Bab 5 sistem hk perad int

  

Waktu : 6 x 45 Menit

Waktu : 6 x 45 Menit

  5.2. Menjelaskan penyebab

  Mahkamah Internasional. Internasional.

  Mahkamah

  5.3. Menghargai putusan

  5.3. Menghargai putusan

  penyelesaian oleh Mahkamah Internasional. Mahkamah Internasional.

  penyelesaian oleh

  internasional dan cara

  internasional dan cara

  tim-bulnya sengketa

  tim-bulnya sengketa

  5.2. Menjelaskan penyebab

  

(Keseluruhan KD)

(Keseluruhan KD)

  hukum dan peradilan internasional. internasional.

  hukum dan peradilan

  sistem

  sistem

  5.1. Mendeskripsikan Mendeskripsikan

  Kompetensi Dasar : Kompetensi Dasar : 5.1.

  Internasiona Internasiona l l

  Peradilan Peradilan

  Hukum dan Hukum dan

  Menganalisi s Sistem s Sistem

  Standar Standar Kompetens Kompetens i : i : 5.

5. Menganalisi

  

Waktu : 2 x 45 Menit

Waktu : 2 x 45 Menit

  

Standar Kompetensi :

Standar Kompetensi :

  

Menganalisis Sistem Hukum dan

Menganalisis Sistem Hukum dan

  Peradilan Peradilan

  

Internasional

Internasional

  Kompetensi Dasar : Kompetensi Dasar :

  5.1. Mendeskripsikan sistem

5.1. Mendeskripsikan sistem

  hukum dan peradilan

  hukum dan peradilan internasional. internasional.

  (Indikator) (Indikator) Hasil Yang Diharapkan : Hasil Yang Diharapkan :

  Menguraikan pengertian sistem hukum dan asal

  Menguraikan pengertian sistem hukum dan asal mula hukum internasional. mula hukum internasional.

  

  Menjelaskan hukum internasional dalam arti

  Menjelaskan hukum internasional dalam arti

  modern, asas-asas, sumber hukum dan subjek

  modern, asas-asas, sumber hukum dan subjek hukum internasional. hukum internasional.

  

  Mendeskripsikan hubungan hukum internasional

  

Mendeskripsikan hubungan hukum internasional

  dengan hukum nasional dan proses ratifikasi hukum

  dengan hukum nasional dan proses ratifikasi hukum internasional. internasional.

   Menganalisis tentang peradilan internasional.

  Menganalisis tentang peradilan internasional.

  Pengertian Pengertian SISTEM HUKUM SISTEM HUKUM DAN PERADILAN DAN PERADILAN

  INTERNASIONAL

  INTERNASIONAL Sistem Hk. Sistem Hk. Internasional Internasional Hk. Internasional Hk. Internasional Hukum Hukum Internasional Internasional Asal Mula Asal Mula Arti Modern Arti Modern Asas-asas Asas-asas Sumber Hukum Sumber Hukum Subjek Hukum Subjek Hukum Hub. Hukum Internasional dgn Hk. Nasional Hub. Hukum Internasional dgn Hk. Nasional Proses ratifikasi Hk. Int menjadi Hk. Nasional Proses ratifikasi Hk. Int menjadi Hk. Nasional Peradilan Internasional Peradilan Internasional

1. Sistem Hukum dan Peradilan Internasional Sistem Hukum dan Peradilan Internasional a.

  1.

  a.

  Sistem Hukum

  Sistem Hukum

  Internasional

  Internasional

Sistem hukum internasional, adalah satu kesatuan

  

Sistem hukum internasional, adalah satu kesatuan

hukum yang berlaku untuk komunitas hukum yang berlaku untuk komunitas internasional (semua negara-negara di dunia) internasional (semua negara-negara di dunia) yang harus dipatuhi dan diataati oleh setiap yang harus dipatuhi dan diataati oleh setiap negara. negara. Sistem hukum internasional juga merupakan Sistem hukum internasional juga merupakan

aturan-aturan yang telah diciptakan bersama oleh

aturan-aturan yang telah diciptakan bersama oleh

negara-negara anggota yang melintasi batas- negara-negara anggota yang melintasi batas- batas negara. batas negara. Kepatuhan terhadap sistem hukum internasional Kepatuhan terhadap sistem hukum internasional tersebut, adakalanya karena negara tersebut tersebut, adakalanya karena negara tersebut terlibat langsung dalam proses pembuatan dan terlibat langsung dalam proses pembuatan dan tidak sedikit juga yang tinggal meratifkasinya. tidak sedikit juga yang tinggal meratifkasinya.

b. Pengertian Hukum

  b. Pengertian Hukum

  Internasional

  Internasional

  

Hukum internasional (HI) adalah bagian hukum yang

  Hukum internasional (HI) adalah bagian hukum yang

mengatur aktivitas entitas berskala internasional.

mengatur aktivitas entitas berskala internasional.

