BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Bank - Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif, Tingkat Suku Bunga dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Bank

2.1.1.1 Pengertian Bank

  Menurut Kasmir (2011:27), ”bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.” Sedangkan menurut PSAK (2004), “bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.” Jadi, bank merupakan suatu lembaga yang berhubungan dengan bidang keuangan dengan fungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana dari masyarakat ke masyarakat. Bank dapat juga dikatakan sebagai “polisi lalu lintas keuangan” karena bertugas mengatur lalu lintas pembayaran.

  Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki usaha pokok berupa menghimpun dana yang (sementara) tidak dipergunakan untuk kemudian menyalurkan kembali dana tersebut ke dalam masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Fungsi untuk mencari dan selanjutnya menghimpun dana dalam bentuk simpanan (deposit) sangat menentukan pertumbuhan suatu bank, sebab volume dana yang dapat dikembangkan oleh bank tersebut dalam bentuk pemberian kredit, pembelian efek-efek atau surat berharga dalam pasar uang.

  2.1.1.2 Fungsi Bank

  Menurut Latumaerissa (2011:135), terdapat fungsi-fungsi lain daripada bank selain fungsi pokoknya sebagai intermediasi. Fungsi bank tersebut antara lain : a.

   Agent of Trust Agent of Trust yaitu fungsi yang menunjukkan bahwa aktivitas

  intermediasi yang dilakukan oleh dunia perbankan dilakukan berdasarkan asas kepercayaan, dalam pengertian bahwa kegiatan pengumpulan dana yang dilakukan oleh bank tentu harus didasari rasa percaya dari masyarakat atau nasabah terhadap kreditabilitas dan eksistensi dari masing-masing bank, karena tanpa rasa percaya masyarakat tidak akan menitipkan dananya di bank yang bersangkutan.

  b.

   Agent of Development Agent of Development yaitu fungsi yang erat kaitannya dengan

  tanggung jawab bank dalam menunjang kelancaran transaksi ekonomi yang dilakukan oleh setiap pelaku ekonomi.

  c.

   Agent of Service Agent of Service yaitu fungsi dimana sebagai bank, selain memberikan

  pelayanan jasa keuangan sebagaimana kegiatan intermediasi yang selalu dilakukan, maka bank juga turut serta dalam memberikan jasa pelayanan yang lain seperti jasa transfer (payment order), jasa kotak pengaman (safety box), jasa penagihan, atau inkaso (collection) yang saat ini telah mengalami perubahan dengan nama city clearing.

  2.1.1.3 Jenis-jenis Perbankan

  Menurut Kasmir (2011:35) dalam bukunya yang berjudul Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, terdapat beberapa jenis perbankan yang dapat ditinjau dari berbagai segi, diantaranya : a.

  Dilihat dari segi fungsinya a.1. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. a.2. Ban22k Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak b.1. Bank Milik Pemerintah yaitu dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki pemerintah pula. b.2. Bank Milik Swasta Nasional yaitu dimana seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula keuntungannya untuk swasta pula. b.3. Bank Milik Koperasi yaitu kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. b.4. Bank Milik Asing yaitu dimana bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik swasta asing maupun pemerintah asing. b.5. Bank Milik Campuran yaitu kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional.

  c.

  Dilihat dari segi statusnya c.1. Bank Devisa yaitu bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. c.2. Bank Non-devisa yaitu bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.

  d.

  Dilihat dari segi cara menentukan harga d.1. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional yaitu bank yang dalam melaksanakan kegiatannya mencari keuntungan. d.2. Bank yang berdasarkan prinsip syariah yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.

2.1.1.4 Risiko-risiko Perbankan

  Dalam menjalankan suatu usaha, tentu setiap perusahaan memiliki risiko yang harus siap dihadapi. Risiko-risiko tersebut sebagai akibat dari pilihan yang diambil. Besar kecilnya risiko tergantung terhadap besar kecilnya pilihan tersebut. Begitu pula di dalam industri perbankan. Risiko-risiko yang ditimbulkan bermacam-macam pada saat yang tidak terduga. Oleh karena itu, bankir harus Menurut Latumaerissa (2011:142), risiko-risiko yang dihadapi dalam industri perbankan antara lain:

1. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk) 2.

