BAB 5 PENYEMBELIHAN HEWAN, AQIQAH, DAN QURBAN - 05 Aqiqah dan qurban

BAB 5 PENYEMBELIHAN HEWAN, AQIQAH, DAN QURBAN Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

  5. Memahami hukum Islam tentang 5.1 . Menjelaskan tatacara penyembelihan hewan penyembelihan hewan 5.2 . Menjelaskan ketentuan aqiqah dan qurban

  Kita sering melihat proses penyembelihan, baik di rumah, di tempat khusus penyembewlihan hewan, dan yang paling sering kita lihat tentu pada waktu hari raya Idul Qurban. Ada kalanya penyembelihan itu hanya untuk kepentingan dikonsumsi, namun ada pula yang mengandung maksud dan tujuan ibadah. Ketentuan menyembelih binatang untuk ibadah sudah barang tentu berbeda dengan penyembelihan yang hanya untuk dikonsumsi. Untuk memahaminya cermatilah skema berikut ini beserta pembahasannya !

  Bersifat umum dan hanya

untuk kepentingan dikonsumsi

Penyembelihan

  Aqiqah Penyembelihan bersifat khusus, mempunyai nilai ibadah

  Qurban A.

   Penyembelihan Hewan

  Untuk mengkonsumsi binatang, maka harus melalui proses penyembelihan. Ajaran ini mengandung maksud agar daging yang dikonsumsi menjadi sehat karena darah yang ada di dalam tubuh binatang telah mengalir deras keluar dari tubuh melalui luka penyembelihan. Dengan kata lain, binatang yang akan dikonsumsi harus melalui proses penyembelihan terlebih dahulu, kecuali terhadap belalang dan ikan. Untuk mengkonsumsi dua jenis binatang ini, tidak perlu disembelih terlebih dahulu.

  

ﻥﺎ ﺘ  ﺘ  ﻴ  ﻣ ﻢﹸﻜﹶ  ﻟ  ﺖ ﱠﻠ ﺣﹸﺃ ﻝﺎﹶ ﹶ ﻗ  ﻢﱠﻠ ﺳ  ﻭ ﻪ ﻴ  ﻠ ﹶ ﻋ   ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻰﱠﻠ ﺻ ﻪ  ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻝﻮ ﹶ ﺳ ﺭ ﱠﻥﹶ ﺃ ﺮ   ﻤ ﻋ ﹺﻦ ﺑ ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﺪ ﺒ  ﻋ  ﻦ ﻋ

( ) ﻪ ﺟﺎﻣ ﻦﺑ ﺍ ﻩ ﺍ ﻭﺭ

  ﹸﻝﺎ ﺤّﻄﻟ ﺍ  ﻭ  ﺪﹺﺒ ﹶ ﻜﹾ ﻟ ﺎﹶ ﻓ ﻥﺎ ﻣ ﺪﻟ ﺍ ﺎﻣ ﹶ ﺃ  ﻭ  ﺩﺍ  ﺮ  ﺠﹾ ﻟ ﺍ ﻭ   ﺕ ﻮ ﺤﹾ ﻟ ﺎﹶ ﻓ ﻥﺎ ﺘ  ﺘ  ﻴ ﻤﹾ  ﻟ ﺍ ﺎﻣ ﹶ ﺄ ﹶ ﻓ ﻥﺎ ﻣ ﺩ  ﻭ

  Artinya : “Diriwayatkan Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah bersabda : Dihalalkan bagi kamu dua bangkai dan dua darah, dua bangkai itu adalah yaitu ikan dan belalalng, sedangkan dua darah itu adalah hati dan limpa”. ( HR Ibnu Majah)

  Tata Cara menyembelih

  Penyembelihan yang disyariatkan dalam ajaran Islam adalah penyembelihan yang memenuhi ketentuan-ketentua sebagai berikut :

1. Syarat-syaratnya a. Binatangnya dalam keadaan masih hidup dan merupakan binatang yang halal dimakan.

  Dengan demikian tidak sah menyembelih binatang yang sudah mati. Tidak sah pula menyembelih binatang yang haram, seperti anjing, babi, katak, burung elang, harimau dan sebagainya.

  b. Penyembelihnya beragama Islam dan dengan sengaja.