  1. J.G. Starke , Hukum internasional, adalah sekumpulan hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar negara.

  

2. Wirjono Prodjodikoro , Hukum internasional, adalah hukum yang

mengatur perhubungan hukum antara berbagai bangsa di berbagai negara.

  3. Mochtar Kusumaatmadja , Hukum internasional, adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara antara :

   negara dan negara

 negara dan subjek hukum lain bukan negara atau subjek

hukum bukan negara satu sama lain.

  c.

  Inter Gentium Inter Gentium ialah hukum yang diterapkan ialah hukum yang diterapkan bagi kaula negara (orang asing), yaitu orang- bagi kaula negara (orang asing), yaitu orang- orang jajahan atau orang-orang asing. orang jajahan atau orang-orang asing. Kemudian berkembang menjadi Kemudian berkembang menjadi

  International Law International Law (Bahasa Inggis).

  Law of Nations Law of Nations atau atau

  Gens (bahasa Prancis) dan (bahasa Prancis) dan

  Droit des Gens

   (bahasa Jerman), (bahasa Jerman), Droit des

  Volkernrecht Volkernrecht

  Ius Ius

  c.

  

Ius Gentium yang kemudian berkembang menjadi

Ius Gentium yang kemudian berkembang menjadi

   (hukum antar bangsa).

  Ius Gentium (hukum antar bangsa).

  Internasional Bangsa Romawi sudah mengenal hukum Bangsa Romawi sudah mengenal hukum internasional sejak tahun 89 SM, dengan istilah internasional sejak tahun 89 SM, dengan istilah Ius Gentium

  Internasional

  Asal Mula Hukum

  Asal Mula Hukum

   (Bahasa Inggis).

  Dalam perkembangan berikutnya, pemahaman

  antar warga negara suatu negara dan warga

  negara yang lain dalam hubungan internasional

  internasional yang mengatur negara yang satu dan

  internasional yang mengatur negara yang satu dan

  , yaitu hukum

  , yaitu hukum

   Hukum Publik Internasional Hukum Publik Internasional

  antar warga negara suatu negara dan warga negara dari negara lain (antar bangsa). negara dari negara lain (antar bangsa).

  internasional yang mengatur hubungan hukum

  Dalam perkembangan berikutnya, pemahaman

  internasional yang mengatur hubungan hukum

  , yaitu hukum

  , yaitu hukum

   Hukum perdata Internasional Hukum perdata Internasional

  2 (dua) hal, yaitu :

  2 (dua) hal, yaitu :

  

tentang hukum internasional dapat dibedakan dalam

  tentang hukum internasional dapat dibedakan dalam

  negara yang lain dalam hubungan internasional (hukum antar negara). (hukum antar negara). Lanjutan ………….

  d.Hukum Internasional Dalam Arti Modern

  yang dikenal dengan nama Vienna

   atau

  internasional dan yurisprudensi yurisprudensi

  internasional dan

  pada ketentuan hukum kebiasaan

  pada ketentuan hukum kebiasaan

  Perjanjian Internasional tertulis tunduk

   Perjanjian Internasional tertulis tunduk

  .

  Convention on the Law of Treaties .

  Vienna Convention on the Law of Treaties

  yang dikenal dengan nama

  Terwujudnya Hukum Internasional yang kita

  Menghasilkan suatu perjanjian tertulis

   Menghasilkan suatu perjanjian tertulis

  hanya berlaku utk perjanjian-perjanjian antar negara. antar negara.

  hanya berlaku utk perjanjian-perjanjian

  Bahwa ruang lingkup hukum internasional

   Bahwa ruang lingkup hukum internasional

  Hukum Tertulis :

  Hukum Tertulis :

  

kenal sekarang mrp hasil konferensi di Wina

1969. 1969.

  kenal sekarang mrp hasil konferensi di Wina

  

Terwujudnya Hukum Internasional yang kita

   atau prinsip-prinsip hukum umum. prinsip-prinsip hukum umum.