  Risiko Tingkat Bunga (Interest Rate Risk) 3. Risiko Kredit (Credit Risk) 4. Risiko Manajemen (Management Risk) 5. Risiko Investasi (Investment Risk) 6. Risiko Operasi (Operating Risk) 7. Risiko Fidusia (Fiduciary Risk) 8. Risiko Keamanan (Solvency Risk) 9. Risiko Pendapatan (Income Risk) 10.

  Risiko Pasar (Market Risk)

2.1.2 Analisis Laporan Keuangan

2.1.2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

  Menurut Subramanyam (2005:3), “analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari alat-alat dan teknik analitik untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data berkaitan untuk menghasilkan estimasi dari kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Adanya analisis laporan keuangan akan mengurangi ketergantungan terhadap tebakan, firasat dan intuisi dalam bertindak dan mengambil keputusan.”

  Analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analisis untuk laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan. Horngren, dkk (1998:893) menyatakan bahwa, “analisis laporan keuangan berfungsi untuk meramalkan jumlah pengembalian yang akan dapat diterima dan mempertimbangkan risiko yang berkaitan dengan pengembalian tersebut.” Analisis laporan keuangan digunakan untuk menganalisis rasio-rasio diperlukan bagi investor yang ingin menginvestasikan modalnya ke dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya analisis rasio ini, investor dapat melihat potensi keuntungan yang akan diperolehnya apabila menginvestasikan uangnya ke perusahaan yang bersangkutan.

2.1.2.2 Jenis-jenis Analisis Rasio Keuangan

  Houston (2010:133) membagi analisis rasio keuangan menjadi beberapa jenis, yaitu antara lain : a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

  Suatu aset yang dapat dikonversi menjadi kas dengan cepat tanpa harus mengurangi harga aset tersebut terlalu banyak. Rasio likuiditas terbagi menjadi : a.1.Rasio Lancar (Current Ratio) a.2.Rasio Cepat (Quick Ratio)

  b. Rasio Manajemen Aset (Asset Management Ratio) Rasio yang mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan mengatur asetnya. Rasio manajemen aset terbagi menjadi : b.1.Rasio Perputaran Persediaan (Return on Inventory) b.2.Rasio Jumlah Hari Penjualan Belum Tertagih (Days Sales

  Outstanding- DSO)

  b.3.Rasio Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover Ratio) b.4.Rasio Perputaran Total Aset (Total Asset Turnover Ratio)

  c. Rasio Manajemen Utang Rasio manajemen utang terbagi menjadi : c.1.Rasio Total Utang terhadap Total Asset (Debt Ratio) c.2.Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga (Time-Interest-Earned-TIE) c.3.Rasio Cakupan EBITDA

  d. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) Sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi. Rasio profitabilitas terbagi menjadi : d.1.Rasio Margin Laba atas Penjualan (Profit Margin on Sales) d.2.Rasio Pengembalian atas Total Aset (Return on Asset) d.3.Rasio Kemampuan Dasar untuk Menghasilkan Laba ( Basic

  Earning Power- BEP)

  d.4.Rasio Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)

  e. Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratio) Sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan e.1.Rasio Harga/ laba (Price/ Earnings-PE) e.2.Rasio Nilai Pasar/ Nilai Buku (Market/Book-M/B)

  Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu tentang keseluruhan aktivtas operasi perusahaan baik dari segi aktiva, kewajiban, pendapatan dan kinerja perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memberikan informasi bagi penggunanya yang merupakan produk akhir dari siklus akuntansi. Dimana laporan keuangan dapat menggambarkan dengan jelas tentang kondisi keuangan suatu perusahaan dan informasi yang diberikan untuk entitas itu sendiri ataupun bagi entitas lainnya.

  Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis rasio keuangan yaitu profitabilitas. Rasio profitabilitas merupakan salah satu rasio keuangan yang dapat mengukur efektivitas perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan investasi perusahaan. Profitabilitas menunjukkan seberapa besar keuntungan suatu perusahaan. Dalam menentukan ukuran profitabilitas perusahaan menggunakan beberapa ukuran yaitu Return on Equity, Return on

  Assets dan Profit Margin on Sales.

2.1.3 Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Profitabilitas

2.1.3.1 Kualitas Aktiva Produktif

  Kualitas aktiva produktif (earning assets) digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar dana yang terkumpul digunakan atau diinvestasikan pada semua harta yang bisa menghasilkan bunga maupun dividen,” (Santoso, 1995:101)

  Menurut Syahyunan (2002:2), “pengelolaan aktiva produktif adalah bagian dari assets management yang juga mengatur tentang cash reserve (liquidity assets) dan fixed assets (aktiva tetap dan inventaris).” Ada empat macam aktiva produktif atau aktiva yang menghasilkan (earning assets), yaitu : a. Kredit yang diberikan

  b. Surat-surat berharga

  c. Penempatan dana pada bank lain

  d. Penyertaan Keempat jenis aktiva di atas menggunakan loanable funds atau excess

  

reserve sehingga dengan memperhatikan bahwa sumber dana terbesar untuk

  penempatan aktiva itu adalah berasal dari dana pihak ketiga dan pinjaman, maka risiko yang mungkin timbul atas penempatan/alokasi dan harus diikuti serta diamati terus melalui analisis-analisis risiko.

  Menurut Syahyunan (2002:5), penilaian terhadap KAP didasarkan atas 2 (dua) rasio, yaitu :

  a. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif sebesar 15,5% atau lebih diberi nilai kredit 0, dan untuk setiap penurunan 0,15% mulai dari 15,5% nilai kredit ditambah 1 dengan maksimal 100.

  b. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk oleh Bank terhadap penyisihan aktiva produktif yang dibentuk oleh Bank sebesar 0% diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap kenaikan 1% dimulai dari 0, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimal 100.

  Menurut Dendawijaya (2001:153), mengemukakan bahwa salah satu komponen dalam penilaian faktor kualitas aktiva produktif (KAP) dalam ketentuan yang lama adalah perbandingan (rasio) antara penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) dan jumlah aktiva produktif yang diklasifikasikan.

  PPAP

  KAP = x 100%

  PPYD

  Dalam ketentuan yang baru, KAP adalah perbandingan rasio antara penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk (PPAD) dan penyisihan aktiva produktif yang wajib dibentuk.

  PPAD

  KAP = x 100%

  PPWD

  Adapun rasio untuk mengukur kualitas aktiva produktif (KAP) dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan rasio PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif). Rasio PPAP menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menjaga kualitas aktiva produktif sehingga jumlah PPAP dapat dikelola dengan baik. Cakupan komponen aktiva produktif dan PPAP yang telah dibentuk sesuai dengan ketentuan Kualitas Aktiva Produktif yang berlaku. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI 3/30DPNP tgl 14 Desember 2001):

  PPAP = × 100%

2.1.3.2 Tingkat Suku Bunga

  “Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.” (Kasmir, 2011:131). Suku bunga merupakan harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur. Dengan kata lain, bunga diartikan sebagai tambahan dari nilai yang masyarakat simpan atau pinjamkan.

  Adapun fungsi suku bunga

  

diakses tanggal 9 Januari 2015) adalah sebagai

  berikut : 1.

  Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.

  2. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian.

  3. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang yang beredar. Ini berarti pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian. Kasmir (2011:131) mengatakan bahwa dalam kegiatan perbankan sehari- hari ada dua macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya, yaitu sebagai berikut : 1.

  Bunga Simpanan 2. Bunga Pinjaman

  Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya suku bunga menurut Kasmir (2011:132) antara lain : 1.

