Pengaruh Kompensasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dealer "X".

/

Persaingan dunia usaha kini semakin ketat, perusahaan tentunya selalu
berusaha untuk memajukan usahanya dan bertahan. Dalam hal ini perusahaan harus
secara cerdik memaksimalkan sumber daya dimiliki untuk mendatangkan profit yang
maksimal.
Setiap keputusan dan kebijakan yang ditetapkan di perusahaan menjadikan suatu
langkah bagi perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri.
Sumber daya manusia, salah satu sumber daya yang
menjadi salah
satu senjata yang dapat diandalkan apabila dikelola dengan tepat. Tingginya
produktivitas perusahaan mencerminkan produktivitas karyawannya. Salah satu cara
untuk memaksimalkan produktivitas kerja karyawan adalah dengan menerapkan
kebijakan – kebijakan yang mampu memotivasi karyawan itu sendiri. Kebijakan
kompensasi diargumenkan sebagai salah satu motivator bagi karyawan untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka.
Melihat situasi perekonomian yang kurang baik menuntut karyawan untuk
memperoleh pendapatan yang lebih besar dari sebelumnya, dari sini dapat kita
manfaatkan untuk memaksimalkan produktivitas karyawan dengan cara menerapkan
kebijakan kompensasi yang tepat, dimana dengan tujuan akhir kedua pihak baik
perusahaan maupun karyawan sama – sama memperoleh profit dan tidak ada yang

dirugikan.
Dalam skripsi ini, penulis melakukan penelitian di dealer “X”, dengan tujuan
untuk menganalisis pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan
dealer X.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa dengan adanya kebijakan kompensasi,
karyawan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Dari kuestioner yang
dibagikan kepada 24 responden, dapat dilihat bagaimana kebijakan kompensasi yang
diterapkan dealer mempunyai hubungan yang cukup berarti dengan tingkat
produktivitas kerja karyawan dengan hasil korelasi 0,523. Uji t yang dilakukan
penulis memberikan hasil sebesar 2,8781 , yang berarti bahwa hipotesis yang
dikemukakan penulis yaitu ada pengaruh antara kompensasi terhadap produktivitas
kerja karyawan diterima. Dilihat dari koefisien penentu didapat hasil sebesar 27,35%
yang berarti perubahan produktivitas kerja dapat dijelaskan oleh perubahan kebijakan
kompensasi sebesar 27,35%, sedangkan sisanya 72,65% dapat dipengaruhi oleh
faktor lain.
Berdasarkan penelitian ini , maka penulis menyarankan agar dalam hal
kompensasi guna meningkatkan produktivitas karyawan, kebijakan yang diambil
dealer dipertahankan bahkan masih dapat ditingkatkan lebih maksimal dengan tujuan
kearah yang lebih baik, bagi pihak dealer maupun pihak karyawan.


-

ABSTRAK

i

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

v

DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR


xi

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Penelitian

1

1.2

Identifikasi Masalah

3

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian


4

1.4

Kegunaan Penelitian

4

1.5

Kerangka Penelitian dan Hipotesis

5

1.6

Metode Penelitian

7


1.7

Lokasi dan Waktu Penelitian

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
2.1.1

Pengertian Sumber Daya Manusia

10

2.1.2

Fungsi Sumber daya Manusia

11


2.2 Kompensasi

2.2.1

Pengertian Kompensasi

14

2.2.2

Tujuan Kompensasi

16

2.2.3

Penggolongan Kompensasi

18


2.2.4

karakteristik Kompensasi

20

2.2.5

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kompensasi

22

2.3 Produktivitas Kerja
2.3.1

Pengertian Produktivitas

24


2.3.2

Manfaat Peningkatan Produktivitas

26

2.3.3

Faktor – faktor yang Mempengaruhi

2.3.4

Produktivitas Kerja

27

Faktor – faktor Penyebab Turunnya Produktivitas

30


BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
3.1.1

Sejarah Dealer X

32

3.1.2

Aktivitas Dealer X

33

3.1.3

Struktur Organisasi & Uraian Jabatan Dealer X

33


3.2 Metode Penelitian
3.2.1

Teknik Pengumpulan Data

38

3.2.2

Teknik Pengolahan Data

39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Pelaksanaan Kompensasi Dealer X

