DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR.

(1)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING

TEORI SEMIKONDUKTOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

oleh :

Lindawani Siregar E.0451.1003119

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


(2)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT

PEMBELAJARAN SAINTIFIK

PROBLEM SOLVING

TEORI SEMIKONDUKTOR

Oleh Lindawani Siregar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu ayarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Lindawani Siregar 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Lindawani Siregar NIM. E.0451.1003119

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING

TEORI SEMIKONDUKTOR

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I,

Prof. Dr. Janulis P. Purba, M.Pd NIP. 19471025 198002 1 001

Pembimbing II,

Drs. Tjetje Gunawan NIP. 19511122 198101 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro,

Dr. Hj. Budi Mulyanti, M.SI. NIP. 19630109 199402 2 001


(4)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR


(5)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK POBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Oleh : Lindawani Siregar

E.0451.1003119

Abstrak. Perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013 harus dibarengi dengan usaha peningkatan sarana dan prasarana penunjang seperti perangkat pembelajaran. Pengadaan perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan kurikulum 2013 merupakan suatu tuntutan kurikulum yang harus segera dipenuhi. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran saintifk problem solving pada teori semikonduktor Sekolah Menengah Kejuruan. Pengembangan perangkat pembelajaran khusunya bahan ajar dikemas dengan mengadopsi pembelajaran saintifik dan langkah pembelajaran problem solving. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian dan pengembangan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner, observasi dan wawancara. Penelitian ini menghasilkan produk perangkat pembelajaran berkategorikan sangat layak dengan berkarakteristikan kurikulum 2013 yang sesuai dengan kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan grafik. Dari hasil penelitian didapat bahwa pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 banyak menuai respon yang positif dari berbagi pihak.

Kata kunci: Kurikulum 2013, Perangkat Pembelajaran, Problem solving.

Abstract.The changes in Education Unit Level Curriculum (SBC) into the Curriculum of 2013 should be accompenied by efforts to improve the supporting infrastructure,such as the learning tools. Procurement of learning tools with Curriculum of 2013 characteristic is the one of curriculum requirement that must be met. The aim of this studywas to develop problem solving model of scientific learning tools about theory of semiconductor which exist in Vocational School. A learning development tools especially materials of teaching was packaged by adopting the scientific learning and problem solving learning method. The method that used in this study was research and development methods. Meanwhile, the data collection techniques was using questionnaires, observations, and interviews.This studyresulted in the learning tools product with very worthy category to the Curriculum of 2013 characteristic, and also compatible with thefeasibility of the content, language, presentation, and graphic. The result of this


(6)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

study showed that Curriculum of 2013 learning tools development gets a lot of possitive responses from every parties.


(7)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 8

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 9

D. Batasan Masalah Penelitian ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 10

G. Struktur Organisasi Skripsi... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

A. Perangkat Pembelajaran ... 13

B. Kurikulum 2013... 41

C. Pendekatan Saintifik ... 45

D. Pembelajaran Pemecahan Masalah (Problem Solving) ... 48

E. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) ... 53

BAB III METODE PENELITIAN ... 76

A. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 76

B. Metode Penelitian ... 77

1. Sumber Data ... 78

2. Diagram Blok Penelitian ... 78

C. Instrumen Penelitian ... 83


(8)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Observasi ... 87

D. Teknik Analisis Data ... 87

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 89

A. Hasil Studi Pendahuluan... 89

B. Analisis Kebutuhan ... 99

C. Desain Produk ... 100

D. Validasi Desain Produk ... 106

1. Hasil Validasi Produk oleh Tim Uji Ahli ... 107

2. Hasil Validasi Produk oleh Tim Uji Praktisi ... 113

E. Revisi Produk Desain Produk ... 119

1. Revisi Produk Berdasarkan Validasi Tim Uji Ahli ... 119

2. Revisi Produk Berdasarkan Validasi Tim Uji Praktisi ... 120

F. Pembuatan Produk ... 121

G. Uji Pengguna Terbatas ... 123

H. Revisi Produk ... 124

I. Temuan dan Pembahasan Penelitian ... 125

1. Temuan Penelitian ... 125

2. Pembahasan Penelitian ... 140

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 145

A. Simpulan ... 145

B. Implikasi dan rekomendasi ... 145

DAFTAR PUSTAKA ... 147 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jawaban responden tentang pernah menerapkan pembelajaran saintifik

... 5

Tabel 2.1 Standar penilaian kelayakan isi bahan ajar menurut Puskurbuk Depdiknas ... 24

Tabel 2.2 Standar penilaian kelayakan penyajian bahan ajar menurut Puskurbuk Depdiknas ... 32

Tabel 2.3 Standar penilaian kelayakan bahasa bahan ajar menurut Puskurbuk Depdiknas ... 35

Tabel 2.4 Standar penilaian kelayakan bahasa bahan ajar menurut Puskurbuk Depdiknas ... 37

Tabel 3.1 Formasi tim uji ahli validasi produk ... 77

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner studi pendahuluan ... 83

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner uji ahli dan uji praktisi ... 84

Tabel 3.4 Kisi-kisi kuesioner uji pengguna... 85

Tabel 3.5 Kisi-kisi observasi ... 87

Tabel 3.6 Konversi tingkat pencapaian dengan skala 4 ... 88

Tabel 4.1 Jawaban responden tentang pernah menerapkan pembelajaran saintifik ... 90

Tabel 4.2 Jawaban responden tentang pernah mengikuti pelatihan mengenai model pembelajaran saintifik ... 91

Tabel 4.3 Presentase ketersediaan SAP pada mata pelajaran ... 93

Tabel 4.4 Jawaban responden tentang penerapan RPP berkarakteristikan kurikulum 2013 ... 94

Tabel 4.5 Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung penerapan kurikulum 2013 ... 95

Tabel 4.6 Jawaban responden mengenai ketersedian sarana dan prasarana yang mendukung penerapan kurikulum 2013 ... 96


(10)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.7 Jawaban responden terkait evaluasi kinerja siswa berbasis portofolio 97

Tabel 4.8 Jawaban responden terkait penilaian kerja siswa secara mandiri ... 98

Tabel 4.9 Hasil validasi uji ahli pada aspek kelayakan isi materi ... 108

Tabel 4.10 Hasil validasi uji ahli pada aspek kelayakan penyajian ... 110

Tabel 4.11 Hasil validasi uji ahli pada aspek kelayakan bahasa ... 111

Tabel 4.12 Hasil validasi uji ahli pada aspek kelayakan kegrafikan... 112

Tabel 4.13 Hasil validasi uji praktisi pada aspek kelayakan isi materi ... 114

Tabel 4.14 Hasil validasi uji praktisi pada aspek kelayakan penyajian ... 116

Tabel 4.15 Hasil validasi uji praktisi pada aspek kelayakan bahasa ... 117

Tabel 4.16 Hasil validasi uji ahli pada aspek kelayakan kegrafikan... 118

Tabel 4.17 Uraian isi dan ruang lingkup proyek dalam bahan ajar ... 122

Tabel 4.18 Analisis pendekatan saintifik model pembelajaran problem solving bab teori semikonduktor ... 129

Tabel 4.19 Analisis pendekatan saintifik model pembelajaran problem solving bab dioda semikonduktor ... 132

