MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW.

(1)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO

SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN

KOOPERATIF MODEL JIGSAW

SKRIPSI

diajukanuntukmemenuhisebagaisyaratuntukmemperolehgelarSarjana PGSD KonsentrasiBahasa Indonesia

oleh Nurmalasari

1004220

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

2014


(2)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS

NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN

SENTUL II MELALUI PENDEKATAN

KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Oleh Nurmalasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nurmalasari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW


(4)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI


(5)

ii

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Meningkatkan kemampuan Menulis Naskah Pidato Siswa Kelas V SDN Sentul II Melalui Pendekatan Kooperatif Model Jigsaw. Dalam penelitian pembelajaran menulis naskah pidato, dimana siswa sering mengalami kesulitan khususnya siswa kelas V yang bertempat di SD Negeri Sentul II, yang berada di Kp. Mirahad Desa Sentul Kec. Balaraja- Tangerang. Siswa belum mampu menulis pidato dengan baik, dikarenakan belum mengetahui bagaimana sistematika penulisan pidato, merangkai kata yang indah dalam menulis, dan belum mampu dalam penempatan tanda baca. Tujuan dari penelitian ini, ingin meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Negeri Sentul II dalam menulis naskah pidato dengan memberikan sebuah inovasi dalam pembelajaran yang belum pernah diterapkan di SD Negeri Sentul II, yaitu dengan pendekatan kooperatif model jigsaw. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), dimana peneliti menjadi observer sekaligus instumen penelitian dengan dibantu oleh guru praktikan (teman sejawat). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, dan observasi. Tekhnik analisis data yang digunakan dengan metode deskriftif. Data dikumpulkan di deskripsikan dan dianalisis kemudian ditarik suatu kesimpulan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I satu kali pertemuan dan siklus II satu kali pertemuan. Masing- masing siklus dilaksanakan dan dirancang dengan langkah- langkah; (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Hasil menunjukkan bahwa setelah penerapan pendekatan kooperatif model jigsaw dalam pembelajaran menulis naskah pidato meningkat, walau setiap siklus hanya satu kali pertemuan. Pencapaian perolehan nilai rata- rata pada setiap siklus dapat dikatakan baik, dapat dilihat dari hasil yang didapat dari setiap siklus, siklus I dapat diperoleh hasil yaitu tidak terdapat siswa yang bernilai 8,5 - 10 atau 0 %, tidak terdapat siswa yang bernilai 7,0 – 8,4 atau 0 %, 14 siswa atau 53,84 % memperoleh nilai 5,0 – 6,9, dengan kualifikasi cukup. 11 siswa atau 42,30 % memperoleh nilai 3,5 – 4,9 dengan kualifikasi kurang, dan 1 siswa atau 3,84 % memperoleh nilai <3,4 dengan kualifikasi kurang sekali. Pada siklus II diperoleh 4 siswa atau 15,38 % memperoleh nilai 8,5 - 10 dengan kualifikasi sangat baik. 13 siswa atau 50 % memperoleh nilai 7,0 – 8,4 dengan kualifikasi baik. 9 siswa atau 23,07 % memperoleh nilai 5,0 – 6,9, dengan kualifikasi cukup, tidak terdapat siswa yang bernilai 3,5 – 4,9 dengan kualifikasi kurang atau 0 %, dan tidak terdapat siswa yang bernilai <3,4, dengan kualifikasi kurang sekali atau 0 %. Rekomendasi yang diharapkan, dapat menerapkan pembelajaran kooperatif model jigsaw pada sekolah dasar, dan hendaknya guru selalu berinovasi dalam model pembelajaran, sehingga tidak membosankan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(6)

ii ABSTRACT

Improve Speech Writing ability SDN Sentul Student Class II Through Cooperative Approach Model Jigsaw. In the study of learning to write speeches, where students often have difficulty especially fifth grade students are housed in Sentul II Elementary School, which is in Kp. Mirahad Village Sentul district. Balaraja-Tangerang. Students are not able to write the speech well, because not knowing how systematic writing speeches, arranging beautiful words in writing, and have not been able to in the placement of punctuation. The purpose of this study, wants to increase the ability of Elementary School fifth grade students in writing Sentul II speech by providing an innovation in learning has never been implemented in the Sentul II Elementary School, which is the model of cooperative approach jigsaw. Using research methods classroom action research (CAR), where the researcher as an observer as well as an instrument of research with the assistance of the teacher practitioner (peers). Data collection techniques used were tests, and observation. Data analysis techniques are used to the descriptive method. The data collected and analyzed is described later drawn a conclusion. This study was conducted in two cycles, the first cycle of the second cycle of meetings and one session. Each cycle is designed to be implemented and measures; (1) planning, (2) implementation, (3) observation, and (4) reflection. The results showed that after the application of the model jigsaw cooperative approach in learning to write speeches increased, although each cycle only one session. Achievement grades on average in each cycle can be said to be good, it can be seen from the results obtained from each cycle, the first cycle can be obtained the results that there are students who are worth 8.5 to 10, or 0%, there are students who are worth 7, 0 to 8.4 or 0%, 14 students or 53.84% gain value from 5.0 to 6.9, with sufficient qualification. 11 students or 42.30% gain value from 3.5 to 4.9 with less qualifications, and one student or a 3.84% gain value <3.4 with less qualified once. In the second cycle was obtained 4 students or 15.38% gain value from 8.5 to 10 with excellent qualifications. 13 students or 50% gain value from 7.0 to 8.4 with a good qualification. 9 students or 23.07% gain value from 5.0 to 6.9, with sufficient qualifications, there are students who are worth 3.5 to 4.9 with less qualified or 0%, and there are students that is worth <3.4 , with less qualified once or 0%. be expected recommendation, can apply cooperative learning jigsaw model of the elementary school, and the teacher should always innovating in learning model, so it is not boring and can improve student learning outcomes.


