PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI.
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Penerapan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa Al-Fithri)
Oleh : Yadi Ruslan
1106278
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
(2)
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Penerapan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa Al-Fithri)
Oleh Yadi Ruslan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Khusus
© Yadi Ruslan2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
Yadi Ruslan 1106278
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Penerapan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa Al-Fithri)
Disetujui dan disahkan Oleh : Pembimbing I
Dra. Oom Sitti Homdijah, M.Pd NIP. 19610105 1983032 002
Pembimbing II
Drs. Budi Susetyo, M.Pd NIP. 19580907 198703 1 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Drs. Sunaryo, M.Pd NIP. 195600722 198503 1 001
(4)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i ABSTRAK
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASA AL-FITHRI
Oleh Yadi Ruslan (1106278)
Departemen Pendidikan Khusus FIP UPI Bandung
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai penerapan kedisiplinan di dalam kelas di SLB Al-Fithri. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Obserfasi dan dokumen tasi dengan pengujian keabsahan data yang digunakan yaitu Triangulasi Teknik. Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, guru, guru peket, orang tua peserta didik dan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai bagai mana peyusuan kedisiplinan, penerapan kedisiplinan, kendala dan cara menangani kendala dalam penerapan kedisiplinan serta evaluasi yang dilakukan dalam penerapan kedisiplinan di dalam kelas. Penyusunan program kedisiplinan dilakukan dengan cara penyusunan pada rapat sekolah, cara yang diterapkan dalam menerapkan kedisiplinan yaitu dengan cara pembiasaan, serta di lakukan dengan cara kontinyu setiap harinya, kendala yang dialami dalam penerapan kedisiplinan yaitu peserta didik yang lamban dalam pembelajaran dan ingatan, sehingga perlu dilakukan berulang dan terus menerus dalam menangani setiap kendala, evaluasi yang dilakukan berupa pengamatan dan pertanyaan yang di berikan terhadap peserta didik. Tanggapan guru mengenai penerapan kedisiplinan sudah dapat dikatakan maksimal karena setiap harinya peserta didik di latih dan di biasakan untuk bersikap disiplin baik di dalam kelas ataupun di lingkungan sekolah. Sedangkan menurut orang tua penerapan kedisiplinan di dalam kelas kelas dapat dikatakan cukup baik, karena sering terlihat peserta didik berdisiplin dalam kegiatan pembelajaran di sekolah maupun dirumah. Lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah sangat mendukung dan terlibat dalam penerapan kedisiplinan di dalam kelas, bahkan terdapat juga bentuk kerja sama yang di jalin dengan pihak keluarga dan lingkungan sekitar sekolah. Hasil Penelitian menunjukan bahwa dalam penerapan kedisiplinan di SLB Al-Fithri sudah dapat di terapkan dengan baik, karena terlihat dari peserta didik sudah mengalami peningkatan dalam kedisiplinan.
(5)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i ABSTRACT
APPLICATION OF DISCIPLINE STUDENTS MENTALLY DISABLED LIGHT IN THE CLASS III
OUTSTANDING SCHOOL AL-Fitr
By Ruslan Yadi (1106278)
Department of Special Education FIP UPI Bandung
This study aims to describe the application of discipline in the classroom in SLB Al-Fitr. This research method uses descriptive research with a qualitative approach. Data was collected by interview. Obserfasi and documents tation to test the validity of the data used is triangulation technique. The research subjects in this study consisted of principals, teachers, teacher peket, parents of students and learners. This study aims to describe the like where peyusuan discipline, the application of discipline, constraints and how to deal with problems in the application of discipline and evaluation in the application of discipline in the classroom. Programming discipline done by the preparation of the meeting of the school, the way it is applied in applying the discipline that is by habituation, and be done by continuously every day, constraints experienced in the application of discipline that learners are slow in learning and memory, so it needs to be done repeatedly and continuously in dealing with any obstacle, evaluations conducted in the form of observations and questions were given to the learners. Teacher responses on the application of the discipline has to be said because the daily maximum of learners in training and make it a habit to be disciplined in the classroom or in the school environment. Meanwhile, according to the parent application of discipline in the classroom classes can be quite good, as is often seen disciplined learners in learning activities at school and at home. Family environment and school environment is very supportive and involved in the application of discipline in the classroom, even there is also a form of cooperation that intertwine with the family and the environment around the school. Research shows that in the application of discipline in SLB Al-Fitr can already be applied properly, as seen from the learners have experienced an increase in discipline. Keywords: Applying discipline, learners Mentally Disabled class III.
(6)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDULLEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ... 1
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Fokus Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
1. Tujuan Penelitian ... 5
2. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 7
1. Landasan Kedisiplinan ... 7
a. Pengertian Kedisiplinan ... 7
b. Unsur-unsur Kedisiplinan ...8
c. Pentingnya Kedisiplinan ...15
d. Cara Menanamkan Kedisiplinan ...18
2. Anak Tunagrahita Ringan ... 19
a. Pengertian Anak Tunagrahita Ringan `...19
b. Dampak Ketunagrahitaan ...19
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22
B. Teknik Pengumpulan Data ... 23
C. Analisis Data ... 31
D. Pengujian keabsahan Data ... 32
E. Prosedur Penelitian ... 33
F. Tempat Penelitian ... 31
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35
B. Pembahasan ... 54
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 61
B. Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ...64
LAMPIRAN ...67
(7)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN II HASIL PENELITIAN LAMPIRAN III DOKUMEN TASI LAMPIRAN IV SURAT PERIJINAN
(8)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. KISI-KISI INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA Tabel 3.2. KISI-KISI WAWANCARA
Tabel 3.3. PENGAMATAN TATATERTIB SEKOLAH Tabel 3.4. PENGAMATAN DI DALAM KELLAS
(9)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pentingnya pendidikan bukan hanya dipahami masyarakat sebagai perwujudan hak dari setiap warga negara, namun pendidikan menjadi suatu kebutuhan bagi pengembangan diri individu dimana peserta didik diharapkan dapat merealisasikan seluruh potensinya. Baik bagi anak pada umumnya maupun anak berkebutuhan khusus, terutama bagi anak Tunagrahita yang tidak dibedakan dalam memperoleh pendidikan walaupun mereka memiliki keterbatasan baik secara kecerdasan dan penyesuaian tingkah laku. Namun hal ini dapat dilihat dalam UU RI NO. 2O tentang sistem Pendidikan Nasianal, pasal 5 (2) ditegaskan bahwa ‘warga Negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, atau social yang berhak memperoleh pendidikan khusus.
