Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN PETANI SISTEM TANAM SRI (System of Rice Intensification) DENGAN PETANI
SISTEM TANAM LEGOWO
(Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kec Teluk Mengkudu, Kab Serdang Bedagai)
SKRIPSI
OLEH : FANANI RIZKI POHAN
090304133 AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
Universitas Sumatera Utara

ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN PETANI SISTEM TANAM SRI (System of Rice Intensification) DENGAN PETANI
SISTEM TANAM LEGOWO
(Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kec Teluk Mengkudu, Kab Serdang Bedagai)
SKRIPSI

OLEH :
FANANI RIZKI POHAN 090304133
AGRIBISNIS
Skirpsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing,


Ketua

Anggota

(Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si) NIP : 195411111981031001

(Ir. Iskandarini,MM,Ph.D) NIP: 196405051994032002

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
FANANI RIZKI POHAN (090304133/AGRIBISNIS) dengan judul skripsi Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai). Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si, dan Ibu Ir. Iskandarini, MM, Ph.D
Penelitian bertujuan untuk (1) Untuk menganalisis apakah faktor-faktor luas lahan, biaya produksi dan harga gabah pada sistem tanam SRI berpengaruh terhadap pendapatan petani di daerah penelitian (2) Untuk menganalisis apakah faktor-faktor luas lahan, biaya produksi dan harga gabah pada sistem tanam Legowo berpengaruh terhadap pendapatan petani di daerah penelitian (3) Untuk menganalisis komparasi produksi sistem tanam SRI dan sistem tanam Legowo di daerah penelitian (4) Untuk menganalisis komparasi pendapatan sistem tanam SRI dengan sistem tanam Legowo di daerah penelitian.
Metode penelitian yaitu (1) dan (2) menggunakan metode regresi linier dengan bantuan spss 16, (3) dan (4) menggunakan metode uji beda rata – rata (t-hitung) dengan bantuan spss 16.
Hasil penelitian diperoleh (1) secara serempak variabel luas lahan, biaya produksi dan harga gabah pada sistem tanam SRI berpengaruh nyata terhadap variabel pendapatan, (2) secara serempak variabel luas lahan, biaya produksi dan harga gabah pada sistem tanam Legowo berpengaruh nyata terhadap variabel pendapatan, (3) ada komparasi produksi usahatani antara petani sistem tanam SRI dengan petani sistem tanam Legowo dimana produksi usahatani padi sawah sistem tanam SRI lebih tinggi dibanding Sistem tanam Legowo, (4) ada komparasi pendapatan usahatani antara petani sistem tanam SRI dengan petani sistem tanam Legowo dimana pendapatan usahatani padi sawah sistem tanam SRI lebih tinggi dibanding Sistem tanam Legowo.
Kata kunci: komparasi, SRI (System of Rice Intensification), legowo, padi sawah, pendapatan.

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP
FANANI RIZKI POHAN lahir di Langgapayung pada tanggal 16 Agustus 1991, sebagai anak ke empat dari empat bersaudara, putri dari Bapak H. Zainul Arifin Pohan, dan Ibu (Almh) Hj. Hanifah Iriani Harahap.
Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis adalah sebagai berikut :
1. Tahun 1997 masuk Sekolah Dasar di SD Negeri 112246 dan tamat pada tahun 2003.
2. Tahun 2003 masuk sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Langgapayung dan tamat pada tahun 2006.
3. Tahun 2006 masuk sekolah menengah atas di Perguruan Al-Azhar Medan dan tamat pada tahun 2009.
4. Tahun 2009 penulis diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Kegiatan yang pernah diikuti penulis adalah sebagai berikut:
1. Menjadi anggota pada Ikatan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara (IMASEP FP USU) periode 20122013.
2. Menjadi anggota FSMM SEP periode 2012-2013 3. Menjadi anggota Koperasi Akademika Pertanian periode 2012-2013. 4. Menjadi Kordinator acara HUT IMASEP FP USU Ke-31 5. Menjadi anggota Tranning Leadership IMASEP FP USU 6. Bulan Juli-Agustus 2013 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Desa
Rambung Sialang Tengah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.
7. Bulan januari 2014 penulis melaksanakan penelitian skripsi di Desa Pematang
Setrak Kecamtan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai.
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, hidayah, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN PETANI SISTEM
TANAM SRI (System of Rice Intensification) DENGAN PETANI

SISTEM TANAM LEGOWO (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)”.
Skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi sebagian dari syaratsyarat guna memperoleh gelar sarjana pertanian di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih sebanyakbanyaknya kepada: 1. Bapak Ir. H. Hasman Hasyim, M. Si selaku ketua komisi pembimbing,
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan
arahan serta saran dan selalu sabar mengajarkan banyak hal sampai penulis
mengerti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Ibu Ir. Iskandarini, MM, Ph.D, selaku anggota komisi pembimbing, yang
telah memberikan penulis bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS dan Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec
selaku ketua dan sekretaris program studi Agribisnis FP USU.
4. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis
serta kepada seluruh Staf pengajar dan Pegawai yang ada di Departemen
Agribisnis, Fakultas Pertanian, USU.
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis sangat berterima kasih khususnya kepada Ayahanda tercinta H. Zainul Arifin Pohan dan Ibunda tercinta (Almh) Hj. Hanifah Iriani Harahap yang selalu mendoakan, mendukung baik moril maupun materi sehingga skripsi saya dapat terselesaikan dengan baik serta kepada Kakanda dan Abangda yang telah memberikan doa dan dukungan nya selama ini, dan juga kepada M.
Universitas Sumatera Utara

