Pengaruh Integritas dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survei pada Kantor Akuntan Publik di Bandung).

(1)

vi

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the factors which affect the quality of audit’s result in Public Accounting Firm. This research is important to be done because the increase of financial statements’ users over the qualified audit reports in order to make a decision.

This research used descriptive method with “Purpose Sampling” technique in collecting data. This data is taken from questionnaires distributed to respondents, which is the Public Accounting Firm’s auditor in Bandung. The variables in this research consists of independent variables and dependent variables. The independent variable in this research is the integrity and competence of the auditors, while the dependent variable in this research is the quality of the auditors’ audit.The technique of data analysis is done by testing the validity, reliability, classical assumptions, multiple regression analysis, multiple correlation analysis, simultaneous test (F-test), partial test (T-test), and coefficient of determination test.

Based on the results of this research, it can be concluded that the integrity and competence of the auditors affect significantly to the audit’s quality and included in an excellent category.


(2)

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil audit di Kantor Akuntan Publik (KAP). Penelitian ini penting untuk dilakukan karena semakin meningkatnya pengguna laporan keuangan atas laporan audit yang berkualitas guna untuk pengambilan suatu keputusan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik Purpose Sampling didalam pengumpulan data. Data diambil dari kuisioner yang dibagikan kepada responden yaitu auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (Independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah integritas dan kompetensi auditor, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas audit auditor. Teknik analisis data dilakukan dengan pengujian validitas, pengujian reliabilitas, pengujian asumsi klasik, analisis regresi berganda, analisis korelasi berganda, uji simultan (F-test), uji parsial (T-test), serta uji koefisien determinasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel integritas dan kompetensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dan termasuk dalam kategori sangat baik.


(3)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Maksud Penelitian ... 6

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.4Kegunaan Penelitian... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Integritas ... 8

2.1.2 Kompetensi ... 12

2.1.3 Kualitas Audit ... 19

2.2Penelitian Terdahulu ... 25

2.3Kerangka Pemikiran ... 26

2.3.1 Pengaruh Integritas Terhadap Kualitas Audit ... 27


(4)

ix

2.3.3 Pengaruh Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit ... 30

2.4Pengembangan Hipotesis ... 33

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 34

3.1Objek dan Subjek Penelitian ... 34

3.2Metode Penelitian... 34

3.2.1 Jenis Data ... 35

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.2.3 Populasi dan Sampel ... 37

3.2.4 Tipe Skala dan Metode Penskalaan... 37

3.2.5 Operasional Variabel ... 38

3.3Pengujian Data ... 45

3.3.1 Uji Validitas ... 45

3.3.2 Uji Reliabilitas ... 46

3.3.3 Uji Asumsi Klasik ... 47

3.3.3.1 Uji Normalitas ... 47

3.3.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 48

3.3.3.3 Uji Multikolinieritas ... 48

3.3.4 Analisis Regresi Berganda ... 49

3.3.5 Analisis Korelasi Berganda ... 50

3.3.6 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 51

3.3.6.1 Uji F (Uji Simultan) ... 51

3.3.6.2 Uji T (Uji Parsial)... 53

3.3.7 Uji Koefisien Determinasi ... 54

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1Hasil Penelitian ... 55

4.1.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik (KAP) ... 55

4.1.2 Hasil Pengumpulan Data ... 59

4.1.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 60

4.1.3.1Uji Validitas ... 60


(5)

x

4.1.4 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 64

4.1.4.1Variabel Integritas Auditor X1 ... 64

4.1.4.2Variabel Kompetensi Auditor X2 ... 80

4.1.4.3Variabel Kualitas Audit Y ... 88

4.2Pembahasan ... 98

4.2.1 Pengaruh Integritas Auditor (X1) dan Kompetensi Auditor (X2) Terhadap Kualitas Audit (Y) ... 98

4.2.1.1Uji Asumsi Klasik ... 98

4.2.1.1.1 Uji Normalitas ... 98

4.2.1.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 99

4.2.1.1.3 Uji Multikolinieritas ... 100

4.2.1.2Persamaan Regresi Linier Berganda ... 100

4.2.1.3Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F) ... 102

4.2.1.4Pengujian Hipotesis Parsial (Uji T)... 103

4.2.1.5Analisis Koefisien Determinasi ... 105

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 108

5.1Kesimpulan ... 108

5.2Saran ... 109

DAFTAR PUSTAKA ... 111

LAMPIRAN ... 115


(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 32

Gambar 2.2 Paradigma ... 33

Gambar 4.1 Gambaran Umum Struktur Organisasi KAP ... 56

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas ... 99

Gambar 4.3 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Integritas (X1) ... 104


