Sistem Informasi Teknologi Pra Panen Di Kabupaten Deli Serdang

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah singkat Kabupaten Deli Serdang

  Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 Kabupaten Deli Serdang yang dikenal sekarang ini dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (Kesultanan) yaitu Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan.

  Kabupaten Deli dan Serdang ditetapkan menjadi Daerah Otonom sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1984 tentang Undang-Undang Pokok- Pokok Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 7 Darurat Tahun 1965. Hari jadi Kabupaten Deli Serdang ditetapkan tanggal 1 Juli 1946.

  Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1984, ibu kota Kabupaten Deli Serdang dipindahkan dari Kota Medan ke Lubuk Pakam dengan lokasi perkantoran di Tanjung Garbus yang diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara tanggal 23 Desember 1986.

  Sesuai dengan dikeluarkan UU Nomor 36 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003, Kabupaten Deli Serdang telah dimekarkan menjadi dua wilayah yakni Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai, secara administratif Pemerintah Kabupaten Deli Serdang kini terdiri atas 22 Kecamatan yang di dalamnya terdapat 14 Kelurahan dan 380 Desa.

  Pada tahun 2010 produksi padi sawah di Deli Serdang mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2009 yaitu sekitar 13,42 persen. Produksi padi sawah mencapai 442.645 ton dengan rata-rata produksi 52,15 kw/ha. Untuk padi ladang produksi pada tahun 2010 sebesar 748 ton yang berartimengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun 2009 yang produksinya sebesar 2.026 ton atau sekitar 63,08 persen. Produksi jagung di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2010 adalah sebesar 71.085 ton atau turun sebesar 15,29 persen dibandingkan tahun 2009 sebesar 83.917 ton.

  Untuk tanaman bahan makanan lainnya seperti kacang kedelai dan kacang hijau pada tahun 2010 mengalami penurunan produksi, sedangkan kacang tanah dan ubi jalar rata-rata produksinya meningkat dibandingkan tahun 2009. Jenis tanaman sayur-sayuran yang paling banyak dipanen di Deli Serdang adalah ketimun, cabai, terong dan sawi/petai (BPS, 2012).

  Padi

  Dilihat dari sejarahnya, padi yang termasuk genus OrngyzaL.padi memiliki lebih kurang 25 spesies yang tersebar di daerah tropic dan daerah subtropika seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Berbeda halnya dengan di Indonesia pada mulanya tanaman padi di usahakan di daerah tanah kering dengan sistem ladang, tanpa pengairan dimana hal ini dilakukan pula di negara-negara lain (AKK, 1992).

  Padi banyak diusahakan atau lebih tepatnya di budidayakan di daerah dataran rendah, meskipun pertama kali padi banyak diusahakan di tempat-tempat yang tinggi dengan cara berteras-teras. Padi yang dapat diusahakan pada daerah tropis adalah jenis Indica, sedangnkan pada daerah subtropika adalah Japonica (AKK, 1992).

  Padi yang mempunyai nama botani Oryza sativa dengan nama local yaitu

  

paddy , dapat kita bedakan menjadi dua kelas, yaitu padi kering yang tumbuh didataran tinggi tidak memerlukan airdan padi sawah yang memerlukan air menggenang.Padi yang sekarang banyak mengalami perubahan, perubahan tersebut dapat kita lihat pada morfologinya, tetapi segi fisiologisnya juga berubah. Perubahan ini meliputi jumlah daun, menjadi lebih banyak.Daun berubah menjadi lebih panjang, lebih besar dan lebih tebal. Jumlah anakan pada padi tersebut juga makin banyak, sedangkan perubahan fisiologisnya antara lain, laju pertumbuhan tanamana jadi lebih cepat, demikian pulan laju pertumbuhan bibitnya, dormansi biji juga semakin pendek. Padi adalah tanaman semusim dimana biasanya berumur pendek, kurang dari satu tahun dan hanya satu kali berproduksi, setelah berproduksi akan mati (AKK, 1992).

   

  Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivisi : Spermathophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Subkelas : Commelinidae Ordo : Poales Famili : Poaceae Genus : Oryza Spesies : Oryza sativa L.

  (Cakmus, 2012).

  Adapun padi kering dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : 1. Padi kering yang ditanam pada tanah hutan yang baru dibuka atau disebut padi ladang.