(7)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR HAK CIPTA...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH...iii

ABSTRAK...iv

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR GAMBAR...viii

DAFTAR DIAGRAM...ix

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR LAMPIRAN...xi

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangPenelitian………..1

B. IdentifikasiMasalahPenelitian………..2

C. RumusanMasalahPenelitian……….3

D. TujuanPenelitian………...3

E. ManfaatPenelitian……….4

F. StrukturOrganisasiSkripsi………....5

BAB II MENULIS NASKAH PIDATO MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW A. PengertianMenulis……….………....6

B. MenulisNaskahPidato………..………...9

C. TahapPenyusunanNaskahPidato…………...………....12

D. PengertianPendekatanKooperatif………….………...17

E. PendekatanKooperatif Model Jigsaw...18

F. PembelajaranPidatoMenggunakanPendekatanKooperatif Model Jigsaw………...20

G. Penelitian yang Relevan………...22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. MetodedanDesainPenelitian………...25


(8)

B. SubjekPenelitian………...29

C. DefinisiOperasional………...29

D. InstrumenPenelitian………...30

E. ProsedurPenelitian………...30

F. TekhnikPengumpulandanAnalisis Data………...33

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data………...37

B. Pembahasan Dari SetiapSiklus………....61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan………...65

B. Saran………...66 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(9)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan antara Kelompok Asal dan Ahli...19 Gambar 3.1 Tahapan Siklus dalam Penelitian...26 Gambar 3.2 Alur PTK dalam Menulis Pidato...28


(10)

DAFTAR DIAGRAM


(11)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Lembar Observasi...33

Tabel 3.2 Format Kriteria Penilaian Tes Menulis Pidato...35

Tabel 4.1 Hasil Lembar Observasi Siklus I...44

Tabel 4.2 Hasil Tindakan dalam Siklus I...47

Tabel 4.3 KKM Kelas SDN Sentul II...48

Tabel 4.4 Hasil Lembar Observasi Siklus II...57

Tabel 4.5 Hasil Tindakan dalam Siklus II...60


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 lembar Obsevasi Siklus I

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 3 Lembar Naskah Pidato Siklus I

Lampiran 4 Format KriteriaPenilaianTesMenulisPidato (Siklus I) Lampiran 5 LembarKerjaMuridSiklus I

Lampiran 6Hasil Menulis Naskah Pidato Siswa Pada Siklus I Lampiran 7Foto- foto Pada Siklus I

Lampiran 8 lembar Obsevasi Siklus II

Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 10 Lembar Naskah Pidato Siklus II

Lampiran 11 Format KriteriaPenilaianTesMenulisPidato (Siklus II) Lampiran 12 LembarKerjaMuridSiklus II

Lampiran 13 Hasil Menulis Naskah Pidato Siswa Pada Siklus II Lampiran 14 Foto- foto Pada Siklus II

Lampiran 15 Foto SDN Sentul II

Lampiran 16 Foto Bersama Dewan Guru SDN Sentul II Lampiran 17 Surat Observasi Penelitian


(13)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Nida dkk. (Tarigan, 2008, hlm. 1) mengemukakan bahwa „keterampilan bahasa mempunyai empat komponen, keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), keterampilan menulis (writing skills)‟. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan, mula- mula pada masa kecil belajar menyimak bahasa dan kemudian berbicara, setelah tumbuh menjadi besar belajar membaca dan menulis.

Webb (Tarigan, 2008, hlm. 19 ) Komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu proses penerimaan atau pengiriman berupa pesan terhadap lawan dalam berhubungan satu sama lain, baik dengan manusia maupun dengan hewan. Hewan- hewan berkomunikasi dengan gerak- gerik refleks yang sederhana dan bunyi- bunyi yang tidak berupa bahasa, namun hanya manusia yang mempunyai dan mengembangkan semua bahasa.

Menulis merupakan kegiatan yang dapat dipandang sebagai “ suatu keterampilan, proses berpikir, kegiatan transformasi, kegiatan berkomunikasi, dan sebuah proses” (Sundari, 2008, hlm. 115). Menulis pidato merupakan kegiatan proses berpikir, dan berkomunikasi dimana seseorang menuangkan idenya dalam sebuah tulisan yang gunanya membujuk atau menginformasikan kepada khalayak banyak baik pendengar maupun pembacanya.

Dalam hal menulis pidato banyak hal yang harus diperhatikan, menurut Rakhmat (2012, hlm. 31- 63), diantaranya; pendahuluan, isi, penutup pidato, pemilihan kata- kata yang menarik dan jelas, dan judul yang relevan.

