MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SDN INPRES CIKAHURIPAN.

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA SISWA

KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI INPRES

CIKAHURIPAN

KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pedagogik

Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Rizka Dewi Nur Oktaviani 0902958

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013


(2)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI

PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI INPRES CIKAHURIPAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

Oleh

Rizka Dewi Nur Oktaviani 0902958

Sebuah skripsi yang diajukan untuk Memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana pada

Fakultas Ilmu Pendidikan

© Rizka Dewi Nur Oktaviani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindunggi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Rizka Dewi Nur Oktaviani 0902958

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI INPRES CIKAHURIPAN KABUPATEN BANDUNG

BARAT

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. H. YahyaSudarya, M.Pd. NIP. 19521212 197501 1 001

Pembimbing II

Dra. Tatat Hartati, M.Ed., Ph.D NIP. 19530312 197903 2 002

Mengetahui, Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Babang Robandi, M.Pd NIP. 19610814 198603 1 001


(4)

CIKAHURIPAN

RIZKA DEWI NUR OKTAVIANI Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr Setiabudhi No. 229 Bandung-Jawa Barat

e-mail: drizka83@yahoo.co.id

Abstract : INCREASING STUDENTS’ CAPABILITY IN WRITE POEM THROUGH

INVOIMENT APPROACH IN INPRES CIKAHURIPAN EMELENTARY SCHOOL.

The purpose of this class-action research are to improve the quality of learning process and to improve students’ ability in write some poem throught pendekatan lingkungan in learning

Indonesian language at Students’ of Class V-A SDN Inpres Cikahuripan Bandung. The

reasearch sujects were one teacher and 32 students which consisted of 14 male and 18 female. Furthermore, the instrumen was final test, sheet and teacher obsevation activities. Research finding for three cycles proved that there was improvement process toward students’ learning achivement. For teachers’ activities in cycles I, the average score was 2,04 categorized less, in cycle II the average score was 3,3 categorized good and in cycle III the average score was gained on 3,8 and categorized as verry good. Moreover, the improvement was also found on students’ write some poem in cycle I the class average score was 61, then in cycle II the average score was 74 and ini cycle III 80 was the average score. Hence, it is concluded that invoiment approachcan scientifically improve the quality of learning process and write some poem.

Abstrak: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SDN INPRES CIKAHURIPAN. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah

perencanaan, pelaksanaan dan hasil menulis puisi melalui penerapan pendekatan lingkungan pada siswa kelas V sekolah dasar negeri inpres cikahuripan kabupaten Bandung barat. Subjek penelitian ini adalah satu orang guru dan 32 siswa terdiri dari 14 laki-laki dan 18 perempuan. Instrumen yang digunakan adalah lembar kerja siswa, angket, dan pengamatan aktivitas guru. Dari penelitian yang dilakukan dalam 3 siklus terjadi peningkatan pada aktivitas guru dan siswa. Untuk aktivitas guru pada siklus I diperoleh nilai 2,04 dengan kategori cukup, siklus II diperoleh nilai 3,3 dengan kategori baik, siklus III diperoleh nilai 3,8 dengan kategori sangat baik. Sedangkan nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 61, siklus II 74 dan siklus III 80. Disimpulkan bahwa pendekatan lingkungan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam menulis puisi.


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 7

E. Hipotesis Tindakan... 8

F. Penjelasan Istilah ... 8

BAB II MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI INPRES CIKAHURIPAN KABUPATEN BANDUNG BARAT 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ………. 10

2. Keterampilan Menulis ... 12

a. Pengertian Menulis... 12

b. Fungsi dan Tujuan Menulis ... 13

c. Nilai dan Manfaat Menulis ... 16

d. Hakikat Pengajaran Menulis pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 17

e. Fungsi Pembelajaran Menulis pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 19

3. Apresiasi Sastra ... 19


(6)

b. Tujuan dan Manfaat Apresiasi ... 20

4. Puisi ... 22

a. Pengertian Puisi ... 22

b. Struktur Puisi ... 23

5. Puisi Anak ... 26

a. Karakteristik Puisi Anak ... 27

b. Jenis Puisi Untuk Anak-anak ... 28

c. Pembelajaran Menulis Puisi ... 29

6. Pendekatan Lingkungan ... 32

a. Pengertian Pendekatan Lingkungan ... 32

b. Langkah-langkah Pembelajaran Pendekatan Lingkungan ... 33

d. Prinsip-prinsip Pendekatan Lingkungan ... 36

c. Media Pembelajaran Lingkungan Sekitar ... 38

d. Langkah Pemanfaatan Media Lingkungan Sekitar ... 39

e. Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar di Sekolah Dasar ... 40

f. Kelebihan dan Kekurangan Media Lingkungan Sekitar ... 40

A. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ... 41

B. Kerangka Berpikir ... 43

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ... 45

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 48

C. Subjek Penelitian ... 48

D. Prosedur Penelitian... 48

E. Instrumen Penelitian... 50

F. Analisis dan Interpretasi Data ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 44

1. Deskripis Data Awal Penelitian ... 60


(7)

a. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 61

b. Perencanaan Tindakan Siklus I ... 61

c. Pelaksanaan Tindakan Siklus I... 62

d. Analisis Data Observasi ... 63

e. Refleksi Pembelajaran Siklus I ... 68

3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 77

a. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 77

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 77

c. Analisis Data Observasi ... 78

d. Refleksi Pembelajaran Siklus II ... 81

4. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III ... 89

a. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus III ... 89

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III ... 90

c. Analisis Data Observasi ... 91

d. Refleksi Pembelajaran Siklus III ... 94

B. Pembahasan ... 103

1. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi Melalui Pendekatan Lingkungan. 103

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 106

B. Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Contoh Perangkat Pembelajaran ... B. Instrumen Penelitian... C. Data Penelitian ... D. Bukti Lain ...


