Hubungan Antara Konsep Diri dengan Derajat Depresivitas pada Pasien Pasca Stroke di Rumah Sakit "X" Bandung.

(1)

iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan derajat depresivitas pada pasien pasca stroke di rumah Sakit ‘X’ Bandung. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini, maka rancangan penelitian yang digunakan adalah korelasional. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah konsep diri dan derajat depresivitas. Subjek dari penelitian ini adalah pasien pasca stroke rawat jalan di Rumah Sakit ‘X’ Bandung, yang berusia antara 40 – 65 tahun, menderita completed stroke, berada pada tahap pemulihan stadium III dan IV, dan pendidikan minimal SMU. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui konsep diri dari sampel menggunakan modifikasi kuesioner konsep diri dari Fitts (1971) dan untuk mengetahui derajat depresivitas dari sampel digunakan kuesioner derajat depresivitas dari Beck (1967).

Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan uji korelasi Rank Spearman dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 10.00, diperoleh koefisien korelasi (rs) sebesar –0,511 dengan tingkat kekeliruan α = 0,05. Berdasarkan kriteria Guilford maka hubungan antara kedua variabel tersebut tergolong moderat. Hal ini berarti pada kelompok tersebut terdapat hubungan negatif antara konsep diri dengan derajat depresivitas pada pasien pasca stroke di Rumah Sakit ‘X’ Bandung, sehingga dapat pula dikatakan semakin positif konsep diri maka semakin rendah derajat depresivitas pada pasien pasca stroke di rumah Sakit ‘X’ Bandung, demikian sebaliknya semakin negatif konsep diri maka semakin berat derajat depresivitas pasien pasca stroke di Rumah Sakit ‘X’ Bandung.

Setelah mempertimbangkan hasil dan pembahasan penelitian , kemudian dibuat suatu kesimpulan dan saran. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih lanjut mengenai sisi tubuh yang terserang stroke, lamanya pasien menderita stroke, berat ringannya stroke yang dialami, frekuensi stroke yang dialami dan aktifitas pekerjaan yang dijalani, karena berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor tersebut diduga memiliki peran dalam derajat depresivitas.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

viii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan………. i

Lembar Persembahan……….. ii

Abstrak...……….iii

Kata Pengantar………iv

Daftar Isi………...viii

Daftar Bagan……….….xii

Daftar Tabel………..xiii

Daftar Lampiran………xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………..1

1.2 Identifikasi Masalah……….8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……….8

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoretis……….………..………9

1.4.2 Kegunaan Praktis……….9

1.5 Kerangka Pikir………10

1.6 Hipotesis...………..19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Diri


(3)

Universitas Kristen Maranatha

ix

2.1.1 Pengertian Konsep Diri……….20

2.1.2 Konsep Diri dan Tingkah Laku……… 22

2.1.3 Dimensi-dimensi Konsep Diri………...24

2.1.4 Aspek-Aspek Konsep Diri……….29

2.1.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri……..31

2.1.6 Perkembangan konsep Diri………32

2.2. Depresi 2.2.1. Pengertian Depresi……….33

2.2.2. Klasifikasi Depresi……….36

2.2.3. Teori Depresi Aaron T. Beck……….39

2.2.4. Model Kognitif Depresi……….42

2.2.5. Perkembangan Depresi 2.2.5.1 Kecenderungan Depresi………...49

2.2.5.2 Faktor Pencetus Depresi………..51

2.2.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Depresi…………..52

2.2.7 Depresi Pada Pasien Pasca stroke………..53

2.3 Stroke 2.3.1 Definisi dan Pengertian Stroke………..55

2.3.2 Klasifikasi Stroke………...56

2.3.3 Faktor Resiko……….59

2.3.4 Akibat Stroke……….60


(4)

Universitas Kristen Maranatha

x

2.4 Dewasa Madya………...64

2.4.1. Karakteristik Dewasa Madya……….65

2.4.2. Tugas-tugas Perkembangan Dewasa Madya………….68

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian………69

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………...………….69

3.2.1 Variabel Penelitian………69

3.2.2 Definisi Konseptual dan Operasional Konsep Diri…...70

3.2.3 Definisi Konseptual dan Operasional Derajat Depresivitas………...74

3.3 Populasi Sasaran dan Teknik Sampling……….75

3.3.1 Populasi Sasaran………75

3.3.2 Teknik Sampling………75

3.3.3 Karakteristik Populasi………75

3.4 Alat Ukur………76

3.4.1 Alat Ukur Konsep Diri………...77

3.4.2 Alat Ukur Derajat Depresivitas……….78

3.4.3 Data Pribadi dan Data Penunjang………..80

3.4.4 Uji Validitas………...80

3.4.5 Uji Reliabilitas………...81

3.5 Teknik Analisis ………..81


(5)

Universitas Kristen Maranatha

xi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Subjek………...85

4.2 Pengujian Hipotesis………....86

4.3 Hasil Penelitian………...88

4.3.1 Data Konsep Diri………...88

4.3.2 Data Derajat Depresivitas………..88

4.3.3 Data Konsep Diri dan Derajat Depresivitas…………..89

4.3.4 Uji Korelasi Dimensi Konsep Diri dengan Derajat Depresivitas………...89

4.3.5 Data Dimensi Konsep Diri dangan Derajat Depresivitas………...89

4.4 Pembahasan………90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……….97

5.2 Saran 5.2.1 Saran Praktis………..98


(6)

Universitas Kristen Maranatha

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.5 Bagan Kerangka Pikir……….18


(7)

Universitas Kristen Maranatha

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.4.1 Tabel Kisi-kisi Alat Ukur Konsep Diri………..78

Tabel 3.4.2.1 Tabel Batas-batas Derajat Depresivitas……….79

Tabel 3.4.2.2 Tabel Kisi-kisi Alat Ukur Derajat Depresivitas……….79

Tabel 4.1.a Tabel Perbandingan Jenis Kelamin………85

Tabel 4.1.b Tabel Distribusi Frekuensi Pendidikan Subjek………..85

Tabel 4.1.c Tabel Distribusi Frekuensi Status Perkawinan Subjek…………..86

Tabel 4.1.d Tabel Distribusi Frekuensi Gangguan Sisi Tubuh Subjek……….86

Tabel 4.3.1 Tabel Distribusi Frekuensi Konsep Diri………88

Tabel 4.3.2 Tabel Distribusi Frekuensi Derajat Depresivitas..………88

Tabel 4.3.3 Tabel Tabulasi Silang Konsep Diri – Derajat Depresivitas……...89

Tabel 4.3.4 Tabel Uji Korelasi Dimensi Konsep Diri – Derajat Depresivitas..89

Tabel 4.3.5.a Tabel Tabulasi Silang Konsep Diri Fisik – Derajat Depresivitas..89

Tabel 4.3.5.b Tabel Tabulasi Silang Konsep Diri Personal – Derajat Depresivitas………89

Tabel 4.3.5.c Tabel Tabulasi Silang Konsep Moral etik - Derajat Depresivitas………90

Tabel 4.3.5.d Tabel Tabulasi Silang Konsep Diri Keluarga - Derajat Depresivitas………90

Tabel 4.3.5.e Tabel Tabulasi Silang Konsep Diri Sosial - Derajat Depresivitas………90


(8)

Universitas Kristen Maranatha

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Konsep Diri dan Derajat Depresivitas Lampiran 2 Validitas Alat Ukur

Lampiran 3 Reliabilitas Alat Ukur Lampiran 4 Alat Ukur

Lampiran 5 Data Skor Konsep Diri dan Derajat Depresivitas

Lampiran 6 Data Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Data Penunjang Lampiran 7 Distribusi Frekuensi data penunjang

Lampiaran 8 Uji Korelasi

Lampiran 9 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Data Penunjang

Lampiran 10 Tabulasi Silang Dimensi Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Data Penunjang


(9)

Lampiran 1

Kuesioner Konsep Diri

Petunjuk Pengisian

Pernyataan-pernyataan berikut ini adalah untuk membantu Saudara menggambarkan diri Saudara sendiri. Jawablah pernyataan-pernyataan tersebut seakan-akan Saudara sedang menggambarkan diri sendiri sebagaimana adanya saat ini. Jawablah dengan respon pertama Saudara. Jangan melewati 1 nomorpun. Bacalah baik-baik setiap pernyataan lalu pilihlah salah satu dari 4 jawaban yang tersedia dengan menuliskan tanda silang (X) pada kolom yang tersedia. Arti dari 4 pilihan jawaban:

ƒ Jawaban S : Setuju

ƒ Jawaban CS : Cenderung setuju ƒ Jawaban CTS : Cenderung tidak setuju ƒ Jawaban TS : Tidak setuju


(10)

No. Pernyataan S CS CTS TS 1 Saya memiliki tubuh yang sehat

2 Saya senang tampak rapi sepanjang hari 3 Saya seorang yang menarik

4 Saya sakit-sakitan

5 Saya tidak menjaga kebersihan tubuh saya 6 Saya orang yang tidak menarik

7 Saya puas dengan ukuran tubuh saya

8 Saya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek

9 Ada keinginan dalam hati saya untuk mengubah bagian-bagian tertentu dari tubuh saya

10 Saya merasa tidak sesehat yang seharusnya

11 Saya ingin memperbaiki beberapa bagian tubuh saya

12 Saya merasa penampilan fisik saya tidak sebagaimana yang saya harapkan

13 Saya menjaga kesehatan tubuh saya sebaik-baiknya 14 Saya mampu mengerjakan tugas-tugas saya

15 Saya mencoba menjaga penampilan saya sebaik-baiknya 16 Saya malas berolah raga

17 Saya sering merasa canggung

18 Saya tidak peduli akan kerapihan penampilan saya 19 Saya seorang yang dapat memahami orang lain 20 Saya seorang yang percaya pada agama 21 Saya seorang yang jujur

22 Saya seorang yang kurang mampu melaksanakan aturan-aturan agama

23 Saya bukan orang yang baik

24 Saya tidak patuh terhadap aturan-aturan/norma yang berlaku 25 Saya puas dengan tingkah laku saya


(11)

No. Pernyataan S CS CTS TS 26 Saya mematuhi ajaran agama seperti yang saya inginkan

