MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014: Studi Kasus Dewan Pimpinan Daerah Partai NASDEM Kota Bandung.

(1)

MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH

PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh

Agung Tesa Gumilar 1103484

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH

PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

Oleh:

Agung Tesa Gumilar 1103484

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

© Agung Tesa Gumilar 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

AGUNG TESA GUMILAR

MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DPD PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Abdul Azis Wahab, M.A. NIP. 19430401 196709 1 001

Pembimbing II

Dr. H. Cecep Darmawan S.Pd S.IP M.Si. NIP. 19690929 199402 1 001

Mengetahui dan Menyetujui

Ketua Departemen Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP 19630820 198803 1 001


(4)

ABSTRAK

AGUNG TESA GUMILAR (1103484), MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena melemahnya fungsi partai politik sebagai salah satu pilar demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlebih lagi pada fungsi rekrutmen yang dimiliki oleh partai politik yang semakin tidak terarah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mekanisme rekrutmen yang dilakukan oleh DPD Partai NasDem Kota Bandung, faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam melakukan rekrutmen anggota DPD Partai NasDem Kota Bandung, apakah permasalahan yang ditemui dalam proses rekrutmen yang dilakukan oleh DPD Partai NasDem Kota Bandung, bagaimana upaya yang dilakukan dalam meminimalisir permasalahan dalam proses rekrutmen DPD Partai NasDem Kota Bandung, bagaimana implikasi dari mekanisme rekrutmen yang dijalankan oleh DPD Partai NasDem Kota Bandung.

Grand theory dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori La Palombara dan

Weiner (dalam Sitepu, 2012, hlm. 185-185) yang menjelaskan asal-usul dan pertumbuhan partai politik, yaitu: pertama, teori kelembagaan, kedua, teori situasi historik dan yang ketiga teori pembangunan. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengetahui fenomena di atas secara mendalam, khusus, faktual dan kontekstual. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi, studi literatur dan studi dokumentasi. Temuan penelitian ini adalah (1) Mekanisme rekrutmen yang dilakukan oleh DPD Partai NasDem Kota Bandung adalah mekanisme rekrutmen terbuka yang berlaku bagi seluruh warga negara Indonesia yang berdasarkan Undang-Undang Republik Indonssia No. 2 Tahun 2011 tentang partai politik serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai NasDem. (2) Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan rekrutmen anggota DPD Partai NasDem Kota Bandung meliputi dua hal, yang pertama yaitu faktor pertimbangan yang bersifat politis dan yang kedua yaitu faktor pertimbangan yang bersifat kriteria bagi calon anggota. (3) Permasalahan yang ditemui dalam proses rekrutmen yang dilakukan oleh DPD Partai NasDem Kota Bandung merupakan permasalahan yang berasal dari internal partai maupun dari eksternal partai yang meliputi kurang profesioanlnya pengurus partai, hingga sikap pragmatis dan transaksional di lingkungan masyarakat. (4) Upaya yang dilakukan dalam meminimalisir permasalahan yang terjadi pada proses rekrutmen DPD Partai NasDem Kota Bandung dilakukan dengan serius dan meliputi beberapa hal mendasar. Upaya-upaya tersebut diantaranya adalah dengan cara meningkatkan kinerja partai dan anggota DPR di masyarakat dengan mengedepankan program-program yang menjadi kebutuhan masyarakat. (5) Implikasi dari mekanisme rekrutmen yang dijalankan oleh DPD Partai NasDem Kota Bandung berdampak pada tiga aspek yang meliputi aspek regenrasi internal partai, aspek elektabilitas partai dan aspek

electoral partai.


(5)

ABSTRACT

AGUNG TESA GUMILAR (1103484), RECRUITMENT MODEL OF POLITICAL PARTIES IN ELECTION 2014 (CASE STUDY OF LEADERSHIP DISTRICT COUNCIL NASDEM PARTY BANDUNG)

This research is motivated by the phenomenon of weakening the function of political parties as one of the pillars of democracy in the life of the nation. Moreover, the recruitment function of political parties increasingly unfocused. Formulation of the problem in this research is how the mechanism of recruitment conducted by DPD NasDem Party Bandung, what factors are taken into consideration in the recruitment DPD NasDem Party Bandung, what the problems encountered in the recruitment process conducted by the DPD NasDem Party Bandung, how efforts aimed at decreasing the problems in the recruitment process DPD NasDem Party Bandung, what the implications of recruitment mechanism conducted by DPD NasDem Party Bandung. Grand theory in this research use the theory of La Palombara and Weiner (in Sitepu, 2012, pp. 185-185) that describes the origin and growth of political parties, such as: first, institutional theory, the second, theory of historical situation and the third theory of development. The approach of this study is a qualitative case study method to determine the phenomenon in depth, specific, factual and contextual. Data collection techniques in this study were interviews, observation, literature study and documentation study. The findings of this study were (1) The mechanism of recruitment conducted by DPD NasDem Party Bandung is open recruitment mechanisms, that apply to all citizens of Indonesia based on Regulation of Republic of Indonesia No. 2 of 2011 about political parties as well as the Statutes and Bylaws of NasDem Party. (2) Factors were considered in the recruitment DPD NasDem Party Bandung include two things, the first is a political considerations and the second is the criteria for prospective members. (3) The problems encountered in the recruitment process conducted by DPD NasDem Party Bandung is a problem which come from the internal and external parties such as less of professional party officials, and transactional and pragmatic attitude in society. (4) Efforts which done to decrease the problems that occur in the recruitment process DPD NasDem Party Bandung taken seriously and cover some basics. These efforts include by way of improving the performance of the party and member of the House of Representatives in the society by promoting programs into society needs. (5) The implications of recruitment mechanism conducted by DPD NasDem Party Bandung impact on three aspects which include internal regeneration of the party, the electability of the party and of the electoral party.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Penjelasan Istilah ... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Partai Politik ... 9

1. Teori Partai Politik ... 9

2. Tujuan Partai Politik ... 15

3. Rekrutmen Politik Sebagai Fungsi Partai Politik ... 17

B. Sejarah Partai Politik ... 27

1. Sejarah Partai Politik di Dunia ... 27

2. Sejarah Partai Politik di Indonesia ... 29

C. Sistem Pemilu ... 34

1. Pemilihan Umum... 34

2. Tujuan Pemilu ... 37

3. Asas dalam Pemilu ... 37


(7)

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian ... 40

B. Teknik Pengumpulan Data ... 42

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 44

D. Tahap-Tahap penelitian ... 45

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 46

F. Uji Validitas Data Penelitian ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Gambaran Umum Partai NasDem ... 50

1. Profil Partai NasDem ... 50

2. Lambang Partai NasDem ... 51

3. Visi Partai NasDem ... 52

4. Misi Partai NasDem ... 52

5. Struktur Partai NasDem ... 53

6. Sistem Kaderisasi Partai ... 53

7. Jenis-Jenis Permusyawaratan ... 53

8. Keterwakilan Perempuan ... 54

9. Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung .... 54

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 58

1. Bagaimana mekanisme rekrutmen yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah partai NasDem Kota Bandung ... 60