Bagi seorang anak khususnya anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar, menulis pidato merupakan sesuatu yang sulit untuk memulainya. Berdasarkan hasil observasi di kelas V SDN Sentul II, bahwa pada pra siklus


(14)

Nurmalasari, 2014

tidak terdapat siswa yang bernilai 8,5 - 10 atau 0 %, tidak terdapat siswa yang bernilai 7,0 – 8,4 atau 0 %, 5 siswa atau 19,23 % memperoleh nilai 5,0 – 6,9 dengan kualifikasi cukup. 11 siswa atau 42,30 % memperoleh nilai 3,5 – 4,9 dengan kualifikasi kurang. Dan 10 siswa atau 38,47 % memperoleh nilai <3,4, dengan kualifikasi kurang sekali. Siswa kelas V tersebut belum mampu menulis pidato dengan baik dalam hal sistematika penulisan, pemilihan kata yang efektif, kepaduan paragraf dan penggunaan tanda baca. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Newman (Sundari, 2008, hlm. 115) dikarenakan bahwa menulis berkembang dalam berbagai arah atau kecendrungan, dalam arti anak tidak dapat menggunakan bahasa secara maksimal. Proses pembelajaran dalam menulis pidato di SDN Sentul II, menggunakan model yang sudah biasa dilakukan oleh setiap sekolah yaitu model atau metode ceramah, sehingga siswa kurang termotivasi, dan pembelajaran kurang efektif.

Menjadikan anak mampu dalam memahami suatu pelajaran khususnya dalam menulis pidato, diperlukan inovasi pendidikan. Sa‟ud (2008, hlm. 6) berpendapat bahwa “inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal sebelumnya, dalam usaha meningkatkan kemampuan yang ingin

dituju”. Dengan menggunakan metode, atau model- model pembelajaran yang

dapat merangsang siswa, diharapkan dapat membawa perubahan dan suasana belajar yang menyenangkan, tidak membosankan, kreatif, dan mudah dipahami pembelajarannya. Selain itu siswa mampu bekerjasama dengan temannya, agar tercipta dan mampu bersosialisasi dalam proses pembelajaran.

Dalam hal ini, peneliti mencoba untuk memberikan inovasi dalam pembelajaran menulis pidato. Maka dengan demikian, peneliti tertarik terhadap

permasalahan tersebut untuk dijadikan karya tulis “Meningkatkan Kemampuan

Menulis Naskah Pidato Siswa Kelas V SDN Sentul II Melalui Pendekatan Kooperatif Model Jigsaw”.


(15)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dalam suatu penelitian pembatasan masalah sangat diperlukan, hal ini dimaksudkan agar penelitian terfokus dan mendalam. Berkaitan dengan itu, masalah yang penulis akan teliti dibatasai sebagai berikut:

1. Penggunaan tanda baca yang termasuk disini adalah tanda baca pada titik, koma, tanda tanya.

2. Kejelasan tulisan dan kepaduan paragraf, dimaksudkan jelas dalam arti mudah dipahami apa yang akan disampaikan. Sedangkan kepaduan paragraf disini antara paragraf satu dengan yang lainnya saling berkaitan

3. Teks pidato yang dimaksud dalam penelitian disini karangan yang berisi tulisan yang memuat segala masalah yang akan diuraikan dalam pidato. Isi naskah pidato disusun sesuai sistematika penulisan (pembukaan, pendahuluan, isi, kesimpulan, harapan, penutup)

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan penelitian permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran menulis pidato menggunakan pendekatan kooperatif model jigsaw di kelas V SDN Sentul II?

2. Bagaimana hasil pembelajaran menulis pidato menggunakan pendekatan kooperatif learning model jigsaw kelas V SDN Sentul II?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam hal ini sebenarnya berfungsi sebagai arah, petunjuk, atau pengontrol yang memadu agar seluruh tahapan-tahapan aktivitas penelitian yang akan dilakukan tidak menyimpang. Karena tujuan merupakan titik sentral yang menjadi acuan dari seluruh aktivitas proses penelitian. Oleh karena itu, secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang konkrit


(16)

Nurmalasari, 2014

dalam peningkatan hasil belajar dalam menulis pidato di SDN Sentul II Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Memperoleh gambaran proses pembelajaran menulis pidato menggunakan pendekatan kooperatif model jigsaw kelas V SDN Sentul II?

2. Mengevaluasi hasil peningkatan menulis pidato menggunakan pendekatan kooperatif model jigsaw kelas V SDN Sentul II?

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini dapat dilihat dari dua segi, yaitu:

1. Segi teori

Secara teori penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar terhadap pengembangan ilmu bahasa, khususnya mengenai keterampilan berbahasa yang berupa keterampialn menulis pidato.

2. Segi praktik

Secara praktik penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa dan guru SDN Sentul II khususnya dan peneliti lain umumnya.

a. Bagi siswa

1) dapat meningkatkan hasil belajar bahasa indonesia, khususnya pada pembelajaran menulis pidato.

2) siswa dapat memahami menulis teks pidato yang baik. b. Bagi guru

1) dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran bahasaindonesia khususnya menulis pidato di kelas Vsehingga permasalahan yang dihadapi oleh siswa maupun guru dapat diminimalisir.