(8)

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan oleh bangsa Indonesia, baik dalam komunikasi tulis maupun lisan, tertutama dalam situasi formal. Disamping sebagai bahasa resmi, bahasa indonesia berfungsi pula sebagai bahasa nasional yang mampu mendekatkan dan sekaligus mempersatukan golongan etnis di Indonesia. Karena fungsinya tersebut, bangsa Indonesia dengan berbagai etnisnya dapat berkomunikasi dengan lancar dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan.

Dalam komunikasi tulis diperlukan kemampuan-kemampuan tertentu yang

berbeda dengan komunikasi lisan. “Komunikasi lisan dan komunikasi tulis sangat

erat berhubungan karena sifat penggunaannya yang saling berkaitan dalam bahasa. Terdapat sejumlah situasi yang sekaligus membutuhkan kedua-duanya, dan situasi-situasi lainnya yang membutuhkan dua bahkan tiga jenis media.” (Woolcott & Unwin dalam Tarigan, 1994). Salah satu contoh situasi yang menggunakan komunikasi lisan dan tulis yaitu proses belajar mengajar di kelas. Guru menyampaikan bahan pelajaran dengan menggunakan bahasa lisan untuk menjelaskan bahan tersebut. Demikian pula ketika siswa bertanya kepada guru kemudian dia menuliskan jawaban guru. Dengan demikian, dalam satu situasi menggunakan bahasa lisan sekaligus bahasa tulis.Pendidikan merupakan salah satu kunci bagi seseorang dalam mencapai kehidupan yang sukses.

Pendidikan bukan sekadar proses membekali siswa dengan ilmu pengetahuan tetapi juga membekali siswa dengan budi pekerti yang luhur. Penyelenggaraan pendidikan dimaksudkan untuk mendidik siswa menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani (Dharmojo, 2006). Seseorang yang mempunyai


(10)

intelektualitas tinggi namun tidak didukung dengan moralitas yang luhur akan membawa orang tersebut menjadi pribadi yang tidak mengaplikasikan nilai-nilai kemanusiaan dalam hidupnya. Oleh karenanya, antara pendidikan dan moralitas diperlukan kesinambungan dan hubungan yang sinergis agar tercapailah sebuah kehidupan yang harmonis.

Hal inilah yang mendorong diberikannya pembelajaran sastra dari mulai jenjang sekolah dasar. Pembelajaran sastra dapat memberikan pencerahan batin kepada siswa. Melalui pembelajaran sastra siswa dapat merasakan dan seakan mengalami berbagai peristiwa yang dibuat pengarang dalam sebuah karya sastra.

Dengan merasakan dan seakan mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang terdapat dalam sebuah karya sastra, siswa akan kaya akan nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan ini pada akhirnya akan meningkatkan kepekaan perasaan siswa terhadap kehidupan di sekitarnya sehingga membentuk pribadi yang berbudi perkerti luhur.

Salah satu bentuk karya sastra adalah puisi. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan srtuktur batin (Waluyo, 1991). Jadi, di dalam sebuah puisi, penyair mencurahkan segala perasaan dan pikirannya atau kalau dalam istilah Pradopo Pengkajian Puisi, disebut dengan pengalaman jiwa.

Pikiran dan perasaan itu diramu dengan memanfaatkan kreativitas penyair, kemudian diwujudkan melalui medium bahasa. Bahasa yang digunakan pun khas, berbeda dengan bahasa yang dipakai dalam drama dan fiksi, karena penyair ingin mengekspresikan pengalaman jiwanya secara padat dan intens. Untuk itu, penyair memanfaatkan diksi, arti denotatif dan konotatif, bahasa kiasan, citraan, sarana retorika, faktor kebahasaan, dan hal-hal yang berhubungan dengan struktur katakata atau kalimat dalam puisinya (Pradopo, 2005).

Menurut Tarigan (1986), keterampilan berbahasa Indonesia meliputi empat jenis keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Nurgiyantoro (1995) menyatakan bahwa dibanding ketiga keterampilan yang lain,


(11)

3

kemampuan menulis lebih sulit dikuasai oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan. Hal itu disebabkan keterampilan menulis memerlukan penguasaan terhadap unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Unsur bahasa maupun unsur isi harus terjalin dengan baik, agar dapat menghasilkan karangan yang runtut dan padu. Sementara itu, Akhadiah (1988) menyatakan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling rumit. Karena menulis melibatkan berbagai keterampilan lainnya, di antaranya kemampuan menyusun pikiran dan perasaan dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk kalimat yang tepat sesuai dengan kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam satu paragraf.

Keterampilan menulis seseorang bukan merupakan bakat, tetapi merupakan keterampilan yang dapat dikembangkan melalui latihan yang berkesinambungan. Ketrampilan menulis memerlukan intensitas pelatihan yang terus menerus hingga menghasilkan sebuah tulisan yang indah dan memiliki nilai estetika. Keterampilan menulis perlu ditumbuhkembangkan dalam dunia pendidikan karena dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dalam menanggapi segala sesuatu. Menulis juga dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah, dan menyusun urutan dari pengalaman. Dalam hal ini siswa SD dengan kegiatan menulis puisi sangat penting. Meskipun pembelajaran menulis puisi tidak dimaksudkan untuk mencetak sastrawan, pembelajaran menulis puisi dapat dipakai siswa untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya. Selain itu, kegiatan menulis puisi juga dapat dipakai untuk melatih kreativitas siswa dan melatih kepekaan mereka terhadap seni sastra.

