PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL (VIDEO) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI BAKALAN, BANTUL, YOGYAKARTA.

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL (VIDEO) UNTUK MENINGKATKAN
MINAT BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI BAKALAN, BANTUL, YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Siti Fajaria Golu
NIM 11108249015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
OKTOBER 2015

i


PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul "PENGGT NAAN MEDIA AUDIO-YISUAL (VIDEO)

UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IV

SD

NEGERI BAKALAN, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

,,

yang disusun oleh Siti Fajaria Golu,

NIM

11108249015 ini telah disetujui oleh

pembimbing untuk diuj ikan.


Yogyakarta, 07 September 2015
Pembimbing

Ikhlasul Ardi Nugroho, M. Pd
NIP 19820623 2006041 001

PERNYATAAN

Dengan

ini

saya menyatakan bahwa skripsi

Sepanjang pengetahuan saya,

ini

benar-benar karya saya sendiri.


tidak ada karya maupun pendapat yang ditulis

atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang berlaku.

Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam lembar pengesahan adalah asli.

Apabila terbukti tanda tangan dosen penguji tersebut adalah palsu, maka

saya

bersedia memperbaiki dan mengikuti yudisium pada periode berikutnya.

Yogyakarta, 07 September 2015

Siti Fajaria GoIu
NIM 11108249015


ilt

f,lr

PENGESAHAN

:,:rpsi yang berjudul "PENGGLINAAN MEDIA AUDIO-VISUAL

(VIDEO)

'TTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS

IV

SD

:GERI BAKALAN, BANTUL, YOGYAKARTA" yang disusun oleh Siti Fajaria

NIM 11108249015 ini telah dipertahankan di

.:nggal 0l Oktober 2015 dan dinyatakan lulus.
-':,1u.

depan Dewan Penguji pada

DEWAN PENGUJI

\ama
tkhlasul Ardi Nugroho, M.

Pd.

Sekar Purbarini Kawuryan,

M.

Deni Hardianto, M. Pd.

Tanda Tangan


Jabatan

Pd.

Ketua Penguji
Sekretaris Penguji

11 -10

Penguji Utama

Yogyakarta, 2

-2o1,

.0. 0[.T. . .2.015.

Itas Ilmu Pendidikan

itas Negeri Yogyakarta


19600902 198702

I

001

iv

h,,

MOTTO
“Kalau anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup, ubahlah perilaku
anda. Tetapi bila anda menginginkan perubahan yang besar dan mendasar,
ubahlah pola pikir anda.”
Stephen Covey

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Ayah dan Ibu tercinta
2. Keluarga besarku
3. Almamaterku tercinta Universitas Negeri Yogyakarta
4. Agama, Nusa dan Bangsa

vi

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL (VIDEO) UNTUK
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI
BAKALAN, BANTUL, YOGYAKARTA
Oleh
Siti Fajaria Golu
NIM 11108249015

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar IPA dengan
menggunakan media Audio-Visual pada siswa kelas IV SD Negeri Bakalan,
Kecamatan
Sewon,

Kabupaten
Bantul,
Yogyakarta.
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research).Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV B SD Negeri Bakalan
yang berjumlah 23 siswa.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan angket.Sementara instrumen pengumpulan data menggunakan
lembar observasi, pedoman wawancara, dan lembar angket.Teknik analisis data
dilakukan
secara
deskriptif
kualitatif
dan
deskriptif
kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan minat belajar IPA kelas
IV B SD Negeri Bakalan.Peningkatan didasarkan pada hasil penelitian siklus I,
dimanaada beberapa siswa yang belum mempunyai minat untuk belajar dan
memperhatikan pelajaran.Pada penelitian siklus II sudah mulai terlihat hampir
seluruh siswa sudah memiliki minat belajar yang tinggi dalam mengikuti proses