2) dapat menambah wawasan guru tentang pendekatan kooperatif learning model jigsaw sebagai penunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar


(17)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Bagi peneliti

1) penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman empiris dalam menerapkan pendekatan kooperatif model jigsaw dalam meningkatkan kemampuan siswa terhadap pembelajaran menulis sehingga berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang ditemukan menjadi masukan bagi peneliti dan guru dalam pembelajaran bahasa indonesia khususnya penulisan pidato di sekolah dasar.

2) Untuk menambah pengetahuan tentang pendekatan kooperatif model jigsaw dalam pembelajaran bahasa Indonesia terutama dalam pembelajaran menulis teks pidato yang baik.

3) Ingin mengembangkan pengetahuan yang dimiliki. F. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam struktur organisasi skripsi sesuai yang telah disusun terdiri dari: Bab I pendahuluan- latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian; Bab II pengertian menulis, menulis naskah pidato, tahap penyusunan naskah pidato, pengertian pendekatan kooperatif, pendekatan kooperatif model jigsaw, pembelajaran pidato menggunakan pendekatan kooperatif model jigsaw, penelitian yang relevan; Bab III metodologi penelitian- metode dan desain penelitian, subjek penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, prosedur penelitian, tekhnik pengumpulan dan analisis data; Bab IV hasil penelitian dan pembahasan-; Bab V simpulan dan saran.


(18)

1

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 6) menyatakan bahwa:

“metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan ”.

Metode atau cara yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). “Penelitian tindakan kelas bukan sekedar mengajar seperti biasanya, tetapi dalam suatu tindakan yang dilakukan didasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya” (Arikunto, 2012, hlm. 2). Tindakan dalam PTK menunjukkan bahwa guru melakukan sesuatu untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka dalam hal ini harus berkaitan dengan pembelajaran.

Menurut Arkunto (2012, hlm. 16), ada beberapa tahapan dalam penelitian tindakan kelas, diantaranya; (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Tahap perencanaan yaitu menyusun rancangan tindakan, menjelaskan tentang apa, megapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut diklakukan. Tahap pelaksaan merupakan implementasi atau penerapan dari sebuah rancangan yang sudah disusun, pada tahap pengamatan dilakukan oleh pengamat untuk melihat kegiatan dalam KBM. Sedangkan pada tahap refleksi merupakan kegiatan melakukan kembali yang sudah dilakukan atau evaluasi terhadap kegiatan, adapun model dan penjelasan untuk masing- masing tahap adalah sebagai berikut:


(19)

2

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Siklus I

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

?

Gambar 3.1 Tahapan Siklus dalam Penelitian Arikunto (2012, hlm. 16)

Penelitian tindakan kelas berangkat dari permasalahan sehari- hari yang dihadapi oleh pengajar (seorang guru), yang kemudian persoalan tersebut merupakan sangat penting untuk dipecahkan secara professional. Tidak semua orang (pengajar) bisa melihat kesalahannya dalam mengajar, maka dibutuhkan seseorang untuk melihat apa yang dilakukan selama proses belajar mengajar maka sangat dibutuhkan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif. Dalam penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri,


(20)

3

sedangkan yang melakukan suatu pengamatan terhadap proses tindakan adalah peneliti.

2. Desain penelitian

Desain penelitian merupakan suatu rancangan yang dilakukan dalam penelitian. Dalam desain penelitian tindakan kelas ini mengacu pada model Arikunto (2012, hlm. 70) yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun penjelasan dari tahapan tersebut adalah:

a) Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti mengidentifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah berupa merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM, menentukan pokok bahasan, mengembangkan skenario pembelajaran, menyiapkan sumber belajar, mengembangkan format evaluasi, mengembangkan format observasi pembelajaran.

b) Pelaksanaan tindakan

Didalam menerapkan tindakan mengacu pada rencana pelaksanaan. c) Pengamatan

Pada tahap ini merupakan kegiatan melakukan observasi dengan memakai format observasi.

d) Refleksi

Dalam refleksi yaitu melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evalusi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan, melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi , untuk digunakan pada siklus berikutnya.

Untuk lebih jelasnya, disini akan dijelaskan tahapan penelitian dalam penerapan pembelajaran menulis pidato melalui pendekatan kooperatif learning model jigsaw, dengan melihat pada alur pelaksanaan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan terhadap KBM, dan refleksi terhadap kegiatan ynag sudah dilkukan.


(21)

4

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas Pembelajaran Menulis Pidato Menggunakan Kooperatif Model Jigsaw (Arikunto, 2012: 16)

Perencanaan:

Membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) materi menulis pidato menggunakan Kooperatif model jigsaw

Refleksi: Pelaksanaan:

peneliti dan guru pelaksana menganalisis guru pelaksana melaksanakan dan mengevaluasi hasil tindakan kegiatan pembelajaran dalam pembelajaran apakah ada peningkatan menulis naskah pidato

hasil tindakan, apabila belum maksimal menggunakan kooperatif maka dilanjutkan kesiklus berikutnya model jigsaw

Dst

pengamatan:

peneliti berkolaborasi dalam kegiatan belajar mengajar pem-

belajaran menulis pidato meng- gunakan kooperatif model jigsaw


(22)

5

B. Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian

Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas V SDN Sentul II , Kp. Mirahad Desa Sentul Kec. Balaraja- Tangerang Rt 02/03, yang berjumlah 26 siswa. Peneliti mengambil kelas tersebut karena ketika melakukan pre-test, kelas tersebut tidak dapat menulis naskah pidato dengan baik.