  2. Padi kering yang ditanam pada tanah tegalan atau disebut padi tegalan 3.

  Padi kering yang ditanam pada tanah tegalan , tetapi setelah ada hujan, maka tanaman tersebut digenangi air seperti padi sawah atau disebut padi gogo rancah. (Sugeng, 1998).

  Jagung

  Jagung berasal dari daratan Amerika dan sangatberkembang pada daerah Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.Akhirnya jagung berkembang di Spanyol, Portugis dan Afrika bagian utara. Partuda abad keenam belas menyebar ke india dan cina (Suprapto, 1999).

  Di Indonesia jagung sendiri dibawa oleh orang Spanyol dan Portugis pada masa penjajahan sekitar empat ratus tahun yang lalu.Setelah masuknya jagung, jagung sendiri menjadi tanaman penting kedua setelah padi. Golongan jagung yang terdapat di Indonesia ada empat macam, yaitu:

  1. Zea mays indentata Sturt Disebut sebagai jagung gigi kuda, sedikit ditanam di Indonesia karena kurang tahan hama bubuk.

  2. Zea mays indurate Sturt, atau jagung mutiara Banyak ditanam di Indonesia, jenis agak tahan hama bubuk.

  3. Zea mays saccharata Sturt Jagung manis ini masih kurang popular di Indonesia 4. Zea mays everta Sturt

  Jagung berondong, dapat dibuat berondong, jagung cukup mengandung gizi dan serat kasar, sehingga memadai untuk dijadikan makanan pokok sebagai pengganti beras atau dicampur dengan beras. Varietas jagung dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain:

  1. Varietas yang berumur dalam, di mana umur panen lebih dari 100 hari.

  2. Varietas yang umur sedang, di mana umur panen antara 85-100 hari.

  3. Varietas yang berumur genjah, dimana umur dari tanaman sampai panen kurang dari 85 hari (Suprapto, 1999).

  4. Jagung dataran rendah, yang dapat menghasilkan dengan baik apabila ditanam di dataran rendah atau dataran di bawah 800 m dpl.

  5. Jagung dataran tinggi, yang dapat memberikan hasil baik kalau ditanam di dataran tinggi atau di atas 800 m dpl.

  Kingdom : Plantae( tumbuh-tumbuhan ) Subkingdom : Tracheobionta Superdivisi : Angiospermae( tumbuhantertutup ) Divisi : Spermatophyta( tumbuhan berbiji ) Kelas : Monocotyledone ( berkeping satu) Subkelas : Commelinidae Ordo : Graminae ( rumput-rumputan ) Famili : Graminaceae Genus : Zea Spesies : Zea mays L.

  (Budiman,2011 )

  Teknologi Pra Panen Padi

  Penanganan pra panen merupakan kegiatan dari benih padi hingga menghasilkan produk padi siap panen, dengan demikian, kegiatan penanganan pra panen padi meliputi pembibitan, pengolahan tanah, penanaman dan pemeliharaan.

  Pembibitan

  Sebelum ditanam tanaman padi harus disemaikan dahulu, persemaian harus disiapkan dan dikerjakan dengan baik, maksudnya agar diperoleh bibit yang baik sehingga pertumbuhanya akan baik pula, yang harus diperhatikan dalam pembuatan persemaian adalah memilih tempat persemaian dan mengerjakan tanah untuk persemaian. tanah persemaian harus mulai dikerjakan kurang lebih 50 hari sebelum penanaman.

  Pengolahan Tanah

  Pengolahan tanah dapat dilakukan 2 macam cara yaitu dengan cara tradisional dan modern. Pengolahan sawah dengan cara tradisional yaitu menggunakan alat-alat sederhana seperti sabit, cangkul, bajak, garu. Pengolahan tanah sawah dengan cara modern yaitu dilakukan dengan mesin yaitu traktor.

  Traktor yang digunakan dalam pengolahan tanah ini adalah traktor roda atau traktor tangan (gambar1), yang pada umumnya digunakan pada lahan yang tidak terlalu luas dan banyak digunakan petani di Indonesia, karena dapat berputar dengan tajam atau dalam lintasan berputar yang sempit. Sedangkan alat tradisional yang digunakan pada pengolahan tanah adalah Garu yang merupakan alat pengolahan ke dua setelah bajak, Garu berfungsi untuk untuk meratakan dan menghaluskan tanah sesudah pembajakan, meratakan tanah dan memecahkan bongkahan-bongkahan tanah dan mengaduk tanah. Adapun tiga jenis garu yaitu garu piringan, garu gigi paku dan garu gigi pegas,dan garu yang digunakan adalah tipe garu gigi paku yang umumnya digunakan (gambar2), danbajak, Bajak merupakan alat pengolahan tanah pertama, berdasarkan bentuk dankegunaannya, secara garis besar bajak dibedakan atas beberapa jenis, yaitu:Bajak singkal (mold