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam melakukan rekrutmen anggota Dewan Pimpinan Daerah partai NasDem Kota Bandung ... 62

3. Apakah permasalahan yang ditemui dalam proses rekrutmen yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah partai NasDem Kota Bandung ... 65

4. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam meminimalisir permasalahan dalam proses rekrutmen Dewan Pimpinan Daerah partai NasDem Kota Bandung ... 66 5. Bagaimana implikasi dari mekanisme rekrutmen yang dijalankan


(8)

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 70

1. Mekanisme rekrutmen yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah partai NasDem Kota Bandung ... 70

2. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan rekrutmen anggota Dewan Pimpinan Daerah partai NasDem Kota Bandung ... 76

3. Permasalahan yang ditemui dalam proses rekrutmen yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah partai NasDem Kota Bandung ... 84

4. Upaya yang dilakukan dalam meminimalisir permasalahan dalam proses rekrutmen Dewan Pimpinan Daerah partai NasDem Kota Bandung ... 90

5. Implikasi dari mekanisme rekrutmen yang dijalankan oleh Dewan Pimpinan Daerah partai NasDem Kota Bandung 96 BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 103

A. Simpulan ... 103

B. Implikasi dan Rekomendasi ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 107 LAMPIRAN


(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan demokrasi yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan berbagai macam ekspresi yang timbul dalam perhelatan pemilu di tahun 2014 (pemilu legislatif dan pemilu presiden). Salah satu yang menjadi sorotan dalam momentum politik 2014 lalu adalah kehadiran partai politik (parpol) sebagai salah satu pilar dalam pelaksanaan demokrasi. Parpol yang digadang-gadang sebagai pilar demokrasi tersebut memunculkan eksistensi dan strategi dalam rangka merebut kekuasaan.

Menurut Neuman (dalam Darmawan 2008, hlm. 63) menyatakan bahwa: Partai politik sebagai organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan di dalam pemerintahan serta merebut dukungan rakyat, yang didasari oleh persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda. Berdasarkan penjelasan di atas, teridentifikasi bahwa partai politik merupakan organisasi yang melakukan kegiatan politik, dalam rangka merebut, menjalankan dan mempertahankan kekuasaan pemerintahan untuk mewujudkan kepentingan nasional.

Dalam literatur-literatur ilmu politik dijelaskan bahwa partai politik memiliki beberapa fungsi, seperti yang dijelaskan oleh Budiardjo (2008, hlm. 405-409) yang membagi fungsi partai politik menjadi empat fungsi, yaitu:

“Sebagai sarana sosialisasi politik, sebagai sarana komunikasi politik, sebagai sarana pengatur konflik dan sebagai sarana rekrutmen politik”.

Fungsi-fungsi partai politik tersebut merupakan sebuah sistem yang saling berkaitan satu sama lain, tak terkecuali fungsi rekrutmen politik yang menjadi gerbang bagi para aktivis politik untuk tergabung dalam sebuah gerakan partai politik tertentu. Seperti yang dijelaskan oleh Budiardjo (2008, hlm. 408) bahwa


(10)

“Fungsi rekrutmen politik berkaitan erat dengan masalah seleksi kepemimpinan,

baik kepemimpinan internal partai maupun kepemimpinan nasional yang lebih

luas”.

Berdasarkan penjelasan itulah fungsi rekrutmen politik menjadi hal yang sangat penting bagi keberlangsungan partai politik itu sendiri. Karena rekrutmen politik bertujuan untuk mendapatkan dan menyaring anggota yang akan masuk ke dalam partai politik tersebut. Kemudian para anggota itu akan mengikuti kaderisasi berupa penanaman wawasan serta pelatihan untuk dipersiapkan sebagai kader yang akan menduduki jabatan-jabatan politik, baik di internal partai maupun di pemerintahan.

Setiap partai politik tentu ingin merekrut kader-kader yang berkualitas. Karena kader-kader tersebutlah yang nantinya menjadi ujung tombak dalam setiap kebijakan yang diambil baik oleh internal partai ataupun setelah menduduki jabatan tertentu dalam suprastruktur politik.

Akan tetapi fungsi rekrutmen politik tersebut harus di tunjang dengan proses kaderisasi di internal partai. Karena proses kaderisasi merupakan suatu proses penggemblengan terhadap anggota agar mampu menjalankan roda organisasi dalam keberlangsungan kehidupan partai politik. Dengan kata lain dapat diartikan bahwa proses kaderisasi merupakan tahap mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, wawasan dan kemampuan bertindak lebih dan unggul jika dibandingkan dengan orang awam pada umumnya.

Namun realitanya dewasa ini partai politik justru dihadapkan pada permasalahan yang berkaitan dengan rekrutmen dan kaderisasi itu sendiri. Salah satu masalah yang sering muncul adalah tentang lemahnya pola rekrutmen dan kaderisasi yang dilakukan oleh partai politik. Hal tersebut dapat dilihat dari fenomena yang sering menjadi masalah bagi beberapa partai politik, seperti anggota partai yang sering berpindah-pindah partai atau politisi kutu loncat. Banyak elit parpol yang tercatat pernah berpindah partai diantaranya, Dede Yusuf yang berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN) pindah ke Partai Demokrat, kemudian ada juga nama politisi kawakan Ruhut Sitompul yang malang melintang di Partai Golkar kemudian hijrah ke Partai Demokrat, bahkan yang cukup


(11)

mengagetkan adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama yang tercatat sudah tiga kali berpindah partai yakni dari Partai Indonesia Baru kemudian pindah ke Partai Golkar dan yang terakhir pindah lagi ke Partai Gerindra walaupun di akhir Basuki Tjahaya Purnama keluar dari keanggotaan Partai Gerindra.

Selain persoalan di atas masih banyak pula kader parpol yang terjerat kasus- kasus pelanggaran hukum seperti tindak pidana korupsi, hal ini membuktikan bahwa masih ada kelemahan dalam sistem kaderisasi yang dilakukan. Berdasarkan pemberitaan laman Kompas (25/9/2014) data dari Indonesian Corruption Watch (ICW) pada tahun 2014 mencatat ada 48 calon anggota legislatif terpilih periode 2014-2019 yang terjerat kasus korupsi. Dari 48 anggota legislatif tersebut sebanyak 32 orang berstatus sebagai tersangka korupsi, 15 orang lainnya berstatus terdakwa dan 1 orang berstatus sebagai terpidana. Bahkan data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan terdapat sekitar 3.600 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang terjerat kasus korupsi.

Berdasarkan data tersebut sangat jelas terlihat bahwa ada kelemahan yang terjadi pada sistem rekrutmen dan kaderisasi di partai politik. Realita tersebut merupakan masalah yang sangat penting bagi bangsa ini, karena partai politiklah yang seharusnya menghasilkan calon-calon pemimpin bangsa yang memiliki integritas dan visi yang jelas.

