laporan PREPARASI SAMPEL ANALISIS KETERS
Laporan Praktikum ke-2
MK. Evaluasi Nilai Gizi
Tanggal Mulai : 24 September 2014
Tanggal Selesai: 08 Oktober 2014
PREPARASI SAMPEL ANALISIS KETERSEDIAAN
MINERAL SECARA IN VITRO
METODE DIALISIS
Oleh:
Kelompok 3 E1
Devieka Rhama D
Dwi Astuti
Sri Lusiawati I
Wittresna Julianty
Syaara Avia B
I14120009
I14120017
I14120022
I14120030
I14120148
Asisten Praktikum
Hana Fitria N, M. Sc
Ajeng Agustianty Putri
M Fahmi Arsyada
Koordinator Mata Kuliah
Dr. Rimbawan
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.
Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses
metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), klorida (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg),
besi (Fe), dan lain-lain. Mineral merupakan bagian dari unsur pembentuk tubuh
yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada
tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Tubuh kita
mengandung lebih banyak kalsium dibandingkan mineral lain. Diperkirakan 2%
dari berat badan orang dewasa terdiri dari kalsium (Winarno 2002).
Zat besi (Fe) adalah salah satu unsur yang diperlukan dalam proses
pembentukan sel darah merah. Sel darah merah ini mengandung senyawa kimia
bernama hemoglobin, yang berfungsi membawa oksigen dari paru-paru dan
mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Zn adalah mikro mineral yang ada di
dalam jaringan tubuh manusia yang diperlukan untuk proses metabolisme.
Peranan Zn dalam metabolisme kulit dan jaringan pengikat adalah dalam sintesis
protein dan mungkin juga dalam replikasi sel, walaupun belum jelas
mekanismenya. Total zink yang terdapat didalam tubuh adalah 1.5 hingga 2.5
gram (Gropper 2005).
Sebesar 99% dari jumlah tersebut berupa jaringan keras yaitu tulang dan
gigi. Kalsium tulang berada dalam kondisi seimbang dengan kalsium plasma pada
konsentrasi kurang lebih 2.25-2.60 mmol/l atau 9-10.4 mg/100 ml (Almatsier
2002). Kalsium memiliki beberapa fungsi dalam tubuh, diantaranya adalah
sebagai pembentuk tulang dan gigi, mengatur pembekuan darah, sebagai
katalisator reaksi biologis, dan untuk kontraksi otot (Sherrington & Gaman 1994).
Mineral yang dikonsumsi tidak diserap seluruhnya oleh tubuh. Jumlah mineral
yang diserap bergantung pada ada tidaknya zat penghambat dan pendorong dalam
penyerapan, serta nilai bioavailabilitas dari mineral tersebut.
Bioavaibilitas menyatakan kecepatan dan jumlah obat aktif yang mencapai
sirkulasi sistemik (Shargel dan Yu 2005). Bioavailabilitas dapat dianalisis dengan
cara in vitro yang memiliki keuntungan lebih cepat, murah, dan mudah dikontrol.
Jumlah mineral target yang terlepas dari matrix pangan dan terdapat secara bebas
dalam wadah dapat dipisahkan dengan menggunakan membran dialisis dengan
pori-pori yang sesuai. Dialisat yang mengandung mineral target lalu dianalisis
dengan metode spektrofotometer penyerapan atom (AAS). Oleh karena itu
sebagai mahasiswa ilmu gizi perlu dipelajari untuk mengetahui bioavaibilty
mineral (Ca, Fe, Zn) didalam bahan pangan.
Tujuan
Praktikum kali ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan
(bioavaibility) mineral seperti kalsium, zat besi, dan seng dari beberapa bahan
pangan serta mengetahui metode yang digunakan dalam pengujian ketersediaan
kalsium, zat besi, dan seng suatu bahan pangan.
TINJAUAN PUSTAKA
Mineral (Ca, Fe, dan Zn)
Mineral merupakan komponen anorganik yang terdapat dalam tubuh,
seperti kalsium, besi, dan seng. Setiap mineral yang dibutuhkan tubuh memiliki
fungsi yang khas. Berdasarkan kebutuhannya, mineral dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan >100 mg/hari,
seperti sodium, potassium, magnesium, kalsium, fosfor, sulfur, dan klorida.
Sementara itu, mineral mikro dibutuhkan tubuh 100 mg/hari,
seperti sodium, potassium, magnesium, kalsium, fosfor, sulfur, dan klorida.
