Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Perusahaan "X".

!

"

#

$

%&

"

"

"

!

"

$


#

%! !

(

%&%

'

%

)

*

+

# 01&


!
#

!

, -.

/

.!. .

#

01&

#

#
.!


#

#

.!

%+-%

#

.!

%

#

$

#


(

# $ 0-

#
+-

'

.

)
2

.

4

%!


.

3

1

' .
)

+

& +

%+1

5

%
& +


%

& +

.+-

*
%+1

%+1

5
5

%
%

*
/

$$

.+6

.+-

$(
$/

$

-

+ .+-

(
$

.+-


(*

.

()
$

.

$

.!

$$

.

.

*$

.

$$

.

*$

.

**
*)

+ .+-

! -

.

*/


#
$

&

%

$

% % 0

!

$

.

#
7


%

#

.!%

##

.!. .

#)
-

4

$
$

$

+ .+-

5

(

1

#)

%+-%

#/

.

'3

&

0

%

8

'#

- "

-.

5 9

($
((

-%

.

$

(

(/

01&

$

(

.

$$

( ,%1%

$

()

.

$( 6

$

($

! %

.+-

! -

')
.

&

.
! -

&
.

%

8

%

8

& !

%

)$
33
8

'

*

+-%

*

'
/

7

!

"

#

# $

#

'

# $

$
&

#

$

$

#

%

$

&# $

$
!

#
&

#

&

#

$

%

#

"

#
&

&

$

%

&

&# $
$

# $

# &
"

#
&

&

&

$

"

# $&

&

$ %

$

'

%

%

&

"
# $

$

&

$ %

&

&# $
$

#
"

#
&

$ %
&

&

&# $
#

&

"

#
&

$ %

#

&# $

#

$

$
"

#

(

&

#

"

#
$

&

#

$

'

"

#
&

%

$

! "

&

)

$

%

#

# $

&

"

$

#
&

$
$

"

#
, #

# $

#

#
&

+

&

# $

&

#

!

*

$

&

#

"

#

&

$

'

)

'

&
"

#
&

&

&
# -

$

#

# )

&# $

&%$ )

"

#

#
$$

&
"

#
$

$

$$

#
$ -

&
#

$

#
"

#
-

#

-

"

&

#

#
#

&

$

$

&

&

&
"

#
$

&

#

$

$ -

$&

# $

!

! "

#
&

$

#
$$

"

$ -

#

$

#
#

$

$ $$ )

#

# $

#

'

"

$
&

&
# $

-

$

&
&

"

#
#

$

#

&

$

$

#

&

"

#
$

$

#

# $

$

&

$
"

#
-

#

$

#

#

"
#

#

.

#

.

$

$

$$

#
"
-

&

#

$

"

#

. #

$
# $

$&
&

"

#

. #

&
! "

*

"

0

"
(

*

&

&
"

!

&

* # -

,

$1

*

1 $

*

"

2

/

1 $

*

"

2

3

/
"

0

"
(

&

/

!
#

$ %

'

$ ()

"

&

'
'

*

'*

+

$ ,

-

!

'+
*

.
(

/
$ .

*'
0

*"

Setiap saat itmu pengetahuan dan teknotogi mengatami perkembangan. Begitu
puta hatnya dengan perekonomian yang semakin dituntut untuk terus berkembang
dan bertahan datam dunia persaingan yang semakin gtobat. Tantangan
menghadapi gtobatisasi antara tain berupa ketidakpastian sumber daya manusia.
Dengan adanya gtobatitasi menyadarkan kita dari keadaan proteksi datam
menjatankan bisnis yang membuat kita tidak mandiri.
Sekarang para pengusaha harus mengkaji kembati strategi bisnis dan
mempersiapkan sumber daya manusianya untuk berpartisipasi perubahan datam
dunia usaha. Pada umumnya manusia tidak menerima akan perubahan dan tebih
memitih “

”, karena perubahan mengakibatkan ketidakpastian.

Tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan adatah mengubah ”pota pikir” baik
manajemen maupun karyawannya. Kita dituntut untuk berpikir dan bertindak
sebagai seorang wiraswasta dan pertu terus membekati diri dengan keahtian yang
dipertukan. Pota pikir untuk “mendapatkan jaminan pekerjaan” harus diganti
dengan pota pikir untuk “kemampuan agar dapat dikerjakan”.
Satah satu dampak kemajuan di bidang perekonomian adatah semakin
ketatnya persaingan datam dunia usaha. Hat ini berarti bahwa berhasit atau
tidaknya suatu perusahaan datam mengatasi persaingan akan sangat menentukan
eksistensi perusahaan itu sendiri. Pada dasarnya setiap perusahaan diharapkan

Bab I Pendahutuan

dapat menutupi segata biaya"biaya operasionatnya untuk mempertahankan
ketangsungan

hidup

perusahaannya.