(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X1 dan X2 (Integritas dan Kompetensi Auditor)

... 43

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y (Kualitas Audit Auditor) ... 45

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 51

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 59

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 60

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Jabatan ... 60

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Intregitas Auditor X1 ... 61

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Auditor X2 ... 62

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit Y... 62

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 63

Tabel 4.8 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Intregitas Auditor X1 ... 65

Tabel 4.9 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (1) ... 67

Tabel 4.10 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (2) ... 67

Tabel 4.11 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (3) ... 68

Tabel 4.12 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (4) ... 69

Tabel 4.13 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (5) ... 69

Tabel 4.14 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (6) ... 70

Tabel 4.15 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (7) ... 71

Tabel 4.16 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (8) ... 71

Tabel 4.17 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (9) ... 72

Tabel 4.18 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (10) ... 73

Tabel 4.19 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (11) ... 73

Tabel 4.20 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (12) ... 74

Tabel 4.21 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (13) ... 75

Tabel 4.22 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (14) ... 75

Tabel 4.23 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (15) ... 76

Tabel 4.24 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (16) ... 77


(8)

xiii

Tabel 4.26 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (18) ... 78

Tabel 4.27 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (19) ... 79

Tabel 4.28 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (20) ... 79

Tabel 4.29 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Kompetensi Auditor X2 ... 80

Tabel 4.30 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (21) ... 82

Tabel 4.31 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (22) ... 82

Tabel 4.32 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (23) ... 83

Tabel 4.33 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (24) ... 84

Tabel 4.34 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (25) ... 84

Tabel 4.35 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (26) ... 85

Tabel 4.36 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (27) ... 86

Tabel 4.37 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (28) ... 86

Tabel 4.38 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (29) ... 87

Tabel 4.39 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (30) ... 88

Tabel 4.40 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Kualitas Audit Y ... 89

Tabel 4.41 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (31) ... 90

Tabel 4.42 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (32) ... 91

Tabel 4.43 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (33) ... 92

Tabel 4.44 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (34) ... 92

Tabel 4.45 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (35) ... 93

Tabel 4.46 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (36) ... 94

Tabel 4.47 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (37) ... 94

Tabel 4.48 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (38) ... 95

Tabel 4.49 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (39) ... 96

Tabel 4.50 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (40) ... 96

Tabel 4.51 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan (41) ... 97

Tabel 4.52 Hasil Uji Normalitas ... 98

Tabel 4.53 Nilai VIF Uji Multikolinieritas ... 100

Tabel 4.54 Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi ... 101


(9)

xiv

Tabel 4.56 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji-T) ... 103 Tabel 4.57 Analisis Koefisien Determinasi ... 106 Tabel 4.58 (Koefisien Beta x Zero-order) ... 106


(10)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian Untuk Memperoleh Data ... 116 Lampiran 2 Kuesioner ... 117 Lampiran 3 Tabulasi Variabel Integritas (X1), Kompetensi (X2), dan Kualitas Audit(Y) ... 123 Lampiran 4 Hasil Output SPSS ... 125


(11)

BAB I PENDAHULUAN 1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap Kantor Akuntan Publik (KAP) pasti menginginkan untuk memiliki auditor yang berkualitas, dapat bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan pekerjaan auditor adalah melakukan audit yang tujuannya terdiri dari tindakan mencari keterangan tentang apa yang dilaksanakan dalam suatu entitas yang diperiksa, membandingkan hasil dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyetujui atau menolak hasil dengan memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan.

