ANALISIS KUALITAS AIR DANAU TOBA BERDASARKAN KELIMPAHAN ESCHERICHIA COLI DI KAWASAN PEMUKIMANPENDUDUK KECAMATAN MUARA KABUPATENTAPANULI UTARA SUMATERA UTARA.

(1)

ANAL IS IS K UALIT AS AIR D ANAU TO B A B ERDASARK AN KELIMPAHAN Escherichia coli DI KAWASAN PEMUKIMAN

PENDUDUK KECAMATAN MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA SUMATERA UTARA

Oleh : Susi Yanti Sinaga

NIM 4103220043 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(2)

·'••lkh k•aUw \lr lhlo•u 1lll•• HfJd&urlu

1\rtl .. p•llllll rKhtrldtlll

f,,,

di K·~- ... l'r111UIJIIIft

l'C'ftJodak 1\t<'•aallllr ~hara Kabup11ro 'liPJIUII l 11111 ~101~ t lllrl

'••• M1lqol,W11 1 'ta\i \'lllll"ii••P

'f\1 t HU.1l:l•l4.t

l1ro,:r11m ~1u1U : Ri(j~f

Jl.lrJ.\1111 I:Uok•«l

\lt-tt~tlljul:

ll41<'fl Prmblma.na. !\l.ril"l

J H uu n

n,

olnal

hr1ua.

IJn. 11,1

rl

llillf:iDIII'I, ,\t,Sf


(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan dan hikmat kepada Penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis Kualitas Air Danau Toba Berdasarkan Kelimpahan Escherichia coli di Kawasan Pemukiman Penduduk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara”.

Dengan rasa syukur Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Adriana Y. D. Lbn. Gaol, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Skripsi serta Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd, Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si dan Bapak Drs. Lazuardi, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada Ibu Dra. Hj. Cicik Suriani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik. Kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si selaku Ketua Jurusan dan Ibu Dra. Melva Silitonga, M.Si selaku Ketua Program Studi Biologi serta Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si selaku Kepala Laboratorium Biologi FMIPA UNIMED.

Teristimewa ucapan terimakasih kepada Ayahanda S. Sinaga dan Ibunda E. Simanjuntak serta abang, kakak, adik dan kekasih tercinta atas segala doa, kasih dan dukungannya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Program Sarjana Sain di UNIMED. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat Penulis yang telah menganggap Penulis sebagai saudara dan juga kepada seluruh teman Biologi Nondik 2010 yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak, terkhusus bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk keseimbangan lingkungan hidup.

Medan, Juli 2014

Penulis,

Susi Yanti Sinaga NIM. 4103220043


(4)

ANAL IS IS K UALIT AS AIR D ANAU TO B A B ERDASARK AN KELIMPAHAN Escherichia coli DI KAWASAN PEMUKIMAN

PENDUDUK KECAMATAN MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA SUMATERA UTARA

Susi Yanti Sinaga (NIM 4103220043)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air Danau Toba ditinjau dari kelimpahan Escherichia coli dan sifat fisika-kimia air di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif. Perhitungan kelimpahan bakteri Escherichia coli dan Total Coliform menggunakan metode MPN (Most Probable Number) dengan urutan sebagai berikut: Uji Perkiraan dan Uji Penegasan. Penentuan jumlah bakteri Escherichia coli dan Total Coliform berdasarkan nilai MPN per 100 ml air. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Escherichia coli terhadap 6 sampel air Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara yang telah diperiksa menunjukkan bahwa kisaran jumlah Escherichia coli berkisar antara 140 - >1600 jml/100 ml, sesuai dengan PermenKes No. 492/Menkes/Per/ IV/2010 hasil pemeriksaan ini tidak berada pada kisaran yang diperbolehkan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa suhu sampel air Danau Toba, yaitu 26,33oC: termasuk dalam kriteria mutu air kelas I, TSS sampel air Danau Toba, yaitu 72 mg/l: termasuk dalam kriteria mutu air kelas III, pH sampel air Danau Toba, yaitu 7,14: termasuk dalam kriteria mutu air kelas I, DO sampel air Danau Toba, yaitu 5,64 mg/l: termasuk dalam kriteria mutu air kelas III. Berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi, menunjukkan bahwa sampel air Danau Toba pada stasiun II dan III waktu pengambilan sampel pagi hari termasuk dalam kriteria mutu air kelas I dengan batas maksimum Total Coliform adalah 1000 jml/100 ml, sedangkan sampel air Danau Toba pada stasiun I waktu pengambilan sampel pagi dan sore hari, stasiun II dan III waktu pengambilan sampel sore hari termasuk dalam kriteria mutu air kelas II dengan batas maksimum Total Coliform 5000 jml/100 ml sesuai dengan baku mutu Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001.