pembelajaran dengan menggunakan media audio-visual, dimana pada saat pemutaran
video pembelajaran siswa terlihat memperhatikan dan merasa senang dengan proses
pembelajaran tersebut, dan siswa terlihat sangat berantusias untuk mengikuti
pelajaran dan berani untuk bertanya. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas
78,27, ketuntasan ada 19 siswa atau 83% dan belum tuntas 4 siswa atau 18%. Pada
siklus ke II hasilnya mengalami kenaikan yaitu rata-rata kelas sebesar 81,31 dan
ketuntasan ada 21 siswa atau 92% dan belum tuntas ada 2 siswa atau 9%, dengan
demikian ada kenaikan rata-rata dari siklus I ke siklus II. Selain itu minat belajar
siswa dalam mengikuti pelajaran juga meningkat.Hal ini ditandai dengan
meningkatnya minat belajar siswa terhadap pelajaran IPA.
Kata kunci:Minat Belajar IPA, Media Audio-Visual (Video)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang kasihnya tidak
pilih kasih dan sayangnya tidak pernah terbilang yang telah memberikan nikmat
rohani dan jasmani sehingga perkuliahan berlangsung dengan baik, sampai dengan
penyusunan skripsi dapat berjalan dengan lancar. Penulis menyadari sepenuhnya

tanpa bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan
dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankan
penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, MA, Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut
ilmu dikampus FIP Universitas Negeri Yogyakarta.

2.

Bapak Dr. Haryanto, M.Pd, selaku Dekan FIP Universitas Negeri Yogyakarta
yang telah memberikan berbagai kemudahan.

3.

Bapak, Dr. Sugito, MA selaku Wakil Dekan 1 FIP Universitas Negeri
Yogyakarta.

4.

Ibu Hidayati, M.Hum, selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNY yang telah
memberikan ijin penelitian.

5.

Bapak Ikhlasul Ardi Nugroho, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah
dengan sabar meluangkan waktu serta memberikan bimbingan dalam
penyusunan skripsi ini.

viii

6.

Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PPSD maupun dari Jurusan lain, yang telah
banyak memberikan ilmu.

7.

Semua Staf dan Karyawan UNY terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya.

8.

Bapak Jaswabiwantoro, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Bakalan, Yogyakarta
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

9.

Kepada Bapak dan Ibu guru SDN Bakalan, Yogyakarta yang sudah memberikan
izin tempat penelitian, kerjasama dan dukungannya.

10. Kedua orang tua penulis, yang telah memberikan inspirasi hidup, motivasi, baik
moril maupun spiritual.
11. Kepada semua keluarga besar saya, yang selalu memberikan dorongan dan
motivasi.
12. Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, yang telah memberikan kesempatan
untuk melanjutkan sekolah ke jenjang tertinggi.
13. Kepada Bapak dan Ibu asrama yang selalu senantiasa membimbing dan
mengingatkan kami pada saat kami membuat kesalahan.
14. Kepada orang terdekat Fherlis Nampira. A.Md. Kl, yang selalu memberikan
dukungan, dan motivasi setiap hari.
15. Kepada teman-teman seperjuanganku, PPGT angkatan 2011 tanpa kalian semua
saya bukanlah apa-apa.
16. Kepada adik-adik PPGT angkatan 2012, terimakasih sudah banyak membantu.
17. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan selama ini.

ix

, iada apapun

::-

yang dapat penulis berikan sebagai imbalan, hanya doa dan harapan

dari Tuhan
ig& budi baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan

,:rg \'Iaha Esa.

Akhirnya, penulis berharap semoga karya
-

ini

dapat memberikan manfaat

;- i3ir segala kelebihan dan kekuran gafnya. Mohon maaf dan terima kasih'

a*rW

Yogyakarta, 07 SePtember 2015

Siti Fajaria Golu

NrM 11108249015

h

DAFTAR ISI
hal
HALAMAN JUDUL.............................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................

ii

HALAMAN PERNYATAAN..............................................................................

iii

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................

iv

HALAMAN MOTTO............................................................................................

v

HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................

vi

ABSTRAK.............................................................................................................

vii

KATA PENGANTAR..........................................................................................

viii

DAFTAR ISI.........................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL.................................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR............................................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................

xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................

1

1. Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Displin Ilmu............................................

1

2. Pengertian IPA.............................................................................................

2

3. Media Audio-Visual.....................................................................................

4

4. Minat Belajar................................................................................................

6

B. Identifikasi Masalah..........................................................................................

8

C. Batasan Masalah................................................................................................

8

D. Rumusan Masalah.............................................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian...............................................................................................

9

F. Manfaat Penelitian.............................................................................................

9

xi

BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian tentang IPA............................................................................................

10

1. Hakikat IPA..................................................................................................

10

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Membaca.................................... 13
3. Peran Minat Dalam Pembelajaran IPA.........................................................

15

a. Pengertian Minat Belajar.......................................................................... 15
b. Faktor-faktor Minat Belajar.....................................................................

25

c. Fungsi Minat Belajar................................................................................ 28
d. Indikator Minat Belajar............................................................................