  Kebutuhan Dana 2. Persaingan 3. Kebijaksanaan Pemerintah 4. Target Laba Yang Diinginkan 5. Jangka Waktu 6. Kualitas Jaminan 7. Reputasi Perusahaan

  10. Jaminan Pihak Ketiga Untuk menentukan besar kecilnya suku bunga kredit yang akan diberikan kepada para debitur terdapat beberapa komponen yang mempengaruhi. Kasmir

  (2011:135) mengelompokkannya sebagai berikut : 1.

  Total Biaya Dana (Cost of Fund) Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan giro, tabungan maupun deposito. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement

  (RR) yang telah ditetapkan pemerintah 2.

  Biaya Operasi Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan dan biaya-biaya lainnya.

  3. Cadangan Risiko Kredit Macet Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan, hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung risiko yang tidak dapat dibayar.

  4. Laba Yang Diinginkan Setiap kali melakukan transaksi, bank selalu ingin memperoleh laba yang maksimal.

  5. Pajak Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.

2.1.3.3 Loan to Deposit Ratio (LDR)

  Menurut Kasmir (2004:272), “Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya

  Loan to Deposit Ratio menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110%.”

  Jumlah kredit yang diberikan dalam arti kredit yang telah direalisir atau dicairkan, tetapi tidak termasuk kredit yang diberikan kepada bank lain. Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan likuiditasnya. Batas aman LDR suatu bank umum adalah sekitar 90-100%, sedangkan menurut ketentuan BI menetapkan batas aman LDR sekitar 75-105%.

  Menurut Kasmir (2004:272), rumus untuk mencari Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah sebagai berikut:

  Loan to Deposit Ratio = × 100%

  • 2.1.4 Profitabilitas

  Profitabilitas merupakan kemampuan suatu bank untuk menghasilkan keuntungan, baik yang berasal dari kegiatan operasional maupun yang berasal dari kegiatan-kegiatan non operasionalny. Profitabilitas menunjukkan suatu keuntungan perusahaan. Apabila perusahaan tersebut dianalisis keuangannya dan ternyata tingkat profitabilitasnya tinggi, maka perusahaan tersebut dikatakan perusahaan yang baik. Karena untuk dapat melihat baik atau tidaknya kemampuan perusahaan dapat dilihat dari profitabilitas yang dimilikinya. Profitabilitas yang tinggi juga menunjukkan suatu perusahaan tersebut bekerja dengan baik. Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam menilai sehat tidaknya suatu bank selain faktor modal, kualitas aktiva, manajemen, dan likuiditas. Profitabilitas sebagai sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi.

  Menurut Houston (2010:146), rasio profitabilitas terdiri dari : 1.

  Margin Laba atas Penjualan (Profit Margin on Sales) Rasio ini mengukur laba bersih per dolar penjualan; dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan.

  Rumusan :

  Laba bersih

  Margin Laba atas Penjualan =

  Penjualan 2.

  Pengembalian atas Total Aset (Return on Assets- ROA) Return on Assets adalahrasio laba bersih terhadap total aset.

  Rumusan :

  Laba Bersih

  Pengembalian atas total aset –ROA =

  Total Asset 3.

  Rasio Kemampuan Dasar untuk Menghasilkan Laba Rasio kemampuan dasar untuk mengahsilkan laba (basic earning- BEP) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan aset perusahaan dalam menghasilkan laba operasi; dihitung dengan membagi EBIT dengan total aset. Rumusan : Rasio kemampuan dasar untuk

  

EBIT

  Menghasilkan laba (BEP) =

  

Total aset

4.

  Pengembalian Ekuitas Biasa (Return on Equity -ROE) Return on Equity adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa; mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa.

  Rumusan :

  Laba Bersih

  Pengembalian atas ekuitas biasa- ROE =

  Ekuitas bIasa

  Analisis rasio profitabilitas yang peneliti teliti adalah dengan menggunakan ROA. ROA merupakan metode pengukuran yang objektif yang didasarkan pada data akuntansi yang tersedia dan besarnya ROA dapat mencerminkan hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan terutama perbankan.

