Makalah Pengaruh Globalisasi Terhadap Se

Makalah Pengaruh Globalisasi Terhadap Semangat Nasionalisme Bangsa Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Globalisasi merupakan proses tatanan masyarakat yang tidak mengenal batas wilayah.

Globalisasi dapat mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara baik secara langsung
maupun tidak langsung. Globalisasi tidak hanya menjadi tantangan, tetapi juga sekaligus
merupakan peluang untuk lebih mengetahui kehidupan lain di berbagai belahan dunia.
Globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia.
Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan negatif diberbagai bidang kehidupan
sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang akan berpengaruh pada semangat mewujudkan nilainilai nasionalisme bangsa.
Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia
dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional terutama globalisasi. Disadari atau
tidak, nasionalisme bangsa memberikan pengaruh yang besar bagi kemajauan suatu bangsa
tersebut.
Untuk memahami kaitan antara globalisasi dan nasionalisme bangsa, maka makalah ini berusaha

menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian nasionalisme, gambaran nasionalisme bangsa
Indonesia saat ini, serta pengaruh globalisasi.
B.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

Apa yang dimaksud dengan nasionalisme ?
Bagaimana wujud nasionalisme Bangsa Indonesia saat ini ?
Bagaimana pengaruh dari globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia?
Bagaimana cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme ?

C.

Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
Untuk menjabarkan pengertian dari nasionalisme.
Untuk menggambarkan wujud nasionalisme Bangsa Indonesia saat ini.

Untuk mengetahui pengaruh dari globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia.
Untuk mengetahui cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Nasionalisme

Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri serta kesadaran
anggota dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai,
mempertahankan, dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa.
Nasionalisme menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut :
a)

Joseph Ernest Renan mengatakan bahwa nasionalisme adalah sekelompok individu yang

ingin bersatu dengan individu-individu lain dengan dorongan kemauan dan kebutuhan psikis.

Sebagai contoh adalah bangsa Swiss yang terdiri dari berbagai bangsa dan budaya dapat menjadi

satu bangsa dan memiliki negara.
b) Otto Bauer mengatakan bahwa nasionalisme adalah kesatuan perasaan dan perangai yang
timbul karena persamaan nasib, contohnya nasionalisme negara-negara Asia
c)

Menurut Hans Kohn nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan

tertinggi inividu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. dan bangsa.
d) Louis Snyder mengemukakan nasionalisme adalah hasil dari faktor-faktor politis, ekonomi,
sosial dan intelektual pada suatu taraf tertentu dalam sejarah. Sebagai contoh adalah timbulnya
nasionalisne di Jepang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nasionalisme adalah kecintaan alamiah terhadap tanah
air, kesadaran yang mendorong untuk membentuk kedaulatan dan kesepakatan untuk membentuk
negara berdasar kebangsaan yang disepakati dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan
dalam menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi.
Jiwa nasionalisme akan tumbuh di tengah masyarakat ketika ada sesuatu yang mengganggu atau
mengancam dirinya. Jiwa nasionalisme ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu
wilayah tertentu dan tak berpindah-pindah. Saat itu, tentu akan tumbuh naluri untuk
mempertahankan negerinya, tempat hidupnya, dan menggantungkan diri. Hal yang serupa juga
tampak pada hewan. Saat ada ancaman dari pihak luar yang hendak menyerang atau

mengganggu mereka, maka tumbuhlah semangat untuk dapat mempertahankan diri dari segala
ancaman. Namun, ketika suasanya sudah kembali aman, semangat itu akan menghilang.
B.

Nasionalisme Bangsa Indonesia Saat Ini
Menurut James G.Kellas (1998: 4), nasionalisme merupakan suatu bentuk ideologi.

Seseorang yang memiliki jiwa nasionalisme akan merasa menjadi bagian dari suatu bangsa.
Walaupun orang tersebut sedang berada di luar wilayah, namun akan tetap memiliki ikatan yang

kuat pada daerah asalnya. Begitu pula dengan bangsa Indonesia. Walaupun orang tersebut
sedang berada di luar negeri, tentu akan ada rasa memiliki terhadap Negara Indonesia.
Nasionalisme Indonesia pada awalnya muncul karena adanya kolonialisme. Penjajahan yang
dilakukan oleh Jepang dan Belanda dan penderitaan yang harus dirasakan akibat terjajah telah
mampu melahirkan semangat kebersamaan sebagai satu kesatuan yang harus bangkit dan hidup
menjadi bangsa merdeka.
Diakui atau tidak saat ini semangat nasionalisme bangsa Indonesia semakin berkurang. .
Semangat nasionalisme yang dulu pernah berkobar di dalam jiwa bangsa Indonesia ketika
melawan penjajah, nampaknya kini telah sirna bersama jasad para pahlawan dan pejuang
kemerdekaan.