43


4.1.1

Kompensasi yang Diterapkan di Dealer X

44

4.1.2

Pembahasan mengenai Kompensasi yang
Diterapkan di Dealer X

4.2 Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan Dealer X

47
57

4.3 Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Dealer X

66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

71

5.2 Saran

73

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii

-

Tabel 4.1.2.1

/

Kompensasi merupakan alasan utama bagi saya
bekerja di dealer ini

Tabel 4.1.2.2

Dengan adanya kebijakan kompensasi yang
diterapkan dealer, saya merasa terjamin

Tabel 4.1.2.3

48

Kebijakan kompensasi yang diterapkan sesuai dengan
tujuan dealer

Tabel 4.1.2.4

48

49

Saya mengerti dan memahami kebijakan kompensasi
yang diterapkan dealer

49

Tabel 4.1.2.5

Kompensasi yang saya terima sudah sesuai

50

Tabel 4.1.2.6

Dealer menerapkan kebijakan kompensasi yang tepat

51

Tabel 4.1.2.7

Rutinitas pekerjaan sesuai dengan aturan yang berlaku
di dealer

51

Tabel 4.1.2.8

Kompensasi yang diberikan dealer sudah tepat sasaran.

52

Tabel 4.1.2.9

Kompensasi merupakan hal terpenting untuk saya
dalam bekerja.

Tabel 4.1.2.10

Karyawan yang berprestasi mendapatkan kompensasi
yang lebih baik.

Tabel 4.1.2.11

53

Dealer menetapkan kebijakan kompensasi sesuai
dengan peraturan pemerintah.

Tabel 4.1.2.12

52

Saya merasa diuntungkan dengan adanya kebijakan

54

kompensasi yang ada di dealer
Tabel 4.1.2.13

Dengan adanya kebijakan kompensasi, saya merasa
termotivasi dalam bekerja.

Tabel 4.1.2.14

55

Kompensasi yang diberikan dealer di dasari pada
kemampuan karyawan itu sendiri

Tabel 4.1.2.15

54

56

Dealer menyadari arti penting kompensasi untuk
memotivasi karyawan

56

Tabel 4.2.1

Pekerjaan merupakan hal penting bagi saya

57

Tabel 4.2.2

Saya bekerja sesuai dengan keahlian yang saya miliki

57

Tabel 4.2.3

Pekerjaan sulit merupakan tantangan bagi saya

58

Tabel 4.2.4

Saya selalu memiliki motivasi tinggi dalam bekerja

59

Tabel 4.2.5

Saya selalu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan
tepat waktu

Tabel 4.2.6

Dealer menyediakan peralatan lengkap dan fasilitasnya
guna mendukung pekerjaan

Tabel 4.2.7

60

Dealer mengkoordinasi karyawannya dengan baik dalam
pembagian kerja

Tabel 4.2.8

59

61

Pekerjaan yang saya selesaikan sesuai dengan apa yang
diperintahkan atasan

61

Tabel 4.2.9

Saya selalu melewati target yang ditetapkan dealer

62

Tabel 4.2.10

Saya tidak keberatan untuk melakukan kerja lembur

63

Tabel 4.2.11

Dealer selalu mengadakan pelatihan untuk

meningkatkan kemampuan karyawannya

63

Tabel 4.2.12

Saya merasa senang bekerja di dealer

64

Tabel 4.2.13

Saya selalu hadir tepat waktu dalam bekerja

64

Tabel 4.2.14

Dalam bekerja saya selalu mentaati peraturan kerja
yang ada

Tabel 4.2.15

65

Prestasi dalam bekerja harus dihargai, terutama
lewat kompensasi

66

Tabel 4.3.1

Angka – angka yang sama pada variable X

67

Tabel 4.3.2

Angka – angka yang sama pada variable Y

68

-

/

Gambar. 2.2.3.1

Penggolongan Kompensasi

18

Gambar 2.3.2.1

Manfaat Peningkatan Produktivitas Individu

26

Gambar 3.1.3.1

Struktur Organisasi Dealer X

35

/ /

1.1

/#&

!* #!#&

!