Menurut Paryono (2008), dalam pembelajaran sastra khususnya penulisan kreatif, salah satu kelemahan pembelajaran sastra di sekolah adalah materi pembelajaran sastra yang lebih menekankan kepada teori sastra daripada pengakraban siswa dengan karya-karya sastra. Kondisi pembelajaran sastra yang demikian dan kurang mengakrabkan siswa pada karya sastra membuat siswa tidak mencintai sastra, yang berakibat siswa akan memiliki rasa malas untuk menulis.


(12)

Selain itu, proses penyampaian materi sastra yang monoton dan tidak inovatif membuat siswa malas untuk mempelajari sastra.

Jamaluddin (2003) juga menemukan beberapa problematika pembelajaransastra. Salah satunya adalah masalah pola pengajaran sastra dan evaluasinya. Jamaluddin (2003) mengatakan bahwa pola pembelajaran sastra belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pembinaan dan pengembangan daya apresiasi siswa terhadap karya sastra. Siswa lebih banyak diberikan materi yang berhubungan dengan teori dan sejarah sastra, seperti periodisasi sejarah sastra, nama-nama sastrawan beserta karya-karya yang mereka tulis, aliran-aliran yang ada, dan sebagainya. Padahal teori dan sejarah pada dasarnya sebagai pendukung teoretis dalam rangka peningkatan kemampuan apresiasi sastra pada anak (Jamaluddin, 2003). Soal evaluasi dalam pembelajaran sastra juga lebih banyak menyangkut teori dan sejarah sastra yang bersifat kognitif dibanding dengan soal apresiasi yang sifatnya afektif.

Faktor utama penyebab siswa kesulitan dalam menulis diantaranya, siswa tidak termotivasi karena selalu diberi tugas oleh guru. Motivasi adalah suatu usahayang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu (Purwanto, 1997). Motivasi sangat berpengaruh dalam mencapai tujuan. Hal ini senada dengan pendapat seorang ahli bahasa bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 1993). Suciati (dalam Wlodkoski, 1997) bahwa motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menumbuhkan perilaku tertentu dan yang akan memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut.

Selain kurang termotivasi, siswa sulit membuat tulisan yang runtut dan mudah kehabisan topik. Selama ini siswa merasa bosan dan tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran menulis puisi. Di samping faktor yang sudah disebutkan di atas, selama kegiatan observasi yang peneliti lakukan pada siklus awal terlihat pula bahwa guru cenderung hanya menggunakan metode ceramah


(13)

5

dan pemberian tugas menulis puisi pada siswa, tanpa memberikan contoh-contoh puisi yang bagus dan memenuhi unsur-unsur yang harus terkandung dalam sebuah puisi. Hal ini membuat ide siswa tidak dapat berkembang dengan baik. Selain itu, siswa kurang tertarik dengan pembelajaran secara individu. Siswa lebih tertarik dengan pembelajaran secara berkelompok.

Dalam proses pembelajaran terjadi proses interaksi antara guru dengan murid. Suasana yang dimunculkan sebaiknya menyenangkan, sehat, berdaya dan berhasil guna. Hal ini ditandai dengan adanya keterlibatan secara positif dan aktif baik dari guru maupun dari siswa. Proses keterlibatan ini sangat bergantung pada guru dalam membuat perencanaan, pengelolaan, dan penyampaiannya. Dengan kata lain, guru sastra yang sekaligus merangkap menjadi guru bahasa harus mampu mengembangkan seni mengajarkan sastra secara tepat dan bervariasi, sehingga kegiatan pembelajaran tidak membosankan dan monoton. Sebaiknya, pembelajaran memberikan kesenangan, kegairahan, minat, serta kebahagiaan pada siswa. Hal ini akan memberikan dukungan bagi penumbuhan sikap cipta, rasa dan karsa siswa terhadap sastra.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pendekatan Lingkungan pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri INPRES CIKAHURIPAN Kabupaten Bandung Barat.

B. Rumusan Masalah

Merumuskan masalah mempunyai peranan penting di dalam penelitian. Sudjana berpendapat “Penentuan masalah penelitian merupakan kunci keberhasilan suatu penelitian” ( 1991). Apabila peneliti merumuskan masalah secara secara operasional, dan memudahkan penulis untuk menentukan tujuan, dan langkah-langkah memecahkan masalah yang diteliti.


(14)

Secara umum permasalahan yang ditemukan adalah sulitnya siswa menentukan tema mengungkapkan suatu gagasan yang ditulis dalam bentuk puisi sederhana.

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah bentuk perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V-A di SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat melalui pendekatan lingkungan?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi di kelas V-A SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten bandung barat melalui pendekatan lingkungan?

3. Bagaimanakah hasil kemampuan siswa di kelas V-A SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tentang keterampilan menulis puisi melalui pendekatan lingkungan?

C. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan pada dasarnya selalu diarahkan pada suatu tujuan yang hendak dicapai.Demikian pula dalam sebuah penelitian karena ujuan dalam sebuah penelitian karena tujuan dalam sebuah penelitian sangat penting agar langkah-langkah penelitian dapat disusun secara terarah, tepat dan teratur.

Sehubungan dengan hal itu, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan perencanaan guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V-A di SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat melalui pendekatan lingkungan..