Indra Jaya Kesuma yang selalu memberikan dukungan, do’a, dan waktu kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya dengan baik. Temanteman di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara angkatan 2009, Dewi Purnama Sari Damanik, Dian Utami Rangkuti, SP, Febrina Soraya Tanjung, Nur’Aidah Nasution, Nurhidayati Ma’rifah Sitompul, SP, Karina Sukma Br. Tobing, SP dan lain-lain yang tidak bisa saya ucapkan smuanya, yang telah mendukung penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini di kemudian hari. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, maret 2014 Penulis

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................

i

RIWAYAT HIDUP ..........................................................................................

ii

KATA PENGANTAR......................................................................................

iii

DAFTAR ISI.....................................................................................................

vi


DAFTAR TABEL ............................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1................................................................................................... Lata

r Belakang........................................................................................….

1


1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................

6

1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................

6

1.4 Kegunaan Penelitian .............................................................................

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) .............................

8

2.1.1 Sistem Tanam Legowo 4:1.........................................................


13

2.2 ................................................................................................... Lan

dasan Teori ............................................................................................

18

2.3 Kerangka Pemikiran..............................................................................

20

2.4 Hipotesis................................................................................................

22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian .................................................... 3.2 Metode Penentuan Sampel..................................................................... 3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 3.4 Metode Analisis Data.............................................................................

23 23 24 24


Universitas Sumatera Utara

3.5 .................................................................................................... Defe

nisi dan Batasan Operasional .................................................................

31

3.5.1 Defenisi ......................................................................................

31

3.5.2 Batasan Operasional...................................................................

32

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK SAMPEL
4.1 Kondisi Geografis ................................................................................ 4.2 Kondisi Demografis .............................................................................
4.2.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 4.2.2 Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur ..................................... 4.2.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............... 4.2.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama ................................... 4.2.5 Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Suku ............................. 4.2.6 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian .................. 4.3 Kondisi Sarana dan Prasarana.............................................................. 4.3.1 Sarana ........................................................................................ 4.3.2 Prasarana ...................................................................................


33 35 35 35 36 37 37 39 40 41 42

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pelaksanaan Budidaya Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) dan Sistem Tanam Legowo .............. 5.1.1 Sistem Tanam SRI...................................................................... 5.1.2 Sistem Tanam Legowo............................................................... 5.2 Faktor-Faktor Luas Lahan, Biaya Produksi Dan Harga Gabah pada Sistem Tanam SRI Berpengaruh Terhadap Pendapatan Petani ... 5.3 Faktor-Faktor Luas Lahan, Biaya Produksi Dan Harga Gabah pada Sistem Tanam Legowo Berpengaruh Terhadap Pendapatan Petani 5.4 Komparasi Produksi Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam SRI

43 43 44
45

Universitas Sumatera Utara

dengan Petani Sistem Tanam Legowo.................................................. 5.5 Komparasi Pendapatan Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam SRI
dengan Petani Sistem Tanam Legowo..................................................

54 55

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 6.2 Saran...................................................................................................

57 58

DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Keterangan

1 ......................................................................................................... Pen ggunaan Tanah dan Luas Lahan Padi Sawah Sistem SRI dan Sistem Tanam Legowo Di Desa Pematang Setrak .......................................... ..........................................................................................................24
2 ......................................................................................................... Pem bagian Luas Wilayah Desa Pematang Setrak....................................... ..........................................................................................................34
3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ ..........................................................................................................35

4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur ............................................... ..........................................................................................................36

Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ......................... ..........................................................................................................37

5 Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama ............................................. ..........................................................................................................38


6 ......................................................................................................... Kea daan Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa .......................................... ..........................................................................................................39
7 ......................................................................................................... Kea daan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian .................................. ..........................................................................................................40
8 ......................................................................................................... Kon disi Sarana Desa ................................................................................... ..........................................................................................................42
9 ......................................................................................................... Kon disi Prasarana Desa .............................................................................. ..........................................................................................................42
10 ....................................................................................................... Has il Analisis Regresi Faktor-Faktor Luas Lahan, Biaya Produksi

Universitas Sumatera Utara

dan Harga Gabah Pada Pada Sistem Tanam SRI Berpengaruh Terhadap Pendapatan Petani ................................................................................ ..........................................................................................................45 11 ....................................................................................................... Has il Uji Multikonilieritas Faktor-Faktor Luas Lahan, Biaya Produksi dan Harg Gabah Pada Pada Sistem Tanam SRI Berpengaruh Terhadap Pendapatan Petani ................................................................................ ..........................................................................................................49 13 Hasil Analisis Regresi Faktor-Faktor Luas Lahan Biaya Produksi dan Harg Gabah Pada Pada Sistem Tanam SRI Berpengaruh Terhadap Pendapatan Petani........................................... ..........................................................................................................50 14 Hasil Uji Multikonilieritas Faktor-Faktor Luas Lahan, Biaya Produksi dan Harg Gabah Pada Pada Sistem Tanam SRI Berpengaruh Terhadap Pendapatan Petani ................................................................................ ..........................................................................................................50 15 Hasil Analisis Komparasi Rata-Rata Produksi Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam SRI Dengan Sistem Tanam Legowo Permusim Tanam 2013 ........................................................................ ..........................................................................................................51 16 Hasil Analisis Komparasi Rata-Rata Pendapatan Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam SRI Dengan Sistem Tanam Legowo Permusim Tanam, 2013 ....................................................................... ..........................................................................................................52
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

Keterangan

1 Skema Kerangka Pemikiran Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam Sri dengan Petani Sistem Tanam Legowo ..............

