ANALISIS KEMANDIRIAN PANGAN ASAL TERNAK DALAM RANGKA MEMANTAPKAN KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

  Jurnal Gizi dan Pangan, November 2008 3(3): 205 - 211  

  2 Depart emen Gizi Masyarakat , Fakult as Ekologi Manusia (FEMA), IPB

  Di Kabupat en Lampung Barat t erdapat beberapa j enis t ernak yang dipelihara dan di- usahakan oleh pet ani unt uk dikembangkan de- ngan berbagai t uj uan dan ini merupakan sum- ber daya pangan bidang pet ernakan. Masalah- nya adalah apakah ket ersediaan pangan yang ada dapat mencukupi kebut uhan gizi masyara- kat , maka diperlukan suat u usaha unt uk me- mahami sit uasi pangan disuat u daerah, dalam hal ini Kabupat en Lampung Barat . Pembangun- an Ket ahanan Pangan dilaksanakan unt uk me- wuj udkan kesej aht eraan masyarakat khususnya menj amin ket ersediaan pangan bagi seluruh penduduk dalam j umlah mut u, keragaman, kandungan gizi dan keamanannya sert a t er- j angkau oleh daya beli masyarakat . Sej alan di- berlakukannya Undang-undang Nomor 22 Ta- hun 1999 kemudian direvisi dengan Undang- undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Peme- rint ahan Daerah, yang diwuj udkannya dengan desent ralisasi kewenangan dari Pemerint ah Pusat ke Pemerint ah Daerah, t erj adi perubah- an yang mendasar pada berbagai aspek kehi- dupan berbangsa dan bernegara. Pembangunan pert anian, t ermasuk sekt or pet ernakan memi- liki peran yang sangat pent ing dalam mening- kat kan ket ahanan pangan, peningkat an penda- pat an pet ani, kesempat an kerj a, sumber pen- dapat an dan pengembangan perekonomian di daerah/ regional dan nasional. Ket ahanan pa- ngan merupakan prasyarat dasar yang harus dimiliki oleh suat u daerah ot onom, oleh kare- na it u kebij akan yang mengarah pada t ercipt a- nya ket ahanan pangan harus mendapat priori- t as ut ama.

  Pangan merupakan kebut uhan essensil dan komodit as paling st rat egis dalam kehi- dupan manusia, pemenuhan kebut uhan pangan merupakan hak azazi manusia. Ket ahanan pa- ngan berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 t ent ang Pangan adalah kondisi t erpenuhinya pangan bagi rumah t angga yang t ercermin dari t ersedianya pangan yang cukup, baik j umlah maupun mut unya, aman, merat a dan t erj angkau. Unt uk mencapai hal t ersebut perlu diselenggarakan suat u sist em pangan yang memberikan perlindungan, baik pihak yang memproduksi maupun yang mengkon- sumsi. Perat uran Pemerint ah Nomor 68 Tahun 2002 t ent ang Ket ahanan Pangan menegaskan bahwa unt uk memenuhi konsumsi yang t erus berkembang dari wakt u ke wakt u, upaya pe- nyediaan pangan dilakukan dengan mengem- bangkan sist em produksi pangan yang berbasis pada sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal, mengembangkan ef isiensi sist em usaha pangan, mengembangkan t eknologi produksi pangan, mengembangkan sarana dan prasarana produksi pangan dan mempert ahankan sert a mengembangkan lahan produkt if .

  PENDAHULUAN

  Keywords : f ood suppl y, ideal f ood suppl ying pr oj ect ion, f ood sel f suf f iciency, f ood secur it y.

  The obj ect ives of t his r esear ch wer e t o: (1) anal yze animal f ood suppl y in West Lampung Dist r ict ; (2) anal yze ideal animal f ood t ar get and; (3) anal yze animal f ood sel f suf f iciency.

This r esear ch was conduct ed by using r et r ospect ive and pr ospect ive design. The pr imar y dat a

was col l ect ed by conduct ing int er view and giving quest ionnair e t o t he chosen sampl e. The

secondar y dat a was pr ocessed by using Food Bal ance Sheet (FBS) sof t ware t o measur e animal

f ood suppl y incl uding t he number and t he energy and pr ot ein cont ent . Food sel f suf f iciency

was anal yzed by pr oduct ion-suppl y and impor t -suppl y r at io. The aver age animal f ood suppl y in

2005, 2006, and 2007 is 21 g/ capit a/ day or 7. 66 kg/ capit a/ year, st il l l ower t han ideal suppl y

60 g/ capit a/ day or 21. 90 kg/ capit a/ year . Pr ot ei n suppl y of animal f ood is 2. 86 g/ capit a/ day,

l ower t han ideal suppl y 4.8 g/ capit a/ day.

