PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA TEMA PAHLAWANKU MELALUI PEMBERIAN REWARD UNTUK SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Tema Pahlawanku Melalui Pemberian Reward Untuk Siswa Kelas IV Sd Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta.

(1)

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA TEMA PAHLAWANKU MELALUI PEMBERIAN REWARD UNTUK SISWA KELAS IV SD

MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Diajukan Oleh: AMIN PURWANINGSIH

NIM: A510110002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2014/2015


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Amin Purwaningsih Nim : A510110002

Program Studi : FKIP-PGSD

Judul Skripsi :Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dengan Temapahlawanku Melalui Pemberian Reward Pada Siswa Kelas IV Sd Muhammadiyah 1 Ketelan Surakartatahun Pelajaran 2014/2015

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan ini benar-benar hasil karya saya sendiridan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku

Surakarta, 16 Mei 2015

AMIN PURWANINGSIH NIM A510110002


(3)

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN TEMA PAHLAWANKU MELALUI PEMBERIAN REWARD PADA SISWA KELAS IV SD

MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Diajukan Oleh: Amin Purwaningsih

A510110002

Artikel Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi fakultas keguruan dan ilmu pendididkan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk dipertanngung jawabkan dihadapan

tim penguji skripsi

Surakarta 16 MEI 2015

Dr. H. Samino, M.M NIK. 501


(4)

ABSTRACT

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN TEMA PAHLAWANKU MELALUI PEMBERIAN REWARD PADA SISWA KELAS IV SD

MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA

Amin Purwaningsih. A510110002. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2015. 183 halaman

The research objective of this class action is to increase students' motivation to apply reward or prize in grade IV Sd Ketelan Surakarta Muhammadiyah 1 hero theme.This research is a form of action research consisted of two cycles, each cycle consisting of four phases: planning, implementation, observation and reflection. As research subjects were teachers and students of fourth grade Ketelan Surakarta Muhammadiyah 1, totaling 34 students, 17 male students, 17 female students. The technique of collecting data using interviews, documentation, and observation. Data analysis technique conducted a qualitative descriptive flow models.Based on these results, it can be concluded that through the implementation of reward or prize is able to increase the students' motivation fourth grade in elementary school my hero theme Ketelan Surakarta Muhammadiyah 1. This can be evidenced by the increase in student motivation of prior actions 40.00%; then the first cycle to 60.00%; rose to 80.00% in the second cycle. Thus in this study each cycle of increased learning outcomes significantly, so this study can be accepted.


(5)

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN TEMA PAHLAWANKU MELALUI PEMBERIAN REWARD PADA SISWA KELAS IV SD

MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Amin Purwaningsih, A510110002, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2015,xiv + 183 halaman (termasukLampiran)

ABSTRAK

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menerapkan pemberian reward atau hadiah pada siswa kelas IV Sd Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta pada tema pahlawanku. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IVA SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, berjumlah 34 siswa, 17 siswalaki-laki, 17 siswaperempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan model alir. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan Reward atau hadiah mampu meningkatakan motivasi belajar siswa kelas IV pada tema pahlawanku SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan motivasi belajar siswa dari sebelum tindakan 40,00%; kemudian pada siklus I menjadi 60,00%; naik menjadi 80,00% pada siklus II. Dengan demikian dalam penelitian ini setiap siklus mengalami peningkatan hasil belajar secara signifikan, sehingga penelitian ini dapat diterima.


(6)

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan proses untuk membuat manusia dalam mengembangkan dirinya agar dapat menghadapi segala perubahan dan permasalahan yang terjadi Keberhasilan pembelajaran bukan hanya tanggung jawab lembaga pendidikan formal saja melainkan tanggung jawab bersama antar keluarga, masyarakat dan pemerintah. Pemerintah berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui perbaikan-perbaikan dari sarana sampai prasarana pendidikan.

Menurut M.J. Langeveld, “Pendidikan adalah suatu bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan, yaitu kedewasaan” (dalam Mahfud, 2011: 33). Sedangkan KH. Dewantara, menyebutkan, “Pendidikan adalah usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu manusia (baca anak) menuju kedewasaan” (dalam FKIP UMS, 2011: 2). Selain itu menurut Carter V. Good pendidikan merupakan proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikapdan perilaku dalam masyarakatnya dan proses social dimana seseorang dipengaruhi oleh suatu lingkungan yang terpimpin (misalnya sekolah) sehingga ia dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan pribadinya (dalam Djumransjah, 2006: 24).