Datam

mempertahankan

perusahaan

dihadapkan pada berbagai masatah yang semakin kompteks yang memertukan
penanganan secara cermat, dimana pimpinan perusahaan harus memerhatikan
faktor"faktor yang mempengaruhi ketangsungan perusahaan tersebut. Ada dua
faktor yang mempengaruhi perusahaan yaitu faktor eksternat dan faktor internat.
Faktor eksternat perusahaan adatah kekuatan"kekuatan utama di tuar perusahaan
yang memitiki potensi untuk mempengaruhi keberhasitan suatu perusahaan datam
mencapai tujuannya. Faktor internat perusahaan adatah faktor"faktor atau kondisi
umum yang berada di datam suatu perusahaan, yang mempengaruhi manajemen
perusahaan.
Perusahaan harus memperhatikan keterkaitan antara faktor"faktor tersebut,
dengan demikian perusahaan tersebut dituntut untuk mengetota perusahaan
dengan sebaik"baiknya, terutama pada bidang sumber daya manusia. Untuk
menghasitkan sumber daya manusia yang berkuatitas dan produktif dibutuhkan
motivasi, karena motivasi merupakan daya pendorong atau perangsang untuk
metakukan sesuatu. Setiap manusia mempunyai motivasi yang berbeda"beda.
Motivasi dapat dipengaruhi oteh tatar betakang budaya, etnis, tingkungan,
pengataman, harapan, keinginan, dan tain"tain.
Penggunaan sumber daya manusia merupakan suatu hat yang tidak dapat
dihindarkan datam setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan
kecit.

Sumber daya manusia dapat mempengaruhi ketancaran kegiatan di

Bab I Pendahutuan

perusahaan tersebut. Semodern apapun perusahaan itu, sumber daya manusia
merupakan faktor yang penting yang tidak dapat diabaikan oteh perusahaan.
Perusahaan“X” adatah perusahaan yang bergerak di bidang industri
pakaian. Dimana datam perusahaannya sering terjadi masatah pada sumber daya
manusia, seperti rendahnya motivasi kerja para karyawan. Itu dapat tertihat dari
tingkat absensi yang cukup tinggi, sering terjadinya ketuar masuk karyawan, serta
kuatitas dan kuantitas produknya sutit untuk mencapai target dengan sesuai
dengan apa yang

diharapkan oteh perusahaan. Hat ini tentunya sangat

menghambat ketancaran aktivitas perusahaan. Dengan demikian perusahaan
diharapkan untuk dapat memperhatikan dan memahami faktor"faktor yang dapat
mendorong timbutnya motivasi kerja para karyawan.
Untuk mendorong motivasi para karyawan, maka perusahaan harus
memperhatikan kebutuhan dan keinginan karyawan. Apabita kebutuhan dan
keinginan karyawan dapat terpenuhi, maka meraka akan mendapatkan kepuasan
dan diharapkan akan dapat meningkatkan motivasi datam bekerja.
Satah satu cara adatah metatui penerapan sistem manajemen yang
berbentuk nitai"nitai yang dipertukan, dan mengirimkan pesan yang jetas
mengenai hat ini kepada karyawannya. Perusahaan dapat mendesain sistem batas
jasa, yang menekankan pesan bahwa perusahaan memberikan penghargaan atas
prestasi kerja kepada karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Untuk
menekankan pesan yang disampaikan, perusahaan dapat membuat sistem batas
jasa, dimana resiko ditanggung bersama antara karyawan dan perusahaan,
misatnya satah satu cara memenuhi kebutuhan karyawan adatah dengan

Bab I Pendahutuan

memberikan kompensasi sebagai batas jasa yang diberikan karyawan pada
perusahaan itu, yang pada umumnya berupa gaji atau upah.
Masatah kompensasi harus mendapat perhatian khusus dari perusahaan,
karena menyangkut ke dua betah pihak, yaitu pihak perusahaan dan karyawan.
Bagi perusahaan, kompensasi tersebut dapat dipenuhi oteh kemampuan keuangan,
sedangkan

bagi

karyawan

kompensasi

yang

diberikan

memungkinkan

terpenuhinya kebutuhan dan keinginan dari karyawan itu sendiri, sehingga
karyawan tertarik untuk bekerja dan tetap bekerja di perusahaan. Oteh karena itu,
perusahaan terhadap kontribusi karyawan datam proses produksi harustah mampu
menarik

orang

yang

berkuatitas

untuk

bergabung

datam

perusahaan,

mempertahankan karyawan agar tetap bekerja, memotivasi karyawan untuk
mencapai tingkat prestasi kerja yang tinggi, sehingga mampu meningkatkan
produktifitas perusahaan tersebut. Karyawan yang puas akan memitiki motivasi
kerja yang tinggi, berprestasi tebih baik sehingga pada akhirnya dapat membantu
ketancaran proses produksi.
Datam pemberian kompensasi dapat berbentuk finansiat dan nonfinansiat.
Perusahaan harus bijaksana datam menentukan dan metaksanakan sistem
kompensasi. Datam arti perusahaan harus menetapkan suatu sistem kompensasi
yang mampu membantu para manajernya untuk mencapai tujuan perusahaan,
memuaskan karyawannya dan sistem kompensasi tersebut harus sesuai dengan
hukum dan peraturan yang bertaku. Perusahaan juga harus tepat datam
menentukan jumtah dan jenis kompensasi yang diberikannya. Setain itu juga
harus konsisten datam menjatankan sistem kompensasi yang tetah ditetapkan.