  Dengan demikian tidak sah penyembelihan yang dilakukan oleh orang yang kafir (ingkar kepada Allah SWT), orang yang musyrik (menyekutukan Allah SWT) maupun orang yang murtad (keluar dari agama Islam) Orang yang menyembelih juga harus dalamkeadaan sadar. Sehingga tidak sah sembelihan orangyang sedang menggingau, mabuk dan gila.

  c. Orang yang menyembelih membaca basmalah.

  Selalin membaca basmalah, penyembelih juga disunahkan membaca shalawat dan takbir tiga kali. Firman Allah SWT dalam QS. Al An am ayat 121 :

  ( 121 : ) ﻢﻌ ﻧ ﻷﺍ ﻪ  ﻴ ﹶ ﻠ  ﻋ ِ ﷲﺍ ﻢ  ﺳﺍ ﹺﺮ ﹶ ﻛﹾ ﺬ ﻳ ﻢﹶ  ﻟ ﺎﻤﻣ ﺍ  ﻮﹸﻠ ﹸﻛﹾ ﺄ  ﺗ ﹶ ﻻ ﻭ

  “Dan janganlah kamu memakan (sembelihan) yang tidak dengan cara menyebut nama Allah”

  : ﹺﻦ ﻴ  ﺤﹶ ﻠ  ﻣ ﺃ ﹶ ﹺﻦ ﻴ ﺸ  ﺒ ﻜﹺﺑ ﹶ ﻢﱠﻠ   ﺳ ﻭ ﻪ  ﻴ ﻠ ﹶ ﻋ   ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻰﱠﻠ  ﺻ ﻲﹺﺒ ﻨ ﻟ ﺍ ﻰﺤ ﺿ ﻝﺎﹶ ﹶ ﻗ ﻪ  ﻨ   ﻋ  ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ  ﻲﺿ ﺭ ﹴ ﺲ ﻧ ﹶ ﺃ ﻦ  ﻋ ) ﻭ ﻱﺭ ﺎﺨﺒ ﻟ ﺍ ﻩ ﺍ ﻭﺭ ﺎ ﻤﹺﻬﺣﺎﹶ ﻔ ﺻ ﻰﹶ ﻠ  ﻋ  ﻪ ﻠ ﹶ ﺟﹺﺭ   ﻊ ﺿ ﻭ ﻭ  ﺮ ﺒ ﻛ ﹶ ﻭ ﻰ ﻤ ﺳ ﻭ ﻩ ﺪ ﻴ ﹺﺑ ﺎ ﻤ ﻬ ﺤ ﺑ ﹶ ﺫ ﹺﻦ ﻴ ﻧ   ﺮ ﹾ ﻗ ﹶ ﺃ

  ( ﻢﻠ ﺴﻣ

  Artinya “Diriwayatkan darip Anas r.a katanya: Nabi s.a.w telah mengorbankan dua ekor kibas berwarna putih agak kehitam-hitaman dan bertanduk. Baginda menyembelih keduanya dengan tangan baginda sendiri sambil menyebut nama Allah, bertakbir dan meletakkan kaki baginda di atas belikat keduanya”. (HR Bukhari dan Muslim) d. Alat yang digunakan tajam, dan tidak terbuat dari tulang, kuku, atau gigi.