Tabel 4.20 Analisis pendekatan saintifik model pembelajaran problem solving bab bipolar junction transistor ... 136


(11)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR


(12)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah-langkah pendekatan Saintifik ... 46

Gambar 2.2 Tahapan kerja penelitian dan pengembangan ... 55

Gambar 2.3 Buku Sekolah Elektronik dasar dan pengukuran listrik ... 56

Gambar 3.1 Diagram blok penelitian ... 78

Gambar 3.2 Tahapan kerja penelitian dan pengembangan ... 79


(13)

1

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang penting karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara pada kurikulum. Kurikulum dikatakan sebagai sejumlah rencana isi yang merupakan tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk institusi pendidikan yang isinya berupa proses statis ataupun dinamis dan kompetensi yang harus dimiliki. Kurikulum juga merupakan seluruh pengalaman di bawah bimbingan dan arahan intstitusi pendidikan yang membawa ke dalam kondisi belajar. Kurikulum 2013 didesain berdasarkan pada budaya dan karakter bangsa, berbasis peradaban, dan berbasis pada kompetensi. Dengan demikian, kurikulum 2013 diyakini mampu mendorong terwujudnya manusia Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis, bertanggung jawab, serta mampu menghadapi tantangan yang muncul di masa depan.

Sisdiknas (2012) menyatakan dalam menentukan keberhasilan ada dua faktor besar dalam keberhasilan implementasi Kurikulum 2013, faktor penentu utama yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan ketenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Faktor penentu kedua yaitu faktor yang mendukung yang terdiri dari tiga unsur, yaitu : (1) ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang diintegrasikan standar pembentuk kurikulum; (2) penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan; dan (3) penguatan manajemen sekolah. Perubahan kurikulum pendidikan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013 harus disertai dengan usaha peningkatan sarana dan prasarana penunjang seperti perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang


(14)

2

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

terdapat pada kurikulum 2013 diharapkan mampu meningkatkan keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Dalam proses belajar mengajar, perangkat pembelajaran merupakan salah satu hal pokok yang harus tersedia karena merupakan salah satu indikator keberhasilan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan sehingga guru pun lebih terarah dalam memberikan materi kepada siswa.

Pengembangan kurikulum 2013 berorientasi pada peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pada pasal 35 yaitu: “kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan kelulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang disepakati.” Hal ini juga sejalan dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Kurikulum 2013 mendapat sorotan dari beberapa pihak. Tentu saja tidak lepas dari pro dan kontra dari seluruh masyarakat Indonesia karena menimbulkan beberapa masalah.

Pada kurikulum 2013 terdapat pembelajaran yang mendukung kreativitas siswa yaitu dua pertiga dari kemampuan kecerdasaan dari genetik dan satu pertiga dari pendidikan. Kemampuan kreativitas dapat diperoleh melalui : observing (mengamat), questioning (menanya), experimenting (mencoba), associating (menalar), dan networking (membentuk jejaring).

Kurikulum 2013 menekankan pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach). Kendala yang dihadapi penerapan kurikulum 2013 terlihat dari belum diterapkannya langkah pendekatan saintifik pada proses pembelajaran di kelas. Guru sepenuhnya belum menguasai konsep dan aplikasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pada pelaksanaan pendekatan saintifik kelima aspek (mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasi) harus benar-benar terlihat.


(15)

3

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Lampiran Permendikbud 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (2014, hlm.5) menyebutkan bahwa “aktivitas mengamati dilakukan melalui kegiatan membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya.” Peran guru adalah memfasilitasi siswa untuk melakukan proses mengamati. Berdasarkan observasi di SMKN 2 Cimahi, langkah ini belum terlaksana sebagaimana mestinya. Selama proses pembelajaran cenderung dilakukan dengan metode ceramah selama pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, dalam penyajiannya guru hanya mengandalkan bahasa verbal dan siswa hanya mengandalkan auditifnya. Pada kurikulum 2013 metode ceramah tidak dilupakan hanya saja perlu dikurangi takarannya.

Lampiran Permendikbud 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (2014, hlm.5) menyebutkan bahwa “aktivitas menanya dilakukan melalui kegiatan membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi.” Siswa harus mampu mengembangkan pertanyaan untuk mencari tahu materi yang dipelajarinya. Semakin siswa terlatih untuk bertanya, maka akan semakin berkembang rasa ingin tahu siswa. Hasil observasi di SMKN 2 Cimahi, kemampuan menanya belum terlaksana seperti yang diharapkan. Hanya sebagian kecil siswa yang aktif bertanya sedangkan siswa lainnya hanya diam dan tidak berani bertanya. Guru hanya melaksanakan kegiatan yang terdapat pada buku guru saja. Kegiatan yang kurang bervariasi ini membuat siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Akibatnya, guru kurang menginspirasi siswa untuk menanya terkait materi yang dipelajari.

Kegiatan mencoba berupa kegiatan pembelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari untuk mendapatkan data untuk menjawab permasalahan atau menguji hipotesis. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMKN 2 Cimahi,


(16)

4

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kegiatan mencoba terlihat pada saat praktikum atau percobaan yang dilakukan di kelas. Aktivitas mencoba yang diharapkan kurikulum 2013 yaitu siswa dituntut untuk mencoba sendiri dan ikut terlibat langsung dalam masalah yang diberikan. Saat praktikum berlangsung, guru memberi penuntun pelaksanaan dalam percobaan lalu siswa melaksanakan percobaan tersebut. Namun terdapat kendala yang tidak sesuai pada saat praktikum berlangsung seperti saat praktikum kelompok, tidak semua siswa terlibat langsung bahkan ada siswa yang terkesan mengabaikan praktikum dan tidak serius melaksanakannya. Saat praktikum tidak semua siswa berhasil melakukan percobaan seperti yang diharapkan oleh guru. Hal ini tidak terlepas dengan belum terpenuhinya langkah saintifik seperti aktivitas mengamati, menanya , dan menalar. Masalah lain juga telihat jika siswa belum berhasil melakukan praktikum, siswa biasanya tidak akan mencoba lagi.

Lampiran Permendikbud 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (2014, hlm.5) menyebutkan bahwa “aktivitas menalar dilakukan melalui kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.” Berdasarkan hasil observasi di SMKN 2 Cimahi, saat pembelajaran berlangsung aktivitas menalar memang cukup sulit dilaksanakan. Aktivitas ini memang sulit untuk sebagian siswa. Siswa dituntut untuk dapat memahami dengan benar pokok materi yang diajarkan guru. Tidak mudah menalar suatu materi jika pelajaran yang diajarkan memberatkan mereka. Namun siswa akan mudah mencerna apabila siswa mampu berkonsentrasi terhadap pembelajaran yang berlangsung.

Lampiran Permendikbud 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (2014, hlm.5) menyebutkan bahwa “aktivitas mengkomunikasikan dilakukan melalui kegiatan menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis;


(17)

5

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan.” Hasil observasi di SMKN 2 Cimahi, aktivitas mengkomunikasi belum terlaksana dengan baik. Setelah kegiatan percobaan siswa hanya mengkomunikasikan dalam bentuk laporan tertulis. Sehingga siswa tidak mempresentasikan hasil kerja mereka. Hasil praktikum yang sudah dilakukan hanya diketahui oleh kelompok masing-masing. Hal ini karena siswa tidak menyampaikan hasil temuannya di depan kelas. Akibatnya tidak terjadi proses bertukar pikiran.