Sementara itu, mineral mikro dibutuhkan tubuh
MK. Evaluasi Nilai Gizi
Tanggal Mulai : 24 September 2014
Tanggal Selesai: 08 Oktober 2014
PREPARASI SAMPEL ANALISIS KETERSEDIAAN
MINERAL SECARA IN VITRO
METODE DIALISIS
Oleh:
Kelompok 3 E1
Devieka Rhama D
Dwi Astuti
Sri Lusiawati I
Wittresna Julianty
Syaara Avia B
I14120009
I14120017
I14120022
I14120030
I14120148
Asisten Praktikum
Hana Fitria N, M. Sc
Ajeng Agustianty Putri
M Fahmi Arsyada
Koordinator Mata Kuliah
Dr. Rimbawan
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.
Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses
metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), klorida (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg),
besi (Fe), dan lain-lain. Mineral merupakan bagian dari unsur pembentuk tubuh
yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada
tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Tubuh kita
mengandung lebih banyak kalsium dibandingkan mineral lain. Diperkirakan 2%
dari berat badan orang dewasa terdiri dari kalsium (Winarno 2002).
Zat besi (Fe) adalah salah satu unsur yang diperlukan dalam proses
pembentukan sel darah merah. Sel darah merah ini mengandung senyawa kimia
bernama hemoglobin, yang berfungsi membawa oksigen dari paru-paru dan
mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Zn adalah mikro mineral yang ada di
dalam jaringan tubuh manusia yang diperlukan untuk proses metabolisme.
Peranan Zn dalam metabolisme kulit dan jaringan pengikat adalah dalam sintesis
protein dan mungkin juga dalam replikasi sel, walaupun belum jelas
mekanismenya. Total zink yang terdapat didalam tubuh adalah 1.5 hingga 2.5
gram (Gropper 2005).
Sebesar 99% dari jumlah tersebut berupa jaringan keras yaitu tulang dan
gigi. Kalsium tulang berada dalam kondisi seimbang dengan kalsium plasma pada
konsentrasi kurang lebih 2.25-2.60 mmol/l atau 9-10.4 mg/100 ml (Almatsier
2002). Kalsium memiliki beberapa fungsi dalam tubuh, diantaranya adalah
sebagai pembentuk tulang dan gigi, mengatur pembekuan darah, sebagai
katalisator reaksi biologis, dan untuk kontraksi otot (Sherrington & Gaman 1994).
Mineral yang dikonsumsi tidak diserap seluruhnya oleh tubuh. Jumlah mineral
yang diserap bergantung pada ada tidaknya zat penghambat dan pendorong dalam
penyerapan, serta nilai bioavailabilitas dari mineral tersebut.
Bioavaibilitas menyatakan kecepatan dan jumlah obat aktif yang mencapai
sirkulasi sistemik (Shargel dan Yu 2005). Bioavailabilitas dapat dianalisis dengan
cara in vitro yang memiliki keuntungan lebih cepat, murah, dan mudah dikontrol.
Jumlah mineral target yang terlepas dari matrix pangan dan terdapat secara bebas
dalam wadah dapat dipisahkan dengan menggunakan membran dialisis dengan
pori-pori yang sesuai. Dialisat yang mengandung mineral target lalu dianalisis
dengan metode spektrofotometer penyerapan atom (AAS). Oleh karena itu
sebagai mahasiswa ilmu gizi perlu dipelajari untuk mengetahui bioavaibilty
mineral (Ca, Fe, Zn) didalam bahan pangan.
Tujuan
Praktikum kali ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan
(bioavaibility) mineral seperti kalsium, zat besi, dan seng dari beberapa bahan
pangan serta mengetahui metode yang digunakan dalam pengujian ketersediaan
kalsium, zat besi, dan seng suatu bahan pangan.
TINJAUAN PUSTAKA
Mineral (Ca, Fe, dan Zn)
Mineral merupakan komponen anorganik yang terdapat dalam tubuh,
seperti kalsium, besi, dan seng. Setiap mineral yang dibutuhkan tubuh memiliki
fungsi yang khas. Berdasarkan kebutuhannya, mineral dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan >100 mg/hari,
seperti sodium, potassium, magnesium, kalsium, fosfor, sulfur, dan klorida.
Sementara itu, mineral mikro dibutuhkan tubuh 100 mg/hari,
seperti sodium, potassium, magnesium, kalsium, fosfor, sulfur, dan klorida.
Sementara itu, mineral mikro dibutuhkan tubuh