27 Saya merasa puas dengan hubungan saya dengan Tuhan 28 Saya berharap lebih dapat dipercaya

29 Saya seharusnya lebih sering beribadah 30 Saya seharusnya tidak sering berbohong

31 Saya taat beragama dalam kehidupan saya sehari-hari 32 Saya hampir melakukan apa yang benar setiap saat

33 Saya mencoba untuk berubah jika menyadari apa yang saya lakukan salah

34 Kadang-kadang saya menggunakan cara yang tidak jujur agar dapat maju

35 Saya melakukan segala cara demi mendapatkan apa yang saya inginkan

36 Saya sulit melakukan hal-hal yang sesuai norma 37 Saya orang yang periang

38 Saya cukup mampu mengendalikan diri

39 Saya mudah menyesuaikan diri dengan keadaan 40 Saya orang yang pembenci

41 Saya orang yang tidak ada artinya 42 Saya orang yang mudah kehilangan akal

43 Saya merasa puas dengan keadaan diri saya apa adanya 44 Saya seorang yang menyenangkan

45 Saya bangga terhadap kemampuan-kemampuan yang saya miliki 46 Saya bukanlah orang seperti yang sebenarnya saya inginkan 47 Saya mengabaikan diri saya sendiri

48 Saya berharap tidak menyerah semudah sekarang ini

49 Saya mampu mengurus dan mengatasi diri saya sendiri dalam situasi apapun


(12)

No. Pernyataan S CS CTS TS 51 Saya dapat menerima kesalahan saya tanpa merasa sakit hati atau

marah

52 Saya mudah berubah pikiran

53 Saya melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang 54 Saya mencoba lari dari masalah-masalah saya

55 Saya mempunyai keluarga yang membantu saya dalam menghadapi kesulitan apapun

56 Saya seorang yang berarti bagi keluarga saya 57 Saya seorang anggota keluarga yang bahagia 58 Saya tidak dipercaya oleh teman-teman saya 59 Saya tidak dicintai oleh keluarga saya

60 Saya merasa bahwa keluarga saya tidak mempercayai saya dalam bidang tertentu

61 Saya puas terhadap hubungan saya dengan keluarga 62 Saya memperlakukan keluarga sebagaimana mestinya 63 Saya dapat memahami keluarga sebagai mana mestinya 64 Saya terlalu peka terhadap hal-hal yang dikatakan keluarga 65 Saya seharusnya lebih percaya lagi terhadap keluarga saya 66 Saya seharusnya lebih mencintai keluarga saya

67 Saya berusaha untuk jujur kepada keluarga saya 68 Saya membantu mengerjakan tugas rumah 69 Saya betul-betul memperhatikan keluarga saya 70 Saya sering bertengkar dengan keluarga saya

71 Saya bersikap tidak mau kalah bila sedang berhadapan dengan keluarga saya

72 Saya tidak berbuat seperti yang dikehendaki keluarga 73 Saya orang yang suka berteman

74 Saya termasuk popular dikalangan teman-teman wanita 75 Saya termasuk popular dikalangan teman-teman pria

76 Saya merasa tidak nyaman bila berada bersama-sama orang lain yang bukan keluarga saya


(13)

No. Pernyataan S CS CTS TS 77 Saya tidak peduli pada hal-hal yang dilakukan orang lain di

sekitar saya

78 Saya sukar berteman

79 Saya seramah yang saya inginkan

80 Saya merasa puas dengan cara saya memperlakukan orang lain dalam kehidupan sehari-hari

81 Saya berusaha menyenangkan orang lain tetapi tidak berlebihan 82 Seharusnya saya dapat lebih sopan terhadap orang lain

83 Saya bukan anggota masyarakat yang baik

84 Saya seharusnya bergaul dengan lebih baik dengan orang lain 85 Saya mencoba memahami pandangan dan pendapat orang lain 86 Saya mencoba melihat sisi baik dalam diri semua orang yang

saya jumpai

87 Saya mudah menyesuaikan diri dengan orang lain 88 Saya sulit bercakap-cakap dengan orang lain 89 Saya tidak mudah memaafkan kesalahan orang lain 90 Saya sulit untuk bersikap ramah terhadap orang lain


(14)

Kuesioner Derajat Depresivitas

Petunjuk Pengisian

Berikut terdapat beberapa kelompok pernyataan, mulai dari nomor 1 sampai dengan 21. Setiap nomor terdiri dari 4 pernyataan. Saudara diminta untuk membacanya dengan seksama setiap pertanyaan pada tiap-tiap kelompok tersebut. Setelah itu pilihlah salah satu pernyataan dari 4 pernyataan tersebut yang paling menggambarkan keadaan saudara pada saat ini, setelah saudara

terserang stroke. Caranya adalah dengan melingkari abjad yang ada di depan

pernyataan yang saudara pilih. Apabila lebih dari 1 jawaban yang cocok untuk saudara, maka tetaplah lingkari salah satu pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi saudara pada saat ini. Apabila tidak ada jawaban yang sesuai dengan diri saudara, pilihlah jawaban yang ketidaksesuaiannya lebih sedikit. Pastikan bahwa saudara benar-benar telah membaca setiap pernyataan sebelum saudara menjatuhkan pilihan. Jika saudara telah selesai mengerjakan angket ini, saudara diharapkan untuk memeriksa kembali supaya jangan sampai ada nomor yang terlewat.

SELAMAT BEKERJA

1. a. Saya tidak merasa sedih.

b. Saya kadang-kadang merasa sedih.

c. Sepanjang waktu saya sedih dan tidak bisa menghilangkan perasaan itu. d. Saya sangat sedih / tidak bahagia sehingga saya tidak tahan lagi rasanya.

2. a. Saya tidak terlalu berkecil hati mengenai masa depan. b. Saya merasa kecil hati dengan masa depan.

c. Saya merasa bahwa saya tidak memiliki sesuatu yang bisa memberikan harapan.

d. Saya merasa bahwa masa depan saya tanpa harapan dan bahwa semuanya tidak dapat menjadi lebih baik.


(15)

3. a. Saya tidak menganggap diri saya sebagai orang yang gagal.

b. Saya merasa bahwa kegagalan saya lebih banyak daripada orang lain. c. Jika saya mengingat masa lalu, maka yang terlihat oleh saya hanyalah

kegagalan.

d. Saya merasa bahwa saya adalah orang yang gagal total.

4. a. Saya tetap memperoleh kepuasan dari hal-hal yang biasa saya lakukan.

b. Saya tidak bisa lagi menikmati berbagai hal yang pernah saya rasakan dulu.

c. Saya tidak lagi memperoleh kepuasan sejati dalam beberapa hal. d. Saya tidak puas / merasa bosan dengan semua yang saya hadapi.

5. a. Saya tidak terlalu merasa bersalah. b. Saya kadang-kadang merasa bersalah.

c. Saya agak merasa bersalah di sebagian besar waktu saya. d. Saya merasa bersalah sepanjang waktu.

6. a. Saya tidak merasa seolah saya sedang dihukum. b. Saya merasa mungkin saya sedang dihukum. c. Saya berfikir saya akan dihukum.

d. Saya merasa bahwa memang saya sedang dihukum.

7. a. Saya tidak merasa kecewa dengan diri saya sendiri. b. Saya agak kecewa dengan diri saya sendiri.

c. Saya muak terhadap diri saya sendiri. d. Saya membenci diri saya sendiri.


(16)

8. a. Saya tidak merasa lebih buruk dari orang lain.

b. Saya mengecam diri saya sendiri karena kelemahan / kesalahan saya. c. Saya menyalahkan diri saya sepanjang waktu karena kesalahan -

kesalahan saya.

d. Saya menyalahkan diri saya untuk semua hal-hal buruk yang terjadi.

9. a. Saya tidak punya pikiran sedikitpun untuk bunuh diri. b. Saya kadang-kadang mempunyai pikiran untuk bunuh diri. c. Saya ingin bunuh diri.

d. Saya akan bunuh diri jika ada kesempatan.

10. a. Saya tidak lebih banyak menangis dibandingkan dengan biasanya.

b. Saya sekarang lebih banyak menangis daripada biasanya.

c. Saya selalu menagis sekarang ini karena saya tidak bisa menahannya. d Saya biasanya suka menangis tapi sekarang ini saya sama sekali tidak bisa

menangis walaupun ingin.

11. a. Saya tidak bisa merasa tersinggung dibandingkan biasanya.

b. Saya menjadi lebih mudah kesal dan tersinggung dibandingkan biasanya. c. Saya merasa kesal dan gampang marah sepanjang waktu.

d. Saya sama sekali tidak tersinggung terhadap hal-hal yang biasanya menyinggung saya.

12. a. Saya tidak kehilangan minat terhadap orang lain.

b. Saya sekarang kurang berminat terhadap orang lain dibandingkan biasanya.

c. Saya banyak kehilangan minat terhadap orang lain dan hanya sedikit saja memperhatikan mereka.

d. Saya kehilangan seluruh minat saya terhadap orang lain dan tidak peduli terhadap mereka.


(17)

13. a. Saya membuat keputusan sebaik biasanya. b. Saya mencoba menunda-nunda keputusan saya. c. Saya merasa sangat susah membuat keputusan. d. Saya sama sekali tidak bisa lagi membuat keputusan.

14. a. Saya tidak kelihatan lebih buruk dibandingkan biasanya.

b. Saya merasa khwatir bahwa saya kelihatan lebih tua atau tidak menarik lagi.

c. Saya merasa ada perubahan-perubahan yang menetap pada penampilan saya.

d. Saya merasa bahwa nampak sangat jelek.

15. a. Saya bisa bekerja sebagaimana biasanya.

b. Saya memerlukan usaha tambahan untuk memulai suatu pekerjaan. c. Saya tidak bekerja sebaik biasanya.

d. Saya sama sekali tidak bisa mengerjakan apa–apa .

16. a. Saya bisa tidur sebagaimana biasanya.

b. Saya bangun pagi lebih cepat daripada biasanya.

c. Saya bangun 1-2 jam lebih cepat dibandingkan biasanya dan susah untuk bisa tidur kembali.

d. Setiap pagi saya terbangun dini hari dan tidak bisa tidur lebih dari 5 jam.

17. a. Saya tidak merasa letih dibandingkan biasanya. b. Saya lebih mudah capai dibandingkan biasanya. c. Saya merasa lelah setelah melakukan apapun. d. Saya terlalu lelah untuk melakukan apapun.


(18)

18. a. Nafsu makan saya tidak lebih buruk dibandingkan biasanya. b. Nafsu makan saya tidak sebaik biasanya.

c. Nafsu makan saya jauh lebih buruk saat ini.

d. Saya sama sekali tidak lagi mempunyai nafsu makan.

19. a. Belakangan ini kalaupun berat badan saya menurun, itu tidak banyak.

b. Saya telah kehilangan berat badan lebih dari 2 kg. c. Saya telah kehilangan berat badan lebih dari 4, 5 kg. d. Saya telah kehilangan berat badan lebih dari 6,5 kg.