Lebih lanjut mengenai penerapan pendekatan saintifik, penulis juga menganalisis berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMKN 2 Cimahi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Jawaban responden tentang pernah menerapkan pembelajaran saintifik.

Indikator Pernah Belum Pernah

Guru pernah menerapkan pembelajaran saintik di kelas

2 responden

6 Responden (Sumber : instrumen studi pendahuluan) Belum terlaksananya proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik tentu berakibat pada rencana pelaksanaan pembelajaran bercirikan kurikulum 2013. Guru harus menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan juga masih menggunakan pola lama dan belum mencerminkan kurikulum 2013. Terhambatnya pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran pendekatan saintifik kurikulum 2013 karena belum tersediannya buku referensi kurikulum 2013 sebagai buku pegangan guru dalam penyusunan RPP.

Analisis studi pendahuluan lainnya terlihat minimnya produk perangkat pembelajaran di SMK Negeri 2 Cimahi sebagai sarana penunjang pembelajaran pada sistem pendidikan kurikulum 2013. Salah satu mata pelajaran yang belum terstruktur dan relevan yaitu dasar dan pengukuran


(18)

6

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

listrik (materi teori semikonduktor). Dari temuan tersebut, terlihat juga pemahaman para guru mengenai bahan ajar dasar dan pengukuran listrik yang sesuai dengan kurikulum 2013 masih minim. Akibatnya guru menggunakan perangkat pembelajaran seadanya untuk mengajar. Bahan ajar yang mencirikan pendekatan saintifik juga belum maksimal sehingga diperlukan contoh bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum 2013. Penggunaan bahan ajar yang digunakan guru yaitu berupa modul yang dirancang sendiri, jobsheet yang dirangkum dari beberapa buku serta BSE (Buku Sekolah Elektronik).

Pemerintah juga telah menyiapkan solusi terkait kekhawatiran dari tenaga pendidik akan beban pekerjaan yang semakin berat dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 ini. Upaya pemerintah untuk meringankan beban guru adalah Kemendikbud menyediakan buku pelajaran kurikulum 2013 berbentuk Buku Sekolah Elektronik (BSE) untuk tingkat pendidikan SD,SMP,SMA dan SMK. Buku Sekolah Elektronik di SMK terutama mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik saat ini masih belum mencerminkan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013. Akibatnya belum terlaksananya pendekatan saintifik pada proses pembelajaran. Kekurangan lain dari buku sekolah elektronik adalah kurang menariknya siswa untuk membaca buku sekolah elektronik dikarenakan memang masih terlihat monoton.

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang berpusat pada proses keaktifan siswa, sehingga terciptanya suatu proses pembelajaran yang interaktif dalam menggali segala sumber belajar yang ada. Dalam implementasi kurikulum 2013 ini banyak menuai respon dari beberapa peneliti. Respon peneliti tersebut diantaranya ialah peneliti meneliti untuk menemukan konsep strategi kepemimpinan pembelajaran sebagai langkah menyongsong implementasi kurikulum 2013. Hasil penelitian tersebut didapat bahwa strategi kepemimpinan pembelajaran saat itu belum sepenuhnya mendukung implementasi kurikulum 2013 (Husaini dkk, 2013).

Peneliti lainnya mencoba meneliti penerapan model problem solving learning pada mata pelajaran teknik listrik terhadap keaktifan siswa kelas X


(19)

7

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

TEI di SMK Negeri 1 Blitar (Pramono, 2014). Hasil penelitian tersebut didapat bahwa penerapan salah satu metode pembelajaran yang terdapat pada kurikulum 2013 mampu meningkatkan karakter disiplin, kreatif, percaya diri, dan kerja sama siswa. Sedangkan peneliti lainnya mencoba meneliti proses pembentukan karakter siswa melalui penerapan kurikulum 2013 (Murni E, 2013).

Dari beberapa penelitian di atas, peneliti cenderung berkutat pada masalah persiapan penerapan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran. Pemaparan di atas dapat menggambarkan bahwa, hanya sedikit sekali peneliti yang secara spesifik meneliti mengenai pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 berupa silabus, RPP dan bahan ajar, terutama untuk siswa SMK.

Pada penelitian ini, penulis berusaha memberikan kontribusi pengetahuan dan pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 dengan mengeksplorasi segala kemampuan dan sumber daya yang ada. Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah penelitian Research and Development (R&D) untuk mengembangkan perangkat pembelajaran Teori Semikonduktor pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik siswa SMK kelas X yang bercirikan saintifik kurikulum 2013.

Pengembangan bahan ajar yang akan dikembangkan menerapkan model Problem Solving dalam aktivitas pembelajarannya. Pemilihan model pembelajaran problem solving berpengaruh pada kualitas pembelajaran di kelas yang selanjutnya berimplikasi pada hasil belajar siswa. Pemilihan model pembelajaran tersebut disesuaikan dengan konten materi dan tinjauan dari beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa pembelajaran problem solving merangsang siswa untuk berpikir kritis dan berorientasi pada permasalahan, di samping itu pemahaman awal suatu masalah bagi siswa sangat penting dalam memecahkan masalah (Cankoy&Drabas, 2010). Penelitian lainnya menyatakan bahwa pemecahan masalah merupakan suatu proses di mana siswa dapat menemukan hubungan antara pengalaman sebelumnya dari


(20)

8

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

masalah-masalah yang dihadapi dan kemudian menemukan solusi (Maliq dkk, 2011). Dari penelitian tersebut, penulis menarik kesimpulan bahwa problem solving cocok untuk diterapkan pada pembelajaran yang membutuhkan pemahaman mendalam dan keaktifan bagi siswa.

Penelitian ini penting dilaksanakan sebagai upaya untuk mengembangkan suatu perangkat pembelajaran yang memiliki ciri khusus dengan memuat langkah-langkah pembelajaran yang berkarakteristikan pendekatan saintifik kurikulum 2013. Melalui penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan proses pembelajaran siswa SMK, menambah wawasan serta pengetahuan pembaca akan kurikulum 2013 dan menumbuhkan minat pihak-pihak terkait untuk terus mengembangkan perangkat pembelajaran yang bercirikan kurikulum 2013.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Pergantian kurikulum menjadi kurikulum 2013 membuat pembaharuan pada kurikulum. Pembaharuan proses pembelajaran kurikulum 2013 terletak pada pembelajaran yang menekankan pada pendekatan saintifik (scientific approach). Ketersediaan perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan kurikulum 2013 terutama di SMK masih dirasa sangat minim. Pengadaan perangkat pembelajaran terutama bahan ajar merupakan tuntutan kurikulum yang harus dipenuhi tentunya. Sampai saat ini banyak para peneliti yang melakukan pengembangan produk pembelajaran termasuk bahan ajar seperti pengembangan model buku ajar membaca berdasarkan pendekatan proses bagi siswa SMP (Kastam dkk, 2013), pengembangan bahan ajar berpidato untuk siswa SMP/MTs (Sriwijayanti, 2012), dan model penyusunan bahan ajar membaca berbasis pendidikan multikultural dan e-learning (Endah Tri dkk, 2012), serta dan pengembangan perangkat pembelajaran fisika menggunakan model guided inquiry yang dilengkapi penilaian portofolio pada materi gerak melingkar (Siti, dkk, 2012). Sangat disayangkan hanya sedikit sekali peneliti yang melakukan penelitian dan pengembangan terhadap bahan ajar yang


(21)

9

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

berkarakteristikan kurikulum 2013 untuk siswa SMK. Dengan demikian, dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran teori semikonduktor yang diperuntukkan untuk peserta didik SMK kelas X semester I pada peminatan Teknik Mekatronika. Berikut identifikasi masalah yang akan dikaji :

1. Banyak guru yang belum mengaplikasikan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik dengan berbagai kendala.