  Angka ROA dapat dikatakan baik apabila lebih dari (>) 2%.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

  Peneliti merujuk pada 6 (enam) penelitian terdahulu dengan fenomena berdasarkan hasil penelitian yang memiliki perbedaan. Eman (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit Eman menyimpulkan bahwa variabel KAP dan NPL memiliki hubungan kausalitas yang signifikan terhadap ROA. Ashraf (2012) dalam penelitiannya yang berjudul The Impact of Asset Quality on Profitability of Privates Bank in

  

India mengatakan bahwa terdapat hubungan korelasi yang negatif antara kualitas

aset terhadap profitabilitas.

  Kurniawati (2013) dalam Pengaruh Penyaluran Kredit dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Profitabilitas (ROA) mengemukakan bahwa penyaluran kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dengan arah yang positif. Hubungan antara penyaluran kredit dan tingkat suku bunga berpengaruh signifikan dengan arah positif. Rengasamy (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Impact of Loan to Deposit Ratio (LDR) on Profitability: Panel Evidence

  

from Commercial Banks in Malaysia mengemukakan bahwa LDR memiliki

pengaruh yang positif terhadap ROA.

  Kurniasih (2012) dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasiona (BOPO), Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Profitabilitas (ROA) menyatakan bahwa CAR dan NPF memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap tingkat profitabilitas (ROA). FDR memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA). BOPO memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Tingkat Suku Bunga memiliki pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

  Sartika (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh terhadap Return on Assets (ROA) (studi kasus pada bank umum syariah di Indonesia periode 2006-2010). Dalam penelitiannya mengemukakan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, sedangkan kecukupan modal berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA, kualitas aktiva produktif berpengaruh positif signifikan terhadap ROA dan likuiditas juga berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.

  Ikhtisar dan tinjauan penelitian terdahulu di atas tercantum pada Tabel 2.2 yang bermanfaat bagi peneliti untuk membangun kerangka konseptual dan hipotesis penelitian.

  Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu

  Nama Peneliti

  Judul Penelitian

  Variabel Penelitian

  Hasil Penelitian

  Eman (2013)

  Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah Terhadap Profitabilitas PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk.

  Variabel Independen :

  Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dan Kredit Bermasalah (NPL) variabel KAP dan

  NPL memiliki hubungan kausalitas positif yang signifikan terhadap ROA

  Dependen :

  Penyaluran Kredit dan Tingkat Suku Bunga

  LDR memiliki pengaruh yang positif terhadap ROA.

  Variabel Independen : Loan to Deposit Ratio (LDR) Variabel Dependen : Profitability

  Impact of Loan to Deposit Ratio (LDR) on Profitability: Panel Evidence from Commercial Banks in Malaysia

  Rengasamy (2014)

  Profitabilitas (ROA) bahwa penyaluran kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dengan arah yang positif. Hubungan antara penyaluran kredit dan tingkat suku bunga berpengaruh signifikan dengan arah positif.

  Variabel Dependen :

  Variabel Independen :

  Profitabilitas (ROA)

  (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2012)

  Pengaruh Penyaluran Kredit dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Profitabilitas (ROA).

  Kurniawati (2013)

  terdapat hubungan korelasi yang negatif antara kualitas aset terhadap profitabilitas

  Variabel Independen : Asset Quality Variabel Dependen : Profitability

  The Impact of Asset Quality on Profitability of Privates Bank in India

  Chisti (2012)

  Kurniasih Pengaruh Capital Variabel CAR dan NPF

  (2012) Adequacy Ratio (CAR),

  Profitabilitas (ROA) memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap tingkat profitabilitas (ROA). FDR memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA). BOPO memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Tingkat Suku Bunga memiliki pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA)

  Variabel Dependen :

  Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal. Kualiatas Aktiva Produktif, Likuiditas

  Variabel Independen :

  kasus pada bank umum syariah di Indonesia periode 2006-2010).