20. a. Saya tidak lagi terlalu memikirkan kesehatan saya dibandingkan biasanya.

b. Saya memikirkan perasaan-perasaan sakit dan nyeri atau gangguan pada perut atau buang air besar.

c. Saya sangat memikirkan keadaan saya dan apa yang saya rasakan, sehingga sangat sulit untuk memikirkan hal yang lain.

d. Saya betul-betul terbawa oleh apa yang saya rasakan.

21. a. Saya tidak melihat adanya perubahan terhadap minat saya

terhadap seks.

b. Saya kurang berminat terhadap seks dibandingkan biasanya. c. Saya cukup banyak kehilangan minat terhadap seks saat ini. d. Saya betul-betul kehilangan minat terhadap seks.


(19)

Lampiran 2

Validitas Alat Ukur Konsep Diri

No. Item

Nilai Korelasi

Kesimpulan

1 0,659 Dipakai

2 0,643 Tidak dipakai

3 0,00 Tidak dipakai

4 0,707 Dipakai

5 0,757 Dipakai

6 0,213 Tidak dipakai

7 0,739 Dipakai

8 0,428 Tidak dipakai

9 0,886 Tidak dipakai

10 0,616 Tidak dipakai

11 0,925 Dipakai

12 0,716 Dipakai

13 0,653 Dipakai

14 0,468 Tidak dipakai

15 0,617 Tidak dipakai

16 0,784 Dipakai

17 0,351 Tidak dipakai

18 0,855 Dipakai

19 0,288 Tidak dipakai

20 0,574 Tidak dipakai

21 0,747 Dipakai

22 0,878 Dipakai

23 0,874 Dipakai

24 0,789 Tidak dipakai

25 0,696 Dipakai

26 0,045 Tidak dipakai

27 0,273 Tidak dipakai

28 0,755 Dipakai

29 0,019 Tidak dipakai

30 0,386 Tidak dipakai

31 0,429 Dipakai

32 0,238 Tidak dipakai

33 0,750 Dipakai

34 0,733 Dipakai

35 0,714 Tidak dipakai

36 0,520 Tidak dipakai

37 0,319 Tidak dipakai

38 0,507 Dipakai

No. Item

Nilai Korelasi

Kesimpulan

39 0,751 Dipakai

40 0,861 Tidak dipakai

41 0,728 Tidak dipakai

42 0,887 Dipakai

43 0,245 Tidak dipakai

44 0,00 Tidak dipakai

45 -0,054 Tidak dipakai

46 0,593 Dipakai

47 0,782 Dipakai

48 0,776 Dipakai

49 0.320 Tidak dipakai

50 0,539 Dipakai

51 0,560 Dipakai

52 0,537 Tidak dipakai

53 0,621 Tidak dipakai

54 0,591 Dipakai

55 0,450 Tidak dipakai

56 0,586 Dipakai

57 0,631 Dipakai

58 0,468 Tidak dipakai

59 0,692 Tidak dipakai

60 0,926 Dipakai

61 0,750 Dipakai

62 0,513 Dipakai

63 0,272 Tidak dipakai

64 0,224 Tidak dipakai

65 0,735 Dipakai

66 0,142 Tidak dipakai

67 0,745 Dipakai

68 0,810 Dipakai

69 0,745 Dipakai

70 0,726 Tidak dipakai

71 0,761 Tidak dipakai

72 0,124 Tidak dipakai

73 0,676 Dipakai

74 0,602 Dipakai

75 0,351 Tidak dipakai


(20)

No. Item

Nilai Korelasi

Kesimpulan

77 0,643 Tidak dipakai

78 0,906 Dipakai

79 0,000 Tidak dipakai

80 0,222 Tidak dipakai

81 0,000 Tidak dipakai

82 0,477 Dipakai

83 0,333 Tidak dipakai

84 0,684 Dipakai

85 0,000 Tidak dipakai

86 0,279 Tidak dipakai

87 0,478 Dipakai

88 0,761 Tidak dipakai

89 0,978 Dipakai

90 0,803 Dipakai

Validitas Alat Ukur Derajat Depresivitas No.

Item

Nilai Korelasi

Kesimpulan

1 0,539 Dipakai 2 0,471 Dipakai 3 0,346 Dipakai 4 0,548 Dipakai 5 0,647 Dipakai 6 0,810 Dipakai 7 0,302 Dipakai 8 0,546 Dipakai 9 0,570 Dipakai 10 0,607 Dipakai 11 0,665 Dipakai 12 0,841 Dipakai 13 0,314 Dipakai 14 0,784 Dipakai 15 0,702 Dipakai 16 0,519 Dipakai 17 0,715 Dipakai 18 0,384 Dipakai 19 0,609 Dipakai 20 0,760 Dipakai 21 0,636 Dipakai


(21)

Lampiran 3

Reliabilitas Alat Ukur Konsep diri

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (SPLIT) Reliability Coefficients

N of Cases = 13,0 N of Items = 90 Correlation between forms = ,6057 Equal-length Spearman-Brown = ,7545

Guttman Split-half = ,7450 Unequal-length Spearman-Brown = ,7545

45 Items in part 1 45 Items in part 2

Alpha for part 1 = ,8659 Alpha for part 2 = ,8049

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) Reliability Coefficients

N of Cases = 13.0 N of Items = 43 Correlation between forms = .5752 Equal-length Spearman-Brown = .7303

Guttman Split-half = .6938 Unequal-length Spearman-Brown = .7304

22 Items in part 1 21 Items in part 2

Alpha for part 1 = .8361 Alpha for part 2 = .6698

Reliabilitas Alat Ukur Derajat Depresivitas

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) Reliability Coefficients

N of Cases = 13,0 N of Items = 21 Correlation between forms = ,7753 Equal-length Spearman-Brown = ,8734

Guttman Split-half = ,8666 Unequal-length Spearman-Brown = ,8737

11 Items in part 1 10 Items in part 2

Alpha for part 1 = ,7957 Alpha for part 2 = ,7071


(22)

Lampiran 4

KATA PENGANTAR

Saya adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha yang saat ini sedang melakukan penelitian guna melengkapi penyusunan skripsi, yang harus dipenuhi sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana psikologi. Sehubungan dengan hal itu, saya meminta kesediaan saudara untuk meluangkan waktu mengisi angket yang telah saya siapkan.

Agar tercapainya tujuan pelitian ini maka hendaklah saudara mengisi angket ini dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan keadaan saudara saai ini. Pendapat dan identitas saudara hanya digunakan untuk penilitian ini saja dan akan terjaga kerahasiaannya. Atas kesediaan dan bantuan saudara dalam penelitian ini, saya ucapkan terimakasih, apabila ada hal-hal yang tidak berkenan pada pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner ini saya mohon maaf.

Hormat saya,


(23)

DATA PRIBADI

1. Nama (Inisial) : ………..

2. Usia : ………..

3. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. perempuan

4. Status Perkawinan : a. belum menikah b. menikah c. duda / janda

5. Pendidikan terakhir: ………

6. Pekerjaan : ……….

7. Penghasilan rata-rata / bulan : a. Kurang dari Rp 1.000.000,- b. Rp. 1.000.000,- s/d Rp 2.500.000,- c. Lebih dari Rp. 2.500.000,-

Apabila saudara telah menikah, isilah pertanyaan menyangkut istri / suami saudara dibawah ini:

8. Usia suami / istri : ………..

9. Pendidikan terakhir : ………..

10.Pekerjaan : ………..

11.Jika Saudara mempunyai anak, isilah tabel ini.

No Usia Anak Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan


(24)

DATA PENUNJANG

1. Sejak tahun berapa saudara menderita stroke? ……… 2. Sudah berapa kali saudara mengalami serangan stroke? ……….. 3. Apa yang menyebabkan saudara terserang stroke? ……….. ………... 4. Pada sisi tubuh bagian mana stroke menyerang diri saudara?

……….. 5. Apa dampak stroke bagi fisik saudara?……….

……….. 6. Apa dampak stroke bagi psikis saudara? ………. ……….. 7. Apakah saudara menderita penyakit lain selain stroke? Bila ada, sebutkan …

………... 8. Bagaimana reaksi keluarga saudara pada saat mengetahui saudara terserang

stroke? ……… ……… 9. Bagaimana perasaan saudara terhadap reaksi keluarga saudara tersebut?……. ……… 10.Reaksi / sikap seperti apa yang saudara harapkan dari keluarga saudara?……. ……… 11.Apakah keluarga saudara ada yang pernah mengalami depresi ? (baik sebelum

atau sesudah saudara terkena stroke)………… Bila ada, Sebutkan……… ………. 12.Situasi manakah yang ada dibawah ini yang menjadi masalah utama bagi

saudara setelah saudara terserang stroke? a. aktifitas sehari-hari

b. relasi dengan keluarga c. relasi dengan masyarakat d. pekerjaan


(25)

13.Apa dampaknya ( dari pertanyaan no.11) pada diri saudara?……….. ……….. 14.(Hanya diisi jika masih bekerja)

- Apakah pekerjaan saudara saat ini sama dengan pekerjaan saudara sebelum saudara terserang stroke?……….

- Apa dampaknya pada diri saudara?………

……… (Hanya diisi jika sudah tidak bekerja)

- Siapakah yang membiayai hidup saudara?……… 15.Apakah saudara mempunyai asuransi kesehatan?……… 16.Apakah saudara mengikuti aktivitas sosial yang berkaitan dengan stroke?……. Bila ada, sebutkan!………... 17.Apakah saudara menyukai aktivitas tersebut?………..

Jelaskan alasannya?……….… 18.Apakah saudara merasakan manfaat dari aktivitas tersebut? Jelaskan………… ………. 19.Apakah saudara terbiasa membicarakan masalah-masalah saudara pada orang

lain?………Jika ya, pada siapa?……… 20.Apakah akhir-akhir ini saudara mengalami stress?……….. Jika ya, apa alasan

nya?……….. 21.Apa dampaknya pada diri saudara?………. ……….

22.Bagaimana saudara mengatasinya?……….

23.Apakah saudara merasakan peran agama bagi kesembuhan diri saudara?…….. ……….


