Peranan Perhitungan Harga Pokok Produk Terhadap Penetapan Harga Jual Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Pembuatan dan Instalasi Ducting, di Bandung).

(1)

Abstrak

ABSTRAK

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana peranan dari penetapan harga pokok produk terhadap penetapan harga jual perusahaan. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka penulis melakukan penelitian pada sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan dan instalasi di kota Bandung. Penelitian yang penulis lakukan menggunakan metode deskriptif analitis yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan objek penelitian yang sebenarnya dengan cara mengumpulkan data primer dan sekunder.

Hasil penelitian menggambarkan bahwa PT “X” telah menetapkan harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Hanya saja walaupun pos-pos biaya yang dikeluarkan telah dicatat dengan cukup baik, PT “X” belum melakukan alokasi secara detail untuk biaya overheadnya. Biaya overhead cenderung disatukan dalam satu pos biaya. Maka penulis mencoba melakukan perbaikan terhadap perhitungan harga pokok produksi PT “X” tersebut dengan mencoba melakukan pemisahan alokasi biaya overhead. Hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan perhitungan harga pokok produksi dalam menentukan harga jual produk, menyimpulkan bahwa perhitungan harga pokok produksi pada PT “X” sudah cukup berperan dalam menentukan harga jual produk. Penulis menyarankan sebaiknya PT ‘X’ meninjau kembali perhitungan harga pokok produksi yang telah ditetapkan.


(2)

Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dan sukacita penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, dan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peranan Perhitungan Harga Pokok Produk Terhadap Penetapan Harga Jual Perusahaan.”

Dalam masa penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memberikan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki adalah terbatas. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati.

Penulis pun merasa penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan, bimbingan, dukungan dari berbagai pihak. Karena itu perkenankanlah penulis untuk mengucapkan banyak rasa terima kasih kepada yang terhormat:

My beloved Jesus Christ

Papa dan mama tercinta, atas seluruh perhatian dan kasih sayang, kerja keras serta dukungan, dan doa yang tidak pernah henti-hentinya hingga saat ini. Ibu Lauw Tjun Tjun, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing dan sebagai dosen wali yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan pengarahan yang sangat berharga sejak awal hingga diselesaikannya penulisan skripsi ini.


(3)

Kata Pengantar

Ibu Tatik Budiningsih, Dra., M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Bapak Tedy Wahyusaputra, S.E., M.M., selaku Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Ibu Se Tin, S.E., M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maranatha.

Segenap staf pengajar dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis selama kuliah.

Staf pengurus perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha yang telah memperkenankan penulis menggunakan fasilitas dan meminjamkan buku-buku yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

Bapak Soesanto, selaku manajer produksi PT “X” dan seluruh staf karyawan PT “X”, atas bantuannya dalam memberikan data yang dibutuhkan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini.

My beloved brother: Boby dan Chrisman terima kasih atas perhatian dan dukungan kalian selama ini.

Teman-teman dekatku: Mersi “my kind and most beautiful best friend”, Christine “X-Tine” (temanku yang bawel en cerewet☺ - lulus juga euy akhirnya hehehe…), Sutanto “Sapi” (kita wisuda bareng ya hehehe...), Erich “Peurih” (kapan neh maen lagi...), Aldrianto “Ableh”, Chrismawan “Pooh”, Diaz “Zastro Wardoyo”, Ivanovik ‘Nopik” (cepet lulus oce), kalian semua


(4)

Kata Pengantar

Maya “Roro” terima kasih atas dorongannya selama ini, semoga sukses selalu. Silvy “Bule gagal” terima kasih “ “ atas kejailan kalian selama ini. Seluruh teman-teman seperjuangan yang telah lulus: Eggy “Panda”, Citra “The Halim”, Alexander “Belek” (jangan pelupa terus oce ), Lilian “Ulil” (sukses ya ☺, Kwartet Luciana “N’dutz”, Dewi, Sisca,en Andriani “Mamih” terima kasih atas dorongan dan semangatnya selama ini, God Bless U, All !! Teman – teman di perpus GKI Bonti: Dewi “Encim” (yang cerewetnya minta ampun), Christopher “N’Bus”, Samuel “Sammy”, Willy, Ko Michel (thx untuk dukungan doanya), Ferry (nanti kita lari pagi lagi), Vero, Alin en Olin Seluruh teman-teman yang telah turut membantu dan mendukung penulis baik dalam doa, bantuan, persahabatan, dan perhatiannya selama ini. Baik selama masa kuliah maupun hingga diselesaikannya penyusunan skripsi ini.