(5)

iv

ANALYSIS OF WATER QUALITY OF TOBA LAKE BASED ON

Escherichia coli ABUNDANCES IN SUBDISTRICT MUARA

DISTRICT NORTH TAPANULI NORTH SUMATERA

Susi Yanti Sinaga (NIM 4103220043)

ABSTRACT

The aim of this study is to found out the water quality of Toba Lake by looking the abundance of Escherichia coli and the physical-chemical character of water in the residential area in Subdistrict Muara District North Tapanuli North Sumatera. This study is categorized as descriptive research. The computation of abundance of Escherichia coli and Total Coliform used method MPN (Most Probable Number) in series as follows: Presumptive Test and Confirmed Test. The determination of number of Escherichia coli and Total Coliform is based on the value of MPN in 100 ml water. The result of this study showed that from six samples of Toba Lake water in the residential area in Subdistrict Muara District North Tapanuli North Sumatera that has been examined that the range of the number of Escherichia coli ranged from 140 - > 1600/100 ml. It’s not within the range of permissible appropriated the PermenKes No. 492/Menkes/Per/IV/2010, the result of these check is not in the range that is allowed. The result of this study also showed that the temperature of the water samples of Toba Lake, namely 26,33oC: included in the criteria class I water quality (raw water material drinking), TSS water samples of Toba Lake, namely 72 mg/l: included in the criteria class III water quality, pH of water samples of Lake Toba, namely 7.14: included in the criteria class I water quality, DO water samples of Toba Lake, namely 5.64 mg/l: included in the criteria class III water quality. Based on the results of microbiological examination, indicated that the water samples of Toba Lake on station II and III sampling time in the morning included in the criteria class I water quality with a maximum limit of Total Coliform is 1000/100 ml, while the water samples of Toba Lake on the station I sampling time in the morning and afternoon, station II and III sampling time in the afternoon included in the criteria class II water quality with a maximum limit of Total Coliform 5000/100 ml based on quality standards PP No. 82/2001.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Batasan Masalah 3

1.3. Rumusan Masalah 3

1.4. Tujuan Penelitian 4

1.5. Manfaat Penelitian 5

1.6. Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Perairan Danau Toba 6

2.2. Defenisi Air Bersih 7

2.2.1. Parameter Fisika 7

2.2.2. Parameter Kimia 9

2.2.3. Parameter Mikrobiologi 10

2.2.3.1. Coliform Sebagai Indikator 11

2.2.3.2. Escherichia coli 12

2.2.3.3. Metode Standar MPN (Most Probable Number) 15

2.3. Standar Kualitas Air 16

2.4. Pencemaran Lingkungan 17

2.5. Pencemaran Air 17

2.6. Sumber Pencemaran Air 18

2.7. Dampak Pencemaran Air 19

2.7.1. Air Menjadi Tidak Bermanfaat Lagi 19

2.7.2. Air Menjadi Penyebab Penyakit 20

2.8. Gambaran Umum Penduduk dan Wilayah Kecamatan Muara

Kabupaten Tapanuli Utara 20

BAB III METODE PENELITIAN 22

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 22

3.1.1. Tempat Penelitian 22


(7)

vii

3.2. Populasi dan Sampel 22

3.2.1. Populasi 22

3.2.2. Sampel 22

3.3. Rancangan Penelitian 22

3.4. Alat dan Bahan 23

3.4.1. Alat 23

3.4.2. Bahan 23

3.5. Prosedur Kerja Penelitian 24

3.5.1. Tahap Persiapan 24

3.5.2. Tahap Pengambilan Sampel 24

3.5.3. Pengukuran Faktor Fisika-Kimia Air 24

3.5.4. Tahap Pemeriksaan di Laboratorium 26

3.5.4.1. Pembuatan Media Lauryl Triptose Broth (LTB) Tebal 26 3.5.4.2. Pembuatan Media Lauryl Triptose Broth (LTB) Tipis 27 3.5.4.3. Pembuatan Media Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLB) 27

3.5.4.3. Pembuatan Media Tryptone Water 27

3.5.4.4. Uji Perkiraan 28

3.5.4.5. Uji Penegasan 28

3.6. Teknik Pengumpulan Data 30

3.7. Teknik Analisis Data 30

3.7.1. Teknik Penghitungan Kelimpahan Bakteri (MPN) 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 32

4.1. Hasil 32

4.2. Pembahasan 34

4.2.1. Parameter Fisika 34

4.2.1.1. Suhu 34

4.2.1.2. Padatan (Total Solids Suspend = TSS) 35

4.2.1.3. Kekeruhan 36

4.2.1.4. Kecerahan 37

4.2.1.5. Intensitas Cahaya 37

4.2.2. Parameter Kimia 49

4.2.2.1. Derajat Keasaman atau pH 49

4.2.2.2 Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen = DO) 49

4.2.3. Parameter Mikrobiologi 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 43

5.1. Kesimpulan 43

5.2. Saran 44


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bentuk Bakteri Escherichia coli 13