  Ketajaman alat menyembelih dimaksudkan agar proses penyembelihan berlangsung cepat, dan binatang tersebut segera mati. Alat yang digunakan boleh terbuat dari besi, baja, bamboo, atau apa saja yang bias tajam. Alat yang tidak diperbolehkan untuk menyembelih adalah yang terbuat dari kuku, gigi, dan tulang. Hadis Rasulullah saw :

  

:

ﺍ ﺪﹶ ﻏ ﻭ ﺪ ﻌ ﻟ ﹾ ﺍ ﻮﹸﻗ ﺎﹶ ﻟ ﺎﻧ ﹺﺇ ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﹶ ﻝﻮ ﺳ ﺭ ﺎ ﻳ ﺖ ﹾ  ﻠ ﹸﻗ ﻝﺎﹶ ﹶ ﻗ  ﻪ  ﻨ  ﻋ  ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻲﺿ  ﺭ ﺞﻳ ﹴ ﺪ ﺧ ﹺﻦ ﺑ ﹺﻊﻓ ﺍ ﺭ  ﻦ  ﻋ ﻢ  ﺳﺍ ﺮ  ﻛ ﹸﺫ ﻭ   ﻡ ﺪﻟ ﺍ  ﺮ  ﻬ ﻧ ﺃ ﹶ ﺎ ﻣ ﻲﹺﻧ ﺭ  ﹶ ﺃ ﻭﹶ  ﺃ ﻞﹺﺠ ﹾ ﻋﹶ ﺃ  ﻢﱠﻠ  ﺳ ﻭ ﻪ ﻴ  ﻠ ﹶ ﻋ   ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻰﱠﻠ ﺻ ﹶ  ﻝﺎﹶ ﻗ ﻯﺪ ﻣ ﺎ ﻨ  ﻌ  ﻣ ﺖ   ﺴ ﻴ ﹶ ﻟ  ﻭ

( )

  ﻢﻠ ﺴﻣ ﻭ ﻱﺭ ﺎﺨﺒ ﻟ ﺍ ﻩ ﺍ ﻭﺭ ﺮ  ﹸﻔ ﱡﻈﻟ ﺍ ﻭ ﻦﺴﻟ  ﺍ  ﺲ ﻴ ﹶ ﻟ ﻞﹸﻜﹶ ﹾ ﻓ ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ Artinya : “Diriwayatkan dari Rafi' bin Khadij r.a katanya: Aku berkata: Wahai Rasulullah, kami akan menemui musuh esok sedangkan kami tidak mempunyai pisau.

Rasulullah s.a.w bersabda: Segerakanlah atau sembelihlah dengan apa saja yang boleh menumpahkan darah dengan menyebut nama Allah, engkau boleh memakannya asalkan alat tersebut bukan gigi dan kuku. (HR Bukhari dan Muslim) e. Dilakukan pada urat leher sampai terputus saluran makanan, pernapasan dan dua urat lehernya.

  Pada waktu menyembelih binatang, orang yang menyembelih harus memastikan bahwa bagian-bagian di bawah ini sudah memotong / memutuskan bagian-bagian berikut :

  • Tenggorokan (saluran pernafasan)
  • Saluran makanan • Dua urat leher yanga da di sekitar tenggorokan.

  Bila ketiga bagian tersebut sudah putus, maka pemnyembelihan menjadi sah. Amal Siswa

  

Simulasikan Praktek Menyembelih hewan dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut

:

  a. Hewan yang akan disembelih dihadapkan kiblat

  b. Berniat menyembelih

  c. Membaca basmalah, shalawat nabi, dan takbir tiga kali

  ﹺﻢ  ﻴ ﺣ ﺮ ﻟ ﺍ ﹺﻦﻤ ﺣ  ﺮ ﻟ ﺍ ِ ﷲﺍ ﹺﻢ ﺴ  ﹺﺑ  ﺪ ﻤ  ﺤ  ﻣ ﹺﻝﺁ ﻰ ﹶ ﻠ  ﻋ  ﻭ  ﺪ ﻤ  ﺤ ﻣ  ﺎ ﻧ  ﺪ ّﹺﻴ  ﺳ ﻰ ﹶ ﻠ  ﻋ ّﹺﻞ  ﺻ ﻢ  ﻬ ﹼﻠ ﻟ ﹶ ﺍ ﺮ  ﺒ  ﻛﹶ ﹾ ﺍ ﷲﹶ ُ ﺍ

  d. Arahkan pisau (alat menyembelih) pada bagian leher hewan, sembelihlah sampai terputus tenggorokan, saluran makanan dan urat lehernya.