2 Histogram Uji Normalitas Faktor-Faktor Luas Lahan, Biaya Produksi dan Harg Gabah Pada Pada Sistem Tanam SRI Berpengaruh Terhadap Pendapatan Petani ................................................

3 Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual FaktorFaktor Luas Lahan, Biaya Produksi dan Harg Gabah Pada Pada Sistem Tanam SRI Berpengaruh Terhadap Pendapatan Petani.................

4 Histogram Uji Normalitas Faktor-Faktor Luas Lahan, Biaya Produksi dan Harg Gabah Pada Pada Sistem Tanam Legowo Berpengaruh Terhadap Pendapatan Petani ................................................

5 Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual FaktorFaktor Luas Lahan, Biaya Produksi dan Harg Gabah Pada Pada Sistem Tanam Legowo Berpengaruh Terhadap Pendapatan Petani .........................................................................................................

21 47 48 52
53

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Keterangan

1 Biaya Penggunaan Bibit Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam SRI Per Petani Permusim Tanam di Desa Pematang Setrak
2 Total Biaya Penggunaan Pupuk Serta Biaya Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam SRI Per Pertani Permusim Tanam di Desa Pematang Setrak
3 Total Biaya Penggunaan Pestisida Serta Biaya Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam SRI Per Pertani Permusim Tanam di Desa Pematang Setrak
4 Total Biaya Penggunaan Tenaga Kerja Serta Biaya Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam SRI Per Pertani Permusim Tanam di Desa Pematang Setrak
5 Total Biaya Penyusutan Serta Biaya Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam SRI Per Pertani Permusim Tanam di Desa Pematang Setrak
6 Total Biaya Produksi Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam Legowo Permusim Tanam di Desa Pematang Setrak
7 Total Biaya Penerimaan Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam Legowo Permusim Tanam di Desa Pematang Setrak
8 Total Pendapatan Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam Legowo Permusim Tanam di Desa Pematang Setrak
9 Biaya Penggunaan Bibit Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam Legowo Per Petani Permusim Tanam di Desa Pematang Setrak
10 Total Biaya Penggunaan Pupuk Serta Biaya Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam Legowo Per Pertani Permusim Tanam di Desa Pematang Setrak
11 Total Biaya Penggunaan Pestisida Serta Biaya Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam Legowo Per Pertani Permusim Tanam di Desa Pematang Setra
12 Total Biaya Penggunaan Tenaga Kerja Serta Biaya Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam Legowo Per Pertani Permusim Tanam di Desa Pematang Setrak