Gambar 2.2. DAS Toba-Asahan 20

Gambar 2.3. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara, (a) Gambar Peta

Kabupaten; (b) Gambar Peta Kecamatan Muara 21 Gambar 4.1. Grafik Hasil Analisis Parameter Mikrobiologi Sampel

Air pada Stasiun Sampling Perairan Danau Toba di Kawasan Pemukiman Penduduk Kecamatan Muara


(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Tabel Jumlah Perkiraan Terdekat (MPN) 48 Lampiran 2. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 53 Lampiran 3. PermenKes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 55


(10)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Danau Toba merupakan ekosistem yang memiliki sumber daya akuatik yang bermanfaat bagi manusia sehingga harus diperhatikan kelestariannya. Menurut Siagian (2009), perairan Danau Toba banyak dimanfaatkan untuk beberapa sektor seperti pertanian, perikanan, pariwisata, perhubungan, dan juga merupakan sumber air minum bagi masyarakat di kawasan Danau Toba. Adanya berbagai aktifitas masyarakat akan memberikan dampak negatif terhadap ekosistem danau, sehingga Danau Toba akan mengalami perubahan-perubahan ekologis, kondisinya sudah berbeda dari kondisi alami semula.

Kegiatan masyarakat di kawasan danau mempengaruhi kualitas air Danau Toba (Damanik,1984). Masyarakat kabupaten Tapanuli Utara khususnya di kecamatan Muara yang termasuk kawasan Danau Toba juga memanfaatkan air Danau Toba untuk keperluan pertanian, keperluan perikanan, keperluan pariwisata dan juga merupakan sumber air minum bagi sebagian besar masyarakat Muara yang bermukim di sekitar daerah danau.

Dari berbagai penelitian di Danau Toba memberikan indikasi telah terjadi penurunan kualitas air di lokasi-lokasi yang terkena dampak kegiatan masyarakat (Barus, 2007). Limbah domestik yang berasal dari rumah tangga dan toko dibuang ke berbagai aliran sungai yang bermuara ke Danau Toba. Banyak pemukiman penduduk di sekitar pinggiran Danau Toba bertata letak membelakangi danau dan ternak masyarakat di kawasan itu juga menghasilkan limbah yang langsung mencemari Danau Toba.

Salah satu kasus yang menjadi bukti nyata yang menyangkut penurunan kualitas air Danau Toba adalah peningkatan pertumbuhan eceng gondok di danau tersebut. Eceng gondok adalah salah satu tumbuhan yang hidup di air berawa-rawa dan kotor. Hal ini dapat terjadi karena asupan meteri-materi organik dan anorganik di dalam perairan yang diperoleh setiap harinya dari air limbah domestik, pertanian dan juga limbah peternakan masyarakat.


(11)

2

Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan manusia untuk melakukan segala kegiatan. Air bersih yang layak digunakan sebagai air baku minum, saat ini semakin langka ditemukan. Oleh karena itu, dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapatkan perhatian yang seksama dan cermat. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia (Wardana, 2004).

Khusus dari segi kualitas, air bersih yang digunakan harus memenuhi syarat secara fisik, kimia, mikrobiologi (Athena, 2004). Menurut Sutrisno dan Suciastuti (2002), persyaratan secara fisik meliputi air harus jernih, tidak berwarna, rasanya tawar, tidak berbau, temperaturnya normal dan tidak mengandung zat padatan. Persyaratan secara kimia meliputi derajat keasaman, kandungan oksigen, bahan organik, mineral atau logam, nutrien/hara, kesadahan dan sebagainya (Kusnaedi, 2002). Adapun penilaian kualitas perairan secara biologi dapat menggunakan mikroorganisme sebagai indikator (Sutjianto, 2003). Indikator utama yang dipakai dalam menentukan kualitas perairan berdasarkan parameter biologi adalah kehadiran dan jumlah bakteri Coliform di dalamnya.

