PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU PENGOBATAN TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN.

SKRIPSI

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU
PENGOBATAN TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF
UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG
KESEHATAN

AGUS K. PRADNYANA RENDRA
NIM. 1103005242

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat Rahmat-Nyalah penulisan skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam
bidang hukum pada Fakultas Hukum Universitas Udayana. Judul yang dipilih

dalam penulisan skripsi ini adalah “Pertanggungjawaban Pidana Terhadap
Pelaku Pengobatan Tradisional Dalam Perspektif Undang-Undangn Nomor
36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan”.
Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan serta
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu melalui tulisan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH., MH., Dekan Fakultas Hukum
Universitas Udayana.

2.

Bapak Dr. Gde Made Swardhana, SH., MH. selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Hukum Universitas Udayana;

3.

Ibu Dr. Ni Ketut Sri Utari, SH., MH. selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Hukum Universitas Udayana;


4.

Bapak Dr. I Gede Yusa, SH,. MH., selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Hukum Universitas Udayana;

5.

Bapak Dr. Ida Bagus Surya Darmajaya, SH., MH., Ketua Bagian Hukum
Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana.

6.

Bapak A.A Ngurah Wirasila, SH., MH., Dosen Pembimbing I, yang telah
banyak meluangkan waktu untuk dorongan, semangat, bimbingan dan saran
hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

7.

Ibu Sagung Putri M.E Purwani, S.H., MH., Dosen Pembimbing II, yang telah

banyak meluangkan waktu untuk memberikan dorongan, semangat,
bimbingan dan saran selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

i

8.

Bapak A.A GD. Duwira Hadi Santosa, SH., MHum., Pembing Akademik,
yang telah membimbing dan menuntun penulis sejak awal kuliah di Fakultas
Hukum Universitas Udayana.

9.

Segenap Bapak dan Ibu Dosen pengajar di Fakultas Hukum Universitas
Udayana, yang telah banyak memberi ilmu pengetahuan dalam perkuliahan,
sehingga dapat menjadi bekal dalam penyusunan skripsi ini.

10. Segenap staf dan karyawan di Fakultas Hukum Universitas Udayana, yang
telah membantu dalam proses administrasi.
11. Bapak dan Ibu tercinta, serta saudara tercinta yang dengan sabar selalu

mendoakan dan memberikan motivasi kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
12. Seluruh teman-teman angkatan 2011 Fakultas Hukum Universitas Udayana,
yang telah banyak membantu penulis baik semasa mengikuti perkuliahan
maupun dalam penyelesaian skripsi ini.

Sebagai akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa selalu
memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan kepada kita semua. Dalam penulisan
skripsi ini tentu ada kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah kepustakaan di
bidang hukum serta berguna bagi masyarakat.

Denpasar,
2016

Penulis.


ii

Maret

DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ………………………………………………….

i

PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ………………………

ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ………..……….…….

iii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ................


iv

KATA PENGANTAR ……………………………………………….

v

DAFTAR ISI …………………………………………………………

vii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ……………………………....

x

ABSTRAK ...............................................................................................

xi

ABSTRACT ...........................................................................................


xii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................

1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................

7

1.3 Ruang Lingkup Masalah ....................................................................

7

1.4 Tujuan Penulisan ................................................................................


8

1.4.1 Tujuan Umum .....................................................................

8

1.4.2 Tujuan Khusus ....................................................................

8

1.5 Manfaat Penulisan ..............................................................................

9

1.5.1 Manfaat Teoritis .................................................................

9

iii


1.5.2 Manfaat Praktis ...................................................................

9

1.6 LandasanTeoritis ................................................................................

9

1.6.1 Teori Kepastian Hukum .....................................................

10

1.6.2 Teori Kesalahan . ................................................................

10

1.6.3 Teori Pertanggungjawaban Pidana . ..................................

11


1.6.4 Teori Kebijakan Hukum Pidana . ......................................

12

1.6.5 Teori Pembaharuan Hukum Pidana ..................................

12

1.6.6 Teori Pemidanaan . .............................................................

14

1.7 Metode Penulisan ..............................................................................

16

1.7.1

Jenis Penulisan ................................................................


16

1.7.2

Jenis Pendekatan .............................................................

17

1.7.3

Sumber Bahan Hukum . ..................................................

17

1.7.4

Teknik Pengumpulan Bahan Hukum . ...........................

18

1.7.5

Teknik Analisis Bahan Hukum . ....................................

18

BAB II TINJAUAN UMUM
2.1. Pertanggungjawaban Pidana . ..........................................................
2.1.1

Kemampuan Bertanggung Jawab . .................................