Kantor akuntan publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam memberikan jasanya. Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan tempat penyediaan jasa oleh profesi akuntan publik bagi masyarakat (Mulyadi, 2002:52).

Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi dan Puradiredja,1998:3). Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah bertanggung jawab memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya akan lebih dipercaya dibandingkan dengan laporan keuangan yang belum diaudit. Akuntan publik dalam melaksanakan pemeriksaan audit, memperoleh kepercayaan dari klien dan para pemakai laporan


(12)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha keuangan untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh klien. Klien dapat mempunyai kepentingan yang berbeda, bahkan mungkin bertentangan dengan kepentingan para pemakai laporan keuangan. Auditor harus memiliki sikap mental independen. Kompetensi orang-orang yang melaksanakan audit akan tidak ada nilainya jika mereka tidak independen dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti (Arens et al, 2008:5).

Peranan auditor untuk meningkatkan kualitas audit sangat diperlukan untuk mendapatkan kembali kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat. Kualitas audit perlu untuk ditingkatkan, karena dengan meningkatnya kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor, maka tingkat kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat akan semakin meningkat pula. Keraguan yang selama ini melanda para masyarakat khususnya para pemakai laporan keuangan akan terkikis dengan sendirinya seiring meningkatnya kualitas audit yang dihasilkan oleh akuntan publik. De Angelo dalam Christina (2007) mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelangaran

yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi) sementara tindakan melaporkan auditor tergantung pada indenpendensi auditor. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan auditor, antara lain pengetahuan dan pengalaman. Untuk melakukan tugas pengauditan, auditor memerlukan pengetahuan pengauditan (umun dan khusus) dan pengetahuan mengenai bidang auditing, akuntansi, dan industri klien. (Indah, 2010).

Guna menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik maka auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada standar audit yang


(13)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Standar auditing merupakan pedoman umum untuk membantu auditor memenuhi tanggung jawab profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan historis. Standar ini mencakup pertimbangan mengenai kualitas profesional seperti kompetensi dan independensi, persyaratan pelaporan, dan bukti (Arens et al, 2008:42).

Suatu integritas, merupakan salah satu komponen profesionalisme auditor. Integritas adalah kepatuhan tanpa kompromi untuk kode nilai-nilai moral, dan menghindari penipuan, kemanfaatan, kepalsuan, atau kedangkalan apapun.

Pentingnya integritas berasal dari ide bahwa profesi adalah “panggilan” dan

membutuhkan profesional untuk fokus pada gagasan bahwa mereka melakukan pelayanan publik. Integritas mempertahankan standar prestasi yang tinggi dan melakukan kompetensi yang berarti memiliki kecerdasan, pendidikan, dan pelatihan untuk dapat nilai tambah melalui kinerja. (Mutchler, 2003 dalam Sari, 2011).

Kasus tertangkap tangan pejabat auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat oleh tim Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) karena menerima suap Rp 272.000.000 , dianggap telah melukai integritas dan kredibilitas BPK dimata publik. Menurut Arif Nuralam Direktur Eksekutif Indonesia Budgeting Center/IBC. Keadaan ini menunjukkan betapa pentingnya masalah integritas dan stadar penilaian integritas bagi auditor, termasuk akuntan profesional, dan penguatan integritas para pejabat publik jelas tidak bisa ditunda lagi.

Kasus tersebut sebenarnya menyangkut integritas kedua belah pihak, baik bagi auditor maupun bagi kliennya. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, 2010) menyebutkan bahwa, untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik,


(14)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha setiap akuntan harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin, karena (1) integritas mendasari timbulnya pengakuan profesional, (2) itegritas tidak dapat menerima kecurangan atau peniadaan prinsip, (3) integritas adalah bentuk standar teknis dan etika, (4) integritas adalah prinsip objektivitas dan kehati-hatian profesional. Ketika auditor akan memulai suatu rangkaian audit, penilaian integritas klien seharusnya menjadi pertimbangan utama (COSO, 2004) dalam Pride (2011), karena integritas merupakan elemen utama dalam pengendalian interen.