2. Perangkat pembelajaran berkurikulum 2013 masih kurang bahkan belum ada untuk mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik di SMK sehingga guru menggunakan perangkat pembelajaran seadanya untuk mengajar.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, agar pembahasan menjadi lebih terarah pada tujuan yang hendak dicapai, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan grafik dari produk pengembangan perangkat pembelajaran teori semikonduktor yang penulis kembangkan?

D. Batasan Masalah Penelitian

Mengingat terlalu luasnya ruang lingkup penelitian, maka perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian ini tepat menuju sasaran dan tidak menyimpang. Dalam penelitian ini peneliti membuat batasan sebagai berikut: 1. Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu pada silabus yang

bersumber dari peminatan Teknik Mekatronika SMK Negeri 2 Cimahi. 2. Penelitian hanya difokuskan pada pengembangan perangkat pembelajaran


(22)

10

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3. Materi penelitian dibatasi hanya pada Kompetensi Dasar mengenai bilangan teori semikonduktor, dioda semikonduktor, dan bipolar junction transistor.

4. Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang dilakukan hanya terkait bahan ajar. Penyusunan RPP guna menjawab kebutuhan dan pelengkap, selain itu RPP tidak melalui expert judgment.

5. Penelitian ini dilakukan hanya sampai pada tahap uji dan revisi produk, tidak sampai pada tahap uji lapangan dan penyebarluasan produk.

6. Uji validasi produk yang dilakukan oleh para pengguna diterapkan pada siswa kelas XI, hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa siswa kelas XI dirasa mampu untuk menilai kelayakan bahan ajar berdasarkan pengalaman pembelajaran sewaktu di kelas X.

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, penulisan skripsi ini memiliki tujuan. Tujuan secara umum dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang dapat digunakan sebagai penunjang pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah. Tujuan yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah mengetahui kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan grafik dari produk pengembangan perangkat pembelajaran teori semikonduktor yang penulis kembangkan.

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian tentunya diharapkan mampu mendatangkan beberapa manfaat bagi perkembangan pengetahuan dan wawasan pendidikan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang akan dilakukan diantaranya: 1. Bagi siswa, hasil pengembangan perangkat pembelajaran berupa bahan

ajar khususnya dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam menggali segala pengetahuan yang ada dalam proses pembelajaran. Manfaat lain yang dapat dirasakan oleh siswa dari hasil pengembangan perangkat


(23)

11

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

pembelajaran tersebut adalah siswa memperoleh materi pembelajaran yang terbaru disesuiakan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.

2. Bagi guru, sebagai bahan pembanding, rujukan serta pegangan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan kurikulum 2013. Manfaat lain yang dapat diperoleh dari penelelitian ini adalah para guru lebih termotivasi lagi untuk terus mengembangkan perangkat pembelajaran kurikulum 2013. Melalui pengembangan perangkat pembelajaran tersebut diharapkan mampu meningkatkan kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial yang dimiliki oleh guru.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berkarakteristikan kurikulum 2013 di sekolah tersebut.

4. Bagi lembaga yang mempersiapkan guru, khususnya guru SMK, sebagai bahan masukan guna membekali para lulusannya dengan kemampuan terkait pengembangan perangkat pembelajaran berkarakteristikan kurikulum 2013.

5. Bagi departemen pendidikan nasional, hasil penelitian diharapkan dapat berkonstribusi terhadap terwujudnya implementasi kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

6. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam bidang penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan kurikulum 2013.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memudahkan pemahaman isi dari laporan penulisan skripsi ini, maka laporan ini dibagi ke dalam 5 bab. Adapun kelima bab tersebut adalah :


(24)

12

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Bab ini berisikan pemaparan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II : Kajian Pustaka

Bab ini menguraikan teori-teori yang menjadi kajian dalam pembahasan masalah dan teori pendukung lainnya berdasarkan referensi yang berkaitan dengan judul.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang metode penelitian apa yang dipakai, teknik pengumpulan data, objek penelitian serta analisa data yang digunakan.

Bab IV : Temuan dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, serta pembahasan mengenai temuan tersebut.

Bab V : Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian. Implikasi dan rekomendasi ditujukan kepada para pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.


(25)

76

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, diagram alir penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran yang bercirikan saintifik dengan model pembelajaran problem solving pada teori semikonduktor, akan dilakukan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung Km.11,5 No.69 Ds.Citeureup Kec.Cimahi Utara Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat. Penelitian akan dilaksanakan dengan populasi siswa kelas XI dengan peminatan Teknik Mekatronika sebagai pengguna perangkat pembelajaran kurikulum 2013.

Sasaran utama siswa kelas XI tersebut diasumsikan sebagai pengguna bahan ajar teori semikonduktor, hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa kelas XI dirasa lebih tepat untuk menilai kelayakan isi materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan dikarenakan pengalaman belajarnya yang sudah pernah menggunakan perangkat pembelajaran teori semikonduktor.

Uji produk akan divalidasi oleh tim uji ahli terdiri dari 2 orang dosen bidang studi .Uji ahli pertama merupakan dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI Bandung. Uji ahli kedua yaitu dosen Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Indramayu yang mengampu mata kuliah elektronika dasar dan teknik pengukuran. Tim uji praktisi terdiri dari 2 orang guru bidang studi yaitu guru SMK Negeri 2 Cimahi peminatan Teknik Mekatronika. Jumlah sampel uji pengguna yang masuk pada penelitian pengembangan ini sebanyak 10 siswa. Secara lebih rinci, info mengenai subyek penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.


(26)

77

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Formasi tim uji validasi produk

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

Uji Ahli 2 orang

Tenaga ahli: dosen bidang studi, ahli materi dan perangkat pembelajaran.

Kualitatif (expert judgement), kuesioner, interview, draf awal produk; kelayakan substasi, metodologi, bahasa, dan desain grafis.

Uji

Praktisi 2 orang

Tenaga praktisi: guru bidang studi, ahli materi.

Kesesuaian materi, metode, evaluasi pembelajaran sesuai kompetensi inti dan kompetensi dasar.

Uji Pengguna

10 orang

Pengguna perangkat pembelajaran teori semikonduktor.

Kesesuaian dengan kebutuhan siswa, kejelasan instruksi dan

tahapan pembelajaran,

informatif, interaktif dan

mampu membangkitkan

motivasi belajar siswa.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (research and development) yang dikemukakan oleh Sugiyono. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono 2010, hlm.407). Metode penelitian ini merujuk pada model Borg & Gall yaitu research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational product revision, operational field testing, final product revision, and dissemination and implementation, namun dengan sedikit penyesuaian yang disesuaikan dengan konteks penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk bahan ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran teori semikonduktor. Adapun ruang lingkup penelitian adalah pengembangan bahan teori semikoduktor untuk siswa SMK kelas X semester I. Berikut di bawah ini merupakan penjelasan mengenai sumber data penelitian serta


(27)

78

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Ya

rincian langkah kerja penelitian dan pengembangan bahan ajar teori semikonduktor.

