Pertemuan 14 penentuan harga transfer

PENENTUAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)

LATAR BELAKANG  MASALAH PENENTUAN HARGA TRANSFER

  

  Desentralisasi : pendelegasian kebebasan wewenang utk mengambil keputusan kpd departemen/divisi-divisi yg lebih rendah dlm suatu perusahaan.

  

  Bentuk-bentuk desentralisasi : 1) berdsr fungsi  fungsi2 pokok yg dijalankan 2) berdsr daerah  wilayah geografis 3) berdsr laba  pusat2 laba, yg didlm pusat2 laba pendelegasian wewenang berdsr fungsi.

  

  Manfaat Desentralisasi : 1) Manajer tingkat lebih rendah memiliki pengetahuan yg lebih baik tentang ruang lingkup pekerjaannya keputusan lebih tepat,

  2) Utk mempersiapkan manajer lebih bawah utk promosi, 3) manajer bawah bebas mengambil keputusan  memotivasi manajer bawah utk berprestasi

  

Kelemahan Desentralisasi : 1) Keputusan yg dibuat

kadang menguntungkan unitnya saja, shg merugikan perush. scr keseluruhan, 2) Para manajer cenderung utk memiliki sendiri unit-unit jasa yg sebenarnya akan lebih murah jika dikelola scr terpadu (terpusat), 3) Kadang-kadang biaya pengumpulan & pengolahan informasi menjadi lebih tinggi.

  Transfer brg/jasa antar pusat laba  masalah : penentuan harga transfer yg adil bg semua pihak, motivasi, pengukuran kinerja, & pencapaian tujuan perusahaan scr keseluruhan

  Masalah Penentuan Harga Transfer

  Perusahaan yg organisasinya dibagi-bagi mjd pusat- pusat laba (desentralisasi) utk menghadapi berbagai ragam pasar produk/jasa yg dihasilkan (differensiasi bisnis)  antar pusat laba dlm suatu perush. tjd transfer brg/jasa

  

  Dua pusat laba yg terlibat : divisi penjual (yg mentransfer brg/jasa) & divisi pembeli (yg menerima transfer brg/jasa dr penjual)

  

  Kinerja setiap pusat laba diukur berdsr laba, shg setiap transfer brg/jasa antar pusat laba akan berdampak thd laba masing-masing pihak yg terkait  transfer brg/jasa antar divisi merup. pendapatan bg divisi penjual & biaya bg divisi pembeli

  

Keputusan Perusahaan jika tjd transfer

brg/jasa antar pusat laba/unit :

  Keputusan Pemilihan Sumber : penentuan di mana produk hrs diproduksi, diproduksi di dlm perusahaan atau dibeli dr pemasok luar (sourching decision)

   Keputusan Penentuan Harga Transfer : Jika produk diproduksi di dlm perusahaan, pada

harga transfer berapa produk tsb ditransfer dr

pusat laba/divisi (penjual) ke divisi pembeli (transfer pricing decision)

  Konsep Harga Transfer 

  Harga Transfer adlh harga barang/jasa yg ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dlm perusahaan, meliputi semua bentuk alokasi biaya dr departemen ke departemen lain, & harga jual produk/jasa yg ditransfer antar pusat laba. Ex : biaya listrik, harga jual produk/jasa yg ditransfer antar pusat laba/divisi

  

  Dlm arti sempit, Harga Transfer adlh harga barang /jasa yg ditransfer dr pusat penghasil laba yg satu ke pusat penghasil laba yang lain (antar pusat laba) dlm perush. yg sama

  Karakteristik Harga Transfer 

  Masalah harga transfer hanya timbul jika divisi terkait diukur kinerjanya berdsr atas laba & harga transfer (berdsr nilai brg/jasa yg ditransfer) merup. unsur yg signifikan dlm membentuk biaya penuh produk yg diproduksi divisi pembeli  jika nilai brg/jasa yg ditransfer tdk signifikan tdk masalah dlm perusahaan

  

  Bg divisi penjual, harga transfer selalu mengandung unsur laba di dalamnya  harga transfer merup. pendapatan (unsur laba) sbg dasar pengukuran kinerja divisi

  

  Harga transfer merup. alat utk mempertegas divisionalisasi & diversifikasi bisnis perusahaan, & mengintegrasikan divisi yg dibentuk perusahaan  negosiasi utk menetapkan harga brg/jasa yg ditransfer antar divisi Metode Penentuan Harga Transfer

  1. Harga Transfer Atas Dasar Biaya ( Cost based transfer price)  Full Cost, Variable Cost & Activities-Based Costing Harga transfer atas dasar harga pasar (Market 2. based transfer price)

  Metode lain : Metode Negosiasi

  1.