Diantara mikroorganisme yang telah dievaluasi untuk menentukan sesuai tidaknya mikroorganisme tersebut digunakan sebagai indikator pencemaran air, Escherichia coli merupakan indikator yang ideal (Pelczar, 1998 dalam Hutajulu, 2012). Bakteri Escherichia coli merupakan kelompok bakteri Coliform, semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri Coliform semakin tinggi pula resiko kehadiran bakteri patogen lainnya yang biasa hidup dalam kotoran manusia (Boekoesoe, 2010). Escherichia coli merupakan bakteri yang paling tidak dikehendaki kehadirannya di dalam air karena apabila dalam sumber air ditemukan bakteri Escherichia coli, maka hal ini dapat menjadi indikasi bahwa air tersebut telah mengalami pencemaran oleh feses manusia atau hewan-hewan berdarah panas (Nugroho, 2006).

Pemerintah Indonesia sendiri menggunakan bakteri Coliform dan bakteri Escherichia coli menjadi parameter wajib yang ketentuannya telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air


(12)

dan Pengendalian Pencemaran Air dan PermenKes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Standar Mutu Air Minum.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, untuk memperkaya informasi tentang kualitas air yang terdapat pada perairan Danau Toba, maka perlu dilakukan suatu penelitian tentang “Analisis Kualitas Air Danau Toba Berdasarkan Kelimpahan Escherichia coli di Kawasan Pemukiman Penduduk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara”.

1.2. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, ruang lingkup permasalahan dibatasi pada pengamatan kelimpahan Escherichia coli dan sifat fisika-kimia air pada masing-masing stasiun sampling perairan Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara. Stasiun I merupakan lokasi dermaga atau pelabuhan di Pasar Muara, stasiun II merupakan daerah muara sungai di desa Hutanagodang, dan stasiun III merupakan area sekitar pipa penyedot sumber air untuk kebutuhan rumah tangga di desa Batubinumbun.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kelimpahan Escherichia coli yang terdapat pada perairan Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara berada pada kisaran yang diperbolehkan?

2. Apakah kualitas air Danau Toba pada kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara termasuk dalam kriteria mutu air kelas I, II, III atau IV?

3. Bagaimana keadaan sifat fisika air Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara?

4. Bagaimana keadaan sifat kimia air Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara?


(13)

4

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui apakah kelimpahan Escherichia coli yang terdapat pada perairan

Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara berada pada kisaran yang diperbolehkan.

2. Mengetahui apakah kualitas air Danau Toba pada kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara termasuk dalam kriteria mutu air kelas I, II, III atau IV.

3. Mengetahui keadaan sifat fisika air Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara.

4. Mengetahui keadaan sifat kimia air Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara.

1.5. Manfaat Penelitian

Dari hasil yang akan diperoleh dalam penelitian ini diharapkan akan bermanfaat untuk:

1. Memberikan pengalaman dan menambah wawasan bagi penulis dalam hal penelitian kualitas air Danau Toba berdasarkan kelimpahan Escherichia coli di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

2. Sebagai sumber informasi bagi instansi yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan perairan Danau Toba, mengenai kualitas air Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara.

3. Memberi masukan bagi pemerintah daerah setempat, khususnya Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan dalam pengembangan dan pemeliharaan Danau Toba.

4. Sebagai acuan atau referensi bagi peneliti lain yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini.


(14)

1.6. Defenisi Operasional

a. Escherichia coli : mikroorganisme mesofil, termasuk

kelompok bakteri Coliform yang berjenis fekal yang merupakan indikator pencemaran air.

b. Kawasan pemukiman penduduk : kawasan tempat tinggal penduduk, yang umumnya menggunakan air Danau Toba dalam keperluan sehari-hari.

c. Kelimpahan Escherichia coli : jumlah perkiraan terdekat kandungan bakteri Escherichia coli dalam 100 ml air.


(15)

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk melihat kualitas air Danau Toba berdasarkan kelimpahan Escherichia coli dan sifat fisika-kimia air di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pemeriksaan Escherichia coli terhadap 6 sampel air Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara menunjukkan bahwa kisaran jumlah Escherichia coli berkisar antara 140 - >1600 jml/100 ml, sesuai dengan PermenKes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 hasil pemeriksaan ini tidak berada pada kisaran yang diperbolehkan.

2. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 6 sampel air Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara menunjukkan bahwa: suhu sampel air Danau Toba (26,33oC), pH sampel air Danau Toba (7,14): tergolong dalam kriteria kelas I. Sedangkan TSS sampel air Danau Toba (72 mg/l), DO sampel air Danau Toba (5,64 mg/l): termasuk dalam mutu air kelas III. Berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi, menunjukkan bahwa sampel air Danau Toba pada Stasiun II dan III waktu pengambilan sampel pagi termasuk dalam kriteria air kelas I dengan batas maksimum Total Coliform adalah 1000 jml/100 ml, sedangkan sampel air Danau Toba pada stasiun I waktu pengambilan sampel pagi dan sore hari, stasiun II dan III waktu pengambilan sampel sore hari termasuk dalam kriteria air kelas II dengan batas maksimum Total Coliform 5000 jml/100 ml.