(26)

Kuesioner I

Petunjuk Pengisian

Pernyataan-pernyataan berikut ini adalah untuk membantu Saudara menggambarkan diri Saudara sendiri. Jawablah pernyataan-pernyataan tersebut seakan-akan Saudara sedang menggambarkan diri sendiri sebagaimana adanya setelah Saudara terkena serangan stroke. Jawablah dengan respon pertama Saudara. Jangan melewati 1 nomorpun. Bacalah baik-baik setiap pernyataan lalu pilihlah salah satu dari 4 jawaban yang tersedia dengan menuliskan tanda silang (X) pada kolom yang tersedia. Arti dari 4 pilihan jawaban:

ƒ Jawaban S : Setuju

ƒ Jawaban CS : Cenderung setuju ƒ Jawaban CTS : Cenderung tidak setuju ƒ Jawaban TS : Tidak setuju

SELAMAT BEKERJA

No. Pernyataan S CS CTS TS

1. Saya memiliki tubuh yang sehat 2. Saya sakit-sakitan

3. Saya tidak menjaga kebersihan tubuh saya 4. Saya puas dengan ukuran tubuh saya

5. Saya ingin memperbaiki beberapa bagian tubuh saya 6. Saya merasa penampilan fisik saya tidak sebagaimana

yang saya harapkan

7. Saya menjaga kesehatan tubuh saya sebaik-baiknya 8. Saya malas berolah raga


(27)

No. Pernyataan S CS CTS TS

9. Saya tidak peduli akan kerapihan penampilan saya 10. Saya seorang yang jujur

11. Saya seorang yang kurang mampu melaksanakan aturan-aturan agama

12. Saya bukan orang yang baik

13. Saya puas dengan tingkah laku saya 14. Saya berharap lebih dapat dipercaya

15. Saya taat beragama dalam kehidupan saya sehari-hari 16. Saya mencoba untuk berubah jika menyadari apa yang

saya lakukan salah

17. Kadang-kadang saya menggunakan cara yang tidak jujur agar dapat maju

18. Saya cukup mampu mengendalikan diri

19. Saya mudah menyesuaikan diri dengan keadaan 20. Saya orang yang mudah kehilangan akal

21. Saya bukanlah orang seperti yang sebenarnya saya inginkan

22. Saya mengabaikan diri saya sendiri

23. Saya berharap tidak menyerah semudah seperti sekarang ini

24. Saya memecahkan masalah dengan cukup mudah

25. Saya dapat menerima kesalahan saya tanpa merasa sakit hati atau marah

26. Saya mencoba lari dari masalah-masalah saya 27. Saya seorang yang berarti bagi keluarga saya 28. Saya seorang anggota keluarga yang bahagia


(28)

No. Pernyataan S CS CTS TS

29. Saya merasa bahwa keluarga saya tidak mempercayai saya dalam bidang tertentu

30. Saya puas terhadap hubungan saya dengan keluarga 31. Saya memperlakukan keluarga sebagaimana mestinya 32. Saya seharusnya lebih percaya lagi terhadap keluarga

saya

33. Saya berusaha untuk jujur kepada keluarga saya 34. Saya membantu mengerjakan tugas rumah 35. Saya betul-betul memperhatikan keluarga saya 36. Saya orang yang suka berteman

37. Saya termasuk popular dikalangan teman-teman wanita 38. Saya sukar berteman

39. Seharusnya saya dapat lebih sopan lagi terhadap orang lain

40. Saya seharusnya bergaul dengan lebih baik lagi dengan orang lain

41. Saya mudah menyesuaikan diri dengan orang lain 42. Saya tidak mudah memaafkan kesalahan orang lain 43. Saya sulit untuk bersikap ramah terhadap orang lain


(29)

Lampiran 5

Subjek Skor

Konsep Diri Konsep Diri

Skor Derajat Depresivitas

Derajat Depresivitas

1 148 Positif 14 Ringan

2 149 Positif 2 Ringan

3 129 Positif 6 Ringan

4 132 Positif 9 Ringan

5 144 Positif 11 Ringan 6 138 Positif 27 Sedang 7 130 Positif 18 Sedang 8 147 Positif 20 Sedang

9 99 Negatif 34 Cukup Berat

10 132 Positif 16 Sedang

11 99 Negatif 25 Sedang

12 107 Negatif 43 Cukup Berat

13 141 Positif 20 Sedang

14 148 Positif 5 Ringan

15 132 Positif 30 Sedang

16 127 Positif 26 Sedang

17 158 Positif 19 Sedang

18 145 Positif 15 Ringan

19 142 Positif 17 Sedang

20 157 Positif 6 Ringan

21 146 Positif 23 Sedang

22 148 Positif 7 Ringan

23 134 Positif 5 Ringan

24 140 Positif 14 Ringan

25 144 Positif 8 Ringan

Ketetangan :

• Skor Konsep Diri 43 – 107,5 = Negatif 107,6 – 172 = Positif

• Skor Derajat Depresivitas 0,00 – 15,75 = Ringan 15,76 – 31,50 = Sedang 31,51 - 47,25 = Cukup berat


(30)

JK

16 64.0 64.0 64.0

9 36.0 36.0 100.0

25 100.0 100.0

laki-laki perempuan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

STATUS

21 84.0 84.0 84.0

4 16.0 16.0 100.0

25 100.0 100.0

menikah duda/janda Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

PENDDK

17 68.0 68.0 68.0

2 8.0 8.0 76.0

4 16.0 16.0 92.0

1 4.0 4.0 96.0

1 4.0 4.0 100.0

25 100.0 100.0

sma D3 S1 S2 S3 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

GGGSISI

16 64.0 64.0 64.0

9 36.0 36.0 100.0

25 100.0 100.0

kiri kanan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Lampiran 7

7.1 Distribusi Frekwensi

Jenis Kelamin

7.2 Status Perkawinan

7.3 Pendidikan


(31)

PEKERJAA

4 16.0 16.0 16.0

1 4.0 4.0 20.0

2 8.0 8.0 28.0

10 40.0 40.0 68.0

8 32.0 32.0 100.0

25 100.0 100.0

Tetap aktif Cuti Berganti Pensiunan Ibu Rmh Tgg Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

PHASILAN

21 84.0 84.0 84.0

4 16.0 16.0 100.0

25 100.0 100.0

1-2,5 juta >2,5 juta Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

LAMANYA

9 36.0 36.0 36.0

4 16.0 16.0 52.0

5 20.0 20.0 72.0

4 16.0 16.0 88.0

3 12.0 12.0 100.0

25 100.0 100.0

< 1 thn 1-2 thn 2-3 thn 3-4 thn > 4 thn Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

FREK

21 84.0 84.0 84.0

3 12.0 12.0 96.0

1 4.0 4.0 100.0

25 100.0 100.0

1X 2X 3X Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

7.5 Pekerjaan

7.6 Penghasilan

7.7 Lamanya Stroke


(32)

DRJTSTRK

7 28.0 28.0 28.0

12 48.0 48.0 76.0

6 24.0 24.0 100.0

25 100.0 100.0

ringan sedang berat Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

MSLH.UTM

15 60.0 60.0 60.0

1 4.0 4.0 64.0

4 16.0 16.0 80.0

5 20.0 20.0 100.0

25 100.0 100.0

aktv. sehari-hari relasi dgn kel relasi dgn masy. pekerjaan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

KEC.KPRI

14 56.0 56.0 56.0

11 44.0 44.0 100.0

25 100.0 100.0

introvert ekstrovert Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

7.9 Derajat Stroke

7.10 Adanya Penyakit Lain

7.11 Masalah Utama

7.12 Kecenderungan Kepribadian

PYK.LAIN

6 24.0 24.0 24.0

19 76.0 76.0 100.0

25 100.0 100.0

tdk ada ada Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(33)

DUKUNGAN

2 8.0 8.0 8.0

19 76.0 76.0 84.0

4 16.0 16.0 100.0

25 100.0 100.0

rendah sedang tinggi Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

7.13 Dukungan Keluarga

7.14 Askes

ASKES

8 32.0 32.0 32.0

17 68.0 68.0 100.0

25 100.0 100.0

tdk ada ada Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

7.15 Klab stroke

CLUB

21 84.0 84.0 84.0

4 16.0 16.0 100.0

25 100.0 100.0

tdk ada ada Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(34)

Lampiran 8

8.1 Korelasi Variabel Konsep Diri dengan Variabel Derajat Derpesivitas

Correlations 1.000 -.511** . .005 25 25 -.511** 1.000 .005 . 25 25 Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N TOTALDEP TOTKDI Spearman's rho TOTALDEP TOTKDI

Correlation is significant at the .01 level (1-tailed). **.

8.2 Korelasi Variabel Derajat Depresivitas dengan Dimensi Konsep Diri

Correlations

1.000 .217 .207 .236 .178 -.469** . .148 .160 .128 .197 .009

25 25 25 25 25 25

.217 1.000 .307 .467** .511** -.390*

.148 . .067 .009 .005 .027

25 25 25 25 25 25

.207 .307 1.000 .626** .367* -.491**

.160 .067 . .000 .036 .006

25 25 25 25 25 25

.236 .467** .626** 1.000 .745** -.215

.128 .009 .000 . .000 .151

25 25 25 25 25 25

.178 .511** .367* .745** 1.000 -.152

.197 .005 .036 .000 . .234

25 25 25 25 25 25

-.469** -.390* -.491** -.215 -.152 1.000

.009 .027 .006 .151 .234 .

25 25 25 25 25 25

Correlation Coefficie Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficie Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficie Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficie Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficie Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficie Sig. (1-tailed) N FISIK MORAL PERSONAL KELUARGA SOSIAL TOTALDEP Spearman's rho

FISIK MORAL PERSONAL KELUARGA SOSIAL TOTALDEP

Correlation is significant at the .01 level (1-tailed). **.

Correlation is significant at the .05 level (1-tailed). *.


(35)

8.3 Korelasi Variabel Konsep Diri dengan Aspek Derajat Depresivitas

Correlations

1.000 .712** .649** .517** -.401* . .000 .000 .004 .024

25 25 25 25 25

.712** 1.000 .695** .447* -.322 .000 . .000 .012 .058

25 25 25 25 25

.649** .695** 1.000 .545** -.425* .000 .000 . .002 .017

25 25 25 25 25

.517** .447* .545** 1.000 -.560** .004 .012 .002 . .002

25 25 25 25 25

-.401* -.322 -.425* -.560** 1.000 .024 .058 .017 .002 .

25 25 25 25 25

Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N EMOSION KOGNITIF MOTIV FISIKVEG TOTKDI Spearman's rho

EMOSION KOGNITIF MOTIV FISIKVEG TOTKDI

Correlation is significant at the .01 level (1-tailed). **.

Correlation is significant at the .05 level (1-tailed). *.