Proses pembelajaran tidak hanya meliputi aspek kognitif melainkan banyak aspek yang dipelajari seperti halnya kemandirian, kepatuhan, sopan santun, kerjasama, sosial, kebudayaan, kedisiplinan dan banyak hal lainnya yang terjadi dalam proses pembelajaran. Itu semua tidak hanya pada anak umumnya melainkan bagi anak berkebutuhan khusus. Anak Tunagrahita tidak menitik beratkan pada aspek kognitif melainkan pada aspek yang lain seperti kedisiplinan, kemandirian, kepatuhan, sopan santun, dan lainnya.
Oleh karena itu pendidikan bagi anak Tunagrahita pada saat ini lebih diarahkan pada pembentukan kecakapan kegiatan hidup sehari – hari. Artinya pendidikan lebih disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik sesuai dengan potensi dan budaya masyarakat. Pendidikan anak berkebutuhan khusus, khususnya anak Tunagrahita hendaknya mengarah pada penguasaan sejumlah kecakapan dan keterampilan yang sesuai dengan bakat, minat, potensi, kondisi lingkungan dan kebutuhan lingkungan yang sesuai dengan karakteristik anak tunagrahita.
Dalam proses pembelajaran bagi anak Tunagrahita seharusnya ada salah satu aspek yang diterapkan terlebih dahulu untuk menunjang pembelajaran yang lainnya yaitu sikap disiplin. Sikap disiplin sangatlah penting dikuasai terlebih dahulu oleh Anak Berkebutuhan Khusus khususnya anak Tunagrahita, sehingga penerapan sikap disiplin bagi anak
(10)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tunagrahita dapat dipelajari dan ditanamkan dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran sikap disiplin bagi anak Tunagrahita membutuhkan waktu dan pengulangan secara kontinyu, baik itu dalam pembelajaran sikap disekolah ataupun sikap dilingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.
Peran serta orang tua dalam penerapan sikap disiplin sangatlah penting, karena lingkungan dan peran serta orangtualah yang akan menentukan keberhasilan anak dalam bersikap disiplin baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah. Sikap disiplin dari lingkungan rumah akan mendukung pembelajaran sikap disiplin di sekolah. Sehingga anak mampu bersikap disiplin karena sikap ini telah diterapkan terlebih dahulu di lingkungan rumah dimana anak lebih banyak menghabiskan waktunya.
Namun pada kenyataannya, masih banyak anak yang tidak mengutamakan sikap disiplin, baik itu di lingkungan rumah ataupun di lingkungan sekolah. Anak belum terbiasa menerapkan sikap disiplin dikarenakan faktor–faktor yang masih belum diperhatikan oleh keluarga ataupun lingkungan peserta didik kurang begitu dilirik dan dijadikan bahan utama baik dalam pembelajaran di sekolah ataupun di lingkungan rumah. Sehingga pemahaman sikap bagi anak-anak dalam pembelajaran kedisiplinan kurang menunjang. Oleh karna itu, sikap disiplin seharusnya dijadikan acuan utama dalam proses pembelajaran. Contohnya dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Anak masih kurang disiplin sehingga proses pembelajaran menjadi terganggu, oleh karena itu penerapan sikap disiplin di dalam kelas harus diperhatikan oleh guru serta ditunjang dengan sikap disiplin yang dilakukan oleh pihak keluarga.
Banyak siswa yang tidak disiplin di dalam kelas seperti tidak mentaati peraturan yang ada di dalam kelas, datang terlambat, berjalan-jalan di dalam kelas, mengobrol di saat pembelajaran, menggagu temannya, tidak fokus dan tidak memperhatikan guru saat mengajar. Hal tersebut adalah sebagian kecil yang terjadi di lapangan saat proses pembelajaran berlangsung.
Hasibuan, MSP (2001, hlm. 190) mengemukakan bahwa:Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Sehingga kedisiplinan sangat penting dan menjadi acuan seseorang dapat diterima dan ditilai secara baik oleh orang – orang di sekitarnya
(11)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Anak Tunagrahita itu dapat berdisiplin, namun fenomena yang ditemukan di lapangan masih banyak anak yang tidak dapat bersikap disiplin. Misalnya, ketika pembelajaran di dalam kelas berlangsung anak tidak dapat dikondisikan dengan baik, mengganggu temannya, bermain di dalam kelas, jalan-jalan di dalam kelas, dan anak sering menujukan sikap-sikap yang menyalahi aturan di kelas. Sehingga anak tersebut tidak dapat disiplin baik dalam peraturan ataupun sikapnya.