Pada kenyataannya sering sekali partai politik melakukan perekrutan hanya dalam waktu-waktu yang mendekati pelaksanaan pemilu saja. Hal tersebut menyebabkan munculnya kader-kader instan yang tidak memiliki kecakapan dan kompetensi pada saat menduduki jabatan politik. Seharusnya partai politik mempersiapkan kader-kadernya sejak jauh-jauh hari agar mereka memiliki wawasan yang prima, kecakapan dan kompetensi yang baik dan bertanggung jawab sesuai tugas yang diembannya.

Oleh karena itu dibutuhkan suatu gagasan rekrutmen dan kaderisasi yang jelas yang dimiliki oleh setiap partai politik. Karena apabila sebuah partai politik berhasil dalam membentuk kader-kader yang berkualitas, maka partai politik tersebut juga dapat menghasilkan pemimpin nasional yang berkualitas. Apabila


(12)

proses kaderisasi ini gagal, maka estafeta kepemimpinan dari generasi tua ke generasi muda akan terhambat. Hambatan dalam proses kaderisasi ini akan menciptakan sebuah kekecewaan. Kekecewaan ini salah satunya diwujudkan dengan membentuk partai politik baru dengan berbagai macam visi dan misi yang selalu mengumandangkan pembaharuan.

Salah satu parpol baru yang turut serta pada pemilu tahun 2014 adalah Partai NasDem. Meskipun di dalam peta politik nasional Partai NasDem merupakan partai baru, namun pada perkembanganya ada hal-hal yang membuat penulis tertarik untuk meneliti tentang bagaimana model rekrutmen yang dilakukan oleh Partai NasDem. Karena jika dilihat dari perjalanannya, dapat di katakan NasDem sebagai partai baru memiliki prestasi yang mumpuni. Diantaranya, sebagai partai baru dalam waktu yang singkat NasDem mampu memiliki kepengurusan di semua tingkatan baik nasional, provinsi, kabupaten/kota hingga kecamatan. Hal inilah yang menjadikan NasDem sebagai satu-satunya partai baru yang menjadi peserta Pemilu 2014.

Kemudian sebagai partai yang pertama kali mengikuti pemilu, berdasarkan data KPU (411/KPTS/KPU?2014) NasDem meraih perolehan suara sah nasional pada pemilu legislatif 2014 yakni sebesar 8.402.812 atau 6,72%. Bahkan NasDem mengalahkan perolehan suara partai-partai lama peserta pemilu sebelumnya yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai HANURA, Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Kiprah NasDem pun berlanjut pada saat Presiden Joko Widodo mengumumkan kabinetnya, NasDem menyumbangkan kader-kader terbaiknya yang dipercaya untuk duduk di jajaran kabinet kerja. Nama-nama tersebut diantaranya Tedjo Edi Purdijanto sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (MENKOPOLHUKAM), Ferry Mursyidan Baldan sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Siti Nurbaya Bakar sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan yang terakhir adalah H.M. Prasetyo yang diangkat menjadi Jaksa Agung.

Walaupun secara prestasi dapat dikategorikan sangat baik, sebagai partai baru NasDem harus mencari model rekrutmen dan kaderisasi yang tepat untuk


(13)

dapat mencetak kader-kader berkualitas yang akan menjadi pemimpin nasional. Untuk itulah penulis mencoba mengangkat permasalah ini kedalam penelitian

yang berjudul “Model Rekrutmen Partai Politik Peserta Pemilu 2014 (Studi Kasus Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung)”.

B. Rumusan Masalah

Agar penelitian tersebut dapat dilaksanakan secara terarah dan tepat sasaran maka harus terdapat rumusan permasalahan yang jelas. Berdasarkan judul diatas, maka perumusan masalah penelitian adalah:

1. Bagaimana mekanisme rekrutmen yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung?

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam melakukan rekrutmen anggota Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung? 3. Apakah permasalahan yang ditemui dalam proses rekrutmen yang dilakukan

oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung?

4. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam meminimalisir permasalahan dalam proses rekrutmen Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung? 5. Bagaimana implikasi dari mekanisme rekrutmen yang dijalankan oleh Dewan

Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisme rekrutmen anggota yang dilakukan oleh DPD Partai NasDem Kota Bandung.


(14)

1. Untuk mengetahui mekanisme rekrutmen yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung?

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam melakukan rekrutmen anggota Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung?

3. Untuk mengetahui permasalahan yang ditemui dalam proses rekrutmen yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung?

4. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam meminimalisir permasalahan dalam proses rekrutmen Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung? 5. Untuk mengetahui implikasi dari mekanisme rekrutmen yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung?

D. Manfaat Penelitian

Dari informasi yang ada, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat secara :

1. Dari Segi Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang model rekrutmen politik yang dilakukan oleh DPD Partai NasDem Kota Bandung terhadap perkembangan dan implementasi teori-teori rekrutmen yang dilakukan oleh partai politik secara nyata.

2. Dari Segi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai panduan dan pedoman bagi partai politik secara umum dalam melaksanakan mekanisme rekrutmen politik.

3. Dari Segi Kebijakan

Penelitian ini dapat bermanfaat dari segi kebijakan, yaitu memberikan gambaran mengenai bagaimana mekanisme rekrutmen politik yang ideal yang bisa diterapkan sebagai kebijakan di institusi partai politik lainnya selain Partai NasDem.


(15)

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan gambaran mengenai model rekrutmen politik yang dilaksanakan oleh DPD Partai NasDem Kota Bandung.

E. Penjelasan Istilah

Penjelasan istilah disini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang konsep yang diajukan dalam penelitian ini, sehingga terjadi kesepahaman. Berikut ini adalah konsep yang menjadi bahan penelitian itu sendiri sebagai berikut:

1. Rekrutmen Politik

Tujuan utama partai politik adalah untuk turut serta dalam atau terlibat dalam politik praktik kepemerintahan, maka salah satu fungsi partai politik adalah dengan melakukan proses rekrutmen politik guna mengisi posisi-posisi yang dibutuhkan dalam lembaga-lembaga negara. Menurut Darmawan, (2008, hlm. 69) bahwa “Partai politik berfungsi sebagai rekrutmen politik artinya bahwa partai politik mempersiapkan anggota masyarakat untuk menduduki jabatan-jabatan

politik dalam pemerintahan”. 2. Partai Politik

Menurut Budiardjo (2008, hlm. 403-405) bahwa “Partai politik merupakan suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama”.

Berdasarkan pendapat di atas, tujuan kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik melalui cara yang konstitusional untuk melaksanakan kebijakan yang sesuai dengan nilai dan cita-cita yang menjadi landasan mereka.

