BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan - Analisis Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia TBK di Bursa Efek Indonesia

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM”, “Perseroan”, atau

  “Perusahaan”) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.

  Pada awalnya di kenal sebagai sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap atau dengan nama “JAWATAN”. Pada tahun 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel),PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Dan pada tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada tanggal 14 November 1995 di resmikan PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai nama perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.

1.SEJARAH Perkembangan PT Telkom di Indonesia

  Pada tahun 1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.

  4

  Pada Tahun 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah

  jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraphen Telephone Dienst/PTT).

  Pada tahun 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.

  Pada tahun 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).

  Pada tahun 1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara

  Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

  Pada tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi

  Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.

  Pada tahun 1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat)

  didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.

  Pada tahun 1989 Undang-undang nomor 3/1989 tentang

  Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

  Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan

  Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.

  Pada tahun 1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995.

  sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.

  Pada tahun 1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai

  diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.

  Pada tahun 1999 Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.

  Pada tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari

  PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.

  Pada tahun 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo

  melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

  Dalam meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan masyarakat, PT.Telkom telah membuka kantor- kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di berbagai regional yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia. PT. Telkom Juga mempunyai anak perusahaan seperti, Telkomsel, Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana Duta / GSD, Patrakom, Bangtelindo, PT FINNET Indonesia.

2. Visi

  Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.

3. Misi

  • Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
  • Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

  Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menunjukkan hubungan pada suatu organisasi atau perusahaan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam melaksanakan fungsi dan tugas-tugas yang dibebankan terhadap suatu posisi/jabatan tertentu untuk menjamin kelancaran kerja. Oleh karena itu, struktur organisasi dilandasi dengan adanya pembagian tugas dari tiap satuan kerja pada organisasi tersebut dan setiap pemimpin perusahaan di tuntut untuk dapat mengelola organisasi dengan baik karena perkembangan zaman yang begitu cepat, pemikiran tentang kegiatan manusia yang semakin berkembang dan meningkatkan persaiangan yang semakin tajam. Dalam keadaan seperti ini suatu organisasi memerlukan pemimpin yang berkualitas.

  Adapun struktur organisasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebagai berikut:

Gambar 2.1 Struktur Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

  Sumber : http://www.telkom.co.id/UHI/CDInteraktif2013/ID/0103_struktur.html

C. Uraian Pekerjaan

  Pada tahun 2013 kami telah melakukan beberapa perubahan menyangkut

pembidangan pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota Direksi,

sebagai berikut: 1.

  Kami merubah pembidangan divisi dari semula di bawah Direktur Enterprise & Wholesale (“EWS”) menjadi Direktur Enterprise & Business Service yang fokus pada pengembangan segmen bisnis enterprise dan small medium enterprise.

  2. Kami merubah pembidangan divisi yang semula di bawah Direktur Compliance & Risk Management (“CRM”) menjadi Direktur Wholesale & International Service yang fokus pada pengembangan segmen bisnis wholesale. Kami juga mengalihkan tugas dan wewenang pengelolaan compliance, legal dan risk management ke Head of Compliance, Risk Management & General Affairs.

  3. Kami merubah pembidangan divisi yang semula Direktur IT, Solution & Strategic Portfolio (“ITSSP”) menjadi Direktur Innovation & Strategic Portfolio yang fokus pada upaya inovasi dan pengembangan portofolio bisnis.

  4. Kami merubah pembidangan divisi yang semula Direktur NWS menjadi Direktur Network, IT & Solution yang fokus pada pengelolaan dan pendayagunakaninfrastructure, IT dan service operation & management , untuk mendukung upaya pengembangan bisnis yang sudah berjalan (established).

  5. Kami merubah pembidangan divisi yang semula Human Capital & General Affair menjadi Direktur Human Capital Management yang fokus pada pengelolaan human capital. Kami juga mengalihkan tugas dan wewenang pengelolaan supply ke Head of Compliance, Risk Management & General Affairs. Selain itu untuk mewadahi mekanisme pengelolaan parenting terhadap seluruh portfolio kami secara Group, maka telah dibentuk Board of Executive yang beranggotakan seluruh Direksi Telkom dan beberapa Chief of Business. Chief of

Business merupakan sebutan untuk posisi “senior business expert” yang ditempatkan sejajar dengan Direksi Telkom untuk melaksanakan peran sebagai penasehat dalam merumuskan keputusan-keputusan corporate level strategy, mengupayakan harmonisasi hubungan antara entitas anak dengan Telkom sebagai parent.

TABEL 2.1 Direktur Human Capital Management

  NAMA DIREKTORAT FUNGSI DAN WEWENANG

DIREKTORAT NITS Fokus pada pengelolaan infrastructure

straregy & governance, IT Straregy & Governance, and Solution serta pengelolaan pendayagunaan IT dan service operation & management, dalam rangka dukungan upaya eksploitasi bisns yang sudah mapan dan pengendalian operasional infrastruktur melalui Divisi network of Broadband Information System Center,

  12 Divisi Wireless Broadband serta Divisi

  Broadband

Direktorat ISP Fokus pada pengelolaan fungsi

Corporate Strategic Planning, Strategic Business Development, Innovation Strategy & Synergy serta pengendalian operasi unit – unit : Divisi Solution Convergence dan Innovation & Design center

  

Direktorat CONS Fokus dalam pengelolaan bisnis segmen konsumer serta pengendalian operasi Divisi Cinsumer Services Direktorat EBIS Fokus pada pengelolaan bisnis segmen enterprise & small medium enterprise serta pengelolaan Divisi Enterprise Services dan Divisi Business Services

Direktorat WINS Fokus pada pengelolaan fungsi penangan bisnis segmen wholesale dan international, serta pengendalian operasional Divisi Wholesale Services

Direktorat HCM Fokus pada manajemen SDM Perusahaan serta penyelenggaraan operasional SDM secara terpusat melalui unit Capital Center, serta pengendalian operasi unit Telkom Corporate University Center, Assessment Center Indonesia serta community Development Center

  Direktorat KEU Fokus pada pengelolaan keuangan perusahaan serta mengendalikan operasi keuangan secara terpusat melalui unit Finance, Billing & collection Center

  Sumber : http://www.telkom.co.id/UHI/CDInteraktif2013/ID/0103_struktur.html

D. Kegiatan Terkini Perusahaan

  Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua. Begitu juga pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk juga pada mempunyai visi menjadi salah satu perusahaan dengan jaringan terbesar di Indonesia. Perusahaan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat.

  Jadi kinerja terkini yang yang dijalankan perusahaan sesuai dengan visi dan misinya dan disesuaikan dengan strategi perusahaan yaitu :

  1. Mengoptimalkan layanan POTS dan memperkuat infrastruktur broadband.

  

2. Mengkonsolidasikan dan mengembangkan bisnis sambungan telepon

  nirkabel tidak bergerak/Fixed Wireless Access (“FWA”) serta mengelola portofolio nirkabel.

  3. Mengintegrasikan Solusi Ekosistem Telkom Group.

  4. Berinvestasi di layanan Teknologi Informasi (TI).

  5. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.

  6. Berinvestasi pada peluang bisnis wholesale dan internasional yang strategis.

  7. Berinvestasi pada peluang domestik yang strategis dengan mengoptimalkan penggunaan aset yang dimiliki.

  8. Mengintegrasikan Next Generation Network(“NGN”) dan Operational support system ,Business support system, Customer support system and Enterprise relations management (“OBCE”).

  9. Menyelaraskan struktur bisnis dengan pengelolaan portofolio.

  10. Melakukan transformasi budaya Perusahaan.