Beberapa permasalahan yang dihadapi anak tunagrahita dalam proses pembelajaran sikap kedisiplinan, yaitu kurangnya perhatian terhadap pembelajaran sikap disiplin. Hal ini dilihat dari pelaksanaan di sekolah yang sering kali mengalami hambatan, diantaranya program yang belum dapat memenuhi kebutuhan siswa. Hal ini menimbulkan kesulitan siswa dalam pembelajaran ataupun penerapan sikap disiplin di dalam kelas. Sehingga sering kali anak tidak disiplin di dalam kelas, karena ketidaktahuan dan kurangnya pemahaman anak mengenai sikap kedisplinan.
Anak tunagrahita tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama, latihan dan bantuan secara berulang-ulang dalam merealisasikan setiap aspek pembelajaran yang diberikan oleh guru. Dengan metode yang tepat, akan dapat meningkatkan proses pembelajaan dan motivasi siswa. Dengan demikian, metode yang tepat akan dapat menutupi keterbatasan-keterbatasan yang mungkin menghambat kualitas proses dan hasil mengenai kedisiplinan di dalam kelas. Sehingga kedisiplinan pada anak tunagrahita dibutuhkan agar anak mampu mentaati peraturan-peraturan di lingkungan sosial dan dapat diterima dengan baik oleh lingkungan masyarakat di masa mendatang.
Disiplin bisa membentuk kepribadian yang baik pada anak untuk memahami peraturan, sehingga ia pun akan mengerti kapan saat yang tepat untuk melaksanakan peraturan. Sedangkan peraturan itu sendiri ada dalam keseharian hidup anak. Namun, kondisi kepribadian anak yang masih membutuhkan pengaturan yang baik dari pihak sekolah ataupun pihak keluarga yang berada di lingkungan anak.
Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN
KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR BIASA AL-FITHRI”
(12)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fokus masalah penelitian ini berkaitan dengan bagai mana anak dapat berdisiplin di dalam kelas seperti: anak dapat mematuhi peraturan di dalam kelas, mengikuti kegiatan di dalam kelas, tidak main-main di dalam kelas, tidak menggangu di dalam kelas dan datang tepat waktu, sehingga berdasarkan Penelitian ini, maka peneliti mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penyusunan program untuk meningkatkan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI ?
2. Bagaimanakah pelaksananan penerapan kedisiplinan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI ?
3. Bagaimanakah kendala–kendala pendidik dalam menerapkan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI ? 4. Bagaimanakah cara pendidik untuk mengatasi kendala-kendala dalam menerapkan
kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI ?
5. Bagaimanakah evaluasi penerapan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI ?
6. Bagaimanakah bentuk kerjasama yang dilakukan guru dengan Orang tua dalam menerapkan kedisiplinan ?
C.Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dari uraian latar belakang dan fokus masalah di atas, maka tujuan dan kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana penyususnan program untuk meningkatkan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI.
Penelitian ini berkaitan dengan bagaimana anak dapat berdisiplin di dalam kelas seperti: anak dapat mematuhi peraturan di dalam kelas, mengikuti kegiatan di dalam kelas, tidak main-main di dalam kelas,tidak menggangu di dalam kelas, datang tepat waktu sehingga dari uraian tersebut peneliti bertujuan :
(13)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan penerapan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI. c. Untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana kendala-kendala pendidik dalam
menerapkan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI.
d. Untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana cara pendidik untuk mengatasi kendala-kendala dalam menerapkan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI.
e. Untuk memperoleh gambaran tentang evaluasi penerapan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI. f. Untuk memperoleh gambaran tentang bentuk kerjasama yang dilakukan guru
dengan Orang tua dalam menerapkan kedisiplinan.
2. Manfaat penelitian
Dari penelitian ini, penulis berharap dapat memecahkan masalah dan pertanyaan pertanyaan yang terdapat di fokus masalah sehingga hasiln laporan penelitian ini dapat bermanfaat, adapun manfaat tersebut diantaranya adalah:
a. Manfaat Teoritis
1. Sebagai karya ilmiah bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan bagi lembaga pendidikan khusus pada khususnya.
2. Untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenai penerapan kedisiplinan Anak Tunagrahita di dalam kelas di SLB Al-Fithri.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi Penulis
Sebagai sumber untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman mengenai penerapan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI.
3. Bagi Institus /Sekolah lain
Sebagai sumber studi banding penerapan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI, bagi institusi /sekolah.
(14)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Bagi Pembaca
Untuk menambah studi pustaka mengenai penerapan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI.
(15)
1
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode PenelitianPendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu sifat pendekatan yang ditekankan pada sifat alamiah, spotan dan wajar. Data dikumpulkan peneliti dengan memasuki lapangan yang akan diteliti.
Menurut Sugiono (2013: 2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuandan kegunaan tertentu.
Berdasarkan pada tujuan peneltian, penulis mencoba menggunakan metode yang dianggap sesuai untuk memecahkan masalah ini. Adapun metode yang dimaksud adalah metode deskriptif kualitatif. Dasar pemikiran penggunaan metode peneletian deskriptif kualitatif karena masalah yang terjadi pada saat sekarang yaitu masalah yang terjadi pada masa sekarang yaitu masalah yang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Maka dari itu akan terlihat hubungan antara peneliti dan objek yang diteliti.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian mengenai Penerapan kedisiplinan anak tunagrahita ringan kelas III didalam kelas di SLB Al-fithri, maka penulis beranggapan bahwa metode deskriptif kualitiatif lebih cocok digunakan dalam penelitian ini dengan pertimbangan yaitu:
1. Data yang dikumpulkan bersifat deskriptif yaitu berupa tindakan subjek yang dalam hal ini subjeknya adalah pesertadidik mengenai Penerapan kedisiplinan peserta didik tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa Al-Fithri.
