ringkasan - MODEL TATA LETAK PARIT PENGELOLAAN AIR ALIRAN PERMUKAAN PADA LAHAN SAWAH SISTEM SRI (The System Of Rice Intensification) DALAM MENUNJANG PRODUKSI PADI BERKELANJUTAN.

RINGKASAN
PENELITIAN HIBAH BERSAING
PERGURUAN TINGGI TAHUN ANGGARAN 2009
No. Kontrak: 126a/H.16/PL/HB.PHB/IV/2009, Tanggal 20 April 2009

MODEL TATA LETAK PARIT PENGELOLAAN AIR ALIRAN
PERMUKAAN PADA LAHAN SAWAH SISTEM SRI (The System
Of Rice Intensification) DALAM MENUNJANG PRODUKSI PADI
BERKELANJUTAN

Oleh
Dr.Ir. Aprisal, MSi
Prof.Dr.Ir.Auzar Syarif. MS

UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
10 OKTOBER 2009

0

RINGKASAN

Tuntutan untuk meningkatkan produksi padi terus meningkat. Usaha peningkatan
produksi dengan sistem budidaya padi tanpa genangan atau dikenal dengan SRI (The
Sistem of Rice Intensification) telah mampu meningkatkan hasil padi diatas rerata
produksi Nasional. Namun cara budidaya padi seperti ini juga ada menimbulkan masalah
lainnya yakni air lebih dari pengolahan tanah. Karena tanah yang sudah diolah untuk
siap ditanam adalah kondisi macak-macak, makanya air sesudah pelumpuran harus
dikeluarkan. Akibat air berlumpur yang kaya dengan unsur hara ini masuk ke saluran
sehingga mencemari sungai dan juga tanah sawah akan mengalami degradasi. Untuk
mengendalikan aliran permukaan tersebut sudah dapat dilakukan dengan cara pembuatan
parit-parit kedalaman 20 cm dan lebar 40-50 cm pada setiap lebar 1,5-20 m. Namun
untuk sekala yang lebih besar perlu ada model tata letak parit yang lebih sesuai, dan bagai
mana pengaruhnya terhadap kelembaban tanah dan sifat tanah serta hasil tanaman.
Penelitian ini bertujuan 1) mengkaji pengaruh tata letak parit terhadap gerakan air
lateral dari dalam parit ke tanah yang ditanami dan kelembaban tanah yang sesuai dengan
sistem SRI dalam kondisi macak-macak pada lahan yang lebih luas, 2) menentukan
jumlah bahan organik yang tepat pesatuan luas. 3) mempelajari pengaruh kombinasi tata
letak parit dengan bahan organik terhadap sifat tanah sawah sistem SRI
Manfaat Penelitian: 1) Panduan untuk mengatasi masalah air lebih pada usahatani
padi sawah system SRI, 2) Mengetahui cara mempertahankan kelembaban tanah pada
tanah sawah yang ditanami dengan system SRI, 3) Sebagai dasar untuk melakukan

penelitian lanjutan dalam skala lebih luas.
Perlakuan dalam percobaan ini adalah model penempatan parit yang terdiri dari 4
taraf dan bahan organik (2 taraf) dengan tiga ulangan.. Model penempatan parit adalah;
1) arah parit ke utara (Sro), 2) arah parit tunggal ke timur (Sr1), 3) arah parit terputus dua
ke timur (Sr2), dan 4) parit terputus tiga arah ke timur (Sr3). Sedangakan penambahan
bahan organik adalah; 1)

sesuai dengan jumlah biomasa jerami yang dihasilkan

persatuan luas lahan, dan 2) setegah dari biomasa jerami yang dihasilkan. Sehingga total
petak percobaan 24 petak

1

Parameter yang diamati. Pada percobaan ke dua ini para yang ingin dilihat akibat
perlakuan adalah; kadar air tanah (kelembaban tanah), bahan organik, distribusi pori,
unsur hara tanah sebelum penelitian dan setelah panen (N, P, dan K), total mikroorganisme tanahr,

jumlah anakan,


akar tanaman dan gabah kering. Untuk melihat

pengaruh perlakuan terhadap yang akan dicobakan maka dilakukan nalisis sidik ragam
(uji F) dan unji lajut BNJ taraf 5 % (Gomez dan Gomez, 1995).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan parit utara (memotong arah aliran
air) dapat menanahan air lebih lama dan mempunyai kadar kelembaban air yang paling
tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kandungan bahan organic tanah tanah
cenderung stabil dan tidak mudah terurai oleh mikrooragnisme tanah karena kelembaban
tanah yang tinggi juga dapat mekan laju pelapukan. Sedangkan sifat kimia tanah relative
stabil atau tidak nyata perbedaannya akibat dari perlakuan. Akan tetapi unsur calsium
(Ca) cenderung tinggi dari yang lainnya. Hal ini diduga dari konstribusi dari air irigasi
dan dan air yang tertahan lebih lama akan mengendapkan Ca lebih banyak.
Hasil dari tanaman juga terlihat pada perlakuan parit yang arah letaknya ke utara (Ro)
mempunyai hasil gabah kering panen 7,8 t/ha. Hal menunjukan bahwa membuat parit
yang dapat menahan air lebih lama dapat mempertahankan kelembaban yang sesuai
dengan kebutuhan tanaman.

Padang, November 2009
Mengetahui Ketua
Lembaga Penelitian Unand


Ketua Peneliti

Dr. Ir. Syafrimen Yasin, MSc
NIP. 131647299

Dr. Ir. Aprisal, MSi
NIP. 131 878 794

2

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Perbaikan Sifat Tanah Dan Peningkatan Produksi Padi Sawah Dengan Pemberian Bahan Organik Dan Sistem Tanam Sri (System of Rice Intensification)

0 23 13

Pengembangan Pengelolaan Air Sawah System of Rice Intensification (SRI) dengan Sistem Monitoring Lapang di Indonesia

0 3 1

Pengembangan Pengelolaan Air Sawah System of Rice Intensification (SRI) dengan Sistem Monitoring Lapang di Indonesia

0 6 20

Pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah (Oryza stiva L.) pada teknik budidaya System of Rice Intensification (SRI)

0 10 50

MODEL PARIT PENGELOLAAN ALIRAN PERMUKAAN PADA LAHAN SAWAH SISTEM SRI (The System Of Rice Intensification) DALAM MENUNJANG PRODUKSI PADI BERKELANJUTAN.

0 0 1

Model Tata Letak Parit Pengelolaan Air Aliran Permukaan pada Lahan Sawah Sistem SRI (The Sistem of Rice Intensification) dalam Menunjang Produksi Padi Berkelanjutan.

0 1 13

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA SUMBER PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH DENGAN METODE SRI (The System of Rice Intensification).

0 1 7

Model Parit Pengelolaan Aliran Permukaan Pada Lahan Sawah Sistem SRI (The System Of Rice Intensification) dalam Menunjang Produksi Padi Berkelanjutan.

0 0 13

Ringkasan - MODEL PARIT PENGELOLAAN ALIRAN PERMUKAAN PADA LAHAN SAWAH SISTEM SRI (The System Of Rice Intensification) DALAM MENUNJANG PRODUKSI PADI BERKELANJUTAN.

0 0 4