Akhir kata, penulis memohon maaf bila terdapat hal-hal yang kurang sempurna, meskipun penyusunan skrpsi ini telah diusahakan semaksimal mungkin. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca terutama mahasiswa-mahasiswi jurusan Akuntansi pada khususnya dan para pembaca lain pada umumnya.

Bandung, Januari 2007

Penulis


(5)

(6)

Daftar Isi

DAFTAR ISI

JUDUL…………. ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

ABSTRAK…….. ... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI… ... ix

DAFTAR TABEL.... ... xii

DAFTAR LAMPIRAN.... ... 155

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

1.5 Rerangka Pemikiran... 6

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1 Akuntansi Biaya... 9

2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya... 9

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya... 12

2.2 Konsep Biaya ... 16

2.2.1 Pengertian Biaya ... 16

2.2.2 Perbedaan Antara Beban dan Biaya... 17

2.2.3 Klasifikasi Biaya ... 21

2.3 Biaya Produksi ... 29

2.3.1 Pengertian Biaya Produksi ... 29

2.3.2 Unsur – unsur Biaya Produksi ... 30

2.3.2.1 Biaya Bahan Baku... 30

2.3.2.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung... 37

2.3.2.3 Biaya Overhead Pabrik ... 39

2.4 Harga Pokok Produksi ... 44

2.4.1 Pengertian Harga Pokok Produksi ... 44

2.4.2 Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi ... 45

2.4.2.1 Metode Harga Pokok Proses ... 46

2.4.2.2 Metode Harga Pokok Pesanan ... 48

2.5 Penentuan HPP dalam Penetapan Harga Jual Produk... 59

2.5.1 Faktor yang Mempengaruhi Penentuan Harga Jual ... 60

2.5.2 Manfaat Keputusan Penentuan Harga Jual ... 60

2.5.3 Metode Penentuan Harga Jual ... 62


(7)

DaftarIsi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 67

3.1 Objek Penelitian... 67

3.1.1 Kegiatan Usaha ... 68

3.1.2 Struktur Organisasi ... 69

3.2 Metode Penelitian ... 70

3.2.1 Jenis Data ... 70

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data... 71

3.2.3 Teknik Pengolahan Data ... 72

3.2.4 Operasionalisasi Variabel ... 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 74

4.1 Hasil Penelitian ... 74

4.1.1 Latar Belakang Produksi... 74

4.1.2 Proses Produksi ... 78

4.1.3 Penetapan Biaya Produksi... 81

4.1.3.1 Penetapan Biaya Bahan Baku ... 84

4.1.3.2 Penetapan Upah ... 89

4.1.3.3 Penetapan Biaya Overhead Pabrik... 90

4.2 Pembahasan... 90

4.2.1 Metode Penentuan Harga Pokok... 90

4.2.2 Estimasi Harga Pokok Produksi Beberapa Project PT “X” ... 94

4.2.3 Pembebanan Biaya Produksi Project PT "X" ... 105

4.2.3.1 Pembebanan Biaya Tenaga Kerja Langsung ... 106

4.2.3.2 Pembebanan BOP selain BTKL... 106

4.2.4 Biaya Aktual untuk Project PT "X"... 109

4.2.4.1 Biaya Aktual untuk Project #001 ... 112

4.2.4.2 Biaya Aktual untuk Project #002 ... 117

4.2.4.3 Biaya Aktual untuk Project #003 ... 122

4.2.4.4 Biaya Aktual untuk Project #004 ... 127

4.2.5 Penetapan Harga Jual Perusahaan... 132

4.2.5.1 Laporan Laba Rugi Estimasi Metode Full Costing . 140 4.2.5.2 Laporan Laba Rugi Aktual Metode Full Costing .... 142

4.2.5.3 Perbandingan Laba Rugi Estimasi dengan Aktual... 145

4.2.6 Evaluasi Perhitungan HPP dengan Penentuan Harga Jual . 147 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 148

5.1 Kesimpulan ... 148

5.2 Saran ... 151

DAFTAR PUSTAKA... 153


(8)

Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

No.Tabel Keterangan Tabel Halaman

2.1 Perhitungan Harga Jual dengan Cost Plus Pricing Berdasarkan

Full Costing ... ...63

2.2 Perhitungan Harga Jual dengan Cost Plus Pricing Berdasarkan Variable Costing... ...64

4.1 Penggunaan GI Sheet ... ...84

4.2 Penggunaan Joint Ducting ... ...85

4.3 Harga Satuan Biaya Bahan Baku ... ...86

4.4 Total Estimasi Harga Pokok Produksi Untuk Project #001... 96

4.5 Total Estimasi Harga Pokok Produksi Untuk Project #002... 99

4.6 Total Estimasi Harga Pokok Produksi Untuk Project #003... 102

4.7 Total Estimasi Harga Pokok Produksi Untuk Project #004... 105

4.8 Biaya Tenaga Kerja Langsung Aktual ... 110

4.9 Biaya Overhead Bahan Baku Tidak Langsung ... 110

4.10 Total Biaya Overhead Diluar Bahan Baku Tidak Langsung ... 111


(9)