2. Data ini menggambarkan peristiwa yang dialami dan tidak dapat dimanipulasi, artinya peristiwa-peristiwa tersebut berlangsung apa adanya.
(16)
2
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Teknik Pengumpulan Data
Untuk teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi dengan tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapat data. Teknik pengumpulan data menitik beratkan kepada perekaman situasi yang terjadi dalam konteks masalah yang dibahas. Dalam penelitian kualitatif, peneliti bertindak sebagai peneliti dan sebagai instrumen penting dalam penelitian yaitu peneliti menjadi perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data, dan menjadi pelapor penelitiannya.
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 309) dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan observation), wawancara mendalam (in dept interview) dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap subjek dimana sehari-hari mereka berada dan biasa melakukan aktivitasnya.
Observasi dilakukan terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran kemandirian dasar di sekolah. Obsevasi ditujukan untuk memperoleh data yang aktuan sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai keadaan atau situasi dari masalah yang diamati tentang upaya guru dalam mengaplikasikan Penerapan Kedisiplinan di Dalam Kelas di SLB - Alfithri. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat secara langsung, selain melakukan pengamatan peneliti ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh sumber data. Hal ini bertujuan untuk merasakan suka dukanya. Observasi ini adalah observasi
(17)
3
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
partisipasif yang artinya peneliti turut serta secara langsung berinteraksi dengan anak.
Dalam hal ini yang menjadi sasaran wawan cara adalah seagai berikut :
a. Keadaan sarana dan prasarana di SLB Al-Fithri
b. Pelaksanaan kedisiplinan peserta didik di SLB Al-Fitri
c. Pelaksanaan kedisiplinan siswa didalam kelas di Kelas III SDLB Al-Fithri
2.Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara yang dilakukan bersifat mendalam karena ingin mengeksplorasi informasi secara jelas dari informan tentang Penerapan Kedisiplinan Anak tunagrahita Ringan kelas III di Dalam Kelas di SLB - Alfithri.
Wawancara dilakukan terhadap guru yang memberi pelajaran sikap kedisiplinan di SLB – AlFithri.
Dalam hal ini yang menjadi sasaran wawan cara adalah seagai berikut :
a. Kepala sekolah SLB Al-fithri b. Guru Kelas III SDLB I c. Guru kelas III SDLB II
d. Guru peket sekolah SLB Al-Fithri e. Orang Tua siswa I
3.Studi Dokumentasi
Selain sumber manusia melalui observasi dan wawancara, teknik sumber lainnya sebagai pendukung yaitu dokumen-dokumen tertulis yang resmi maupun tidak resmi. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, maupun karya dari seseorang. Dokumentasi
(18)
4
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan untuk mendukung dan menambah kepercayaan terhadap pembuktian suatu kejadian.
Data yang ingin diperoleh melalui metode ini adalah struktur organisasi di SLB Al-Fithri, keadaan guru, siswa, sarana prasarana, dan data-data mengenai lingkungan fisik maupun administratif yang terdapat di dalamnya serta dokumen berupa foto dan video hasil selama obserfasi yang dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketiga teknik pengumpulan data tersebut sangat sesuai dengan masalah yang akan diteliti yaitu tentang Penerapan kedisiplinan Peserta Didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa Al-Fithri.
Tabel 3.1 .KISI-KISI INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
N o
Pertanyaan
Penelitian Dimensi Indikator Subjek
Teknik Pengumpu
lan Data 1 Bagaimanakah
penyususnan program untuk meningkatkan kedisiplinan peserta didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI? Penyusun an program kedisiplin an sekolah
1. Pihak yang terlibat dalam penyusunan tata tertib Sekolah 2. Konten yang
tertulis dalam tata tertib Sekolah Kepala sekolah Wawancar a Penyusun an program kedisiplin
1. Pihak yang terlibat dalam penyusunan Wali kelas Wawancar a
(19)
5
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
an di dalam kelas program kedisiplina n didalam kelas 2. Konten yang tertulis dalam kedisiplina n didalam kelas 2 Bagaimanakah
pelaksananan penerapan kedisiplinan peserta didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI? Penerapa n kedisiplin an Di dalam kelas 1. Pelaksanaan kedisiplinan sekolah 2. Pelaksanaan kedisiplinan di dalam kelas. Peserta didik Pengamat an Dokumen Tasi
1. Peran guru dalam penerapan kedisiplinand iSekolah. 2. Kerjasama guru dengan pihak Orang tua Walikela s Wawancar a
3 Bagaimanakahken dala–kendala
Penerapa n
1. Kendala guru dalam
Wali kelas
Wawancar a
(20)
6
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidik dalam menerapkan kedisiplinan peserta didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI? Kedisipli nan di dalam kelas pelaksanaan kedisiplinan di dalam kelas Guru piket
4 Bagaimanakahkend ala–kendala pendidik dalam menerapkan
kedisiplinan peserta didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI? Penerapa n Kedisipli nan di dalam kelas
1. Upaya guru menangani kendala-kendala dalam penerapan kedisiplinan di dalam kelas Wali kelas Wawancar a
5 Bagaimanakah cara pendidik untuk mengatasi kendala-kendala dalam menerapkan
kedisiplinan peserta didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI ? Penerapa n Kedisipli nan di dalam kelas 1. Proses evaluasi kedisiplinan di dalam kelas 1. Kep ala seko lah 2. Wali kelas Wawancar a
6 Bagaimanakah bentuk kerjasama yang dilakukan
Pola asuh 1. Pelaksanaan sikap disipplin di lingkungan Orang tua Wawancar a
(21)
7
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru dengan
Orang tua dalam menerapkan kedisiplinan ?
rumah 2. Penerapan
Kedisiplinan anak
(22)
8
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel. 3.2 KISI-KISI WAWANCARA.
