Kewenangan Pengujian Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

  

KEWENANGAN PENGUJIAN KETETAPAN MAJELIS

PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Hukum Universitas Sumatera Utara

  

OLEH:

TRI YANTO YEREMIA S

NIM : 110200131

  DEPARTEMEN HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa buat setiap kasih, penyertaan, hikmat, perlindungan, bahkan karya keselamatan yang telah Dia berikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan setiap proses perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Bahkan terpujilah Allah sumber pertolongan yang sejati bagi penulis dalam menyelesaikan Skripsi yang berjudul “KEWENANGAN PENGUJIAN KETETAPAN MAJELIS

  PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA”.

  Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dukungan, semangat, serta doa-doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan diri di hadapan Allah, dan rendah hati dihadapan manusia, penulis patut mengucapkan terimaksasih kepada: 1.

  Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum , selaku dosen dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  2. Bapak Prof. DR. Budiman Ginting SH, M. Hum, selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  3. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH, MH, DFM, selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  4. Bapak Dr. O.K Saidin SH, M.Hum, selaku Wakil Dekan III, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  5. Bapak Dr. Faisal Akbar, SH, M.Hum, selaku Kepala Departemen Hukum Tata Negara.

  6. Bapak Drs. Nazaruddin SH, M.A, selaku Dosen Pembimbing I, atas ilmu, nasihat, saran, dan bimbingan kepada penulis baik semasa pengerjaan skripsi maupun masa-masa perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumater Utara.

  7. Bapak M. Yusrin Nazief SH, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II, atas ilmu, nasihat, saran, dan bimbingan kepada penulis baik semasa pengerjaan skripsi maupun masa-masa perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  8. Bapak Aswar Mahyuzar SH, selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis semasa perkuliahan.

  9. Bapak dan Ibu Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Bapak dan Ibu Dosen, selaku staff pengajar serta administrasi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  10. Among (Bapak) dan Inong (Mama), L. Siagian dan J. Br. Pardede yang sangat penulis kasihi, terimakaih buat setiap kasih sayang yang kalian berikan. Buat setiap tetesan keringat perjuangan yang telah kalian berikan untuk mendidik dan memperjuangkan pendidikan anak-anak mu. Kiranya kasih setia Tuhan yang tidak pernah berkesudahan melimpahi kita semua.

  11. Buat saudara-saudari ku, Kakak Lestari Kristin Siagian S.Pd, Abang Roy Fransisco Siagian alias Jogi, dan Adik ku Nicki Yobel Siagian, terimakasih buat kehangatan yang kalian berikan. Terimakasih juga Buat Lae Ronny Ambarita, Keponakan ku Natasha Gracia Ambarita dan Sylvia Ambarita.

  Terimakasih juga buat keluarga besar Siagian dan Pardede atas bantuan dan perhatiannya selama proses perkuliahan.

12. Terimakasih buat Kelompok Kecil ku Letare: Bang Marupa Sianturi, Bang

  Tody Valeri Marpaung, Nathan Romlen Lumban Raja, Ferdinand Patar Wisuda, Jessica Grace Simanjuntak dan Samuel Aritonang. Terimakasih buat Egritha Tampubolon dan Sheren. Terimakasih juga kepada seluruh teman-teman UKM KMK USU UP FH, terkhusus teman-teman 2011, Sarah Nova Siagian, Hari Tama Simanjuntak, Frans Joshua Sinuhaji, Tulus Pardamean Nababan, Kristy Amalia Pasaribu, Ari Pareme Simanulang, Ibreina Saulisa, Margaretha Sianturi, Erma Pasaribu, Juanda Tampubolon, Hengki Simanjuntak, Reta Manik, Poltak Sijabat, Sapta Agung Tobing, Dina, Jhon Purba, Eko Nainggolan, Frimanda Ginting, Holy Apriliani, Gracia Manurung, Sri Nita Pagit, Kristina Tampubolon, Rolinta Sinaga, Maruli Sinaga, Betari Ginting, dan lain-lain.