3. Partai Politik Peserta Pemilu 2014

Partai politik peserta pemilu 2014 adalah partai politik yang terdaftar, diverifikasi lalu dinyatakan lolos sebagai partai politik peserta pemilu tahun 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diatur melalui UU No. 15 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan pemilihan umum, UU No. 8 Tahun 2012 tentang pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Peraturan Komisi Pemilihan Umum No 8


(16)

Tahun 2012 tentang pendaftaran, verifikasi dan penetapan partai politik peserta pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota dan keputusan Komisi Pemilihan Umum No : 166/kpts/KPU/Tahun 2013 tentang perubahan kedua atas keputusan Komisi Pemilihan Umum No : 165/kpts/KPU/Tahun 2013 tentang penetapan nomor urut partai politik peserta pemilihan umum anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota tahun 2014.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi dalam penyusunan ini meliputi lima bab, antara lain :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi yang merupakan sistematika penyusunan skripsi.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Berisi tentang konsep-konsep atau teori-teori utama dan pendapat para ahli yang terkait dengan bidang yang dikaji, yaitu tentang partai politik, sejarah partai politik, dan sistem pemilu.

BAB III : METODE PENELITIAN

Berisi tentang rincian mengenai lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data.

BAB IV : TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang hasil temuan dan pembahasan mengenai hasil penelitian. BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Berisi tentang simpulan dari keseluruhan proses kegiatan penelitian serta implikasi dan rekomendasi dari peneliti.


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sugiyono (2014, hlm. 15) mengemukakan bahwa :

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Berdasarkan pengertian di atas, bahwa metode kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme dan dimana peneliti sebagai instrumen kunci. Kemudian, yang dimaksud dengan kondisi yang alamiah disini adalah karena penelitian dilakukan pada objek yang alamiah. Objek alamiah yaitu objek yang berkembang apa adanya, tidak ada upaya manipulasi dari seorang peneliti dan dinamika objek tersebut tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti. Dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitiannya adalah si peneliti itu sendiri.

Sementara itu, pengertian penelitian kaulitatif juga diungkapkan oleh Nasution (2003, hlm. 5) yang menyatakan bahwa “Penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya”. Dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa kehadiran peneliti di lapangan sangat berperan penting dalam kurun waktu yang cukup lama.

Sementara itu, Sukmadinata (2010, hlm. 60) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah “suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis baik fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok”.


(18)

42 Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diartikan bahwa kehadiran peneliti sebagai instrumen utama memiliki peran untuk mengungkapkan data secara mendalam ditunjang dengan bebrapa teknik pengumpulan data.

Pnelitian kualitatif memiliki karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Bogdan dan Biklen (dalam Sugiyono 2014, hlm. 21) yaitu:

a) Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung dari sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.

b) Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menkankan pada angka-angka.

c) Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau

outcome.

d) Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif. e) Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.

Metode penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada dua alasan. Pertama, masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah tentang model rekrutmen partai politik peserta pemilu 2014 yang sangat membutuhkan sumber data lapangan yang bersifat aktual. Kedua, dalam penelitian ini terdapat keterkaitan anatara masalah yang diteliti dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan. Di sisi lain juga sebagai salah satu cara untuk menghadapi kondisi lapangan yang begitu dinamis, karena dalam penelitian kualitatif ini memiliki tingkat adaptabilitas yang tinggi, sehingga memberikan ruang bagi peneliti untuk senantiasa menyesuaikan diri terhadap setiap perubahan yang terjadi di lapangan.

2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus (case study). Sukmadinata (2010, hlm. 77) menyatakan bahwa “Metode studi kasus merupakan metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan dengan suatu kasus”. Berdasarkan pernyataan di atas dapat diartikan bahwa penelitian studi kasus difokuskan pada suatu fenomena khas saja yang ingin dipahami secara mendalam karena diperlukan pembahasan yang sangat spesifik.

Dengan demikian, peneliti memilih metode penelitian studi kasus dikarenakan adanya kesesuaian dengan kajian peneliti tentang model rekrutmen


(19)

43 partai politik peserta pemilu 2014. Maka dengan metode studi kasus peneliti memfokuskan penelitian pada model rekrutmen partai politik Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung.

B. Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data

Jenis data yang dipilih peneliti adalah data primer dan data skunder. Data primer adalah informasi dalam bentuk lisan yang bersumber langsung dari pelaksanaan penelitian di lapangan, sedangkan data skunder yang digunakan oleh peneliti adalah data tertulis yang di peroleh dari berbagai sumber rujukan yang memiliki relevansi dengan tujuan penelitian. Data primer yang dipilih oleh peneliti adalah informasi lisan dari pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung, sedangkan data skunder yang dijadikan rujukan adalah berupa buku-buku, atau artikel-artikel yang berhubungan dengan masalah penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data a) Wawancara

Menurut Sugiyono (2014, hlm. 194) bahwa:

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Berdasarkan pernyataan di atas, wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang bersifat lisan terhadap responden dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan. Peneliti melakukan wawancara untuk menggali informasi mengenai mekanisme rekrutmen anggota partai politik, yang mana dalam hal ini pihak yang diwawancarai mengetahui kondisi bahwa mereka sedang diwawancara.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara langsung dengan melakukan pertemuan atau tatap muka dengan sejumlah informan, yaitu pengurus DPD Partai NasDem Kota Bandung dengan menggunakan pedoman wawancara


(20)

44 yang sudah disiapkaan sebelumnya. Hal ini dilakukan agar terjadi pola komunikasi dua arah yang baik antara peneliti dan subyek yang di teliti.

b) Observasi

Sugiyono (2014, hlm. 203) mengungkapkan bahwa “Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri-ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner”.

Sementara itu, Hadi (dalam Sugiyono 2014, hlm. 203) mengemukakan bahwa “Observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan pshikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat diartikan bahwa teknik pengambilan data secara observasi merupakan suatu proses yang berbeda dengan teknik pengumpulan data wawancara dimana dalam melakukan observasi disini peneliti tidak terbatas pada orang saja tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.

Berdasarkan pijakan di atas, maka peneliti mengamati langsung keadaan di DPD Partai NasDem agar mendapatkan informasi serta fakta-fakta yang terjadi ataupun yang sedang berlangsung dengan cara mengamati, melihat serta mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan dalam mekanisme rekrutmen anggota Partai NasDem. Hal tersebut dilakukan bertujuan agar ketika melakukan wawancara serta kajian literatur peneliti dapat memahami masalah yang terjadi dan mampu membandingkan antara realita dengan apa yang dilihat dan didengar. Dengan demikian peneliti akan lebih mudah dalam menganalisis masalah yang terjadi.

c) Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi menurut Sugiyono (2014, hlm. 329) merupakan “Catatan sebuah peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang”.


