Partikel ‘De’ dan ‘Wo
(1) Soal 29b.

Prosentase responden yang salah menjawab dengan partikel ‘Ni’ adalah
sebesar 46,67%, sedangkan yang benar menjawab dengan partikel ‘De’ sebesar
48,89%. Diperkirakan mahasiswa beranggapan bahwa penanda objek dari verba
transitif selalu ditandai dengan partikel ‘Wo’. Pada kalimat ini, kata
bukan merupakan objek dari verba
, namun merupakan cara, media atau
alat (手段・方法・道具) yang seharusnya ditandai dengan partikel ‘De’.
IV.

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
1. Dari 15 fungsi partikel ‘Ni’, pada buku “Minna no Nihongo I” terdapat 8 fungsi
yaitu, Objek/sasaran yang dituju dari tindakan searah
, titik
tiba/kedatangan
, sumber suatu tindakan
, keberadaan
, waktu
, tujuan dari suatu pergerakan atau perpindahan
, cakupan/interval
, hasil
. Pada buku “Minna
63

2.

3.

4.

5.

6.

no Nihongo II” terdapat tambahan 3 fungsi yaitu, tujuan dari suatu tindakan
, standar/frekuensi
, idiom
. Sedangkan pada buku
“New Approach Japanese Intermediate Course” terdapat tambahan 5 fungsi yaitu,
posisi
, keputusan/pilihan
, tempat
,
objek/sasaran dari penilaian
.
Dari 7 fungsi partikel ‘De’, pada buku “Minna no Nihongo I” terdapat 4 fungsi yaitu,
cara/media/alat
, tempat
, cakupan/interval
, batas/limit
. Pada buku “Minna no Nihongo II” terdapat tambahan 2
fungsi yaitu, sebab/alasan
dan bahan
. Sedangkan pada
buku “New Approach Japanese Intermediate Course” terdapat tambahan 1 fungsi
yaitu idiom
Dari 3 fungsi partikel ’Wo’ pada buku “Minna no Nihongo I” terdapat 3 fungsi
yaitu, objek dari suatu tindakan
, tempat perpindahan dan titik yang
dilewati
, dan tempat berangkat/keluar
. Sedangkan pada buku “Minna no Nihongo II” dan “New Approach Japanese
Intermediate Course” semua fungsi tersebut juga digunakan.
Kesalahan yang banyak dilakukan mahasiswa dalam penggunaan partikel ‘De’ dan
‘Ni’ adalah tertukarnya partikel tersebut pada fungsi penunjuk tempat
dan
batasan/limit
.
Kesalahan yang banyak dilakukan mahasiswa dalam penggunaan partikel ‘De’ dan
‘Wo’ adalah tertukarnya partikel tersebut pada fungsi cara/media/alat
.
Kesalahan yang banyak dilakukan mahasiswa dalam penggunaan partikel ‘Wo’ dan
‘Ni’ adalah tertukarnya partikel tersebut pada fungsi penunjuk tempat perpindahan
dan titik yang dilewati
dan fungsi penunjuk objek
atau sasaran yang dituju dari tindakan searah
.

B. Saran
1. Untuk penggunaan partikel ‘Ni’ dan ’De’ pada fungsi penunjuk tempat
sebaiknya pengajar menjelaskan perbedaan penggunaan partikel ‘Ni’ dan ’De’ dari
perbedaan luas area. Sedangkan untuk fungsi batasan/limit
, sebaiknya
pengajar memperhatikan verba potensial atau yang mengandung makna dapat atau
tidak dapat/ selesai atau tidak selesai yang digunakan pada fungsi tersebut.
2. Untuk penggunaan partikel ‘Ni’ dan ‘De’ pada fungsi penunjuk cakupan/interval
dan pada fungsi batasan/limit
, sebaiknya pengajar
memerhatikan konteks kalimat dengan membandingkan 2 kalimat yang mirip.
Contoh: 30
Bogor
dengan
30
, dan 3
dengan
3
.
64

3. Untuk penggunaan partikel ‘De’ dan ‘Wo’ pada fungsi cara/media/alat
sebaiknya pengajar menjelaskan perbedaan konteks kalimat dengan
membandingkan 2 kalimat yang mirip. Contoh:
dengan
4. Pengajar perlu mengajarkan mahasiswa untuk memahami kalimat secara utuh
sebagai konteks.
Daftar Pustaka
Japanese For Foreigners
,(
T.Chandra,

)

Evergreen Japanese Course

I II
___________
Nina Alia Ariefa, M.Si. (Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta)
Rima Devi, M.Si (Universitas Andalas, Padang)

65

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45