2. Mendeskripsikan pelaksanaan guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V-A di SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat melalui pendekatan lingkungan.


(15)

7

3. Mendeskripsikan hasil pembelajaran siswa di kelas V-A SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat tentang keterampilan menulis puisi melalui pendekatan lingkungan.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini diantaranya :

1. bagi penulis, penulisan karya ilmiah ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan, memberikan pengalaman baru dalam penulisan karya ilmiah dan memperoleh bekal pengalaman yang harus diterapkan di sekolah;

2. bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembinaan bahasa Indonesia yang baik dan benar;

3. bagi siswa, dengan adanya penelitian ini dapat memperoleh pengetauan dan pengalaman dalam menulis puisi serta meningkatkan kemampuan mengembangkan gagasan dan imajinasi;

4. bagi peneliti lain / calon peneliti, dapat digunakan sebagai bahan literatur dalam penelitiannya serta dapat digunakan sebagai bahan perbandingan, untuk memperkaya wawasan peneliti;

5. bagi lembaga (Universitas Pendidikan Indonesia ) hasil penelitian ini dapat dijadikan literatur bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian yang serupa;

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teoritik diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah :”Jika pembelajaran menggunakan pendekatan lingkungan, maka aktivitas dan hasil

pembelajaran menulis puisi akan meningkat”. Selain itu, diharapkan pula

pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi hal yang menyenangkan dan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.


(16)

F. Penjelasan Istilah

Dibawah ini beberapa istilah penting yang perlu diketahui, diantaranya:

1. Menulis puisi

Menulis adalah suatu keterampilan mengungkapkan gagasan, pikiran yang dituangkan dalam bentuk tulisan untuk mendeskripsikan sesuatu (majinatif atau fakta) .

Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima „membuat‟ atau poeisis „pembuatan‟, dan dalam bahasa Inggris poem atau poetry. “Puisi

diartikan „membuat‟ dan „pembuatan‟ karena lewat puisi pada dasarnya seseorang

telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah.”

Dibalik kata-katanya yang ekonomis, padat, dan padu tersebut puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan persoalan-persoalan kehidupan manusia dan juga manusia dalam hubungannya dengan alam, dan Tuhan sang pencipta. Masalah kehidupan yang disuguhkan penyair dalam puisinya tentu saja bukan sekedar refleksi realitas (penafsiran, kehidupan, rasa simpati kepada kemanusiaan, renungan mengenai penderitaan manusia dan alam sekitar) melainkan juga cenderung mengekspresikan hasil renungan dan gagasan-gagasan baru ataupun sesuatu yang belum terbayangkan dan terpikirkan oleh pembaca sehingga puisi sering dianggap suatu misteri.


(17)

9

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari).Pengertian lainnya yaitu sekalian yang terlingkung di suatu daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling.

Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia. Lingkungan yang ada di sekitar anak- anak kita merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom action Research merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan di kelas.Ide tentang penelitian tindakan pertama kali dikembangkan oleh Kurtdan Lewin pada tahun 1946. Menurut Stephen Kemmis, PTK atau action research adalah suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan sendiri; (b) pemahaman mereka terhadap praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi di tempat praktik itu dilaksanakan (David Hopkins, 1993). Sedangkan tim pelatih proyek PGSM (1999) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan (M. Nur, 2001).

Sejalan dengan pengertian diatas, Prabowo mendefinisikan makna dari penelitian tindakan yaitu suatu penelitian yang dilakukan kolektif oleh suatu kelompok sosial (termasuk juga pendidikan) yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas kerja mereka serta mengatasi berbagai permasalahan dalam kelompok tersebut.


(19)

48

Definisi tersebut diperjelas oleh pendapat Kemmis dalam Kardi (2000) yang menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah studi sistematik tentang upaya memperbaiki praktik pendidikan oleh sekelompok peneliti melalui kerja praktik mereka sendiri dan merefleksikannya untuk mengetahui pengaruh-pengaruh kegiatan tersebut.Atau bisa disederhanakan dengan kalimat yaitu upaya mengujicobakan ide dalam praktik dengan tujuan memperbaiki atau mengubah sesuatu, mencoba memperoleh pengaruh yang sebenarnya dalam situasi tersebut.

Dari segi pendekatan analisis dan pengumpulan data digunakan pendekatan gabungan (mix method) antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif (Sugiyono, 2006). Penggunaan pendekatan kuantitatif dikarenakan data-data serta sumber data dijaring melalui proses kuantifikasi antribut psikologis melalui kuisioner khususnya yang dikembangkan secara standar memenuhi validitas dan reliabilitasnya, selain juga karena perhitungan analisis data yang menggunakan teknik-teknik statistik. Pendekatan kualitatif digunakan karena pada proses pengumpulan data menggunakan teknik wawancaran dan studi dokumentasi yang analisis datanya juga menggunakan teknik cross-cheque triangulasi data.