  2. Hal-hal Yang Sunah Dalam Penyembelihan a. Mengasah alat menyembelih setajam mungkin.

  b. Menghadapkan hewan sembelihan ke arah kiblat.

  c. Membaca basmalah (menyebut asma Allah SWT) d. Menyenbelih di pangkal leher.

  e. Menyembelih unta dalam keadaan unta tersebut berdiri.

  3. Hal-hal Yang Makruh Dalam Penyembelihan a. Menyembelih dengan alat yang kurang tajam.

  b. Menyembelih dari arah belakang leher (tengkuk).

  c. Menyembelih sampai putus seluruh batang lehernya.

  d. Menguliti dan memotong bagian tubuh sebelum hewan itu mati.

  Penyembelihan Secara Mekanik 1.

   Pengertian Penyembelihan Mekanik

  Penyembelihan mekanik adalah penyembelihan yang dilakukan dengan menggunakan mesin potong hewan, sehingga lebih cepat. Penyembelihan seperti ini biasanya dilakukan di tempat khusus penyembelihan hewan.

  2. Syarat-syaratnya

  a. Binatang yang akan disembelih dalam keadaan masih hidup dan merupakan hewan yang halal dimakan.

  b. Orang yang menjalankan mesin beragama Islam atau ahli kitab, sengaja, dan bisa melihat.

  c. Orang yang menjalankan mesin membaca basmalah.

  d. Mesin penyembeliha itu tajam dan tidak terbuat dari tulang, kuku, atau gigi. e. Penyembelihan dilakukan pada urat leher sampai terputus saluran makanan dan pernapasannya.

3. Hukum Hewan Yang disembelih secara mekanik

  Hukum daging hasil sembelihan secara mekanik adalah halal jika syarat-syarat dan ketentuan di atas terpenuhi.

  Penyembelihan Hewan Liar

  Hewan liar yang diburu seperti rusa atau kijang dilakukan dengan cara melukai bagian tubuh mana saja yang dapat mengalirkan darah dan menjadikannya mati. Hadis Rasulullah SAW :

  

ﺔ ﺒ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻭ ﹺﻖﹾ  ﻠ ﺤﹾ  ﻟ ﺍ ﻲﻓ ﺎﱠﻟ ﹺﺇ ﹸﺓ ﺎﹶ ﻛﱠﺬﻟ ﺍ ﹸﻥﻮﹸﻜ ﺗ ﺎ ﻣ ﺃ ﹶ ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻝﻮ ﹶ ﺳ ﺭ ﺎ ﻳ  ﺖ ﹾ ﻠ ﹸﻗ ﻝﺎﹶ ﹶ ﻗ ﻪ ﻴ ﹺﺑ ﺃ ﹶ ﻦ  ﻋ ِ ﺀ ﺍ ﺮ  ﺸ  ﻌ ﻟ ﹾ ﺍ ﻲﹺﺑ ﹶ ﺃ ﻦ  ﻋ

( ) ﻪ ﺟﺎﻣ ﻦﺑ ﺍ ﻭ ﻱﺬﻣ ﺮ ﺘ ﻟ ﺍ ﻩ ﺍ ﻭﺭ

   ﻚ ﻨ ﻋ ﹶ  ﺃ ﺰ  ﺟﹶ  ﺄ ﹶ ﻟ ﺎ ﻫﺬﺨﹶ ﻓ ﻲﻓ ﺖ   ﻨ ﻌ  ﹶ ﻃ  ﻮﹶ ﻟ ﻝﺎﹶ ﹶ ﻗ

“Dari Abi Asyara dari bapaknya meriwayatkan, Saya bertanya, Wahai Rasulullah apakah

menyembelih itu hanya pada tenggorokan dan leher ? Jawab Rasulullah, Jika sekiranya kau tusuk pada pahanya sudah dianggap memadai untukmu”. (HR Tirmiz dan Ibnu Majah)