  board plow ), bajak piringan (disk plow), bajak rotari atau bajak putar (rotary

plow ), bajak pahat (chisel plow), bajak tanah bawah (sub soil plow)dan yang

  digunakan adalah bajak piringan (gambar 3), kemudian Cangkul yang berfungsi untuk mencangkul tanah (gambar 4).

   

  Gambar 1.Traktor tangan (Wikipedia, 2012)

   

  Gambar 2. Garu gigi paku (Wikipedia, 2012)

   

  Gambar 3. Bajak (Wikipedia, 2012) Gambar 4. Cangkul (Wikipedia, 2012)

   

  Adapun tujuan umum dari pengolahan tanah adalah sebagai berikut: 1. Untuk memperbaiki pertanian pertanian dengan penggemburan tanah yang lebih baik.

  2. Untuk mengawetkan lengas tanah dengan penggarapan tanah dalam musim panas untuk membunuh gulma dan mengurangi penguapan

  3. Untuk memotong-motong sisa tanaman yang tertinggal 4.

  Untuk memecah bongkahan tanah sehingga menetapkan tanah dalam kondisiyang lebih baik untuk penyebaran perkecambahan biji.

  5. Untuk membinasakan gulma pada lahan yang berokkan.

  Penanaman

  Pekerjaaan penanaman di dahului dengan pekerjaan pencabutan bibit di persemaian. Bibit yang akan dicabut adalah bibit yang sudah berumur 25-40 hari.

  Adapun alat penanaman yang digunakan untuk menanam padi adalah seperti pada gambar 5.

  Gambar 5. Alat Penanam padi (Wikipedia, 2012)

    Pemeliharaan

  Pekerjaan–pekerjaan pemeliharaan tanaman padi meliputi pengairan, penyiangan, pemupukan, pemberantasan hama/penyakit.

  1. Pengairan Pembagian air dialirkaan melalui pintu air yang diatur oleh dinas pengairan setempat, sesuai jadwal yang telah ada.

  2. Penyiangan Penyiangan biasanya dilakukan 2 kali, yang pertama setelah padi berumur 3 minggu, yang kedua setelah padi berumur 6 minggu. Penyiangan dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul

  3. Pemupukan Pemupukan bertujuan untuk menambah zat-zat dan unsur-unsur makana yang dibutuhkan tumbuh-tumbuhan di dalam tanah.

  4. Pemberantasan hama/penyakit Pemberantasan hama pada padi biasanya menggunakan alat penyemprot padi dengan menggunakan DDT.

  (Sugeng, 1998).

  Teknologi Pra Panen jagung

  Tujuan penggunaan alat mesin pertanian dengan sumber tenaga mekanis (mekanisasi pertanian)adalah : a. mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi tenaga manusia b. mengurangi kerusakan produksi pertanian c. menurunkan ongkos produksi d. menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi e. meningkatkan taraf hidup petani f. memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsistem (tipe pertanian kebutuhan keluarga) menjadi tipe pertanian komersil (commercial

  farming ) g.

  mempercepat transisi bentuk ekonomi Indonesia dari sifat agraris menjadi sifat menjadi sifat industri dan dapat mendorong tahap tinggal landas.

  Tujuan tersebut di atas dicapai apabila penggunaan dan pemilihan alat mesin pertanian tepat dan benar, tetapi apabila pemilihan dan penggunaannya tidak tepat hal sebaliknya yang akan terjadi (Rizaldi, 2006).

  Sistem Informasi Secara Umum

  Teknologi Informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan telekomunikasi.Penjelas atas dua teknologi yang mendasari teknologi informasi adalah sebagai berikut: 1.

Teknologi Komputer

  Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, komputer adalah mesin serbaguna yang dapat dikontrol oleh program digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga komputer dapat melakukan tindakan sesuai yang dikehendaki pembuatnya. Data adalah bahan mentah bagi komputer yang dapat berupa angka maupun gambar sedangkan informasi adalah bentuk data yang diolah sehingga dapat menjadi bahan yang berguna untuk pengambilan keputusan.