Seorang auditor dalam menjalankan tugasnya tidak hanya untuk kepentingan klien, tetapi juga untuk kepentingan berbagai pihak yang menggunakan laporan keuangan auditan. Oleh sebab itu, untuk mempertahankan kepercayaan atas laporan keuangan auditan yang dihasilkannya dibutuhkan kompetensi dalam bidang audit. Auditor sebagai ujung tombak dari pelaksanaan kegiatan audit semestinya didukung dengan independensi, kemampuan, kemauan, dan pengalaman kerja yang memadai dalam audit. Kemampuan, kemauan dan pengalaman kerja mencerminkan kompetensi yang diharapkan dapat memberikan hasil kerja sesuai dengan misi yang diemban. (Januarti, 2012).

AAA Financial Accounting Commite (2000) dalam Christiawan (2002:83)

menyatakan bahwa “Kualitas audit ditentukan oleh 2 hal yaitu kompetensi dan

independensi. Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit”.

Trotter (1996) dalam Irawati (2011:15) mendefinisikan bahwa seorang yang berkompeten adalah orang dengan keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Selanjutnya menurut Bedard (1986) dalam Lastanti (2005) mengartikan kompetensi


(15)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha sebagai seorang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan prosedural yang luas yang ditunjukkan dalam pengalaman audit.

Menurut kamus kompetensi LOMA (1988) dalam Lashamadi (2002) kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior. Aspek-aspek pribadi ini mencakup sifat, motif-motif, sistem nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan dimana kompetensi akan mengarahkan tingkah laku, sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja. Kompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar. Rai (2008) dalam Sukariah dkk.(2009). Kompetensi berkaitan dengan keahlian profesional yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, ujian profesional maupun keikutsertaan dalam pelatihan, seminar, dan simposium. (Suraida, 2005).

Auditor dalam melakukan tugas audit hampir selalu dihadapkan pada beragam tugas yang komplek. Keberagaman tugas tersebut menuntut auditor untuk selalu meng-update pengetahuannya, agar auditor mempunyai kompetensi untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan standar audit yang mengharuskan seorang auditor untuk memiliki kompetensi serta independensi dalam melakukan audit. Kompetensi dalam bidang audit harus selalu ditingkatkan oleh auditor agar dapat mencapai karakteristik audit yang ideal. Oleh sebab itu, identifikasi karakteristik kompetensi dalam audit harus selalu dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai karakteristik yang dibutuhkan. Setelah diketahui karakteristik yang dibutuhkan maka akan dapat didesain bentuk pelatihan yang dapat mendukung perbaikan kualitas audit.


(16)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha Dengan kualitas audit yang baik, maka akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya oleh pengguna laporan keuangan guna untuk pengambilam keputusan. Untuk menghasilkan kualitas audit yang baik dan menghindari terjadinya kesalahan, maka akuntan publik harus memiliki kompetensi yang bagus dengan didasari dengan independensi dan integritas sebagai seorang auditor. Berdasarkan

uraian tersebut, maka penulis memberikan judul “Pengaruh Integritas dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukan sebelumnya, maka masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian adalah :

1. Seberapa besar pengaruh integritas auditor terhadap kualitas audit ? 2. Seberapa besar pengaruh kompetensi auditor terhadap kualitas audit ?

3. Seberapa besar pengaruh integritas dan kompetensi auditor secara simultan terhadap kualitas audit?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi seberapa besar pengaruh integritas dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit yang telah dihasilkan sesuai dengan standar-standar yang berlaku.

1.3.2 Tujuan Penelitian


(17)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh integritas auditor terhadap kualitas

audit.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi auditor terhadap kualitas audit.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh integritas dan kompetnsi auditor secara simultan terhadap kualitas audit.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun penelitian ini dilakukan dengan harapan bermanfaat bagi : 1. Kantor Akuntan Publik

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Kantor Akuntan Publik khususnya bagi para auditor untuk mengetahui seberapa besar integritas dan kompetensi terhadap kualitas audit sehingga kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor semakin meningkat.

2. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat membuka cakrawala akademisi sehingga mempersiapkan mahasiswa untuk dapat bekerja di Kantor Akuntan Publik dengan memiliki integritas dan kompetensi sebagai seorang auditor.

3. Masyarakat Umum

Penelitian ini diharapkan berguna bagi masyarakat umum, khususnya mahasiswa sehingga mengetahui hal-hal apa saja yang diperlukan sebagai seorang auditor, terutama faktor-faktor integritas dan kompetensi yang berpengaruh terhadap kualitas audit.


(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 108

Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang “Pengaruh Integritas dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Intregitas Auditor secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas Audit dengan persentase pengaruh sebesar 29,4%, sedangkan sisanya sebesar 70,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti.

2. Kompetensi Auditor secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas Audit, dengan persentase pengaruh sebesar 29,6%, sedangkan 70,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti.

3. Intregitas Auditor dan Kompetensi Auditor secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan dan besar terhadap Kualitas Audit dengan persentase pengaruh sebesar 59,1%, sedangkan sisanya sebesar 40,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti.

4. Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti, variabel Integritas Auditor termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dengan persentase 84,24%. Variabel Kompetensi Auditor termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dengan


(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 109

Universitas Kristen Maranatha persentase 84,86%. Serta variabel Kualitas Audit termasuk juga dalam kategori “Sangat baik” dengan persentase 84,36%.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Auditor diharapkan dapat mempertahankan dan mengoptimalkan sikap integritasnya yang sudah termasuk dalam kategori “Sangat Baik” (84,24%), yaitu dengan selalu mempertimbangkan semua keputusan yang dibuat secara benar dan pantas, tidak mengorbankan kepercayaan publik untuk keuntungan pribadi, dan jujur, karena dengan integritas yang tinggi, maka auditor dapat mengoptimalkan kualitas hasil pemeriksaannya.

2. Auditor diharapkan tetap mempertahankan dan mengoptimalkan sikap kompetensinya yang sudah termasuk dalam kategori “Sangat Baik” (84,86%), yaitu dengan menggali lebih dalam lagi ilmu di bidang audit serta memiliki keahlian khusus. Auditor juga harus lebih sering lagi mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar atau simposium untuk mengoptimalkan kompetensinya. Dengan memiliki kompetensi yang baik, maka akan memiliki banyak pengalaman dalam melaksanakan proses audit. Yang artinya kualitas audit pemeriksaan yang dihasilkan akan semakin optimal.

3. Auditor diharapkan dapat mempertahankan dan mengoptimalkan kualitas

auditnya yang sudah termasuk dalam kategori “Sangat Baik” (84,36%), yaitu

dengan tetap menanamkan sikap integritas dan kompetensi nya sehingga kepercayaan masyarakat terhadap auditor dan akuntan publik atas kualitas


(20)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 110

Universitas Kristen Maranatha audit yang dihasilkan akan semakin meningkat dan mencapai titik yang optimal.


(21)

DAFTAR PUSTAKA 111

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alim, dkk. (2007). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. SNA X. Makassar. Jurnal. Arens,Randal & Mark. (2008). Auditing dan Jasa Assurance (Pendekatan

Terintegrasi). Edisi Keduabelas. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV, Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (2000). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Belajar.

Benbow, Donald W, et al. (2002). The Certified Quality Engineer. United States of America: American Society for Quality.

Carolita, Metha Kartika. (2012). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektifitas, Integritas, Kompetensi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Audit. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang. Skripsi.

Christiawan, Yulius Jogi. (2002). Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kelangsungan Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surabaya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.4 No. 2.

Christiawan, Yulius Jogi. (2003). Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.4 No. 2.

Christina, Eunike Elfarini. (2007). .Pengaruh Independensi dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit .FEUN Semarang

Cloud, Henry. (2007). Integritas - Keberanian Memenuhi Tuntutan Kenyataan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

DeAngelo, L.E. (1981). “Auditor Independence, “Low Balling”, and Disclosure Regulation”. Journal of Accounting and Economics. August.

Ghiselli et al. (1981). Measurement Theory for the Behavioral Sciences. New York: W.H. Freeman and Company.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.