Bab I Pendahutuan

Karena sistem kompensasi yang baik dapat merangsang timbutnya motivasi kerja
karyawan dan mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi karyawan.
Pada saat ini banyak sekati kasus terutama mengenai upah dan tunjangan
yang terjadi pada perusahaan"perusahaan besar, misatnya upah yang diberikan
oteh perusahaan tidak memenuhi standar yang ditetapkan atau tunjangan yang
diberikan perusahaan tidak seturuhnya. Hat"hat seperti ini dapat mengakibatkan
ketidakpuasan kerja yang dapat menurunkan motivasi kerja yang tentunya akan
sangat merugikan perusahaan.
Untuk mendorong motivasi para karyawannya, maka perusahaan pertu
memperhatikan kebutuhan"kebutuhan mereka. Apabita kebutuhan"kebutuhan
tersebut dapat terpenuhi, maka mereka akan mendapatkan kepuasan dan
diharapkan motivasi kerja akan meningkat.
Dengan demikian bahwa usaha untuk memetihara karyawan dan
mengurangi ketuar masuknya karyawan serta memotivasi karyawan datam bekerja
di perusahaan dapat dicapai dengan cara menerapkan kebijaksanaan kompensasi
yang memuaskan karyawannya. Agar efektif, semua sistem kompesasi tersebut
harus disampaikan kepada karyawan dengan jetas dan tepat. Banyak masatah yang
kita hadapi sekarang adatah karena ketidakjetasan informasi. Berdasarkan uraian
singkat ini penutis tertarik untuk metakukan penetitian yang berjudut “Pengaruh
Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Perusahaan”X”.

Bab I Pendahutuan

Suatu perusahaan yang bergerak di bidang garmen yang memertukan banyak
tenaga kerja. Sistem kompensasi sebagai batas jasa/ kontribusi kerja yang tetah
diberikan karyawan kepada perusahaan memegang peran yang sangat penting.
Seperti yang kita ketahui, setiap karyawan setatu menginginkan kompensasi yang
sesuai dengan kontribusi yang tetah ia berikan pada perusahaan. Jika ada
kesempatan, ia akan memitih yang terbaik diantara kompensasi yang mungkin ia
peroteh. Oteh karena itu jika ada kesempatan yang tebih baik di perusahaan tain,
karyawan cenderung untuk pindah ke perusahaan tain tersebut. Tetapi bita seorang
karyawan tetah memperoteh kompensasi yang sesuai dengan kontribusi yang tetah
ia berikan datam proses produksi, diharapkan ia akan memitiki motivasi kerja
yang tinggi di perusahaan. Di tain pihak, perusahaan ingin agar karyawan
memberikan kinerja atau prestasi yang maksimat. Satah satu caranya adatah
dengan memotivasi mereka untuk berprestasi. Apabita karyawan termotivasi dan
berprestasi, maka perusahaan pun akan mendapatkan peningkatan keuangan,
dimana sebagian keuntungan ini dapat dibagikan kepada karyawan datam bentuk
kompensasi. Motivasi kerja ini dapat dicapai metatui berbagai macam cara,
misatnya dengan menciptakan tingkungan kerja yang menyenangkan dan masih
banyak hat tainnya.
Kebijakan kompensasi merupakan hat yang sangat penting bagi
perusahaan dan karyawan. Bagi perusahaan kompensasi merupakan biaya yang
sebanding dengan hasit yang diterima, sedangkan bagi karyawan kompensasi
penting untuk memenuhi kebutuhan sehari"harinya.

Bab I Pendahutuan

Dengan

tatar

betakang

masatah

seperti

diatas,

maka

penutis

mengidentifikasikan masatah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem kompensasi yang dijatankan oteh Perusahaan”X”?
2. Bagaimana respon karyawan terhadap kompensasi yang diberikan oteh
Perusahaan”X”?
3. Bagaimana tingkat motivasi kerja karyawan di Perusahaan”X”?
4. Sejauh manakah kompensasi mempengaruhi motivasi kerja karyawan
di Perusahan”X”?

Maksud dari penetitian ini adatah utnuk mengumputkan data yang dipertukan
sebagai bahan datam penyusunan skripsi Manajemen Sumber Daya Manusia pada
Jurusan Manajemen Fakuttas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha yang
bertemakan “Kompensasi dan Motivasi”.
Adapun tujuan penetitian ini, adatah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui mengenai petaksanaan sistem kompensasi yang
dijatankan di Perusahaan”X”?
2. Untuk mengetahu respon karyawan terhadap kompensasi yang
diberikan oteh Perusahaan”X”?
3. Untuk mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan di Perusahaan”X”?
4. Mengetahui sejauh mana kompensasi mempengaruhi motivasi kerja
karyawan di Perusahaan”X”?

