PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND

  PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP Rialisdiana 1

, Eka Ariyati

2 , Eko Sri Wahyuni 2 Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan P.MIPA FKIP Untan Pontianak

  Email: ria_lisdiana@yahoo.com Abstract

  

This study was particularly aimed to reveal the application of cooperative model of Picture

and Picture to students’ achievement in classification of living things material of seven

grade students of SMP Negeri 12 Pontianak. The form of this study was a quasi-

experimental. The design of this study was nonequivalent control group design. Data were

collected from two classes; those are VII

  

B

class (experimental group) and VII

  A class

(Control group). The sample was taken by intact group. The instrument of this study was

multiple choice tests. The average of students' achievement of experiment group was 15,2,

while the average of students’ achievement of control group was 13,9. the Mann-Whitney

U test was obtained Z count

  (-2,11) < -Z table

  (-1.96), it means that there was a different

significant between students’ achievement who taught using cooperative model of Picture

and Picture with students’ achievement who taught using conventional model.

  

Keyword: students’achievement, cooperative model of Picture and Picture, classification

of living things material.

  PENDAHULUAN

  Dengan ini banyak kritik yang ditujukan pada cara guru mengajar yang sebatas menekankan pada sejumlah informasi belaka. Informasi atau konsep yang diberikan kepada siswa dapat saja bermanfaat bahkan tidak bermanfaat sama sekali jika hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh guru kepada siswa melalui satu arah. Tidak dapat disangkal, bahwa konsep merupakan suatu hal yang sangat penting namun bukan terletak pada konsep itu sendiri tetapi terletak pada bagaimana konsep itu dipahami oleh siswa. Pentingnya pemahaman konsep dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi sikap, keputusan, dan cara memecahkan masalah. Untuk itu yang terpenting adalah terjadi belajar yang bermakna dan tidak hanya seperti ‘mendikte’ siswa. Pada kondisi demikian faktor kompetensi guru dituntut, dalam arti guru harus mampu meramu wawasan pembelajaran yang lebih menarik dan disukai oleh siswa (Trianto, 2010: 56). Dalam mengajarkan suatu konsep atau materi tertentu, tidak ada satu model pembelajaran yang lebih baik dari pada model pembelajaran lainnya. Berarti untuk setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan dapat dipadukan dengan model pembelajaran lainnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan, seperti: materi pembelajaran, jam pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tercapai (Trianto, 2010: 58).Berdasarkan wawancara pada tanggal 16 Februari 2015 dengan salah seorang guru biologi SMP Negeri 12 Pontianak diketahui bahwa materi yang harus dikuasai siswa pada kelas VII yaitu ciri-ciri makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, organisasi kehidupan, ekosistem, peran manusia dalam pengelolaan lingkungan. Jika dibandingkan dengan rata-rata nilai ulangan materi yang lainnya, rata-rata nilai ulangan materi klasifikasi makhluk hidup paling rendah. Hal ini dapat dilihat dari data rata-rata nilai

  VII tahun ajaran 2013/2014 yang diperoleh berdasarkan hasil observasi pada tanggal 16

  Rata-rata 68,5 66,8 66,9 69,3 69,1 KKM: 75 Sumber : Data nilai guru pada ulangan harian semester ganjil siswa kelas VIII SMP Negeri

  and Picture

  yang menekankan penyajian gambar dalam pembelajaran sehingga permasalahan penyampaian pembelajaran tersebut dapat dibantu dengan model pembelajaran Picture

  and Pictur e merupakan model pembelajaran

  mengetahui materi yang menekankan penyajian gambar dalam pembelajaran sehingga permasalahan penyampaian materi pembelajaran dapat teratasi. Pada materi klasifikasi makhluk hidup gambar dapat digunakan untuk menyajikan materi dari mengklasifikasi makhluk hidup dan mengelompokkan menjadi beberapa kingdom, dan mendeskripsikan ciri-ciri dari beberapa kingdom. Dengan penelitian yang dilakukan diharapkan dapat membantu proses pembelajaran.Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu maupun carta dalam ukuran besar. Menurut Sadiman (2010), model pembelajaran Picture and Picture mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu maupun carta dalam ukuran besar. Manfaat gambar sangat penting dalam proses pembelajaran dimana gambar menjadi salah satu media dalam proses pembelajaran, sehingga siswa bisa lebih memahami dan mengerti tentang pembelajaran yang disampaikan. Model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk berkerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif, (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri atas 4-5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karakter), ada kontrol dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi (Suyatno, 2009: 59). Model pembelajaran kooperatif tipe Picture