(22)

DAFTAR PUSTAKA 112

Universitas Kristen Maranatha Gosal, Inggried Erlinda. (2012). Pengaruh Independeni, Kompetensi dan Integritas Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung). Skripsi. FEUKM. Bandung.

Hasan, Iqbal. M. (2008). Analisis Data dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Herawaty, Arleen dan Yulius Kurnia Susanto. (2008). Profesionalisme, Pengetahuan

Akuntan Publik dalam Meneteksi Kekeliruan, Etika Profesi, dan Pertimbangan Tingkat Materialitas. The 2nd National Conference UKWMS Surabaya, 6 September 2008.

Hermawan, Asep. (2005). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Gramedia Media Sarana Indonesia.

Hiro Tugiman. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Kanisius: Bandung. Ho, Samuel.K.M. (1999). Operations and Quality Management. UK: International

Thomson Publishing.

http://www.iaiglobal.or.id/tentang_iai.php.htm

http://www.spkn.bpk.go.id

Ikatan Akuntan Indonesia, (2001), Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat.

Indah, Siti Nur Mawar (2010). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Semarang.

Irawati, S.N. (2011). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit: Studi Empiris Pada Auditor KAP di Semarang, Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Isaac, Stephen and William B. Michael. (1981). Handbook in Research and Evaluation. San Diego.: Edits Publishers, second edition.

Islahuzzaman. (2012). Istilah-istilah Akuntansi & Auditing. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Januarti, Indira. (2012). Identifikasi dan Perbedaan Karakteristik Kompetensi Audit: Auditor Pemerintah Ditinjau dari Pengalaman dan Gender. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.2 No.2.

Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.


(23)

DAFTAR PUSTAKA 113

Universitas Kristen Maranatha Kusharyanti. (2003). “Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemunkinan

topic penelitian di masa datang”. Jurnal Akuntansi dan Manajemen

(Desember).

Kusharyanti. (2003). Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit dan Kemungkinan Topik Penelitian di Masa Datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember).

Lashamadi, A. (2002). Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi. www.e-psikologi.com

Lastanti, Sri Hexana. (2005). Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik : Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset Akutansi, Auditing dan Informasi Vol.5 No.1 April 2005.

Mabruri, Havidz dan Jaka Winarna, (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di lingkungan Pemerintah Daerah. Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Mayangsari, Sekar. (2003). Pengaruh Keahlian dan Independensi terhadap Pendapat Audit: Sebuah Kuasieksperimen. Jurnal Riset Akuntan Indonesia. Vol. 6 No.1 (Januari).

Messier et al. (2005). Auditing and Assurance Service: A System Approach. Edisi Empat. Buku 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. (1998). Auditing Pendekatan Terpadu. Jakarta. Salemba Empat.

Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Nazir, Moh. (2009). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.

Pride, Champ (2011). Integritas Klien dan Keyakinan Audit. 11 Oktober 2011 diakses dari

http://champ-pride99.blogspot.com/2011/12/integritas-klien-dan-keyakinan-audit.html pada tanggal 15 September 2013.

Pusdiklatwas BPKP.2005. Kode Etik Standar Audit. Jakarta.

Rai, Agung. (2008). Audit Kinerja Pada Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Rosnidah, dkk. (2010). Analisa Dampak Motivasi Dan Profesionalisme Terhadap

Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Cirebon). Jurnal Akuntansi. Bandung.


(24)

DAFTAR PUSTAKA 114

Universitas Kristen Maranatha Sari, Nungky Nurmalita. (2011). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Interitgas, Kompetensi dan Etika Terhadap Kualitas Audit . Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Semarang.

Sekaran, Uma. (2003). Research Methods for Business: A Skill Building Approach. New York: John Willey & Sons, Inc., fourth edition.

Somantri, A., dan Muhidin, S.A. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Sukriah, Ika, dkk. (2009). Jurnal. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan”. Simposium Nasional Akuntansi XII, Palembang.

Sunarto. (2003). Auditing. Yogyakarta: Panduan.