  Tel: 0251-8628304/ 8621258; Fax: 0251-8625846/ 8622276

  1 Program St udi Manaj emen Ket ahahan Pangan (MKP), Sekolah Pascasarj ana, IPB.

  

ANALISIS KEMANDIRIAN PANGAN ASAL TERNAK DALAM RANGKA MEMANTAPKAN

KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

(Sel f Suf f iciency Anal ysis Animal Food of t o St rengt hen Food Securit y

in West Lampung Dist r ict )

  2

  , dan Yayat Heryat no

  2

  , Ali Khomsan

  1

  Hasnul Abrar

ABST RACT

  Jurnal Gizi dan Pangan, November 2008 3(3): 205 – 211

  Pengolahan dan Analisis Data

  raca Bahan Makanan dan analisis sit uasi penye- diaan pangan wilayah (Heryat no, 2006); b) Analisis kuant it as ket ersediaan pangan ak- t ual mencakup: j umlah energi yang t ersedia unt uk konsumsi pangan asal t ernak per kapit a per penduduk, kont ribusi energi kelompok pangan t ersedia t erhadap t ot al energi, kon- t ribusi masing-masing sumber daya pangan bi- dang pet ernakan;

  ent r i dari sof t war e aplikasi Ne-

  a) Dat a ket ersediaan pangan dihit ung dari pro- duksi masing-masing sumber daya pangan pe- t ernakan berdasarkan dat a NBM Kabupat en Lampung Barat t ahun 2005 sampai dengan t a- hun 2007, di

  Ket ersediaan Pangan

  de yang diperlukan dalam analisis dat a adalah sebagai berikut :

  microsof t excel f or windows. Beberapa met o-

  Dat a-dat a yang diperoleh baik dat a pri- mer dan dat a sekunder di t abulasi dan diolah menggunakan komput er dengan program

  Dat a sekunder diperoleh dari dinas/ ins- t ansi yang t erkait dengan ket ahanan pangan, sepert i dat a: agroekologi, keadaan demograf i, rencana t at a ruang wilayah, ket ersediaan pa- ngan pet ernakan, st rat egi kebij akan ket ahanan pangan.

  Salah sat u arah kebij akan ket ahanan pangan pada sisi ket ersediaan adalah men- j amin pengadaan pangan ut ama dari produksi dalam negeri. Berart i ket ersediaan pangan didukung oleh ket ersediaan pangan wila- yah/ daerah. Dewan ket ahanan Pangan melalui Kebij akan Umum Ket ahanan Pangan t ahun 2006 – 2009 menyat akan bahwa t uj uan pemba- ngunan ket ahanan pangan adalah memper- t ahankan ket ersediaan energi minimal 2 200 kkal/ kap/ hari dan penyediaan prot ein minimal 57 gr/ kap/ hari. Salah sat u pangan penyum- bang gizi t erbaik berasal dari prot ein hewani. Permasalahan dan t ant angan dalam Pem- bangunan Ket ahanan Pangan secara umum menyangkut pert ambahan penduduk, semakin t erbat asnya sumberdaya alam, masih t erba- t asnya sarana dan prasarana usaha di bidang pangan, semakin ket at nya persaingan pasar dengan produk impor, sert a besarnya proporsi penduduk miskin. Teori Malt hus menyat akan bahwa pert umbuhan penduduk mengikut i deret ukur, sedangkan pert umbuhan pangan mengikut i deret hit ung.

  berkait an dengan penelit ian, sepert i: Bupat i, Sekret aris Daerah, Asist en Ekonomi Pemba- ngunan, Sekret aris dan Kepala Bidang di Ba- peda, Ket ua DPRD/ Komisi B, Kepala Dinas Pe- t ernakan dan Kesehat an Hewan besert a Kepa- la-kepala Bidang, Kepala Badan Ket ahanan Pangan dan Sekret aris Badan, Kepala Dinas Kelaut an dan Perikanan, Kepala Dinas Pert a- nian dan Hort ikult ura, Kont ak Tani Nelayan Andalan, dan mahasiswa magist er manaj emen Ket ahanan Pangan IPB 2007.