C. Definisi Operasional

Agar tidak keliru dalam penelitian, berikut ini akan dijelaskan lebih spesifik dalam definisi operasional:

1. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang dilakukan didalam sebuah ruangan kelas. Dimana penelitian dilakukan dalam kolaborasi antara penelti dan guru, yang mengajar adalah guru yang bersangkutan. 2. Menulis merupakan suatu kegiatan dalam bentuk menuangkan sebauh

ide yang tuangkan dalam sebauh tulisan, dan tulisan tersebut bisa bernilai tinggi atau rendahnya tergantung seseorang yang menuangkannya.

3. Menulis pidato merupakan sebuah ide pikiran yang dituangkan dalam sebuah tulisan yang mempunyai sistematika penulisa (pembukaan, isi, pnutup), yang bertujuan unutk membujuk atau menginformasiakn khalayak atau pembacanya.

4. Pembelajaran atau pendekatan kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang saling bekerja sama dan bersaing secara sehat 5. Jigsaw merupakan salah satu suatu model pembelajaran dari

kooperatif yang terdapat dua kelompok didalamnya yaitu kelompok asal dan ahli.


(23)

6

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2010, hlm. 305) dalam penelitain kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Sugiyono (2010, hlm. 306) peneliti kualitatif sebagai human instumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai data, melakukan pengumpualn data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpualn atas temuannya. Ini berarti peneliti itu sendiri harus valid, dalam arti harus mampu menguasai semuanya, mulai dari materi yang akan disampaikan, data yang akan diajukan dan data- data yang akan diteliti. Tujuan peneliti sebagai instrumen sendiri agar mudah memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi pada proses penelitian.

E. Prosedur Penelitian

Dalam prosedur ini akan dijelaskan bagaimana proses penelitian ini dilakukan, diantaranya: persiapan, pengenalan awal, dan menentukan langkah- langkah pada setiap siklus dalam penelitian. Langkah- langkah PTK (Arikunto, 2012, hlm. 70) tahapannya perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

1. Persiapan

Dalam persiapan ini, peneliti melakukan dua kegiatan: diantaranya, menemui kepala sekolah meminta izin akan melakukan kegiatan penelitian disekolah tersebut pada kelas V, dan setelah mendapat izin dari kepala sekolah maka selanjutnya menemui wali kelas yang bersangkutan untuk menyatukan persepsi dalam penelitian yang akan dilaksanakan.

2. Pengenalan awal

Dalam pengenalan awal ini, dilakukan kegiatan suatu tes terhadap siswa kelas V agar mengetahui batas kemampuan siswa. Tes ini berupa tes menulis teks pidato, tes tersebut dilakukan sebelum mendapatkan tindakan apapun agar. Kemudian melakukan suatu tindakan, dimana


(24)

7

hasil yang diharapkan agar siswa dapat menulis pidato dengan baik sesuai sistematika penulisan, pemilihan kata yang baik, kepaduan antar paragrap, tanda baca yang tepat, dan bentuk tulisan yang diharapkan. Kemudian langkah- langkah penelitian tindakan kelas inidiambil dari data- data yang sudah terkumpul yang kemudian akan disusun sebuah rencana atau kegiatan- kegiatan pembelajaran yang berbeda sebelumnya, dimana diharapkan mampu membawa perubahan menuju yang lebih baik sebelumnya.

Dalam perencanaan ini, berupa pembuatan siklus- siklus yang setiap siklusnya memuat beberapa langkah dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Untuk mengantisipasi permasalahan yang muncul, maka peneliti menggunakan dua siklus. Siklus 1 tersebut adalah: 1. Siklus 1

a. Perencanaan

Dalam perencanaan ini peneliti menyusun sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan bahan atau alat berupa tape, laptop atau handphone yang didalamnya sudah tersedia satu contoh pidato, agar siswapun dapat mendengarkan contoh isi pidato sampai selesai.

b. Tindakan

Guru pelaksana melakukan suatu tindakan berupa praktik mengajar sesuai dengan skenario atau langkah- langkah pembelajaran dalam RPP yang sudah dibuat:

1) Pendahuluan a) Salam b) Doa c) Absen Apersepsi

a) Guru bertanya jawab tentang pembelajaran pidato 2) Inti


(25)

8

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Guru memberitahukan tujuan pembelajaran b) Siswa mengetahui macam- macam pidato

c) Siswa dibagi beberapa kelompok (pada kelompok asal) Elaborasi

a) Membagi beberapa materi dalam kelompok asal

b) Siswa dibagi kedalam kelompok ahli sesuai materi yang didapat

c) Siswa mendengarkan rekaman pembacaan pidato d) Siswa berdiskusi dengan kelompok ahli

e) Siswa kembali pada kelompok asal

f) Kelompok asal berdiskusi akan pemahaman materi yang sudah didapat

g) Setiap kelompok asal membuat teks pidato

h) Setiap kelompok asal membacakan hasil pembuatan teks pidato

Konfirmasi

a) Guru bertanya jawab tentang hal- hal yang belum diketahui b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan

kesalahpemahaman, memberikan penguatan, dan menyimpulkan

3) Penutup

a) Evaluasi individu b) Doa

c) Salam c. Pengamatan

Dalam pengamatan ini peneliti mengamati kegiatan guru dalam mengajar dengan menggunakan lembar observasi, sesuai lembar obsevasi yang sudah dibuat guna menvalidkan kegiatan yang sedang berlangsung. Serta seorang guru mengamati siswanya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung


(26)

9

Dalam siklus ini guru dan peneliti menganalisis dan mengevaluasi hasil tindakan dalam pembelajan, apakah ada peningkatan. Jika hasil tersebut belum ada peningkatan maka dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

F. Tekhnik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Tekhnik pengumpulan data

Dalam proses pengumpulan data , Sugiyono (2010: 194) mengemukakan bahwa pengumpulan data berdasarkan tekniknya, yaitu melalui tes, wawancara, angket, dan observasi. Dalam penelitian inipun menggunakan beberapa tekhnik, diantaranya:

a) Observasi

Peneliti melakukan pengamatan terhadap guru yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) sesuai panduan observasi yang telah dibuat. Dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Lembar Observasi Petunjuk :

Berilah tanda Checklist (√) pada kolom yang sudah disediakan, jika jawaban

sesuai maka checklist pada kolom “Ya”, jika jawaban tidak sesuai maka checklist

pada kolom “Tidak”

No Kegiatan yang diobservasi Ya Tidak

1 Apersepsi

a. Mengabsen siswa

b. Menjelaskan tujuan siswa

c. Memberikan pertanyaan sebagai motivasi

d. Menjelaskan aturan kerjasama kelompok pada siswa 2 Penjelasan materi

a. Membimbing siswa mengarahkan materi b. Meluruskan jawaban siswa yang salah


(27)

10

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Membimbing siswa menarik kesimpulan 3 Penerapan kooperatif jigsaw

a. Siswa dikelompokkan kedalam beberapa anggota tim. b. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda. c. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang

ditugaskan.

d. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/ subbab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka. e. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota

kembali ke kelompok asal dan bergantain mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh- sungguh.

f. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi. 4 Pengelolaan kegiatan kelompok

a. Guru menegur siswa yang ngobrol b. Suasana kelas ribut

c. Suasana kelas sangat menyenangkan d. Siswa aktif dalam kelompok

5 Kemampuan melakukan evaluasi

a. Guru melaksanakan tes tulis (teks pidato) disesuaikan tema

b. Pengerjaan tugas disesuaikan sesuai waktu yang sudah ditentukan

c. Guru mengawasi saat tes tulis berlangsung 6 Memberikan penghargaan individu dan kelompok

a. Memberikan pujian pada siswa yang membuat teks pidato dengan baik


(28)

11

a. Guru menyimpulkan seluruh materi

b) Tes

Tekhnik pengumpulan data yang berupa tes, yaitu siswa membuat sebuah teks pidato dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Tulislah nama dan kelas yang telah disediakan 2) Tulislah salah satu teks pidato dengan topik berikut:

(a) Kebersihan lingkungan (b) Hari kartini

(c) Perpisahan kelulusan sekolah (d) Belajar bersungguh- sungguh

3) Tulis dengan panjang tulisan 5- 7 paragraf 4) Waktu menulis 15 menit

2. Analisis data

Maka dalam menganalisisnya adalah dengan mengolah data atau mencocokan dari lembar hasil observasi, wawancara terhadap murid atas pengajaran menggunakan pendekatan kooperatif model jigsaw, dan menghitung presentase dari hasil tes pidatodengan kriteria teks pidato yang baik, yaitu:

a) Menggunakan pedoman penilaian, dengan patokan nilai (kriteria penilaian pidato) yang sudah ditentukan. Dalam penilaiannya, judul pidato, gagasan, organisasi gagasan, sistematika penulisan pidato, pemilihan diksi, tanda baca, kejelasan tulisan. Dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Format kriteria penilaian tes menulis pidato

Deskriptor Skor


(29)

12

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Gagasan 10

3. Organisasi gagasan a.Kepaduan

b.kelogisan

20

4. sistematika penulisan pidato a.pendahuluan/ pembuka b.isi

c.penutup

30

5. pemilihan diksi 10

6. tanda baca 10

7. kejelasan tulisan/ kerapihan 10

Keterangan:

Sangat baik = A = 8,5 – 10 Baik = B = 7,0 – 8,4 Cukup = C = 5,0 – 6,9 Kurang = D = 3,5 – 4,9 Kurang sekali = E = < 3,4

Rumus : ∑Skor = 10

b) mencari persentasi kemampuan siswa dalam menulis teks pidato, digunakan rumus : % = n x 100

N Keterangan:

% = Persentase tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks pidato n = Jumlah nilai siswa yang sama


(30)

(31)

1

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penulisan dan pembahasan diatas dapat dikemukakan beberapa simpulan:

1. Proses pembelajaran menulis pidato menggunakan pendekatan kooperatif model jigsaw dikelas V SDN Sentul II dengan cara membagi ke dalam kelompok asal dan ahli. Kelompok asal dimana dalam kelompok tersebut bagian materi dari pidato dibagi pada masing- masing tiap kelompok. Setelah mendapat bagian masing- masing, siswa tersebut membentuk kelompok ahli sesuai bagian pada kelompok asal. Setelah cukup pengetahuan yang didapat dari kelompok ahli, maka kembali lagi ke kelompok asal untuk bekerja sama dalam membuat teks pidato dari berbagai ahli dalam pidato, hal ini bertujuan agar lebih memudahkan dan meringankan dalam pembuatan pidato.