(20)

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi Rapiudin

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi

Penyusunan Rencana Tindakan siklus III Refleksi

Rumusan Masalah Identifikasi Masalah

Penyusunan Rencana Tindakan siklus I

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Penyusunan Rencana Tindakan siklus II

Pelaksanaan Tindakan Observasi


(21)

50

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Inpres Cikahuripan kecamatan lembang kebupaten bandung barat. Beralamatkan di jalan sersan surip.Sekolah ini memiliki letak yang lumayan jauh dari akses jalan raya.Namun masih bisa dijangkau oleh kendaraan. Penelitian ini akan diadakan kurang lebih 2 bulan, mulai bulan mei sampai dengan bulan juni 2013

C. Subjek Penelitian

a. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri INPRES CIKAHURIPAN Kabupaten Bandung Barat. Teknik sampling yang digunakan adalah proportional-random sampling (Sevilla, et. al., 2003) dengan cara mengambil dan membandingkan hasil karya menulis puisi dari seluruh siswa kelas V SD Negeri Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat.

b. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD sebagai sample sebanyak 32 siswa. Penelitian dilaksanakan pada saat semester II tahun pelajaran 2012/2013.Mereka berasal dari keluarga yang berekonomi menengah ke bawah karena mayoritas para orang tua nya bekerja sebagai petani dan peternak. Pada umumnya termasuk siswa-siswa yang ceria dan bersemangat dalam belajar. Hanya sedikit keterbatasan yang menjadi halangan bagi mereka. Yaitu media pembelajaran yang kurang cukup inovatif.

c. Secara sosiologi para siswa dapat berbaur dengan dengan sewajarnya bersama teman sebayanya. Dengan lingkungan setempatpun tidak ada masalah yang begitu berarti.


(22)

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas (Arikunto, 2006:19).

Penelitian tindakan kelas dilakukan menggunakan model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah merupakan model pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi′uddin, 1996) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi.

Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Pengumppulan data dilakukan pada setiap aktivitas, situasi, atau kejadian yang berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, pengumpulan data secara garis besar dilakukan pada saat :


(23)

52

1. Observasi awal atau stuasi pendahuluan dilakukan hingga idenktifikasi awal permasalahan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini adalah data tentang tempat dimana penelitian akan dilaksanakan, meliputi letak sekolah, sarana prasarananya, dan siswa. Setelah data terkumpul maka dilakukan identifikasi masalah serta merencanakan upaya yang akan dilakukan untuk memecahkannya.

2. Pelaksanaan, analisis dan refleksi terhadap tindakan pembelajaran siklus I.

3. Pelaksanaan, analisis dan refleksi terhadap tindakan pembelajaran siklus II.

4. Pelaksanaan, analisis dan refleksi terhadap tindakan pembelajaran siklus III.

5. Observasi proses belajar mengajar berkaitan dengan kinerja guru 6. Evaluasi terhadap pelaksanaan siklus I, II, III

7. Wawancara pada siswa

8. Menganalisis peningkatan hasil belajar siswa tentang menulis puisi dengan membandingkan hasil sebelum pelaksanaan siklus II & III.

E. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pembelajaran

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP)

RPP digunakan sebagai salah satu acuan dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan lingkungan

b) Kurikulum

Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).


(24)

2. Instrumen Pengumpulan Data a) Pedoman Observasi

Pedoman observasi yang dilakukan peneliti untuk mengamati kegiatan kerja kelompok. Tujuan tindakan observasi adalah untuk memperoleh data perilaku kerja sama siswa dan untuk mengetahui keterampilan menulis siswa.

b) Catatan Lapangan

Catatan lapangan pada dasarnya berupa deskripsi atau temuan-temuan dalam aktivitas pembelajaran.

c) Angket

Anget merupakan pertanyaa-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi.Yang diisi oleh peneliti adalah siswa setelah pembelajaran berlangsung.

d) Lembar Kerja Siswa (LKS) dilihat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, biasanya didasarkan pada materi yang akan diajarkan dapat berupa suruhan, pertanyaan, ataupun melengkapi. LKS digunakan untuk memperoleh data tentang pemahaman dan keterampilan peserta didik pada waktu pembelajaran berlangsung


(25)

54

Lembar angket siswa

Nama :

Kelas :

1. Apakah kamu menyukai pelajaran menulis puisi?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah kamu pernah menulis puisi?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah perlu keterampilan dalam menulis puisi?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah kamu senang mendapat tugas menulis puisi?

a. Ya b.Tidak

5. Apakah kamu pernah diberi pelajaran menulis puisi?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah ingin menjadi seorang penulis yang terkenal?

a. Ya b. Tidak

7. Apakah kamu tertarik dengan pembelajaran menulis puisi?

a. Ya b. Tidak

8. Apakah lingkungan yang kamu amati secara langsung akan mempermudah untuk menulis puisi?


(26)

a. Ya b. Tidak

9. Apakah dengan pendekatan lingkungan dapat membantu ide untuk menulis puisi?

a. Ya b. Tidak

10.Senangkah kamu menulis puisi dengan pendekatan lingkungan?


(27)

56

Lembar Observasi Penilaian Mengajar

No. Aspek yang dinilai Siklus I 1 Persiapan pembelajaran (Silabus dan Skenario

Pembelajaran). A. Bahasa

1. Ejaan

2. Ketepatan dan kesesuaian B. Komponen

1. Kesesuaian standar kompetensi dengan kompetensi dasar

2. Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi pokok 3. Kesesuaian kompetensi dasar dengan tujuan

pembelajaran

4. Kesesuaian penilaian dengan materi pembelajaran 5. Kesesuaian alokasi waktu dengan materi pembelajaran 6. Media alat peraga yang digunakan

7. Buku sumber yang digunakan 2 Pelaksanaan pembelajaran

A. KBM

1. Kesesuaian bahasa 2. Kejelasan suara

3. Kemampuan menerangkan 4. Kemampuan memberikan contoh 5. Dorongan kearah aktifitas siswa 6. Penggunaan media/alat peraga 7. Pengelolaan kelas


(28)