(21)

45 Berdasarkan pernyataan di atas, dapat diartikan bahwa studi dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang diambil dari dokumen yang bentuknya bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya yang penting tentang seseorang yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Dengan landasan tersebut maka peneliti menggunakan studi dokumentasi ini dengan tujuan untuk memperkuat hasil dari wawancara dan observasi sebelumnya. Misalnya dokumen AD/ART Partai NasDem, Visi dan Misi Partai NasDem, berita media cetak ataupun media elektronik tentang Partai NasDem, dan foto-foto kegiatan yang dilakukan oleh DPD Partai NasDem Kota Bandung. Dokumen yang telah diperoleh tersebut akan digunakan sebagai data pendukung dari hasil wawancara dan observasi yang sebelumnya telah dilakukan.

d) Catatan Lapangan (Field Note)

Menurut Nasution (2003, hlm. 98) catatan lapangan adalah “apa yang dicatat dalam buku catatan atau kertas lepas. Catatan lapangan dengan sendirinya singkat dan padat karena dilakukan sambil mengadakan observasi atau wawancara”.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dalam setiap melakukan kegiatan penelitian baik dengan melakukan taknik wawancara ataupun observasi maka dengan sendirinya peneliti akan mencatat segala hal yang menjadi jawaban atas segala pertanyaan yang berkaitan dnegan masalah penelitian.

e) Studi Literatur

Studi Litertatur merupakan suatu proses dimana pada tahapan ini peneliti mencari data dari berbagai sumber litertatur untuk mencari teori-teori yang relevan dan menunjang terhadap masalah penelitian. Dalam tahapan ini peneliti menggunakan sumber bacaan baik berupa buku dan lain-lain yang berkaitan dan dapat menunjang terhadap masalah penelitian yang sedang diteliti.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah kantor sekretariat DPD Partai NasDem Kota Bandung Jl. BKR No. 197, Bandung.


(22)

46

2. Subjek Penelitian

Pengambilan subjek dalam penelitian ini dilakukan secara purposive

sampling. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 300) bahwa:

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel bersumber data

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diartikan bahwa Purposive

sampling adalah salah satu cara yang dapat mempermudah peneliti dalam

menentukan sampel yang akan diteliti yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah a) Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung b) Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem Jawa Barat c) Anggota DPRD terpilih Partai NasDem Kota Bandung

Untuk lebih jelasnya subjek penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Jumlah

Pengurus DPD Partai NasDem Kota Bandung 5 Orang

Pengurus DPW Partai NasDem Jawa Barat 3 Orang

Anggota DPRD terpilih Partai NasDem Kota Bandung

3 Orang

Jumlah 11 Orang

Sumber: Diolah oleh peneliti 2015

D. Tahap-Tahap Penelitian 1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini adalah tahap dimana peneliti memilih dan merumuskan masalah serta menentukan judul dan lokasi penelitian. Setelah


(23)

47 masalah dan judul penelitian dinilai layak dan mendapat persetujuan pembimbing, maka selanjutnya peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mendapat gambaran umum terkait subyek yang akan diteliti.

Setelah memperoleh gambaran tentang subyek yang akan diteliti kemudian peneliti menyusun proposal penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu peneliti mengajukan prosedur perizinan sebagai berikut:

a) Mengajukan surat permohonan izin yang ditandatangani Ketua Departemen Pendidikan Kewarganegaraan untuk mengadakan penelitian ke intansi yang dituju.

b) Kemudian diteruskan ke Wakil Dekan 1 bidang Akademik dan Kemahasiswaan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia untuk mendapatkan surat rekomendasi yang disampaikan kepada Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

c) Selanjutnya peneliti menyerahkan surat izin kepada Direktur Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah tahap persiapan penelitian selesai, selanjutnya peneliti mulai turun ke lapangan untuk memulai penelitian. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dari narasumber. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti sebagai berikut:

a) Menghubungi pengurus DPD Partai NasDem Kota Bandung, Pengurus DPW Partai NasDem Jawa Barat, dan anggota Fraksi NasDem DPRD Kota Bandung untuk membuat janji guna mengadakan wawancara terkait masalah yang akan diteliti.

b) Melakukan wawancara dengan narasumber pengurus DPD Partai NasDem Kota Bandung, Pengurus DPW Partai NasDem Jawa Barat, dan anggota Fraksi NasDem DPRD Kota Bandung.

c) Kemudian melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan hasil wawancara dan observasi.


(24)

48 d) Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi

kemudian dibuka dan disusun dalam bentuk catatan lengkap.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data ialah suatu langkah penting dalam penelitian karena dapat memeberi makna terhadap data yang dikumpulkan oleh peneliti. Pengolahan data dan analisis data akan dilakukan melalui suatu proses yaitu menyusun, mengakategorikan data, mencari kaitan isi dari berbagai data yang diperoleh dengan maksud untuk mendapatkan maknanya.

Kemudian setelah selesai mengadakan wawancara dengan subjek penelitian, peneliti menuliskan kembali data-data yang terkumpul dengan tujuan agar dapat mengungkapkan data dan informasi secara mendetail. Data yang diperoleh dari hasil wawancara disusun dalam bentuk catatan lengkap setelah didukung oleh hasil observasi, dokumentasi dan literatur.

Berdasarkan hasil pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi, maka peneliti melakukan prosedur pengolahan dan analisis dari hasil pengumpulan data. Proses analisis data ini dimulai dengan menelaah, memeriksa seluruh data dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Apabila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan maka peneliti akan melajutkan pertanyaan lagi sampai tahap diperoleh data yang kredibel.

Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2014, hlm. 337), langkah-langkah analisis data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.


(25)

49 Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, flowchart dan sejenisnya. Miles and Humberman (dalam Sugiyono 2014, hlm. 341) menyatakan “The most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative tex”.

Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas dan terperinci akan memudahkan dalam memahami gambaran-gambaran terhadap aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian. Penyajian data selanjutnya dilakukan dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan data hasil penelitian yang diperoleh.

3. Conclusion/Verification

Kesimpulan awal yang dikemukakan bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

F. Uji Validitas Data Penelitian

Pengujian validitas data dalam hasil penelitian ini menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, literatur dan dokumentasi. Sugiyono (2014, hlm. 373) mengemukakan bahwa triangulasi dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

Melalui triangulasi penulis dapat melakukan pengecekan temuan saat penelitian dengan membandingkan sumber, metode atau teori. Sebagaimana diungkapkan Sugiyono (2012: 372) terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu. Triangulasi dipandang penting dilakukan oleh peneliti karena dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data.


(26)

50 Dengan demikian data yang diperoleh melalui penggunaan teknik observasi dan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dibuat dalam bentuk catatan-catatan lapangan. Kemudian, peneliti menunjukannya kepada informan. Peneliti meminta mereka membaca dan memeriksa kesesuain informasinya dengan apa yang telah dilakukan. Apabila ditemukan ada informasi yang tidak sesuai maka peneliti harus segera berusaha memodifikasinya apakah dengan cara menambah, mengurangi bahkan menghilangkannya sampai kebenarannya dapat dipercaya.