  Picture dapat membantu siswa untuk

  Selain itu materi klasifikasi makhluk hidup merupakan salah satu materi dengan cakupan konsep yang cukup banyak untuk dipahami siswa. Pada model pembelajaran Picture and

  12Pontianak 2013/2014

  67 68,8 70,2 68,4

  

Tabel 1: Rata-rata Nilai Ulangan Harian IPA kelas VII SMP Negeri 12 Pontianak

TahunAjaran 2013/2014

No Kelas MateriPembelajaran Ciri- ciriMakhl ukHidup Klasifikasi MakhlukHi dup

  6 VII F 66,2

  5 VII E 70,2 67,6 66,7 67,6 68,8

  4 VII D 68,4 68,4 65,9 68,8 70,2

  67 66,2 68,4 68,4

  3 VII C 67,6

  2 VII B 70,2 65,4 67,6 70,6 70,2

  1 VII A 68,4 65,9 66,5 70,2 68,4

  

OrganisasiK

ehidupan

Ekosistem PeranManusi adalamPenge lolaanLingku ngan

  . Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and

  picture terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 12 Pontianak.

  METODE

  Bentuk penelitian yang digunakan adalah

  quasi eksperimental design dengan rancangan non equivalent control grup design . Menurut

  Sugiyono (2012: 107), desain ini hampir sama dengan pretest-postest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.

  Bagan 1: Rancangan Non equivalent Control Group Design

1 X O

  4

  2

……………………………..

O

  O

3 O

  2&

  pretest tersebut dihitung rata-rata skor dan

  Keterangan: O

  1

  & O

  3

  VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE, dan VIIF. (b) menganalisis data hasil pretest kelas eksperimen (VIIB) dan kelas kontrol (VIIA) berdasarkan uji prasyarat yaitu uji normalitas, hasilnya berdistribusi normal. (c) menganalisis data hasil pretest berdasarkan uji Homogenitas dan didapat bahwa kedua data homogen. Kemudian dilanjutkan dengan Uji t, kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. (d) memberikan perlakuan dengan menerapkan strategi pembelajaran picture and pictur pada kelas eksperimen (VIIB) dan menerapkan strategi pembelajaran konvensional (ekspositori) pada kelas kontrol (VIIA). (e)

  Langkah-langkah yang dilakukan antara lain: (a) memberikan pretest yang sama pada kelas

  Tahap Pelaksanaan

  12Pontianak. (e) menganalisis hasil uji coba soal tes. (f) mengukur reliabilitas terhadap data hasil uji coba instrumen soal test. (g) menentukan jadwal penelitian yang disesuaikan dengan jadwal belajar biologi di sekolah.

  VIIISMP Negeri

  menvalidasi instrumen penelitian. (d) melakukan uji coba soal tes yang telah divalidasi di kelas

  picture , soal pretest dan soal posttest. (c)

  Langkah-langkah yang dilakukan antara lain: (a) melakukan pra-riset ke sekolah.(b) menyusun instrumen penelitian, meliputi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LKS (Lembar Kerja Siswa), Bahan Ajar picture and

  Tahap persiapan

  standar deviasinya. Selanjutnya diambil dua kelas yang memiliki rata-rata skor dan standar deviasi yang sama atau tidak jauh berbeda untuk menentukan kelas eksperimen dan kontrol. Prosedur dalam penelitian terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1) tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap analisis data.

  tahun ajaran 2015/2016. Penentuan sampel dilakukan dengan cara memberikan pretest tentang materi klasifikasi makhluk hidup pada semua kelas, kemudian berdasarkan hasil

  O

  B

  4

  : Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Sugiyono, 2012: 116)

  Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII yang terdiri dari 6 kelas yaitu VII

  A

  ,

  VII

  , VII

  F

  C

  : Pre -Test Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol X : Pembelajaran dengan Menggunakan Model Picture and Picture O

  D

  , VII

  E

  , dan VII

  , VII memberikan tes akhir (posttest) kepada kedua kelas yang telah selesai mendapatkan materi klasifikasi makhluk hidup.

