BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, diantara kelas 1 sampai 6 terdapat kelas paralel di kelas 2 dan 5. Populasi penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Sampel yang diambil sebanyak 39 siswa yang terdiri dari 21 siswa kelas 5A dan 18 siswa kelas 5B.
Penelitian pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2015 di kelas 5A dengan menerapkan model discovery learning dan pertemuan kedua tanggal 26 Maret 2015 di kelas 5B dengan menggunakan pembelajaran metode konvensional yang biasanya digunakan oleh guru. Kelas yang digunakan kelas eksperimen adalah kelas 5A, sedangkan kelas 5B sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelas yang diberikan perlakuan (treatment) menggunakan model discovery learning pada mata pelajaran matematika jaring-jaring bangun ruang dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional mata pelajaran matematika jaring-jaring bangun ruang.
4.2.Analisi Data 4.2.1. Uji Validitas Instrumen
Instrumen pretest dan posttest yang akan diberikan di kelas eksperimen dan kelas kontrol akan di uji cobakan terlebih dahulu. Instrumen pretest di uji cobakan di kelas 6 SD Negeri Tegal Waton 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada tanggal 18 Maret 2015 dengan jumlah 30 siswa dengan item 30 soal pilihan ganda. Setelah di uji cobakan instrumen pretest dilakukan uji validitas, instrumen
pretest dihitung menggunakan bantuan dengan Software SPSS (Statistical Product
and Service Solutions) versi 20. Sebaran soal yang valid atau tidak valid dapat
dilihat pada tabel 4.1, perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 14.
Tabel 4.1 Hasil Validitas Instrumen Pretest Bentuk Item Soal Valid Tidak Valid InstrumnPilihan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 1,3,6,7,8,10,12,15, 2,4,5,9,11,13,14,18 Ganda ,13,14,15,16,17,18,19,20, 16,17,19,20,23,24, ,21,22,27,28,29,30
21,22,23,24,25,26,27,28, 25,26 29,30.
Selain instrumen pretest yang di uji cobakan intstrumen posttest sebelum diberikan di kelas kontrol dan kelas eksperimen juga di uji cobakan di kelas 6 SD Negeri Tegal Waton 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada tanggal
20 Maret 2015 jumlah siswa 30 dengan item soal 30 pilihan ganda. Instrumen
posttest dihitung menggunakan bantuan dengan Software SPSS (Statistical
Product and Service Solutions) versi 20. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
di lampiran 15, Instrumen soal yang valid atau tidak valid dapat dilihat pada tabel
4.2 Tabel 4.2
Hasil Validitas Instrumen Posttest
Bentuk Item Soal Valid Tidak Valid InstrumnPilihan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 1,2,3,6,7,8,10,12, 4,5,9,11,13,14,18,21 Ganda ,13,14,15,16,17,18,19,20, 15,16,17,19,20,23 ,22,27,28,29,30.
21,22,23,24,25,26,27,28, ,24,25,26 29,30.
4.2.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Analisis uji reliabilitas soal pretest sama halnya dengan uji validitas, peneliti menggunakan hasil nilai pretest kelas 6 SD Negeri Tegal Waton 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2015. Perhitungan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14 dan hasil akhir uji reliabilitas dapat dilihat tabel 4.3
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen PretestBentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori
Pilihan Ganda 0,842 Baik Instrumen soal posttest juga di uji reliabilitas. Perhitungan soal posttest sama halnya dengan instrumen soal pretest. Peneliti menggunakan hasil nilai
postest kelas 6 SD Negeri Tegal Waton 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang pada tanggal 20 Maret 2015. Perhitungan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15 dan hasil akhir uji reliabilitas dapat dilihat tabel
4.4. Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Postest
Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas KategoriPilihan Ganda 0,846 Baik 4.2.3.
Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan hasil nilai pretest SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang kelas 5A (sebagai kelompok eksperimen) dan hasil nilai pretest kelas 5B (sebagai kelompok kontrol). Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.5.
Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest Test of Homogeneity of Variances Nilaipretest Levene df1 df2 Sig. Statistic ,158
1 37 ,694
Berdasarkan tabel 4.5 Test of Homogeneity of Variances dapat diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,694. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama (homogen). Angka Lavene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya, df1= jumlah kelompok data-1 atau 2-1=1, sedangkan df2= jumlah data – jumlah kelompok atau 39-2 = 37.
Selain uji homogenitas pretest juga dilakukan uji homogenitas pada instrumen posttest. Langkah-langkah instrumen posttest sama dengan instrumen
pretest. Hasil uji homogenitas posttest dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Nilai Posttest Test of Homogeneity of VariancesNilaiposttest Levene df1 df2 Sig.