Universitas Sumatera Utara

13 Total Biaya Penyusutan Serta Biaya Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam Legowo Per Pertani Permusim Tanam di Desa Pematang Setrak
14 Total Biaya Produksi Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam Legowo Permusim Tanam di Desa Pematang Setrak
15 Total Biaya Penerimaan Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam Legowo Permusim Tanam di Desa Pematang Setrak
16 Total Pendapatan Pada Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam Legowo Permusim Tanam di Desa Pematang Setrak
17 Hasil Regresi Faktor-Faktor Luas Lahan, Biaya Produksi dan Harg Gabah Pada Pada Sistem Tanam SRI Berpengaruh Terhadap Pendapatan Petani
18 Hasil Regresi Faktor-Faktor Luas Lahan, Biaya Produksi dan Harg Gabah Pada Pada Sistem Tanam Legowo Berpengaruh Terhadap Pendapatan Petani
19 Hasil Hasil Analisis Komparasi Rata-Rata Produksi Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam SRI Dengan Sistem Tanam Legowo Permusim Tanam 2013
20 Hasil Analisis Komparasi Rata-Rata Pendapatan Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam SRI Dengan Sistem Tanam Legowo Permusim Tanam 2013
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
FANANI RIZKI POHAN (090304133/AGRIBISNIS) dengan judul skripsi Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai). Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si, dan Ibu Ir. Iskandarini, MM, Ph.D
Penelitian bertujuan untuk (1) Untuk menganalisis apakah faktor-faktor luas lahan, biaya produksi dan harga gabah pada sistem tanam SRI berpengaruh terhadap pendapatan petani di daerah penelitian (2) Untuk menganalisis apakah faktor-faktor luas lahan, biaya produksi dan harga gabah pada sistem tanam Legowo berpengaruh terhadap pendapatan petani di daerah penelitian (3) Untuk menganalisis komparasi produksi sistem tanam SRI dan sistem tanam Legowo di daerah penelitian (4) Untuk menganalisis komparasi pendapatan sistem tanam SRI dengan sistem tanam Legowo di daerah penelitian.
Metode penelitian yaitu (1) dan (2) menggunakan metode regresi linier dengan bantuan spss 16, (3) dan (4) menggunakan metode uji beda rata – rata (t-hitung) dengan bantuan spss 16.
Hasil penelitian diperoleh (1) secara serempak variabel luas lahan, biaya produksi dan harga gabah pada sistem tanam SRI berpengaruh nyata terhadap variabel pendapatan, (2) secara serempak variabel luas lahan, biaya produksi dan harga gabah pada sistem tanam Legowo berpengaruh nyata terhadap variabel pendapatan, (3) ada komparasi produksi usahatani antara petani sistem tanam SRI dengan petani sistem tanam Legowo dimana produksi usahatani padi sawah sistem tanam SRI lebih tinggi dibanding Sistem tanam Legowo, (4) ada komparasi pendapatan usahatani antara petani sistem tanam SRI dengan petani sistem tanam Legowo dimana pendapatan usahatani padi sawah sistem tanam SRI lebih tinggi dibanding Sistem tanam Legowo.
Kata kunci: komparasi, SRI (System of Rice Intensification), legowo, padi sawah, pendapatan.
Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP
FANANI RIZKI POHAN lahir di Langgapayung pada tanggal 16 Agustus 1991, sebagai anak ke empat dari empat bersaudara, putri dari Bapak H. Zainul Arifin Pohan, dan Ibu (Almh) Hj. Hanifah Iriani Harahap.
Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis adalah sebagai berikut :
1. Tahun 1997 masuk Sekolah Dasar di SD Negeri 112246 dan tamat pada tahun 2003.
2. Tahun 2003 masuk sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Langgapayung dan tamat pada tahun 2006.
3. Tahun 2006 masuk sekolah menengah atas di Perguruan Al-Azhar Medan dan tamat pada tahun 2009.
4. Tahun 2009 penulis diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Kegiatan yang pernah diikuti penulis adalah sebagai berikut:
1. Menjadi anggota pada Ikatan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara (IMASEP FP USU) periode 20122013.
2. Menjadi anggota FSMM SEP periode 2012-2013 3. Menjadi anggota Koperasi Akademika Pertanian periode 2012-2013. 4. Menjadi Kordinator acara HUT IMASEP FP USU Ke-31 5. Menjadi anggota Tranning Leadership IMASEP FP USU 6. Bulan Juli-Agustus 2013 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Desa
Rambung Sialang Tengah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.
7. Bulan januari 2014 penulis melaksanakan penelitian skripsi di Desa Pematang
Setrak Kecamtan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai.
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, hidayah, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN PETANI SISTEM
TANAM SRI (System of Rice Intensification) DENGAN PETANI
SISTEM TANAM LEGOWO (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)”.
Skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi sebagian dari syaratsyarat guna memperoleh gelar sarjana pertanian di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih sebanyakbanyaknya kepada: 1. Bapak Ir. H. Hasman Hasyim, M. Si selaku ketua komisi pembimbing,
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan
arahan serta saran dan selalu sabar mengajarkan banyak hal sampai penulis
mengerti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Ibu Ir. Iskandarini, MM, Ph.D, selaku anggota komisi pembimbing, yang
telah memberikan penulis bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS dan Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec
selaku ketua dan sekretaris program studi Agribisnis FP USU.
4. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis
serta kepada seluruh Staf pengajar dan Pegawai yang ada di Departemen
Agribisnis, Fakultas Pertanian, USU.
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis sangat berterima kasih khususnya kepada Ayahanda tercinta H. Zainul Arifin Pohan dan Ibunda tercinta (Almh) Hj. Hanifah Iriani Harahap yang selalu mendoakan, mendukung baik moril maupun materi sehingga skripsi saya dapat terselesaikan dengan baik serta kepada Kakanda dan Abangda yang telah memberikan doa dan dukungan nya selama ini, dan juga kepada M.
Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang penting bagi bangsa Indonesia. Pertanian
merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat Indonesia, sampai saat ini merupakan salah satu sektor andalan bagi perekonomian negara kita. Namun pada umumnya usaha pertanian masih dilakukan secara tradisional, dikerjakan pada lahan-lahan yang sempit dan pemanfaatan lahannya tidak optimal, sehingga hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya itu sendiri, bahkan kadang-kadang tidak mencukupi (Adiratma, 2004).
Tanaman padi adalah tanaman penghasil beras yang digunakan sebagai bahan pangan utama hampir 90 persen penduduk Indonesia. Sehingga dapat dikatakan bahwa beras merupakan bahan makanan pokok utama dan sangat dominan di Indonesia yang memiliki kedudukan sangat penting dan telah menjadi komoditas strategis. Dengan jumlah penududuk pada saat ini yang mencapai lebih dari 220 juta orang dengan tingkat konsumsi beras 135 kg per kapita per tahun, ketersediaan beras memegang peranan penting bagi ketahanan pangan (Sato dan Uphoff, 2006).
Dalam penyediaan beras, Indonesia masih menghadapi beberapa kendala yang berkaitan dengan terbatasnya kapasitas produksi nasional yang disebabkan oleh:
Universitas Sumatera Utara