A. Kisi-kisi Pedoman Wawancara
No Narasumber Indikator Ket
1. Kepala Sekolah
1. Pihak yang terlibat dalam penyusunan tata tertib Sekolah
2. Konten yang tertulis dalam tata tertib Sekolah 3. Kesesuaian rancangan tata tertib Sekolah dengan
visi, misi dan tujuan Sekolah
4. Cara Sekolah menyebarluaskan tata tertib Sekolah 5. Cara membangun tanggung jawab warga Sekolah
dalam mentaati tata tertib Sekolah
6. Cara Sekolah mengikutsertakan Orang tua siswa dalam pelaksanaan tata tertib Sekolah
7. Peran Guru dalam pelaksanaan tata tertib Sekolah 8. Tindakan Sekolah dalam mengatasi pelanggaran tata
tertib Sekolah
9. Kerjasama Sekolah dengan pihak Orang tua. 10.Pihak yang terlibat dalam penyusunan tata tertib
Sekolah
11.Proses evaluasi tata tertib Sekolah 2. Walikelas I
& II
1. Sikap dan tingkah laku siswa di Sekolah 2. Sikap dan tingkah laku siswa di dalam kelas 3. Peran guru dalam penerapan tata tertib Sekolah 4. Peran guru dalam penerapan tata tertib kelas 5. Kerjasama guru dengan pihak Orang tua 6. Upaya guru menangani pelanggaran tata tertib
Sekolah
7. Ketentuan seragam Sekolah
8. Tata tertib yang menjadi kebanggaan 9. Tata tertib yang harus ditingkatkan
(23)
9
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10.Sikap dan tingkah laku siswa di kelas
3. Guru piket 1. Peran guru piket dalam penerapan tata tertib Sekolah 2. Tindakan guru piket dalam menangani pelanggaran
tata tertib Sekolah
3. Hambatan dalam penerapan tata tertib Sekolah 1.Orang tua
Siswa
1. Pelaksanaan sikap disipplin di lingkungan rumah 2. Pandangan mengenai tata tertib di Sekolah 3. Pengenalan tata tertib Sekolah
4. Sikap dan tingkah laku siswa di Sekolah 5. Pelanggaran tata tertib di Sekolah
6. Tindakan Sekolah dalam menangani pelanggaran tata tertib Sekolah
Tabel. 3.3. PENGAMATAN TATA TERTIB SEKOLA
No Aspek yang diamati Keterangan
1. Mencatat siswa yang terlambat ke dalam buku piket
2. Menegur siswa yang melakukan pelanggaran 3. Memberi hukuman sesuai dengan pelanggaran 4. Mengontrol seluruh kelas
(24)
10
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4. pengamatan di dalam kelas
No Aspek yang diamati Keterangan
Kerajinan
1. Terlambat hadir dalam proses pembelajaran 2. Ketidak hadiran di Sekolah
3. melaksanakan piket 4. Menaruh tas di kelas
5. Menaruh sepatu di rak sepatu
Kerapihan
6. Menggunakan sepatu tidak sesuai ketentuan 7. Memakai seragam tidak sesuai ketentuan 8. Mencat rambut
9. Memakai baju ketat
10. Memakai tali sepatu warna-warni
Khusus peserta didik putra
11. menggunakan gesper 12. menggunakan dasi 13. Memakai celana ketat 14. Memakai perhiasan
(25)
11
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15. Rambut gondrong
Khusus peserta didik putri
16. Penggunaan rok yang tidak sesuai 17. Make up berlebihan
18. Tidak memakai jilbab sesuai hari 19. Penggunaan rok yang tidak sesuai
Kelakuan
1. Tidak sopan terhadap guru 2. Berada di luar kelas saat KBM 3. Mengeluarkan kata tidak sopan 4. Membuang sampah sembarangan
Di dalam kelas
1. Datang tepat waktu 2. Baris didepan kelas 3. Kerapihan kuku 4. Kerapihan baju 5. Mengucapkan salam 6. Berdoa sebelum belajar
7. Menyimpan tas di meja sendiri 8. Membawa buku pelajaran
9. Menyiapkan peralatan belajar sendiri 10. Mengikuti instruksi guru
11. Memperhatikan pembelajaran dengan baik 12. Tidak jalan jalan di dalam kelas
saatpembelajaran
13. Tidak menggangu teman saat pembelajaran 14. Tidak mengobrol saat pembelajaran 15. Tidak main-maian di dalam kelas 16. Tidak makan didalam kelas 17. Tidak berkelahi saat pembelajaran
(26)
12
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
18. Tidak menangis saat pembelajaran
C. Analisis Data
Sugiyono(2009: 244) berpendapat bahwa analisis data adalah proses untuk mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi sehingga mudah untuk dipahami dan temuan yang didapat diinformasikan kepada orang lain secara rinci. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teori Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013, hlm246-253) yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data dilakukan secara terus menerus sampaituntas, sehingga datanya sampai jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data
reduction, data display, dan conclusion drawing, penjelasan dari setiap aspek tersebut
yaitu sebagai berikut:
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data ialah perangkuman, pemilihan hal-hal yang pokok/penting, dan segaligus sebagai penyederhana. Oleh karena itu, data yang telah di rekduksi dapat memberikan gambaran jelas kepada peneliti untuk melakukan pengumbpulan data selanjutnya.