  Teknologi telekomunikasi atau bisa juga disebut teknologi komunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh yaitu termasuk telepon, televisi dan radio. (Kadir dan Triwahyuni, 2003). Ada dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem lebih menekankan pada prosedur mendefenisikan sistem sebagai berikut: suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefenisikan sistem sebagai berikut: sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Paulus dkk, 2005).

  Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam suatu organisasi, digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan.Sehubungan dengan hal itu, informasi haruslah berkualitas. Menurut Burch dan Grudnitski (1989), kualitas informasi ditentukan oleh tiga faktor, yaitu:

  1. relevansi 2. tepat waktu 3. akurasi

  Akurasi berarti bahwa informasi bebas dari kesalahan. Relevansi berarti bahwa informasi benar-benar berguna bagi suatu tindakan keputusan yang dilakukan oleh seseorang. Tepat waktu berarti bahwa informasi datang pada saat dibutuhkan sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

  Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi (Kadir dan Triwahyuni, 2005).

  Pendekatan komponen merupakan pendekatan yang relatif baik digunakan untuk menjelaskan suatu sistem informasi.Akan tetapi, penggunaan pendekatan komponen ini mempunyai kelemahan.Kelemahan penggunaan pendekatan ini adalah jika komponen-komponen dari sistem tidak dapat diidentifikasi dengan jelas. Satu komponen saja tidak teridentifikasi, maka akan gagal untuk menggambarkan sistem itu dengan baik dan sistem tersebut tidak akan mencapai

  Komponen Sistem Informasi

  Adapun yang dimaksud dengan sistem teknologi informasi adalah sistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi dan komponen utama sistem teknologi informasi berupa : 1.

  Perangkat Keras ( Hardware) 2. Perangkat lunak ( Software) 3.

Operator/ Orang ( Brainware)

  komponen ini menjadi kunci keberhasilan sistem teknologi informasi, tanpa andil komponen ini sistem teknologi informasi tidak berguna sama sekali.

  (Kadir dan Triwahyuni, 2005).

  Kegunaan dari sistem informasi adalah untuk melakukan siklus pengolahan data. Untuk melakukan siklus ini, maka sebagai suatu sistem diperlukan komponen-komponen tertentu. Siklus ini disebut dengan nama silkus informasi (information life cycle)

  Data Diolah Informasi

  INPUT MODEL OUTPUT Gambar 6. Siklus Pengolahan Data

  Dari Gambar diatas menunjukan bahwa untuk melakukan siklus pengolahan data diperlukan tiga buah komponen, yaitu komponen input, komponen model dan komponen output. Oleh karena itu, sistem informasi yang juga melakukan proses pengolahan data juga akan membutuhkan tiga komponen ini (Jogiyanto, 2003).

  Data yang belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut, karena tidak semua data yang diperoleh langsung diolah.Pada umumnya, data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap saat dapat diambil untuk diolah dalam bentuk basis data (database). Data yang ada di basis data ini yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan informasi. Siklus pengolahan data yang dikembangkan ini disebut dengan extended data processing life cycle

  Data Diolah Informasi

  INPUT MODEL OUTPUT BASIS DATA Gambar 7. Siklus Pengolahan Data yang Dikembangkan

   

  Dari Gambar diatas, menunjukan bahwa untuk melakukan pengolahan data, maka diperlukan tambahan sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data.Dengan demikian, sekarang bertambah sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data (Jogiyanto, 2003).

  Pertanyaanya sekarangapakah keempat komponen ini cukup untuk membentuk suatu sistem informasi dalam mencapai tujuanya. Oleh karena itu, perlu diuji apakah tujuan dari sistem informasi, yaitu menghasilkan informasi yang berguna dapat dicapai dan atau Informasi yang relevan (relevance) dapat dicapai dengan komponen model ( Jogiyanto,2003 ).

  Informasi yang tepat waktu (timeliness) dapat dicapai dengan komponen teknologi. Komponen teknologi sistem komputer mempercepat proses pengolahan data dan komponen teknologi telekomunikasi mempercepat proses transmisi data, sehingga membuat informasi dapat disajikan tepat waktunya (Jogiyanto, 2003).

  Informasi yang akurat (accurate) dapat dicapai dengan komponen kontrol. Komponen kontrol atau pengendalian akan menjaga sistem informasi dari kesalahan-kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja. Komponen kontrol membuat sistem informasi menghasilkan informasi yang akurat (Jogiyanto, 2003).