  Return on Assets (ROA) (studi

  Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif dan Likuiditas terhadap

  Sartika (2012)

  Variabel Dependen :

  Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya

  (FDR), Biaya Operasional (BOPO), Suku Bunga dan Inflasi

  Financing to Deposit Ratio

  (NPF),

  Performing Financing

  (CAR), Non

  Independen : Capital Adequacy Ratio

  Operasiona (BOPO), Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Profitabilitas (ROA)

  variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, sedangkan kecukupan modal berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA, kualitas aktiva

  (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap ROA dan likuiditas juga berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.

2.3 Kerangka Konseptual

  Kerangka konseptual dibuat untuk memperlihatkan hubungan pengaruh setiap variabel dalam satu penelitian. Berdasarkan rumusan masalah, landasan teoritis dan review penelitian terdahulu, kerangka konseptual ini digambarkan pada Gambar 2.1.

   Variabel Independen Variabel Dependen

  H1 H2 H4 H3

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

  Tingkat Suku Bunga ( X 2 ) Loan to Deposit Ratio

  ( X 3 )

  Profitabilitas (Y)

  Kualitas Aktiva Produktif (X 1 )

  “Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu,” (Erlina dan Mulyani, 2007:29). Kerangka konseptual akan menghubungkan antara variabel–variebel penelitian, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

  Dalam penelitian ini, profitabilitas (ROA) menjadi variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (kualitas aktiva produktif (X

  1 ), tingkat suku

  bunga (X

  2 ) dan loan to deposit ratio (LDR) (X 3 ). Alasan peneliti untuk

  menjadikan profitabilitas (ROA) (Y) sebagai variabel dependen adalah untuk mengetahui apakah keuntungan yang diperoleh bank tersebut dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas di atas.

  Profitabilitas merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan. Profitabilitas sangat memegang peranan yang sangat penting untuk masa depan perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus memiliki profitabilitas yang baik untuk menjamin masa depan perusahaan. Profitabilitas perbankan diukur dengan ROA. ROA diukur dengan membandingkan laba sebelum pajak dengan total aktiva. Kemudian terdapat faktor yang mungkin mempengaruhi tingkat profitabilitas diantaranya kualitas aktiva produktif, tingkat suku bunga dan loan to deposit ratio (LDR).

  1. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif (Earning Assets) (X ) terhadap

  1 Profitabilitas (Y)

  Aktiva yang produktif atau Productive Assets sering juga disebut penempatan dana bank tersebut ditujukan untuk mencapai tingkat penghasilan yang diharapkan. Aktiva produktif adalah penanaman bank dalam bentuk kredit, surat berharga, penyertaan dan penanaman lainnya yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan.

  H 1 : Kualitas aktiva produktif (X 1 ) berpengaruh terhadap profitabilitas (Y) bank.

  b. Pengaruh Tingkat Suku Bunga (X

  2 ) terhadap Profitabilitas (Y)

  Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Dalam kaitannya dengan profitabilitas, bunga bank dapat meningkatkan laba perusahaan. .

  H 2 : Tingkat suku bunga (X 2 ) berpengaruh terhadap profitabilitas (Y) bank.

  c. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) (X

  3 ) terhadap Profitabilitas

  (Y) Perkreditan merupakan proses bisnis inti yang berperan penting dalam upaya peningkatan rentabilitas atau profitabilitas bank. Loan to

  Deposit Ratio (LDR) mencerminkan kemampuan bank dalam

  membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya, dengan kata lain seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi digunakan oleh bank untuk memberikan kredit yang diberikan dengan total dana pihak ketiga. Jika rasio berada pada standar yang ditetapkan Bank Indonesia, maka laba akan meningkat.

  H 3: Loan to Deposit Ratio (LDR) (X 3 ) berpengaruh terhadap profitabilitas (Y) bank.

  d. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif (KAP) (X

  1 ), Tingkat Suku Bunga

  (X

  2 ) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) (X 3 ) secara simultan terhadap

  Profitabilitas (Y) Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam memperoleh laba.