2.
Data Display (Penyajian Data)Penyajian data adalah penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dari berbagai informasi dari lapangan. Penelitian kualitatif dalam penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan dan sejenisnya.
3. nclusion Drawing (Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
(27)
13
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji keabsahan data kualitatif meliputi uji, credibility (validitas internal),
transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability
(objektivitas). Teknik keabsahan data yang akan dilakukan peneliti adalah uji
credibility (validitas) agar dapat mempertanggung jawabkan data secara benar dan
akurat, maka pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan beberapa teknik yaitu dengan teknik triangulasi.
Teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memampaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tadi, berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan sesuai informan yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Ini bisa dicapai dengan jalan membandingkan data dari hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Teknik triangulasi digunakan untuk mengecek data yang diperoleh dari sumber data utama, yaitu hasil observasi partisipasi, data hasil wawancara serta data hasil studi dokumentasi. Untuk menilai apakaha data yang diperoleh dari lapangan itu valid, maka perlu dilakukan pemeriksaan secara seksama dan teliti sebab data yang shahihlah yang dapat dianalisis. Digunakannya teknik triangulasi ini bertujuan untuk saing mempertegas diantara data yang telah dikumpulkan.
Meleong (2011, hlm.330) menyatakan bahwa keabsahan data tersebut dapat dicapai dengan jalan, antara lain :
1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, 2) Membandingkan apa yang dikatakan orang lain di depan umum dengan apa yang dilakukannya secara pribadi, 3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, 4) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan, 5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Jadi pengujian keabsahan data dalam penellitian ini adalah menggunakan teknik triangulasi sumber yaitu dengan cara menyatakan kebenaran data yang diperoleh dengan cara wawancara, observasi tidak hanya kepada satu sumber untuk meyakinkan.
(28)
14
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek-aspek yang berperan penting dalam membantu proses penelitian kualitatif adalah tahap-tahap penelitian, usaha inilah yang nantinya dapat memberikan gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, analisis data, penafsiran data hingga penulisan laporan hasil penelitian. Tahap-tahap penelitian dapat dijelaskann sebagai berikut :
1. Menyusun Rancangan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menyusun rancangan penelitian yang diajukan pada Dewan Skripsi dan disetujui untuk mengikuti seminar proposal penelitian, selanjutnya peneliti melakukan konsultasi dan bimbingan untuk melengkapi dan menyempurnakan rancangan penelitian kepada Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II. Kegiatan tersebut merupakan awal dari serangkaian proses penelitian yang berjudul PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA SLB AL – FITHRI.
2. Memilih Tempat Penelitian
Pemilihan latar penelitian ini berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap progam-program untuk anak tunagrahita. Hal ini didasarkan pada keadaan SLB Al-fithri yang berada di daerah lingkungan warga.
3. Mengurus Perizinan
Kegiatan ini bersipat administratif yang dimulai dari jurusan Pendidikan Luar Biasa,. Kemudian merekomendasikan kepada kepala SLB Al-Fithri, untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.
4. Mempersiapkan Perlengakapan Penelitian
Dalam menyiapkan perlengkapan, meliputi perlengkapan segala sesuatu yang berkenaan untuk membantu dan mempermudah kelancaran dalam proses pengumpulan data yang akurat, diantaranya meliputi pedoman observasi, pedoman wawancara, dokumentasi serta peralatan lainnya yang dibutuhkan dalam proses penelitian.
F. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SLB AL-FITHRI Kabupaten Bandung yang beralamat di Jalan raya Pangalengan KM 26.
(29)
15
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
(30)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai Penerapan Kedisiplinan Anak Tunagrahita Ringan di dalam Kelas Di kelas III di SLB Al-Fithri, maka di peroleh simpulan sebagai berikut:
Penyusunan program kedisiplinan bagi peserta didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI, dalam penyusunannya banyak melibatkan pihak seperti Kepala Sekolah, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Kurikulum, guru kelas, komite serta perwakilan dari Orang tua.
Pelaksananan kedisiplinan bagi peserta didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL–FITHRI sudah berjalan dan dilaksanakan dengan ketat dan secara kontinyu. Karena dalam pelaksanaannya mengacu kepada peraturan dan tata tertib yang berlaku.
Adapun kendala-kendala yang di dapat selam penerapan kedisiplina di SLB Al-fithri ialah seperti berikut:
1. Masih ada Peserta didik masih kurang dalam ingatan dalam bedisiplin di dalam kelas sehingga masih harus di instruksikan.
2. Peserta didik masih belum dapat mandiri secara pribadi sehingga masih membutuhkan bantuan orang tua dan guru dalam kebutuhannya baik pribadi ataupun secara umum.
3. Peserta didik masih kurang dapat menerima intruksi dengan baik, sehingga dalam pengintruksikan masih harus berulang dan beberapa kali dalam penyampaiannya. 4. Peserta didik masih melanggar peraturan- peraturan di dalam kelas seperti
membawa makan, mainan, dan dll. Sehingga guru harus memeriksa dan mengambil mainan atau makanana yang di bawa terlebih dahuli sebelum pembelajaran berlangsung.
(31)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Kordinasi guru dan orang tua peserta didik masih kurang terjalin dengan baik di atara beberapa orang tua, sehingga masih ada orang tua yang membiarkan anaknya membawa maiana atau makanan kedalam kelas.