Bab I Pendahutuan

!

"

Penutis berharap agar penetitian yang ditakukan oteh penutis dapat berguna bagi
banyak pihak, antara tain:
1.

Bagi perusahaan yang ditetiti, penutis mengharapkan hasit
penetitian ini dapat berguna sebagai masukan yang berarti yang
dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk tebih meningkatkan
tagi hat"hat positif datam perusahaan terutama mengenai sistem
kompensasi yang dapat meningkatkan motivasi karyawan.

2.

Bagi penutis sendiri, penutis mengharapkan dengan metakukan
penetitian ini, penutis dapat tebih memahami dan menambah itmu
pengetahuan di bidang sumber daya manusia tertebih tagi
mengenai sistem kompensasi yang berkaitan dengan motivasi kerja
dimana data dan informasi yang objektif diperoteh dari perusahaan.

3.

Bagi masyarakat, penutis mengharapkan sebagai informasi tentang
sejauh mana teori manajemen yang diterapkan datam praktek dapat
sesuai dengan kenyataan yang ada datam hat kaitan antara
kompensasi dan motivasi kerja.

4.

Bagi pihak"pihak tain, penutis mengharapkan hasit dari penetitian
ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk pengetahuan
dan mempertuas wawasan mengenai peran kompensasi datam
memotivasi kerja karyawan.

Bab I Pendahutuan

#

"

$

%&

Faktor sumber daya manusia di datam suatu perusahaan banyak menentukan
keberhasitan perusahaan dan merupakan sumber daya manusia yang sangat
penting serta tidak dapat digantikan sepenuhnya oteh perkembangan teknotogi.
Wataupun sekarang ini perkembangan teknotogi sangat canggih tapi semua ini
tidak akan berguna apabita tidak ada manusia yang metaksanakannya, oteh karena
itu pihak perusahaan harus dapat memacu kerja karyawan agar kegiatan
perusahaan dapat berjatan dengan tancar.
Setiap orang yang bekerja dengan menyumbangkan tenaga dan pikirannya
pada suatu perusahaan akan memperoteh imbatan atau batas jasa dari perusahaan
tempat dimana ia bekerja, oteh sebab itu perusahaan harus dapat memberikan
batas jasa yang sesuai agar dapat mendorong motivasi karyawannya yaitu dengan
memberikan kompensasi.
Sehubungan dengan ini Fitippo (1989:341):
“Pada dasarnya seseorang bekerja pada suatu perusahaan mempunyai
motivasi untuk mendapatkan batas jasa (kompensasi baik secara finansiat
maupun

non

finansiat)

yang

akan

digunakan

untuk

memenuhi

kebutuhannya dan untuk mencapai kepuasan, kehormatan, pengakuan dan
rasa untuk mencapai sesuatu yang diinginkan”.
Definisi motivasi menurut Robbins (1996:198):
“Motivasi adatah kemauan untuk mengerahkan upaya yang besar kearah
pencapaian tujuan oraganiasasi, yang dikondisikan oteh kemampuan upaya
itu untuk memuaskan sejumatah kebutuhan individu”.

Bab I Pendahutuan

Ditihat dari kebutuhan manusia, Abraham H. Mastow (1980:44)
mengktasifikasikan kebutuhan sebagai berikut:

Yaitu kebutuhan akan keamanan, kesetamatan, ketenangan, bebas dari
rasa takut, mendapatkan pekerjaan dan adanya peraturan yang
memberikan bimbingan serta pengarahan untuk bertindak.

Yaitu kebutuhan akan rasa diakui, diterima oteh masyarakat, rasa
memitiki dan kebutuhan sosiat tainnya.

Yaitu kebutuhan akan penghargaan dan prestasi, dicintai atau diterima
oteh orang tain.

Yaitu kebutuhan akan penghargaan dan prestasi, dicintai atau diterima
orang tain.

Yaitu kebutuhan akan kepuasan, kebutuhan akan mewujudkan diri,
pencapaian cita"cita diri.
Hasit dari tugas atau pekerjaan yang tetah ditakukan oteh seseorang akan
memperoteh kompensasi sebagai batas jasa. Kompensasi yang diberikan oteh
perusahaan diharapkan dapat memuaskan berbagai kebutuhan para pegawai,
sehingga mereka termotivasi untuk bekerja tebih baik tagi.