  Lanjutan ………….

  Hukum Tidak Tertulis : Hukum Tidak Tertulis :

  

Masih terdapat hukum kebiasaan internasional (hukum tidak

Masih terdapat hukum kebiasaan internasional (hukum tidak

tertulis) yg ruang lingkupnya hanya utk perjanjian antar negara. tertulis) yg ruang lingkupnya hanya utk perjanjian antar negara.

  

Perjanjian-perjanjian antar negara dengan subjek hukum lain,

Perjanjian-perjanjian antar negara dengan subjek hukum lain,

ada pengaturan tersendiri seperti perjanjian antar negara dan

ada pengaturan tersendiri seperti perjanjian antar negara dan

organisasi-organisasi internasional. organisasi-organisasi internasional.

   Dalam perjanjian tidak tertulis ( Dalam perjanjian tidak tertulis (

  International Agreement Not in International Agreement Not in

  Written Form Written Form

  ), contohnya adalah Prancis (1973) mengadakan ), contohnya adalah Prancis (1973) mengadakan

percobaan nuklir di Atol Aruboa yg banyak menuai protes dari

percobaan nuklir di Atol Aruboa yg banyak menuai protes dari

negara lain bahkan, masalahnya diajukan kepada Mahkamah

negara lain bahkan, masalahnya diajukan kepada Mahkamah

Internasional di Den Haag.

  Internasional di Den Haag.

  

Selanjutnya negara Prancis tidak lagi melakukan percobaan

Selanjutnya negara Prancis tidak lagi melakukan percobaan

sejenis dan bila ingkar janji, negara lain dapat menuduh, sejenis dan bila ingkar janji, negara lain dapat menuduh, memprotes dan mengadakan tuntutan. memprotes dan mengadakan tuntutan.

  e.Asas-asas Hukum Internasional

Dalam menjalin hubungan antar bangsa, setiap negara

harus memperhatikan asas-asas hukum internasional :

  2.

  5.

  4. Courtesy Courtesy

  4.

  3. Reciprositas Reciprositas

  3.

  2. Egality rights Egality rights

  1. Pacta sunt servanda Pacta sunt servanda

  1. Asas Teritorial

  berikut : 1.

  berikut :

  Asas lain sebagai

  Asas lain sebagai

  3. Asas Kepentingan Umum

  2. Asas Kebangsaan

  5. Right sig stantibus Right sig stantibus

f. Sumber Hukum Internasional

  

Mochtar Kusumaatmadja , membedakan sumber hukum

dalam arti material dan sumber hukum dalam arti formal.

  SUMBER SUMBER HUKUM INTERNASIONAL HUKUM INTERNASIONAL DALAM ARTI DALAM ARTI FORMAL : DALAM ARTI DALAM ARTI FORMAL : MATERIAL : Adalah sumber dari mana MATERIAL : Adalah sumber dari mana Adalah sumber hukum Adalah sumber hukum kita mendapatkan atau kita mendapatkan atau yang membahas dasar menemukan ketentuan- yang membahas dasar menemukan ketentuan- berlakunya hukum ketentuan hukum berlakunya hukum ketentuan hukum suatu negara. internasional. suatu negara. internasional.

  Sumber-sumber hukum internasional sesuai Piagam

  bangsa beradab,

  

Pendapat-pendapat para ahli hukum terkemuka.

  5. Pendapat-pendapat para ahli hukum terkemuka.

  hukum, dan 5.

  hukum, dan

  negara sebagai alat tambahan untuk menentukan

  negara sebagai alat tambahan untuk menentukan

  para ahli hukum internasional dari berbagai

  para ahli hukum internasional dari berbagai

  4. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran

Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran

  bangsa beradab, 4.

  3. Asas-asas umum hukum yang diakui oleh bangsa- Asas-asas umum hukum yang diakui oleh bangsa-

  

Sumber-sumber hukum internasional sesuai Piagam

  dalam praktek umum dan diterima sbg hukum, 3.

  dalam praktek umum dan diterima sbg hukum,

  2. Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti

  ), 2.

  ),

  Traktat = Treaty

  Traktat = Treaty

  1. Perjanjian Internasional ( Perjanjian Internasional (

  

Mahkamah Internasional Pasal 38, sebagai berikut :

1.

  Mahkamah Internasional Pasal 38, sebagai berikut :

  Lanjutan ………….

  g.Subjek Hukum Internasional 1.