Suraida, dkk. (2005). Dasar-dasar Audt. Edisi 1. Yogyakarta : BPFE UGM.

Sutton, S.G. (1993). Coorporate Governance Audit : Paradigma Baru Profesi Akutansi dalam Mewujudkan Good Coorporate Governance, Media Akuntansi, No.17/Th. VII.pp. II-VII

Tarigan, Sabri, 2011. Pengaruh Pengalaman Kerja, Indepenensi, Objektivitas, Integritas, dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Universitas Sumatera Utara Medan. Skripsi.

Wibowo, Setyo. (2006). Prinsip-Prinsip Dasar Kode Etik Auditor Internal.

Wiramurti, Aditya. (2010). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kelangsungan Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) di Yogyakarta. Skripsi. FEUN Yogyakarta.


(1)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 109

persentase 84,86%. Serta variabel Kualitas Audit termasuk juga dalam kategori “Sangat baik” dengan persentase 84,36%.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Auditor diharapkan dapat mempertahankan dan mengoptimalkan sikap integritasnya yang sudah termasuk dalam kategori “Sangat Baik” (84,24%), yaitu dengan selalu mempertimbangkan semua keputusan yang dibuat secara benar dan pantas, tidak mengorbankan kepercayaan publik untuk keuntungan pribadi, dan jujur, karena dengan integritas yang tinggi, maka auditor dapat mengoptimalkan kualitas hasil pemeriksaannya.

2. Auditor diharapkan tetap mempertahankan dan mengoptimalkan sikap kompetensinya yang sudah termasuk dalam kategori “Sangat Baik” (84,86%), yaitu dengan menggali lebih dalam lagi ilmu di bidang audit serta memiliki keahlian khusus. Auditor juga harus lebih sering lagi mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar atau simposium untuk mengoptimalkan kompetensinya. Dengan memiliki kompetensi yang baik, maka akan memiliki banyak pengalaman dalam melaksanakan proses audit. Yang artinya kualitas audit pemeriksaan yang dihasilkan akan semakin optimal.

3. Auditor diharapkan dapat mempertahankan dan mengoptimalkan kualitas auditnya yang sudah termasuk dalam kategori “Sangat Baik” (84,36%), yaitu dengan tetap menanamkan sikap integritas dan kompetensi nya sehingga kepercayaan masyarakat terhadap auditor dan akuntan publik atas kualitas


(2)

audit yang dihasilkan akan semakin meningkat dan mencapai titik yang optimal.


(3)

DAFTAR PUSTAKA 111

DAFTAR PUSTAKA

Alim, dkk. (2007). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. SNA X. Makassar. Jurnal. Arens,Randal & Mark. (2008). Auditing dan Jasa Assurance (Pendekatan

Terintegrasi). Edisi Keduabelas. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV, Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (2000). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Belajar.

Benbow, Donald W, et al. (2002). The Certified Quality Engineer. United States of America: American Society for Quality.

Carolita, Metha Kartika. (2012). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektifitas, Integritas, Kompetensi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Audit. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang. Skripsi.

Christiawan, Yulius Jogi. (2002). Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kelangsungan Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surabaya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.4 No. 2.

Christiawan, Yulius Jogi. (2003). Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.4 No. 2.

Christina, Eunike Elfarini. (2007). .Pengaruh Independensi dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit .FEUN Semarang

Cloud, Henry. (2007). Integritas - Keberanian Memenuhi Tuntutan Kenyataan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

DeAngelo, L.E. (1981). “Auditor Independence, “Low Balling”, and Disclosure

Regulation”. Journal of Accounting and Economics. August.

Ghiselli et al. (1981). Measurement Theory for the Behavioral Sciences. New York: W.H. Freeman and Company.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.


(4)

Gosal, Inggried Erlinda. (2012). Pengaruh Independeni, Kompetensi dan Integritas Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung). Skripsi. FEUKM. Bandung.

Hasan, Iqbal. M. (2008). Analisis Data dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Herawaty, Arleen dan Yulius Kurnia Susanto. (2008). Profesionalisme, Pengetahuan

Akuntan Publik dalam Meneteksi Kekeliruan, Etika Profesi, dan Pertimbangan Tingkat Materialitas. The 2nd National Conference UKWMS Surabaya, 6 September 2008.