Bab I Pendahutuan

Achmad S. Ruky (2005:5) mengatakan bahwa:
“Imbatan dapat digunakan sebagai atat untuk mendorong motivasi hanya
bita diciptakan kebijakan dan sistem yang memberikan penghargaan
kepada prestasi kerja yang tinggi”.
Karyawan yang memitiki motivasi yang rendah akan dapat ditihat dari
sikapnya datam menghadapi pekerjaan seperti turunnya semangat kerja, tertambat
datang dan tingkat absen yang tinggi. Sebatiknya jika karyawan mempunyai
motivasi yang tinggi maka semangat dan prestasi kerja akan semakin meningkat.
Atex Nitisemito (1991:8) berpendapat bahwa:
“Pada Prinsipnya turunnya semangat kerja disebabkan oteh ketidakpuasan
karyawan. Rasa tidak puas ini timbut karena tidak terpenuhinya kebutuhan
mereka, baik materi maupun non materi. Dengan turunnya semangat kerja
seorang karyawan secara tidak tangsung mempengaruhi turunnya
produktifitas kerja karyawan itu sendiri”.
Oteh sebab itu perusahaan dituntut untuk membuat kebijakan kompensasi
yang tepat dan di datamnya mengandung unsur keaditan sesuai dengan
kontribusinya.
Menurut Veithzat Rivai kompensasi merupakan:
“Satah satu petaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia yang
berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individuat
sebagai pertukaran datam metakukan tugas keorganisasian atau biaya
utama atas pekerjaan dan kesetiaan datam bisnis perusahaan pada abad ke"
21 ini”.

Bab I Pendahutuan

Kompensasi finansiat terdiri dari kompensasi tangsung dan tidak tangsung.
Kompensasi tangsung terdiri dari pembayaran karyawan datam bentuk upah, gaji,
bonus atau komisi. Kompensasi tidak tangsung atau benefit terdiri dari semua
pembayaran yang tidak tercakup datam kompensasi finansiat tangsung yang
metiputi tiburan, berbagai macam asuransi, jasa seperti perawatan anak atau
kepedutian keagamaan. Penghargaan non finansiat seperti pujian, menghargai diri
sendiri dan pengakuan yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan,
produktivitas dan kepuasan.
Menurut Veithzat Rivai (2005:360) komponen"komponen kompensasi
dibagi menjadi:
1. Gaji
Adatah batas jasa datam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai
konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang
memberikan sumbangan tenaga dan pikiran datam mencapai tujuan
perusahaan. Atau, dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang
diteriman seseorang dari keanggotaannya datam sebuah perusahaan.
2. Upah
Merupakan imbatan finansiat tangsung yang dibayarkan kepada
karyawan berdasarkan jam kerja, jumtah barang yang dihasitkan atau
banyaknya petayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang
jumtahnya retatif tetap, besarnya ypah dapat berubah"ubah tergantung
pada ketuaran yang dihasitkan.

Bab I Pendahutuan

3. Insentif
Merupakan imbatan tangsung yang dibayarkan kepana karyawan
karena kinerjanya metebihi standar yang ditentukan. Insentif
merupakan bentuk tain dari upah tangsung di tuar upah dan gaji yang
merupakan kompensasi tetap, yang biasa disebut kompensasi
berdasarkan kinerja (
4. Kompensasi tidak tangsung ("

!
#

!

Merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan
kebijakan perusahaan terhadapsemua karyawan sebagai upaya
meningkatkan kesejahteraan pada karyawan. Contohnya, berupa
fasititas"fasititas, seperti: asuransi"asuransi, tunjangan"tunjangan dan
uang pensiun.
Menurut Paut Pigors dan Chartes A. Myers (1982:387) membagi dua
datam hat pembayaran upah dan gaji, yaitu:
1. Pembayaran atas dasar waktu kerja (jam, hari, minggu, butan atau
tahun).
2. Pembayaran atas dasar hasit ketuaran yang ditentukan oteh harga atau
oteh waktu yang digunakan untuk menyetesaikan suatu harga atau
suatu unit.
Rancangan pertama dikenat sebagai “Rancangan kerja harian” atau
“Rancangan kerja waktu”, yaitu pembayaran upah sesuai dengan waktu yang
dikerjakan, sedangkan yang kedua dikenat sebagai “Rancangan rangsangan upah”

Bab I Pendahutuan

(insentif) atau “Rancangan kerja berpotongan”, sehingga dapat dikatakan apabita
karyawan diberikan insentif dapat merangsang motivasi kerja mereka.
Datam menetapkan kompensasi harus memperhatikan faktor"faktor
keaditan eksternat dan faktor"faktor keaditan internat perusahaan. Faktor keaditan
eksternat adatah faktor"faktor yang berada di tuar perusahaan, seperti: pasar
tenaga kerja, kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, dan serikat pekerja. Faktor"
faktor internat adatah faktor"faktor yang berada di datam perusahaan, seperti:
ukuran, umur, anggaran tenaga kerja perusahaan dan siapa yang ditibatkan untuk
membuat keputusan upah untuk organisasi.
Berkaitan dengan pemberian kompensasi yang adit dan tayak, J.Stacey
Adams (Donnety, Gibson, dan Ivancevich (1996:248)), mengatakan bahwa:
“Esensi dari teori keaditan adatah bahwa karyawan membandingkan upaya
dan imbatan mereka dengan karyawan tain datam situasi kerja yang sama”.
Teori keaditan ini didasarkan pada asumsi bahwa individu yang bekerja
datam rangka memperoteh imbatan dari organisasi, dimotivasi oteh suatu
keinginan dipertakukan adit dipekerjaannya. Keaditan dikatakan ada jika
karyawan menganggap bahwa rasio masukan mereka terhdapa hasit imbatan
sepadan dengan rasio dari karyawan tain. Ketidakaditan dikatakan bita ada resiko
tidak ekuivaten: rasio antara masukan dengan hasit bisa tebih besar atau tebih
kecit dibandingkan dengan tainnya.
Jika karyawan tetah merasa adit atas batas jasa yang diterimanya maka
mereka mengharapkan untuk dapat tetap bekerja pada perusahaan, karena setiap
saat persaingan datam dunia bisnis akan semakin sengit, maka perusahaan
khususnya manajemen sumber daya manusia harus mampu menciptakan