  1. Negara Negara 2.

  2. Tahta Suci Tahta Suci 3.

  3. Palang Merah Internasional Palang Merah Internasional 4.

  4. Organisasi Internasional Organisasi Internasional 5.

  5. Orang Perseorangan Orang Perseorangan 6.

  6. Pemberontak dan Pihak Pemberontak dan Pihak

  dalam Sengketa

  dalam Sengketa Hukum Hukum Internasional Internasional Subjek Subjek

  

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian, Asal Mula,

Asas-asas dan Subyek Hubungan Internasional, serta hubungan antara

Hukum Internasional dan Hukum Nasional , dilanjutkan penugasan dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : Penugasan Praktik Kewarganegaraan

  Penugasan Praktik Kewarganegaraan

  1

  1. Berikan ulasan kembali tentang pengertian “Hukum Internasi- onal” sesuai pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal ! Pendapat anda tentang hubungan internasional ? ...................... No Tokoh Uraian Singkat 1. Sam Suhaedi .................................................................................

  .............................................................................

  2. Wirjono P. .................................................................................

  .............................................................................

  Lanjutan ………….

  2.

  2. Menurut J.G. Starke Hukum internasional, adalah sekumpulan

Menurut J.G. Starke Hukum internasional, adalah sekumpulan

hukum ( hukum ( body of law body of law

  ) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas ) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas

dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar negara.

dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar negara.

  Berikan penjelasan singkatnya ! Berikan penjelasan singkatnya ! ! ! 3.

  3. Perjanjian Internasional tertulis, tunduk pada ketentuan hukum Perjanjian Internasional tertulis, tunduk pada ketentuan hukum kebiasaan internasional dan kebiasaan internasional dan yurisprudensi yurisprudensi atau prinsip-prinsip atau prinsip-prinsip hukum umum hukum umum . . Beri penjelasan singkat ! ....................................................... Beri penjelasan singkat ! ....................................................... Hukum Kebiasaan Internasional Yurisprudensi

....................................... .......................................

  a. Terdiri dari asas- asas: ............................................................

  

b. Hubungan antar negara: .........................................................

  4.

  4. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa dalam hukum Berikan tanggapan penjelasan, mengapa dalam hukum internasional pemberontak dan pihak dalam sengketa dapat internasional pemberontak dan pihak dalam sengketa dapat menjadi salah satu subjek hukum menjadi salah satu subjek hukum internasional ! ................................................................................ internasional ! ................................................................................ ........................... ...........................

  5.

  5. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara hukum Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara hukum perdata internasional dan hukum publik internasional di perdata internasional dan hukum publik internasional di bawah ini ! bawah ini ! Persamaan Perbedaan ....................................................

  ....................................................

  .................................................... ....................................................

  h.

  h.

  Hubungan Hukum Internasional dengan

  Hubungan Hukum Internasional dengan

  Hukum Nasional

  Hukum Nasional

Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme) yang

  

Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme) yang

memberikan gambaran bagaimana keterkaitan antara memberikan gambaran bagaimana keterkaitan antara hukum internasional dengan hukum nasional : hukum internasional dengan hukum nasional : 1.

1. Aliran Monoisme Aliran Monoisme (tokohnya Hanz Kelsen dan (tokohnya Hanz Kelsen dan Georges Scelle), bahwa antara hukum Georges Scelle), bahwa antara hukum

  

internasional dan hukum nasional merupakan

internasional dan hukum nasional merupakan

satu kesatuan, disebabkan : satu kesatuan, disebabkan :

   Walaupun kedua sistem hukum itu Walaupun kedua sistem hukum itu

mempunyai istilah yang berbeda, tetapi

mempunyai istilah yang berbeda, tetapi

subjek hukumnya tetap sama, yaitu individu- subjek hukumnya tetap sama, yaitu individu- individu yang terdapat dalam suatu negara. individu yang terdapat dalam suatu negara.

   Sama-sama mempunyai kekuatan hukum Sama-sama mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. yang mengikat.

2. Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan Anzilotti), berang-

  2.

  

Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan Anzilotti), berang-

gapan bahwa hukum internasional (HI) dan hukum nasio-

gapan bahwa hukum internasional (HI) dan hukum nasio-

nal (HN) mrp dua sistem terpisah yg berbeda, karena : nal (HN) mrp dua sistem terpisah yg berbeda, karena :

   Perbedaan Sumber Hukum Perbedaan Sumber Hukum

  , HN , HN bersumber pada hukum bersumber pada hukum kebiasaan dan tertulis suatu negara, sedangkan HI kebiasaan dan tertulis suatu negara, sedangkan HI berdasarkan pada hukum kebiasaan dan kehendak berdasarkan pada hukum kebiasaan dan kehendak bersama negara-negara dlm masyarakat internasional. bersama negara-negara dlm masyarakat internasional.