DaftarTabel

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

No.Tabel Keterangan Tabel Halaman

4.11 Biaya Overhead Bahan Baku Tidak Langsung untuk Project #001 ... 114

4.12 Biaya Overhead Diluar Bahan Baku Tidak Langsung untuk Project #001 ... 115

4.13 Total Biaya Produksi Aktual Project #001 ... 116

4.14 Biaya Overhead Bahan Baku Tidak Langsung untuk Project #002 ... 119

4.15 Biaya Overhead Diluar Bahan Baku Tidak Langsung untuk Project #002 ... 120

4.16 Total Biaya Produksi Aktual Project #002 ... 121

4.17 Biaya Overhead Bahan Baku Tidak Langsung untuk Project #003 ... 124

4.18 Biaya Overhead Diluar Bahan Baku Tidak Langsung untuk Project #003 ... 125

4.19 Total Biaya Produksi Aktual Project #004 ... 126

4.20 Biaya Overhead Bahan Baku Tidak Langsung untuk


(10)

DaftarTabel

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

No.Tabel Keterangan Tabel Halaman

4.21 Biaya Overhead Diluar Bahan Baku Tidak Langsung untuk ... Project #004 ... 131

4.22 Total Biaya Produksi Aktual Project #004 ... 132

4.23 Total Biaya Administrasi Umum dan Pemasaran ... 134

4.24 Total Biaya Administrasi Umum dan Pemasaran untuk Project #001 ... 135

4.25 Total Biaya Administrasi Umum dan Pemasaran untuk Project #002 ... 135

4.26 Total Biaya Administrasi Umum dan Pemasaran untuk Project #003 ... 136

4.27 Total Biaya Administrasi Umum dan Pemasaran untuk Project #004 ... 137

4.28 Laporan Laba Rugi dengan Metode Full Costing Estimasi untuk Project #001 ... 140

4.29 Laporan Laba Rugi dengan Metode Full Costing Estimasi untuk Project #002 ... 141

4.30 Laporan Laba Rugi dengan Metode Full Costing Estimasi untuk Project #003 ... 141


(11)

DaftarTabel

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

No.Tabel Keterangan Tabel Halaman

4.31 Laporan Laba Rugi dengan Metode Full Costing Estimasi untuk Project #004 ... 142

4.32 Laporan Laba Rugi dengan Metode Full Costing Aktual untuk Project #001 ... 143

4.33 Laporan Laba Rugi dengan Metode Full Costing Aktual untuk Project #002 ... 143

4.34 Laporan Laba Rugi dengan Metode Full Costing Aktual untuk Project #003 ... 144

4.35 Laporan Laba Rugi dengan Metode Full Costing Aktual untuk Project #004 ... 144


(12)

BOARD OF DIRECTOR

GENERAL MANAGER

Production Marketing Quality Control Logistik Research &

Development Purchasing Financial Accounting Tax

Human Resources / General Affair Project (as attached) Manufakturing Process Enginering Sales Production Planing Administration Estimasi Administration Enginering Inventory Control Despatch Warehouse Financial & Accounting Field Marketing Field Production Field Account Payable Account Receivable Administration Cost Accounting Management Accounting Financial Accounting Internal Audit Quality Assurance

Struktur Organisasi Perusahaan


(13)

Daftar Riwayat Hidup

RIWAYAT HIDUP

Nama : Albert Kristanto

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 10 Maret 1984 Jenis Kelamin : Pria

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Cibadak No. 268

Bandung 40241

Telepon : (022) 6076928

Pendidikan :

2002 – 2007 : S-I Fakultas Ekonomi - Akuntansi Universitas Kristen Maranatha 1999 – 2002 : SMU Kristen 1 BPK Penabur Bandung

1996 – 1999 : SMP Kristen 5 BPK Penabur Bandung 1990 – 1996 : SD Kristen 2 BPK Penabur Bandung


(14)

Bab I, Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tahun 1998 dapat dikatakan merupakan awal dari keterpurukan bangsa Indonesia khususnya di bidang ekonomi, karena pada tahun inilah terjadi krisis moneter yang akhirnya membawa dampak yang sangat besar terhadap berbagai sendi kehidupan bangsa, seperti menurunnya tingkat keamanan, suhu politik yang selalu memanas, tidak terjaminnya kesejahteraan masyarakat, berkurangnya kredibilitas pemerintah Indonesia di mata dunia, dan masih banyak yang lainnya. Pada tahun itu juga, banyak perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil yang tidak mampu bertahan menghadapi gempuran krisis yang ada, sehingga akhirnya diperhadapkan pada kebangkrutan.