8. Teknik mengajar B. Bahan pengajaran

1. Penguasaan bahan pengajaran atau materi 2. Pemberian contoh media pembelajaran 3. Ketepatan waktu

C. Penampilan

1. Kemudahan berhubungan dengan siswa 2. Stabilitas emosi

3. Pemahaman terhadap siswa 4. Kerapihan pakaian

D. Pelaksanaan tes

1. Konsekuensi terhadap penetapan waktu 2. Keterlibatan pelaksanaan tes

Jumlah Rata-rata

Keterangan :

Bobot nilai rentang nilai

SB (Sangat Baik) = 4 80-100

B (Baik) = 3 70-79

C (Cukup) = 2 60-69


(29)

58

F. Analisis dan Interpretasi Data

Data yang diperoleh berdasarkan instrumen penelitian yaitu hasil observasi, catatan lapangan, wawancara, hasil tes dan angket siswa yang diberikan. Pengumpulan data yang akan peneliti lakukan yaitu dengan cara mengumpulkan seluruh data hasil instrumen/ alat pengumpul data yang sudah dirancang sebelumnya. Pengumpulan data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa

2. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi

3. Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas diambil dari catatan lapangan yang dibuat oleh guru, angket siswa, dan hasil wawancara

4. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dan pelaksanaan didapat dari RPP dan lembar observasi

Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas sesuai dengan petunjuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas, Suyanto 1996 (Suryani, 2011). Pada penelitian tahap pengumpulan data dilakukan pada saat:

1. Observasi awal dan identifikasi awal permasalahan

2. Pelaksanaan, analisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus I 3. Pelaksanaan, analisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus II 4. Pelaksanaan, analisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus III 5. Evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan siklus I, siklus II dan siklus III 6. Wawancara dengan guru dan siswa

7. Menganalisis peningkatan keterampilan proses kemampuan siswa dengan menggunakan media pembelajaran.


(30)

Kriteria Menulis Melalui Pendekatan Lingkungan

1. Gagasan Pokok ( 5 )

SB = 5 - Gagasan pokok sangat sesuai dengan objek B = 4 - Gagasan pokok sesuai dengan objek C = 3 - Gagasan pokok cukup sesuai dengan objek K = 2 - Gagasan pokok kurang sesuai dengan objek SK = 1 - Gagasan pokok tidak sesuai dengan objek

2. Judul ( 5 )

SB = 5 - Judul sangat menggambarkan isi puisi B = 4 - Judul menggambarkan isi puisi

C = 3 - Judul cukup menggambarkan isi puisi K = 2 - Judul kurang menggambarkan isi puisi SK = 1 - Judul tidak menggambarkan isi puisi

3. Rima ( 5 )

SB = 5 - Rima sangat sesuai dengan isi puisi B = 4 - Rima sesuai dengan isi puisi

C = 3 - Rima cukup sesuai dengan isi puisi K = 2 - Rima kurang sesuai dengan isi puisi SK = 1 - Rima tidak sesuai dengan isi puisi

4. Pilihan kata yang tepat ( 5 )

SB = 5 - Pilihan kata sangat sesuai dengan gagasan pokok B = 4 - Pilihan kata sesuai dengan gagasan pokok C = 3 - Pilihan kata cukup sesuai dengan gagasan pokok K = 2 - Pilihan kata kurang sesuai dengan gagasan pokok SK = 1 - Pilihan kata tidak sesuai dengan gagasan pokok


(31)

60

Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis Data Kuantitatif

Data kualitatif diperoleh dari data hasil observasi terhadap siswa serta keterlaksanaan penerapan melalui pendekatan lingkungan dalam pembelajaran yang akan diuraikan secara deskriptif. 2. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes dan LKS untuk melihat seberapa jauh peningkatan hasil belajar siswa. Tahap-tahap dalam menganalisis data kuantitafif adalah :

a. Penskoran terhadap puisi hasil karya siswa

b. Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa melalui rumus :

R = x N Keterangan : R = nilai rata-rata X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa

c. Menginterpretasi nilai rata-rata kelas jika mencapai nilai ≥ 73 (KKM)

d. Menghitung ketuntasan belajar secara klasikal dengan menggunakan rumus :


(32)

c. Menginterpretasi presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan menggunakan tabel :

Tabel 1.4 Kriteria Ketuntasan Belajar Aspek Kognitif

Kategori (%) interpretasi

90 – 100 Sangat

75 – 89,99 Tinggi

55 – 74,99 Cukup

30 – 54,00 Rendah

0 Sangat Rendah

(Luhut P. Pangabean, 1989 dalam skripsi Nita Rismawati, 2008)


(33)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan lingkungan merupakan suatu langkah yang dapat digunakan dalam suatu proses pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan lingkungan mampu memberikan kontribusi terhadap kemudahan siswa dalam menulis puisi. Pendekatan lingkungan menawarkan suatu proses kegiatan pembelajaran yang mengkondisikan siswa berinteraksi secara langsung dengan pembelajaran yang disajikan, sehingga mengarahkan siswa menemukan ide serta gagasan yang akan ditulisnya melalui puisi.

Metode yang bervariasi dalam mengkondisikan siswa pada situasi pembelajaran yang lebih menyenangkan sehingga mengarahkan siswa untuk mencerna materi pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan lingkungan. Adapun simpulan dari pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan lingkungan untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi di kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat adalah sebagai berikut :

1. Cara mengatasi kesulitan siswa SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dalam menulis puisi setelah menggunakan pendekatan lingkungan sebagai langkah perbaikan yang dianggap lebih variatif yang dirancang dengan tahap menentukan gagasan pokok, judul, rima, dan pilihan kata yang tepat. Dengan demikian pendekatan lingkungan dapat mengarahkan siswa untuk mengembangkan imajinasinya sehingga dapat memahami dan mampu menulis tanpa perlu berpikir lebih lama lagi.