  Dengan demikian, sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen basis data dan komponen kontrol atau komponen pengendalian. Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak akan melakukan fungsinya. Komponen-komponen dari sistem ini dapat digambarkan sebagai berikut ini:

    Data Diolah Informasi

  INPUT MODEL OUTPUT TEKNOLOGI BASIS   DATA   KONTROL  

  Gambar 8. Komponen dari Sistem Informasi (Jogiyanto, 2003). Organisasi yang menggunakan sistem informasi ini untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya, dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka, begitu juga perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia (Ladjamudin, 2005).

  Jenis Sistem Informasi

  Sistem informasi yang digunakan untuk menyediakan informasi bagi pemakai di suatu organisasi dapat dibedakan menurut dukungan terhadap berbagai level manajemen maupun area fungsional (departemen). Menurut dukungan terhadap level manajemen, terdapat jenis sistem informasi yang dinamakan TPS

  

(Transaction Processing System) . MIS (Management Information System), DSS

(Decision Support System), EIS (Executive Information System), OAS (Office

Automation System) , GSS (Group Support System), dan ISS (Intelligent Support

System) (Kadir A dan Triwahyuni, 2005).

  Sistem Informasi Berbasis Komputer

  Salah satu perbedaan yangmendasar dalamaplikasi sistem informasi yang berbasis computer ini adalah adanya perbedaan batch processing dan on-line

  

processing . Pada tahap awal perkembangan komputer, semua pemrosesan

  komputer berdasarkan batch-nya.Organisasi mengumpulkan tumpukan transaksi lalu diolah pada suatu waktu.Kelemahan pemrosesan batch ini adalah kelambanan mengetahui posisi persediaan barang. Dengan berkembangnya teknologi, muncul pemrosesan on-line dengan maksud menghindari kelambatan waktu dalam pemrosesan batch, Dengan sistem on-line,setiap transaksi dimasukkan langsung ke komputer ketika terjadi transaksi (Husein dan Wibowo, 2000).

  Perangkat keras komputer terdiri dari input device, output device dan dikombinasikan dengan CPU yang dapat membaca data input dan memasukkan ke dalam sistem komputer untuk menghasilkan informasi yang diperlukan.

  Hardware tidak berguna apa-apa kecuali bila menggunakan program.Software

  komputer merupakan yang mendukung pemakaian peralatan komputer semakin efisien semakin efektif, Sistem informasi menggabungkan hardware dan software sehingga tujuan memakai aplikasi komputer dapat tercapai. Sistem informasi didesain agar para manajer atau operator dapat mengakses komputer untuk menghasilkan informasi dan membantu proses pengambilan keputusan (decision making) (Waluya,1997).

  Basis Data

  Basis data adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut biasanya ditunjukkan dengan kunci dari tiap-tiap file yang ada.Satu basis data menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup perusahaan, instansi.Satu Database Management Sytem (DBMS) berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan satu set program untuk mengakses data tersebut. Jadi DBMS terdiri dari basis data dan set program pengelola untuk menambah, menghapus data, mengambil dan membaca data (Kristanto, 2004)

  Adapun perbedaan penting antara basis data dengan sistem pengolahan basis data (SPBD) yaitu SPBD merupakan terjamahan dari Database

  

Management System (DBMS). Sebuah DBMS bisa kita bandingkan dengan

  OS.Keduanya adalah mesin semu (virtual machine).Setiap mesin semu mendefenisikan tipe-tipe (data), operasi-operasi (yang terkait dengan tipe-tipe tersebut), nilai-nilai, dan aturan perubahan nilai objek-objek yang sesuai dengan tipe setiap objek (Hutabarat, 2004).

  Pengolahan data bertanggung jawab atas penanganan, pengolahan, dan penyimpanan dari data dari waktu diterima sampai penyerahan hasil ke pada pemakai. Apalagi, pengolahan data bertanggung jawab atas perancangan sistem untuk menyelesaikan aktivitas mereka. Sebagai hasilnya, kendali diterapkan untuk mencegah, mengidentifikasi, dan mengoreksi human error, kegagalanhardware/software, bencana, dan kesalahan komputer (Borovits, 1984).

  SQL dan PHP Bahasa pemrograman SQL singkatan dari Structure Query Language.