31

4. Peran Media Audio-Visual...........................................................................

33

a. Pengertian Media.....................................................................................

33

b. Pengertian Media Audio-Visual............................................................... 35
c. Jenis-jenis Media Audio-Visual............................................................... 37
d. Fungsi dan Manfaat Media Audio-Visual...............................................

41

e. Cara Penggunaan Media Audio-Visual dalam Pembelajaran..................

45

B. Kerangka Berpikir.............................................................................................. 46
C. Hipotesis Tindakan............................................................................................

47

BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian........................................................................................ 48
B. Subjek dan Objek Penelitian Penelitian............................................................. 49
C. Setting Penelitian............................................................................................... 49
D. Desain Penelitian...............................................................................................

49

E. Metode Pengumpulan Data...............................................................................

51

F. Instrumen Penelitian..........................................................................................

56

G. Validitas Instrumen...........................................................................................

60

H. Teknik Analisis Data.........................................................................................

60

I. Kriteria Keberhasilan......................................................................................... 62

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian...............................................................................

63

B. Deskripsi Subyek Penelitian..............................................................................

64

C. Hasil Penelitian.................................................................................................. 65
a. Deskripsi Sebelum Tindakan........................................................................

65

b. Deskripsi Penelitian Tindakan Siklus I........................................................

65

c. Observasi/Pengmatan Siklus I......................................................................

73

d. Refleksi Siklus I............................................................................................ 74
e. Deskripsi Penelitian Tindakan Siklus II.......................................................

75

f. Observasi/Pengmatan Siklus II....................................................................

81

g. Refleksi Siklus II..........................................................................................

82

D. Pembahasan.......................................................................................................

82

E. Keterbatasan Penelitian.....................................................................................

84

BAB V KESIMPULANDAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................................................

85

B. Saran..................................................................................................................

86

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................

87

LAMPIRAN......................................................................................................... . 89

xiii

DAFTAR TABEL
hal
Tabel 1

Kisi-kisi Lembar Observasi Dengan Guru.............................................. 57

Tabel 2

Kisi-kisi Lembar Observasi Dengan Siswa............................................. 57

Tabel 3

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Dalam Penggunaan Media
Audio-Visual TerhadapGuru.................................................................. 58

Tabel 4

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Terhadap Siswa Dalam
Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Audio-Visual............ 59

Tabel 5

Kisi-kisi Pedoman Angket Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan
Menggunakan Media Audio-Visual........................................................ 60

Tabel 6

Jumlah Siswa Kelas IV b SDN Bakalan................................................. 64

Tabel 7

Data Hasil Belajar Siklus I...................................................................... 73

Tabel 8

Refleksi Siklus I...................................................................................... 74

Tabel 9

Data Hasil Belajar Siklus II..................................................................... 81

xiv

DAFTAR GAMBAR
hal
Gambar 1 Model Penelitian Tindakan dari Kemmis dan Taggart......................... 50
Gambar 2 Siswa MendengarkanPenjelasan Mengenai Pembelajaran
Menggunakan Media AudioVisual...................................................... 68
Gambar 3 Siswa Menonton Video Pembelajaran.................................................. 68
Gambar 4 Siswa Membacakan Hasil Pengamatan di Depan Kelas...................... 69
Gambar 5 Siswa Mendengarkan Penjelasan Dari Guru Mengenai
Materi PelajaranHari Ini...................................................................... 70
Gambar 6 Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi........................................................ 72
Gambar 7 Siswa Menonton Video Pembelajaran.................................................. 79
Gambar 8 Siswa Mengerjakan Soal-soal Evaluasi................................................ 80

xv

DAFTAR LAMPIRAN
hal
Lampiran 1 PerangkatPembelajaran......................................................................

90

Lampiran 2InstrumenPenelitian...........................................................................102
Lampiran 3HasilPenelitian................................................................................... 121
Lampiran 4SuratIjin Penelitian............................................................................ 159