  2. Metode Arbitrase Harga Transfer Atas Dasar Biaya

a. Atas dasar Biaya lengkap (Full

  Cost) 

  Biaya yang dipakai sebagai dasar transfer adalah semua biaya utk menghasilkan produk / jasa sd dlm keadaan siap utk ditransfer  Full Cost (Biaya tetap + biaya variabel)

  

Kelemahan : tdk ada insentif utk unit penjual utk mentransfer brg/jasa kpd unit pembeli, krn laba

unit penjual dihitung terlalu rendah, & sebaliknya laba terlalu tinggi bg unit penerima Harga Transfer Atas Dasar Biaya

b. Atas dasar Biaya Variabel (Variable

  Cost) 

  Hanya biaya-biaya Variabel yg digunakan utk menghasilkan produk/jasa sd dlm keadaan siap utk ditransfer  dasar perhitungan harga transfer

   Keunggulan : bg unit penerima, informasi yg dihasilkan lebih bermanfaat utk pengambilan keputusan jk pendek penentuan harga jual

minimum brg/jasa, krn harga berapapun diatas total

biaya variabel berarti tambahan kontribusi margin tambahan laba bg perusahaan

   Kelemahan : tdk adil bg unit pengirim, krn tdk memperhitungkan laba unit pengirim & tdk dapat menutup biaya tetap unit pengirim.

  Biaya yg digunakan sbg dasar penentuan harga transfer

  Biaya historis  biaya yg sesungguhnya dikeluarkan utk menghasilkan produk/jasa yg ditransfer (dihitung berdsr harga input/masukan pd saat beli)

  @ Biaya historis tdk baik sbg dasar penentuan harga transfer, krn kemungkinan di dlm biaya historis terkandung ketidakefisienan pd unit penjual  sulit sbg dasar pengukuran prestasi & dasar perencanaan

  

  Biaya standar  biaya yg dianggarkan  baik sbg dasar penentuan harga transfer

  

Komponen Biaya yg diperhitungkan

Full Cost Variabel Cost

   

  Biaya Variabel : Biaya Variabel : Bi Produksi Var Rp XX Bi Produksi Var Rp XX

  

Bi pemasaran Var XX Bi pemasaran Var XX

Bi adm & umum Var XX Bi adm & umum Var XX

Total Biaya Variabel Rp XX

  Biaya Tetap : Total Biaya Variabel Rp XX Bi Produksi tetap Rp XX Bi pemasaran tetap XX Bi adm & umum tetap XX Total Biaya Tetap Rp XX Total Full Cost Rp XX Contoh Soal : 

  Divisi X memproduksi suku cadang yg dpt dijual di pasar atau ditransfer ke divisi Y utk dirakit dg suku cadang lain mjd produk

yg dijual ke luar sbg produk akhir divisi Y. Harga pasar per kg

suku cadang divisi X & biaya variabel, & Contribution Margin

Divisi X, Harga pasar produk Y, & Biaya variabel Divisi Y, sbb :

  

Divisi X

Harga pasar per kg Rp 1.500 Biaya variable per kg

  700 Contribution margin per kg 800 Jumlah contribution margin untuk 20.000 kg produk Rp 16.000.000

  

Divisi Y

Harga pasar per unit Rp 1.700 Biaya var yg ditambahkan didlm divisi Y :

  Biaya perakitan Rp 500 Biaya pemasaran

  400 Jawaban : 1. Jika Divisi X beroperasi pd kapasitas penuh, artinya produk yg dijual keluar dg harga Rp 1500, pd kondisi ini divisi tdk akan dihsilkan terserap oleh pasar, maka sebaiknya suku cadang tsb Rp 1500 ini divisi Y akan mengalami kerugian sbb : membeli suku cadang tsb dr divisi X, krna pd harga suku cadang X

Divisi Y

Divisi Y : Dari Divisi X Biaya Variabel : Harga Pasar Rp 1.500 Rp 1.700 Pemasaran Rp 400 Perakitan Rp 500 900 2.400 Contribution margin (negative) 2. Jika terdapat kapasitas yg tdk terpakai di Divisi X, suku cadang - Rp 700 penuh, dg harga transfer sbb : tsb ditransfer ke divisi Y agar divisi X dpt bekerja pd kapasitas

Divisi Y

Divisi Y : Dari Divisi X Biaya Variabel : Harga Pasar Rp 700 Rp 1.700 Pemasaran Rp 400 Perakitan Rp 500 900 1.600

  pengirim.