  SQL merupakan bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. Standarisasi internasional terhadap SQL pertama kali dilakukan oleh ANSI (American National Standards Institution), melalui publikasi Database

  

Language SQL .Saat ini ANSI dan ISO (InternationalStandards Organization)

  merupakan dua organisasi yang membuat standarisasi terhadap SQL (Kadir A, 2003).

  PHP adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam sebuah web

  

server .Script-script PHP yang dibuat harus tersimpan dalam sebuah server dan

  dieksekusi atau diproses dalam server tersebut. Penggunaan program PHP memungkinkan sebuah website menjadi lebih interaktif dan dinamis. Data yang dikirim oleh pengunjung website/computer clientakan diolah dan disimpan dalam database web server dan bisa ditampilkan kembali apabila diakses(Madcoms, 2008).

  SQL disebut sebagai query sebenarnya kurang tepat sebab kemampuan SQL tidak terbatas hanya untuk query (memperoleh data), tetapi juga mencakup kemampuan lain seperti:

  1. Pendefinisian struktur data, 2.

  Pengubahan data, 3. Pengaturan sekuritas, dan lain-lain. (Kadir A, 2003).

  Rancang Bangun Sistem

  Ada banyak cara dalam mengembangkan sistem informasi, seperti

  

insourcing , prototyping, pemakaian paket perangkat lunak, selfsourcing, dan

outcourcing .

  1. Insourcing

  Pengembangan sistem umumnya dengan menggunakan SDLC (System

  Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. Dengan

  menggunakan SDLC ini, organisasi akan mengikuti 6 langkah penting, yang mencakup berbagai tahapan berikut yakni: perencanaan, penentuan lingkup, analisis, desain, implementasi, pemeliharaan. Pendekatan SDLC biasa disebut sebagai pengembanagan tradisional dan mempunyai kelemahan yakni pengembangan lambat dan mahal.Selain itu pemakaian akhir kurang terlibat sehingga rawan terhadap ketidakcocokan dengan yang diinginkan oleh pemakai.

  2. Prototyping Prototyping merupakan suatu pendekatan yang membuat suatu model

  yang memperlihatkan fitur-fitur suatu produk, layanan, atau sistem usulan.Modelnya dikenal dengan sebutan prototipe. Langkah dalam

  prototyping adalah sebagai berikut: mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan

  dasar pemakai, mengembangkan sebuah prototipe, menggunakan

  prototipe , memperbaiki dan meningkatkan prototipe. Kekurangan dari sistem ini tidak cocok untuk sistem yang besar dan kompleks.

  3. Pemakaian Paket Perangkat Lunak Kadangkala karena waktu yang sangat pendek terhadap tenggat waktu yang ditentukan oleh manajemen, bagian sistem informasi tidak mampu mengembangkan sendiri aplikasi yang diperlukan perusahaan.Sebagai gantinya dilakukan pembelian pake perangkat lunak, yaitu perangkat lunak yang dibuat oleh suatu vendor yang ditujukan untuk menangani masalah tertentu. Dengan menggunakan perangkat lunak seperti ini, para spesialis sistem informasi tidak perlu membuat program dan tentu saja hal ini akan menyingkat waktu tersedianya sistem informasi yang dikehendaki.

  4. Selfsourcing Alternatif lain dalam mengembangkan sistem yakni berupa selfsourcing.

  Selfsourcing adalah suatu model pengembangan dan dukungan sistem

  teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja di suatu area fungsional dalam organisasi dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini dikenal juga dengan istilah end user computing atau end user delelopment.

  5. Outsourcing

  Dewasa ini terdapat pula kecenderungan untuk mengadakan sistem informasi melalui outsourcing.Outsourcing adalah pendelegasian terhadap suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi ke pihak lain dengan jangka waktu tertentu, biaya tertentu, dan layanan tertentu. Pada prakteknya, outsourcing sistem informasi terkadang tidak hanya dalam hal pengembangan sistem, melainkan juga pada pengoperasiannya.

  (Kadir A dan Triwahyuni, 2005). Sistem dapat gagal sebab komponen dan fungsi dari sistem tidak tergambar dengan jelas dalam kaitannya dengan sasaran khusus dan tidak dilakukan pengendalian dan pengawasan dengan cukup ketat. Dalam beberapa hal, kegagalan terjadi sebab pengujian yang dilakukan belum cukup untuk mengembangkan sistem. Permasalahan ini dapat dihindarimelalui keikutsertaan pemakai dalam proses pengembangan sistem (Hutchinson dan Sawyer, 1996).