   Perbedaan Mengenai Subjek Perbedaan Mengenai Subjek

  , s , s ubjek HN adalah ubjek HN adalah individu-individu yg terdapat dlm suatu negara, sedang- individu-individu yg terdapat dlm suatu negara, sedang-

kan subjek HI adalah negara-negara internasional

kan subjek HI adalah negara-negara internasional

   Perbedaan Mengenai Kekuatan Hukum Perbedaan Mengenai Kekuatan Hukum

  , HN , HN mempunyai mempunyai kekuatan mengikat yang penuh dan sempurna jika

kekuatan mengikat yang penuh dan sempurna jika

dibandingkan dengan HI yang lebih banyak bersifat dibandingkan dengan HI yang lebih banyak bersifat mengatur hubungan negara-negara secara horizontal. mengatur hubungan negara-negara secara horizontal.

  h.Proses Ratifkasi Hukum Internasional menjadi Hukum Nasional

   dan

  harus dituangkan dalam suatu

  negeri, dan posisi pemerintah

  negeri, dan posisi pemerintah

  dan koordinasi dengan menteri luar

  dan koordinasi dengan menteri luar

  Harus didahului dengan konsultasi

  Harus didahului dengan konsultasi

  hukum internasional yang berlaku . .

  hukum internasional yang berlaku

   atau

   atau

  memperhatikan hukum nasional

  memperhatikan hukum nasional

   dan

  Dalam UU No. 24 tahun 2000 tentang

  saling menguntungkan

  saling menguntungkan

  ,

  ,

  persamaan

  persamaan

  didasarkan pada prinsip-prinsip

  didasarkan pada prinsip-prinsip

  pembuatan perjanjian internasional harus

  pembuatan perjanjian internasional harus

  Perjanjian Internasional, bahwa dalam

  Perjanjian Internasional, bahwa dalam

  Dalam UU No. 24 tahun 2000 tentang

  harus dituangkan dalam suatu pedoman delegasi. pedoman delegasi.

  Tahap-tahap Dalam Pembuatan Perjanjian

  Tahap-tahap Dalam Pembuatan Perjanjian

  Internasional

  Internasional Negar Negar a a A A Negar Negar a a B,C,D B,C,D dst. dst. Penjajakan Penjajakan Perundinga Perundinga n n Perumusan Perumusan naskah naskah Penerimaa Penerimaa n n Penandatanga Penandatanga nan nan Penandatanganan suatu perjanjian internasional Penandatanganan suatu perjanjian internasional dapat merupakan persetujuan atas naskah yang dapat merupakan persetujuan atas naskah yang dihasilkan dan merupakan pernyataan untuk dihasilkan dan merupakan pernyataan untuk mengikatkan diri mengikatkan diri secara defnitif secara defnitif .

  .

  

Pengesahan perjanjian internasional mrp tahap

  Pengesahan perjanjian internasional mrp tahap

  

penting dalam proses pembuatan perjanjian

  penting dalam proses pembuatan perjanjian

  

internasional, karena suatu negara telah menyatakan

  internasional, karena suatu negara telah menyatakan diri untuk terikat secara definitif . diri untuk terikat secara definitif . Tentang pengesahan

  Tentang pengesahan

  perjanjian internasional,

  perjanjian internasional,

  dapat dibedakan antara

  dapat dibedakan antara

  pengesahan dengan undang-

  pengesahan dengan undang-

  undang dan pengesahan

  undang dan pengesahan dengan keputusan presiden. dengan keputusan presiden.