  sive) baik pej abat maupun st akehol der s yang

  Jenis dat a yang dikumpulkan dalam penelit ian ini meliput i dat a primer dan dat a sekunder. Dat a primer dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner dari responden dan narasumber t erpilih dengan sengaj a ( pur po-

  Jenis dan Cara Pengumpulan Data

  Desain penelit ian ini adalah r et r ospekt if dan pr ospekt if . Ret r ospekt if dengan mengum- pulkan dat a-dat a yang berkait an dengan ket er- sediaan dan kemandirian pangan yang ada pada inst ansi t erkait selama ini, kemudian diolah secara pr ospekt if unt uk keadaan ideal ke masa yang akan dat ang. Tempat penelit ian di Kabupat en Lampung Barat .

  METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

  Tuj uan penelit ian ini adalah unt uk meng- analisis sit uasi penyediaan pangan, t arget pe- nyediaan dan kemandirian pangan asal t ernak dalam rangka memant apkan ket ahanan pangan Kabupat en Lampung Barat . Tuj uan Khusus: 1) Menganalisis ket ersediaan pangan asal t ernak Kabupat en Lampung Barat 2) Menganalisis proyeksi ket ersediaan pangan ideal asal t ernak Kabupat en Lampung Barat 3) Menganalisis ke- mandirian pangan asal t ernak Kabupat en Lam- pung Barat 4) Merumuskan st rat egi kemandiri- an pangan asal t ernak Kabupat en Lampung Barat .

  Konsekuensi logis dari pernyat aan t er- sebut apakah Sumber daya Pangan Asal t ernak dan peningkat an ket ersediaannya mampu mengimbangi pert umbuhan penduduk Kabupa- t en Lampung Barat yang pada t ahun 2008 ini sudah berj umlah 420 077 j iwa.

  c) Kont ribusi energi masing-masing komodit as = Jumlah energi komodit as/ j umlah energi t ot al komodit as dikalikan 100%; d) Ket ersediaan prot ein pangan asal t ernak j uga di analisis dari NBM t ersebut .

  • – G )/ dt

  Ket erangan : P rt = proyeksi produksi pada t ahun t (t ahun yang dicari) K t = proyeksi ket ersediaan unt uk dikonsumsi (t on/ t ahun) pada t ahun t (t ahun yang dicari) PS = perubahan st ok pada t ahun dasar E = penggunaan pangan unt uk ekspor pada t ahun dasar I = penggunaan unt uk impor pada t ahun dasar P = penggunaan unt uk pakan pada t ahun dasar B = penggunaan unt uk bibit M = penggunaan unt uk indust ri makanan t ahun dasar BM` = penggunaan unt uk indust ri non makanan t ahun awal T = pangan yang t ercecer pada t ahun dasar Kemandirian Pangan Asal T ernak di Kabupa- t en Lampung Barat

  Proyeksi Ketersediaan Pangan Asal Ternak

  1. Berdasar dat a pada t abel t ersebut dapat kit a lihat bahwa rat a-rat a ket ersediaan energi pangan asal t ernak masyarakat Kabupat en Lampung Barat baru berj umlah 40. 80 kkal/ kap/ hari, masih j auh apabila dibandingkan dengan Angka Kebut uhan Energi yang direko- mendasikan, yait u sebesar 105 kkal/ kap/ hari. Dengan cara yang sama dapat pula kit a analisis dan diket ahui bahwa ket ersediaan prot ein pangan asal t ernak rat a-rat a baru mencapai 2. 86 gr/ kap/ hari, dibawah ket ersediaan pro- t ein asal t ernak yang ideal yait u 4. 8 gr/ kap/ hari. Demikian j uga dengan j umlah pangan asal t ernak t ersebut baru mencapai 21 gr/ kap/ / hari at au 7. 66 kg/ kap/ t ahun, keadaan ini dibawah ket ersediaan normat if sej umlah 60 gr/ kap/ hari at au 21. 90 kg/ kap/ t ahun.