Tak ada lagi semangat-semangat nasionalisme dalam diri bangsa Indonesia. Mereka seakan lupa
akan perjuangan para pahlawan-pahlawan bangsa yang telah mengorbankan harta benda dan
nyawa serta keluarga mereka. Sungguh besar jasa mereka, sungguh tinggi jiwa nasionalisme
mereka.
Hal ini sangat bertolak belakang dengan kondisi bangsa Indonesia pada masa sekarang ini. Tidak
ada lagi jiwa nasionalis yang dapat ditunjukan kita, kita seakan malah menganggap remeh
mereka para pejuang yang telah berjasa kepada kita. Hal ini dapat kita lihat dari perhatian
pemrintah terhadap nasib para veteran . Kita terlalu sibuk dengan kehidupan diri kita sendiri
tanpa memikirkan nasib orang lain di sekitar kita.
Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia
dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional sebagai dampak negatif globalisasi.
Tanpa adanya semangat nasionalisme, maka akan timbul perpecahan dan disintegrasi bangsa
Indonesia. Tanpa adanya semangat nasionalisme dalam setiap jiwa bangsa Indonesia, maka akan
dengan mudah bangsa lain mengobrak-abrik bahkan menjajah kembali Indonesia. Tentu saja ini
semua tidak kita inginkan terjadi, walaupun sebenarnya kini sudah mulai muncul tanda-tanda
akan hal itu. Hal terbaik yang perlu kita lakukan adalah memunculkan kembali semangat

nasionalisme untuk bersatu melawan segala ancaman yang akan mengancam integritas kita
sebagai bangsa Indonesia.
C.


Pengaruh Globalisasi terhadap Nasionalisme Bangsa Indonesia

Salah satu faktor kuat yang terus mengikis nasionalisme bangsa Indonesia adalah globalisasi.
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas
wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan,
kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik
kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia.
(Edison A. Jamli dkk. Kewarganegaraan. 2005).
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi
memberikan peran yang sangat penting bagi berlangsungnya proses globalisasi.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif, dimana
pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun
secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang
atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka pandangan masyarakat secara global.
Dampak Positif Globalisasi Terhadap Nasionalisme
a)


Bidang Politik

Dari segi politik, globalisasi akan memberikan pengaruh positif pada pemerintahan sehingga
dapat dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan merupakan bagian
terpenting dari suatu negara, maka apabila pemerintahan dijalankan secara baik tentunya akan
mendapat tanggapan positif dari rakyat. Wujud tanggapan tersebut dapat berupa semangat
nasionalisme terhadap bangsa dan negara.
b)

Bidang Ekonomi

Dari aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan
meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan
ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
c)

Bidang sosial budaya

Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang
tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan

bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita
terhadap bangsa.

Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Nasionalisme
a)

Globalisasi dapat memberikan pandangan pada masyarakat bahwa liberalisme dapat

membawa perubahan yang baik pada mereka. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah
arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang.
b)

Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri

karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri

di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
c)


Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai

bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya yang cenderung meniru budaya barat.
d)

Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,

karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Apabila dalam suatu komunitas
masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi
maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal
tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu
kehidupan nasional bangsa.
e)

Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku

sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa
tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka
adalah makhluk sosial. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan

kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme.
Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi
berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka pandangan masyarakat secara global.
Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk
diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum
tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak
anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan
kesatuan bangsa.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme Dikalangan Generasi Muda

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.
Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah
membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini
ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda
sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang
cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut

jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat
beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi
identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan
pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat
diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka seharihari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika
tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang
menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet
saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi
tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan
cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut
kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya
adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral
generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya
dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa

sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan
bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada
pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif
globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
D.

Cara Menyikapi Dampak Negatif Globalisasi

Pada masa sekarang ini satu hal yang perlu dibenahi oleh bangsa Indonesia adalah mentalitas
warga masyarakatnya. Sikap mental yang kuat dan konsisten serta mampu mengeksplorasi diri
adalah salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini. Saat ini
memang bangsa Indonesia sedang mengalami masa-masa keterpurukanya dalam dunia
internasional.
Krisis multidimensi yang di barengi dengan krisis ekonomi yang berkepanjanganlah yang
menyebabkan kegoncangan dan keterpurukan mental Indonesia. Bangsa Indonesia yang pada
masa dahulu terkenal dengan kebudayaan yang begitu eksklusif dan memukau serta penduduk
yang ramah-tamah di dukung juga oleh kondisi geografis yang sangat strategis dan dikaruniai
tanah yang subur, sekarang justru berubah180 drajat. Hal ini tidak lepas dari mentalitas warga
pendukung yang sangat lemah.
Globalisasi merupakan suatu proses yang tak terelakkan. Kita tidak mungkin mengabaikan serta
menghentikan proses globalisasi. Agar dampak globalisasi tidak merusak kehidupan masyarakat
maka kita harus mengetahui sisi positifnya, sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Dampak negatif globalisasi globalisasi dapat mempengaruhi tingkah laku kita dalam kehidupan
sehari – hari. Untuk itu kita harus dapat menentukan sikap dalam menghadapi globalisasi ,
khususnya dari pengaruh negatif.