2. Hasil yang didapat dari pembelajaran menulis pidato menggunakan pendekatan kooperatif model jigsaw kelas V SDN Sentul II, dapat meningkatkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang didapat setiap siklusnya: siklus I dapat diperoleh hasil yaitu tidak terdapat siswa yang bernilai 8,5 - 10 atau 0 %, tidak terdapat siswa yang bernilai 7,0 – 8,4 atau 0 %, 14 siswa atau 53,84 % memperoleh nilai 5,0 – 6,9, dengan kualifikasi cukup. 11 siswa atau 42,30 % memperoleh nilai 3,5 – 4,9 dengan kualifikasi kurang. Dan 1 siswa atau 3,84 % memperoleh nilai <3,4 dengan kualifikasi kurang sekali.

Sedangkan pada siklus II diperoleh 4 siswa atau 15,38 % memperoleh nilai 8,5 - 10 dengan kualifikasi sangat baik. 13 siswa atau 50 % memperoleh nilai 7,0 – 8,4 dengan kualifikasi baik. 9 siswa atau 23,07 % memperoleh nilai 5,0 – 6,9, dengan kualifikasi cukup. Sedangkan tidak terdapat siswa yang bernilai 3,5 – 4,9 dengan kualifikasi kurang


(32)

2

atau 0 %. Dan tidak terdapat siswa yang bernilai <3,4, dengan kualifikasi kurang sekali atau 0 %.

Jadi dari hasil tersebut dapat terlihat pada siswa yang mengalami peningkatan terdapat 17 siswa atau 65,38 %, sedangkan sisanya masih tetap atau terbilang cukup dalam penilaian, terdapat 9 siswa atau 34,62 %.

B. Saran

Dari hasil penulisan dan pembahasan diatas dapat dikemukakan beberapa saran:

1. Melihat perolehan perubahan keterampilan yang terjadi pada siswa didik dari siklus I ke siklus II yang signifikan pada pembelajaran kooperatif model jigsaw dalam menulis pidato, maka hal ini perlu diterapkan pada Sekolah Dasar.

2. Hendaknya para guru mengkaji perubahan- perubahan dalam berbagai macam model pembelajaran, untuk terus berinovasi supaya dalam pembelajran tidak membosankan.

3. Guru yang selalu menciptakan perubahan berinovasi dalam pembelajaran, hendaknya diberi sebuah penghargaan.

4. Setiap guru hendaknya selalu memperhatikan semua peserta didik dalam belajar, agar siswa merasa diperhatikan dan semangat dalam belajar.

5. Serta memberikan motivasi belajar, agar siswapun mempunyai semangat dalam belajar.


(33)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2012).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: BumiAksara

Guntur Tarigan, H. (2008).Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Rahmat, J. (2012). Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Rahayu, P dan Halimah, S. (2012).“Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Bangun Datar”.Jurnal Pendidikan Dasar. 17, hlm55- 59

Riyanto, Y. (2012). Paradikme Baru Pembelajaran SebagaiRefrensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Media Group

Sundari, N. (2008) Teori dan Implementasi Pendekatan Whole Language dalam Pembelajaran Menulis. Bandung: Sonagar Press

Sundari, N. (2008). Membaca dan Menulis di SD. Bandung: UPI Press

Slavin E, R. (2005). Cooperative learning Teori, Riset, danPraktik. Bandung Nusa Media

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta


(34)

Nurmalasari, 2014

Sunarti.(2009). Peningkatan keterampilan menulis teks pidato melalui eksperiental learning. (Skripsi). Universitas Sebelas Maret Surakarta, Boyolali

Universitas Pendidikan Indonesia.(2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI


(1)

2. Gagasan 10 3. Organisasi gagasan

a.Kepaduan b.kelogisan

20

4. sistematika penulisan pidato a.pendahuluan/ pembuka b.isi

c.penutup

30

5. pemilihan diksi 10

6. tanda baca 10

7. kejelasan tulisan/ kerapihan 10

Keterangan:

Sangat baik = A = 8,5 – 10 Baik = B = 7,0 – 8,4 Cukup = C = 5,0 – 6,9 Kurang = D = 3,5 – 4,9 Kurang sekali = E = < 3,4

Rumus : ∑Skor = 10

b) mencari persentasi kemampuan siswa dalam menulis teks pidato, digunakan rumus : % = n x 100

N Keterangan:

% = Persentase tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks pidato n = Jumlah nilai siswa yang sama


(2)

13

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penulisan dan pembahasan diatas dapat dikemukakan beberapa simpulan:

1. Proses pembelajaran menulis pidato menggunakan pendekatan kooperatif model jigsaw dikelas V SDN Sentul II dengan cara membagi ke dalam kelompok asal dan ahli. Kelompok asal dimana dalam kelompok tersebut bagian materi dari pidato dibagi pada masing- masing tiap kelompok. Setelah mendapat bagian masing- masing, siswa tersebut membentuk kelompok ahli sesuai bagian pada kelompok asal. Setelah cukup pengetahuan yang didapat dari kelompok ahli, maka kembali lagi ke kelompok asal untuk bekerja sama dalam membuat teks pidato dari berbagai ahli dalam pidato, hal ini bertujuan agar lebih memudahkan dan meringankan dalam pembuatan pidato.