  Dari hasil analisis, maka ket ersediaan pangan asal t ernak, dapat dilihat pada Tabel

  HASIL DAN PEMBAHASAN Ketersediaan Pangan Asal Ternak Aktual

  langkah sebagai berikut : a) Mendef inisikan persoalan dan merinci persoalan yang diingin- kan b) Menyampaikan ringkasan hasil analisis ket ersedian, t arget dan proyeksi pangan asal t ernak dan analisis kemandiriannya c) Memin- t akan pendapat t ent ang analisis-analisis di at as d) Melakukan wawancara yang mendalam t ent ang st rat egi Kemandirian Pangan Asal Ternak dalam rangka memant apkan Ket ahanan Pangan Kabupat en Lampung Barat e) Me- ngumpulkan dan mengelompokkan hasil wa- wancara f ) Merumuskan st rat egi kemandirian pangan asal t ernak Kabupat en Lampung Barat .

  st akehol ders t erpilih, dengan langkah-

  Dengan menggali hasil wawancara de- ngan

  Merumuskan St rat egi Kemandirian Pangan Asal T ernak Kabupat en Lampung Barat

  2. Rasio Impor = Impor/ (Produksi + Impor – Ekspor) x 10 %.

  1. Rasio produksi = Produksi/ (Produksi + Impor

  Dengan menganalisa pot ensi produksi, rasio impor, dengan menggunakan rumus:

  Prt = Kt + PS + E – I + ( P+B+M=BM+T)

  Proyeksi Produksi Pangan menggambar- kan proyeksi j umlah pangan yang harus dipro- duksi unt uk memenuhi proyeksi ket ersediaan yang t elah dit et apkan sebelumnya. Asumsi yang digunakan: perubahan st ok, ekspor dan pemakaian pangan pada t ahun perhit ungan sama dengan t ahun dasar.

  Proyeksi Produksi Pangan

  Demikian j uga dipergunakan rumus yang sama unt uk menghit ung ket ersediaan energi (Kal/ kap/ hari), ket ersediaan prot ein (gr/ kap/ hari).

  Ket erangan : Gt = pangan t ahun yang dicari, G = pangan t ahun awal n = selisih t ahun yang dicari dengan t ahun awal dt = selisih t ahun 2015 dengan t ahun awal G 2015 = pangan t ahun 2015 (ideal = 100)

  2015

  = G + n ( G

  t

  G

  b) Proyeksi penyediaan pangan ideal adalah j umlah pangan asal t ernak yang harus t ersedia unt uk dikonsumsi penduduk dalam sat u t ahun yang dinyat akan dalam sat uan energi dan prot ein per kapit a/ hari dari set iap sumber daya pangan unt uk mencapai pola pangan harapan ideal pada t ahun t ert ent u.

  a) Target penyediaan pangan dimaksudkan unt uk menget ahui j umlah pangan asal t ernak yang harus t ersedia unt uk dikonsumsi pendu- duk sesuai dengan kemampuan dan pot ensi wilayah dalam penyediaan pangan;

  T arget dan Proyeksi Ket ersediaan Pangan Asal T ernak ideal

  Jurnal Gizi dan Pangan, November 2008 3(3): 205 - 211  

  Unt uk memenuhi kebut uhan masyarakat akan pangan asal t ernak, maka proyeksi ket er- sediaannya harus dianalisis. Beberapa analisis dapat dilakukan sepert i proyeksi ket ersediaan energi (Kal/ kap/ hari), proyeksi ket ersediaan prot ein (gr/ kap/ hari), proyeksi j umlah (gr/ kap/ hari, at au kg/ kap/ t ahun at au dalam sat uan t on/ t ahun). Proyeksi ket ersediaan energi unt uk konsumsi, dapat dilihat pada Tabel 2.

  • – Ekspor) x 100%
Jurnal Gizi dan Pangan, November 2008 3(3): 205 – 211

  Tabel 1. Ket ersediaan Energi Pangan Asal Ternak unt uk Konsumsi Kabupat en Lampung Barat 2005- 2007

  2. Daging Kerbau 0. 12 0. 13 0. 15 0. 16 0. 19 0. 21

  Dari t abel 3 maka dapat diket ahui bah- wa j enis pangan susu, daging ayam ras, daging kerbau dan t elur ayam ras t ermasuk pangan asal t ernak yang belum mandiri, sedangkan daging sapi, daging kambing, daging domba, daging ayam buras, daging it ik, t elur ayam bu- ras, t elur it ik dan j eroan semua j enis t ermasuk pangan yang sudah mandiri dan mampu me- nyediakan pangan unt uk konsumsi penduduk dari dalam wilayah Kabupat en Lampung Barat sendiri.