konversi lahan pertanian ke non pertanian, menurunnya kualitas dan kesuburan tanah, terbatas dan tidak pastinya ketersediaan air irigasi akibat perubahan iklim dan persaingan pemanfaatan sumber daya air, serta tidak pastinya pola hujan akibat perubahan iklim global. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan beras salah satu cara adalah kecenderungan melakukan impor (Mutakin, 2005).
Dalam upaya memenuhi kebutuhan beras dari produksi padi dalam negeri dan menekan serta menghilangkan impor beras adalah melalui ekstensifikasi dan intensifikasi lahan tanaman padi dengan penerapan inovasi teknologi budidaya padi. Inovasi teknologi yang mampu meningkatkan produksi padi antara lain adalah dengan pendekatan teknolog Sistem tanam jajar legowo dan System of Rice Intensification (SRI) (Pitojo, 2003).
1.1.1. Sistem Tanam SRI SRI merupakan suatu teknik budidaya padi dengan memanfaatkan teknik
pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara. Dimana melalui teknologi SRI diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tanaman padi 50 persen bahkan mampu mencapai 100 persen. Selain itu, teknik budidaya padi SRI merupakan sistem pertanian yang ramah lingkungan karena mengutamakan penggunaan bahan organik sehingga mampu mendukung terhadap pemulihan kondisi lahan yang cenderung mengalami leveling-off (Anonimus, 2009).
Tahun 1997, Uphoff memberikan presentasi SRI di Bogor, Indonesia; untuk pertama kalinya SRI dipresentasikan di luar Madagaskar. Tahun 1999, untuk pertama kalinya SRI diuji di luar Madagaskar yaitu di China dan Indonesia. Pengujian SRI di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Penelitian Tanaman Padi (Indonesian Agency for Agricultural Research and Development/IAARD) di pusat
Universitas Sumatera Utara

penelitiannya di Sukamandi, Jawa Barat. Hasil pengujian diperoleh bahwa, panen dengan metode SRI sebesar 6,2 ton/ha sedangkan hasil dari petak control sebesar 4,1 ton/ha, sehingga ada peningkatan hasil sebesar 66,12 persen. Sejak itu, SRI diuji coba di lebih dari 25 negara dengan hasil panen berkisar 7 – 10 ton/ha (Adiratma, 2004).
Salah satu permasalahan saat ini yang dihadapi banyak petani adalah kesehatan dan kesuburan tanah yang semakin menurun. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala sebagai berikut; tanah cepat kering, retak-retak bila kurang air, lengket bila diolah, lapisan olah dangkal, asam dan padat, produksi sulit meningkat bahkan cenderung menurun. Kondisi ini semakin buruk karena penggunaan pupuk an-organik terus meningkat dan penggunaan pestisida untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan juga meningkat. Perilaku usahatani lebih tertuju pada cara memupuk tanaman, bukan cara memupuk tanah agar tanah menjadi subur, sehingga dapat menyediakan sekaligus memberikan banyak nutrisi pada tanaman. Saat ini usahatani secara umum belum melibatkan tanah sebagai komponen yang mempengaruhi dan menentukan keputusan pengendalian dalam pengelolaan suatu agroekosistem (Yandianto, 2003).
Dibeberapa tempat masih terjadi pembakaran sisa jerami sebelum pengolahan lahan, sehingga mengakibatkan pencemaran udara dan rotasi unsur hara tidak terjadi. Oleh karena itu Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian pada tahun 2012 akan melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan teknis masyarakat tani melalui kegiatan Pelatihan dan Sekolah Lapangan System Of Rice Intensification (SRI) yaitu cara
Universitas Sumatera Utara

budidaya tanaman padi yang intensif dan efisien dengan proses manajemen sistem perakaran dengan berbasis pada pengelolaan tanah, tanaman dan air (AAK, 1990).
Adapun tujuan pengembangan SRI (System of Rice Intensification) menurut Pedoman Tehnis Pengembangan SRI TA 2012 adalah : a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani tentang usahatani padi
sawah organik metode SRI. b. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahatani. c. Menghasilkan produksi yang berdaya saing tinggi, sehat dan berkelanjutan. d. Mengembangkan usahatani padi yang ramah lingkungan.
1.1.2. Sistem Tanam Jajar Legowo Sistem tanam jajar legowo merupakan suatu upaya memanipulasi lokasi
pertanaman sehingga pertanaman akan memiliki jumlah tanaman pinggir yang lebih banyak dengan adanya barisan kosong. Seperti diketahui bahwa tanaman padi yang berada dipinggir memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dibanding tanaman padi yang berada di barisan tengah sehingga memberikan hasil produksi dan kualitas gabah yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena tanaman yang berada dipinggir akan memperoleh intensitas sinar matahari yang lebih banyak (efek tanaman pinggir). Adapun manfaat dan tujuan dari penerapan sistem tanam jajar legowo adalah sebagai berikut : 1. Menambah jumlah populasi tanaman padi sekitar 30 % yang diharapkan akan
meningkatkan produksi baik secara makro maupun mikro. 2. Dengan adanya baris kosong akan mempermudah pelaksanaan pemeliharaan,
pemupukan dan pengendalian hama penyakit tanaman yaitu dilakukan melalui barisan kosong/lorong.
Universitas Sumatera Utara