Krisis moneter yang terjadi di Indonesia tahun 1997 mempunyai dampak
negatif yang berkepanjangan sampai saat ini, dapat kita lihat dari tidak stabilnya
perekonomian national yang tentu saja menuntut perusahaan – perusahaan baik besar
maupun kecil untuk tetap bertahan dengan mengandalkan keunggulan kompetitif apabila
tidak ingin masuk kategori gulung tikar.
Hal diatas mendorong perusahaan untuk menetapkan strategi dan kebijakan
dengan tepat sesuai kondisi, salah satunya yaitu efisiensi dan efektivitas, dalam artian
memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh hasil lebih maksimal
pula.

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang harus
mendapat perhatian utama dari perusahaan, karena sumber daya manusia memiliki
karakteristik yang berbeda dari tiap individu sehingga menimbulkan kelebihan dan
kekurangan yang berbeda – beda satu dengan yang lain, dimana dapat saling melengkapi.
Kualitas sumber daya manusia yang mampu berproduktivitas kerja tinggi yang mana
merupakan

bagi perusahaan, mampu

berkembang, dan memiliki

motivasi kerja tinggi dapat memberikan kontribusi yang sangat baik bagi perusahaan.

Memaksimalkan produktivitas kerja karyawan bukanlah perkara mudah
melihat latar belakang dan karakteristik yang berbeda, perusahaan harus mampu
memahami apa yang menjadi motivator bagi tiap karyawannya.
Dengan adanya motivasi yang kuat diharapkan akan lebih meningkatkan produktivitas
kerja karyawan. Melihat situasi sekarang yang serba sulit terutama dalam hal
perekonomian, dimana dapat kita lihat beberapa kebijakan pemerintah salah satunya
mengurangi subsidi BBM dan mengalokasikan dana tersebut kepada rakyat miskin,
membuat harga barang – barang di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup tinggi
dikarenakan BBM merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga. Hal ini
tentu saja membuat perekonomian Indonesia menjadi tidak stabil. Sementara itu
pendapatan yang diperoleh karyawan hanya mengalami kenaikan yang tidak cukup
berarti bahkan ada yang tetap.

Perusahaan dapat memanfaatkan situasi tersebut untuk menetapkan kebijakan
kompensasi dengan tujuan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Sehingga
kepentingan karyawan dan perusahaan dapat terpenuhi tanpa ada yang dirugikan.
Kebijakan kompensasi harus dilakukan dengan tepat sesuai kebutuhan, kebijakan
kompensasi yang berlebihan dengan maksud untuk membuat produktivitas kerja
karyawan lebih maksimal terkadang akan sia – sia saja apabila tidak mencapai sasaran
yang tepat, dan tentu saja hal ini akan merugikan perusahaan.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka penulis tertarik untuk malakukan
penelitian tentang kebijakan kompensasi dalam kaitannya dengan produktivitas kerja
karyawan di dealer “X”, dimana penulis mengambil judul penelitian
+")#!% % # $ ( )

1.2

(#!

%

+(

.

%

#

#!*

$

' > ! # &#

% & $

Kompensasi menjadi salah satu pemicu karyawan untuk bekerja lebih baik
sehingga mendatangkan kontribusi bagi perusahaan lebih baik juga secara otomatis,
namun kompensasi tidak selalu dijadikan motivasi utama bagi semua karyawan karena
masih banyak faktor lain yang dapat dijadikan motivasi kerja yang tidak kalah
pentingnya dari kompensasi.
Berdasarkan pandangan tersebut, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagi
berikut :
1.

Bagaimana kebijakan kompensasi yang diterapkan oleh dealer ‘X” terhadap
karyawannya ?

2.

Bagaimana produktivitas kerja karyawan pada dealer “X” ?

3.

Bagaimana pengaruh kebijakan kompensasi terhadap produktivitas kerja
karyawan dealer “X”

?;6

% (( !

! #!#&

!

Tujuan penelitian ini diadakan yaitu untuk :
1.

Mengetahui kebijakan kompensasi karyawan yang diterapkan di dealer ‘X”
kepada karyawan.