2.1.2

Hal-hal yang menyebabkan hapusnya pertanggungjawaban

19
21

Pidana . .............................................................................

24

2.2. Kelalaian ..........................................................................................

27

2.3 Malpraktik ..........................................................................................

31

iv

BAB III PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP
PENGOBATAN TRADISIONAL
3.1 Pengaturan Bagi Pengobatan Tradisional dalam Peraturan Perundangundangan …………………………………………………… ........

38

3.2 Pertanggungjawaban Pidana Pengobatan Tradisional Dalam Melakukan
Pekerjaannya .....................................................................................

43

BAB IV KAJIAN TERHADAP PENGOBATAN TRADISIONAL
4.1Kelalaian Pengobatan Tradisional Ditinjau Dari UU No. 36 Tahun 2009 . 49
4.2 Kelalaian Pengobatan Tradisional Ditinjau Dari Teori Pemidanaan …… 54
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ..........................................................................................

59

5.2 Saran

60

. .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

v

vi

ABSTRAK
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU
PENGOBATAN TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG
NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (UU No.36
Tahun 2009) Pasal 1 angka 16 menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan
tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang
mengacu pada pengalaman dan ketrampilan turun temurun secara empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
di masyarakat. Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui pertanggungjawaban
pidana bagi pelaku pengobatan tradisional yang ditinjau dari hukum kesehatan
Indonesia, karena praktek pengobatan tradisional ini memiliki potensi terjadinya
tindak pidana kelalaian. Permasalahan : Bagaimanakah pertanggungjawaban
pidana terhadap pengobatan tradisional yang melakukan kelalaian dalam
pekerjaanya?; dan Bagaimanakah kajian terhadap pengobatan tradisional yang
melakukan kelalaian dalam pekerjaannya sehingga menyebabkan luka berat dan
kematian dalam perspektif UU No. 36 Tahun 2009?
Metode penulisan hukum normatif yang digunakan disebut juga penulisan
hukum doktrinal. Pada penulisan ini acap kali hukum dikonsepsikan sebagai apa
yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan (law in books) atau hukum
dikonsepsikan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan berprilaku
manusia yang dianggap pantas dan dalam penelitian normatif ini membahas juga
mengenai doktrin-doktrin atau asas-asas dalam ilmu hukum
Pertanggungjawaban pidana pengobatan tradisional atas kelalaiannya yang
menyebabkan kematian dan luka berat, dapat dilakukan penuntutan ke pidana
umum pada Pasal 359, 360 dan 361 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP), karena dalam UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 29 dan 58 hanya mengatur
mengenai mediasi dan penggantian ganti rugi jika pasien mengalami kerugian
akibat kelalaian pengobat tradisional. Kesimpulannya secara limitatif UU No. 36
Tahun 2009 sudah mengatur mengenai hak yang diterima pasien yaitu dengan
mediasi dag anti rugi namun jika menuntut secara pidana dalam UU No. 36 Tahun
2009 tidak mengatur, sehingga pasien menuntut melalui pidana umum yaitu
KUHP.
Kata Kunci : Pertanggungjawaban pidana, pelaku, kelalaian.

vii

ABSTRACT
Criminal Responsibilities of Traditional Medicine Therapist under Health Act
2009 No.36 Perspective.

Article 1 Point 16 Health Act 2009 No.36 describes that describes that a
traditional health service is a medication and/or therapy procedure and medicine
that referring to the empiric implemented experiences and skills that acceptable
by norms in society. The purposes of this article is to understand the criminal
responsibilities of traditional medicine therapist under the Indonesian health law,
because the implementation of this traditional medication is potential to be a
criminal act omission. The main issues: How is the criminal responsibilities on
Traditional Medicine Therapist that doing omissions in the process of therapy?
And how is the study on omission of traditional medication causing death and
fatal injuries in Act 2009 No.36 perspective?
Normative legal research method that used in this article is also called
doctrinal legal research. In this article, law is conceived as something that written
on the statute (law in books) or law is conceived as rules or norms and this
normative legal research also explains about doctrines and principles of legal
studies.
Criminal responsibility traditional medication causing death and fatal
injuries by omission could be charged in criminal penal on article 359, 360, and
361 of criminal code, because in the article 29 and 58 Health Act 2009 No.36 are
only regulating about mediation and restitution. The conclusions are, Health Act
2009 No.36 has been regulated about rights of patient such as mediation and
restitution. In other way, a criminal means by charging is not regulated by the
act. Therefore, the patient could using regulations in criminal code to charge the
perpetrator.
Keywords

:

Criminal

responbility,

viii

perpetrator,

omissio

1

1