BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pelaksanaan Pelayanan Pencabutan Gigi Permanen Pasien Di Poligigi Puskesmas Medan Sunggal Kec. Medan Sunggal Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Dalam Sistem Kesehatan Nasional disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang menyeluru, terpadu dan merata yang dapat diterima dan terjangkau oleh seluruh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat.

  Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapan.

  Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja (Depkes, 2007).

  Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yakni: upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan olah raga, upaya perawatan kesehatan masyarakat, upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut, upaya pembinaan pengobatan tradisional.

  Penyakit gigi dan mulut yang banyak ditemukan pada masyarakat adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Survei Kesehatan Rumah Tangga menunjukkan bahwa 63% penduduk Indonesia menderita karies gigi aktif atau kerusakan pada gigi yang belum ditangani. Lebih dari 50% pengunjung poligigi yang datang ke puskesmas bertujuan untuk mencabutkan gigi, padahal di poligigi puskesmas tersedia perawatan penambalan dan restorasi, perawatan saluran akar dan perawatan gigi lainnya yang dapat dipilih untuk mempertahankan gigi lebih lama (Depkes, 2007).

  Karies gigi aktif mengalami peningkatan dari tahun 2007 ke 2013 secara nasional. Dari semua kelompok umur baik masyarakat kota- pedesaan. Pengalaman karies juga mengalami peningkatan secara nasional (67,2 menjadi 72,3) dan kelompok umur 35- 44 tahun merupakan persentase paling bayak yang mengalami kehilangan gigi (pencabutan). Dari data ini dapat diperkirakan terjadinya peningkatan prevalensi akibat menurunnya kesadaran masyarakat untuk mempertahankan jumlah gigi (Riskesdas 2013).

  Penyakit gigi dan mulut meskipun masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, namun pada umumnya masyarakat masih enggan berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Masyarakat berkunjung bila sudah mengalami sakit gigi dan lubang gigi yang kronis, terlihat dari rendahnya jumlah pengunjung yang memanfaatkan jasa pelayanan di Puskesmas. Pemanfatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut tidak saja berupa pencabutan, seharusnya masyarakat berkunjumg minimal 6 bulan sekali (Depkes, 2007).

  Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan, kecamatan Medan Sunggal memiliki 2 pukesmas yaitu Pukesmas Desa Lalang dan Pukesmas Medan Sunggal.

  Jumlah penduduk kecamatan Medan Sunggal 67.797. Tenaga kesehatan Puskesmas Medan Sunggal ini memiliki 2 dokter gigi dan 2 perawat gigi, dengan rata-rata kunjungan 13/hari. Dapat dilihat pada tabel berikut.

  1.1 Tabel kunjugan Pasien Puskesmas Medan Sunggal Tahun Jumlah Pencabutan Penambalan Penambalan kunjugan Gigi Permanen Sementara Amalgan

  2011 2716 1663

  10

  22 2012 2946 1778

  20

  45 2013 3011 1895

  33 Sudah Ditiadakan

  2014(s/d 2975 1886

  39 Sudah November)

  Ditiadakan Melalui data tersebut diperoleh kunjungan pencabutan gigi permanen, penambalan sementara, penambalan amalgam. Sisa kunjugan dari data diatas berupa kunjugan ulang pasien, pemberian resep, cek up, pengambilan gigi palsu, konsultasi, meminta pengklaiman dll.

  Melalui data tersebut dapat dilihat bahwah hampir setengah dari jumlah kunjugan pasien tiap tahunnya berupa tindakan pencabutan gigi permanen, tidak ada kunjungan lain seperti pembersihan karang gigi dan penambalan gigi fissure silent untuk mencengah lubang gigi terjadi. Menurut petugas kesehatan puskesmas masyarakat kurang peduli akan kesehatan gigi sehingga datang berkunjung dalam kondisi gigi harus dicabut.

  Berdasarkan hasil wawancara dari salah satu dokter gigi yang telah bertugas sejak 1993, Puskesmas Medan Sunggal merupakan peringkat ke-3 berdasarkan kunjugan pasien setelah Puskesmas Petisah dan Puskesmas Brayan. Menurut Dokter tersebut pasien yang datang kebanyakan diberi pelayanan pencabutan gigi. Pasien datang berkunjung bila kondisi gigi permanen sudah tinggal akar, diagnosa gangren dan mobiliti akibat abses, serta pasien yang sakit gigi diberikan resep dan tambalan sementara.

  Dalam 2 tahun terakhir puskesmas tidak menerima penambalan amalgam karena telah dilarang dan menjadi kebijakan Dinas kesehatan Kota Medan. Pasien yang ingin melakukan pembersihan karang gigi dan perawatan saluran akar tidak dapat dilayani karena prasarana tidak tersedia sehingga pasien dirujuk ke rumah sakit kunjugan pasien hanya berupa pencabutan gigi dan juga dipengaruhi sikap masyarakat yang tidak peduli dan mengerti mengenai karies gigi sehingga datang dalam kondisi gigi sudah harus dicabut.

  Berdasarkan hasil wawancara beberapa pasien yang pernah mencabut giginya, mereka tidak tahu bahwa gigi berlubang masih bisa dipertahankan dengan penambalan dan perawatan saluran akar. Mereka berpendapat bahwa puskesmas tersebut hanya memiliki tambalan warna hitam ( amalgam) sehingga nilai estetikanya kurang dan berbahaya bagi kesehatan, sementara bila menambal ke dokter gigi swasta mahal. Pendapat lain bahwa gigi mereka yang berlubang bila rajin dibersihkan dengan cara sikat gigi maka akan sembuh. Pasien tidak mengetahui bahwa lubang gigi akan semakin besar dan dalam seiring waktu jika mereka tidak melakukan pengobatan. Pasien datang berkunjung ke puskesmas sudah dalam kondisi sakit gigi dan tinggal sisa akar gigi.

  Kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya kunjungan ke dokter gigi dan pukesmas masih saja kurang. Dengan kata lain, kesadaran akan pencegahan pada sakit gigi masih kurang terutama bagi masyarakat menengah kebawah. Umumnya pasien tidak memeriksakan gigi mereka karena alasan ekonomi atau sikap kepedulian yang rendah, sehingga penyakit pulpa dan periodontal sudah berada dalam kondisi lanjut. Kondisi ini masih dapat diobati melalui perawatan saluran akar tetapi perawatan ini memerlukan beberapa kali kunjugan dan biaya relative mahal, disamping itu kesanggupan kemampuan pukesmas menyediakan sarana untuk

  Masyarakat hanya berpikir untuk segera mencabut gigi jika mengalami sakit gigi. Persepsi masyrakat yang paling sering sebagai alasan memilih pencabutan gigi ialah praktis karena tidak perlu kunjugan berulang-ulang dan karena lubang gigi yang menimbulkan sakit berulang (Puspitasari,2007).

  Gigi berlubang dalam kurun waktu akan mengalami pelebaran lubang giginya karena penyebaran bakteri dan menjangkit ke gigi lainnya oleh sebab itu tidak bisa dibiarkan karena dapat mempengaruhi kesehatan tubuh. Dampak lanjut tak lansung

  peradangan

  pada pengeluaran biaya pengobatan yang mahal apabila terjadi seperti di

  , p k, i

  seluruh tubuh karena infeksi enyebaran infeksi ke jaringan luna nfeksi ke dalam tulang rahang gigi, infeksi ke otak, peradangan jantung, peradangan paru-paru.

  Penangulangan akibat gigi berlubang adalah penumpatan dan perawatan saluran akar, namun lebih praktis dilakukan pencabutan walaupun masih sangat memungkinkan untuk dipertahankan, hal ini tidak baik karena kehilangan gigi akan menyebabkan penurunan efisiensi pengunyahan yang berhubungan erat dengan masalah karies, penyakit periodontal, dan penyakit- penyakit lainnya (Uttu, 2010).

  Pemanfaatan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut berupa tindakan preventif di poligigi Puskesmas Medan Sunggal masih kurang dimana pelayanan puskesmas tersebut dominan pencabutan gigi permanen, tidak ada kunjugan lain seperti penambalan, pembersihan karang gigi. Masyarakat mau berkunjung bila sudah indikasi pencabutan sehingga belum dilakukan preventif pencabutan dan sikap tidak kepedulian masyarakat tentang kesehatan gigi (Bina Yankes DKK Medan, 2012).

  Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Analisis Pelaksanaan Pelayanan Pencabutan Gigi Di Poligigi Puskesmas Medan Sunggal Kec. Medan Sunggal Tahun 2014.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian dan latar belakang tersebut, maka yang menjadi permasalahan yang akan di bahas yaitu : Bagaimana analisis pelaksanaan pelayanan pencabutan gigi permanen di Poligigi Puskesmas Medan Sunggal dilihat dari ketersediaan dan kesiapan puskesmas melakukan pelayanan preventif dan pengetahuan pasien akan kesehatan gigi dan dampak lanjut dari kehilangan gigi akibat dicabut.

  1.3 Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui analisis pelaksanaan pelayanan yang mempengaruhi mengapa masyarakat lebih memilih melakukan tindakan pencabutan gigi : apakah faktor dari individu (ekonomi, pengetahuan) atau faktor dari puskesmas ( sarana prasarana, tenaga keseshatan, pelayanan yang tersedia, manejerial) segingga diperoleh faktor pencetus mengapa tingginya kunjugan pasien yang memilih tindakan pencabutan gigi permanen di poliggi Puskesmas Medan Sunggal.

1.4 Manfaat Penelitian

  Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Bagi Tempat Penelitian.

  Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Puskesmas Medan Sunggal untuk lebih meningkatkan pelayanan preventif seperti menyediaan sarana dan prasana poligigi sesuai standrat kesehatan puskesmas sehingga masyarakat mau berkunjung dan memanfaatkan pelayanan poligigi

  2. Manfaat Bagi Institusi Perguruan Tinggi Diharapkan hasil penelitian ini dapat sebagai bahan masukan serta dijadikan referensi bagi mahasiswa lain dalam penelitian selanjutnya.

  3. Sebagai pengembangan khasanah ilmu pengetahuan, khususnya di bidang Ilmu Administrasi dan Kebijakan serta penemuan metodelogi baru dalam lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dokumen yang terkait

Analisis Pelaksanaan Pelayanan Pencabutan Gigi Permanen Pasien Di Poligigi Puskesmas Medan Sunggal Kec. Medan Sunggal Tahun 2015

2 103 116

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Membeli Produk Orijinal Ekonomi Kreatif di Kecamatan Medan Sunggal

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Paparan Kebisingan dan Karakteristik Operator SPBU terhadap Tekanan Darah di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Bahaya pada Pekerja Bagian Workshop PT. X Medan Tahun 2015

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Gambaran Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Poli Gigi Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2015

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Dukungan Suami Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang pada Wanita Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pola Konsumsi Sarapan Pagi Murid Sekolah Dasar di SDN 060921 Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 0 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2014

0 3 8

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pelaksanaan Rujukan KIA Di Puskesmas Hamparan Perak Dan Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 1 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Puskesmas - Analisis Pelaksanaan Pelayanan Pencabutan Gigi Permanen Pasien Di Poligigi Puskesmas Medan Sunggal Kec. Medan Sunggal Tahun 2015

0 0 22