1. Sumber Data

Data primer penulisan berupa silabus yang berasal dari SMK Negeri 2 Cimahi, data penilaian produk yang berasal dari tim uji ahli, tim uji praktisi dan pengguna perangkat pembelajaran. Data-data diperoleh melalui pendekatan kerja Research and Development (R&D). Media pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner, observasi, dan studi dokumentasi.

2. Diagram blok penelitian

Guna memberikan langkah-langkah kerja yang sistematis dan terarah, maka di bawah ini merupakan diagram alir yang menunjukan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh penulis.

Ya Revisi Produk

Tidak

Pembuatan Produk Revisi Desain (analisis domain : prinsip

reflektif, evaluatif, dan kritis)

Selesai Desain

layak? Validasi Desain oUji ahli oUji praktisi

Mulai

Analisis Kebutuhan

Desain Produk Studi Pendahuluan oStudi literatur oObservasi oKuisioner

oStudi dokumentasi

Uji Pengguna Terbatas

Tidak

Deskripsi Hasil Penelitiam Produk


(28)

79

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Model penelitian dan pengembangan mengadopsi model Borg & Gall. Dengan penyesuaian konteks penelitian yang dilakukan, maka dalam penelitian ini hanya dilakukan sembilan tahap saja. Adapun rincian tahapannya sebagai berikut.

TAHAP IX

Deskripsi Hasil Penelitian

Mendeskripsikan hasil pengembangan bahan ajar teori semikonduktor untuk siswa SMK kelas X semester I.

TAHAP 1 Studi Pendahuluan

Mencari sumber pustaka dan

penelitian yang relevan, menggali

potensi dan masalah dan

menganalisis kebutuhan.

TAHAP II Analisis Kebutuhan

Mengidentifikasi keadaan yang sepatutnya ada namun tidak ada serta aspek-aspek penting yang harus segera dipenuhi terkait kebutuhan responden.

TAHAP III Desain Produk

Penyusunan format, isi dan sajian yang disesuaikan analisis kebutuhan serta format ketentuan bahan ajar dari kemenidkbud.

TAHAP IV Validasi Desain Produk

Penilian desain produk oleh guru dan dosen yang ahli di bidang studi dan

perangkat pembelajaran teori

semikonduktor

TAHAP VI Pembuatan Produk

Mengimplementasikan segala bentuk

informasi serta saran yang diwujudkan

dalam bentuk bahan ajar teori

semikonduktor

TAHAP VIII Revisi Produk

Proses memperbaiki

kesalahan-kesalahan berdasarkan saran dan masukan perbaikan dari pengguna.

TAHAP V Revisi Desain Produk

Proses memperbaiki

kesalahan-kesalahan berdasarkan saran dan masukan perbaikan dari tim uji ahli dan tim uji praktisi.

TAHAP VII Uji Pengguna Terbatas

Penilaian produk oleh pengguna terkait keterbacaan pesan yang terdapat pada bahan ajar sehingga memenuhi kebutuhan pembelajaran.


(29)

80

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu a. Studi Pendahuluan

Pada tahap ini penulis melakukan pencarian data kualitatif dengan cara menyebarkan kuisioner pada beberapa guru mata pelajaran produktif di SMKN 2 Cimahi serta menggali informasi lebih lanjut dengan observasi langsung. Hal ini dilakukan untuk menemukan kondisi yang terjadi di lapangan dengan tujuan untuk menggali potensi, masalah dan kebutuhan. Melalui kegiatan studi pendahuluan ini, penulis akan mendapatkan informasi untuk siapakah produk yang akan penulis kembangkan nanti, apakah guru dan siswa tersebut sangat membutuhkan produk yang penulis hasilkan guna menunjang dan mempermudah keperluan belajar para siswa. Untuk memperoleh data potensi, masalah dan kebutuhan maka penulis melakukan penyebaran kuesioner dan observasi pada tempat yang akan diteliti. Seluruh data yang diperoleh melalui kegiatan studi pendahuluan tersebut akan dianalisis dan menjadi tolakan awal penulis dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang bercirikan kurikulum 2013. b. Analisis Kebutuhan

Pada tahap ini penulis melakukan analisis dari hasil data yang terkumpul dari studi pendahuluan. Data-data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif. Melalui kegiatan analisis deskriptif, penulis akan memperoleh informasi mengenai tujuan dan arah produk yang akan dikembangkan, kebutuhan-kebutuhan prioritas yang harus segera dipenuhi, kesiapan para guru terkait pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013, faktor-faktor penghambat pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013, kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, dan sejauh mana ketersediaan perangkat pembelajaran yang bercirikan kurikulum 2013 di SMK Negeri 2 Cimahi pada mata pelajaran teori semikonduktor khususnya. Pada tahap ini pula, penulis melakukan studi literatur untuk


(30)

81

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

mengkaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau diimplementasikan secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasan produk yang akan dikembangkan nanti. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk perangkat pembelajaran kurikulum 2013 serta metode yang cocok untuk digunakan.

Melalui kegiatan analisis kebutuhan juga akan tergambarkan suatu keadaan yang seharusnya ada namun tidak ada dan keadaan yang benar-benar terjadi di lapangan sehingga masalah yang tergali dapat dicarikan solusinya dan peneliti dapat memberikan suatu solusi yang benar-benar tepat dan dibutuhkan oleh siswa maupun guru.

c. Desain Produk Awal

Tahap selanjutnya ialah mendesain produk perangkat pembelajaran kurikulum 2013 yang berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tahap analisis kebutuhan di atas. Berdasarkan hasil analisis deskriptif tersebut, penulis membuat desain pengembangan perangkat pembelajaran dengan memperhatikan aspek kebutuhan, kemudahan dalam menggunakan, subjek pengguna, kelayakan isi materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan yang disesuaikan dengan kebutuhan guna menjawab analisis potensi, masalah dan kebutuhan yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya.

Perancangan produk perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan nanti, tentunya disesuaikan dengan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang termuat pada silabus pembelajaran kurikulum 2013. Setelah tahap desain produk dirasa sudah memenuhi aspek-aspek di atas, maka penulis menyusun draft perangkat pembelajaran untuk dilakukan uji validasi produk oleh tim ahli, tim praktisi, dan para pengguna.