  :

 ﻚﻤ ﻬـ ﺴﹺﺑ ﺖ   ﻴ ﻣ  ﺭ  ﺍ ﺫ ﹶ ﹺﺇ ﻝﺎﹶ ﹶ ﻗ ﻢﱠﻠ  ﺳ  ﻭ ﻪ ﻴ  ﻠ ﹶ  ﻋ  ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻰﱠﻠ  ﺻ ﻲﹺﺒ ﻨ ﻟ ﺍ ﹺﻦ ﻋ  ﻪ ﻨ  ﻋ   ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻲﺿ  ﺭ ﺔ ﹶ ﺒ  ﹶ ﻠ ﻌ  ﺛ ﹶ ﻲﹺﺑ ﺃ ﹶ  ﻦ ﻋ

( ) ﻢﻠ ﺴﻣ ﻭ ﻱﺭ ﺎﺨﺒ ﻟ ﺍ ﻩ ﺍ ﻭﺭ  ﻦﺘ ﻨ   ﻳ  ﻢﹶ ﻟ ﺎ ﻣ  ﻪ ﹾ ﻠ ﹸﻜﹶ ﻓ  ﻪ  ﺘ ﹾ ﻛ ﺭ  ﺩﹶ ﺄ ﻓ ﹶ ﻚ  ﻨ  ﻋ  ﺏ ﺎ ﻐ ﻓ ﹶ

  Artinya : “Diriwayatkan daripada Abu Sa'labah r.a katanya: Nabi s.a.w telah bersabda: Apabila kamu melontar anak panahmu pada binatang buruan, lalu hilang kemudian kamu menemuinya, maka makanlah selagi tidak berbau busuk “.

B. Qurban

  Qurban berasal dari kata “Qarraba”, artinya dekat. Dalam arti yang lebih luas “Qurban” artinya ibadah dalam bentuk melaksanakan penyembelihan binatang tertentu atas dasar perintah Allah dan petunjuk Rasulullah dengan harapan dapat mendekatkan diri kepada-Nya.

  Firman Allah SWT:

  (

  • Artinya: “Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka

   ﺮ  ﺘ ﺑ  َﻷﹾ ﺍ  ﻮ ﻫ  ﻚﹶ ﺌﹺﻧ ﺎ ﺷ ﱠﻥﹺﺇ  ﺮ ﺤ  ﻧ ﺍ ﻭ   ﻚﺑ  ﺮ ﻟ ّﹺﻞ ﺼﹶ ﻓ  ﺮ ﹶ ﺛ  ﻮﹶ ﻜﹾ ﻟ ﺍ ﻙﺎ  ﻨ ﻴ  ﻄ ﹶ ﻋﹶ ﺃ ﺎﻧ ﹺﺇ

  3 1 : ) ﺮ ﺛ ﻮﻜﻟ ﺍ ﺓ ﺍ ﺭ ﻮﺳ . . .

  

dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang

membencimu dialah yang terputus .” (QS Al Kautsar: 1-3)

1. Hukum Qurban

  Pelaksanaan qurban hukumnya sunah muakad, artinya sangat dianjurkan. Bagi yang mampu dianjurkan untuk melaksanakan qurban. Akan tetapi, apabila dia tidak menjalankannya, hukumnya makruh.

  Hadis Rasulullah saw. :

  ( ) ﻪ ﺟﺎﻣ ﻦﺑ ﺍ ﻭ ﺪﲪﺃ ﻩ ﺍ ﻭﺭ

  Barang siapa mempunyai kemampuan untuk berqurban namun tidak mau berqurban,

  Artinya :

  maka jangan mendekati tempat salatku.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah) 2.

   Ketentuan Hewan Qurban

  Jenis binatang yang diperbolehkan untuk dijadikan kurban adalah : • Unta yang sudah berumur 5 tahun.