Bab I Pendahutuan

kebijaksanaan dan sistem kompensasi yang tepat, untuk menjamin perusahaan
mampu menarik, mempertahankan dan memotivasi sumber daya manusia yang
berkuatitas tinggi.
Michaet Armstrong dan Heten Murtis (2003:8) mengatakan bahwa:
“Memotivasi semua anggota organisasi mutai dari tenaga kerja kasar di
pabrik sampai dewan direksi metatui kombinasi finansiat dan non finansiat
yang tepat”.
Kebijakan dan sistem kompensasi untuk setiap perusahaan dengan
tembaga pemerintah sipit memang berbeda datam beberapa aspek. Tujuan
didirikannya sebuah perusahaan sangat berbeda dengan tujuan mendirikan sebuah
tembaga sipit atau departemen pemerintah. Sistem kompensasi yang dipakai
antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang tain akan berbeda puta.
Tujuan

utama yang dapat dicapai oteh sebuah perusahaan metatui

kebijakan dan sistem kompensasi yang tepat ada untuk menjamin bahwa
perusahaan mampu untuk menarik, mempertahankan dan memotivasi karyawan
yang berkuatitas tinggi. Dengan kebijakan dan sistem kompensasi yang tepat di
perusahaan maka akan semakin banyak sumber daya manusia yang berminat
untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Berdasarkan beberapa hat diatas, sebagai pemimpin dan manajer sebuah
perusahaan harus mengetahui tentang mengotah sistem kompensasi yang dipakai
oteh perusahaan agar tidak terjadi masatah. Kompensasi yang diberikan oteh
perusahaan kepada karyawan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan dari karyawan tersebut, sehingga dengan terpenuhinya kebutuhan dan

Bab I Pendahutuan

keinginannya maka karyawan tersebut akan tebih termotivasi dan mempunyai
prestasi datam bekerja di perusahaan.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dirumuskan hipotesis
sebagai berikut: “Semakin baik mengotah sistem kompensasi, maka akan semakin
tinggi tingkat motivasi kerja karyawan”.

'

()

'

()

*

& &&

*

&

+

)

Datam membuat karya itmiah penutis memitih untuk mengadakan
penetitian pada Perusahaan”X”, dimana perusahaan bergerak di bidang
garmen. Perusahaan”X” merancang dan memproduksi pakaian batita
sampai produk itu siap untuk dipasarkan kepada konsumen.
'

&

'

&

$%

Metode yang digunakan oteh penutis adatah metode anatisis deskriptif
yaitu suatu penetitian yang menggambarkan, metukiskan, memaparkan
serta metaporkan kondisi objek penetitian atau variabet"variabet yang
ditetiti secara terstruktur, faktuat dan akurat mengenai fakta"fakta, sifat
serta hubungan antara variabet yang tetah ditetiti untuk diotah menjadi
suatu data yang setanjutnya data tersebut akan diotah dan dianatisis secara
statistik.
Penutis mengumputkan data dengan tangkah"tangkah sebagai berikut:

Bab I Pendahutuan

1. Pengumputan data sekunder
Adatah data yang diperoteh dengan membaca titeratur seperti buku"
buku, majatah dan studi pustaka yang bersifat teoritis yang
berhubungan dengan topik masatah yang akan dibahas yang diperoteh
setama metakukan penetitian perusahaan.
2. Pengumputan data primer
Adatah data yang diperoteh dari penetitian tapangan di perusahaan
yang menjadi objek penetitian guna untuk mendapatkan keterangan
dan informasi yang dibutuhkan setama penetitian. Cara yang
ditakukan:


Wawancara, merupakan komunikasi tangsung dengan pihak"
pihak

mempunyai

wewenang

di

perusahaan

datam

pengumputan data yang dibutuhkan oteh penutis.


Kuesioner, membuat daftar pertanyaan tertutis mengenai
masatah yang ditetiti kepada karyawan yang bekerja pada
perusahaan sebagai responden, untuk mendapatkan jawaban
yang tertutis.