(31)

82

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tahap validasi desain merupakan kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk yang dikembangkan sesuai dengan aspek-aspek yang telah dibicarakan di atas serta menjawab semua kebutuhan yang diperlukan sebagai solusi dalam memecahkan masalah pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013. Validasi desain produk akan dilakukan dengan cara memvalidasi produk tersebut kepada beberapa tenaga ahli dan tenaga praktisi yang kompeten di bidangnya terkait dengan produk perangkat pembelajaran yang di kembangkan. Pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan wawancara dan pengisian kuisioner yang berisikan daftar checklist kelayakan, saran dan masukan kualitatif sebagai saran perbaikan dalam melakukan revisi produk yang sedang dikembangkan. Validasi dilakukan oleh tim uji ahli dan uji praktisi sehingga masukan mengenai kekurangan pada buku selanjutnya dapat diperbaiki.

e. Revisi Desain Produk

Tahap revisi desain produk merupakan tahapan perbaikan terkait kelayakan produk yang dikembangkan berdasarkan data dan saran perbaikan yang diusulkan oleh tim ahli dan tim praktisi. Langkah perbaikan terus dilaksanakan untuk tiap-tiap komponen yang memerlukan perbaikan berdasarkan masukan uji ahli dan uji praktisi sampai didapat suatu keadaan yang tidak memerlukan lagi untuk dilakukan revisi. Pada tahap revisi ini akan menggunakan analisis reflektif terhadap data-data yang diperoleh dari tahap validasi desain produk di atas.

f. Uji Pengguna Terbatas

Tahap uji pengguna terbatas merupakan tahapan yang dilakukan setelah desain produk selesai melalui proses revisi. Uji pengguna terbatas terdiri beberapa pengguna perangkat pembelajaran yang akan menilai apakah produk yang dikembangkan oleh penulis sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan membantu mereka dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan


(32)

83

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kuisioner check list yang dilengkapi dengan saran atau masukan guna perbaikan pengembangan produk.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini dikembangkan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kelayakan terhadap produk perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan. Adapun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Kuisioner

Salah satu instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuisioner check list yang dilengkapi dengan saran atau masukan guna perbaikan pengembangan produk. Kuisioner yang diperuntukan untuk uji ahli dan uji praktisi dikembangkan sesuai dengan pedoman penulisan buku pelajaran teks untuk siswa yang dikeluarkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Kuisioner tersebut akan mencakup aspek kelayakan isi materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan. Khusus untuk kuisioner yang diperuntukan untuk uji pengguna, dikembangkan dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami namun tetap memperhatikan keempat aspek yang sesuai dengan pedoman penulisan buku pelajaran teks untuk siswa yang dikeluarkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Tabel 3.2 kisi-kisi kuesioner studi pendahuluan

Aspek yang diamati Indikator Jumlah

Butir

Pembelajaran saintifik

Pelatihan model pembelajaran saintifik dan pendekatan saintifik yang diterapkan di kelas

2 Ketersediaan SAP Ketersediaan SAP mata pelajaran 1


(33)

84

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Ketersediaan sarana dan

prasarana

Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung penerapan kurikulum 2013

1

Ketersediaan buku kurikulum 2013

Ketersediaan buku kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik di sekolah

1

Evaluasi portofolio

Penerapan evaluasi portofolio di

kelas 1

Rubik penilaian kinerja mandiri

Penerapan rubik penilaian kinerja

siswa secara mandiri di kelas 1 Bahan ajar

Bahan ajar yang digunakan dan apakah dibuat oleh pribadi atau kemendikbud

1

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuisioner uji ahli dan uji praktisi Aspek

Indikator Jumlah

Butir Komponen Sub Komponen

Kelayakan Isi

Kesesuaian Uraian materi dengan KI dan KD

Kelengkapan materi, keluasan materi, dan kedalaman materi. 3

Keakuratan Materi

Keakuratan konsep dan definisi, Keakuratan latihan dan kasus, keakuratan bagan, gambar dan ilustrasi, serta Keakuratan terha- dap karakter siswa.

4

Kemuktahiran Materi

Kesesuaian materi dengan perkembangan di bidang teori semikonduktor, materi informatif, unsur (gambar, bagan, ilustrasi) aktual, sumber (gambar, bagan, ilustrasi) dicantumkan, mengguna kan contoh dan kasus di Indonesia, serta kemuktahiran pustaka.

6

Mendorong Keingintahuan

Isi materi mendorong rasa ingin tahu dan memotivasi peserta didik untuk belajar.

2 Norma Subtansi

Materi

Kesesuaian materi dengan nilai

moralitas dan sosial. 1

Memuat Langkah-Langkah Saintifik

Memuat aktivitas mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.


(34)

85

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Memuat

langkah-langkah Problem Solving

Memuat langkah-langkah

pembelajaran : orientasi siswa kepada masalah, mengorganisas- kan siswa, membimbing penyelidi kan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

5

Kelayakan Penyajian

Teknik Penyajian Konsistensi sistematika penyajian dalam bab dan keruntutan materi. 2 Pendukung

Penyajian

Terdapat pembangkit motivasi belajar dan pengantar pada awal buku/bab.

2 Penyajian

Pembelajaran

Keterlibatan peserta didik.

1 Koherensi dan

Keruntutan Alur Pikir

Ketertautan antar bab/subbab, dan

keutuhan makna dalam

bab/subbab.

2

Kelayakan Bahasa

Komunikatif Keterbacaan pesan dan ketepatan

struktur kalimat. 2

Tata Bahasa, Ejaan, Istilah

Ketepatan tata bahasa, ejaan, dan

kebakuan istilah. 3

Kelayakan Kegrafikan

Ukuran Buku

Kesesuian ukuran buku dengan standar ISO dan kesesuian ukuran dengan isi materi.

2

Desain Sampul Buku

Tata letak sampul, warna, ilustrasi proposional dan mencerminkan isi buku.

5

Kelayakan kegrafikan

Penggunaan Huruf

Jenis huruf mudah dibaca, seder- hana dan ukuran huruf proporsio- nal.

3

Tata Letak Isi Buku Tata letak, bentuk, warna, dan ukuran tata letak proposional. 7 Tabel 3.4 Kisi-kisi kuisioner uji pengguna

Aspek

Indikator Jumlah

Butir Komponen Sub Komponen

Kelayakan Isi

Materi Sesuai Kebu- tuhan Pembelajaran Teori

Semikonduktor

Materi lengkap, isi materi men- dukung, dan pejabaran materi

secara mendetail dan rinci. 3 Keakuratan materi Konsep, contoh soal dan latihan


(35)

86

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

lesaikan pekerjaan teori semikonduktor di kehidupan sehari-hari, kata pembuka materi bermotivasi dan membimbing untuk giat belajar.

Pembaharuan Materi

Materi sesuai dengan perkemba- ngan bidang teori semikonduk- tor , materi yang disajikan menambah pengetahuan baru terkait bidang teori semikonduk tor

2

Mendorong Keingintahuan

Materi yang disajikan memotiva si siswa sehingga bersemangat mencari informasi lebih lanjut dan belajar lebih giat.

2

Langkah-Langkah Aktivitas

Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran mengacu kepada aktivitas dengan pendeka tan saintifik, penugasan yang di berikan jelas, penyampaian mate ri dengan mencari sendiri mem- buat lebih tertantang untuk bela- jar, langkah-langkah penyele- saian masalah dibuat secara kolaboratif.

4

Kelayakan Penyajian

Teknik Penyajian

Sistematika penyajian terdiri da- ri unsur pendahuluan, isi, penu- tup, dan materi yang disajikan dimulai dari yang mudah hingga materi yang lebih sukar.

2

Pendukung Penyajian

Awal bab terdapat narasi motiva si, info-info terbaru sehingga membuat ketertarikan membaca.

2

Penyajian Pembelajaran

Penyajian pembelajaran melibat- kan anda (bersifat interaktif dan partisipatif melalui proses diskusi)

1

Kelayakan Bahasa

Komunikatif

Pesan dan informasi yang disam- paikan mudah dipahami, dan tidak berulang serta konsisten.