  • Sapi/kerbau yang sudah berumur 2 tahun.
  • Kambing yang sudah berumur 2 tahun.
  • Domba/biri-biri yang sudah berumur 1 tahun atau telah berganti gigi. Di samping memenuhi ketentuan umur di atas, binatang-binatang itu harus memenuhi kriteria sebagai berikut ; • Tanduknya tidak patah.
  • Tidak sakit atau cacat.
  • Tidak dalam keadaan hamil.
  • Tidak kurus kering. Ketentuan yang lain adalah untuk jenis binatang unta, sapi dan kerbau boleh untuk dikurbankan oleh 7 orang. Sedangkan untuk kambing dan domba hanya untuk kurban 1 orang. Hadis Rasulullah saw. :

  : ﻪ  ﻴ ﻠ ﹶ ﻋ   ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻰﱠﻠ ﺻ ﻪ  ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﹺﻝﻮ ﺳ ﺭ  ﻊ ﻣ ﺎ ﻧ ﺮ   ﺤ ﻧ ﻝﺎﹶ ﹶ ﻗ ﺎ ﻤ ﻬ ﻨ  ﻋ  ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ  ﻲﺿ ﺭ ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﺪ ﺒ  ﻋ ﹺﻦ ﺑ ﹺﺮ ﹺﺑ ﺎ ﺟ  ﻦ ﻋ ( ) ﻢﻠ ﺴﻣ ﻭ ﻯﺭ ﺎﺨﺒ ﻟ ﺍ ﻩ ﺍ ﻭﺭ

  ﺔ  ﻌ  ﺒ  ﺳ   ﻦ ﻋ ﹶ ﺓ ﺮ  ﻘ ﹶ  ﺒ ﹾ ﻟ ﺍ ﻭ   ﺔ  ﻌ ﺒ  ﺳ   ﻦ ﻋ ﹶ ﺔ  ﻧ  ﺪ ﺒ ﹾ ﻟ ﺍ ﺔ ﻴ  ﹺﺒ ﻳ   ﺪ ﺤﹾ ﻟ ﺍ ﻡ  ﺎ ﻋ  ﻢﱠﻠ  ﺳ ﻭ

  Artinya : “Diriwayatkan daripada Jabir bin Abdullah r.a katanya: Kami pernah

  

menyembelih binatang kurban bersama Rasulullah s.a.w pada tahun Hudaibiah dengan

seekor unta kepada tujuh orang dan lembu juga kepada tujuh orang.” (HR Bukhari

  Muslim) 3.

   Waktu Penyembelihan Qurban

  Waktu penyembelihan qurban adalah setelah salat Idul Adha (tanggal 10 Dzulhijjah) dan tiga hari tasyrik (11,12,13 Dzulhijjah. Boleh dilakukan pada siang hari dan sore hari pada hari-hari tersebut (sebelum matahari terbenam pada tanggal 13 Dzulhijjah).

  Sabda Rasulullah saw:

  , ﻢ ﺗ ﺍ ﹶ ﺪﹶ  ﻘ ﹶ ﻓ ﹺﻦ ﻴ  ﺘ ﺒ  ﻠ ﻄ ﹾ ﺨﹾ ﻟ ﺍ  ﻭ ﺓ ﹶ ﻼﺼﻟ ﺍ ﺪ  ﻌ  ﺑ  ﺢ ﺑ ﹶ ﺫ  ﻦ ﻣ  ﻭ ﻪ ﺴﹾ ِ ﻔ ﻨ  ﻟ  ﺢ ﺑ ﺬ ﹾ ﻳ ﺎ ﻤﻧ ﹺﺈﹶ ﻓ ﺓ ﹶ ﻼﺼﻟ ﺍ ﻞ ﹶ ﺒ ﹶ ﻗ ﺢ  ﺑ ﹶ ﺫ  ﻦ ﻣ ( ) ﻢﻠ ﺴﻣ ﻭ ﻯﺭ ﺎﺨﺒ ﻟ ﺍ ﻩ ﺍ ﻭﺭ