2.

Mengetahui produktivitas kerja karyawan di dealer “X”.

3.

Mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kebijakan
kompensasi terhadap produktifitas kerja karyawan dealer “X”.

?;@

#* !

! #!#&

!

Dari hasil penelitian ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi berbagai
pihak :
1.

Bagi dealer X
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan yang bermanfaat
bagi perusahaan dalam penetapkan kebijakan – kebijakan selanjutnya
khususnya dalam hal kompensasi dan pengaruhnya terhadap produktivitas
kerja.

2.

Bagi penulis
Lewat penelitian ini, penulis dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan
lebih luas dengan mempelajari secara praktek tentang kebijakan kompensasi
dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan.

3.

Bagi pihak lain
Untuk menambah sumber referensi yang akan bermanfaat dalam penelitian
selanjutnya, dan dapat memberikan masukan bagi pihak lain yang
berkepentingan.

?;4

# !*

#!#&

!( !

)+ #% %

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang penting dan
tidak dapat diabaikan begitu saja keberadaanya, bahkan sumber daya manusia sering
dianggap sebagai tulang punggung perusahaan karena faktor produksi ini memegang
peran sebagai pengelola perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tergantung dari baik
tidaknya pengelolaanya. Maka perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas sebagai dasar untuk menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi.
Salah satu cara memotivasi kerja karyawan adalah dengan menerapkan
kebijakan kompensasi. Kompensasi merupakan hal terpenting bagi setiap karyawan,
karena dari besar kecilnya kompensasi yang didapat, karyawan dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya dan menentukan standart hidupnya.

Dr. A.A Anwar Prabu Mangkunegara dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan” ( 2002 : 84 ) berpendapat :
“ Kompensasi yang diberikan kepada pegawai sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan
kerja dan motivasi kerja, serta hasil kerja.”

Dale Yoder Ph.D. yang dikutip oleh Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya
“Manajemen Sumber Daya Manusia” (2002 : 118), mengemukakan :


.”

( Balas jasa membuat anggota tim kerja dapat bekerja sama dan berprestasi.)

Henry Simamora dalam bukunya “ Manajemen Sumber Daya Manusia” (1997 : 540)
berpendapat :
“Kompensasi karyawan mempengaruhi produktivitas dan tendensi mereka untuk tetap
bersama organisasi atau mencari pekerjaan lain.”

Dari beberapa teori diatas kita dapat melihat pengaruh yang positif dari kompensasi
terhadap produktivitas kerja karyawan.
Setiap karyawan perusahaan memiliki hak untuk menerima balas jasa dari apa yang telah
diberikan kepada perusahaan, demikian juga perusahaan ber hak menuntut karyawan
untuk memberikan kontribusi semaksimal mungkin bagi perusahaan guna meningkatkan
produktivitas kerja dengan tujuan akhir yaitu profit bagi perusahaan.

Paul Mali mendefinisikan produktivitas seperti yang dikutip oleh Dr. Sedarmayanti,
M.Pd dalam buku “Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja” (2001 :
57) sebagai berikut :
“Produktivitas adalah bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa
setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien.”

Dari kutipan diatas telah jelas bahwa produktivitas kerja sangat penting bagi
perusahaan. Semakin tingginya produktivitas kerja, secara tidak langsung akan lebih
menguntungkan perusahaan.
Apabila Kompensasi dikelola dengan tepat maka jelas dapat membantu organisasi
mencapai tujuan dan memperoleh, serta mempertahankan tenaga kerja yang produktif.
Berdasarkan kerangka penelitian diatas penulis membuat hipotesis sebagai
berikut :

penerapan kebijakan kompensasi dalam perusahaan berpengaruh positif

terhadap meningkatnya produktivitas kerja karyawannya.”

?;7

# +(# #!#&

!

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode
yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan fakta yang ada,
untuk kemudian diolah menjadi data dan selanjutnya dilakukan analisis masalah dengan
metode statistika.
Teknik pengumpulan data yang digunakan :
1. Studi kepustakaan
yaitu penelitian dilakukan dengan mempelajari teori – teori yang ada yang terdapat
pada referensi yang mendukung dam mempelajari situasi lingkungan dari sumber3
sumber tertulis lain yang berkaitan.