2

Tata Bahasa, Ejaan, Istilah

Bahasa yang digunakan sopan, baku, enak didengar, ejaan kali- mat dan istilah mudah diserap.

3 Kelayakan

Kegrafikan Ukuran Buku

Kesesuian ukuran buku dengan


(36)

87

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 2. Observasi

Observasi dipergunakan untuk memperoleh data-data tentang pengembangan perangkat pembelajaran yang bercirikan kurikulum 2013. Melalui teknik observasi penulis terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data dengan mengamati langsung sejauh mana ketersediaan dan pengembangan perangkat pembelajaran di SMK Negeri 2 Cimahi. Proses observasi ini dilakukan dimulai dari tahapan studi pendahuluan hingga tahapan penarikan kesimpulan dan saran terkait pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013. Adapun format kisi-kisi observasi sebagai berikut:

Tabel 3.5 kisi-kisi observasi

Aspek yang diamati Indikator

Pembelajaran saintifik

Pelatihan model pembelajaran saintifik dan pendekatan saintifik yang diterapkan di kelas

Ketersediaan SAP Ketersediaan SAP mata pelajaran Ketersediaan sarana dan prasarana

Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung penerapan kurikulum 2013 Ketersediaan buku kurikulum 2013

Ketersediaan buku kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik di sekolah

Evaluasi portofolio Penerapan evaluasi portofolio di kelas

Rubik penilaian kinerja mandiri Penerapan rubik penilaian kinerja Desain Sampul Buku

Tata letak sampul, warna, ilus- trasi proposional dan mencermin kan isi buku.

5

Penggunaan Huruf Jenis dan ukuran huruf sederha-

na serta proposional. 3

Kelayakan

kegrafikan Tata Letak Isi Buku

Tata letak, bentuk, warna, dan ukuran tata letak proposional, dan penempatan judul, sub judul, ilustrasi, dan keterangan tidak mengganggu pandangan.


(37)

88

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

siswa secara mandiri di kelas Bahan ajar

Bahan ajar yang digunakan dan apakah dibuat oleh pribadi atau kemendikbud

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan disesuaikan dengan jenis instrumen yang dikumpulkan. Analisis data ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis reflektif dalam menelaah hasil kuisioner studi pendahuluan dan kuisioner validasi produk.

Data yang diperoleh melalui kuisioner dengan analisis deskriptif akan diuraikan secara naratif, sedangkan data yang diperoleh melalui kuisioner dengan analisis reflektif akan diolah dengan menggunakan teknik deskriptif presentase sehingga dapat disimpulkan secara kuantitatif. Jenis data yang diperoleh dari hasil uji kelayakan (validasi) oleh pakar dan uji coba terbatas oleh siswa ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif berupa komentar dan saran yang ada pada lembar kuisioner uji coba. Sedangkan data kuantitatif berupa angka-angka yaitu 4, 3, 2, dan 1 berdasarkan skala Likert yang kemudian dirata-rata dan dipresentasekan.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil penilaian kelayakan adalah dengan teknik analisis deskriptif. Adapun teknik deskriptif presentase yang akan digunakan, dapat dituliskan sebagai berikut:

Persentase = Σ (jawaban x bobot tiap pilihan)

n x bobot tertinggi x 100 %

Keterangan :

∑ : Jumlah

n : Jumlah seluruh item kuisioner

Jenjang kualifikasi kriteria kelayakan untuk menyimpulkan hasil validasi adalah sebagai berikut:


(38)

89

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Presentase Ketercapaian

(%)

Kualifikasi Keterangan

75<PK≤100 Sangat Layak Tidak perlu direvisi

50<PK≤75 Layak Tidak perlu direvisi

25<PK≤50 Kurang Layak Direvisi

0≤PK≤25 Tidak Layak Direvisi


(39)

145

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Penelitian pengembangan ini merupakan penelitian perangkat pembelajaran teori semikonduktor untuk peserta didik di SMK peminatan Teknik Mekatronika yang bercirikan pembelajaran problem solving dengan memuat langkah-langkah saintifik ke dalam proses pembelajarannya. Hasil produk pengembangan ini berupa bahan ajar yang dilengkapi dengan silabus dan RPP guna memudahkan guru dan peserta didik dalam mengaplikasikan kegiatan pembelajaran di kelas.

Proses pengembangan produk diawali dengan tahap studi pendahuluan, dilanjutkan dengan analisis kebutuhan, mendesain produk, uji validasi desain produk, uji pengguna produk, dan revisi desain produk.

Berdasarkan hasil uji kelayakan dengan melibatkan uji ahli, uji praktisi dan uji pengguna didapat hasil bahwa bahan ajar teori semikonduktor yang telah dikembangkan termasuk dalam kategori sangat layak karena telah memenuhi aspek-aspek seperti kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa dan kelayakan kegrafikan yang telah ditentukan oleh kemendikbud.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan simpulan dan pembahasan yang telah dideskripsikan, maka akan diajukan beberapa saran, sebagai berikut:

1. Penelitian pengembangan bahan ajar ini hanya diterapkan untuk mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik, sehingga generalisasinya terbatas pada mata pelajaran tersebut. Oleh karena itu perlu ada penelitian lanjut untuk melihat konsistensi temuan penelitian pada mata pelajaran yang lain. 2. Produk yang dihasilkan penelitian ini berupa bahan ajar cetak, sehingga untuk membantu peserta didik memahami konsep teori di setiap modul,


(40)

146

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

perlu dibuatkan multimedia interaktif untuk membantu mengilustrasikan teori.

3. Mengingat penelitian ini hanya dilakukan uji pengguna, maka disarankan pada tahun selanjutnya perlu dilakukan uji lapangan, guna mengetahui validitas empirik dari bahan ajar tersebut.

4. Bagi para pemerhati pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan hendaknya dapat bersinergi untuk mengadakan pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 untuk meningkatkan keterampilan peserta didik SMK.


(41)

147

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard I. (2008) . Learning to Teach Belajar untuk Mengajar (Edisi Ketujuh/ Buku Dua) Terjemahan Helly Pajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cankoy ,O. & Darbas,S. (2010). Effect of Problem Solving Instruction on Understanding Problem. Journal of education 38(1). 11-24.

Chodijah,S.,Fauzi, A., &Wulan, R. (2012). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Guided Inquiry yang dilengkapi Penilaian Portofolio pada Materi Gerak Melingkar. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika.1 (1), hlm.1-19.

Daryanto.,&Dwicahyono, A. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB Bahan Ajar). Yogyakarta: Gava Media.

Departemen Pendidikan Nasional (2006). Kurikulum Standar Isi 2006. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Dhajiri, Ahmad Kosasih. (1983). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral-VCT dan Games dalam VTC. Bandung : IKIP.

Dominika, M. (2009). Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.

Fadlillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs,& SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Fauziah, Resti. dkk. (2013). Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis masalah. Bandung: FPTK UPI. Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo.

Hosnan, M. (2014).Pendekatan Saintifik dan Konstektual dalam Pembelajaran Abad 21.Bogor: Ghalia Indonesia.