  PENGESAHAN PENGESAHAN PERJANJIAN PERJANJIAN

INTERNASIONAL DENGAN UNDANG- DENGAN UNDANG- UNDANG UNDANG

  INTERNASIONAL

  DENGAN KEPUTUSAN DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN PRESIDEN Apabila berkenaan dengan : Apabila berkenaan dengan : a.

  a. Masalah politik, perdamaian, Masalah politik, perdamaian, pertahanan, dan keamanan pertahanan, dan keamanan negara; negara; b.

  b. Perubahan wilayah atau Perubahan wilayah atau penetapan batas wilayah; penetapan batas wilayah; c.

  c. Kedaulatan negara; Kedaulatan negara; d.

  d. Hak asasi manusia dan Hak asasi manusia dan lingkungan hidup; lingkungan hidup; e.

  e. Pembentukkan kaidah hukum Pembentukkan kaidah hukum baru; baru; f.

  f. Pinjaman atau hibah luar negeri. Pinjaman atau hibah luar negeri. Pengesahan perjanjian internasional Pengesahan perjanjian internasional dilakukan berdasarkan materi dilakukan berdasarkan materi perjanjian perjanjian dan bukan berdasarkan bentuk atau dan bukan berdasarkan bentuk atau nama perjanjian. nama perjanjian.

  Jenis-jenis perjanjian yang Jenis-jenis perjanjian yang pengesahannya melalui pengesahannya melalui keputusan presiden pada keputusan presiden pada umumnya memiliki materi umumnya memiliki materi yang bersifat prosedural dan yang bersifat prosedural dan memerlukan penerapan memerlukan penerapan dalam waktu singkat tanpa dalam waktu singkat tanpa mempengaruhi peraturan mempengaruhi peraturan perundang-undangan perundang-undangan nasional, di antaranya adalah nasional, di antaranya adalah perjanjian induk yang perjanjian induk yang menyangkut kerjasama di menyangkut kerjasama di bidang Iptek, ekonomi dan bidang Iptek, ekonomi dan teknik, perdagangan, teknik, perdagangan, kebudayaan, pelayaran niaga, kebudayaan, pelayaran niaga, kerjasama penghindaran kerjasama penghindaran pajak berganda, dll. pajak berganda, dll.

  Suatu perjanjian internasional dapat berakhir

  

Suatu perjanjian internasional dapat berakhir

  bila :

  bila : 1.

  1. Terdapat kesepakatan para pihak melalui Terdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yg ditetapkan dalam perjanjian; prosedur yg ditetapkan dalam perjanjian; 2.

  2. Tujuan perjanjian tersebut telah dicapai; Tujuan perjanjian tersebut telah dicapai; 3.

  3. Terdapat perubahan dasar yang mempengaruhi Terdapat perubahan dasar yang mempengaruhi pelaksanaan perjanjian; pelaksanaan perjanjian; 4.

  4. Salah satu pihak tidak melaksanakan atau Salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan dalam perjanjian; melanggar ketentuan dalam perjanjian; 5.

  5. Dibuat suatu perjanjian baru yang Dibuat suatu perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lama; menggantikan perjanjian lama; 6.

  6. Munculnya norma-norma baru dalam hukum Munculnya norma-norma baru dalam hukum internasional; internasional; 7.

  7. Hilangnya objek perjanjian Hilangnya objek perjanjian 8.

  8. Terdapat hal-hal yg merugikan kepentingan Terdapat hal-hal yg merugikan kepentingan nasional. nasional.

  Pasal 11 UUD 1945 menyatakan bahwa “ Pasal 11 UUD 1945 menyatakan bahwa “ Presiden dengan Presiden dengan

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang,

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain ”.

  ”.

  

Bahwa perjanjian yang harus disampaikan kepada DPR untuk

Bahwa perjanjian yang harus disampaikan kepada DPR untuk

mendapat persetujuan sebelum disahkan oleh presiden ialah

mendapat persetujuan sebelum disahkan oleh presiden ialah

perjanjian-perjanjian yang lazimnya berbentuk treaty dan perjanjian-perjanjian yang lazimnya berbentuk treaty dan mengandung materi : mengandung materi : 1.

  1. Soal-soal politik atau soal-soal yang dapat mempengaruhi Soal-soal politik atau soal-soal yang dapat mempengaruhi haluan politik negara (perjanjian persahabatan, perubahan haluan politik negara (perjanjian persahabatan, perubahan wilayah, atau penetapan tapal batas. wilayah, atau penetapan tapal batas.

  2.

  2. Ikatan-ikatan yang sedemikian rupa sifatnya dapat Ikatan-ikatan yang sedemikian rupa sifatnya dapat mempengaruhi haluan politik negara, perjanjian kerjasma mempengaruhi haluan politik negara, perjanjian kerjasma ekonomi, atau pinjaman uang. ekonomi, atau pinjaman uang.

  3.