3. Keadaan sifat fisika air Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara, yaitu suhu sampel air Danau Toba, yaitu 26oC tergolong dalam kriteria kelas I dan termasuk air minum yang baik dengan deviasi suhu ± 3oC dari suhu udara; TSS sampel air Danau Toba, yaitu 72 mg/l termasuk dalam mutu air kelas III dengan jumlah


(16)

yaitu 4,52 NTU memenuhi persyaratan PermenKes No.492/Menkes/ Per/IV/2010 tentang Standar Mutu Air Minum, yaitu air minum yang baik mempunyai tingkat kekeruhan kurang dari 5 NTU; Kecerahan sampel air Danau Toba, yaitu 123 cm menunjukkan bahwa tingkat kecerahan berbanding terbalik dengan tingkat kekeruhan air; dan Intensitas cahaya sampel air Danau Toba, yaitu 576,33 Lux dapat mendukung bagi pertumbuhan mikroorganisme.

4. Keadaan sifat kimia air Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara, yaitu hasil pemeriksaan derajat keasaman atau pH menunjukkan bahwa pH sampel air Danau Toba, yaitu 7,14 termasuk dalam kriteria air kelas I dengan kisaran pH 6,0-9,0 dan memenuhi persyaratan PermenKes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Standar Mutu Air Minum, yaitu air minum yang baik mempunyai pH dengan kisaran 6,5-8,5; dan DO sampel air Danau Toba, yaitu 5,64 mg/l termasuk dalam mutu air kelas III dengan batas DO minimum 3 mg/l.

5.2. Saran

Sebagai saran yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang perlu dilakukan adalah:

1. Diharapkan instansi yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan perairan Danau Toba agar melakukan pemantauan terhadap kualitas air Danau Toba secara teratur.

2. Diharapkan pemerintah daerah setempat, khususnya Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan dalam pengembangan dan pemeliharaan Danau Toba untuk lebih memberi pengawasan dalam menjaga kebersihan Danau Toba.

3. Diharapkan kepada masyarakat yang menggunakan air Danau Toba sebagai sumber air baku untuk air minum agar melakukan pengolahan air dengan baik supaya bakteri patogen yang ada dalam air tersebut mati.

4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat kualitas perairan Danau Toba dari sisi yang berbeda.


(17)

45

DAFTAR PUSTAKA

Agustiningsih, D., (2012), Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran Berdasarkan Penggunaan Lahan di Sungai Blukar Kabupaten Kendal, Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Hal: 30-37.

Anas, I., (1989), Petunjuk Laboratorium Biologi Tanah dalam Praktek, IPB, Bogor.

Anonim, (2010), Peta Lokasi Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara, http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Peta_Lokasi_Kecamatan_Muara_Kabup aten_Tapanuli_Utara.svg.

APHA., (2005), Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, 20th ed, American Public Health Association, Washington DC.

Arisman., (2009), Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan, EGC, Jakarta. Arsyad, S., (1989), Konservasi Tanah dan Air, Penerbit IPB Press, Bogor.

Athena, S.H., (2004), Kandungan Bakteri Total Coli dan E. coli/Fecal coli Air Minum dari Depot Air Minum Isi Ulang di Jakarta, Tangerang dan Bekasi, Buletin Penelitian Kesehatan32 (4): 135-143.

Barus, T.A., (2001), Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Sungai dan Danau, Program Studi Biologi USU FMIPA, Medan.

Depkes RI., (1977), Metode Pengambilan Contoh Air dan Pemeriksaan Bakteriologi Air, Seri B-1, Laboratorium Kesehatan Daerah Semarang. Dwidjoseputro., (1990), Dasar-dasar Mikrobiologi, Penerbit Djambatan, Jakarta. Effendi, H., (2003), Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan, Penerbit Kanisius, Yogjakarta.

Ernest, J., (1996), Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 20, EGC, Jakarta.

Fitra, E., (2008), Analisis kualitas air dan hubungannya dengan keanekaragaman vegetasi akuatik di Perairan parapat danau toba., Tesis, dipublikasikan, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Henry, J.G., Heinke, G.W., (1996), Environmental Science and Engineering, 2nd ed, Prentice-Hall International, Inc, New Jersey.