Statistic ,449
1
37 ,507Berdasarkan tabel 4.6 Test of Homogeneity of Variances dapat diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,507. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama (homogen). Angka Lavene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya, df1= jumlah kelompok data-1 atau 2-1=1, sedangkan df2= jumlah data – jumlah kelompok atau 39-2 = 37.
4.2.4. Uji Normalitas Instrumen
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan hasil nilai pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji normalitas menggunakan tehnik Tests of
Normality . Instrumen pretest kelas kontrol dan eksperimen dihitung menggunakan
bantuan Software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 20. Hasil uji normalitas pretest dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Instrumen Pretest Tests of NormalityShapiro-Wilk Kelas Statistic Df Sig. 1,0 ,920 21 ,087 nilai 2,0 ,959 18 ,591
Dari tabel 4.7 dengan tehnik Tests of Normality dapat disimpulkan bahwa nilai pretest kelompok kontrol dari tabel 4.7 nampak tingkat signifikan pada kelompok eksperimen yaitu 0,087 Jika dirumuskan 0,087 > 0,05 maka data dari kelompok eksperimen berdistribusi normal sedangkan kelompok kontrol diatas nampak tingkat signifikan yaitu 0,591 Jika dirumuskan 0,591 > 0,05 maka data dari kelas eksperimen berdistribusi normal.
Selain uji normalitas pretest juga dilakukan uji normalitas pada instrumen
posttest. Langkah-langkah instrumen posttest sama dengan instrumen pretest.
Hasil uji normalitas posttest dapat dilihat pada tabel 4.8Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Instrumen Posttest Tests of NormalityShapiro-Wilk Kelas Statistic Df Sig. 1,0 ,923 21 ,099 nilai 2,0 ,943 18 ,328
a. Lilliefors Significance Correction
Dari tabel 4.8 dengan tehnik Tests of Normality dapat disimpulkan bahwa nilai posttest kelompok eksperimen dari tabel diatas nampak tingkat signifikan yaitu 0,099. Jika dirumuskan 0,099 > 0,05 maka data dari kelompok eksperimen berdistribusi normal sedangkan kelompok kontrol nampak tingkat signifikan pada yaitu 0,328. Jika dirumuskan 0,328 > 0,05 maka data dari kelompok berdistribusi normal.
Dapat disimpulkan bahwa dari nilai pretest dan posttest dari kelas A (kelompok kontrol) dan kelas 5B (kelompok eksperimen), dilihat dari tingkat signifikansi lebih dari 0,05, maka nilai hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol semuanya berdistribusi normal.
4. 3. Analisis Deskriptif Setiap Variabel
4.3.1. Analisis Deskriptif Penggunaan Model Discovery Learning
Penerapan model discovery learning siswa diharapkan bisa menemukan cara membuat jaring-jaring bangun ruang dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Langkah pembelajaran model discovery learning terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Sebelum melakukan pembelajaran dikelas peneliti menyusun lembar observasi untuk mengamati apakah sudah sesuai atau belum pelaksanaan pembelajaran model discovery learning dengan lembar observasi yang akan diisi oleh observer. Untuk mengatahui berhasil atau tidaknya dapat dilihat dari kriteria skor 1 (Kurang),2 (Sedang), 3 (Baik), 4 (Sangat Baik). Hasil observasi kelas eksperimen dengan menggunakan model discovery
learning langkah-langkah dapat dilihat pada tabel 4.9
5. Guru menyiapkan bahan 6. Siswa menganalisa hasil dengan membuat jaring-jaring bangun ruang.
14 Dari hasil pengamatan dengan menggunakan model discovery learning yang
3
Total Skor
3. Guru mengadakan refleksi 4. Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.
Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar.
Guru memberikan soal evaluasi 2.
C. Kegiatan Penutup 1.
8. Siswa dan guru membahas hasil diskusi.
7. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
4. Siswa membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang.
Tabel 4.9 Hasil Observasi No Aspek Yang Diamati Skor 2. Guru menunjukan alat peraga. 3. Guru menyampaikan rumusan masalah.
Guru menyampaikan rumusan masalah.
B. Kegiatan Inti 1.
5. Siswa merespon kegiatan observasi yang diberikan oleh guru.
Guru memeriksa kesiapan siswa 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru melakukan apersepsi
Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa 2.
4 A. Pendahuluan 1.
3
2
1
diterapkan di kelas 5A dapat dilihat pada tabel 4.9 bahwa sebagian besar prosedur bahwa guru sudah menggunakan model discovery learning dengan baik karena tidak ada skor yang di bawah 1dan 2 rata-rata skor yang diperoleh 3 dan 4.