  Langkah-langkah yang dilakukan antara lain: (a) menganalisis data hasil posttest berdasarkan uji normalitas, dan didapat salah satu kelas tidak berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji U Mann-Whitney, dimana terdapat perbedaan pada hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan antara kelaseksperimen dan kelas kontrol. (b) menghitung nilai Effect Size. (c) menyusun laporan hasil penelitian.

  hit

  hitung

  ≤ Z

  tabel

  yaitu - 1,96< -1,22<1,96, yang berarti tidak terdapat perbedaan kemampuan awal belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan uji normalitas hasil posttest kelas eksperimen diperoleh harga

  hit

  (5,75) data hasil posttest kelas eksperimen berdistribusi normal sedangkan kelas kontrol diperoleh harga

  (8,11) data hasil posttest kelas kontrol tidak berdistribusi normal. Karena salah data tidak berdistribusi normal, analisis data dilanjutkan dengan uji U Mann Whitney dan diperoleh Z

  Mann Whitney. Berdasarkan Uji U Mann Whitney diperoleh -Z tabel

  hit

  (-2,11) < Z

  tab

  (-1,96), berarti terdapat perbedaan penguasaan konsep siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari perhitungan, diperoleh harga

  Effect size sebesar 0,79 yang tergolong sedang. Jika dikonversikan ke dalam kurva normal pada tabel O-Z, maka dengan harga ES sebesar 0,79 memiliki luas daerah 0,2852 atau memberikan kontribusi sebesar 28,52%.

  Pembahasan

  ≤ Z

  Karena salah satu data tidak berdistribusi normal, analisis data dilanjutkan dengan uji U

  PEMBAHASAN Hasil Penelitian

  2 hitung

  Hasil belajar siswa pada penelitian ini diperoleh dari nilai pretest dan posttest baik pada kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran picture and picture maupun pada kelas kontrol yang diajar dengan strategi pembelajaran konvensional (ekspositori). Hasil pretest dan posttest siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup dapat dilihat pada tabel 2 berikut:

  Tabel 2: Rata-Rata Skor Pretest dan Posttest Siswa pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Skor Kelas Eksperimen Kelas Kontrol SD % Ketuntasan SD % Ketuntasan Pretest 7,47 2,47 8,3 2,07 Posttest 15,2 2,22 76,67 13,9 2,45 56,67

  Skor Maksimum : 20 Keterangan:

  X = rata-rata skor siswa

  SD = standar deviasi % Ketuntasan = persentase ketuntasan belajar (KKM ≥ 75)

  Berdasarkan uji normalitas hasil pretest kelas kontrol diperoleh harga 

  (1,31) dari kelas kontrol lebih kecil dari harga 

  pretest kelas eksperimen tidak berdistribusi normal.

  2 tabel

  (5,99) sehingga data pretest kelas kontrol berdistribusi normal sedangkan pada kelas eksperimen diperoleh harga 

  2 hitung

  (9,29) lebih besar dari 

  2 tabel

  (5,99) artinya data hasil

  Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol pada materi klasifikasi makhluk hidup dihitung melalui skor pretest dan Berdasarkan hasil perhitungan skor 3)menunjukkan bahwa terdapat hasil belajar siswa antara kelas eksp kelas kontrol. Perbedaan hasil bel dapat dilihat pada Grafik 1.

20 Kelas Kontrol dan posttest.

  siswa terlebih dahulu diberi i guru. Dengan pemberian infor diharapkan siswa dapat memaha mendapatkan penguatan. Dim pembelajaran Picture and Pictur kelebihan dapat mengetahui kemampuan masing-masing si materi serta dapat meningkatka siswa terhadap konsep materi sehi harapan dapat meningkatkan siswa terhadap materi dan pemaha dapat meningkatkan hasil belajar

  Post-test

  2 dan ciri-ciri erjadi perbedaan kelas eksperimen kelas eksperimen dan 72,00%, kontrol memiliki ,00%. h rata-rata yang s kontrol karena

  1 (menjelaskan ifikasi makhluk mbelajaran

  hui kemampuan- siswa terhadap kan pemahaman sehingga dengan kan pengetahuan ahaman konsep jar. a persentase da seluruh tujuan men.Berdasarkan se ketercapaian uan pembelajaran ar yaitu 82,38% yaitu 77,53%.

  ture ini memiliki

  Dimana model

  2010. Pada model ase kegiatan inti, i informasi dari nformasi diawal hami materi dan

  n hasil belajar SMA Negeri 1

  Post-test rol picture untuk

  