Imbas dari krisis moneter yang dirasakan oleh berbagai perusahaan di Indonesia ternyata tidaklah hilang dalam satu atau dua tahun, tetapi masih terus berlanjut hingga saat ini. Sungguh ironis, di tengah era globalisasi yang banyak dibicarakan dibanyak tempat, masih banyak perusahaan di Indonesia ini yang harus terus berjuang untuk bertahan hidup. Hal ini disebabkan oleh masih banyaknya kebijakan pemerintah yang dirasakan memberatkan perusahaan, seperti kebijakan pemerintah pada penghujung tahun 2005 kemarin dengan menaikkan tarif BBM yang menyebabkan perusahaan menanggung beban yang makin berat dalam menjalankan usahanya.


(15)

Bab I, Pendahuluan 2

Ditengah masa yang sulit tersebut, dimana banyak perusahaan diperhadapkan pada kebangkrutan, tidak sedikit pula yang berhasil bertahan hidup. Perusahaan yang mampu bertahan hidup ini, kebanyakan merupakan perusahaan yang telah mapan, baik dari segi finansial maupun non-finansial. Tetapi, perusahaan tidak boleh hanya berpuas diri dengan dapat bertahan hidup saja. Karena, tanpa inovasi yang terus dilakukan dan kemampuan bersaing yang cukup, bukan tidak mungkin perusahaan yang pada mulanya mampu untuk bertahan hidup itu pun akan diperhadapkan pada kebangkrutan.

Salah satu cara yang dapat ditempuh perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya adalah dalam hal perhitungan biaya dan penentuan harga pokok produknya. Dengan melakukan penentuan harga pokok produk yang tepat dan cermat, perusahaan dapat merancang secara tepat kebijakan apa saja yang harus ditempuhnya. Kesalahan dalam perhitungan harga pokok produksi, dapat menyebabkan perusahaan menanggung kerugian yang seharusnya dapat dihindarinya.

Harga pokok produksi memiliki peranan yang sangat penting karena di antara bayak faktor yang menyebabkan ketidakpastian dunia usaha, faktor perhitungan biaya harga pokok produksi memiliki tingkat kepastian yang relatif tinggi yang berpengaruh terhadap penentuan harga jual dan laba perusahaan.

Dalam melakukan penentuan harga pokok produksi, perusahaan dapat menghitung melalui dua macam metode pendekatan, yaitu dengan menggunakan metode full costing atau yang sering disebut juga absorption costing, atau juga


(16)

Bab I, Pendahuluan 3

memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing disesuaikan dengan tujuannya penggunaanya.

Dari uraian diatas, penulis merasa permasalahan yang menyangkut penggunaan metode untuk penentuan harga pokok produk dalam penentuan harga jual merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan oleh karena itu penulis tertarik mengadakan penelitian di PT “X” dengan judul:

“ PERANAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK TERHADAP PENETAPAN HARGA JUAL PERUSAHAAN “

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penilaian diatas, penulis mengidentifikasikan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Bagaimana PT “X” mengklasifikasikan biaya produksinya ?

2. Apakah metode yang digunakan perusahaan dalam melakukan perhitungan harga pokok produknya?

3. Bagaimana proses perhitungan harga pokok produksi dapat mempengaruhi penetapan harga jual produk PT “X” ?

4. Seberapa jauh penentuan dan perhitungan harga pokok produksi berperan dalam mengoptimalkan harga jual produk PT “X” ?


(17)

Bab I, Pendahuluan 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, maka penulis bermaksud untuk mengumpulkan data dan informasi tentang penentuan harga pokok produk dengan menggunakan perhitungan variable costing, efektivitas laba perusahaan serta hubungan antara keduanya. Sedangkan tujuan penulis secara khusus adalah untuk mengetahui:

1. Bagaimana PT “X” mengklasifikasikan biaya produksinya.

2. Metode yang digunakan perusahaan dalam melakukan perhitungan harga pokok produknya.

3. Bagaimana proses perhitungan harga pokok produksi mempengaruhi penetapan harga jual produk PT “X”.

4. Seberapa jauh penentuan dan perhitungan harga pokok produksi berperan dalam mengoptimalkan harga jual produk PT “X”.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi berbagai pihak dari berberapa aspek:

1. Aspek Pengembangan Ilmu

Dari aspek pengembangan ilmu, penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan bidang ilmu akuntansi khususnya akuntansi biaya. Lebih khusus lagi untuk mengetahui aplikasi dari metode penentuan harga pokok produk dalam menentukan tingkat laba perusahaan


(18)

Bab I, Pendahuluan 5

2. Aspek Praktis

Dari aspek praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbaga pihak yang berkepentingan, khususnya:

a. Pihak perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan informasi tambahan yang berguna bagi perkembangan perusahaan sehingga perusahaan dapat memilih metode yang tepat dalam merencanakan dan menghitung biaya dalam suatu proses produksi.

b. Pihak penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan serta membandingkan teori-teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dengan dunia kerja nyata, dan hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

c. Pihak-pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, sehingga dapat dijadikan bahan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya.


(19)

Bab I, Pendahuluan 6

1.5 Rerangka Pemikiran

Kebutuhan Akan Laporan Keuangan

Penggunaan Metode Untuk Perhitungan Harga Pokok

Metode Full Costing Metode Variable Costing

Penentuan Harga Jual

Penentuan Tingkat laba Perusahaan

Dalam menjalankan setiap kegiatan operasi perusahaan, sebuah perusahaan pasti memiliki kepastian bagaimanakah kegiatan usahanya berjalan. Apakah kegiatan usahanya telah mendatangkan laba atau hanya menjadi pusat pemborosan biaya saja. Karena itu, maka timbul kebutuhan akan laporan keuangan dalam suatu perusahaan. Karena dengan adanya laporan keuangan, diharapkan dapat menjadi salah satu dasar patokan dalam proses penetapan kebijakan perusahaan.

Salah satu bentuk laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan adalah laporan yang dapat menjabarkan mengenai berapakah tingkat biaya yang


(20)

Bab I, Pendahuluan 7

seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk. Karena, dengan diketahuinya berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk, suatu perusahaan dapat menentukan harga jual yang tepat agar dapat mencapai tingkat laba yang optimum.

Ketika suatu perusahaan memutuskan untuk menghitung harga pokok penjualan untuk suatu produknya, perusahaan tersebut diperhadapkan pada dua macam pilihan. Apakah ia akan menggunakan metode full costing, ataukah menggunakan metode variable costing. Dengan menggunakan metode perhitungan full costing, elemen dalam perhitungan biaya terdiri dari:

a. Biaya bahan langsung b. Biaya tenaga kerja langsung c. Biaya overhead pabrik variabel d. Biaya overhead pabrik tetap

Sedangkan dengan menggunakan metode variable costing atau yang sering disebut dengan direct costing, biaya standar suatu produk terdiri dari:

a. biaya bahan langsung b. biaya tenaga kerja langsung c. biaya overhead pabrik variabel

Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekuranganya masing-masing. Seperti pada perhitungan harga pokok produk dengan menggunakan metode full costing metode ini memiliki keunggulan dalam hal mudah untuk dipahami olah pihak eksternal, sesuai dengan PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum), dan berfokus pada full costing unit produksi. Metode variable costing


(21)

Bab I, Pendahuluan 8

sendiri memiliki keunggulan dalam hal perencanaan dalam laba jangka pendek dan cocok digunakan oleh pihak internal perusahaan, walaupun kurang dapat digunakan oleh pihak eksternal.

Penentuan harga pokok yang tepat, dapat dijadikan sebgai alat yang tepat untuk menentukan tingkat harga jual perusahaan. Karena salah satu faktor penentuan harga jual perusahaan yang relatif tinggi tingkat kepastiannya adalah harga pokok produk.

Dengan ditentukannya harga jual yang tepat, maka perusahaan diharapkan dapat mencapai tingkat laba optimum. Untuk mengukur tingkat laba ini yang akhirnya kembali mendorong timbulnya kebutuhan akan laporan keuangan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa ketika perusahaan berencana menentukan harga jual produknya, maka langkah pertama yang harus ia lakukan adalah dengan cara menetapkan harga pokok penjualan untuk setiap produknya.

1.6 Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang penulis lakukan adalah pada PT “X” yang berlokasi di Jl. Raya Rancaekek Km 24.5 , Kav. Dwipapuri Abadi Kav N – 3, Bandung. Sedangkan waktu penelitian yang penulis lakukan dimulai dari bulan Maret 2006 hingga selesainya penelitian ini.