Maka dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa pendidikan itu merupakan suatu bentuk usaha sadar yang diberikan pendidik kepada peserta didik.Dan dalam pelaksanaan pendidikan itu direncanakan oleh penyelenggara pendidikan yaitu pemerintah yang memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat, akan tetapi, penyelenggaraan pendidikan nasional masih menghadapi berbagai permasalahan, yang salah satunya adalah peningkatan kualitas pendidikan.

Pemerintah dengan berbagai kebijakan yang ada telah berupaya secara terus menerus untuk meningkatkan kualitas pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan tingkat Perguruan Tinggi.Baik pada penataan perundang-undangan, penataan kurikulum, penyediaan sarana, peningkatan SDM, sampai dengan kebijakan penganggaran, namun perlu dipahami pula bahwa salah satu komponen penting yang dapat menentukan kualitas pendidikan adalah guru, karena peran mereka sangat sentral, terutama sebagai pemegang kendali dalam proses pembelajaran. Undang-undang guru dan dosen menyebutkan bahwa:


(7)

“UU RI No. 14 tahun 2005, tentang guru dan dosen bab I pasal 1 ayat 1 menegaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevalusi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan

pendidikan menengah” (Undang-undang guru dan dosen: 2012: 3).

Dari penjelasan diatas bahwa guru merupakan faktor terpenting dalam meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri. Karena gurulah yang bertugas untuk membimbing dan mengarahkan peserta didiknya agar menuju pada suatu pembelajaran yang bermutu. Sehingga peran guru dalam pengelolaan proses pembelajaran menjadi sangat menentukan, karena gurulah sebagai manajer pembelajaran, namun kenyataan di lapangan proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan masih menghadapi beberapa kendala. Yang misalnya yaitu masih banyak peserta didik yang belum memenuhi tujuan atau target pembelajaran yang telah direncanakan, dengan kata lain berarti siswa tersebut mengalami kesulitan atau kesukaran dalam belajar. Samino dan Saring Marsudi menjelaskan bahwa:

“Kesulitan belajar adalah situasi dan kondisi yang dialami peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yang menyebabkan peserta didik tidak dapat mengikuti proses pembelajaran secara wajar. Kesulitan belajar disini dimaksudkan dialami peserta didik yang pada dasarnya normal tetapi karena terdapat kesulitan-kesulitan sehingga dalam belajarnya tidak berhasil sebagaimana layaknya teman-temannya yang tidak mengalami kesulitan belajar” (Samino dan Saring Marsudi, 2013: 82).

Kesulitan atau kesukaran belajar itu sendiri pada peserta didik bermacam-macam, yang salah satunya yaitu rendahnya motivasi atau dorongan siswa untuk belajar. Hal inilah yang menyebabkan terhambatnya aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran. Bahkan bisa lebih fatal lagi dengan gagalnya siswa dalam belajar yang disebabkan oleh lemahnya motivasi dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Maka, motivasi disini sangatlah penting bagi keberhasilan siswa, karena siswa tersebut akan berhasil belajarnya manakala dalam dirinya terdapat motivasi dan keinginan untuk belajar.

Peran guru dalam membangkitkan dan meningkatkan motivasi siswa sangatlah penting, mengingat bahwa keberhasilan siswa dalam belajar bergantung juga dengan baik dan sesuainya guru dalam mengelola kelasnya. Maka guru harus mencari solusi yang tepat bagi siswanya untukmembangkitkan semangat dan motivasi siswa pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Salah satu faktor yang dapat diberikan kepada siswa


(8)

yang lemah dalam motivasinya yaitu dengan melalui pemberian hadiah (reward) yang tepat bagi siswa tersebut.Sehingga melalui pemberian hadiah (reward) tersebut, semangat dan motivasi siswa dalam belajar dapat meningkat.