Hermawan, Asep. (2005). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Gramedia Media Sarana Indonesia.

Hiro Tugiman. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Kanisius: Bandung. Ho, Samuel.K.M. (1999). Operations and Quality Management. UK: International

Thomson Publishing.

http://www.iaiglobal.or.id/tentang_iai.php.htm

http://www.spkn.bpk.go.id

Ikatan Akuntan Indonesia, (2001), Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat.

Indah, Siti Nur Mawar (2010). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Semarang.

Irawati, S.N. (2011). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit: Studi Empiris Pada Auditor KAP di Semarang, Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Isaac, Stephen and William B. Michael. (1981). Handbook in Research and Evaluation. San Diego.: Edits Publishers, second edition.

Islahuzzaman. (2012). Istilah-istilah Akuntansi & Auditing. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Januarti, Indira. (2012). Identifikasi dan Perbedaan Karakteristik Kompetensi Audit: Auditor Pemerintah Ditinjau dari Pengalaman dan Gender. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.2 No.2.

Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.


(5)

DAFTAR PUSTAKA 113

Kusharyanti. (2003). “Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemunkinan topic penelitian di masa datang”. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember).

Kusharyanti. (2003). Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit dan Kemungkinan Topik Penelitian di Masa Datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember).

Lashamadi, A. (2002). Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi. www.e-psikologi.com

Lastanti, Sri Hexana. (2005). Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik : Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset Akutansi, Auditing dan Informasi Vol.5 No.1 April 2005.

Mabruri, Havidz dan Jaka Winarna, (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di lingkungan Pemerintah Daerah. Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Mayangsari, Sekar. (2003). Pengaruh Keahlian dan Independensi terhadap Pendapat Audit: Sebuah Kuasieksperimen. Jurnal Riset Akuntan Indonesia. Vol. 6 No.1 (Januari).

Messier et al. (2005). Auditing and Assurance Service: A System Approach. Edisi Empat. Buku 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. (1998). Auditing Pendekatan Terpadu. Jakarta. Salemba Empat.

Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Nazir, Moh. (2009). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.

Pride, Champ (2011). Integritas Klien dan Keyakinan Audit. 11 Oktober 2011 diakses dari

http://champ-pride99.blogspot.com/2011/12/integritas-klien-dan-keyakinan-audit.html pada tanggal 15 September 2013.

Pusdiklatwas BPKP.2005. Kode Etik Standar Audit. Jakarta.

Rai, Agung. (2008). Audit Kinerja Pada Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Rosnidah, dkk. (2010). Analisa Dampak Motivasi Dan Profesionalisme Terhadap


(6)

Sari, Nungky Nurmalita. (2011). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Interitgas, Kompetensi dan Etika Terhadap Kualitas Audit . Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Semarang.

Sekaran, Uma. (2003). Research Methods for Business: A Skill Building Approach. New York: John Willey & Sons, Inc., fourth edition.

Somantri, A., dan Muhidin, S.A. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Sukriah, Ika, dkk. (2009). Jurnal. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan”. Simposium Nasional Akuntansi XII, Palembang.

Sunarto. (2003). Auditing. Yogyakarta: Panduan.

Suraida, dkk. (2005). Dasar-dasar Audt. Edisi 1. Yogyakarta : BPFE UGM.

Sutton, S.G. (1993). Coorporate Governance Audit : Paradigma Baru Profesi Akutansi dalam Mewujudkan Good Coorporate Governance, Media Akuntansi, No.17/Th. VII.pp. II-VII

Tarigan, Sabri, 2011. Pengaruh Pengalaman Kerja, Indepenensi, Objektivitas, Integritas, dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Universitas Sumatera Utara Medan. Skripsi.

Wibowo, Setyo. (2006). Prinsip-Prinsip Dasar Kode Etik Auditor Internal.

Wiramurti, Aditya. (2010). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kelangsungan Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) di Yogyakarta. Skripsi. FEUN Yogyakarta.