  Kemandirian pangan asal t ernak, me- ngandung art i bahwa kebut uhan pangan asal t ernak Kabupat en Lampung Barat harus dipenuhi secara mandiri dengan member- dayakan modal manusia, modal sosial dan ekonomi yang dimiliki pet ani, yang pada gi- lirannya harus berdampak kepada peningkat an kehidupan sosial dan ekonomi pet ani dan masyarakat lainnya. Selanj ut nya kemandirian pangan diart ikan bahwa kebut uhan pangan asal t ernak dipenuhi minimal 90% dari dalam wilayah sendiri. Unt uk mengkaj i kemandirian pangan asal t ernak Kabupat en Lampung Barat , dilakukan dengan melihat rasio produksi dibandingkan dengan ket ersediaan pangan asal t ernak Kabupat en Lampung Barat , at au melihat rasio impor t erhadap ket ersediaan pangan asal t ernak Kabupat en Lampung Barat . Hasil Analisisnya dapat dilihat pada Tabel 3.

  Kemandirian Pangan Asal Ternak

  Dari dat a yang t ersaj i pada t abel 2, da- pat kit a lihat proyeksi ket ersediaan dari ma- sing-masing j enis pangan asal t ernak set iap t ahun analisisnya. Pada t ahun 2008 diperlukan energi pangan asal t ernak sej umlah 48. 25 kkal/ kap/ hari, dan set erusnya. Dengan analisis yang sama, maka proyeksi ket ersediaan pro- t ein pangan asal t ernak t ahun 2008 sej umlah 3. 10 gr/ kap/ hari dan set erusnya. Demikian j uga dengan proyeksi ket ersediaan pangan asal t ernak unt uk konsumsi dapat kit a analisis dengan cara yang sama, dimana pada t ahun 2008 diproyeksikan ket ersediaan pangan asal t ernak sej umlah 3 924. 43 t on, dan set erusnya.

  12. Susu 2. 01 2. 31 2. 60 2. 90 3. 78 4. 07 Jumlah 48. 25 56. 36 64. 46 72. 57 96. 89 105. 00

  11. Jeroan 2. 10 2. 43 2. 76 3. 09 4. 08 4. 41

  10. Telur it ik 3. 77 4. 38 5. 00 5. 61 7. 44 8. 06

  9. Telur ayam ras 6. 34 7. 50 8. 66 9. 83 13. 31 14. 47

  8. Telur ayam buras 2. 63 3. 29 3. 94 4. 60 6. 57 7. 23

  7. Daging it ik 0. 13 0. 15 0. 18 0. 20 0. 28 0. 31

  6. Daging ayam ras 15. 37 17. 82 20. 27 22. 72 30. 07 32. 52

  5. Daging ayam buras 9. 67 11. 33 12. 98 14. 63 19. 59 21. 24

  4. Daging domba 0. 01 0. 01 0. 02 0. 02 0. 02 0. 03

  3. Daging kambing 0. 62 0. 70 0. 78 0. 85 1. 09 1. 17

  1. Daging sapi 5. 47 6. 30 7. 13 7. 96 10. 46 11. 29

  Jenis Pangan Ket ersedian energi unt uk konsumsi (kkal/ kapita/ hari) 2005 2006 2007 Rata-rata Kontribusi (%)

  Jenis Pangan Proyeksi Ket ersediaan energi untuk konsumsi (Kal/ kap/ hari) 2008 2009 2010 2011 2014 2015