2. Peningkatan kemampuan siswa kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dalam menulis puisi setelah menggunakan pendekatan lingkungan menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai pada siklus I, siklus II dan siklus III. Dengan demikian nilai yang diperoleh siswa sudah melebihi batas KKM yang telah ditentukan.


(34)

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian, penulis ingin menyampaikan beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaan Bahasa dan Sastra Indonesia. Adapun rekomendasi yang ingin disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut.

1. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru hendaknya memotivasi siswa agar aktif terlibat dalam pembelajaran apresiasi sastra sehingga siswa dapat lebih mengetahui, memahami, hingga menghayati pembelajaran sastra di sekolah terutama dalam penerapan pendekatan lingkungan untuk menulis puisi pada kelas V.

2. Siswa dapat lebih terlatih dalam mengemukakan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa melalui kegiatan menulis puisi melalui pendekatan lingkungan.

3. Guru hendaknya dapat melatih siswa dalam kegiatan pembelajaran terutama dalam pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan lingkungan. Hasil penelitian membuktikan bahwa melalui pendekatan lingkungan mempu memberikan hasil yang lebih baik.

4. Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya guru dapat menggunakan teknik dan metode yang bervariasi.

Penelitian ini hanya sebagian kecil upaya pemecahan masalah pendidikan khususnya masalah pengajaran kesastraan. Pemilihan metode pembelajaran misalnya, cukup menunjang keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan guru.

Oleh karena itu, penelitian bisa menjadi motivasi psrs guru untuk terus meneliti masalah kebahasaan dan kesastraan di tingkat sekolah dasar. Penelitian tindakan kelas ini dapat terus digunakan dan terus diperbai tentunya guna memperbaiki hasil belajar siswa.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Y. (2010). Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SDN Merdeka Kecamatan Lembang.Skripsi S1 Pada PGSD FIP Bandung: tidakditerbitkan

Dahlan, AS. ( 2011). Penggunaan Media Lingkungan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi .(Online). Tersedia : http://ayuusaputri.blogspot.com/2011/05/penggunaan-media-lingkungan-dalam.html. (6 Mei 2013)

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standar Kompetensi Mata Pelajaran SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2004). Menyambut Pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi.(Online). Tersedia: http://www.w3.org/tr/rec html.40. (11 April 2012).

Djuanda, D. dan Dwija Iswara, P. (2006).ApresiasiSastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS

Eko. (2009). Lingkungan Sebagai Sumber dan Media Pembelajaran (Online).Tersedia : http://ekohs.wordpress.com/2009/09/01/lingkungan-sebagai-sumber-dan-media-pembelajaran/. (6 Mei 2013)

Muslich, M. (2012). Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah Classroom Action Research. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Pemana, NS. (2011). Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi melalui Karyawisata (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V di SDN Ciangsana Mande Cianjur). Skripsi S1 Pada PGSD FIP Bandung: tidak diterbitkan


(36)

Resmini, N. Djuanda, D. danIndihadi, D. (2006). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Resmini,N., Hartati,T. danCahyani,I. (2009). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS

Resmini, N. dan Djuanda, D.(2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS.

Solchan, T.W.dkk. (2008).Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Widjojoko, danHidayat, T. (2006). Teori dan Sejarah Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Wiriatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Santosa, P. dkk (2009). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.


(1)

Rizka Dewi Nur Oktaviani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pendekatan Lingkungan Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis Data Kuantitatif

Data kualitatif diperoleh dari data hasil observasi terhadap siswa serta keterlaksanaan penerapan melalui pendekatan lingkungan dalam pembelajaran yang akan diuraikan secara deskriptif. 2. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes dan LKS untuk melihat seberapa jauh peningkatan hasil belajar siswa. Tahap-tahap dalam menganalisis data kuantitafif adalah :

a. Penskoran terhadap puisi hasil karya siswa

b. Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa melalui rumus :

R = x

N

Keterangan : R = nilai rata-rata

X = Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa

c. Menginterpretasi nilai rata-rata kelas jika mencapai nilai ≥ 73 (KKM)

d. Menghitung ketuntasan belajar secara klasikal dengan menggunakan rumus :


(2)

61

Rizka Dewi Nur Oktaviani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pendekatan Lingkungan Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Menginterpretasi presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan menggunakan tabel :

Tabel 1.4 Kriteria Ketuntasan Belajar Aspek Kognitif Kategori (%) interpretasi

90 – 100 Sangat

75 – 89,99 Tinggi

55 – 74,99 Cukup

30 – 54,00 Rendah

0 Sangat Rendah

(Luhut P. Pangabean, 1989 dalam skripsi Nita Rismawati, 2008)


(3)

Rizka Dewi Nur Oktaviani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pendekatan Lingkungan Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan lingkungan merupakan suatu langkah yang dapat digunakan dalam suatu proses pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan lingkungan mampu memberikan kontribusi terhadap kemudahan siswa dalam menulis puisi. Pendekatan lingkungan menawarkan suatu proses kegiatan pembelajaran yang mengkondisikan siswa berinteraksi secara langsung dengan pembelajaran yang disajikan, sehingga mengarahkan siswa menemukan ide serta gagasan yang akan ditulisnya melalui puisi.