8.4 Korelasi Dimensi Konsep Diri dengan Aspek Derajat Depresivitas Correlations

1.000 .217 .207 .236 .178 -.280 -.372* -.538** -.411* . .148 .160 .128 .197 .088 .034 .003 .021

25 25 25 25 25 25 25 25 25

.217 1.000 .307 .467** .511** -.309 -.302 -.126 -.497** .148 . .067 .009 .005 .067 .071 .274 .006

25 25 25 25 25 25 25 25 25

.207 .307 1.000 .626** .367* -.392* -.357* -.343* -.513** .160 .067 . .000 .036 .026 .040 .047 .004

25 25 25 25 25 25 25 25 25

.236 .467** .626** 1.000 .745** -.190 -.120 -.209 -.242 .128 .009 .000 . .000 .181 .283 .158 .122

25 25 25 25 25 25 25 25 25

.178 .511** .367* .745** 1.000 -.216 -.057 -.214 -.210 .197 .005 .036 .000 . .150 .393 .152 .156

25 25 25 25 25 25 25 25 25

-.280 -.309 -.392* -.190 -.216 1.000 .712** .649** .517** .088 .067 .026 .181 .150 . .000 .000 .004

25 25 25 25 25 25 25 25 25

-.372* -.302 -.357* -.120 -.057 .712** 1.000 .695** .447* .034 .071 .040 .283 .393 .000 . .000 .012

25 25 25 25 25 25 25 25 25

-.538** -.126 -.343* -.209 -.214 .649** .695** 1.000 .545** .003 .274 .047 .158 .152 .000 .000 . .002

25 25 25 25 25 25 25 25 25

-.411* -.497** -.513** -.242 -.210 .517** .447* .545** 1.000 .021 .006 .004 .122 .156 .004 .012 .002 .

25 25 25 25 25 25 25 25 25

Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N FISIK MORAL PERSONAL KELUARGA SOSIAL EMOSION KOGNITIF MOTIV FISIKVEG Spearman's rho

FISIK MORAL PERSONAL KELUARGA SOSIAL EMOSION KOGNITIF MOTIV FISIKVEG

Correlation is significant at the .05 level (1-tailed). *.

Correlation is significant at the .01 level (1-tailed). **.


(36)

Lampiran 9

9.1 Tabulasi Silang Konsep Diri dengan Derajat Depresivitas

Case Processing Summary

25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

KSPDIRI * DRJTDEPR

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

KSPDIRI * DRJTDEPR Crosstabulation

1 2 3

33.3% 66.7% 100.0% 9.1% 100.0% 12.0% 4.0% 8.0% 12.0%

12 10 22

54.5% 45.5% 100.0%

100.0% 90.9% 88.0%

48.0% 40.0% 88.0%

12 11 2 25

48.0% 44.0% 8.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 48.0% 44.0% 8.0% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

negatif

positif KSPDIRI

Total

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR


(37)

9.2 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Dukungan

Keluarga

KSPDIRI * DRJTDEPR * DUKUNGAN Crosstabulation

2 2 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 2 2 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

1 2 3

33.3% 66.7% 100.0% 16.7% 100.0% 15.8% 5.3% 10.5% 15.8%

11 5 16

68.8% 31.3% 100.0%

100.0% 83.3% 84.2%

57.9% 26.3% 84.2%

11 6 2 19

57.9% 31.6% 10.5% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 57.9% 31.6% 10.5% 100.0%

1 3 4

25.0% 75.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

25.0% 75.0% 100.0%

1 3 4

25.0% 75.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

25.0% 75.0% 100.0%

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

positif KSPDIRI Total negatif positif KSPDIRI Total positif KSPDIRI Total DUKUNGAN rendah sedang tinggi

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR


(38)

9.3 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Kecenderungan Kepribadian

KSPDIRI * DRJTDEPR * KEC.KPRI Crosstabulation

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0% 12.5% 100.0% 14.3% 7.1% 7.1% 14.3%

5 7 12

41.7% 58.3% 100.0%

100.0% 87.5% 85.7%

35.7% 50.0% 85.7%

5 8 1 14

35.7% 57.1% 7.1% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 35.7% 57.1% 7.1% 100.0%

1 1

100.0% 100.0% 100.0% 9.1% 9.1% 9.1%

7 3 10

70.0% 30.0% 100.0%

100.0% 100.0% 90.9%

63.6% 27.3% 90.9%

7 3 1 11

63.6% 27.3% 9.1% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 63.6% 27.3% 9.1% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

negatif positif KSPDIRI Total negatif positif KSPDIRI Total KEC.KPRI introvert ekstrovert

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR


(39)

9.4 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Sisi Gangguan

KSPDIRI * DRJTDEPR * GGGSISI Crosstabulation

2 2

100.0% 100.0%

100.0% 12.5%

12.5% 12.5%

6 8 14

42.9% 57.1% 100.0%

100.0% 100.0% 87.5%

37.5% 50.0% 87.5%

6 8 2 16

37.5% 50.0% 12.5% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

37.5% 50.0% 12.5% 100.0%

1 1

100.0% 100.0%

33.3% 11.1%

11.1% 11.1%

6 2 8

75.0% 25.0% 100.0%

100.0% 66.7% 88.9%

66.7% 22.2% 88.9%

6 3 9

66.7% 33.3% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

66.7% 33.3% 100.0%

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

negatif positif KSPDIRI Total negatif positif KSPDIRI Total GGGSISI kiri kanan

ringan sedang cukup berat

DRJTDEPR


(40)

9.5 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Derajat Stroke

KSPDIRI * DRJTDEPR * DRJTSTRK Crosstabulation

5 2 7

71.4% 28.6% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

71.4% 28.6% 100.0%

5 2 7

71.4% 28.6% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

71.4% 28.6% 100.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0% 20.0% 100.0% 16.7% 8.3% 8.3% 16.7%

6 4 10

60.0% 40.0% 100.0%

100.0% 80.0% 83.3%

50.0% 33.3% 83.3%

6 5 1 12

50.0% 41.7% 8.3% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 50.0% 41.7% 8.3% 100.0%

1 1

100.0% 100.0% 100.0% 16.7% 16.7% 16.7%

1 4 5

20.0% 80.0% 100.0%

100.0% 100.0% 83.3%

16.7% 66.7% 83.3%

1 4 1 6

16.7% 66.7% 16.7% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 16.7% 66.7% 16.7% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

positif KSPDIRI Total negatif positif KSPDIRI Total negatif positif KSPDIRI Total DRJTSTRK ringan sedang berat

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR


(41)

KSPDIRI * DRJTDEPR * LAMANYA Crosstabulation

1 1

100.0% 100.0%

16.7% 11.1%

11.1% 11.1%

3 5 8

37.5% 62.5% 100.0%

100.0% 83.3% 88.9%

33.3% 55.6% 88.9%

3 6 9

33.3% 66.7% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

33.3% 66.7% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

2 2 100.0% 100.0% 100.0% 40.0% 40.0% 40.0% 3 3 100.0% 100.0% 100.0% 60.0% 60.0% 60.0%

3 2 5

60.0% 40.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

60.0% 40.0% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

2 1 3

66.7% 33.3% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

66.7% 33.3% 100.0%

2 1 3

66.7% 33.3% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

66.7% 33.3% 100.0%

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

negatif positif KSPDIRI Total positif KSPDIRI Total negatif positif KSPDIRI Total positif KSPDIRI Total positif KSPDIRI Total LAMANYA < 1 thn

1-2 thn

2-3 thn

3-4 thn

> 4 thn

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

Total


(42)

9.7 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Frekuensi Stroke

KSPDIRI * DRJTDEPR * FREK Crosstabulation

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0%

9.1% 100.0% 9.5%

4.8% 4.8% 9.5%

9 10 19

47.4% 52.6% 100.0%

100.0% 90.9% 90.5%

42.9% 47.6% 90.5%

9 11 1 21

42.9% 52.4% 4.8% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

42.9% 52.4% 4.8% 100.0%

3 3 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 3 3 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 1 1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 1 1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

negatif positif KSPDIRI Total positif KSPDIRI Total negatif KSPDIRI Total FREK 1X 2X 3X

ringan sedang cukup berat

DRJTDEPR


(43)

9.8 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Jenis Kelamin

KSPDIRI * DRJTDEPR * JK Crosstabulation

1 2 3

33.3% 66.7% 100.0% 16.7% 100.0% 18.8% 6.3% 12.5% 18.8%

8 5 13

61.5% 38.5% 100.0%

100.0% 83.3% 81.3%

50.0% 31.3% 81.3%

8 6 2 16

50.0% 37.5% 12.5% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 50.0% 37.5% 12.5% 100.0%

4 5 9

44.4% 55.6% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

44.4% 55.6% 100.0%

4 5 9

44.4% 55.6% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

44.4% 55.6% 100.0%

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

negatif

positif KSPDIRI

Total

positif KSPDIRI

Total JK

laki-laki

perempuan

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR


(44)

KSPDIRI * DRJTDEPR * STATUS Crosstabulation

1 2 3

33.3% 66.7% 100.0% 11.1% 100.0% 14.3% 4.8% 9.5% 14.3%

10 8 18

55.6% 44.4% 100.0%

100.0% 88.9% 85.7%

47.6% 38.1% 85.7%

10 9 2 21

47.6% 42.9% 9.5% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 47.6% 42.9% 9.5% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

negatif

positif KSPDIRI

Total

positif KSPDIRI

Total STATUS

menikah

duda/janda

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

Total

9.9 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Status Perkawinan


(45)

KSPDIRI * DRJTDEPR * PENDDK Crosstabulation

1 1

100.0% 100.0% 100.0% 5.9% 5.9% 5.9%

8 8 16

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 94.1%

47.1% 47.1% 94.1%

8 8 1 17

47.1% 47.1% 5.9% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 47.1% 47.1% 5.9% 100.0%

2 2 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 2 2 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 1 1 100.0% 100.0% 50.0% 25.0% 25.0% 25.0%

2 1 3

66.7% 33.3% 100.0%

100.0% 50.0% 75.0%

50.0% 25.0% 75.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

1 1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 1 1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 1 1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 1 1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

negatif positif KSPDIRI Total positif KSPDIRI Total negatif positif KSPDIRI Total positif KSPDIRI Total negatif KSPDIRI Total PENDDK sma D3 S1 S2 S3

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

Total


(46)

KSPDIRI * DRJTDEPR * PEKERJAA Crosstabulation

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 100.0% 50.0% 25.0% 25.0% 50.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 50.0% 50.0%

25.0% 25.0% 50.0%

1 2 1 4

25.0% 50.0% 25.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 25.0% 50.0% 25.0% 100.0%

1 1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 1 1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