6. Kurangnya guru beserta kelas, mengakibatkan kelas menjadi satu antara kelas III dan kelas IV sehingga kelas menjadi kurang kondusip.
Cara yang di lakukan guru dalam menangani kendala-kendala yang ada ialah berusaha meminimalisir kendala-kendala yang di dapat, dalam pelaksanaannya di lakukan dengan secara mengulang kembali semua aspek yang di terapkan secara kontinyu dalam penerapannya dan dilakukan terus menerus sampai peserta didik paham dan mengerti mengenai kedisplinan dan penerapannya.
Koordinasi dan penerapan yang di lakukan diharapkan kendala-kendala yang di alami oleh guru dalam pelaksanaan kedisiplina menjadi mudah dan terminimalisir.
Eevaluasi yang di lakukan dalam penerapan kedisiplinan anak Tunagrahita ringan kelas III didalam kelas di SLB AL-FITHRI. yaitu dengan cara di lakukannya evaluasi kegiatan harian yang di catat pada buku penghubung, selanjutnya evaluasi yang di lakukan guru dalam pelaksanaan pengisian rapot tengah semester dan akhir taun.
Serta kerjasama Guru dan Orang tua dalam menerapkan kedisiplinan anak di lingkungan rumah akan dapat mempengaruhi terhadap perkembangan anak dalam proses kedisiplinan di lingkungan sekolah khususnya di dalam kelas .
B. SARAN
Berdasarkan temuan dan simpulan dari penelitian ini, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah.
Alangkah baiknyan apabila Implementasi nilai-nilai kedisiplinan lebih ditingkatkan serta lebih ditegaskan kembali, agar dalam penerapan hukuman lebih terarah dan maksimal. di lingkungan sekolah hendaknya melibatkan orang tua peserta didik.
(32)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR
BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagi Guru
Hendaknya mengoptimalkan kembali peraturan yang telah berjalan didalam kelas dengan secara menempel peraturan tertulis di dalam kelas, pemberian penghargaan kepada peserta didik yang melaksanakan kedisiplinan di dalam kelas secra setaiap minggunya agar peserta didik lebih termotifasi dengan adanya penghargaan yang di berikan guru.
3. Bagi orang tua
Dalam penerapan kedisiplinan anak dilingkungan rumah alangkah baiknya dilakukan dan di jalankan dengan penuh kasih sayang. Serta kerja sama antara guru dan orang tua dapat berjalan dan terjalain dengan baik agar tidak terjadinya miskomunikasi dalam penerapan kedisiplinan yang di berikan Orang tua dan guru sehhinga anak tidak bingung dalam penenerapannya.
(33)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat. (2008). Disiplin Siswa di Sekolah.Diakses dari
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/04/disiplin-siswa-disekolah/. Pada tanggal 02 Desember 2013, Jam 20.06 WIB.
Andree Tiono Kurniawan. (2011). Hubungan Motivasi, Disiplin, dan Variasi Mengajar Guru dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sains pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. Tesis.Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Branata, SA. Pengertian-Pengertian Dasar Pendidikan Luar Biasa,Bandung:Fa-Sumatra1975.
Divinyi, J. (2003). Dicipline Your Kids, Jakarta : Bhuana Ilmu Populer
Doni Koesoema A. (2007). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global.Jakarta: PT Grasindo
Emzir.(2009). Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif, Jakarta:Raja Grafindo
Hurlock, Elizabeth. (1980). Psikologi Perkembangan. Bandung: Airlangga. (1978). Perkembangan Anak. Bandung: Airlangga.
Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak Jilid 2. Edisi Keenam. Penerjemah: Dr. Med. Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga.
Khalsa, SN.(2008). Pengajaran Disiplin & Harga Diri : Strategi, Anekdot,dan
Pelajaran
Mangunsong, F (2009). Psikologi & Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (Jilid 1). Mulyono Abdurrahman. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta : PT. RinekaCipta.
Nizar, IAI (2009). Membentuk dan Meningkatkan Disiplin Anak Sejak Dini, Jogjakarta : DIVA Persada.Press
(34)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Prijodarminto, S. (1993). Disiplin ; Kiat Menuju Sukses, Jakarta : Pradnya Soedjinah. (1984). Praktek Keguruan. Proyek balai penataran guru tertulis
Somantri, S. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung:Refika Aditama
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Toeti Soekamto. (1996). Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran.
Jakarta : Depdikbud.
Toeti Soekamto.(1996). Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud. yang Efektif untuk Pengelolaan Kelas yang Sukses. Jakarta : Indeks
(35)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN
SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
(1)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai Penerapan Kedisiplinan Anak Tunagrahita Ringan di dalam Kelas Di kelas III di SLB Al-Fithri, maka di peroleh simpulan sebagai berikut:
Penyusunan program kedisiplinan bagi peserta didik Tunagrahita ringan kelas III di lingkungan Sekolah Luar Biasa AL-FITHRI, dalam penyusunannya banyak melibatkan pihak seperti Kepala Sekolah, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Kurikulum, guru kelas, komite serta perwakilan dari Orang tua.
Pelaksananan kedisiplinan bagi peserta didik Tunagrahita ringan kelas III di
lingkungan Sekolah Luar Biasa AL–FITHRI sudah berjalan dan dilaksanakan dengan
ketat dan secara kontinyu. Karena dalam pelaksanaannya mengacu kepada peraturan dan tata tertib yang berlaku.
Adapun kendala-kendala yang di dapat selam penerapan kedisiplina di SLB Al-fithri ialah seperti berikut:
1. Masih ada Peserta didik masih kurang dalam ingatan dalam bedisiplin di dalam kelas sehingga masih harus di instruksikan.