   ﻦ ﻴ ﻤﻠ ﺴ  ﻤﹾ ﻟ ﺍ ﹶ ﺔ ﻨ ﺳ   ﺏ ﺎ ﺻﹶ ﺍ ﻭ   ﻪ ﹶ ﻜ ﺴ ﻧ

  Artinya: “Siapa yang menyembelih sebelum salat, maka sesungguhnya ia menyembelih

  untuk dirinya. Dan siapa yang menyembelih setelah salat dan dua khotbah, sungguh ibadahnya telah sempurna dan ia mendapat sunah kaum muslimin. ” (HR Bukhari

  Muslim)

  Ketika menyembelih binatang qurban disunahkan membaca doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw berikut ini 1

  

ﻦﻣ  ﺎ ﻧ ﺃ ﹶ ﺎ ﻣ ﻭ ﺎﹰ  ﻔ ﻴ ﹺﻨ ﺣ   ﻢﻴ ﻫﺍ ﺮ  ﺑ  ﹺﺇ ﺔ ﱠﻠ ﻣ ﻰﹶ ﻠ ﻋ   ﺽ ﺭ ﺄ ﹶ ﹾ ﻟ ﺍ  ﻭ ﺕﺍ ﻮ  ﻤﺴﻟ ﺍ ﺮ  ﻄﹶ ﹶ ﻓ ﻱﺬﱠﻠ ﻟ ﻲﹺﻬ  ﺟ ﻭ  ﺖ  ﻬﺟ ﻭ ﻲﻧ ﹺﺇ

ﻚﻟ  ﺬﹺﺑ ﹶ  ﻭ  ﻪ ﻟ ﹶ ﻚﻳ  ﹺﺮ ﺷ ﺎﹶ  ﻟ ﲔﻤﹶ  ﻟ ﺎ ﻌ ﻟ ﹾ ﺍ ﺏ  ﺭ ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﻲﺗ ﺎ ﻤ ﻣ  ﻭ  ﻱﺎ ﻴ ﺤ  ﻣ ﻭ ﻲﻜ  ﺴ ﻧ ﻭ ﻲﺗ  ﺎﹶ ﻠ ﺻ ﱠﻥﹺﺇ  ﲔﻛﹺﺮ  ﺸ  ﻤﹾ ﻟ ﺍ

ﺮ   ﺒ ﹾ ﻛﹶ ﺃ  ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ  ﻭ ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﹺﻢ ﺳﺎﹺﺑ ﻪ ﺘ ﻣ ﹸﺃ ﻭ   ﺪﻤ ﺤ ﻣ  ﻦ ﻋ ﻭ  ﻚﹶ ﻟ  ﻭ  ﻚ ﻨ ﻣ ﻢ ﻬﱠﻠ ﻟ ﺍ  ﲔﻤﻠ ﺴ  ﻤﹾ ﻟ ﺍ ﻦﻣ  ﺎ ﻧ ﺃ ﹶ ﻭ   ﺕ ﺮ ﻣ ﹸﺃ 4.

   Pembagian Daging Qurban

  Daging qurban dibagi kepada fakir dan miskin dalam keadaan masih mentah, belum dimasak. Apabila orang yang berqurban menghendaki, dia boleh mengambil daging qurban itu maksimal 1/3.