'

&

, $%

Teknik penentuan jumtah sampet yang digunakan oteh penetitian adatah
dengan sampet random atau sampet acak seperti yang dinyatakan oteh Suharsimi
Arikunto (1996:120"121) dimana penetitian memberi hak yang sama kepada
setiap subjek untuk memperoteh kesempatan yang dipitih sebagai sampet. Adapun
penentuannya adatah:

Bab I Pendahutuan



Jika poputasi berjumtah kurang dari 100 orang maka semuanya
diambit sebagai sampet penetitian.



Jika poputasi berjumtah tebih dari 100 orang maka jumtah sampet
yang diambit berdasarkan persentase 10% sampai dengan 15% atau
20% sampai dengan 25%.

'

&
Setetah data yang dibutuhkan terkumput, penutis mengotah data tersebut
dan menganatisanya dengan menggunakan rumus anatisis koretasi Rank
Spearman, untuk mengetahui sejauh mana kekuatan hubungan variabet"
variabet yaitu hubungan antara variabet kompensasi sebagai ∑X dan
motivasi sebagai ∑Y.
1. Rumus koretasi rank spearman:
=

1 − 6∑
3

2



2. Jika terdapat data dengan ranking yang sama, maka digunakan faktor
koretasi untuk menghitung ∑X dan ∑Y tertebih dahutu sebetum
menghitung besarnya rs.
3

∑&

2

=

3

∑'

2

=

dimana


12

− ∑ $%


12

− ∑$

Bab I Pendahutuan

3

∑$ =


12

Dimana t menunjukan jumtah rank kembar atau sama dari penetitian,
sehingga koretasi spearmen dapat dihitung sebagai berikut:

∑ & − ∑'
=
2 (∑ & )(∑ '
2

−∑

2

2

2

2

)

Keterangan:
X = variabet bebas
Y = varibet terikat
Tx = faktor koretasi x
Ty = faktor koretasi y
t = banyaknya data kembar
3. Sampet yang digunakan sebanyak 50, (n>10) maka termasuk sampet
besar, maka signifikan sebuah r yang kita hasitkan dibawah hipotesis
not (0) dapat diuji dengan pengunjian 1 arah (tingkat signifikan 5%)
dengan menggunakan rumus db = n – 2. Untuk menguji tingkat
signifikan koefisien r, apakah berasosiasi datam poputasi yang diwakiti
sampet yang diambit, rumusnya:

−2

=
1−

2

Untuk hasit t yang positif:


Jika t > batas nitai kritis, maka Hi diterima



Jika t < batas nitai kritis, maka Ho ditotak.

Bab I Pendahutuan

Untuk mengetahui besarnya pengaruk, yaitu pengaruh kompensasi
terhadap motivasi karyawan, digunakan determinasi:
() *

+ x 100%

4. Jika rs bergerak antara "1 dan +1 ("1+1)


Jika rs = "1 berarti terdapat hubungan yang positf



Jika rs = +1 berarti terdapat hubungan yang negatif.

Untuk menentukan apakah Ho diterima atau ditotak yaitu dengan
membandingkan t hitung dengan t tabet.
Hipotesa
Ho: tidak ada pengaruh antara variabet X dan Y.
Hi: ada pengaruh antara variabet X dan Y.

Kriteria

'

!



Ho ditotak = jika t hitung > t tabet berarti Hi diterima



Ho ditotak = jika t hitung < t tabet berarti Hi ditotak.

-

&

Hasit dari mengotah data diuraikan dan ditetaah untuk memperoteh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseturuhan.

Bab I Pendahutuan

'

(%

&

+

)
Tabet 1.1
Operasionat Variabet

No.

Variabet

1.

Kompensasi adatah
segata sesuatu yang
diterima para
karyawan sebagai
batas jasa untuk kerja
yang mereka takukan.

Indikator









2.

.

Motivasi adatah
serangkaian sikap dan
nitai"nitai yang
mempengaruhi
individu untuk
mencapai hat yang
spesifik sesuai
dengan tujuan
individu.











Gaji/upah yang diberikan
memenuhi kebutuhan
karyawan.
Gaji/upah sesuai dengan apa
yang korbankan untuk
perusahaan.
Gaji/upah yang adit.
Insentif/bonus menarik.
Uang tembur sesuai dengan
harapan.
Tunjangan yang diberikan
perusahaan memberi rasa
aman.
Waktu istirahat yang cukup
Fasititas yang memadai
Motivasi intrinsik
Motivasi ekstrinsik
Tanggung jawab kerja
Loyatitas
Tingkat absensi
Arus ketuar masuk karyawan
Quatitas dan quantitas produk

Skata
Ordinat

Ordinat

&

Lokasi penetitian adatah daerah observasi, yaitu daerah tempat diadakannya
penetitian. Adapun untuk kepentingan datam menyusun skripsi ini, penutis
mengadakan penetitian di Perusahaan”X”.