Beberapa contoh sikap untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi misalnya :
Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan
memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan perilaku yang benar
dan salah.
Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam
negeri.
Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Menggunakan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak baik dan tidak terpengaruh terhadap lingkungan
dan pergaulan buruk.
Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenarbenarnya dan seadil- adilnya.
Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya
bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh
globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan
kehilangan kepribadian bangsa.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Nasionalisme adalah rasa cinta terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong seseorang

untuk membentuk kedaulatan dan kesepakatan membentuk negara berdasar kebangsaan dan
dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam menjalani kegiatan kebudayaan dan
ekonomi.
Nasionalisme Indonesia muncul karena adanya kolonialisme. Penjajahan dan penderitaan yang
dialami memunculkan semangat untuk bersatu melawan segala bentuk pejajahan. Berdirinya
Boedi Oetomo (1908) menjadi tanda kebangkitan nasionalisme Indonesia yang kemudian diikuti
organisasi-organisasi nasional lainnya. Pada kurun waktu 1945-1950, jiwa nasionalisme
diperteguh oleh semangat mempertahankan kemerdekaan, serta persatuan dan kesatuan
Indonesia.
Hal itu sangat bertolak belakang dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Semangat
nasionalisme bangsa Indonesia semakin berkurang. Kita terlalu menganggap remeh mereka para
pejuang yang telah berjasa kepada kita. Bangsa Indonesia sedang mengalami masa-masa
keterpurukan dalam dunia internasional.
Globalisasi berasal dari kata global yang artinya universal. Globalisasi adalah suatu proses
tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah Ada sebagain yang
berpendapat bahwa globalisasi merupakan proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah
yang akan membawa seluruh bangsa dan negara berada dalam ikatan yang semakin kuat untuk
mewujudkan sebuah tatanan kehidupan baru.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif. Pengaruhpengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara
keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau
bahkan hilang.
Dampak positif adanya globalisasi adalah Adanya globalisasimenyebabkan pergeseran nilai dan
sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional; berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi yang membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong

untuk berpikir lebih maju; serta tingkat kehidupan yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat.

Sedangkan dampak negatif dari adanya globalisasi diantaranya : Globalisasi mampu meyakinkan
masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran; hilangnya
rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri; mayarakat lupa
akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya
barat; sikap individualistik yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga;
serta kesenjangan sosial.
Cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme adalah kita perlu memahami
pentingnya nasionalisme untuk menjaga integritas kita sebagai bangsa Indonesia. Bangsa
Indonesia perlu membenahi mentalitas warga masyarakatnya.Sikap mental yang kuat dan
konsisten adalah salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini.
Bangsa Indonesia harus bangkit kembali dengan semangat nasionalisme yang lebih besar lagi
untuk menghadapi globalisasi. Kita juga perlu menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai
Pancasila dengan sebaik- baiknya; memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa; selektif
terhadap pengaruh globalisasi di segala bidang.
B.

Saran
Globalisasi memang tidak bisa dihindari. Jika kita menghindari justru akan menjadi

manusia yang primitif lagi. Tetapi sebaiknya selektif terhadap pengaruh globalisasi. Dapat
membedakan mana yang memberikan pengaruh baik dan mana yang memberikan pengaruh
buruk bagi kita. Kita harus membekali diri dengan kepribadian yang kuat agar tidak mudah
begitu saja terpengaruh dengan dampak negatif globalisasi. Menanamkan dan mengamalkan
nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan memperkuat keimanan kita
terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah cara terbaik untuk tidak mudah terpengaruh dari arus
globalisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, Saroji dan Asy’ari.2006.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta : Erlangga.
http://afand.abatasa.com/post/detail/2761/dampak-positif-dan-dampak-negatif–globalisasi-danmodernisasi diakses pada 2 Oktober 2011
http://hankam.kompasiana.com/2010/09/24/nasionalisme-bangsa-vs-globalisasi/ diakses pada 29
September 2011
http://khukus.multiply.com/journal/item/28/NASIONALISME diakses pada 30 September 2011
http://www.gusbud.web.id/2010/01/dampak-globalisasi-ekonomi-dan-pengaruh.html diakses
pada 30 September 2011
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=7124 diakses pada 29 September 2011
Jamli, Edison dkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta: Bumi Akasara
Kohn, Hans.1984. Nasionalisme Arti dan Sejarahnya.Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sunarso, dkk.2008.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta : UNY Press.