  Tabel 2 . Proyeksi Ket ersediaan Energi unt uk Konsumsi Pangan Asal Ternak

  12. Susu 138 1. 65 1. 72 1. 58 3. 88 Jumlah 41. 05 41. 22 40. 14 40. 80 100. 00

  11. Jeroan semua j enis 1. 70 1. 67 1. 77 1. 71 4. 20

  10. Telur it ik 3. 21 3. 02 3. 16 3. 13 7. 67

  9. Telur ayam ras 5. 65 6. 04 5. 18 5. 62 13. 78

  8. Telur ayam buras 3. 16 3. 30 1. 97 2. 81 6. 89

  7. Daging it ik 0. 12 0. 14 0. 10 0. 12 0. 29

  6. Daging ayam ras 12. 59 12. 40 12. 92 12. 64 30. 97

  5. Daging ayam buras 8. 46 8. 28 8. 02 8. 25 20. 23

  4. Daging domba 0. 01 0. 01 0. 01 0. 01 0. 02

  3. Daging kambing 0. 41 0. 41 0. 54 0. 45 1. 11

  2. Daging Kerbau 0. 06 0. 08 0. 11 0. 08 0. 20

  1. Daging sapi 4. 30 4. 22 4. 64 4. 39 10. 75

  Dari t abel 5 di at as maka dapat diket a- hui bahwa j enis pangan susu, daging ayam ras, daging kerbau dan t elur ayam ras t ermasuk pangan asal t ernak yang belum mandiri, se- dangkan daging sapi, daging kambing, daging domba, daging ayam buras, daging it ik, t elur ayam buras, t elur it ik dan j eroan semua j enis t ermasuk pangan yang sudah mandiri dan Jurnal Gizi dan Pangan, November 2008 3(3): 205 - 211  

  mampu menyediakan pangan unt uk konsumsi proyeksi produksi ideal dan analisis proyeksi penduduk dari dalam wilayah Kabupat en produksi akt ual (berdasar laj u pert umbuhan Lampung Barat sendiri. produksi), dapat dilihat pada Tabel 4, di ba- wah ini.

  Strategi Memantapkan Kemandirian Pangan

  Dari t abel 4 di at as dapat kit a analisis

  Asal Ternak Kabupaten Lampung Barat

  bahwa gap proyeksi produksi daging sapi, daging ayam buras, daging ayam ras, daging Unt uk merumuskan st rat egi kemandirian it ik, t elur ayam buras, t elur it ik dan susu pangan asal t ernak di Kabupat en Lampung semakin berkurang dari produksi yang ideal. Barat , maka dilakukan analisis gabungan an-

  Hal ini berart i j enis pangan t ersebut perlu t ara penyediaan pangan asal t ernak yang mendapat perhat ian unt uk peningkat annya. akt ual berdasarkan laj u pert umbuhan pro-

  Sedangkan daging kerbau, daging kambing dan duksinya, dibandingkan dengan proyeksi pro- domba gap nya semakin baik, yang berart i duksi berdasarkan keadaan ideal yang di- st rat egi yang ada sudah cukup baik dan inginkan, sehingga hasil analisisnya berupa Gap memadai. Unt uk mendapat kan st rat egi t eknis proyeksi penyediaan. Selanj ut nya berdasarkan yang t erarah, maka peningkat an laj u proyeksi gap proyeksi produksi yang ada kit a konver- produksi harus dihit ung dan dianalisis dengan sikan dalam persent ase, dengan membagi gap membandingkan gap produksi dengan proyeksi yang ada dengan keadaan yang ideal. Se- produksi idealnya, sepert i pada Tabel 5. lanj ut nya proyeksi produksi dapat kit a hit ung dan analisis per t ahunnya. Hasil analisis gap Tabel 3. Rasio Produksi dan Rasio Impor t erhadap Penyediaan Pangan Asal Ternak

  Kabupat en Lampung Barat t ahun 2005-2007

  Rasio produksi t erhadap penyediaan dalam Rasio impor terhadap penyediaan kabupat en (%) dalam kabupaten (%) Jenis Pangan 2005 2006 2007 2005 2006 2007