2. Hasil yang didapat dari pembelajaran menulis pidato menggunakan pendekatan kooperatif model jigsaw kelas V SDN Sentul II, dapat meningkatkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang didapat setiap siklusnya: siklus I dapat diperoleh hasil yaitu tidak terdapat siswa yang bernilai 8,5 - 10 atau 0 %, tidak terdapat siswa yang bernilai 7,0 – 8,4 atau 0 %, 14 siswa atau 53,84 % memperoleh nilai 5,0 – 6,9, dengan kualifikasi cukup. 11 siswa atau 42,30 % memperoleh nilai 3,5 – 4,9 dengan kualifikasi kurang. Dan 1 siswa atau 3,84 % memperoleh nilai <3,4 dengan kualifikasi kurang sekali.

Sedangkan pada siklus II diperoleh 4 siswa atau 15,38 % memperoleh nilai 8,5 - 10 dengan kualifikasi sangat baik. 13 siswa atau 50 % memperoleh nilai 7,0 – 8,4 dengan kualifikasi baik. 9 siswa atau 23,07 % memperoleh nilai 5,0 – 6,9, dengan kualifikasi cukup. Sedangkan


(4)

2

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau 0 %. Dan tidak terdapat siswa yang bernilai <3,4, dengan kualifikasi kurang sekali atau 0 %.

Jadi dari hasil tersebut dapat terlihat pada siswa yang mengalami peningkatan terdapat 17 siswa atau 65,38 %, sedangkan sisanya masih tetap atau terbilang cukup dalam penilaian, terdapat 9 siswa atau 34,62 %.

B. Saran

Dari hasil penulisan dan pembahasan diatas dapat dikemukakan beberapa saran:

1. Melihat perolehan perubahan keterampilan yang terjadi pada siswa didik dari siklus I ke siklus II yang signifikan pada pembelajaran kooperatif model jigsaw dalam menulis pidato, maka hal ini perlu diterapkan pada Sekolah Dasar.

2. Hendaknya para guru mengkaji perubahan- perubahan dalam berbagai macam model pembelajaran, untuk terus berinovasi supaya dalam pembelajran tidak membosankan.

3. Guru yang selalu menciptakan perubahan berinovasi dalam pembelajaran, hendaknya diberi sebuah penghargaan.

4. Setiap guru hendaknya selalu memperhatikan semua peserta didik dalam belajar, agar siswa merasa diperhatikan dan semangat dalam belajar.

5. Serta memberikan motivasi belajar, agar siswapun mempunyai semangat dalam belajar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2012).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: BumiAksara

Guntur Tarigan, H. (2008).Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Rahmat, J. (2012). Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Rahayu, P dan Halimah, S. (2012).“Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Bangun Datar”.Jurnal Pendidikan Dasar. 17, hlm55- 59

Riyanto, Y. (2012). Paradikme Baru Pembelajaran SebagaiRefrensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Media Group

Sundari, N. (2008) Teori dan Implementasi Pendekatan Whole Language dalam Pembelajaran Menulis. Bandung: Sonagar Press

Sundari, N. (2008). Membaca dan Menulis di SD. Bandung: UPI Press

Slavin E, R. (2005). Cooperative learning Teori, Riset, danPraktik. Bandung Nusa Media

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta


(6)

Nurmalasari, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sunarti.(2009). Peningkatan keterampilan menulis teks pidato melalui eksperiental learning. (Skripsi). Universitas Sebelas Maret Surakarta, Boyolali

Universitas Pendidikan Indonesia.(2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI STRATEGI JIGSAW Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Strategi Jigsaw Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Jetak Tahun 2013.

0 2 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI STRATEGI JIGSAW Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Strategi Jigsaw Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Jetak Tahun 2013.

0 1 15

MODEL PEMBELAJARAN NETWORKED TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA.

1 5 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pendekatan Kontekstual Berbasis Inkuiri Pada Siswa Kelas V SDN Cepokosawit II Tahun pelajaran 2011/2012.

0 2 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SDN INPRES CIKAHURIPAN.

0 1 36

PENERAPAN MODEL KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO PADA SISWA KELAS VI SDN BANTARJAMBE KECAMATAN CISITU KABUPATEN SUMEDANG.

1 2 72

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Karangwuni I melalui model pembelajaran kooperatif Jigsaw II.

0 0 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN PASAR KEMIS II KABUPATEN TANGERANG

0 0 5

Meningkatkan Kemampuan Lari Jarak Pendek Melalui Model Bermain Siswa Kelas V SDN Habau

0 0 8

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SDN SITUGEDE 4 KECAMATAN KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT

1 1 10