  13. Terimakasih untuk Meriam Debating Club (MDC) FH-USU yang mengajarkan ku banyak hal tentang dunia kompetisi. Semoga MDC semakin berjaya dan terus memperjuangkan nama baik Almamater kita FH-USU. Terimakasih buat, Senior Coach MDC, Kak Dorthy, Kak Riswendang, Kak Fika, Kak Lusiana, Bang Sahat, Bang Yudha, Kak Utami, Kak Revani, Bang Reza, Kak Rahmaeni, Kak Arija, Kak Martha, Kak Heny, Kak Dina, Kak Kiki, Bang Rahmad. Terimakasih buat rekan- rekan Coach: Natasya Rehulina Bangun, Ika Khairunisa Simanjuntak, Maslon Ambarita, Saidesi Maysela. Terimakasih buat adik-adiku Canoners: Yola, Saidibot, Putri, Amalia, X- Jessie, Carlos, Octry, Esther, Efraim, Anggie, Egritha, Nuraini, Laila, Haris, Sarai, Irvin, Endah, Luciana, Elyas, Bona, Khairin. Rekan-rekan delegasi FH-USU untuk The

  3rd Bussines Law Competition (BLC) 2012 FH-UI: Kak Martha dan Kak

  Arija, serta delegasi FH-USU untuk Padjadjaran Law Fair (PLF) Unpad 2013: Bang Reza Winata dan Maslon Ambarita.

  14. Terimakasih kepada rekan-rekan pelayan Tuhan, Tim Kebaktian Minggu Sore (TKMS) HKBP P.Simalingkar. Semoga kita tetap se-visi di dalam kasih Tuhan, dan semakin mencintai Pribadi yang kita layani. Terimakasih buat BPH 2014-2015 Daniel Simanjuntak, Kak Nenes Simatupang, dan Lowria Napitupulu. Terimakasih juga buat Bang Simon, Bang Damos, Bang Anes, Bang Jo, Bang Acto, Erwin, Febri, Kak Tuti, Kak Resta, Kak Eva, Kak Elies, Kak Septi, Sari, Kak Naumi, Kak Reni, Astrid, Kak Esra, Novita, Tioma.

  15. Terimakasih buat Pidungs: Kak Evi, Kak Emma, Kak, Deni, Kak Tari, Kak Gio, Kak Zebua, Kak Astry, Kak Jelita, Kak Tina. Terimakasih juga buat sahabatnya pidungs Bang Deffid, Bang Paul. Terimakasih buat semangat, senyuman yang tulus, candaan, motivasi, yang selalu kalian berikan. Semoga Pidungs semakin diberkati untuk menjadi berkat.

  Terimakasih juga buat Adik Pahala Sihombing, Adik Wilfrid Tobing tetap semangat dalam pelayanan mu kepada Tuhan.

  16. Terimakasih kepada abangda Januari Sihotang atas bantuan dan masukkannya selama proses pengerjaan Skripsi. Sehingga saya merasa sangat terbantu dalam menulis Skripsi saya.

  17. Terimakasih buat adik-adik Koor Natal FH-USU 2014. Terkhusus buat adik-adik ku Ruth Sesilya, Elyas Franklin Hasiholan Simanjuntak, Mulana Bona Manik, Rigta Ginting, Saul Purba, Bungaran Kevin Sinambela, Oynike Marpaung, Kristian Hutapea, Yeni Febrina, David, Elia Silitonga, Tioneni, Ninir Siagian, Yunita Siagian, dan lain-lain.

  18. Terimakasih kepada teman-teman seperjuangan, Ibnu, Fito, Rivai, Andri, Firman, Natasya, Nida, Nurul Fatimah, Grace, Fitty, Azaria, Dinda, Andreas, Murni, Sarabjit Singh Serta rekan-rekan Grup C 2011.

  19. Terimakasih buat rekan-rekan Gemar Belajar, terkhusus abang, kakak, teman-teman, adik-adik angkatan 2008-2015. Terimakasih untuk pembelajaran, perjuangan, kerjasama, senyuman yang kalian berikan.

  20. Terimakasih kepada rekan-rekan Klinis Perdata, Klinis Pidana, Klinis PTUN.

  Penulis menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan masukan dan saran yang membangun untuk penyempurnaan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas khusunya mahasiswa hukum tata negera dan memberikan kontribusi bagi perkembangan hukum tata negara Indonesia.