(22)

Bab V, Kesimpulan dan Saran

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang didapat pada bab IV, penulis telah melihat bahwa hubungan harga jual produk sangat dipengaruhi oleh besarnya harga pokok produk. Harga pokok produk pun terdiri dari banyak komponen yang saling terkait di dalamnya sehingga membentuk suatu kesatuan. Maka pada akhirnya, kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. PT “X” menghitung harga pokok produk berdasarkan tarif biaya normal baik untuk bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja langsung maupun biaya overhead pabrik. Masing-masing biaya tersebut ditentukan dengan cara melakukan penjumlahan pada ketiga unsur biaya produksi. PT “X” menetapkan ketiga unsur biaya tersebut dengan cara:

a. Biaya bahan baku

Biaya bahan baku terdiri dari harga dan kuantitas bahan baku, dimana harga bahan baku ditetapkan berdasarkan harga yang berlaku di pasaran pada saat penyusunan dengan memperhatikan kemungkinan terjadinya fluktuasi harga, sedangkan kuantitas bahan baku ditetapkan berdasarkan percobaan-percobaan dan pengalaman–pengalaman di masa lalu. Perusahaan memakai jenis bahan baku dan beberapa bahan lainnya dengan kualitas yang baik dan bermutu tinggi.


(23)

Bab V, Kesimpulan dan Saran 149

b. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung yang terdiri dari tarif upah, ditetapkan berdasarkan tarif upah yang paling akhir yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan tahun berjalan. Perusahaan mengikuti tarif yang hampir sama dengan yang telah ditetapkan pemerintah yaitu dengan cara turut menetapkan UMR (Upah Minimum Regional) dalam menghitung tarif upahnya.

c. Biaya overhead pabrik

Perusahaan dalam menentukan biaya overhead pabrik, tidak hanya menghitung biaya bahan baku pembantu saja, tetapi juga turut menyertakan semua biaya manufakturing. Yang dimaksud biaya manufakturing disini adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama dilakukannya proses produksi, dan dapat dibebankan langsung kepada output yang dihasilkan.

2. Dalam melaksanakan proses produksinya, PT “X” menetapkan metode perhitungan dengan menggunakan metode full costing. PT “X” dapat digolongkan sebagai perusahaan yang menggunakan metode full costing karena PT “X” dalam menentukan harga pokok produksinya memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi. Yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berprilaku variabel maupun tetap.


(24)

Bab V, Kesimpulan dan Saran 150

produk yang dijual maka salah satu faktor yang harus seorang produsen ketahui adalah berapa biaya yang harus ia korbankan untuk mendapatkan produk tersebut. Harga pokok produksi pun diperlukan sebagai salah satu unsur yang diperlukan dalam menetapkan harga jual. Karena harga jual adalah harga pokok produksi ditambah dengan prosentase markup. Prosentase markup itu sendiri diperoleh dari total laba yang diinginkan dan biaya yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh volume produksi dibagai dengan total harga pokok produksi.

4. Umumnya harga jual produk atau jasa ditentukan oleh perimbangan permintaan dan penawaran di pasar, sehingga biaya bukan merupakan penentu harga jual. Karena permintaan customer atas produk dan jasa tidak mudah ditentukan oleh manajer penentu harga jual, maka dalam penentuan harga jual, manajer tersebut akan menghadapi banyak ketidakpastian. Selera customer, jumlah pesaing yang memasuki pasar, dan harga jual yang ditentukan oleh pesaing, merupakan contoh faktor-faktor yang sulit untuk diramalkan, yang mempengaruhi pembentukan harga jual produk atau jasa di pasar. Satu-satunya faktor yang memiliki kepastian relatif tinggi yang berpengaruh dalam penentuan harga jual adalah biaya. Biaya memberikan informasi batas bawah suatu harga jual harus ditentukan. Di bawah biaya penuh produk atau jasa, harga jual akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Dengan demikian manajer penentu harga jual senantiasa memerlukan informasi biaya produk atau jasa dalam pengambilan keputusan penentuan harga jual, meskipun biaya


(25)

Bab V, Kesimpulan dan Saran 151

tidak menentukan harga jual dan bukan satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan harga jual.

5.2 Saran

Setelah menganalisa kenyataan yang ada di perusahaan dan membandingkannya dengan teori-teori yang telah penulis dapatkan di bangku perkuliahan, maka penulis mencoba untuk memberikan saran-saran dengan harapan dapat menjadi masukan yang berharga bagi perusahaan. Saran-saran yang dapat penulis ajukan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya melakukan pengelompokkan secara lebih terperinci untuk setiap project-nya dalam hal pembagian biaya overhead, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya administrasi umum. Karena dengan diperolehnya data yang lebih spesifik untuk setiap bagiannya, maka dapat mendorong untuk terciptanya suatu data yang lebih akurat untuk digunakan dalam proses penentuan harga jual dan pengambilan keputusan.