Untuk menguji validitas data penelitian menggunakan triangulasi sumber. Sugiyono (2014, hlm. 373) menjelaskan bahwa triangulasi sumber untuk menguji krebilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Apabila digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Triangulasi Sumber

Sumber: Diolah oleh peneliti 2015

Sementara itu, triangulasi teknik yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014, hlm. 373) yaitu untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara

DPW Partai NasDem Jawa

Barat

DPD Partai NasDem Kota

Bandung

Anggota Fraksi NasDem DPRD Kota Bandung


(27)

51 mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Adapun gambar tentang triangulasi teknik sebagai berikut:

Gambar 3.2 Triangulasi Teknik

Sumber: Diolah oleh peneliti 2014 Studi

Dokumentasi

Studi Literatur Wawancara


(28)

108 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN

Penelitian ini mendeskripsikan tentang Model Rekrutmen Partai Politik peserta Pemilu 2014 pada Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung. Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mekanisme rekrutmen yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung adalah rekrutmen terbuka yang berlaku bagi seluruh warga negara Indonesia yang berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2011 tentang partai politik serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai NasDem. Mekanisme rekrutmen tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, 1) melalui mekanisme rekrutmen secara konvensional yang dilakukan di setiap struktur resmi Partai NasDem dari tingkat pusat hingga tingkat daerah dan 2) melalui mekanisme rekrutmen secara online melalui laman resmi Partai NasDem dengan program O-250 serta program Indonesia Memanggil.

2. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan rekrutmen anggota Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung meliputi dua hal, yaitu faktor pertimbangan yang bersifat politis dan faktor pertimbangan yang bersifat kriteria bagi calon anggota. Faktor pertimbangan yang bersifat politis adalah pertimbangan-pertimbangan yang dihasilkan melalui rapat pimpinan dan rapat pengurus partai dalam hal merekrut calon anggota yang berasal dari kalangan elit politik. Sedangkan faktor pertimbangan kriteria merupakan pertimbangan-pertimbangan yang didasarkan pada latar belakang baik secara pengetahuan,

skill dan pengalaman dalam hal merekrut anggota secara umum.

3. Permasalahan yang ditemui dalam proses rekrutmen yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung merupakan permasalahan yang berasal dari internal partai maupun dari eksternal partai. Permasalahan yang berasal dari internal partai diantaranya adalah kurangnya


(29)

kecakapan pengurus partai dalam membangun pola komunikasi politik dan strategi marketing politik di tataran masyarakat awam. Dampaknya yaitu tidak tersampaikannya ajakan serta visi dan misi Partai NasDem kepada masyarakat luas. Sementara itu, permasalahan yang berasal dari eksternal partai diantaranya adalah sikap pragmatis dan transaksional yang ditunjukkan oleh masyarakat ketika berhadapan dengan partai politik. Sikap pragmatis dan transaksional ini disebabkan oeh kurang maksimalnya proses pendidikan politik yang dilakukan, baik oleh pemerintah maupun oleh partai politik itu sendiri dalam membangun pemahaman dan kesadaran politik di masyarakat. Oleh karena itu, rendahnya tingkat pemahaman dan kesadaran politik tersebut berdampak pada rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik.

4. Upaya yang dilakukan dalam meminimalisir permasalahan yang terjadi pada proses rekrutmen Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung dilakukan dengan serius dan meliputi beberapa hal mendasar. Upaya-upaya tersebut diantaranya adalah dengan cara meningkatkan kinerja partai di masyarakat dengan mengedepankan program-program partai yang menjadi kebutuhan masyarakat. Kemudian, mengaktifkan kembali peran dan fungsi yang dimiliki oleh Partai NasDem sebagai sebuah partai poltik di masyarakat, yakni dengan melakukan sosialisasi politik, pendidikan politik serta membangun suasana komunikasi politik yang efektif dengan masyarakat. Selanjutnya, sebagai corong dalam menghubungkan kepentingan masyarakat dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, Partai NasDem juga berupaya untuk memaksimalkan peran dan fungsi anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang berasal dari Partai NasDem dalam menyerap dan menyalurkan aspirasi serta kepentingan masyarakat.

5. Implikasi dari mekanisme rekrutmen yang dijalankan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung berdampak pada tiga aspek yang meliputi hal-hal berikut:

a. Aspek Regenerasi Internal, yaitu bahwa dengan melakukan mekanisme rekrutmen maka berbanding lurus dengan bertambahnya kuantitas serta


(30)

kualitas anggota partai. Hal tersebut menjadi modal dalam menciptakan proses regenerasi dan suksesi kepemimpinan di internal partai dalam menjalankan roda organisasi.

b. Aspek Elektabilitas Partai, yaitu dengan melakukan mekanisme rekrutmen tersebut maka bertambah juga jumlah anggota Partai NasDem. Hal tersebut berbanding lurus dengan perolehan suara yang kian meningkat dalam setiap pelaksanaan pemilihan umum. Karena semakin banyak anggota yang bergabung dengan Partai NasDem, maka semakin besar juga potensi tingkat keterpilihan atau tingkat elektabilitas Partai NasDem pada pemilihan umum.

c. Aspek Electoral pada Pemilihan Umum, yaitu dengan melakukan mekanisme rekrutmen tersebut maka terjadi implikasi logis yang menjadi konsekuensi bagi partai politik. Hal tersebut dicerminkan dengan perolehan jumlah suara dan perolehan kursi yang didapatkan oleh Partai NasDem pada perhelatan pemilihan umum. Serta berdampak pada bargaining

position atau psosisi tawar secara politik di dalam peta politik nasional.

B. IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Setelah mengkaji permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian, maka peneliti memiliki pemahaman dan penilaian. Adapun implikasi dan rekomendasi yang dapat peneliti berikan diantaranya:

1. Untuk Partai NasDem

a. Partai NasDem harus menjadi contoh dalam hal melakukan rekrutmen calon anggotanya bagi partai-partai politik yang lain.

b. Partai NasDem harus senantiasa mengedepankan platform serta visi dan misinya dalam setiap melaksanakan rekrutmen bagi calon anggotanya. c. Partai NasDem harus mampu menjadi wadah organisasi yang unggul dalam

hal menciptakan regenerasi dan susksesi kepemimpinan nasional. 2. Untuk Civitas Akademika Departemen PKn

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber kajian keilmuan yang terdapat pada mata kuliah di Departemen PKn.


(31)

b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi mahasiswa yang tertarik untuk bergabung dengan organisasi partai politik manapun.

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

Hendaknya senantiasa selalu mencari informasi sebanyak-banyaknya dan berusaha meningkatkan wawasan serta pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan partai politik, khsusunya fungsi rekrutmen di dalam partai politik.

4. Untuk Kementrian Dalam Negeri

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam melakukan pembinaan terhadap partai politik secara umum.

5. Untuk Kementrian Hukum dan HAM

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan kajian dan pertimbangan dalam mengeluarkan peraturan serta keputusan yang berkaitan dengan partai politik sebagai organisasi yang harus mendapatkan legalitas secara hukum dari Kementrian Hukum dan HAM.