  3. Soal-soal yang menurut UUD atau menurut sistem Soal-soal yang menurut UUD atau menurut sistem perundangan harus diatur dengan undang-undang, seperti perundangan harus diatur dengan undang-undang, seperti soal-soal kewarganegaraan dan soal-soal kehakiman. soal-soal kewarganegaraan dan soal-soal kehakiman.

  

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran,

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran,

majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan

majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan

hal-hal berikut : hal-hal berikut : Penugasan Praktik Kewarganegaraan

  Penugasan Praktik Kewarganegaraan

  2 1.

  1. Rumuskan kembali pemahaman tentang proses ratifikasi

Rumuskan kembali pemahaman tentang proses ratifikasi

hukum Internasional menjadi hukum nasional ! hukum Internasional menjadi hukum nasional ! 2.

  2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam pelakasanaan Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam pelakasanaan perundingan suatu perjanjian internasional terlebih dahulu

perundingan suatu perjanjian internasional terlebih dahulu

dilakukan oleh delegasi yang dipimpin serorang menteri !

dilakukan oleh delegasi yang dipimpin serorang menteri !

3.

  3. Berikan penjelasan makna “penandatangan” suatu Berikan penjelasan makna “penandatangan” suatu perjanjian internasional ! perjanjian internasional ! 4.

  4. Berikan penjelasan, mengapa suatu ratifikasi (pengesahan) Berikan penjelasan, mengapa suatu ratifikasi (pengesahan)

perjanjian internasional ada yang dengan Undang-Undang

perjanjian internasional ada yang dengan Undang-Undang

dan ada yang cukup dengan Keputusan Presiden ! dan ada yang cukup dengan Keputusan Presiden ! 5.

  5. Berikan penjelasan bagaimana ratifikasi suatu perjanjian Berikan penjelasan bagaimana ratifikasi suatu perjanjian internasional menurut Pasal 11 UUD 1945 ! internasional menurut Pasal 11 UUD 1945 !

i. Peradilan Internasional

   Komponen-komponen

  Komponen-komponen

  Lembaga Peradilan

  Lembaga Peradilan

  Internasional

  Internasional

  Komposisi terdiri dari 15 orang Hakim dan masa jabatan 9 tahun. Dipilih oleh MU & DK (5 ang dari negara anggota tetap DK PBB) 1) Mahkamah

  1) Mahkamah

  Internasion

  Internasion

  Berfungsi, menyelesaikan kasus – kasus persengketaan al ( The

  al ( The

  internasional yang subjeknya Internation

  Internation negara. al Court of al Court of

   Yurisdiksi adalah kewenangan MI

  Justice ) Justice ) untuk memu-tuskan perkara- perkara pertikaian dan memberi opini yang bersifat nasihat.

  Mahkamah Internasional dalam mengadili

  Di samping pengadilan Mahkamah

  arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan

  perselisihan hukum, dan keputusan para

  perselisihan hukum, dan keputusan para

  Arbitrasi internasional hanya untuk

  Arbitrasi internasional hanya untuk

  Internasional, terdapat juga pengadilan arbitrasi internasional. arbitrasi internasional.

  Internasional, terdapat juga pengadilan

  Di samping pengadilan Mahkamah

  merupakan keputusan terakhir walaupun dapat diminta banding. dapat diminta banding.

  Mahkamah Internasional dalam mengadili

  merupakan keputusan terakhir walaupun

  Keputusan Mahkamah Internasional,

  Keputusan Mahkamah Internasional,

  

kebiasaan-kebiasaan internasional) sebagai

sumber hukum. sumber hukum.

  kebiasaan-kebiasaan internasional) sebagai

  

perjanjian internasional (traktat-traktat dan

  perjanjian internasional (traktat-traktat dan

  

suatu perkara, berpedoman pada perjanjian-

  suatu perkara, berpedoman pada perjanjian-

  arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan hukum.

  

  menegakkan aturan

  (Pasal 5-8 Statuta

  Statuta Mahkamah)

  Mahkamah) 

  Yurisdiksi adalah

  Yurisdiksi adalah

  kewenangan untuk

  kewenangan untuk

  menegakkan aturan

  4 Jenis Kejahatan

  hukum internasional

  hukum internasional

  terhadap pelaku

  terhadap pelaku kejahatan berat. kejahatan berat.