  1. Daging sapi 97. 13 97. 17 97. 19 2. 87 2. 83 2. 81

  2. Daging Kerbau 91. 67 86. 67 80. 95 8. 33 13. 33 19. 05

  3. Daging kambing 105. 00 10233 96. 36 -5. 00 -2. 33 3. 64

  4. Daging domba 108. 33 100. 00 110. 00 -8. 33 0. 00 -10. 00

  5. Daging ayam buras 100. 00 100. 00 100. 00 0. 00 0. 00 0. 00

  6. Daging ayam ras 1. 59 1. 56 1. 18 98. 41 98. 44 98. 82

  7. Daging it ik 100. 00 100. 00 100. 00 0. 00 0. 00 0. 00

  8. Telur ayam buras 100. 00 100. 00 100. 00 0. 00 0. 00 0. 00

  9. Telur ayam ras 6. 46 5. 85 5. 15 93. 54 94. 15 94. 85

  10. Telur it ik 100. 00 100. 00 100. 00 0. 00 0. 00 0. 00

  11. Jeroan 100. 00 100. 00 100. 00 0. 00 0. 00 0. 00

  12. Susu 0. 00 0. 99 0. 93 100. 00 99. 01 99. 07 Sumber: NBM Kabupat en Lampung Barat 2005-2007

  Tabel 4. Gap Proyeksi Produksi Ideal dan Akt ual Pangan Asal Ternak

  Gap Proyeksi Produksi (ton/ tahun) Jenis Pangan 2008 2009 2010 2014 2015

  1. Daging sapi 64. 04 10. 82 -43. 21 -263. 76 -318. 78

  2. Daging Kerbau 13. 95 19. 43 27. 15 95. 14 127. 02

  3. Daging kambing 21. 42 21. 69 23. 01 43. 03 53. 00

  4. Daging domba 9. 45 10. 00 10. 60 13. 46 14. 32

  5. Daging ayam buras 189. 60 72. 71 -48. 10 -569. 92 -709. 50

  6. Daging ayam ras -133. 12 -305. 69 -484. 09 -1254. 74 -1460. 90

  7. Daging it ik 1. 97 0. 18 -1. 67 -9. 61 -11. 72

  8. Telur ayam buras -123. 28 -225. 54 -323. 98 -703. 94 -799. 13

  9. Telur ayam ras -372. 15 -590. 26 -815. 53 -1787. 60 -2047. 53

  10. Telur it ik -104. 08 -182. 21 -263. 10 -613. 71 -707. 71

  11. Susu -162. 06 -274. 68 -391. 16 -894. 47 -1029. 09

  • 318. 78 1086. 41 29. 34 4. 19
  • 709. 50 1412. 45 50. 23 7. 17

  • 1460. 90 1467. 92 99. 52 14. 12
  • 11. 72 20. 70 56. 61 8. 08
  • 799. 13 819. 64 97. 49 13. 92
  • 2047. 53 2059. 50 99. 41 14. 20
  • 707. 71 1066. 51 66. 35 9. 47
  • 1029. 09 1038. 57 99. 08 14. 15 Ket erangan : * j enis pangan dengan laj u pet umbuhan produksi melebihi ket ersediaan idea, sehingga diharapkan mampu mensubsit usi pangan asal t ernak lainnya.

  [ DKP-Dept an] Dewan Ket ahanan Pangan- Depart emen Pert anian. 2005. Neraca Bahan Makanan Indonesia. Jakart a; BKP-Dept an.

  St rat egi unt uk memant apkan dan me- ningkat kan kemandirian pangan asal t ernak dilakukan: meningkat kan populasi, produksi dan produkt if it as t ernak, meningkat kan per- modalan dan pendapat an pet ernak dan masya- rakat , meningkat kan SDM bidang pet ernakan, mengembangkan kawasan pet ernakan berbasis komodit as dan keunggulan wilayah sert a men- cegah, mengobat i dan memberant as penyakit hewan berbahaya.

  Kemandirian pangan Kabupat en Lampung Barat dapat dilihat dari besaran ket ergant ungan impor t erhadap penyediaan pangan asal t ernak 2005 - 2007. Jenis pangan susu, daging ayam ras, daging kerbau dan t elur ayam ras t ermasuk pangan asal t ernak yang belum mandiri. Berdasarkan rasio impor t erha- dap penyediaan dalam Kabupat en Lampung Barat , maka daging sapi, daging kambing, da- ging domba, daging ayam buras, daging it ik, t elur ayam buras, t elur it ik dan j eroaan semua j enis t ermasuk pangan asal t ernak yang mam- pu menyediakan pangan unt uk konsumsi pen- duduk dari dalam wilayah sendiri.