2. Studi lapangan
yaitu data yang didapat secara langsung dari objek penelitian. Dimana data diperoleh
dengan cara :
Kuesioner , yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan
pertanyaan secara tertulis kepada responden.
Observasi, yaitu penelitian yang dilaksanakan secara langsung di lapangan
dengan pengamatan guna memperoleh gambaran dan data yang mendukung
penelitian.
Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara berkomunikasi
langsung ( tanya jawab ) dengan responden guna memperoleh data yang
mendukung penelitian.

Untuk mencari korelasi hubungan antara kompensasi terhadap produktivitas kerja
karyawan penulis menggunakan korelasi rank Spearman, dirumuskan sebagai berikut :

rs= 1 ─ 6 (∑D² )
n ( n² 3 1 )

Dengan statistik uji :

t = rs √ n – 2
√ 1 – rs ²

?;A

+

% ( !

#!#&

!

Penulis mengadakan penelitian di Dealer Motor Suzuki “X” yang berlokasi di
Jl. Yos Sudarso No. 436, Gombong – Jawa Tengah.
Waktu penelitian dimulai pada bulan Oktober 2005 sampai dengan waktu
yang diperlukan hingga selesainya penelitian ini.

/ /

4;?

#% ") & !
Dari penelitian yang sudah dilakukan penulis, maka kesimpulannya adalah :

1. Berdasarkan data, hasil penelitian dan pembahasan kuestioner serta teori – teori para
ahli, penulis menyimpulkan bahwa :
Sistem kompensasi
Sistem kompensasi yang diterapkan di dealer “X” dapat disimpulkan menganut 2
sistem, yaitu:
3

sistem waktu
Dalam sistem ini besarnya kompensasi ditetapkan berdasarkan standar waktu
seperti seperti jam, minggu atau bulan. Sistem ini biasanya ditetapkan jika
prestasi kerja sulit diukur per unitnya. Kenaikan besarnya kompensasi hanya
didasarkan kepada lamanya bekerja.

3

sistem hasil ( output )
Besarnya kompensasi ditetapkan atas satuan unit yang dihasilkan pekerja.
Sistem ini memberikan kesempatan pada karyawan yang bekerja bersungguh
– sungguh serta berprestasi baik akan memperoleh balas jasa yang lebih besar.
Prinsip keadilan disini benar – benar diterapkan.

Metode Kompensasi
Metode yang digunakan dalam menerapkan kompensasi di dealer “X”
menggunakan metode tunggal, yaitu metode yang dalam penetapan gaji pokok
hanya didasarkan atas ijazah terakhir dari pendidikan formal yang dimiliki
karyawan.
2. Kebijakan kompensasi yang diterapkan oleh pemilik dealer “X” didasarkan atas
pantauan kerja karyawan secara periodik dan berdasarkan pengalaman serta situasi
setempat.
3. Tingkat produktivitas kerja karyawan dealer “X” dapat dikatakan sudah baik, hal ini
terbukti dari terdapat beberapa karyawan yang

memiliki motivasi tinggi dalam

bekerja, tercermin dari karyawan yang melewati target yang ditetapkan, karyawan
menyukai pekerjaan yang sulit karena merasa tertantang. Penulis disini juga
mengetahui dengan jelas tanggung jawab dari setiap karyawan dapat dikategorikan
baik terlihat dari jarangnya dealer “X” menerima keluhan konsumen yang tidak dapat
diatasi dengan baik dikarenakan faktor kesalahan pegawai.
4. Dari hasil analisa yang dilakukan penulis diketahui bahwa hubungan kompensasi dan
produktivitas kerja karyawan dealer “X” memiliki hubungan yang cukup berarti yaitu
0,523. sedangkan melalui uji hipotesis yang dialakukan penulis melalui uji t diperoleh
hasil bahwa terdapat pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan (
Ho ditolak, Hi diterima ). Terakhir dihasilkan juga koefisien penentu sebesar 27,35%,

yang berarti perubahan produktivitas kerja karyawan dealer “X” dipengaruhi oleh
kompensasi sebesar 27,35% dan sisanya 72.65% dipengaruhi faktor lain.
4;3