(42)

148

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Kemendikbud. (2013). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemdikbud. (2014). Permendikbud No. 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemdikbud. Majid, Abdul. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Interes Media. Malik, M. A &I qbal,M.Z. (2011). Effect of problem solving and reasoning ability

of 8th graders. International Journal of academic research. 3(5). 80-84 Martin, David Jerner. (2006). Elementary Science Methods: A Constructivist Approach, Fourth Edition. USA: Thomson Wadsworth.

Muslich, M. (2010).Text Book Writing. Yogyakarta: Ar-ruz Media.

Pannen, Paulina dan Purwanto. (2001). Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat Antar.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Pasal 4 ayat 1.

Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Pusat Kurikulum dan Perbukuan.(2014). Instrumen Penilaian Buku Teks. Jakarta: Puskurbuk.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Muda. Bandung : Alfabeta.


(43)

149

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sriwijayanti. (2012). Model Penyusunan Bahan Ajar Membaca Berbasis Pendidikan Multikultural dan E-Learning. (Skripsi). Program Sarjana Pendidikan, Universitas Negeri Malang.

Sudirman,dkk. (1987). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja Karya.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syaiful Bahri Djamara dan Drs Aswan Zain . (2006) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta.

Syamsi, K., Sari, ES.,&Pujiono. (2013). Pengembangan Model Buku Ajar Membaca Berdasarkan Pendekatan Proses Bagi Siswa SMP. Jurnal Cakrawala Pendidikan.32 (1).

Tri-Priyatna, E., & Susili-Wahono, A. (2012). Model Penyusunan Bahan Ajar Membaca Berbasis Pendidikan Multikultural dan E-Learning, Jurnal LITERA, Vol. 11, No.1, April.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Fokus Media

Usman, H., & Eko-Raharjo, N. (2013). Strategi Kepemimpinan Pembelajaran Menyongsong Implementasi Kurikulum 2013, Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XXXII, No.1, Februari.

Yaumi, M. (2013).Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana. .


(1)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Presentase Ketercapaian

(%)

Kualifikasi Keterangan

75<PK≤100 Sangat Layak Tidak perlu direvisi 50<PK≤75 Layak Tidak perlu direvisi 25<PK≤50 Kurang Layak Direvisi

0≤PK≤25 Tidak Layak Direvisi


(2)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Penelitian pengembangan ini merupakan penelitian perangkat pembelajaran teori semikonduktor untuk peserta didik di SMK peminatan Teknik Mekatronika yang bercirikan pembelajaran problem solving dengan memuat langkah-langkah saintifik ke dalam proses pembelajarannya. Hasil produk pengembangan ini berupa bahan ajar yang dilengkapi dengan silabus dan RPP guna memudahkan guru dan peserta didik dalam mengaplikasikan kegiatan pembelajaran di kelas.

Proses pengembangan produk diawali dengan tahap studi pendahuluan, dilanjutkan dengan analisis kebutuhan, mendesain produk, uji validasi desain produk, uji pengguna produk, dan revisi desain produk.

Berdasarkan hasil uji kelayakan dengan melibatkan uji ahli, uji praktisi dan uji pengguna didapat hasil bahwa bahan ajar teori semikonduktor yang telah dikembangkan termasuk dalam kategori sangat layak karena telah memenuhi aspek-aspek seperti kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa dan kelayakan kegrafikan yang telah ditentukan oleh kemendikbud.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan simpulan dan pembahasan yang telah dideskripsikan, maka akan diajukan beberapa saran, sebagai berikut:

1. Penelitian pengembangan bahan ajar ini hanya diterapkan untuk mata

pelajaran dasar dan pengukuran listrik, sehingga generalisasinya terbatas pada mata pelajaran tersebut. Oleh karena itu perlu ada penelitian lanjut untuk melihat konsistensi temuan penelitian pada mata pelajaran yang lain.

2. Produk yang dihasilkan penelitian ini berupa bahan ajar cetak, sehingga


(3)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

perlu dibuatkan multimedia interaktif untuk membantu mengilustrasikan teori.

3. Mengingat penelitian ini hanya dilakukan uji pengguna, maka disarankan

pada tahun selanjutnya perlu dilakukan uji lapangan, guna mengetahui validitas empirik dari bahan ajar tersebut.

4. Bagi para pemerhati pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan

hendaknya dapat bersinergi untuk mengadakan pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 untuk meningkatkan keterampilan peserta didik SMK.


(4)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard I. (2008) . Learning to Teach Belajar untuk Mengajar (Edisi Ketujuh/ Buku Dua) Terjemahan Helly Pajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cankoy ,O. & Darbas,S. (2010). Effect of Problem Solving Instruction on Understanding Problem. Journal of education 38(1). 11-24.

Chodijah,S.,Fauzi, A., &Wulan, R. (2012). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Guided Inquiry yang dilengkapi Penilaian Portofolio pada Materi Gerak Melingkar. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika.1 (1), hlm.1-19.

Daryanto.,&Dwicahyono, A. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB Bahan Ajar). Yogyakarta: Gava Media.

Departemen Pendidikan Nasional (2006). Kurikulum Standar Isi 2006. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Dhajiri, Ahmad Kosasih. (1983). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral-VCT dan Games dalam VTC. Bandung : IKIP.

Dominika, M. (2009). Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.

Fadlillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTs,& SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Fauziah, Resti. dkk. (2013). Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis masalah. Bandung: FPTK UPI. Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo.

Hosnan, M. (2014).Pendekatan Saintifik dan Konstektual dalam Pembelajaran Abad 21.Bogor: Ghalia Indonesia.


(5)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Kemendikbud. (2013). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemdikbud. (2014). Permendikbud No. 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemdikbud. Majid, Abdul. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Interes Media. Malik, M. A &I qbal,M.Z. (2011). Effect of problem solving and reasoning ability

of 8th graders. International Journal of academic research. 3(5). 80-84 Martin, David Jerner. (2006). Elementary Science Methods: A Constructivist

Approach, Fourth Edition. USA: Thomson Wadsworth.

Muslich, M. (2010).Text Book Writing. Yogyakarta: Ar-ruz Media.

Pannen, Paulina dan Purwanto. (2001). Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat Antar.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Pasal 4 ayat 1.

Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Pusat Kurikulum dan Perbukuan.(2014). Instrumen Penilaian Buku Teks. Jakarta: Puskurbuk.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Muda. Bandung : Alfabeta.


(6)

Lindawani Siregar, 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sriwijayanti. (2012). Model Penyusunan Bahan Ajar Membaca Berbasis Pendidikan Multikultural dan E-Learning. (Skripsi). Program Sarjana Pendidikan, Universitas Negeri Malang.

Sudirman,dkk. (1987). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja Karya.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syaiful Bahri Djamara dan Drs Aswan Zain . (2006) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta.

Syamsi, K., Sari, ES.,&Pujiono. (2013). Pengembangan Model Buku Ajar Membaca Berdasarkan Pendekatan Proses Bagi Siswa SMP. Jurnal Cakrawala Pendidikan.32 (1).

Tri-Priyatna, E., & Susili-Wahono, A. (2012). Model Penyusunan Bahan Ajar Membaca Berbasis Pendidikan Multikultural dan E-Learning, Jurnal LITERA, Vol. 11, No.1, April.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Fokus Media

Usman, H., & Eko-Raharjo, N. (2013). Strategi Kepemimpinan Pembelajaran Menyongsong Implementasi Kurikulum 2013, Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XXXII, No.1, Februari.

Yaumi, M. (2013).Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana. .