  Proyeksi ket ersediaan pangan asal t er- nak unt uk memenuhi kebut uhan pangan asal t ernak masyarakat Kabupat en Lampung Barat t ahun 2008 sebanyak 25. 59 gr/ kapit a/ hari, t ahun 2009 sebanyak 30. 51 gr/ kapit a/ hari, t ahun 2010 sebanyak 35. 43 gr/ kapit a/ hari, t ahun 2011 sebanyak 40. 33 gr/ kapit a/ hari, t ahun 2014 sebanyak 55. 08 gr/ kapit a/ hari, unt uk menuj u kepada penyediaan ideal t ahun 2015 sebanyak 60 gr/ kapit a/ hari. Unt uk me- menuhi kebut uhan pangan masyarakat Kabu- pat en Lampung Barat akan pangan asal t ernak, maka produksinya diproyeksikan pada t ahun 2008 sebanyak 4 382. 00 t on, t ahun 2009 seba- nyak 5 313. 40 t on, t ahun 2010 sebanyak 6 278. 82 t on, t ahun 2011 sebanyak 7 270. 03 t on, t ahun 2014 sebanyak 10 435. 95 t on dan t ahun 2015 sebanyak 11 560. 83 t on.

  Ket ersediaan pangan asal t ernak akt ual rat a-rat a dari analisis dan koreksi NBM 2005, 2006 dan NBM 2007 sebanyak 21 gr/ kapit a/ hari at au 7. 66 kg/ kapit a/ t ahun. Ket ersediaan ini masih di bawah ket ersediaan ideal yang dire- komendasikan sebanyak 60 gr/ kapit a sehari at au 21. 90 kg/ kapit a/ t ahun. Ket ersediaan pro- t ein asal t ernak akt ual sebanyak 2. 86 gr/ kapit a/ hari. Ket ersediaan ini masih di bawah ket ersediaan ideal yang dianj urkan sebanyak 4. 8 gr/ kapit a/ hari.

  KESIMPULAN

  Dari t abel 5 yang t ersaj i, maka j enis pa- ngan daging sapi perlu dit ingkat kan produk- sinya sej umlah 4. 9%/ t ahun, daging ayam buras 7. 17%/ t ahun, daging ayam ras 14. 12%/ t ahun, daging it ik 8. 08%/ t ahun, t elur ayam buras 13. 92%/ t ahun, t elur ayam ras 14. 20%t ahun, t elur it ik 9. 47%/ t ahun dan susu 14. 15%/ t ahun. Peningkat an produksi yang direkomendasikan harus j uga diikut i dengan st rat egi: mening- kat kan permodalan dan t araf hidup pet ani t ernak, peningkat an SDM, perbaikan sarana dan prasarana, pengembangan komodit as berdasarkan keunggulan wilayah, penerapan t eknologi, penyuluhan gizi dan pemberant asan dan pencegahan penyakit t ernak.

  11. Susu

  10. Telur it ik

  9. Telur ayam ras

  8. Telur ayam buras

  7. Daging it ik

  6. Daging ayam ras

  5. Daging ayam buras

  4. Daging domba 14. 32 10. 37 138. 09 19. 72 *

  3. Daging kambing 53. 00 154. 26 34. 35 4. 91 *

  2. Daging Kerbau 127. 02 48. 79 260. 34 37. 19 *

  1. Daging sapi

  Jenis Pangan Analsis gap dan proyeksi produksi ideal tahun 2015 (ton) Persentase gap (%) Laj u peningkan produksi (%) gap Ideal Gap/ ideal Persent ase/ t ahun

  Tabel 5. Persent ase peningkat an proyeksi produksi pangan asal t ernak (%)

  Jurnal Gizi dan Pangan, November 2008 3(3): 205 – 211

DAFTAR PUSTAKA

  Jurnal Gizi dan Pangan, November 2008 3(3): 205 - 211  

  Heryat no Y. 2006. Program Analisis Pola [ PP No. 68/ 2002] Perat uran Pemerint ah Pangan Harapan Neraca Bahan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun Makanan. Kerj asama Pusat Pengem- 2002 t ent ang Ket ahanan Pangan; bangan Ket ersediaan Pangan Badan Jakart a.

  Bimas Ket ahanan Pangan Depart emen Pert anian dengan Depart emen Gizi [ UU No. 7/ 1996] . Undang-undang Nomor 7 Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Tahun 1996 t ent ang Pangan.

  Fakult as Pert anian, IPB, Bogor.