1 1

100.0% 100.0% 100.0% 10.0% 10.0% 10.0%

7 2 9

77.8% 22.2% 100.0%

100.0% 100.0% 90.0%

70.0% 20.0% 90.0%

7 2 1 10

70.0% 20.0% 10.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 70.0% 20.0% 10.0% 100.0%

3 5 8

37.5% 62.5% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

37.5% 62.5% 100.0%

3 5 8

37.5% 62.5% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

37.5% 62.5% 100.0%

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

negatif positif KSPDIRI Total positif KSPDIRI Total positif KSPDIRI Total negatif positif KSPDIRI Total positif KSPDIRI Total PEKERJAA Tetap aktif Cuti Berganti Pensiunan

Ibu Rmh Tgg

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR

Total


(47)

9.12 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Penghasilan

KSPDIRI * DRJTDEPR * PHASILAN Crosstabulation

1 1

100.0% 100.0% 100.0% 4.8% 4.8% 4.8%

11 9 20

55.0% 45.0% 100.0%

100.0% 100.0% 95.2%

52.4% 42.9% 95.2%

11 9 1 21

52.4% 42.9% 4.8% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 52.4% 42.9% 4.8% 100.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0% 50.0% 100.0% 50.0% 25.0% 25.0% 50.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 50.0% 50.0%

25.0% 25.0% 50.0%

1 2 1 4

25.0% 50.0% 25.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 25.0% 50.0% 25.0% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

negatif positif KSPDIRI Total negatif positif KSPDIRI Total PHASILAN 1-2,5 juta >2,5 juta

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR


(48)

9.13 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Adanya Penyakit Lain

KSPDIRI * DRJTDEPR * PYK.LAIN Crosstabulation

3 3 6

50.0% 50.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%

3 3 6

50.0% 50.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 50.0% 50.0% 100.0%

1 2 3

33.3% 66.7% 100.0% 12.5% 100.0% 15.8% 5.3% 10.5% 15.8%

9 7 16

56.3% 43.8% 100.0% 100.0% 87.5% 84.2%

47.4% 36.8% 84.2%

9 8 2 19

47.4% 42.1% 10.5% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 47.4% 42.1% 10.5% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

positif KSPDIRI

Total

negatif

positif KSPDIRI

Total PYK.LAIN tdk ada

ada

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR


(49)

9.14 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Masalah Utama

KSPDIRI * DRJTDEPR * MSLH.UTM Crosstabulation

1 1

100.0% 100.0% 100.0% 6.7% 6.7% 6.7%

7 7 14

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 93.3%

46.7% 46.7% 93.3%

7 7 1 15

46.7% 46.7% 6.7% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 46.7% 46.7% 6.7% 100.0%

1 1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 1 1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

3 1 4

75.0% 25.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

75.0% 25.0% 100.0%

3 1 4

75.0% 25.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

75.0% 25.0% 100.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0% 33.3% 100.0% 40.0% 20.0% 20.0% 40.0%

1 2 3

33.3% 66.7% 100.0%

100.0% 66.7% 60.0%

20.0% 40.0% 60.0%

1 3 1 5

20.0% 60.0% 20.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 20.0% 60.0% 20.0% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

negatif positif KSPDIRI Total positif KSPDIRI Total positif KSPDIRI Total negatif positif KSPDIRI Total MSLH.UTM aktv. sehari-hari

relasi dgn kel

relasi dgn masy.

pekerjaan

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR


(50)

9.15 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Klub Stroke

KSPDIRI * DRJTDEPR * CLUB Crosstabulation

1 2 3

33.3% 66.7% 100.0% 11.1% 100.0% 14.3% 4.8% 9.5% 14.3%

10 8 18

55.6% 44.4% 100.0%

100.0% 88.9% 85.7%

47.6% 38.1% 85.7%

10 9 2 21

47.6% 42.9% 9.5% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 47.6% 42.9% 9.5% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

50.0% 50.0% 100.0%

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

negatif

positif KSPDIRI

Total

positif KSPDIRI

Total CLUB

tdk ada

ada

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR


(51)

9.16 Tabulasi Silang Konsep Diri, Derajat Depresivitas dan Askes

KSPDIRI * DRJTDEPR * ASKES Crosstabulation

1 1

100.0% 100.0% 100.0% 12.5% 12.5% 12.5%

3 4 7

42.9% 57.1% 100.0%

100.0% 100.0% 87.5%

37.5% 50.0% 87.5%

3 4 1 8

37.5% 50.0% 12.5% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 37.5% 50.0% 12.5% 100.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0% 14.3% 100.0% 11.8% 5.9% 5.9% 11.8%

9 6 15

60.0% 40.0% 100.0%

100.0% 85.7% 88.2%

52.9% 35.3% 88.2%

9 7 1 17

52.9% 41.2% 5.9% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 52.9% 41.2% 5.9% 100.0% Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

Count

% within KSPDIRI % within DRJTDEPR % of Total

negatif positif KSPDIRI Total negatif positif KSPDIRI Total ASKES tdk ada ada

ringan sedang cukup berat DRJTDEPR


(52)

Lampiran 10

10.1 Tabulasi Silang Konsep Diri Fisik Negatif, Derajat Depresivitas Ringan

dan Lamanya Stroke

Konsep Diri Fisik

Derajat Depresivitas

Lamanya Stroke 2-3 tahun > 4 tahun Negatif Ringan 66,7 % 33,3 %

10.2 Tabulasi Silang Konsep Diri Fisik Negatif, Derajat Depresivitas Ringan

dan Sisi Gangguan

Konsep Diri Fisik

Derajat Depresivitas

Sisi Gangguan Kanan Kiri Negatif Ringan 66,7 % 33,3 %

10.3 Tabulasi Silang Konsep Diri Personal Negatif, Derajat Depresivitas

Sedang dan Sisi Gangguan

Konsep Diri Pesonal

Derajat Depresivitas

Sisi Gangguan Kanan Kiri

Negatif Sedang 100 % 0 %

10.4 Tabulasi Silang Konsep Diri Personal Negatif, Derajat Depresivitas

Sedang dan Pekerjaan

Konsep Diri Pesonal

Derajat Depresivitas

Pekerjaan Tetap

Aktif

Cuti Berganti Pensiunan Ibu Rmh Tgg

Negatif Sedang 100 % 0 % 0 % 0 % 0 %

10.5 Tabulasi Silang Konsep Diri Moral Etik Positif, Derajat Depresivitas

Cukup Beratdan Sisi Gangguan

Konsep Diri Moral Etik

Derajat Depresivitas

Sisi Gangguan Kanan Kiri Positif Cukup Berat 0 % 100 %


(53)

10.6 Tabulasi Silang Konsep Diri Moral Etik Positif, Derajat Depresivitas Cukup Beratdan Derajat Stroke

Konsep Diri Moral Etik

Derajat Depresivitas

Derajat Stroke

Ringan Sedang Berat

Positif Cukup Berat 0 % 50 % 50%

10.7 Tabulasi Silang Konsep Diri Moral Etik Positif, Derajat Depresivitas

Cukup Beratdan Frekuensi Stroke

Konsep Diri Moral Etik

Derajat Depresivitas

Frekuensi Stroke

1x 2x 3x Positif Cukup Berat 50 % 0 % 50 %

10.8 Tabulasi Silang Konsep Diri Keluarga Positif, Derajat Depresivitas

Cukup Beratdan Derajat Stroke

Konsep Diri Keluarga

Derajat Depresivitas

Derajat Stroke

Ringan Sedang Berat

Positif Cukup Berat 0 % 0 % 100%

10.9 Tabulasi Silang Konsep Diri Keluarga Positif, Derajat Depresivitas

Cukup Beratdan Frekuensi Stroke

Konsep Diri Keluarga

Derajat Depresivitas

Frekuensi Stroke

1x 2x 3x

Positif Cukup Berat 0 % 0 % 100 %

10.10Tabulasi Silang Konsep Diri Keluarga Positif, Derajat Depresivitas

Cukup Beratdan Sisi Gangguan

Konsep Diri Moral Etik

Derajat Depresivitas

Sisi Gangguan Kanan Kiri Positif Cukup Berat 0 % 100 %


(54)

Universitas Kristen Maranatha

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari masalah, baik masalah yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Salah satu masalah yang berasal dari dalam diri individu diantaranya adalah masalah kesehatan. Saat ini salah satu masalah kesehatan yang terbesar adalah stroke. Pada tahun 1998 stroke menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia dengan lebih dari 5,1 juta angka kematian, dan pada tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta orang akan meninggal akibat stroke (Kompas, 30 April 2002). Di Amerika terjadi sekitar 750.000 kasus stroke per tahun dengan angka kematian sekitar 150.000 jiwa per tahun. Di negara tersebut terdapat 3.000.000 pasien penderita stroke, yang mana sepertiganya berakibat kematian dan sepertiga lainnya menderita cacat menetap (Kompas, 24 Febuari 2003). Di Indonesia stroke menjadi penyebab kematian ketiga tertinggi setelah penyakit jantung dan kanker, selain itu stroke merupakan penyebab cacat tertinggi pada usia pertengahan (usia produktif). Proporsi penderita stroke di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari laporan Survei Kesehatan Rumah Tangga Departemen Kesehatan RI pada rumah sakit – rumah sakit di 27 propinsi di Indonesia. Penderita stroke antara tahun 1984 sampai tahun 1986 naik dari 0,72 per 100 penderita menjadi 0,89 per 100 penderita. Pada tahun 1991 proporsi tersebut meningkat hampir dua kali lipat menjadi 1,79 per 100


(55)

Universitas Kristen Maranatha

2

penderita (Kompas, 17 September 2002). Diperkirakan 150 orang dari setiap 100.000 penduduk Indonesia menderita stroke (Tempo, 3 Maret 2002).

Secara umun stroke adalah penyakit yang disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah otak. Secara klinik stroke adalah suatu disfungsi neurologik yang akut yang disebabkan karena kelainan vaskuler (pembuluh darah) dengan terjadinya gejala-gejala dan tanda-tanda klinik yang sesuai dengan area otak yang terkena proses, terjadinya dapat mendadak (dalam beberapa detik) atau sedikit lebih lambat (dalam beberapa jam)(W.H.O, Stroke vol.20, 1989). Stroke dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain hipertensi (darah tinggi), diabetes mellitus (kencing manis), kadar kolesterol yang tinggi dan merokok. (Taylor, 1995).