Pemberian reward atau hadiah adalah salah satu alternatif strategi yang akan peneliti terapkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, karena reward atau hadiah dapat menambah semangat siswa didalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak terasa membosankan dan siswa akan senang dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa dapat aktif di dalam mengikuti pembelajaran dan pembelajaran akan terkesan menarik serta tidak membosankan maka berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas serta masih kurang dan lemahnya motivasi siswa kelas IV SD Muhammadiyah I Ketelan Surakarta dalam belajar, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Peningkatan Motivasi Belajar pada TemaMelalui Pemberian Hadiah (Reward) pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah I Ketelan Surakarta

B. METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015, yang meliputi persiapan penelitian sampai penyusunan laporan penelitian. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta yang berjumlah 34 siswa dan guru kelas IVA. Objek penelitian ini adalah pembelajaran tema Pahlawanku, sub tema Perjuangan Para Pahlawan melalui penerapan Reward atau Hadiah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas.Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap 1 siklus terdiri dari 2 pertemuan. Metode pengumpulan data merupakan suatu cara dalam penelitian untuk memperoleh keterangan sesuai apa adanya atau cara untuk mengumpulkan data. Penggunaan metode pengumpulan data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.


(9)

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 272) dalam observasi sistematis pengamat menggunakan format pengamatan sebagai instrumen pengamatan, yang dalam hal ini adalah lembar observasi. Teknik ini digunakan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan motivasi siswa pada saat pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa saat implementasi metode pemberian reward atau hadiah untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Metode observasi langsung digunakan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran melalui pemberian Reward atau hadiah dan mengamati tindak belajar siswa tentang motivasi belajar siswa tema Pahlawanku. Selain itu observasi digunakan untuk mengamati tindak mengajar guru dengan menggunakan Reward atau hadiah ketika mengajar kelas IVA SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Pengamatan tindak belajar siswa dan tindak mengajar guru menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan oleh peneliti.

Wawancara adalah “cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab secara langsung berhadapan muka, peneliti bertanya seacara lisan responden menjawab secara lisan pula” ( Rubino Rubiyanto, 2013: 89). Wawancara dalam penelitian ini yaitu melakukan tanyajawab dengan guru kelas IVA tentang motivasi belajar siswa pada kelas IVA khususnya pada Tema Pahlawanku

MenurutIskandar (2012: 73) menyatakan bahwa dokumentasi merupakan penelaah terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian. Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan menggunakan dokumen-dokumen sebagai sumber data yang bertujuan untuk menelaah motivasi dan hasil belajar siswa. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui data perkembangan siswa yang berupa daftar presensi, daftar nilai, rencana pelaksanaan pembelajaran, fotofoto, dan dokumen yang ada di dalam sekolah. Data ini bermanfaat bagi peneliti untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan jawaban dari fokus permasalahan penelitian.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaborasi antara guru kelas IVA dengan peneliti secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik. Pada kondisi awal peneliti menemukan berbagai permasalahan yang ada pada siswa kelas IVA SD Muhammadiyah 1 Ketelan yang kaitannya dengan rendahnya motivasi. Melalui


(10)

pemberian Reward atau Hadiah diharapkan pembelajaran akan lebih menarik, siswa dapat merasa senang karena hasil dari pekerjaannya memperoleh penghargaan, dan dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Siklus 1 yang dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa tanggal 9 dan 10 Maret 2015 menghasilkan adanya peningkatan masing-masing indikator motivasi belajar menjadi sebesar >55%. Sedangakan pada siklus II yang dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis tanggal 11, 12 Maret 2015 menghasilkan adanya peningkatan masing-asing indikator motivasi belajar menjadi >82%. Adapun rincian hasil penelitian dapat dilihat di tabel di bawah ini

No Motivasi Belajar Siswa Kondisi Awal Siklus 1 pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2 Siklus II Pertemuan 1 Siklus II Pertemuan 2

1 Ketekunan dalam belajar 17 siswa 50,00% 19 siswa 55,88% 21 siswa 61,76% 25 siswa 73,52% 28 siswa 82,35% 2 Usaha Dalam

Belajar 15 siswa 44,11% 17 siswa 50,00% 19 siswa 55,88% 24 siswa 70,58% 28 siswa 82,35% 3 Keberanian

dalam menyampaia kan pendapat 15 siswa 44,11% 19 siswa 55,88% 21 siswa 61,76% 26 siswa 76,47% 29 siswa 85,29%

4 Kesiapan dalam belajar 16 siswa 47,05% 18 siswa 52,94% 20 siswa 58,82% 24 siswa 73,52% 28 siswa 82,35% 5 Lebih senang

bekerja mandiri 13 siswa 38,23% 15 siswa 44,11% 19 siswa 55,88% 25 siswa 73,52% 28 siswa 82,53%


(11)

Berdasarkan hasil penelitian di atas, pemberian reward atau hadian dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IVA SD Muhamamdiyah 1 Ketelan pada tema Pahlawanku. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan masing-masing indikator motivasi belajar menjadi sebesar >82%.

Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Majid (2013: 313) bahwa hadiah merupakan alat pendidikan yang berifat positif dan fungsinya sebagai alat pendidik represif positif. Hadiah juga merupakan alat pendorong untuk belajar lebih aktif. Motivasi dalam bentuk hadiah dapat membuahkan semangat belajar. Djamarah dan Zain (2010: 151) juga menyatakan bahwa pemberian hadiah dapat menjadikan anak didik termotivasi untuk belajar guna mempertahankan prestasi belajar yang telah mereka capai.

Selain itu, hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Reden Rizka Kusumaning P (2013) tentang “Pengaruh Reward dalam Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas V SD Negeri Jatingaleh 01”. Reden (2013) menyimpulkan bahwa 1) berdasarkan hasil analisis diskripsi data awal dan akhir motivasi belajar peserta didik kelas V SD Negeri Jatingaleh 01 semarang belum adanya treatment pemberian reward dalam pembelajaran berada dalam kategaro sedang yaitu 76% setelah adanya treatment pemberian reward dalam pembelajaran ternyata meningkat dan berada dalam kategori tinggi yaitu 83%. 2) hasil wawancara kepada peserta didik kelas V SD Negeri Jatingaleh 01 semarang yang dilakukan kepada 20 peserta dididk menyatakan bahwa ke 20 peserta dididk tersebut merasa senang, tertarik, semangar serta termotivasi dalam belajar karena ke 20 peserta dididk tersebut merasa mendapat pengalaman yang baru dalam belajar serta mendapatkan penghargaan atas hasil kerjanya. Selain itu juga penelitian yang dilakukan Ayu Zumaroh Khasanah (2013) dalam penelitiannya tentang “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Underachiever Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa SD Negeri Pekunden Semarang”, menyimpulkan bahwa setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pada siklus I sebanyak 3 kali pertemuan dengan metode ceramah dan diskusi dan materi layanan menumbuhkan semangat belajar, kemandirian belajar dan lingkungan belajar selama tiga hari berturut-turut dan diakhiri dengan pengisian skala motivasi belajar guna mengetahui tingkat motivasi belajar saat itu, diketahui dari hasil analisis terjadi peningkatan pada motivasi belajar siswa underachiever sebesar 12%, rata-rata tingkat motivasi belajar


(12)

siswa underachiever menjadi 60.71% pada kategori sedang dan pada siklus II rata-rata tingkat motivasi belajar siswa underachiever meningkat menjadi 79% dengan kriteria tinggi. Tingkat motivasi siswa underachiever setelah siklus 2 ini menjadi R-02 sebesar 75.5% kriteria tinggi, R-06 sebesar 75% kriteria tinggi, R-09 sebesar 74.5% kriteria tinggi, R-16 sebesar 71% kriteria tinggi, R-24 sebesar 76% kriteria tinggi, R-25 sebesar 75.5% kriteria tinggi, R-36 sebesar 87.5% kriteria sangat tinggi.

Dari pembahasan di atas dapat menjadi acuan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti diterima sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan reward atau hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan tema pahlawanku pada siswa IVA SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2014/2015.

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan Reward atau hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar tema Pahlawanku siswa kelas IVA SD Muhammadiyah1 Ketelan Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil penelitian melalui siklus I dan II maka hipotesis tindakan yang dirumuskan dapat diterima kebenarannya yang berarti bahwa:

1. Penerapan Reward atau Hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 peningkatan ini dapat dilihat dari hasil prosentase mencapai 85,29%.

2. “Penerapan Reward atau hadiah diketahui pada tema Pahlawanku dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IVA SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015”.

E. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Dwi Astuti, Septina (2013) “Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Edutainment (Edutainment Entertainment)” (Skripsi S-I Progdi PGSD. Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta


(13)

Iskandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi (GP Press Group) Mahfud, Choirul. 2011. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Marsudi, Saring dan Samino. Layanan Bimbingan Belajar Pedoman Bagi Pendidik Dan Calon Guru. 2013. Solo: PT Fairus Media

Rubiyanto, Rubino. 2013. Penelitian Pendidikan Untuk Mahasiwa Pendidikan Guru

Rizka Kusumaning, Reden (2013) “Pengaruh Reward dalam Pembelajaran

Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas V SD Negeri Jatingaleh 01” (Skripsi S-I Progdi PGSD). Semarang : IKIP PGRI Semarang

Zumaroh Khasana, Ayu (2013) dalam penelitiannya tentang “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Underachiever Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada

Siswa SD Negeri Pekunden Semarang” (Skipsi S-I Progdi PGSD). Semarang: IKIP PGRI


(1)

yang lemah dalam motivasinya yaitu dengan melalui pemberian hadiah (reward) yang tepat bagi siswa tersebut.Sehingga melalui pemberian hadiah (reward) tersebut, semangat dan motivasi siswa dalam belajar dapat meningkat.

Pemberian reward atau hadiah adalah salah satu alternatif strategi yang akan peneliti terapkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, karena reward atau hadiah dapat menambah semangat siswa didalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak terasa membosankan dan siswa akan senang dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa dapat aktif di dalam mengikuti pembelajaran dan pembelajaran akan terkesan menarik serta tidak membosankan maka berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas serta masih kurang dan lemahnya motivasi siswa kelas IV SD Muhammadiyah I Ketelan Surakarta dalam belajar, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Peningkatan Motivasi Belajar pada TemaMelalui Pemberian Hadiah (Reward) pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah I Ketelan Surakarta

B. METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015, yang meliputi persiapan penelitian sampai penyusunan laporan penelitian. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta yang berjumlah 34 siswa dan guru kelas IVA. Objek penelitian ini adalah pembelajaran tema Pahlawanku, sub tema Perjuangan Para Pahlawan melalui penerapan Reward atau Hadiah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas.Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap 1 siklus terdiri dari 2 pertemuan. Metode pengumpulan data merupakan suatu cara dalam penelitian untuk memperoleh keterangan sesuai apa adanya atau cara untuk mengumpulkan data. Penggunaan metode pengumpulan data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.


(2)

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 272) dalam observasi sistematis pengamat menggunakan format pengamatan sebagai instrumen pengamatan, yang dalam hal ini adalah lembar observasi. Teknik ini digunakan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan motivasi siswa pada saat pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa saat implementasi metode pemberian reward atau hadiah untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Metode observasi langsung digunakan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran melalui pemberian Reward atau hadiah dan mengamati tindak belajar siswa tentang motivasi belajar siswa tema Pahlawanku. Selain itu observasi digunakan untuk mengamati tindak mengajar guru dengan menggunakan Reward atau hadiah ketika mengajar kelas IVA SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Pengamatan tindak belajar siswa dan tindak mengajar guru menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan oleh peneliti.

Wawancara adalah “cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab secara langsung berhadapan muka, peneliti bertanya seacara lisan responden menjawab secara lisan pula” ( Rubino Rubiyanto, 2013: 89). Wawancara dalam penelitian ini yaitu melakukan tanyajawab dengan guru kelas IVA tentang motivasi belajar siswa pada kelas IVA khususnya pada Tema Pahlawanku

MenurutIskandar (2012: 73) menyatakan bahwa dokumentasi merupakan penelaah terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian. Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan menggunakan dokumen-dokumen sebagai sumber data yang bertujuan untuk menelaah motivasi dan hasil belajar siswa. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui data perkembangan siswa yang berupa daftar presensi, daftar nilai, rencana pelaksanaan pembelajaran, fotofoto, dan dokumen yang ada di dalam sekolah. Data ini bermanfaat bagi peneliti untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan jawaban dari fokus permasalahan penelitian.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaborasi antara guru kelas IVA dengan peneliti secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik. Pada kondisi awal peneliti menemukan berbagai permasalahan yang ada pada siswa kelas IVA SD Muhammadiyah 1 Ketelan yang kaitannya dengan rendahnya motivasi. Melalui