Metode yang bervariasi dalam mengkondisikan siswa pada situasi pembelajaran yang lebih menyenangkan sehingga mengarahkan siswa untuk mencerna materi pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan lingkungan. Adapun simpulan dari pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan lingkungan untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi di kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat adalah sebagai berikut :

1. Cara mengatasi kesulitan siswa SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dalam menulis puisi setelah menggunakan pendekatan lingkungan sebagai langkah perbaikan yang dianggap lebih variatif yang dirancang dengan tahap menentukan gagasan pokok, judul, rima, dan pilihan kata yang tepat. Dengan demikian pendekatan lingkungan dapat mengarahkan siswa untuk mengembangkan imajinasinya sehingga dapat memahami dan mampu menulis tanpa perlu berpikir lebih lama lagi.

2. Peningkatan kemampuan siswa kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dalam menulis puisi setelah menggunakan pendekatan lingkungan menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai pada siklus I, siklus II dan siklus III. Dengan demikian nilai yang diperoleh siswa sudah melebihi batas KKM yang telah ditentukan.


(4)

107

Rizka Dewi Nur Oktaviani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pendekatan Lingkungan Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian, penulis ingin menyampaikan beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaan Bahasa dan Sastra Indonesia. Adapun rekomendasi yang ingin disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut.

1. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru hendaknya memotivasi siswa agar aktif terlibat dalam pembelajaran apresiasi sastra sehingga siswa dapat lebih mengetahui, memahami, hingga menghayati pembelajaran sastra di sekolah terutama dalam penerapan pendekatan lingkungan untuk menulis puisi pada kelas V.

2. Siswa dapat lebih terlatih dalam mengemukakan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa melalui kegiatan menulis puisi melalui pendekatan lingkungan.

3. Guru hendaknya dapat melatih siswa dalam kegiatan pembelajaran terutama dalam pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan lingkungan. Hasil penelitian membuktikan bahwa melalui pendekatan lingkungan mempu memberikan hasil yang lebih baik.

4. Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya guru dapat menggunakan teknik dan metode yang bervariasi.

Penelitian ini hanya sebagian kecil upaya pemecahan masalah pendidikan khususnya masalah pengajaran kesastraan. Pemilihan metode pembelajaran misalnya, cukup menunjang keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan guru.

Oleh karena itu, penelitian bisa menjadi motivasi psrs guru untuk terus meneliti masalah kebahasaan dan kesastraan di tingkat sekolah dasar. Penelitian tindakan kelas ini dapat terus digunakan dan terus diperbai tentunya guna memperbaiki hasil belajar siswa.


(5)

Rizka Dewi Nur Oktaviani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pendekatan Lingkungan Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Y. (2010). Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SDN Merdeka Kecamatan Lembang.Skripsi S1 Pada PGSD FIP Bandung: tidakditerbitkan

Dahlan, AS. ( 2011). Penggunaan Media Lingkungan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi .(Online). Tersedia : http://ayuusaputri.blogspot.com/2011/05/penggunaan-media-lingkungan-dalam.html. (6 Mei 2013)

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standar Kompetensi Mata Pelajaran SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2004). Menyambut Pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi.(Online). Tersedia: http://www.w3.org/tr/rec html.40. (11 April 2012).

Djuanda, D. dan Dwija Iswara, P. (2006).ApresiasiSastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS

Eko. (2009). Lingkungan Sebagai Sumber dan Media Pembelajaran (Online).Tersedia :http://ekohs.wordpress.com/2009/09/01/lingkungan-sebagai-sumber-dan-media-pembelajaran/. (6 Mei 2013)

Muslich, M. (2012). Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah Classroom Action Research. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Pemana, NS. (2011). Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi melalui Karyawisata (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V di SDN Ciangsana Mande Cianjur). Skripsi S1 Pada PGSD FIP Bandung: tidak diterbitkan


(6)

Rizka Dewi Nur Oktaviani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pendekatan Lingkungan Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Resmini, N. Djuanda, D. danIndihadi, D. (2006). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Resmini,N., Hartati,T. danCahyani,I. (2009). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS

Resmini, N. dan Djuanda, D.(2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS.

Solchan, T.W.dkk. (2008).Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Widjojoko, danHidayat, T. (2006). Teori dan Sejarah Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Wiriatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Santosa, P. dkk (2009). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

2 27 208

PENGARUH PENDEKATAN PROSES DENGAN MEDIA GAMBAR DAN KREATIVITAS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PUISI SISWA KELAS V SDN 054866 SIDOMULYO.

0 4 31

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI STRATEGI JIGSAW Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Strategi Jigsaw Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Jetak Tahun 2013.

0 2 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI STRATEGI JIGSAW Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Strategi Jigsaw Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Jetak Tahun 2013.

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pendekatan Kontekstual Berbasis Inkuiri Pada Siswa Kelas V SDN Cepokosawit II Tahun pelajaran 2011/2012.

0 2 15

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pendekatan Kontekstual Berbasis Inkuiri Pada Siswa Kelas V SDN Cepokosawit II Tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 7

PENGGUNAAN MEDIA LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS PUISI PADA PEMBELAJARAN Penggunaan Media Lingkungan Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 2 Gunungsari Kec

0 1 17

PENGGUNAAN MEDIA LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS PUISI PADA PEMBELAJARAN Penggunaan Media Lingkungan Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 2 Gunungsari Kec

0 4 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS V SDN SENTUL II MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW.

0 1 34

PENERAPAN METODE ESTAFET WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CIHANJUANG I KECAMATAN PARONGPONG.

3 49 45