Dengan adanya kemajuan di bidang kedokteran angka kematian yang diakibatkan oleh stroke dapat diturunkan secara drastis (Kompas, 4 Desember 2001), namun masalah tidak berhenti begitu saja. Pasien yang lolos dari maut dapat menderita cedera otak yang dapat berpengaruh pada kemampuan bicara, daya ingat menurun, tonus otot yang abnormal, gangguan lapang pandang, gangguan persepsi, menurun atau hilangnya sensitivitas perabaan dan kelumpuhan yang bersifat sementara atau permanen pada sebagian sisi tubuh. Selain itu menurut Dr. Jusuf Misback, Kepala Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pasien yang mengalami serangan stroke pada sel otak depan dapat mengalami gangguan emosional seperti kecemasan, frustasi dan depresi (Gatra, no.28, Mei 2001). Hasil penelitian ASEAN Neurological Association (ASNA) di tujuh negara ASEAN menunjukkan bahwa 95 persen


(56)

Universitas Kristen Maranatha

3

penderita pasca stroke mengalami gangguan motorik dan 15 persen mengalami gangguan neuropsikologi (Kompas,11 Agustus 2002). Pada sebagian pasien gangguan-gangguan ini dapat dinormalkan kembali melalui terapi medis dan fisioterapi. Namun, pada sebagian pasien lainnya kondisi cacat yang dialami tidak dapat disembuhkan secara tuntas.

Pengetahuan pasien pasca stroke tentang kondisi fisiknya dapat mempengaruhi gambaran dirinya, karena tubuh dan karakteristik fisik memiliki peran penting dalam gambaran diri pasien pasca stroke tentang dirinya dan anggapannya tentang bagaimana penampilannya didepan orang lain. Pada pasien pasca stroke, keseluruhan kesadaran mengenai diri yang diamati, dialami dan dinilai disebut Fitts (1971) sebagai konsep diri. Terdapat berbagai konsep yang diberikan pasien pasca stroke terhadap dirinya namun secara garis besar konsep ini dapat digolongkan sebagai konsep diri positif dan konsep diri negatif.

Pasien pasca stroke yang memandang dirinya secara positif mampu melihat bahwa masih terdapat beberapa bagian dari tubuhnya yang berfungsi. Ia melihat dirinya tetap mampu memenuhi tuntutan moral, mempunyai pribadi yang menyenangkan dan tetap berusaha untuk memberikan sesuatu yang berguna bagi keluarga ataupun bagi lingkungannya. Pasien pasca stroke yang memandang dirinya secara positif menghargai dirinya sebagai seseorang yang sama berharganya dengan orang lain meskipun terdapat beberapa perbedaaan pada dirinya akibat stroke yang dialaminya. Sedangkan pasien pasca stroke yang memandang dirinya secara negatif tidak mampu memandang sisi positif dari cacat yang dideritanya. Pasien tersebut memandang dirinya sebagai individu yang cacat,


(57)

Universitas Kristen Maranatha

4

tidak mampu memenuhi tuntutan moral, penuh kekurangan, tidak berguna bagi keluarga dan ditolak oleh lingkungan sekitarnya.

Dengan didasari konsep diri yang dimilikinya pasien pasca stroke akan memberikan reaksi emosi terhadap cacat stroke yang dideritanya. Terdapat berbagai macam reaksi emosi yang mungkin dimunculkan pasien pasca stroke, seperti sedih, kecewa, marah dan sebagainya. Menurut dr. Jusuf Misback, Kepala Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, reaksi-reaksi emosi seperti ini umum dan wajar terjadi pada pasien pasca stroke. Akan tetapi, pasien pasca stroke dapat pula memunculkan reaksi emosi yang bersifat patologis seperti depresi. Kurang lebih 26%-60% pasien pasca stroke mengalami depresi (Gatra, no.28, Mei 2001).

Depresi adalah suatu bentuk perubahan suasana perasaan yang dialami seseorang dalam bentuk yang mengarah pada keadaan sedih, putus asa, duka cita, hilang harapan dan sebagainya (Wilkinson G.,1995). Pada pasien pasca stroke depresi dapat terjadi karena adanya faktor internal, seperti kerusakan pada otak bagian kanan yang mengatur emosi ataupun karena faktor eksternal seperti besarnya biaya pengobatan dan kurangnya dukungan keluarga. Depresi juga dapat terjadi walaupun pasien mendapatkan dukungan keluarga dan secara organik stroke tidak menyerang bagian otak yang mengatur emosi. Menurut Dr. Jusuf Misback hal ini dapat terjadi karena pasien pasca stroke menilai harga dirinya dari sudut pandang kemampuannya beraktifitas (Gatra, no.28, Mei 2001).

S janda 54 tahun, terserang stroke bulan Agustus 2002 lalu, akibat serangan stroke tersebut sebagian tubuh S mengalami kelumpuhan. Untuk menjalankan


(58)

Universitas Kristen Maranatha

5

aktivitas sehari-hari S harus dibantu oleh anak-anaknya. Ia memandang dirinya sebagi individu yang cacat, tidak berguna dan sangat menyulitkan keluarganya. S merasa sangat sedih, kecewa dan putus asa akan kondisi yang dialaminya. S menolak melanjutkan fisioterapi karena menganggap semua sia-sia belaka dan hanya mempersulit ekonomi keluarganya. S menyalahkan dirinya untuk semua kesulitan yang dialami oleh keluarga, ia memandang bahwa karena dirinyalah keluarganya harus mengalami kesulitan. Anak S mengatakan bahwa ibunya sering kali menangis tanpa sebab dan mengatakan bahwa dirinya ingin mati saja agar semua masalah selesai dan keluarganya dapat hidup dengan tenang (Kompas, 12 Febuari 2003).

Lain halnya dengan B yang mengalami serangan stroke pertama pada usia 46 tahun, akibatnya B tidak dapat bicara dan tungkai kirinya lumpuh total. Pertama-tama keadaan ini membuatnya kecil hati bahkan ia pernah menolak bertemu saudara-saudaranya yang datang menengoknya. Namun dengan keyakinan diri, harapan dan tekad yang kuat B percaya bahwa ia dapat melalui cobaan Tuhan tersebut. B secara intensif mengikuti terapi dan sedikit demi sedikit ia dapat berbicara dan menggerakkan kaki dan tangannya kembali. Saat ini telah 17 tahun berlalu dan B telah mendapat serangan stroke lima kali. Namun sekarang B sudah dapat berjalan tanpa alat bantu meski tidak senormal dulu, bahkan B sudah dapat mengemudikan mobil otomatis ke Bali dan berangkat ibadah haji ke Mekah. B percaya bahwa dirinya mampu mengatasi cacat yang dideritanya, tetap berharga dan masih dapat berguna bagi orang-orang disekitarnya. Oleh karena itu B memutuskan untuk bergabung dengan klub stroke di RS Cipto Mangunkusumo


(59)

Universitas Kristen Maranatha

6

Jakarta. B berharap dia dapat berbagi pengalaman dengan pasien-pasien pasca stroke yang lain. “Penderita stroke umumnya sulit diatur, mudah tersinggung, sulit dimengerti dan diduga apa maunya. Mungkin karena mereka merasa tidak berharga lagi. Dengan klub ini kita memberikan wadah untuk insan pasca stroke agar harga diri, semangat dan keberaniannya kembali diperoleh” terang B (Kompas, 12 Febuari 2003).

Seorang pasien pasca stroke yang mempunyai konsep diri negatif tidak mampu memandang sisi positif dari cacat yang dideritanya. Pasien tersebut memandang dirinya tidak berguna, tidak berharga, tidak mampu dan tidak mempunyai masa depan. Keadaan-keadaan ini akan menimbulkan reaksi emosi yang negatif seperti sedih, kecewa, dan putus asa. Dengan adanya reaksi emosi yang negatif ini pasien pasca stroke berpeluang untuk mengalami depresi. Sedangkan pasien pasca stroke dengan konsep diri positif akan mempunyai pandangan yang positif tentang dirinya. Pasien pasca stroke dengan konsep diri positif memandang dirinya sebagai individu yang tetap berguna, berharga, mampu, dan mempunyai harapan yang positif akan masa depannya. Keadaan-keadaan ini memungkinkan pasien pasca stroke dengan konsep diri positif terhindar atau memiliki derajat depresivitas yang rendah.

Pada kenyataannya tidak semua pasien pasca stroke dengan konsep diri positif terhindar dari depresi dan tidak semua pasien pasca stroke dengan konsep diri negatif mengalami depresi. Dari hasil wawancara dengan 13 pasien pasca stroke di rumah sakit “X” Bandung diperoleh gambaran terdapat delapan orang pasien (61,5%) menunjukkan konsep diri positif, dalam hal ini pasien tetap merasa


(60)

Universitas Kristen Maranatha

7

bangga dengan tubuh mereka dan tetap menjaga penampilan mereka, merasa rajin berdoa, puas akan pribadi mereka, tetap merasa menjadi bagian dari keluarga dan diterima oleh lingkungan sekitarnya. Terdapat lima orang pasien (38,5%) yang menunjukkan konsep diri negatif, dalam hal ini pasien merasa tidak puas dengan tubuh mereka yang sakit-sakitan dan cacat, kurang taat dalam beribadah, merasa mempunyai pribadi yang kurang menyenangkan, menyulitkan bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya. Dari delapan orang pasien yang mempunyai konsep diri positif lima orang diantaranya (62,5%) kurang menunjukkan gejala depresi, dalam hal ini mereka merasa dapat mengendalikan perasaan sedih mereka, tetap mempunyai harapan untuk sembuh, tetap melakukan aktifitas walaupun tidak seaktif dulu dan tidak menunjukkan perubahan yang berarti dalam nafsu makan dan waktu tidur. Terdapat tiga orang pasien (37,5%) dengan konsep diri positif menunjukkan gejala depresi, dalam hal ini mereka merasa kurang dapat mengendalikan emosi mereka seperti menangis atau marah tanpa sebab, cenderung merasa kesulitan dalam mengambil keputusan, kehilangan minat yang untuk beraktifitas dan mengalami gangguan tidur dan penurunan nafsu makan. Sedangkan dari lima orang pasien yang mempunyai konsep diri negatif, terdapat satu orang pasien (20%) yang kurang menunjukkan gejala depresi, dalam hal ini mereka merasa cukup mampu mengendalikan emosi mereka, tidak kehilangan harapan untuk sembuh, tetap rajin mengikuti fisioterapi dan tidak mengalami gangguan tidur dan nafsu makan walaupun mereka merasa mudah lelah. Terdapat empat orang pasien (80%) dengan konsep diri negatif menunjukkan gejala


(61)

Universitas Kristen Maranatha

8

depresi, dalam hal ini mereka tidak mampu mengendalikan emosi, merasa putus asa, menarik diri, mengalami gangguan tidur dan kehilangan nafsu makan.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti apakah terdapat hubungan negatif antara konsep diri dengan derajat depresivitas pada pasien pasca stroke di rumah sakit “X” Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah maka masalah yang hendak diteliti adalah :

Apakah terdapat hubungan negatif antara konsep diri dengan derajat

depresivitas pada pasien pasca stroke di rumah sakit “X” Bandung ?