(3)

pemberian Reward atau Hadiah diharapkan pembelajaran akan lebih menarik, siswa dapat merasa senang karena hasil dari pekerjaannya memperoleh penghargaan, dan dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Siklus 1 yang dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa tanggal 9 dan 10 Maret 2015 menghasilkan adanya peningkatan masing-masing indikator motivasi belajar menjadi sebesar >55%. Sedangakan pada siklus II yang dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis tanggal 11, 12 Maret 2015 menghasilkan adanya peningkatan masing-asing indikator motivasi belajar menjadi >82%. Adapun rincian hasil penelitian dapat dilihat di tabel di bawah ini

No Motivasi Belajar Siswa Kondisi Awal Siklus 1 pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2 Siklus II Pertemuan 1 Siklus II Pertemuan 2

1 Ketekunan dalam belajar 17 siswa 50,00% 19 siswa 55,88% 21 siswa 61,76% 25 siswa 73,52% 28 siswa 82,35% 2 Usaha Dalam

Belajar 15 siswa 44,11% 17 siswa 50,00% 19 siswa 55,88% 24 siswa 70,58% 28 siswa 82,35% 3 Keberanian

dalam menyampaia kan pendapat 15 siswa 44,11% 19 siswa 55,88% 21 siswa 61,76% 26 siswa 76,47% 29 siswa 85,29%

4 Kesiapan dalam belajar 16 siswa 47,05% 18 siswa 52,94% 20 siswa 58,82% 24 siswa 73,52% 28 siswa 82,35% 5 Lebih senang

bekerja mandiri 13 siswa 38,23% 15 siswa 44,11% 19 siswa 55,88% 25 siswa 73,52% 28 siswa 82,53%


(4)

Berdasarkan hasil penelitian di atas, pemberian reward atau hadian dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IVA SD Muhamamdiyah 1 Ketelan pada tema Pahlawanku. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan masing-masing indikator motivasi belajar menjadi sebesar >82%.

Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Majid (2013: 313) bahwa hadiah merupakan alat pendidikan yang berifat positif dan fungsinya sebagai alat pendidik represif positif. Hadiah juga merupakan alat pendorong untuk belajar lebih aktif. Motivasi dalam bentuk hadiah dapat membuahkan semangat belajar. Djamarah dan Zain (2010: 151) juga menyatakan bahwa pemberian hadiah dapat menjadikan anak didik termotivasi untuk belajar guna mempertahankan prestasi belajar yang telah mereka capai.

Selain itu, hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Reden Rizka Kusumaning P (2013) tentang “Pengaruh Reward dalam Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas V SD Negeri Jatingaleh 01”. Reden (2013) menyimpulkan bahwa 1) berdasarkan hasil analisis diskripsi data awal dan akhir motivasi belajar peserta didik kelas V SD Negeri Jatingaleh 01 semarang belum adanya treatment pemberian reward dalam pembelajaran berada dalam kategaro sedang yaitu 76% setelah adanya treatment pemberian reward dalam pembelajaran ternyata meningkat dan berada dalam kategori tinggi yaitu 83%. 2) hasil wawancara kepada peserta didik kelas V SD Negeri Jatingaleh 01 semarang yang dilakukan kepada 20 peserta dididk menyatakan bahwa ke 20 peserta dididk tersebut merasa senang, tertarik, semangar serta termotivasi dalam belajar karena ke 20 peserta dididk tersebut merasa mendapat pengalaman yang baru dalam belajar serta mendapatkan penghargaan atas hasil kerjanya. Selain itu juga penelitian yang dilakukan Ayu Zumaroh Khasanah (2013) dalam penelitiannya tentang “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Underachiever Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa SD Negeri Pekunden Semarang”, menyimpulkan bahwa setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pada siklus I sebanyak 3 kali pertemuan dengan metode ceramah dan diskusi dan materi layanan menumbuhkan semangat belajar, kemandirian belajar dan lingkungan belajar selama tiga hari berturut-turut dan diakhiri dengan pengisian skala motivasi belajar guna mengetahui tingkat motivasi belajar saat itu, diketahui dari hasil analisis terjadi peningkatan pada motivasi belajar siswa underachiever sebesar 12%, rata-rata tingkat motivasi belajar