Hutajulu, C., (2012), Kualitas Air Danau Toba Ditinjau dari Keberadaan Escherichia coli dan Sifat Fisika Kimia Air di Sekitar Desa Pardomuan I


(18)

46

Management, International Lake Environment Foundation, Japan.

Karo-karo, L., (2011), Kualitas Es Batu Balok di Kecamatan Medan Marelan ditinjau dari Jumalh Bakteri Eschericia coli., Skripsi tidak dipublikasikan, FMIPA, UNIMED, Medan.

Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai. Kusnaedi., (2002), Mengolah Air Gambut dan Air Kotor Untuk Air Minum, Penebar Swadaya, Jakarta.

Lay, B.W., (1994), Analisis Mikroba di Laboratorium, Edisi ke-1, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Lestari., (2009), Gambaran Program dan Kegiatan di Laboratorium Biologi Balai Teknik Kesehatan Pemberantasan Penyakit Menular, FMIPA UNIMED, Medan. Mulia, R.M., (2005), Kesehatan Lingkungan, Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Nuria, M.C., (2009), Testing of Escherichia Coli Bacteria Content in Drinking Water Refill from Drinking Water Refill Depot in Rembang Sub-district, MEDIAGRO27 5(1): 27-35.

Pelczar, M.J., (1998), Dasar-dasar Mikrobiologi (Terjemahan), Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Standar Mutu Air Minum.

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Rahadi, B., (2012), Penentuan Kualitas Air Tanah Dangkal dan Arahan Pengelolaan, Jurnal Teknologi Pertanian13(2): 97-104.

Rahayu., (2007), Cemaran Mikroba pada Produk Pertanian, Penyakit yang Ditimbulkan dan Pencegahannya, http://www.pustakadeptan.go.id

Sanropie, dkk., (1984), Pedoman Bidang Studi Penyediaan Air Bersih, APK-TS, Jakarta.


(19)

47

Sastrawijaya, TA., (2009), Pencemaran Lingkungan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Siagian, C., (2009), Keanekaragaman dan Kelimpahan Ikan serta Keterkaitannya dengan Kualitas Perairan di Danau Toba, http://wwwscienceletter07. blogspot.html

Sitanggang, (2009), http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25431/4 /Chapter %20II.pdf

Slamet, S., (1994), Kesehatan Lingkungan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Suprihatin., Suparno, O., (2013), Teknologi Proses Pengolahan Air, Penerbit IPB Press, Bogor.

Suriawiria, U., (1993), Mikrobiologi Air, Penerbit Alumni Bandung, Bandung. Suriawiria, U., (2003), Mikrobiologi Air, Penerbit Alumni Bandung, Bandung. Susanto., (2009), Kajian Kualitas Air Sungai yang Melewati Kecamatan Gambut

dan Aluh Aluh Kalimantan Selatan, Bioscientiae6(1): 40-50.

Sutjianto., (2003), Biodeversitas Plankton sebagai Indikator Kualitas Perairan, FMIPA UNHAS, Makassar.

Sutrisno dan Suciastuti., (2002), Teknologi Penyediaan Air Bersih, Rineka Cipta, Jakarta.

Tarigan, J., (1998), Pengantar Mikrobiologi, Depdikbud, Jakarta.

Tim Redaksi., (2008), Penataan Ruang Kawasan Danau Toba, http://bulletin. penataanruang.net/index.asp?mod=_fullart&idart=152

Universitas Negeri Medan., (2012), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Non Kependidikan (Prodi Nondik), FMIPA UNIMED, Medan.

Volk., (1984),Basic Microbiology, Addison-Wesley Educational Publishers, Incorporated.

Wardana, WA., (2004), Dampak Pencemaran Lingkungan, Penerbit Andi, Yogyakarta.

WHO., (2003), Guidelines for Drinking Water Quality, World Health Organization, Geneva.


(1)

5

1.6. Defenisi Operasional

a. Escherichia coli : mikroorganisme mesofil, termasuk

kelompok bakteri Coliform yang berjenis fekal yang merupakan indikator pencemaran air.

b. Kawasan pemukiman penduduk : kawasan tempat tinggal penduduk, yang umumnya menggunakan air Danau Toba dalam keperluan sehari-hari.

c. Kelimpahan Escherichia coli : jumlah perkiraan terdekat kandungan bakteri Escherichia coli dalam 100 ml air.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk melihat kualitas air Danau Toba berdasarkan kelimpahan Escherichia coli dan sifat fisika-kimia air di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pemeriksaan Escherichia coli terhadap 6 sampel air Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara menunjukkan bahwa kisaran jumlah Escherichia coli berkisar antara 140 - >1600 jml/100 ml, sesuai dengan PermenKes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 hasil pemeriksaan ini tidak berada pada kisaran yang diperbolehkan.

2. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 6 sampel air Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara menunjukkan bahwa: suhu sampel air Danau Toba (26,33oC), pH sampel air Danau Toba (7,14): tergolong dalam kriteria kelas I. Sedangkan TSS sampel air Danau Toba (72 mg/l), DO sampel air Danau Toba (5,64 mg/l): termasuk dalam mutu air kelas III. Berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi, menunjukkan bahwa sampel air Danau Toba pada Stasiun II dan III waktu pengambilan sampel pagi termasuk dalam kriteria air kelas I dengan batas maksimum Total Coliform adalah 1000 jml/100 ml, sedangkan sampel air Danau Toba pada stasiun I waktu pengambilan sampel pagi dan sore hari, stasiun II dan III waktu pengambilan sampel sore hari termasuk dalam kriteria air kelas II dengan batas maksimum Total Coliform 5000 jml/100 ml.

3. Keadaan sifat fisika air Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara, yaitu suhu sampel air Danau Toba, yaitu 26oC tergolong dalam kriteria kelas I dan termasuk air minum yang baik dengan deviasi suhu ± 3oC dari suhu udara; TSS sampel air Danau Toba, yaitu 72 mg/l termasuk dalam mutu air kelas III dengan jumlah


(3)

44

padatan (TSS) kurang dari 400 mg/l; Kekeruhan sampel air Danau Toba, yaitu 4,52 NTU memenuhi persyaratan PermenKes No.492/Menkes/ Per/IV/2010 tentang Standar Mutu Air Minum, yaitu air minum yang baik mempunyai tingkat kekeruhan kurang dari 5 NTU; Kecerahan sampel air Danau Toba, yaitu 123 cm menunjukkan bahwa tingkat kecerahan berbanding terbalik dengan tingkat kekeruhan air; dan Intensitas cahaya sampel air Danau Toba, yaitu 576,33 Lux dapat mendukung bagi pertumbuhan mikroorganisme.

4. Keadaan sifat kimia air Danau Toba di kawasan pemukiman penduduk Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara, yaitu hasil pemeriksaan derajat keasaman atau pH menunjukkan bahwa pH sampel air Danau Toba, yaitu 7,14 termasuk dalam kriteria air kelas I dengan kisaran pH 6,0-9,0 dan memenuhi persyaratan PermenKes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Standar Mutu Air Minum, yaitu air minum yang baik mempunyai pH dengan kisaran 6,5-8,5; dan DO sampel air Danau Toba, yaitu 5,64 mg/l termasuk dalam mutu air kelas III dengan batas DO minimum 3 mg/l.

5.2. Saran

Sebagai saran yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang perlu dilakukan adalah:

1. Diharapkan instansi yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan perairan Danau Toba agar melakukan pemantauan terhadap kualitas air Danau Toba secara teratur.

2. Diharapkan pemerintah daerah setempat, khususnya Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan dalam pengembangan dan pemeliharaan Danau Toba untuk lebih memberi pengawasan dalam menjaga kebersihan Danau Toba.

3. Diharapkan kepada masyarakat yang menggunakan air Danau Toba sebagai sumber air baku untuk air minum agar melakukan pengolahan air dengan baik supaya bakteri patogen yang ada dalam air tersebut mati.

4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat kualitas perairan Danau Toba dari sisi yang berbeda.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Agustiningsih, D., (2012), Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran Berdasarkan Penggunaan Lahan di Sungai Blukar Kabupaten Kendal, Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Hal: 30-37.

Anas, I., (1989), Petunjuk Laboratorium Biologi Tanah dalam Praktek, IPB, Bogor.

Anonim, (2010), Peta Lokasi Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara, http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Peta_Lokasi_Kecamatan_Muara_Kabup aten_Tapanuli_Utara.svg.

APHA., (2005), Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, 20th ed, American Public Health Association, Washington DC.

Arisman., (2009), Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan, EGC, Jakarta.

Arsyad, S., (1989), Konservasi Tanah dan Air, Penerbit IPB Press, Bogor.

Athena, S.H., (2004), Kandungan Bakteri Total Coli dan E. coli/Fecal coli Air Minum dari Depot Air Minum Isi Ulang di Jakarta, Tangerang dan Bekasi, Buletin Penelitian Kesehatan32 (4): 135-143.

Barus, T.A., (2001), Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Sungai dan Danau, Program Studi Biologi USU FMIPA, Medan.

Depkes RI., (1977), Metode Pengambilan Contoh Air dan Pemeriksaan Bakteriologi Air, Seri B-1, Laboratorium Kesehatan Daerah Semarang.