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan negatif antara konsep diri dengan derajat depresivitas pada pasien pasca stroke di rumah sakit “X” Bandung.

1.3.2 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan

nagatif antara konsep diri dengan derajat depresivitas pada pasien pasca stroke di rumah sakit “X” Bandung.


(62)

Universitas Kristen Maranatha

9

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan teoretis

1) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi ilmu psikologi terutama psikologi kesehatan dan psikologi klinis mengenai konsep diri dan derajat depresivitas pada pasien pasca stroke.

2) Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai konsep diri dan derajat depresivitas pada pasien pasca stroke.

1.4.2 Kegunaan praktis

1. Penelitian konsep diri dan derajat depresivitas ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi dokter atau psikolog yang menangani penderita pasca stroke dalam upaya memberi dukungan, terapi, konseling dan perawatan, untuk membantu pengefektifan proses pemulihan kondisi kesehatan pasien pasca stroke.

2. Penelitian konsep diri dan derajat depresivitas ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi penderita stroke dalam upaya menghadapi atau mengurangi derajat depresivitas akibat stroke.

3. Penelitian konsep diri dan derajat depresivitas ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi keluarga pasien pasca stroke dalam upaya mendampingi dan memahami gejala depresivitas yang dialami pasien pasca stroke.


(1)

Berdasarkan kerangka pikir diatas maka dapat diturunkan asumsi sebagai berikut :

1) Serangan stroke dapat mengakibatkan terganggunya fungsi fisiologis dan dapat menimbulkan cacat pada pasien pasca stroke

2) Keadaan cacat yang diderita pasien pasca stroke dapat mempengaruhi konsep diri (diri identitas, diri pelaku, diri penilai, diri fisik, diri moral etik, diri personal, diri keluarga dan diri sosial) yang dimilikinya.

3) Konsep diri yang dimiliki pasien pasca stroke akan mempengaruhi model kognitif yang dimilikinya

4) Pasien dengan konsep diri negatif akan memiliki model kognitif yang negatif. Pasien dengan konsep diri positif akan memiliki model kognitif yang positif.

5) Model kognitif yang dimiliki pasien pasca stroke akan mempengaruhi afek pasien dan dapat memunculkan depresivitas pada pasien pasca stroke.

6) Afek yang negatif akan memunculkan derajat depresitivitas yang berat. Afek yang positif akan memunculkan derajat depresitivitas yang ringan.

1.6 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir dan asumsi-asumsi di atas maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut :

“Terdapat hubungan negatif antara konsep diri dengan derajat depresivitas pada pasien pasca stroke di rumah sakit ‘X’ Bandung”


(2)

97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan tingkat kepercayaan 95%, maka dapat disimpulkan bahwa :

• Terdapat hubungan negatif yang moderat antara konsep diri dengan derajat depresivitas pada pasien pasca stroke di Rumah Sakit ‘X’ Bandung. Hal ini berarti semakin positif konsep diri maka semakin ringan derajat depresivitas yang dialami pasien pasca stroke di Rumah Sakit ‘X’ Bandung. Demikian juga sebaliknya, semakin negatif konsep diri maka semakin berat derajat depresivitas yang dialami pasien pasca stroke di Rumah Sakit ‘X’ Bandung. • Dari keseluruhan responden diketahui bahwa sebesar 88 % pasien pasca

stroke di Rumah Sakit ‘X’ Bandung mempunyai konsep diri positif. Sedangkan untuk derajat depresivitas diketahui bahwa 48 % pasien pasca stroke menunjukkan derajat depresivitas ringan dan 44 % pasien pasca stroke menunjukkan derajat depresivitas yang sedang.

• Terdapat hubungan negatif yang moderat antara konsep diri fisik dan konsep diri personal dengan derajat depresivitas pada pasien pasca stroke di Rumah Sakit ‘X Bandung. Keadaan ini diduga didasari oleh adanya beberapa faktor yang ikut berperan dalam penurunan derajat depresivitas seperti tidak terserangnya bagian otak yang mengatur emosi, lamanya pasien menderita stroke dan keadaan pasien yang tetap aktif bekerja.


(3)

• Terdapat hubungan negatif yang rendah antara konsep diri moral etik dan konsep diri keluarga dengan derajat depresivitas pada pasien pasca stroke di Rumah Sakit ‘X Bandung. Keadaan ini diduga didasari oleh adanya beberapa faktor yang ikut berperan dalam peningkatan derajat depresivitas seperti terserangnya bagian otak yang mengatur emosi, beratnya derajat stroke dan frekuensi stroke yang dialami.

• Terdapat hubungan negatif yang dapat diabaikan antara konsep diri sosial dengan derajat derajat depresivitas yang dialami pasien pasca stroke di Rumah Sakit ‘X’ Bandung. Hal ini berarti semakin positif konsep diri sosial belum tentu diikuti dengan semakin ringannya derajat depresivitas, demikian juga sebaliknya. Keadaan ini diduga didasari oleh karena pasien pasca stroke lebih memusatkan perhatiannya pada aktivitas mereka sehari-hari dan masyarakat dapat memahami keadaan pasien pasca stroke sehingga memberikan tuntutan sosial yang sesuai dengan kondisi yang dialami pasien.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis merasa perlu untuk mengajukan beberapa saran, yaitu :

5.2.1 Saran Praktis.

1) Hasil penelitian hubungan antara konsep diri dengan derajat depresivitas pada pasien pasca stroke ini dapat digunakan sebagai informasi bagi dokter


(4)

99

atau psikolog yang menangani pasien pasca stroke, dalam rangka membantu pengefektifan proses pemulihan kondisi kesehatan pasien.

2) Kepada pasien pasca stroke, hasil penelitian hubungan antara konsep diri dengan derajat depresivitas ini dapat digunakan sebagai informasi bagi pasien untuk lebih mengenal dirinya. Informasi ini diharapkan dapat digunakan pasien untuk menanggulangi derajat depresivitas yang dialaminya.

3) Kepada keluarga pasien disarankan untuk tetap mempertahankan dukungan yang proporsional kepada pasien. Dengan tetap memperhatikan keadaan pasien, keluarga disarankan untuk tetap memberikan kesempatan pada pasien untuk terlibat dalam pengambilan keputusan dalam keluarga sehingga dapat meningkatkan konsep diri pasien.

5.2.1 Saran Teoretis

1) Meneruskan penelitian yang berhubungan dengan konsep diri dan derajat depresivitas pada pasien pasca stroke dengan ukuran sampel yang lebih besar sehingga hasilnya diharapkan dapat digeneralisasikan untuk pasien pasca stroke di wilayah yang lebih luas.

2) Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan derajat depresivitas dengan sisi tubuh yang terserang stroke, lamanya pasien menderita stroke, berat ringannya stroke yang dialami, frekuensi stroke yang dialami atau aktifitas pekerjaan yang dijalani, karena berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor tersebut diduga memiliki peran dalam derajat depresivitas.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin.1997. Reliabilitas dan Validitas. Edisi ke-3. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Beck, Aaron T. 1967. Depression : Clinical, Experimental and Theoretical Aspects. New York : Hoeber Medical division, Harper & Row.

Beck, Aaron T., Rush. Shaw., Emery. 1979. Cognitive Therapy of Depression New York : The Guilford Press.

Burns, R.B. 1979. The Self Concept : Theory, Measurement, Development and Behavior. London : Longman Group Limited.

Fitts, William H. 1971. The Self Concept and Self Actualization. Los Angles, California : Western Psychological Service.

Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing : Design, Analysis and Use. Boston : Allyn & Bacon.

Hinton, John. 1989. Depresi dan Perawatannya. Jakarta : PT. Dian Rakyat. Hurlock, E. B. 1979. Personality Development. Second Edition. New Delhi :

Mc Graw-Hill.

Idayat, Nur H. 2001. Stroke. Gatra. XXVIII, Mei. Jakarta.

Lamsudin, Rusdi. 2002. Strategi Stroke Indonesia. Kompas 17 September.

Jakarta.

Lemme, H. Barbara.1995. Development in Adulthood. Boston : Ally & Bacon Nes. 2002. Stroke : Dari Lumpuh Sampai Hiperseks. Kompas 11 Agustus. Jakarta.

Pudjiarti, Hadriani & Prabandari. 2002. Pasien Stroke Ayo Sekolah. Tempo 3 Maret. Jakarta.

Rumantir, Christianus U. 1986. Pola Penderita Stroke. Bandung : Universitas Padjadjaran.

Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta : PT. Gramedia.


(6)

Sitepu, Nirwana SK. 1995. Analisis Korelasi. Bandung : Universitas Padjadjaran. Taylor, Shelley E. 1995. Health Psychology. 3th edition. Singapore : McGraw Hill International.

Triarsari, Dyah. 2003. Realitas : 17 Tahun Hidup Bersama Stroke. Kompas 12 Febuari. Jakarta.

Vin. 2003. Waspadai Gejala Stroke Tersamar. Tempo 24 Febuari. Jakarta. Wilkinson, Greg. 1995. Depresi. Cetakan II. Jakarta : Arcan.


Dokumen yang terkait

Pengetahuan Perawat Dalam Penatalaksanaan Nyeri Pasien Pasca Operasi Seksio Caesaria di Rumah Sakit Umum Sundari Medan

8 71 68

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

0 3 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

0 6 6

LANDASAN TEORI Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

2 20 16

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

0 4 4

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU MELAYANI PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH ”ROEMANI” SEMARANG.

1 2 10

HUBUNGAN KOMPONEN KONSEP DIRI DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA PASIEN PASCA STROKE DI POLIKLINIK SARAF RSUP DR.M. DJAMIL PADANG.

0 2 18

HUBUNGAN STATUS FUNGSIONAL DENGAN HARGA DIRI PASIEN STROKE DI POLIKLINIK SARAF RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN STATUS FUNGSIONAL DENGAN HARGA DIRI PASIEN STROKE DI POLIKLINIK SARAF RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKART

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Hubungan Antara Konsep Diri dengan Derajat Depresivitas pada Pasien Pasca Stroke di Rumah Sakit "X" Bandung - MCUrepository

0 0 19