  Laba menjadi hal yang penting karena dapat mengukur kinerja dari bank tersebut. Banyak faktor yang dapat menghasilkan laba pada perbankan. Di antaranya ialah berasal dari kualitas aktiva produktif, tingkat suku bunga dan penyaluran kreditnya yang diukur dengan loan

  to deposit ratio (LDR). Aktivitas kredit merupakan hal utama yang

  dilakukan perusahaan perbankan. Kredit selalu berhubungan dengan suku bunga yang ditetapkan oleh BI untuk setiap perbankan dan kredit macet. Dalam pengukuran profitabilitas perbankan digunakan loan to deposit ratio (LDR) yaitu total pinjaman dibandingkan total simpanan.

  Hal tersebut kemudian dapat berhubungan dengan kualitas aktiva produktifnya apabila pinjaman yang diberikan macet. Dalam hal profitabilitas bank, ketiga hal di atas dapat mempengaruhinya.

  H 4 : Kualitas aktiva produktif (X 1 ), tingkat suku bunga (X 2 ) dan loan to deposit ratio (LDR) (X 3 ) berpengaruh secara

simultan terhadap profitabilitas (Y).

2.4 Hipotesis Penelitian

  Menurut Sugiyono (2011:84), “hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara rumusan masalah penelitian.” Rumusan masalah tersebut bisa pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan (komparasi), atau variabel mandiri (deskriptif). Jadi, hipotesis sebagai sebuah kesimpulan sementara yang masih akan dibuktikan lagi kebenarannya. Hipotesis akan memberikan jawaban terkait rumusan masalah. Pemilihan hipotesis dalam penelitian ini ditentukan setelah melakukan kajian pustaka.

  Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, landasan teori dan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. H 1 : Kualitas aktiva produktif (X 1 ) berpengaruh terhadap profitabilitas (Y) bank.

  2. H 2 : Tingkat suku bunga (X 2 ) berpengaruh terhadap profitabilitas (Y) bank.

  3. H 3: Loan to Deposit Ratio (LDR) (X 3 ) berpengaruh terhadap profitabilitas (Y) bank.

  

4. H : Kualitas aktiva produktif (X ), tingkat suku bunga (X ) dan loan to

  4

  1

  2 deposit ratio (LDR) (X 3 ) berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas (Y) bank.

Dokumen yang terkait

Dampak Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) Dan Penerimaan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 4 Ayat 2pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

0 0 19

Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Pupuk Organik Aktif Dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit : Pengaruh Lubang Asupan Udara

0 2 36

Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Pupuk Organik Aktif Dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit : Pengaruh Lubang Asupan Udara

0 1 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Pupuk Organik Aktif Dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit : Pengaruh Lubang Asupan Udara

1 2 26

Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Pupuk Organik Aktif Dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit : Pengaruh Lubang Asupan Udara

1 1 20

1. Beranda.m (Antarmuka Beranda) - Implementasi Algoritma K-Nearest Neighbor untuk Mengklasifikasikan Motif Batik Besurek Bengkulu

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Batik Besurek 2.1.1 Sejarah Batik Besurek Bengkulu - Implementasi Algoritma K-Nearest Neighbor untuk Mengklasifikasikan Motif Batik Besurek Bengkulu

0 1 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Proses Transesterifikasi Minyak Kelapa Sawit Menggunakan Novozym® 435 dalam Sistem Pelarut ChCl untuk Menghasilkan Biodiesel

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Teori Agensi - Pengaruh Pengadopsian Isa, Ukuran Klien Audit, Kompleksitas Audit, Risiko Litigasi, Profitabilitas Klien, Dan Jenis Kap Terhadap Professional Fee

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Pengadopsian Isa, Ukuran Klien Audit, Kompleksitas Audit, Risiko Litigasi, Profitabilitas Klien, Dan Jenis Kap Terhadap Professional Fee

0 0 11