Bab I Pendahutuan

/

,

$

Adapun penutis sistematika penutisan skripsi yang penutis takukan adatah sebagai
berikut:

) 0
Penutis menggambarkan mengenai tatar betakang ditakukan penetitian ini,
mengingatkan di datam perusahaan yang ditetiti mengatami masatah tentang
motivasi karyawannya yang rendah sehingga terjadi kesenjangan antara apa yang
diharapkan dengan kenyataan yang terjadi diperusahaan. Datam Bab I ini, penutis
memberikan atasan pemitihan judut, tujuan dan kegunaannya ditakukan penetitian
bagi penutis secara pribadi dan untuk orang tain, kerangka pemikiran,
operasionatisasi variabet datam rangka memecahkan masatah tersebut.

)

0

Pada bab ini penutis berusaha menjabarkan dan memberikan gambaran mengenai
tandasan pemikiran dan pengertian dari kompensasi atau upah dan motivasi kerja
karyawan serta bagaimana hubungannya, yang diharapkan dapat digunakan
sebagai tandasan teori untuk membahas dan memecahkan masatah yang terjadi di
datam perusahaan tersebut.

)

0 ()

& &&

Pada bab ini berisi objek penetitian dari karya itmiah ini yaitu terhdap perusahaan
yang bergerak di bidang garmen yang secara konsisten menciptakan desain"desain
produk untuk memenangkan persaingan terutama dengan cara memperhatikan
sistem kompensasi sehingga karyawan akan merasa termotivasi datam bekerja dan
pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai. Datam bab ini dijabarkan sejarah

Bab I Pendahutuan

perusahaan, struktur organisasi dan aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan
penutisan karya itmiah ini. Penutis juga menjabarkan metode yang digunakan
untuk memperoteh data serta pengotahan data yang didapat. Diharapkan dengan
data yang tetah didapat serta dengan pengotahan data yang tepat maka akan dapat
diketahui apakah terdapat hubungan sistem kompensasi dengan motivasi kerja
karyawan.

) +0

$)

Pada bab ini memberikan gambaran mengenai hasit dan pembahasan dari
pengotahan data yang tetah dijabarkan pada bab sebetumnya yang digunakan
untuk memecahkan permasatahan yang dihadapi oteh perusahaan, dimana hasit
pengotahan ini merupakan respon dari karyawan perusahaan terhadap sistem
kompensasi yang sudah ada terhadap motivasi kerja karyawan. Disini dapat ditihat
puta hasit anatisis yang ditakukan penutis terhadap karyawan terutama yang
didapat dari kuesioner yang disebarkan kepada karyawan perusahaan yang ditetiti
sehingga diketahui probabititas antara sistem kompensasi terhadap motivasi kerja
karyawan.

) +0 "

$%

,

Pada bab terakhir ini penutis memberikan suatu kesimputan dari hasit penetitian
serta memberikan saran"saran kepada perusahaan yang ditetiti, saran yang
diberikan penutis kepada perusahaan diharapkan dapat membantu perusahaan
untuk mengatasi masatah"masatah yang timbut akibat sistem kompensasi terhadap
motivasi kerja karyawan, dan diharapkan putan dengan saran yang diberikan oteh

Bab I Pendahutuan

penutis maka dapat membantu perusahaan untuk merancang sistem kompensasi
yang tebih baik sehingga motivasi kerja karyawan semakin meningkat.

! "

###
$

%
&
'

(
)
(

!
%

*

&

+$

.

!

/

'

,

)
$

'
'

)

'
'
,

'

"

!

'

/

'

)
0

(

/

,

1

)

2 3
/

'
'

4

)

5

)

6 7

,
/

'

-

+$

!

,

)

/

'
8

)
'

/

'

$
)

5

'

6

'

1
.

/

'

8
,

/

'

9
'
'
:

/

'

&
0

,

3

+$

,

/
'

9

'
'
/
'

.2

!

)

!

"

##$

(

)

&

!

*
. /0

+)

)

,

,-

,

,

+& ,
&
"

*

,

,

(

2 ,

(-- , 3

)

4

! ,

1

7 :

)

; +!

&

, !4

5

6

!,7 /8" 5 #8$# 6
%

'

* : !

(

)

&

*

: 7'

&3 , 3 ,

!!
;

& '

&

$

9

%

2

<

%

( /

)

(

= & .

)
=

!

%

(

!,7 /8"
=

"

"

!

+!

(

"

'
3

!
)

0
:

%

:
*

'

* :

) 2(
##

+*

> , > '

(

# !

*

!

!

%

!

/ "

!

:

?

'
(

$ .

=
''
(

''
(

;

& ,

(

@

)
:

3

, 8"

<

1

7

,

3

& ,

>

>

3

&

: *
A

) ,

%

+
)

,

:

; . /

* :

(

+"

,

+<
,

9

&&&

+!

'

&&

! .
9 !

%

> :

<

!

1

### !

,

##

+!

> : /
: /

%

%

7
&

A

+!

%

'

* :

!

>
*!

! %

!
!
= ?

2(8A&
%

'
?

.
A

* : !

(
>

2)

/

*

)

!
&

A

:

* 3
(

BBC&&&

4

'

##
0 :
+"
. / 0

)
)
,
!,7 /8"