6. Untuk Komisi Pemilihan Umum

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber rujukan dalam merencanakan dan melaksanakan proses pemilihan umum.

b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam hal mengambil keputusan, kebijakan serta dalam menerapkan sistem pemilihan umum yang melibatkan partai politik sebagai peserta pemilihan umum tersebut.


(32)

112 Daftar Pustaka

Buku

Aditya, Willy. (2013). Indonesia Di Jalan Restorasi (Politik Gagasan Surya

Paloh). Jakarta: Populis Institut.

Althop, Philip dan Rush, Michael .(2008). Pengantar Sosiologi

Politik.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Amal, Ichlasul. (2012). Teori-Teori Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta: Tiara Wacana

Arikunto, Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-dasar Ilmu politik. Jakarta: Gramedia. Darmawan, Cecep. (2008). Pengantar Ilmu Politik. Bandung: Laboratorium PKn Press.

Fadjar, Abdul Mukhtie. (2013). Partai Politik dalam Perkembangan

Ketatanegaraan Indonesia. Malang: Setara Press.

Fahmi, Khairul. (2011). Pemilihan Umum & Kedaulatan Rakyat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Firmanzah. (2008). Mengelola Partai Politik (Komunikasi dan Positioning

Ideologi Politik di Era Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Gaffar, Afan. (2006). Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Haris, Syamsuddin. (2014). Partai, Pemilu dan Parlemen Era Reformasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Kantaprawira, Rusadi. (1999). Sistem Politik Indonesia. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Masdar, Umaruddin, dkk. (1999). Mengasah Naluri Publik Memahami Nalar

Politik. Yogyakarta: LKIS.

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Rifai, Anam, Khoirudin, Abbas, dkk. (2010). Partai Politik, Demokrasi dan


(33)

Safa’at, Muchamad Ali. (2011). Pembubaran Partai Politik (Pengaturan dan Praktik Pembubaran Partai Politik dalam Pergulatan Republik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sitepu, P. Antonius. (2012). Studi Ilmu Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.

Surbakti, Ramlan. (2010). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo.

Jurnal

Soebagio. (2009). Distorsi dalam Transisi Demokrasi di Indonesia. Universitas Islam Syekh Yusuf

Ariwibowo, dkk. (2013). Pola Rekrutmen Pemilihan Calon Anggota Legislatif oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Pdi Perjuangan) Menjelang Pemilu 2014 di Kota Semarang. Universitas Diponegoro.

Dokumen

AD/ART Partai NasDem

SK Kepengurusan DPD Partai NasDem Kota Bandung

Undang-Undang Republik Indonesia

Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 2011 Tentang penyelenggaraan pemilihan umum.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 2012 Tentang pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Internet

Asril, Sabrina. 2014. Ini 48 Calon Anggota DPR/DPRD yang tersangkut


(1)

108 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Penelitian ini mendeskripsikan tentang Model Rekrutmen Partai Politik peserta Pemilu 2014 pada Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung. Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mekanisme rekrutmen yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung adalah rekrutmen terbuka yang berlaku bagi seluruh warga negara Indonesia yang berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2011 tentang partai politik serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai NasDem. Mekanisme rekrutmen tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, 1) melalui mekanisme rekrutmen secara konvensional yang dilakukan di setiap struktur resmi Partai NasDem dari tingkat pusat hingga tingkat daerah dan 2) melalui mekanisme rekrutmen secara online melalui laman resmi Partai NasDem dengan program O-250 serta program Indonesia Memanggil.

2. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan rekrutmen anggota Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung meliputi dua hal, yaitu faktor pertimbangan yang bersifat politis dan faktor pertimbangan yang bersifat kriteria bagi calon anggota. Faktor pertimbangan yang bersifat politis adalah pertimbangan-pertimbangan yang dihasilkan melalui rapat pimpinan dan rapat pengurus partai dalam hal merekrut calon anggota yang berasal dari kalangan elit politik. Sedangkan faktor pertimbangan kriteria merupakan pertimbangan-pertimbangan yang didasarkan pada latar belakang baik secara pengetahuan,

skill dan pengalaman dalam hal merekrut anggota secara umum.

3. Permasalahan yang ditemui dalam proses rekrutmen yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung merupakan permasalahan yang berasal dari internal partai maupun dari eksternal partai. Permasalahan yang berasal dari internal partai diantaranya adalah kurangnya


(2)

109 kecakapan pengurus partai dalam membangun pola komunikasi politik dan strategi marketing politik di tataran masyarakat awam. Dampaknya yaitu tidak tersampaikannya ajakan serta visi dan misi Partai NasDem kepada masyarakat luas. Sementara itu, permasalahan yang berasal dari eksternal partai diantaranya adalah sikap pragmatis dan transaksional yang ditunjukkan oleh masyarakat ketika berhadapan dengan partai politik. Sikap pragmatis dan transaksional ini disebabkan oeh kurang maksimalnya proses pendidikan politik yang dilakukan, baik oleh pemerintah maupun oleh partai politik itu sendiri dalam membangun pemahaman dan kesadaran politik di masyarakat. Oleh karena itu, rendahnya tingkat pemahaman dan kesadaran politik tersebut berdampak pada rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik.

4. Upaya yang dilakukan dalam meminimalisir permasalahan yang terjadi pada proses rekrutmen Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung dilakukan dengan serius dan meliputi beberapa hal mendasar. Upaya-upaya tersebut diantaranya adalah dengan cara meningkatkan kinerja partai di masyarakat dengan mengedepankan program-program partai yang menjadi kebutuhan masyarakat. Kemudian, mengaktifkan kembali peran dan fungsi yang dimiliki oleh Partai NasDem sebagai sebuah partai poltik di masyarakat, yakni dengan melakukan sosialisasi politik, pendidikan politik serta membangun suasana komunikasi politik yang efektif dengan masyarakat. Selanjutnya, sebagai corong dalam menghubungkan kepentingan masyarakat dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, Partai NasDem juga berupaya untuk memaksimalkan peran dan fungsi anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang berasal dari Partai NasDem dalam menyerap dan menyalurkan aspirasi serta kepentingan masyarakat.

5. Implikasi dari mekanisme rekrutmen yang dijalankan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Bandung berdampak pada tiga aspek yang meliputi hal-hal berikut:

a. Aspek Regenerasi Internal, yaitu bahwa dengan melakukan mekanisme rekrutmen maka berbanding lurus dengan bertambahnya kuantitas serta


(3)

kualitas anggota partai. Hal tersebut menjadi modal dalam menciptakan proses regenerasi dan suksesi kepemimpinan di internal partai dalam menjalankan roda organisasi.

b. Aspek Elektabilitas Partai, yaitu dengan melakukan mekanisme rekrutmen tersebut maka bertambah juga jumlah anggota Partai NasDem. Hal tersebut berbanding lurus dengan perolehan suara yang kian meningkat dalam setiap pelaksanaan pemilihan umum. Karena semakin banyak anggota yang bergabung dengan Partai NasDem, maka semakin besar juga potensi tingkat keterpilihan atau tingkat elektabilitas Partai NasDem pada pemilihan umum.

c. Aspek Electoral pada Pemilihan Umum, yaitu dengan melakukan mekanisme rekrutmen tersebut maka terjadi implikasi logis yang menjadi konsekuensi bagi partai politik. Hal tersebut dicerminkan dengan perolehan jumlah suara dan perolehan kursi yang didapatkan oleh Partai NasDem pada perhelatan pemilihan umum. Serta berdampak pada bargaining

position atau psosisi tawar secara politik di dalam peta politik nasional.

B. IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Setelah mengkaji permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian, maka peneliti memiliki pemahaman dan penilaian. Adapun implikasi dan rekomendasi yang dapat peneliti berikan diantaranya:

1. Untuk Partai NasDem

a. Partai NasDem harus menjadi contoh dalam hal melakukan rekrutmen calon anggotanya bagi partai-partai politik yang lain.

b. Partai NasDem harus senantiasa mengedepankan platform serta visi dan misinya dalam setiap melaksanakan rekrutmen bagi calon anggotanya. c. Partai NasDem harus mampu menjadi wadah organisasi yang unggul dalam

hal menciptakan regenerasi dan susksesi kepemimpinan nasional. 2. Untuk Civitas Akademika Departemen PKn

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber kajian keilmuan yang terdapat pada mata kuliah di Departemen PKn.


(4)

111 b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi mahasiswa yang

tertarik untuk bergabung dengan organisasi partai politik manapun.

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

Hendaknya senantiasa selalu mencari informasi sebanyak-banyaknya dan berusaha meningkatkan wawasan serta pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan partai politik, khsusunya fungsi rekrutmen di dalam partai politik.

4. Untuk Kementrian Dalam Negeri

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam melakukan pembinaan terhadap partai politik secara umum.

5. Untuk Kementrian Hukum dan HAM

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan kajian dan pertimbangan dalam mengeluarkan peraturan serta keputusan yang berkaitan dengan partai politik sebagai organisasi yang harus mendapatkan legalitas secara hukum dari Kementrian Hukum dan HAM.

6. Untuk Komisi Pemilihan Umum

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber rujukan dalam merencanakan dan melaksanakan proses pemilihan umum.

b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam hal mengambil keputusan, kebijakan serta dalam menerapkan sistem pemilihan umum yang melibatkan partai politik sebagai peserta pemilihan umum tersebut.


(5)

112

Daftar Pustaka Buku

Aditya, Willy. (2013). Indonesia Di Jalan Restorasi (Politik Gagasan Surya

Paloh). Jakarta: Populis Institut.

Althop, Philip dan Rush, Michael .(2008). Pengantar Sosiologi

Politik.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Amal, Ichlasul. (2012). Teori-Teori Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta: Tiara Wacana

Arikunto, Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-dasar Ilmu politik. Jakarta: Gramedia. Darmawan, Cecep. (2008). Pengantar Ilmu Politik. Bandung: Laboratorium PKn Press.

Fadjar, Abdul Mukhtie. (2013). Partai Politik dalam Perkembangan

Ketatanegaraan Indonesia. Malang: Setara Press.

Fahmi, Khairul. (2011). Pemilihan Umum & Kedaulatan Rakyat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Firmanzah. (2008). Mengelola Partai Politik (Komunikasi dan Positioning

Ideologi Politik di Era Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Gaffar, Afan. (2006). Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Haris, Syamsuddin. (2014). Partai, Pemilu dan Parlemen Era Reformasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Kantaprawira, Rusadi. (1999). Sistem Politik Indonesia. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Masdar, Umaruddin, dkk. (1999). Mengasah Naluri Publik Memahami Nalar

Politik. Yogyakarta: LKIS.

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Rifai, Anam, Khoirudin, Abbas, dkk. (2010). Partai Politik, Demokrasi dan


(6)

113

Safa’at, Muchamad Ali. (2011). Pembubaran Partai Politik (Pengaturan dan Praktik Pembubaran Partai Politik dalam Pergulatan Republik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sitepu, P. Antonius. (2012). Studi Ilmu Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.

Surbakti, Ramlan. (2010). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo. Jurnal

Soebagio. (2009). Distorsi dalam Transisi Demokrasi di Indonesia. Universitas Islam Syekh Yusuf

Ariwibowo, dkk. (2013). Pola Rekrutmen Pemilihan Calon Anggota Legislatif oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Pdi Perjuangan) Menjelang Pemilu 2014 di Kota Semarang. Universitas Diponegoro.

Dokumen

AD/ART Partai NasDem

SK Kepengurusan DPD Partai NasDem Kota Bandung Undang-Undang Republik Indonesia

Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 2011 Tentang penyelenggaraan pemilihan umum.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 2012 Tentang pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Internet

Asril, Sabrina. 2014. Ini 48 Calon Anggota DPR/DPRD yang tersangkut


Dokumen yang terkait

Rekrutmen Partai Politik Dalam Pencalonan Pemilu Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 (Studi Kasus : Partai Golongan Karya Dewan Pimpinan Daerah Sumatera Utara)

1 59 98

PELEMBAGAAN PARTAI NASDEM PASCA LOLOS VERIFISKASI PEMILU 2014 (Studi DPD Partai NasDem Kota Malang)

0 7 36

STRATEGI PARTAI BARU DALAM MEMPEROLEH DUKUNGAN PADA PEMILU 2009 (Study Pada Dewan Pimpinan Daerah Partai Matahari Bangsa Kota Batu)

0 3 2

Eksistensi partai Golkar dalam politik lokal : studi kasus dewan pimpinan daerah partai Golkar kabupaten Simalungun tahun 2004-2009

1 6 127

PELAKSANAAN FUNGSI REKRUTMEN POLITIK PADA PARTAI POLITIK (Studi Kasus pada Rekrutmen Anggota Legislatif Periode 2004 - 2009 oleh Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Bandung)

1 8 1

POLA REKRUTMEN PARTAI POLITIK (Studi: Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Dalam Menetapkan Caleg Pada Pemilu Legislatif 2009 Di Kabupaten Agam).

0 11 122

ANALISA GENDER DALAM PENGELOLAAN PARTAI POLITIK (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Anggota Partai Politik dan Partai Politik Peserta Pemilu 2014).

0 0 16

MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014: Studi Kasus Dewan Pimpinan Daerah Partai NASDEM Kota Bandung - repository UPI S PKN 1103484 Title

0 0 3

AKUNTABILITAS PARTAI POLITIK DAN ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK: STUDI KASUS PADA PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU DI PROPINSI DIY TAHUN 2014

0 0 10

BAB II PARTAI ISLAM DAN PEMILU A. Partai Politik 1. Pengertian Partai Politik - EKSISTENSI PARTAI BULAN BINTANG (Studi Pada Dewan Pimpinan Wilayah PBB Propinsi Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 21