3. Mengurangi kemungkinan serangan hama dan penyakit terutama hama tikus. Pada lahan yang relatif terbuka hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya dan dengan lahan yang relatif terbuka kelembaban juga akan menjadi lebih rendah sehingga perkembangan penyakit dapat ditekan.
4. Menghemat pupuk karena yang dipupuk hanya bagian tanaman dalam barisan. 5. Dengan menerapkan sistem tanam jajar legowo akan menambah kemungkinan
barisan tanaman untuk mengalami efek tanaman pinggir dengan memanfaatkan sinar matahari secara optimal bagi tanaman yang berada pada barisan pinggir (Sembiring, 2001). Namun, untuk mewujudkan upaya tersebut masih terkendala karena jika diperhatikan masih banyak petani yang belum mau melaksanakan anjuran sistem tanam legowo secara keseluruhan. Bahkan sampai saat ini, masih banyak petani yang belum mau menerapkan sistem tanam legowo. Hal ini dikarenakan terdapat adanya beberapa kelemahan dalam sistem tanam legowo, seperti membutuhkan tenaga tanam yang lebih banyak dan waktu tanam yang lebih lama, membutuhkan benih yang lebih banyak, dengan demikian biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh petani akan lebih tinggi. Padahal sebenarnya sistem tanam legowo ini jika dilakukan sesuai dengan anjuran, maka akan menghasilkan produksi yang tinggi sehingga keuntungan usahatani yang diperoleh petani akan tinggi (pujaratno, 2010).
Universitas Sumatera Utara

1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apakah faktor-faktor luas lahan, biaya produksi dan harga gabah pada sistem
tanam SRI berpengaruh terhadap pendapatan petani di daerah penelitian? 2. Apakah faktor-faktor luas lahan, biaya produksi dan harga gabah pada sistem
tanam Legowo berpengaruh terhadap pendapatan petani di daerah penelitian? 3. Bagaimana komparasi produksi petani sistem tanam SRI dengan sistem tanam
Legowo di daerah penelitian? 4. Bagaimana komparasi pendapatan sistem tanam SRI dengan sistem tanam
Legowo di daerah penelitian?
1.2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk menganalisis apakah faktor-faktor luas lahan, biaya produksi dan harga gabah pada sistem tanam SRI berpengaruh terhadap pendapatan petani di daerah penelitian.
2. Untuk menganalisis apakah faktor-faktor luas lahan, biaya produksi dan harga gabah pada sistem tanam Legowo berpengaruh terhadap pendapatan petani di daerah penelitian.
Universitas Sumatera Utara

3. Untuk menganalisis komparasi produksi sistem tanam SRI dan sistem tanam Legowo di daerah penelitian.
4. Untuk menganalisis komparasi pendapatan sistem tanam SRI dengan sistem tanam Legowo di daerah penelitian.
1.3. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini sebagai:
1. Sebagai bahan informasi bagi petani padi sawah dalam melakukan kegiatan usahataninya.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dalam menyusun kebijakan terkait dengan usahatani padi sawah.
3. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Tanam SRI Menurut Soekartawi (1999) Padi dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 meter
dari permukaan laut dengan temperatur 19-27 derajat celcius, memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan. Padi menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4 – 7.
Pola pertanian padi SRI merupakan perpaduan antara metode budidaya padi SRI yang pertamakali dikembangkan di Madagaskar, dengan metode budidaya padi organik dalam praktek pertanian organik. Metode ini akan meningkatkan fungsi tanah sebagai media tumbuh dan sumber nutrisi tanaman. Dengan sistem SRI daur ekologis akan berlangsung dengan baik karena memanfaatkan mikroorganisme tanah secara natural. Pada gilirannya keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan akan selalu terjaga. Di sisi lain, produk yang dihasilkan dari metode ini lebih sehat bagi konsumen karena terbebas dari paparan zat kimia berbahaya (Lubis, 2000).
Universitas Sumatera Utara

Adapun cara teknik budidaya padi yang dianjurkan dalam sistem tanam metode SRI (System of Rice Intensification) adalah antara lain : 1. Penyemaian
Hal pertama yang dilakukan dalam budidaya padi organik adalah menyemai benih. Kegiatan pertama adalah melakukan seleksi benih. Pemilihan benih ini dimaksudkan supaya kita menanam benih yang benar-benar baik. Benih padi yang digunakan untuk luasan 200 meter persegi adalah sebanyak setengah kilogram. Untuk mengecek baik tidaknya benih bisa dilakukan dengan menguji benih dalam air, benih yang baik adalah benih yang tenggelam, sementara benih yang mengapung adalah benih yang kurang baik, biasanya benih yang mengapung adalah benih yang kopong ataupun benih yang telah tumbuh.
Untuk memastikan benih yang tenggelam tersebut benar-benar baik, maka uji kembali benih tersebut dengan memasukannya kedalam air yang sudah diberi garam. Larutan air garam yang cukup untuk menguji benih adalah larutan yang apabila dimasukkan telur, maka telur akan terapung. Benih yang baik untuk dijadikan benih adalah benih yang tenggelam dalam larutan tersebut. Benih yang telah diuji lalu direndam dalam air biasa selama 24 jam kemudian ditiriskan dan diperam 2-3 hari ditempat yang lembab hingga keluar calon tunas dan kemudian disemaikan pada media tanah dan kemudian pupuk kompos sekitar sebanyak 10 kg. Setelah umur semai 7-12 hari benih padi sudah siap ditanam. 2. Pengolahan lahan
Pengolahan lahan untuk penanaman padi sawah dilakukan dengan cara dibajak dan dicangkul. Biasanya dilakukan minimal 2 kali pembajakan yakni pembajakan kasar dan pembajakan halus yang diikuti dengan pencangkulan: Total pengolahan
Universitas Sumatera Utara