2. Peserta didik masih belum dapat mandiri secara pribadi sehingga masih membutuhkan bantuan orang tua dan guru dalam kebutuhannya baik pribadi ataupun secara umum.
3. Peserta didik masih kurang dapat menerima intruksi dengan baik, sehingga dalam pengintruksikan masih harus berulang dan beberapa kali dalam penyampaiannya. 4. Peserta didik masih melanggar peraturan- peraturan di dalam kelas seperti
membawa makan, mainan, dan dll. Sehingga guru harus memeriksa dan mengambil mainan atau makanana yang di bawa terlebih dahuli sebelum pembelajaran berlangsung.
(2)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Kordinasi guru dan orang tua peserta didik masih kurang terjalin dengan baik di atara beberapa orang tua, sehingga masih ada orang tua yang membiarkan anaknya membawa maiana atau makanan kedalam kelas.
6. Kurangnya guru beserta kelas, mengakibatkan kelas menjadi satu antara kelas III dan kelas IV sehingga kelas menjadi kurang kondusip.
Cara yang di lakukan guru dalam menangani kendala-kendala yang ada ialah berusaha meminimalisir kendala-kendala yang di dapat, dalam pelaksanaannya di lakukan dengan secara mengulang kembali semua aspek yang di terapkan secara kontinyu dalam penerapannya dan dilakukan terus menerus sampai peserta didik paham dan mengerti mengenai kedisplinan dan penerapannya.
Koordinasi dan penerapan yang di lakukan diharapkan kendala-kendala yang di alami oleh guru dalam pelaksanaan kedisiplina menjadi mudah dan terminimalisir.
Eevaluasi yang di lakukan dalam penerapan kedisiplinan anak Tunagrahita ringan kelas III didalam kelas di SLB AL-FITHRI. yaitu dengan cara di lakukannya evaluasi kegiatan harian yang di catat pada buku penghubung, selanjutnya evaluasi yang di lakukan guru dalam pelaksanaan pengisian rapot tengah semester dan akhir taun.
Serta kerjasama Guru dan Orang tua dalam menerapkan kedisiplinan anak di lingkungan rumah akan dapat mempengaruhi terhadap perkembangan anak dalam proses kedisiplinan di lingkungan sekolah khususnya di dalam kelas .
B. SARAN
Berdasarkan temuan dan simpulan dari penelitian ini, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah.
Alangkah baiknyan apabila Implementasi nilai-nilai kedisiplinan lebih ditingkatkan serta lebih ditegaskan kembali, agar dalam penerapan hukuman lebih terarah dan maksimal. di lingkungan sekolah hendaknya melibatkan orang tua peserta didik.
(3)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagi Guru
Hendaknya mengoptimalkan kembali peraturan yang telah berjalan didalam kelas dengan secara menempel peraturan tertulis di dalam kelas, pemberian penghargaan kepada peserta didik yang melaksanakan kedisiplinan di dalam kelas secra setaiap minggunya agar peserta didik lebih termotifasi dengan adanya penghargaan yang di berikan guru.
3. Bagi orang tua
Dalam penerapan kedisiplinan anak dilingkungan rumah alangkah baiknya dilakukan dan di jalankan dengan penuh kasih sayang. Serta kerja sama antara guru dan orang tua dapat berjalan dan terjalain dengan baik agar tidak terjadinya miskomunikasi dalam penerapan kedisiplinan yang di berikan Orang tua dan guru sehhinga anak tidak bingung dalam penenerapannya.
(4)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat. (2008). Disiplin Siswa di Sekolah.Diakses dari
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/04/disiplin-siswa-disekolah/. Pada tanggal 02 Desember 2013, Jam 20.06 WIB.
Andree Tiono Kurniawan. (2011). Hubungan Motivasi, Disiplin, dan Variasi Mengajar Guru dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sains pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Yogyakarta Tahun
Pelajaran 2010/2011. Tesis.Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Branata, SA. Pengertian-Pengertian Dasar Pendidikan Luar Biasa,Bandung:Fa-Sumatra1975.
Divinyi, J. (2003). Dicipline Your Kids, Jakarta : Bhuana Ilmu Populer
Doni Koesoema A. (2007). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global.Jakarta: PT Grasindo
Emzir.(2009). Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif, Jakarta:Raja Grafindo
Hurlock, Elizabeth. (1980). Psikologi Perkembangan. Bandung: Airlangga. (1978). Perkembangan Anak. Bandung: Airlangga.
Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak Jilid 2. Edisi Keenam. Penerjemah: Dr. Med. Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga.
Khalsa, SN.(2008). Pengajaran Disiplin & Harga Diri : Strategi, Anekdot,dan
Pelajaran
Mangunsong, F (2009). Psikologi & Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (Jilid 1). Mulyono Abdurrahman. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta : PT. RinekaCipta.
Nizar, IAI (2009). Membentuk dan Meningkatkan Disiplin Anak Sejak Dini, Jogjakarta : DIVA Persada.Press
(5)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Prijodarminto, S. (1993). Disiplin ; Kiat Menuju Sukses, Jakarta : Pradnya Soedjinah. (1984). Praktek Keguruan. Proyek balai penataran guru tertulis
Somantri, S. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung:Refika Aditama
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Toeti Soekamto. (1996). Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran.
Jakarta : Depdikbud.
Toeti Soekamto.(1996). Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud. yang Efektif untuk Pengelolaan Kelas yang Sukses. Jakarta : Indeks
(6)
Yadi Ruslan, 2015
PENERAPAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR BIASAAL-FITHRI