7.47

15,20 Kelas Eksperimen Pre-test

  Berdasarkan rata-rata ketercapaian hasil belajar pada s pembelajaran dikelas eksperime Tabel 4.4,.rata-rata persentase hasil belajar pada seluruh tujuan di kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol y Pada tujuan pembelajaran 1 pengertian dan dasar klasifika hidup) dan tujuan pemb (menjelaskan macam-macam klasifikasi makhluk hidup), terj persentase cukup besar di kela dan kelas kontrol. Dimana kela memiliki persentase 94,00% sedangkan pada kelas kont persentase 80,00% dan 62,00%. Kelas eksperimen memperoleh lebih tinggi dibandingkan kelas kont

  Grafik 1: Rata-rata Skor Pretest dan

  Berdasarkan grafik pada menunjukkan terjadinya peningka belajar siswa pada materi klasifikas hidup di kelas eksperimen maupun dilihat dari perbedaan skor rata-r dan posttest. Namun peningkatan ha pada kelas eksperimen lebi dibandingkan kelas kontrol, ya eksperimen meningkat dari rata menjadi 15,2 sedangkan kelas kont rata-rata 8,3 meningkat menj Peningkatan hasil belajar yang le pada kelas eksperimen dikarenakan ini diajar menggunakan model pe kooperatif tipe Pictur and Picture, pada kelas kontrol diajar dengan me pembelajaran konvensional. Model pembelajaran kooperatif model pembelajaran dengan me sistem pengelompokan atau tim ke antara empat sampai enam or mempunyai latar belakang ke akademik, jenis kelamin, ras, atau berbeda (heterogen). Sistem dilakukan terhadap kelompok (Sanj 242). Materi klasifikasi makhluk h disampaikan dengan cara yang konsep yang ada benar-benar sehingga siswa benar-benar memaha Menggunakan model kooperatif ti

  Sanjaya, 2010: uk hidup perlu g tepat agar ar tertanam ahami materi. tipe Picture at memahami karena siswa gambar yang ini didukung talina (2009) pembelajaran kooperatif picture and pi meningkatkan aktivitas dan biologi siswa kelas XI IPA SM Ukul tahun ajaran 2009/2010. pada saat pembelajaran di kelas eksperimen setiap kelompok yang beranggotakan empat dalam menyelesaikan LKS.

  menggunakan f merupakan menggunakan kecil, yaitu orang yang kemampuan au suku yang penilaian

  ure, sedangkan

  Gambar ngkatan hasil kasi makhluk upun kontrol a-rata pretest n hasil belajar ebih tinggi yaitu kelas ata-rata 7,47 kontrol dari njadi 13,9. lebih tinggi an pada kelas pembelajaran

  t dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

  skor rata-rata t perbedaan sperimen dan belajar siswa

  15

  10

  5

  8,30 13,90

  konsep materi dengan baik, kar belajar dengan disertai gambar-gam berkaitan dengan pelajaran. Hal ini dari hasil penelitianMariani Natal tentang penerapan model pe

  and Picture membuat siswa dapat

  Picture and Picture sebelum fase

  Tabel 3 : Persentase Keberhasilan Siswa dalam Menjawab Soal Posttest Pertujuan Pembelajaran No Tujuan Pembelajaran No Soal

Rata-rata

PersentaseJawabanBena

r Per Soal

Rata-rata

  gambar, siswadapatmenget ahuiklasifikasima khlukhidupmenur utCarolus Linnaeus dan Robert H.Whittaker 9 73,33 80,00 90,66 91,34

  Sebagaimana yang dikemukakan oleh Trianto (2010: 56) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama- sama siswa yang berbeda latar belakangnya.