Dwidjoseputro., (1990), Dasar-dasar Mikrobiologi, Penerbit Djambatan, Jakarta.

Effendi, H., (2003), Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan, Penerbit Kanisius, Yogjakarta.

Ernest, J., (1996), Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 20, EGC, Jakarta.

Fitra, E., (2008), Analisis kualitas air dan hubungannya dengan keanekaragaman vegetasi akuatik di Perairan parapat danau toba., Tesis, dipublikasikan, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Henry, J.G., Heinke, G.W., (1996), Environmental Science and Engineering, 2nd ed, Prentice-Hall International, Inc, New Jersey.

Hutajulu, C., (2012), Kualitas Air Danau Toba Ditinjau dari Keberadaan Escherichia coli dan Sifat Fisika Kimia Air di Sekitar Desa Pardomuan I


(5)

Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Sumatera Utara., Skripsi tidak dipublikasikan, FMIPA, UNIMED, Medan.

Jorgensen, S.E. (1989), Guedelines of Lakes Management: Principles of Lakes Management, International Lake Environment Foundation, Japan.

Karo-karo, L., (2011), Kualitas Es Batu Balok di Kecamatan Medan Marelan ditinjau dari Jumalh Bakteri Eschericia coli., Skripsi tidak dipublikasikan, FMIPA, UNIMED, Medan.

Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai.

Kusnaedi., (2002), Mengolah Air Gambut dan Air Kotor Untuk Air Minum, Penebar Swadaya, Jakarta.

Lay, B.W., (1994), Analisis Mikroba di Laboratorium, Edisi ke-1, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Lestari., (2009), Gambaran Program dan Kegiatan di Laboratorium Biologi Balai Teknik Kesehatan Pemberantasan Penyakit Menular, FMIPA UNIMED, Medan.

Mulia, R.M., (2005), Kesehatan Lingkungan, Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Nuria, M.C., (2009), Testing of Escherichia Coli Bacteria Content in Drinking Water Refill from Drinking Water Refill Depot in Rembang Sub-district, MEDIAGRO27 5(1): 27-35.

Pelczar, M.J., (1998), Dasar-dasar Mikrobiologi (Terjemahan), Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Standar Mutu Air Minum.

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Rahadi, B., (2012), Penentuan Kualitas Air Tanah Dangkal dan Arahan Pengelolaan, Jurnal Teknologi Pertanian13(2): 97-104.

Rahayu., (2007), Cemaran Mikroba pada Produk Pertanian, Penyakit yang Ditimbulkan dan Pencegahannya, http://www.pustakadeptan.go.id

Sanropie, dkk., (1984), Pedoman Bidang Studi Penyediaan Air Bersih, APK-TS, Jakarta.


(6)

Sastrawijaya, TA., (2009), Pencemaran Lingkungan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Siagian, C., (2009), Keanekaragaman dan Kelimpahan Ikan serta Keterkaitannya dengan Kualitas Perairan di Danau Toba, http://wwwscienceletter07. blogspot.html

Sitanggang, (2009), http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25431/4 /Chapter %20II.pdf

Slamet, S., (1994), Kesehatan Lingkungan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Suprihatin., Suparno, O., (2013), Teknologi Proses Pengolahan Air, Penerbit IPB Press, Bogor.

Suriawiria, U., (1993), Mikrobiologi Air, Penerbit Alumni Bandung, Bandung.

Suriawiria, U., (2003), Mikrobiologi Air, Penerbit Alumni Bandung, Bandung.

Susanto., (2009), Kajian Kualitas Air Sungai yang Melewati Kecamatan Gambut dan Aluh Aluh Kalimantan Selatan, Bioscientiae6(1): 40-50.

Sutjianto., (2003), Biodeversitas Plankton sebagai Indikator Kualitas Perairan, FMIPA UNHAS, Makassar.

Sutrisno dan Suciastuti., (2002), Teknologi Penyediaan Air Bersih, Rineka Cipta, Jakarta.

Tarigan, J., (1998), Pengantar Mikrobiologi, Depdikbud, Jakarta.

Tim Redaksi., (2008), Penataan Ruang Kawasan Danau Toba, http://bulletin. penataanruang.net/index.asp?mod=_fullart&idart=152

Universitas Negeri Medan., (2012), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Non Kependidikan (Prodi Nondik), FMIPA UNIMED, Medan.

Volk., (1984),Basic Microbiology, Addison-Wesley Educational Publishers, Incorporated.

Wardana, WA., (2004), Dampak Pencemaran Lingkungan, Penerbit Andi, Yogyakarta.

WHO., (2003), Guidelines for Drinking Water Quality, World Health Organization, Geneva.