lahan ini bisa mencapai 2-3 hari. Setelah selasai, aliri dan rendam dengan air lahan sawah tersebut selama 1 hari. Pastikan keesokan harinya benih yang telah disemai sudah siap ditanam, yakni sudah mencapai umur 7-12 harian, perlu diingat, usahakan bibit yang disemai tidak melebihi umur 12 hari mengingat jika terlalu tua maka tanaman akan sulit beradaptasi dan tumbuh ditempat baru (sawah) karena akarnya sudah terlalu besar.
3. Penanaman Sebelum ditanam, lakukan pencaplakan (pembuatan jarak tanam), jarak tanam
yang baik adalah jarak tanam sesuai dengan metode SRI yakni tidak terlalu rapat, biasanya 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm. Lakukan penanaman dengan memasukkan satu bibit pada satu lubang tanam. Penanaman jangan terlalu dalam supaya akar biar leluasa bergerak. 4. Perawatan
Pada penanaman budidaya padi organik dengan metode SRI yang paling penting adalah menjaga aliran air supaya sawah tidak tergenang terus menerus namun lebih pada pengaliran air saja. Untuk itu, setiap hari petani biasanya melakukan control dan menutup serta membuka pintu air secara teratur. Berikut panduan pengairan SRI: • Penanaman dangkal, tanpa digenangi air, mecek-mecek, sampai anakan sekitar
10-14 hari • Setelah itu, isi air untuk menghambat pertumbuhan rumput dan untuk
pemenuhan kebutuhan air dan melumpurkan tanah, digenangi sampai tanah tidak tersinari matahari, setelah itu diairi air saja.
Universitas Sumatera Utara

• Sekitar seminggu jika tidak ada pertumbuhan yang signifikan dilakukan pemupukan, ketika pemupukan dikeringkan dan galengan ditutup
• Ketika mulai berbunga, umur 2 bulan, harus digenangi lagi, dan ketika akan panen dikeringkan Pemupukan biasanya dilakukan pada 20 hari setelah tebar, pupuk yang
digunakan adalah kompos sekitar 175-200 kg. Ketika dilakukan pemupukan sawah dikeringkan dan pintu air ditutup. Setelah 27 hari setelah tebar, aliri sawah secara bergilir antara kering dan basah. Beberapa hama yang sering menyerang tanaman padi diantaranya burung, walang sangit, wereng dan penyakit ganjuran atau daun menguning.
Cara penanganannya bisanya dengan cara manual, membuat orang-orangan sawah untuk hama burung, penyemprotan dengan pestisida hayati seperti nanas, bawang putih dan kipait atau gadung, serta untuk penyakit biasanya dengan cara mencabut dan membakar tanaman yang sudah terkena penyakit daun menguning. Untuk pencegahan harus dilakukan penanaman secara serentak supaya hama dan penyakit tidak datang, penggunaan bibit yang sehat, pengaturan air yang baik, dan dengan melakukan sistem budidaya tanaman sehat yang cukup nutrisi dan vitamin sehingga kekebalannya tinggi.
Hama lain yang sering menyerang adalah hama putih, thrips, wereng, walang sangit, kepik hijau, penggerek batang padi, tikus, dan burung. Sementara itu penyakitnya adalah penyakit bercak daun coklat, penyakit blast, Busuk pelepah daun, fusarium, penyakit kresek atau hawar daun dan penyakit tungro. 5. Panen
Universitas Sumatera Utara

Padi mulai berbunga pada umur 2-3 bulan dan bisa dipanen rata-rata pada umur sekitar 3,5 sampai 6 bulan, tergantung jenis dan varietasnya. Pada luasan lahan 200 meter persegi, untuk padi yang berumur pendek (3,5 bulan) biasanya diperoleh 2 kwintal gabah basah, setara dengan 1, 5 kwintal gabah kering atau 90 kg beras. Setelah dipanen, padi bisa dijual langsung, atau juga dijemur dulu sekitar 1-2 hari baru kemudian dijual, atau setelah dijemur digiling baru dijual berupa beras ataupun untuk dikonsumsi sebagiannya.
Keunggulan dari metode SRI, antara lain: 1. Dengan sistem pengairan berselang, pemakaian air dapat dihemat hingga 50
persen. Selama pertumbuhan dari mulai tanam sampai panen pemberian air maksimum 2 cm paling baik kondisi macak-macak sekitar 5 mm dan terdapat periode pengeringan sampai tanah retak (irigasi terputus). 2. Tanam bibit muda mampu mengurangi stres tanaman saat di pindah tanam. 3. Hemat biaya, karena hanya membutuhkan benih sebanyak 5 kg/ha, tidak membutuhkan biaya pencabutan bibit, tidak membutuhkan biaya pindah bibit, meminimalkan tenaga tanam, dan lain-lain. 4. Hemat waktu, ditanam pada saat bibit berumur muda yaitu 7 - 12 hari setelah semai sehingga waktu panen akan lebih awal. 5. Produksi meningkat, bahkan di beberapa tempat mampu mencapai 11 ton/ha atau bahkan lebih. 6. Ramah lingkungan, secara bertahap penggunaan pupuk kimia akan dikurangi dan digantikan dengan mempergunakan pupuk organik (kompos, kandang dan MOL), begitu juga penggunaan pestisida (Anonimus, 2012).
Universitas Sumatera Utara