  Rata-rata 77,53 82,38

  askantujuankunci determinasi 1 80,00 70,00 80,00 70,00

  5 Siswadapatmenjel

  skannamailmiahm akhlukhidup 3 73,33 86,67 75,00 83,35 2 76,67 80,00

  4 Siswadapatmenuli

  8 76,67 80,00 7 83,33 76,67 6 76,67 73,33 5 53,33 70,00 4 90,00 76,67

  3 Setelahmengamati

  PersentaseJawabanBenar Per TujuanPembelajaran Kontrol (%) Eksperimen (%) Kontrol (%) Eksperimen (%)

  13 60,00 66,67 12 66,67 80,00 11 66,67 66,67 10 60,00 66,67

  m-macamdanciri- ciriklasifikasimak hlukhidup 14 56,67 80,00 62,00 72,00

  2 Menjelaskanmaca

  19 53,33 73,33 18 83,33 86,67 17 66,67 83,33 16 70,00 86,67 15 56,67 63,33

  80,00 94,00

  ertiandandasarkla sifikasimakhlukhi dup 20 70,00 76,67

  1 Menjelaskanpeng

  Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka berdiskusi dengan temannya. Sedangkan pada kelas kontrol, karena jumlah anggota di dalam kelompok yang terlalu banyak yaitu tujuh sampai delapan orang sehingga hanya dua sampai tiga orang saja yang mengerjakan LKS.

DAFTAR RUJUKAN

  (http://sadiman2007.blogspot.com/2010/0 2/model-pembelajaran-picture-and- picture diakses tanggal 6 Januari 2014).

  dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

  Djamarah dan Zain.(2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Daroji Haryati. (2012).

  Jelajah Fakta BIOLOGI Untuk KelasVII SMP. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

  Jihad, A. & Haris, A. (2008).Evaluasi

  Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

  Sadiman.(2010).Model Pembelajaran Picture and Picture. (Online).

  Subana. 2000. Statistik Pendidikan.

  Pembelajaran, Memadukan Teori-teori Klasik dan Pandangan-pandangan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.

  Bandung: Pustaka Setia. Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran

  Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

  Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses

  Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

  Sugiyono.(2011). Metode Penelitian

  Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

  Arikunto, S. (2010).Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media,

  Aunurrohman. (2008). Belajar dan

  Pada tujuan pembelajaran 3 (mengetahui klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus pembelajaran 4 (menuliskan nama ilmiah makhluk hidup) terjadi perbedaan persentase cukup besar di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen memiliki persentase 91,34% dan 83,35%, sedangkan pada kelas kontrol memiliki persentase 90,66% dan 75,00%. Kelas eksperimen memperoleh rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol karena kelas eksperimen memperoleh pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Picture

  Whitney pada taraf nyata 5% diperoleh Z hitung

  and Picture

  Pada tujuan pembelajaran 5 (menjelaskan tujuan kunci determinasi), terjadi perbedaan persentase di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen memiliki persentase 70,00% dan pada kelas kontrol memiliki persentase 80,00%. Kelas eksperimen memperoleh rata-rata lebih rendah dibandingkan kelas kontrol. Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah dan Zain (2006:97), bahwa model konvensional efektif untuk keperluan pencapaian informasi dan pengertian.

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:Rata-rata skor hasil belajar siswa pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup yang diajarkan dengan model Picture and Picture adalah sebesar 15,2. Rata-rata skor hasil belajar siswa pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional adalah sebesar 13,9. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas

  VII SMP Negeri

  12Pontianak, antara siswa yang diajarkan dengan model Picture and Picture siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Dengan perhitungan statistik uji U-Mann

  <

  Adapun saran-saran yang dapat peneliti sampaikan adalah: Disarankan kepada guru mata pelajaran agar dapat menerapkan model pembelajaan picture and picture dalam menyampaikan materi klasifikasi makhluk hidup, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan model Picture and Picture pada materi yang berbeda. Kepada peneliti-peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan dapat mengukur aktivitas siswa dalam melakukandiskusikelompok.

  tabel

  yaitu -2,11< -1,96, maka H

  a

  diterima.Perhitungan Effect Size diperoleh harga sebesar 0,79 dan tergolong sedang sehingga bila dilihat dengan menggunakan tabel distribusi normal diperoleh luas daerah sebesar 28,52. Pembelajaran yang menggunakan model Picture and Picture memberikan kontribusi sebesar 28,52% terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 12

  Pontianak.

  Saran

  • Z

  Sugiyono. (2012). Metode Penelitian

  Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Alfabeta.

  Sugiyono. 2014.

  Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

  Sutrisno, Leo. 2010. Makin Profesional

  Lewat Penelitian (Pengambilan Sampel).Online.(http://s7.scribdassets.co m) diakses 21 Maret 2015.

  Sutrisno, L. (2011).Effect size.(Online).

  (id.scribd.com, diakses 19 Agusttus Suyatno.(2009).Menjelajah

  Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.

  Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.

  Jakarta: PT.Kencana.