   Kejahatan Genosida Kejahatan Genosida

   Kejahatan terhadap Kejahatan terhadap kemanusiaan kemanusiaan

   Kejahatan perang Kejahatan perang

  Kejahatan (Pasal 5-8

  4 Jenis

  Komposisi adalah 18

  2)

  Komposisi adalah 18

  orang hakim yang masa

  orang hakim yang masa jabatannya 9 tahun. jabatannya 9 tahun.

  Dipilih berdasarkan 2/3

  Dipilih berdasarkan 2/3

  suara Majelis Negara

  suara Majelis Negara Pihak. Pihak. 2)

  Mahkamah Pidana

  )

  Mahkamah Pidana

  Internasional

  Internasional

  (

  (

  The International Criminal The International Criminal

  Court Court

  )

   Kejahatan agresi Kejahatan agresi

  • International
  • Special Court for

  Criminal Tribunal

  cambodia

  Special Court for

  Yugoslavia

  Yugoslavia

  for Former

  for Former

  Criminal Tribunal

  International

  3) 3) Panel Khusus dan Spesial Pidana Panel Khusus dan Spesial Pidana

  Contoh :

  Contoh :

  ) Berwenang mengadili Berwenang mengadili para tersangka para tersangka kejahatan berat kejahatan berat internasional yang internasional yang bersifat tidak bersifat tidak permanen, artinya permanen, artinya setelah selesai setelah selesai mengadili, peradilan mengadili, peradilan dibubarkan dibubarkan

  )

  Tribunals/ICT

  The International Criminal Tribunals/ICT

  Internasional ( The International Criminal

  Internasional (

  cambodia

  

Waktu : 2 x 45 Menit

Waktu : 2 x 45 Menit

  

Standar Kompetensi :

Standar Kompetensi :

  

Menganalisis Sistem Hukum dan

Menganalisis Sistem Hukum dan

  Peradilan Peradilan

  

Internasional

Internasional

  Kompetensi Dasar : Kompetensi Dasar :

  5.2. Menjelaskan penyebab timbulnya

  5.2. Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara sengketa internasional dan cara penyelesaian oleh Mahkamah penyelesaian oleh Mahkamah Internasional. Internasional.

  5.3. Menghargai putusan

  5.3. Menghargai putusan Mahkamah Internasional. Mahkamah Internasional.

  (Indikator) (Indikator) Hasil Yang Diharapkan : Hasil Yang Diharapkan :

  Mendeskripsikan tentang sengketa nasional,

  

Mendeskripsikan tentang sengketa nasional,

  faktor penyebabnya dan dalam menyelesaikan

  faktor penyebabnya dan dalam menyelesaikan sengketa internasional. sengketa internasional.

  

  Menganalisis peran hukum Internasional dalam

  Menganalisis peran hukum Internasional dalam

  menjaga perdamaian dunia dan berdampingan

  menjaga perdamaian dunia dan berdampingan secara damai. secara damai.

  

  Menghargai keputusan Mahkamah Internasional

  Menghargai keputusan Mahkamah Internasional dalam menyelesaikan masalah internasional.

dalam menyelesaikan masalah internasional.

Dokumen yang terkait

Analisis model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)pada materi sistem pencernaan terhadap siswa kelas VIII SMPN-2 Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 25

2. Tempat Penelitian - Analisis model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)pada materi sistem pencernaan terhadap siswa kelas VIII SMPN-2 Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair - Analisis model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)pada materi sistem pencernaan terhadap siswa kelas VIII

0 0 31

Model komunikasi keluarga muslim beda budaya (studi kasus 5 keluarga muslim di Kelurahan Tanjung Pinang Kota Palangka Raya) - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 97

Andalas Journal of International Studies| Vol 5 No 1 Mei Tahun 2016

0 0 25

Andalas Journal of International Studies| Vol 5 No 1 Mei Tahun 2016

0 0 21

Andalas Journal of International Studies| Vol 5 No 1 Mei Tahun 2016

0 0 13

Bab 7 Analisis Potensi Wilayah - Bab 7

1 6 27

Bab 10 Mengakses Database Lanjut - Bab 10 - Mengakses Database Lanjut

0 0 11

5 PERAN PENGAJIAN ANTARA MAGHRIB ISYA (PAMI) DALAM MENGATASI BUTA AKSARA AL-QUR’AN DI DESA OLAK KECATAMAN MUARA BULIAN-BATANG HARI JAMBI Ansori Dosen Tetap Prodi Pendidikan Agama Islam STAI Muara Bulian ansori1183yahoo.co.id Abstract - View of PERAN PENGA

0 0 14