(5)

siswa underachiever menjadi 60.71% pada kategori sedang dan pada siklus II rata-rata tingkat motivasi belajar siswa underachiever meningkat menjadi 79% dengan kriteria tinggi. Tingkat motivasi siswa underachiever setelah siklus 2 ini menjadi R-02 sebesar 75.5% kriteria tinggi, R-06 sebesar 75% kriteria tinggi, R-09 sebesar 74.5% kriteria tinggi, R-16 sebesar 71% kriteria tinggi, R-24 sebesar 76% kriteria tinggi, R-25 sebesar 75.5% kriteria tinggi, R-36 sebesar 87.5% kriteria sangat tinggi.

Dari pembahasan di atas dapat menjadi acuan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti diterima sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan reward atau hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan tema pahlawanku pada siswa IVA SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2014/2015.

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan Reward atau hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar tema Pahlawanku siswa kelas IVA SD Muhammadiyah1 Ketelan Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil penelitian melalui siklus I dan II maka hipotesis tindakan yang dirumuskan dapat diterima kebenarannya yang berarti bahwa:

1. Penerapan Reward atau Hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 peningkatan ini dapat dilihat dari hasil prosentase mencapai 85,29%.

2. “Penerapan Reward atau hadiah diketahui pada tema Pahlawanku dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IVA SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015”.

E. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Dwi Astuti, Septina (2013) “Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Edutainment (Edutainment Entertainment)” (Skripsi S-I Progdi PGSD. Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta


(6)

Iskandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi (GP Press Group) Mahfud, Choirul. 2011. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Marsudi, Saring dan Samino. Layanan Bimbingan Belajar Pedoman Bagi Pendidik Dan Calon Guru. 2013. Solo: PT Fairus Media

Rubiyanto, Rubino. 2013. Penelitian Pendidikan Untuk Mahasiwa Pendidikan Guru

Rizka Kusumaning, Reden (2013) “Pengaruh Reward dalam Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas V SD Negeri Jatingaleh 01” (Skripsi S-I Progdi PGSD). Semarang : IKIP PGRI Semarang

Zumaroh Khasana, Ayu (2013) dalam penelitiannya tentang “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Underachiever Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa SD Negeri Pekunden Semarang” (Skipsi S-I Progdi PGSD). Semarang: IKIP PGRI Semarang


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI STRATEGI Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Strategi Snowball Throwing Pada Tema Indahnya Negeriku Siswa Kelas IV B SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI STRATEGI Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Strategi Snowball Throwing Pada Tema Indahnya Negeriku Siswa Kelas IV B SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 11

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK PAIR SHARE TEMA PAHLAWANKU PADA Peningkatan Kreativitas Belajar Melalui Penerapan Strategi Think Pair Share Tema Pahlawanku Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kleco 01 Surakarta Tahun Pelajara

0 3 15

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK PAIR SHARE TEMA PAHLAWANKU PADA Peningkatan Kreativitas Belajar Melalui Penerapan Strategi Think Pair Share Tema Pahlawanku Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kleco 01 Surakarta Tahun Pelaja

0 3 12

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE TEMA Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange Tema Indahnya Negeriku Kelas IV SD Muhammadiyah 1 Ketelan

0 3 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA TEMA PAHLAWANKU MELALUI PEMBERIAN REWARD UNTUK SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Tema Pahlawanku Melalui Pemberian Reward Untuk Siswa Kelas IV Sd Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta.

0 2 16

PENDHULUAN Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Tema Pahlawanku Melalui Pemberian Reward Untuk Siswa Kelas IV Sd Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta.

0 2 7

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBERIAN HADIAH (REWARD) PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Pemberian Hadiah (Reward) pada Siswa Kelas II SD Negeri Kandang Panjang 03 Pekalongan Tahun Ajaran 2011/

0 3 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBERIAN HADIAH (REWARD) PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Pemberian Hadiah (Reward) pada Siswa Kelas II SD Negeri Kandang Panjang 03 Pekalongan Tahun Ajaran 2011/

0 2 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGUATAN/REWARD SEBAGAI MOTIVASI PADA SISWA KELAS IV SD BEJI KECAMATAN PAJANGAN.

0 0 166