!
Saran yang disampaikan penulis guna dapat memajukan dealer “X” adalah

sebagai berikut :
1. Kompensasi yang diterapkan oleh dealer “X” sudah dapat digolongkan baik, dan hal
ini harus dapat dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan kearah yang lebih baik salah
satunya lewat memperhitungakan masukan – masukan dari karyawan sebagai salah
satu pertimbangan penetapan kebijakan kompensasi.
2. Walaupun produktivitas karyawan sudah dapat digolongkan baik, namun dapat
ditingkatkan agar lebih maksimal lagi lewat kedisiplinan karyawan dalam mentaati
peraturan yang berlaku di dealer “X”, salah satu cara dengan mengenakan sanksi
yang lebih berat kepada mereka yang melanggar peraturan.
3. Banyaknya karyawan yang mencapai target penjualan dan mampu menunjukan
prestasinya sudah tentu layak mendapatkan kompensasi yang lebih besar dari
karyawan lainnya. Dalam hal penulis menyarankan

dealer “X” untuk lebih

memperhatikan karyawan yang dipandang kurang berprestasi dengan cara
memberikan pelatihan dan pengarahan sesuai standart yang diterapkan oleh PT.
Indomobil tbk., tujuannya untuk memahami kendala yang dihadapi di lapangan, agar
karyawan dapat memberikan kontribusi yang lebih maksimal dari sebelumnya guna
kepentingan dealer “X”.

-

Arikunto, Suharsimi, Prof, Dr.
Desler , Gary.

+%#(

! #"#!

!. Rineka Cipta: Jakarta.2002.

#!#&

"8#

! % . Jilid 2. Prenhallindo:

'

Jakarta.2002.
Gaspersz, Vincent.

! #"#!

+(

.

%

+ &; Gramedia Pustaka Utama:

Jakarta. 2000.
Gomes, Faustino Cardoso, Drs.

! #"#!

"8#

! % . Andi:

'

Yogyakarta.2000.
Hasan, M. Iqbal, Ir, MM. + + B )+ +

#

%

?. Ed 2. Bumi Aksara: J

akarta.2002.
Hasan, M. Iqbal, Ir, MM.

+ +

B )+ +

#

3. Bumi Aksara:

%

Jakarta. 2002.
Hasibuan, H. Malayu S.P, Drs.

! #"#!

! % . Ed revisi.

"8# ( '

Bumi Aksara: Jakarta. 2002.
Ivancevich, John .M.

" !

#%+

! *#"#! . Eight ed. Mc. Graw Hill:

=#%

America. 2001.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, Dr.
#

% $

"8#

'

! %

!. Ed 4. PT Remaja Rospakarya: Bandung. 2002.

Sedarmayanti, Dr, M.Pd.
#

! #"#!

! #"#!

"8# ( '

. Mandar Maju: Bandung.2001.

! %

( !

+(

.

%

Simamora, Henry.

! #"#!

"8#

'

! % . STIE YKPN: Yogyakarta.

%

) ( ! / * " ! ; Bumi Aksara:

1997.
Sinungan, Muchdarsyah Drs.

+(

.

Jakarta. 2003.
Sugiono.

# +(# #!#&

! / %! %. Alfabeta : Bandung. 2003.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DEALER SENTRAL YAMAHA MALANG

0 3 37

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN CV. BERLIAN ABADI TUBAN

0 4 25

PENGARUH KOMPENSASI, INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Insentif dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bank Mandiri Syariah Surakarta.

2 10 12

PENGARUH KOMPENSASI, INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Insentif dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bank Mandiri Syariah Surakarta.

0 3 14

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV. Sugeng Mulya.

0 5 13

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Adira Dinamika Multi Finance Cabang Surakarta.

2 2 16

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. ADIRA DINAMIKA MULTI Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Adira Dinamika Multi Finance Cabang Surakarta.

1 5 18

Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Perusahaan "X".

0 2 39

TAP.COM - PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN ... 127 248 1 SM

0 2 10

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT PINDAD PERSERO BANDUNG

0 3 13