4.3.2. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa
Pengumpulan data pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu kelas 5A dan 5B SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, penelti mnggunakan tehnik posttest akan diberikan di kelas 5A dan 5B. Sebelum instrumen posttest diberikan pada kedua kelompok, instrumen di uji cobakan terlebih dahulu di kelas 6 SD Negeri Tegal Waton 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2015, setelah itu intrumen posttest dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Setelah dilakukan uji validitas diketahui nilai koefisien < 0,316 dan dilakukan uji reliabilitas, maka jika ada soal yang kurang dari nilai koefisien dikatakan tidak valid dan dilakukan eliminasi.
Instrumen posttest yang valid diambil 15 soal kemudian diberikan di kelas
5A dan 5B SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang setelah dilakukannya pembelajaran pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Setelah dilakukannya posttest diperoleh hasil dari kedua kelompok kelas 5A dan 5B SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang mengalami perbedaan, kelompok eksperimen yang dilakukan di kelas 5A lebih tinggi dari keompok kontrol yang dilakukan di kelas 5B, ini bisa dilihat dari hasil rata-rata kelompok eksperimen yaitu 75,843 sedangkan rata-rata kelompok kontrol 69,222. Dapat disimpulkan maka kelompok eksperimen lebih besar dari rata-rata kelompok kontrol, berart ditolak diterima.
4.4. Hasil Uji Hipotesis
Dari uji hipotesis yang ada di bab III, yaitu: : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model discovery learning terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Kesongo 1.
:Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model discovery learning terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Kesongo 1.
Untuk mengetahui uji hipotesis apakah ditolak, diterima atau diterima ditolak dapat dilakukan uji independent sample t-test dengan taraf signifikan 0,05. Hasil uji hipotesis di ambil dari nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan uji independent sample t-test dapat dilihat pada tabel
4.10 Tabel 4.10
Hasil Uji Hipotesis
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Std. Error
Deviation Mean 1,0 21 75,843 11,0479 2,4108 nilai 2,0 18 69,222 8,8968 2,0970
Independent Samples Test
Levene's Test for t-test for Equality of Means Equality ofVariances F Sig. T Df Sig. Mean Std. 95% Confidence (2- Differen Error Interval of the tailed) ce Differen Difference ce Lower Upper
Equal variances ,449 ,507 2,037 37 ,049 6,6206 3,2495 ,0365 13,2047 assumed
Nilai Equal variances 2,072 36,877 ,045 6,6206 3,1952 ,1457 13,0955 not assumed
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan perhitungan uji beda rata- rata antara kelompok eksperimen yaitu kelas 5A SD Negeri Kesongo 1 dengan menggunakan model discovery learning sedangkan kelompok kontrol yaitu kelas
5B SD Negeri Kesongo 1 dengan menggunakan metode konvensional. Dapat dilihat pada tabel Group Statistics kolom mean bahwa kelompok eksperimen memiliki rata-rata 75,843 sedangkan kelompok kontrol memiliki rata-rata 69,222 maka dapat diartikan rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada rata- rata kelompok kontrol. Pada tabel Independent sample test bahwa signifikan pada kelompok memiliki varian yang sama, maka diterima karena sig > 0,05 kemudian pada tabel Independent Samples Test pada baris Equal variances
assumed didapatkan nilai signifikan 0,049. Jika pada rumusan hipotesis : sig >
0,05 maka tidak terdapat hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sedangkan : sig < 0,05 maka terdapat perbedaan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika nilai signifikan 0,049 < 0,05 artinya terdapat perbedaan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang berarti diterima dan ditolak.
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model discovery learning terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Hasil uji hipotesis penelitian menunjukan bahwa untuk mengetahui pengaruh terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan penelitian pada kedua kelas. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan model discovery learning sedangkan kelompok kontrol diberikan perlakuan metode konvensional dengan menggunakan materi yang sama yaitu “ Jaring-jaring bangun ruang”.
Hasil analisis dapat dilihat dari tabel Independent Samples Test pada kolom
Sig. (2-tailed) yaitu 0,049 yang berarti signifikan, karena nilai signifikansi
menunjukan 0,049 < 0,05 maka diterima artinya terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model discovery learning terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Kesongo 1.
Dari hasil analisis uji hipotesis menunjukan hasil yang signifikan bahwa penggunaan model pembelajaran discovery learning membuat siswa antusias dalam belajar karena tumbuhnya rasa menyelidiki atau menemukan berhasil dalam memecahkan suatu masalah. Proses pembelajaran tersebut ternyata mempengaruhi hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Kesongo 1.
Berdasarkan uraian diatas, pada pembelajaran di kelas 5A SD Negeri matematika materi “Jaring-jaring bangun ruang” memiliki dampak yang positif karena sudah melakukan penemuan sesuai materi yang diajarkan. Siswa kelas 5A SD Negeri Kesongo 01 aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, dengan adanya penerapan model discovery learning siswa menemukan sesuatu yang baru. Dari analisis yang telah dilakukan bahwa dapat disimpulkan penerapan model
discovery learning mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas 5 SD Negeri Kesongo 01.