2. Penghitungan bahan baku yang masih dalam proses, biaya overhead dan tenaga kerja langsung yang telah dikeluarkan untuk setiap periodenya. Hal ini berguna sehingga perusahaan dapat melihat perkembangan project yang sedang dijalankannya apakah sudah efektif dan efisien ataukah terjadi inefisiensi biaya, tanpa harus menunggu hingga project yang dijalankannya selesai.


(26)

Bab V, Kesimpulan dan Saran 152

dengan baik dan dapat mengurangi terjadinya selisih stock atau pembebanan material berlebih untuk suatu project.

4. Diperlukannya pengendalian bahan baku dengan baik untuk meminimalisir terjadinya inefisiensi bahan baku. Misalnya: terjadi pemborosan konsumsi BJLS dikarenakan banyaknya terjadi kesalahan dalam pemotongan.


(27)

Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, A.A. , Banker, Rajiv D. , Kaplan, Robert S. , and Mark, Young S. 1995. Management Accounting, Edisi 1, Prentice-Hall International Edition, New Jersey.

Carter, William K. , Usry, Milton F. 2002. Akuntansi Biaya, Edisi ketigabelas,, Buku ke – 1, Salemba Empat, Jakarta.

Cashin, James A, Polimeni. 1986. Akuntansi Biaya, Jilid ke-1, Erlangga, Jakarta.

Grady, Paul. 1965. Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Business Enterprises, AICPA, New York.

Hammer, Lawrence H, Carter, James, Matz, Adolph, Usry, Milton F. 1994. Cost Accounting, Eleventh edition, South Western Publishing Co, Cincinnati Ohio.

Hansen, D.R. and Mowen, Maryanne M. 2000. Management Accounting, Edisi 5, South-Westren College Publishing, Cincinnati Ohio.

Horngren, C.T. , Foster, George, Datar, Srikant M. 2000. Cost Accounting : A Managerial Emphsis, Edisi 10, Prentice-Hall Inc, New Jersey.

Hilton, R. W. 1999. Management Accounting, Edisi 4, McGraw-Hill Inc, USA.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 1995. Standar Akuntansi Keuangan, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.


(28)

Daftar Pustaka

Maher and Deakin. 1996. Akuntansi Biaya, Edisi keempat, Jilid ke-1, Erlangga, Jakarta.

Mardiasmo. 1994. Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Produksi, Andi Offset, Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Biaya , Edisi kelima , Universitas Gadjah Mada, Aditya Media, Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen , Edisi ketiga , Universitas Gadjah Mada, Salemba Empat, Yogyakarta.

Niswonger, Warren, Reeve and Fees. 1999. Prinsip-prinsip Akuntansi , Edisi 19 , Jilid ke-1, Erlangga, Jakarta.

Rayburn, L.Gayle. 1996. Cost Accounting: Using A Cost Management Approach, Sixth edition , McGraw-Hill Inc, America.


(1)

b. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung yang terdiri dari tarif upah, ditetapkan berdasarkan tarif upah yang paling akhir yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan tahun berjalan. Perusahaan mengikuti tarif yang hampir sama dengan yang telah ditetapkan pemerintah yaitu dengan cara turut menetapkan UMR (Upah Minimum Regional) dalam menghitung tarif upahnya.

c. Biaya overhead pabrik

Perusahaan dalam menentukan biaya overhead pabrik, tidak hanya menghitung biaya bahan baku pembantu saja, tetapi juga turut menyertakan semua biaya manufakturing. Yang dimaksud biaya manufakturing disini adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama dilakukannya proses produksi, dan dapat dibebankan langsung kepada output yang dihasilkan.

2. Dalam melaksanakan proses produksinya, PT “X” menetapkan metode perhitungan dengan menggunakan metode full costing. PT “X” dapat digolongkan sebagai perusahaan yang menggunakan metode full costing karena PT “X” dalam menentukan harga pokok produksinya memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi. Yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berprilaku variabel maupun tetap.


(2)

Bab V, Kesimpulan dan Saran 150

produk yang dijual maka salah satu faktor yang harus seorang produsen ketahui adalah berapa biaya yang harus ia korbankan untuk mendapatkan produk tersebut. Harga pokok produksi pun diperlukan sebagai salah satu unsur yang diperlukan dalam menetapkan harga jual. Karena harga jual adalah harga pokok produksi ditambah dengan prosentase markup. Prosentase markup itu sendiri diperoleh dari total laba yang diinginkan dan biaya yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh volume produksi dibagai dengan total harga pokok produksi.