2.1.1. Sistem Tanam Legowo 4:1 Istilah jajar legowo diambil dari bahasa jawa yang secara harfiah tersusun dari
kata “lego (lega)” dan “dowo (panjang)” yang secara kebetulan sama dengan nama pejabat yang memperkenalkan cara tanam. Sistem tanam jajar legowo diperkenalkan pertama kali oleh seorang pejabat Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar Negara Provinsi Jawa Tengah yang bernama Bapak Legowo yang kemudian ditindak lanjuti oleh Departemen Pertanian melalui pengkajian dan penelitian sehingga menjadi suatu rekomendasi atau anjuran untuk diterapkan oleh petani dalam rangka meningkatkan produktivitas tanaman padi (Sembiring,2001)
Cara tanam padi jajar legowo merupakan salah satu teknik produksi yang memungkinkan tanaman padi dapat menghasilkan produksi yang cukup tinggi serta memberikan kemudahan dalam aplikasi pupuk dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. Padi yang merupakan tanaman pangan utama penduduk, sebagian besar diproduksi di lahan sawah. (Anonimus, 2012).
Universitas Sumatera Utara

Melalui perbaikan cara tanam padi dengan sistem Jajar legowo diharapkan selain dapat meningkatkan produksi, pengendalian organisme pengganggu dan pemupukan mudah dilakukan. Sistem legowo merupakan suatu rekayasa teknologi untuk mendapatkan populasi tanaman lebih dari 160.000 per hektar. Penerapan Jajar Legowo selain meningkatkan populasi pertanaman, juga mampu menambah kelancaran sirkulasi sinar matahari dan udara disekeliling tanaman pinggir sehingga tanaman dapat berfotosintesa lebih baik (Sembiring,2001).
Selain itu, tanaman yang berada di pinggir diharapkan memberikan produksi yang lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik, mengingat pada sistem tanam jajar legowo terdapat ruang terbuka seluas 25-50%, sehingga tanaman dapat menerima sinar matahari secara optimal yang berguna dalam proses fotosintesis (Pujaratno,2010).
Penerapan sistem tanam legowo disarankan menggunakan jarak tanam (25x25) cm antar rumpun dalam baris; 12,5 cm jarak dalam baris; dan 50 cm sebagai jarak antar barisan/ lorong atau ditulis (25x12,5x50) cm. Hindarkan penggunaan jarak tanam yang sangat rapat, misalnya (20x20) cm, karena akan menyebabkan jarak dalam baris sangat sempit (Adiratma, 2004).
Menurut pujaratno (2010), adapun cara dan teknik bercocok tanam yang dianjurkan dalam sistem tanam legowo adalah sebagai berikut: Pengolahan Tanah
Pada teknologi sistem tanam legowo pengolahan tanah harus dilakukan hingga berlumpur dan rata yang dimaksudkan untuk menyediakan media pertumbuhan yang baik bagi tanaman padi dan untuk mematikan gulma. Pembajakan tanah dilakukan dua kali. Setelah pembajakan pertama sawah digenang dahulu sekitar 7-
Universitas Sumatera Utara

15 hari, kemudian dilakukan pembajakan kedua diikuti penggarukan untuk meratakan pelumpuran.
Untuk tanah yang lapisan olahnya dalam, pengolahan cukup dilakukan dengan penggarukan tanpa pembajakan terutama pada musim kemarau. Kemudian diberikan pupuk organik dalam bentuk jerami atau pupuk kandang sebanyak 2 ton/ha pada saat pengolahan tanah kedua. Pada saat pemberian pupuk organik ini dilakukan sampai tercampur dengan rata.
Sistem Tanam Adapun sistem tanam yang digunakan adalah sistem tanam legowo 4:1. Dalam
penanaman pola jajar Legowo 4:1 ini terdapat empat baris tanaman padi dan diselingi oleh satu baris tanaman padi dan diselingi satu baris yang sengaja dikosongkan. Hal ini bertujuan untuk mengkompensasikan populasi tanaman pada baris yang dikosongkan. Pada baris yang kosong dapat dibuat benteng. Benteng berfungsi untuk memudahkan pada saat pemupukan sehingga petani tidak perlu turun kesawah. Jumlah Benih Per Lubang
Pada teknologi sistem tanam legowo 4:1 jumlah benih yang ditanam adalah 13 per lubang, sehingga dapat menghemat benih. Manfaat lain dari pengurangan benih yang ditanam juga agar dapat tumbuh dan berkembang lebih baik, perakaran lebih intensif dan anakan lebih banyak. Jumlah Benih Per Hektar
Universitas Sumatera Utara

Jumlah benih per hektar pada sistem tanam legowo 4:1 adalah sekitar 10- 15 kg/ha. Umur Bibit
Umur bibit yang ditanam pada teknologi sistem tanam legowo ini adalah sekitar 10-15 hari. Hal ini memungkinkan bagi tanaman untuk tumbuh lebih baik dengan jumlah anakan cenderung lebih banyak. Perakaran bibit berumur

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

12 168 47

Motivasi petani dalam menerapkan metode SRI (System of Rice Intensification): studi kasus di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya

0 10 118

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 5 120

Evaluasi Pelaksanan Sistem Tanam Sri (System of Rice Intensification) pada Petani Padi Sawah Terhadap Pendapatan Usaha Tani (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Tanjung Buluh, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 7 95

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

SAWAH System of Rice Intensification (SRI) (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai) SKRIPSI

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN - Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 9

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

0 1 46

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 15