C. Aqiqah

  Aqiqah adalah menyembelih kambing/domba sebagai tanda syukur kepada Allah atas lahirnya anak laki-laki atau perempuan. Aqiqah biasanya dilaksanakan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Pada hari itu dicukur pula rambutnya dan diberi nama yang baik. Sabda Nabi SAW :

  ﹺﻊﹺﺑ ﺎﺴﻟ ﺍ ﻡ  ﻮ  ﻳ  ﻪ ﻨ  ﻋ   ﺢ ﺑ ﹾ ﺬ ﺗ ﻪ ﺘ ﻘ ﹶ ﻴ ﻘ  ﻌ ﹺﺑ  ﻦ ﻬ ﺗ  ﺮ  ﻣ ﹴ ﻡ ﺎﹶ ﻠ ﹸﻏ ﱡﻞﹸﻛ ﹶ ﻝﺎﹶ ﻗ ﻢﱠﻠ  ﺳ  ﻭ ﻪ  ﻴ ﹶ ﻠ ﻋ   ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻰﱠﻠ ﺻ ﻲﹺﺒ  ﻨ ﻟ ﺍ ﻦ  ﻋ ﹶ ﺓ ﺮ   ﻤ ﺳ  ﻦ ﻋ ( ) ﻩ ﺍ ﻭﺭ

  ﻪ ﺟﺎﻣ ﻦﺑ ﺍ ﻭ ﻰﻤ ﺴ ﻳ  ﻭ  ﻪ  ﺳﹾ ﺃ  ﺭ  ﻖﹶ ﻠ  ﺤ ﻳ  ﻭ

  Artinya : “Setiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh,

  dicukur rambut kepalanya, dan diberi nama.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

  Jika pada hari ketujuh tersebut seseorang belum mampu menyembelih aqiqah untuk anaknya, maka boleh dilakukan pada saat dia mampu sebelum anak tersebut dewasa.

  1. Hukum Aqiqah

  Hukum aqiqah adalah sunah muakad. Pelaksanaan penyembelihan dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran anak tersebut. Aqiqah berbeda dengan penyembelihan pada umumnya. Perbedaannya terletak pada tujuan penyembelihan dan pelaksanaannya. Bila penyembelihan biasa tujuannya hanya untuk dikonsumsi (dimakan), sedangkan aqiqah mempunyai tujuan yang khusus. Ketentuan hewan yang akan disembelih pun juga berbeda.

  2. Ketentuan Hewan Aqiqah

  Ketentuan hewan yang disembelih untuk aqiqah sebagai berikut :

  • Untuk anak laki-laki 2 ekor kambing/domba, dan untuk anak perempuan cukup satu ekor saja.

  Hadis Rasulullah SAW :

  ﺓ  ﺎ ﺸﹺﺑ ﺔ ﻳ  ﹺﺭ ﺎ ﺠﹾ ﻟ ﺍ ﹺﻦ ﻋ ﻭ ﹺﻦ ﻴ ﺗ  ﺎ ﺸﹺﺑ ﹺﻡ ﹶ ﻼ ﻐ ﹾ ﻟ ﺍ ﹺﻦ ﻋ ﻖﻌ ﻧ  ﻥﹶ ﹾ ﺃ ﷲﺍ ِ ﹸﻝ ﻮ ﺳ ﺭ ﺎ ﻧ ﺮ  ﻣ  ﺍ ﹶ ﺖ ﹶ  ﻟ ﺎﹶ ﻗ ﺔ ﹶ ﺸﺋ  ﺎ ﻋ  ﻦ ﻋ ( ) ﻪ ﺟﺎﻣ ﻦﺑ ﺍ ﻭ ﻯﺬﻣ ﺮ ﺘ ﻟ ﺍ ﻩ ﺍ ﻭﺭ

  Artinya : “Dari Aisyah, dia berkata : Rasulullah SAW menyuruh kita menyembelih

  aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk perempuan satu ekor kambing.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

  • Kambing/domba itu harus dalam keadaan sehat, tidak kurus, dan tidak cacat.
  • Kabing/domba itu sudah berumur satu tahun lebih (sudah pernah berganti gigi) 3.

   Pembagian daging Aqiqah Ketentuan pembagian daging aqiqah berbeda dengan pembagian daging qurban.

  Dalam hal ini pembagian untuk aqiqah diberikan dalam bentuk yang sudah dimasak. Keterangan ini tidak diambil dari ketentuan Alquran maupun hadis, tetapi diambil dari keterangan Aisyah.