4. Umumnya harga jual produk atau jasa ditentukan oleh perimbangan permintaan dan penawaran di pasar, sehingga biaya bukan merupakan penentu harga jual. Karena permintaan customer atas produk dan jasa tidak mudah ditentukan oleh manajer penentu harga jual, maka dalam penentuan harga jual, manajer tersebut akan menghadapi banyak ketidakpastian. Selera customer, jumlah pesaing yang memasuki pasar, dan harga jual yang ditentukan oleh pesaing, merupakan contoh faktor-faktor yang sulit untuk diramalkan, yang mempengaruhi pembentukan harga jual produk atau jasa di pasar. Satu-satunya faktor yang memiliki kepastian relatif tinggi yang berpengaruh dalam penentuan harga jual adalah biaya. Biaya memberikan informasi batas bawah suatu harga jual harus ditentukan. Di bawah biaya penuh produk atau jasa, harga jual akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Dengan demikian manajer penentu harga jual senantiasa memerlukan informasi biaya produk atau jasa dalam pengambilan keputusan penentuan harga jual, meskipun biaya


(3)

tidak menentukan harga jual dan bukan satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan harga jual.

5.2 Saran

Setelah menganalisa kenyataan yang ada di perusahaan dan membandingkannya dengan teori-teori yang telah penulis dapatkan di bangku perkuliahan, maka penulis mencoba untuk memberikan saran-saran dengan harapan dapat menjadi masukan yang berharga bagi perusahaan. Saran-saran yang dapat penulis ajukan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya melakukan pengelompokkan secara lebih terperinci untuk setiap project-nya dalam hal pembagian biaya overhead, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya administrasi umum. Karena dengan diperolehnya data yang lebih spesifik untuk setiap bagiannya, maka dapat mendorong untuk terciptanya suatu data yang lebih akurat untuk digunakan dalam proses penentuan harga jual dan pengambilan keputusan.

2. Penghitungan bahan baku yang masih dalam proses, biaya overhead dan tenaga kerja langsung yang telah dikeluarkan untuk setiap periodenya. Hal ini berguna sehingga perusahaan dapat melihat perkembangan project yang sedang dijalankannya apakah sudah efektif dan efisien ataukah terjadi inefisiensi biaya, tanpa harus menunggu hingga project yang dijalankannya selesai.


(4)

Bab V, Kesimpulan dan Saran 152

dengan baik dan dapat mengurangi terjadinya selisih stock atau pembebanan material berlebih untuk suatu project.

4. Diperlukannya pengendalian bahan baku dengan baik untuk meminimalisir terjadinya inefisiensi bahan baku. Misalnya: terjadi pemborosan konsumsi BJLS dikarenakan banyaknya terjadi kesalahan dalam pemotongan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, A.A. , Banker, Rajiv D. , Kaplan, Robert S. , and Mark, Young S. 1995. Management Accounting, Edisi 1, Prentice-Hall International Edition, New Jersey.

Carter, William K. , Usry, Milton F. 2002. Akuntansi Biaya, Edisi ketigabelas,, Buku ke – 1, Salemba Empat, Jakarta.

Cashin, James A, Polimeni. 1986. Akuntansi Biaya, Jilid ke-1, Erlangga, Jakarta.

Grady, Paul. 1965. Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Business Enterprises, AICPA, New York.

Hammer, Lawrence H, Carter, James, Matz, Adolph, Usry, Milton F. 1994. Cost Accounting, Eleventh edition, South Western Publishing Co, Cincinnati Ohio.

Hansen, D.R. and Mowen, Maryanne M. 2000. Management Accounting, Edisi 5, South-Westren College Publishing, Cincinnati Ohio.

Horngren, C.T. , Foster, George, Datar, Srikant M. 2000. Cost Accounting : A Managerial Emphsis, Edisi 10, Prentice-Hall Inc, New Jersey.

Hilton, R. W. 1999. Management Accounting, Edisi 4, McGraw-Hill Inc, USA.


(6)

Daftar Pustaka

Maher and Deakin. 1996. Akuntansi Biaya, Edisi keempat, Jilid ke-1, Erlangga, Jakarta.

Mardiasmo. 1994. Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Produksi, Andi Offset, Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Biaya , Edisi kelima , Universitas Gadjah Mada, Aditya Media, Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen , Edisi ketiga , Universitas Gadjah Mada, Salemba Empat, Yogyakarta.

Niswonger, Warren, Reeve and Fees. 1999. Prinsip-prinsip Akuntansi , Edisi 19 , Jilid ke-1, Erlangga, Jakarta.

Rayburn, L.Gayle. 1996. Cost Accounting: Using A Cost Management Approach, Sixth edition , McGraw-Hill Inc, America.