  Mark up ditambahkan pd biaya variabel  harga transfer yg dihasilkan utk menutup biaya variabel, biaya tetap & sejumlah laba yg disetujui antara unit pengirim & unit penerima; jika ditambahkan pd biaya lengkap, harga transfer utk menutup biaya lengkap & sejumlah laba.

  Biaya var Rp xx Biaya Var Rp xx

  Biaya tetap Rp xx + Ditambah mark up Rp

  Total Biaya Lengkap Rp xx xx +

  Ditamb mark up Rp xx + Harga transfer Rp

  Harga transfer Rp XX

  XX Atau Kelemahan Metode Penentuan Harga Transfer atas dasar biaya :

  1. Harus dihitung dulu komponen biaya yg diperhitungkan,

  2. Sulit menentukan laba atau ROI (Return of Investment) yg wajar bagi unit pengirim,

  3. Tidak ada jaminan unit pengirim untuk mendapatkan laba atau ROI yg telah disetujui bersama Harga Transfer atas dasar Harga Pasar

   Harga pasar merupakan biaya kesempatan (opportunity cost) baik bagi unit pengirim & penerima  Bagi pengirim, harga pasar merup. Penghasilan yg akan dikorbankan di dlm transfer produk kpd unit penerima  Bagi penerima, harga pasar merup. biaya yg seharusnya dikeluarkan jika produk tsb dibeli dari luar 

  Penentuan harga transfer dg metode harga pasar biasanya ditetapkan dg harga pasar minus

  

Transfer antar Pusat Laba

  Kuantitas produk yg dtransfer antar divisi cukup besar  penghematan biaya bg divisi penjual, krn produksi yg besar tsb  potongan volume

   Penjual tdk mengeluarkan : biaya penjualan, komisi penjualan, biaya penagihan, dll

   Transfer yg dilakukan divisi produksi : menghilangkan biaya penggudangan.

  Contoh : Persen Harga pasar 100,0 Dikurangi : Potongan volume ……………… 1,0 Biaya penjualan ……………… 12,0 Komisi penjualan ……………… 2,0 Biaya Penagihan ……………… 0,5 Biaya Penggudangan …………….. 5,5 + Total potongan 21,0 Harga transfer ………………. 79,0 Keunggulan & Kelemahan

Metode Penentuan Harga Transfer atas dasar

harga pasar

  

Keunggulan : merupakan pengukuran yg baik thd

prestasi unit-unit yang terlibat dlm transfer tsb

  

Kelemahan : 1) Tidak semua produk mempunyai harga pasar; 2) Penghematan tdk dpt dinikmati bersama; 3) Harga pasar tdk selalu sama dg harga yg tercantum di dalam daftar harga, lebih sulit lagi jika harga pasar sangat fluktuatif Metode Negosiasi antar divisi Negosiasi antar divisi  menetapkan dasar penentuan harga transfer antar divisi (dasar : full cost/variable Cost, tipe biaya (biaya standar/historis), unsur biaya & aktiva & tarif investasi) utk menghitung laba.

  Diterapkan jika : 

  Tidak tersedia harga pasar 

  

Timbul masalah utk penentuan laba dari produk tersebut 

ketidakadilan laba antar divisi 

  Produk tersebut tidak dihasilkan pihak eksternal perusahaan Kelemahan : Bisa memakan waktu lama

  Metode Arbitrase 

  

Metode ini digunakan sbg upaya menengahi jika

timbul kebuntuan/konflik antar manajer divisi dalam negosiasi harga transfer  lembaga arbitrase, menyelesaikan masalah antar divisi dlm penentuan harga transfer, mengkaji perubahan sumber pengadaan, & mengubah aturan penentuan harga transfer.

   Sbg Arbitrasor adalah Direksi (top manajemen)