  Medan, 31 Maret 2015 Penulis

  

DAFTAR ISI

  KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ABSTRAK

  BAB I PENDAHULUAN……………………..………………………………. …1 A. Latar Belakang………………………………………………...........…1 B. Rumusan Masalah…………………………………………................13 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan.............................................................13 D. Keaslian Penulisan………………………………………...................14 E. Tinjauan Kepustakaan……………………………………..................15 F. Metode Penulisan…………………………………………….............40 G. Sistematika Penulisan………………………………….…..................44 BAB II MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEBELUM DAN SESUDAH PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945……..45 A. Majelis Permusyawaratan Rakyat Sebelum Perubahan Undang- Undang Dasar 1945 .............................................................................45 B. Majelis Permusyawaratan Rakyat Sesudah Perubahan Undang-Undang 1945......................................................................................................64

  BAB III KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT DALAM HIRARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ……………76 A. TAP MPRS No. XX/MPRS/1966........................................................76 B. TAP MPR No. III/MPR/2000..............................................................79 C. Undang-Undang No. 10 Tahun 2004...................................................82

  D.

  Undang-Undang No 12 Tahun 2011....................................................83 BAB

  IV KEWENANGAN PENGUJIAN KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT.....................................................90 A.

  Lembaga Negara yang Berwenang Melakukan Pengujian Peraturan Perundang-Undangan Berdasarkan Pasal 24 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ...................................................................90 B. Kewenangan Pengujian TAP MPR.............................................................104

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................127 A. Kesimpulan...................................................................................................127 B. Saran.............................................................................................................127

  

ABSTRAK

  • *Nazaruddin **Yusrin
    • ***Tri Yanto Yeremia S

  Perubahan UUD 1945 telah menghantar Indonesia kepada perubahan tatanan sistem ketatanegraan dan kelembagaan negara, termasuk didalamnya kedudukan dan fungsi MPR. MPR yang semula sebagai lembaga tertinggi negara yang menjalankan sepenuhnya kedaulatan rakyat, kini telah berganti menjadi lembaga tinggi negara yang masih mengemban kedaulatan rakyat, akan tetapi tidak sepenuhnya diberikan kepada MPR, sehingga kedudukannya sejajar dengan lembaga negara lainnya yg diatur dalam UUD NRI Tahun 1945. Kewenangan MPR yang semula menetapkan Garis-garis besar dari pada haluan negara yang dituangkan dalam bentuk Ketetapan, kini telah dihapuskan. Sebab MPR tidak memiliki kewenangan untuk membentuk Garis-garis besar dari pada haluan negara. Sehingga MPR diperintahkan untuk melakukan Pengujian terhadap TAP MPR/S berdasarkan Pasal I Aturan Tambahan UUD NRI Tahun 1945. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh MPR masih ada TAP MPR/S yang mengikat dan berlaku umum. Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 mengakui adanya Ketetapan yang masih berlaku secara umum sehingga dimasukkan ke dalam hirarki peraturan perundang-undangan. Dan secara teoritis suatu norma tidak boleh bertentangan dengan norma yang ada diatasnya. Maka dibutuhkanlah mekanisme pengujian terhadap peraturan perundang-undangan termasuk TAP MPR.

  Yang akan dibahas dalam Skripsi ini adalah kedudukan MPR dalam UUD sebelum dan sesudah perubahan di Indonesia dan dampaknya, serta bagaimana kedudukan TAP MPR/S dalam sejarah peraturan perundang-undangan.

  Puncak dari penulisan Skripsi ini adalah bagaimanakah apabila TAP MPR/S bertentangan dengan norma yang ada diatasnya yakni UUD NRI Tahun 1945, lembaga negara mana yang berwenang melakukan pengujian. Sebab hingga saat ini belum ada lembaga negara yang berwenang menguji TAP MPR/S. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif dengan teknik pengumpulan data library Research (studi kepustakaan).

  Berdasarkan hasil penelitian, hingga saat ini belum ada mekanisme yang mengatur mengenai pengujian TAP MPR/S. Padahal masih ada TAP MPR/S yang berlaku dan mengikat secara umum. Sehingga dibutuhkan adanya pengaturan mengenai pengujian TAP MPR oleh suatu lembaga negara untuk menjaga/melindungi bahkan mengawal hak asasi warga negara dari pelanggaran hak asasi oleh karena berlakukunya Ketetapan ini. Maka, Mahkamah Konstitusi yang semangat awal pembentukannya sebagai pengawal kontitusi, pengawal hak asasi, dan penafsir konstitusi memiliki peluang melakukan pengujian TAP MPR.

  • ) Dosen Pembimbing I **) Dosen Pembimbing II
    • ) Mahasiswa Fakultas Hukum USU Kata Kunci: Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Pengujian, Kewenangan.