xvi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
1. Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Disiplin Ilmu
Paul Hurd (Usman Samatowa, 2011:7) menyatakan bahwa krisis pada
pendidikan IPA terletak pada tekanan-tekanan untuk menegakkan
pengakuan (legitimasi) akan pendidikan sains sebagai disiplin ilmu dan
untuk mengajukan bukti akan kegunaan dan berharganya penelitianpenelitian yang dihasilkannya. Sebagai dari legitimasi atau terletak pada
deskripsi yang lebih cepat mengenai ranah (domain) untuk pendidikan sains.
Deskripsi semacam itu bukan hanya harus memberi arti kepada penelitian
dan hal-hal yang bersifat praktis, melainkan juga menjalin hubungan dengan
ilmu yang lain.
Sains merupakan bagian dari kehidupan kita dan kehidupan kita
merupakan bagian dari pembelajaran sains, contohnya; ila anak melihat dan
mengamati orang menjemur pakaian, kemudian bertanya: “Mengapa,
pakaian yang dijemur itu kering, kemana perginya air?” Interaksi antara
anak dengan lingkungan merupakan ciri pokok dalam pembelajaran sains.
Belajar sains bukan hanya untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan
aplikasinya dalam masyarakat, melainkan juga untuk mengembangkan
berbagai nilai, Cross (Usman Samatowa, 2011:8). Pendidikan sains
seharusnya bukan saja berguna bagi anak dalam kehidupannya, melainkan

1

juga untuk perkembangan suatu masyarakat dan kehidupannya yang akan
datang.
2. Pengertian IPA
Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang
alam semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya
segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat IPA adalah
pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala
isinya Hendro Darmojo (Usman Samatowa, 2011:3).
Selain itu, Nash (Usman Samatowa, 2011:3) dalam bukunya The
Nature of Science, menyatakan bahwa IPA itu adalah suatu cara atau
metode untuk mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta
menghubungkannya antara suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga
keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang
diamatinya.
Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam
bahasa Inggris yaitu natural science, artinya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, science
artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science
itu pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang
mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini.
IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara
sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang
dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh

2

Powler (Usman Samatowa, 2011:3) bahwa IPA merupakan ilmu yang
berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang
tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil
observasi dan eksperimen/sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu
tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling
berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan
yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya
berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi
yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Selanjutnya
Winaputra (Usman Samatowa, 2011:3) mengemukakan bahwa tidak hanya
merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup,
tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah.
Pembelajaran IPA di

Sekolah

Dasar

hendaknya

membuka

kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu anak didik secara alamiah. Hal
ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan bertanya dan
mencari jawaban berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir
ilmiah. Fokus program pengajaran IPA di SD hendaknya ditujukan untuk
memupuk minat dan pengembangan anak didik terhadap dunia mereka
dimana mereka hidup.
Pembelajaran IPA

yang dilakukan seharusnya lebih menarik

perhatian siswa yaitu pembelajaran dengan menggunakan media, karena
dengan menggunakan media dalam pembelajaran siswa akan lebih fokus
dalam menerima pelajaran dan akan lebih menarik perhatiannya untuk tetap

3

memperhatikan guru. Berbeda

dengan pembelajaran yang tidak

menggunakan media, dimana siswa cenderung merasa bosan dengan
pembelajaran tersebut dan perhatiannya tidak mengarah kepada guru,
melainkan mengarah keluar. Dengan upaya yang lebih menekankan
bagaimana anak belajar, kita dapat melihat bahwa pembelajaran IPA dikelas
dipandang sebagai suatu proses aktif, dan sangat dipengaruhi oleh apa yang
sebenarnya ingin dipelajari anak.
3. Media Audio-Visual
Media audio-visual disebut juga sebagai media video. Video
merupakan

media

yang

digunakan

untuk

menyampaikan

pesan

pembelajaran. Dalam media video terdapat dua unsur yang saling bersatu
yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk
dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur
visual memungkinkan penciptakan pesan pembelajaran melalui bentuk
visualisasi.
Menurut Ronald Anderson (1994:99), media video merupakan
rangkaian gambar elektronis yang disertai oleh unsur suara audio juga
mempunyai unsur gambar yang dituangkan melalui pita video (video tape).
Rangkaian gambar elektronis tersebut kemudian diputar dengan suatu alat
yaitu video cassette recorder atau video player.
Ronald Anderson (1994:102) mengemukakan tentang beberapa
tujuan dari pembelajaran menggunakan media video, antara lain:

4

a. Untuk tujuan kognitif :
1. Dapat mengembangkan mitra kognitif yang menyangkut kemampuan
mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan gerak dan
serasi.
2. Dapat meninjaukan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagai media
foto dan film bingkai meskipun kurang ekonomis.
3. Melalui video dapat pula diajarkan pengetahuan tentang hukum-hukum
dan prinsip-prinsip tertentu.
4. Video dapat digunakan untuk menunjukkan contoh dan cara bersikap
atau berbuat dalam suatu penampilan, khususnya yang menyangkut
interaksi siswa.
b. Untuk tujuan afektif :
1. Video merupakan media yang baik sekali untuk menyampaikan
informasi dalam mitra afektif.
2. Dapat menggunakan efek dan teknik, video dapat menjadi media yang
sangat baik dalam mempengaruhi sikap dan emosi.
c. Untuk tujuan psikomotorik :
1. Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh
ketrampilan yang menyangkut gerak. Dengan alat ini dijelaskan, baik
dengan cara memperlambat maupun mempercepat gerakan yang
ditampilkan.

5

2. Melalui video siswa bisa langsung mendapat umpan balik secara visual
terhadap kemampuan mereka sehingga mampu mencoba ketrampilan
yang menyangkut gerakan tadi.
Media pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. Maka
perlu diterapkannya penggunaan media dalam pembelajaran IPA di SDN
Bakalan, Bantul, Yogyakarta. Dengan penggunaan media tersebut maka
pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik
perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan
dan keruntutan pesan serta penggunaan efek khusus yang dapat
menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang
kesemuanya menunjukkan bahwa media memiliki aspek motivasi dan
meningkatkan minat (Azhar Arsyad, 2014:25). Melihat kenyataan tersebut,
maka perlu adanya pembaharuan dalam pembelajaran IPA yang terkait
dengan media audio-visual.
4. Minat Belajar
Minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang mempunyai
perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan
mempelajari maupun membuktikannya lebih lanjut. Minat timbul karena
adanya perhatian yang mendalam terhadap suatu obyek, dimana perhatian
tersebut menimbulkan keinginan untuk mengetahui, mempelajari, serta
membuktikan lebih lanjut. Hal itu menunjukkan, bahwa dalam minat,
disamping perhatian juga terkandung suatu usaha untuk mendapatkan
sesuatu dari obyek minat tersebut. Minat adalah keinginan yang didorong

6

oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta
mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya.
Di SD Negeri Bakalan belum banyak siswa yang menampakkan
minat belajar terhadap suatu obyek, karena dapat dilihat dari proses
pembelajaran masih ada banyak siswa yang tidak memperhatikan guru pada
saat guru sedang memberikan penjelasan didepan kelas, dan ada juga siswa
yang asik bermain dan mengganggu teman lainnya.
Pembelajaran IPA yang aktif ternyata masih belum ditemukan di
SDN Bakalan, Bantul, Yogyakarta. Pada saat proses pembelajaran
berlangsung banyak siswa yang tidak memperhatikan guru disaat sedang
memberikan penjelasan tentang materi pelajaran, masih terlihat juga siswa
yang bermain sendiri dan mengganggu teman-temannya. Dalam proses
pembelajaran guru jarang menggunakan media atau alat bantu lain untuk
mendukung proses pembelajaran agar pembelajaran terasa menyenangkan
dan dapat membangkitkan minat belajar siswa untuk lebih giat belajar.
Dari uraian diatas maka dapat dilihat bahwa minat belajar siswa
masih kurang atau rendah, sehingga hasil belajar yang mereka dapatkan juga
rendah. Hasil belajar siswa yang rendah dapat dilihat dari nilai-nilai yang
didapatkan.
Salah satu cara untuk memberikan solusi dari permasalahan tersebut
yaitu dengan menghadirkan media dalam pembelajaran. Ada berbagai
macam jenis media pembelajaran diantaranya adalah video pembelajaran.

7

Media video pembelajaran merupakan media audio-visual yang dapat
digunakan untuk menjelaskan materi nyata.
Berdasarkan masalah dan latar belakang di atas maka peneliti
memformulasikan judul penelitian ini yaitu: “Penggunaan Media Audio
Visual (Video) Untuk Meningkatkan Minat Belajar IPA di Kelas IV SD
Negeri Bakalan, Bantul, Yogyakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas,
maka beberapa masalah yang dapat di identifikasikan adalah sebagai berikut:
1. Minimnya penggunaan media audio-visual pada mata pelajaran IPA
2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah
3. Minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA rendah
C. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang ada pada diri
peneliti maka perlu ada pembatasan masalah. Masalah yang akan diteliti
dalam penelitian ini yaitu:
1. Minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Bakalan,
Bantul, Yogyakarta masih rendah
2. Penggunaan media audio-visual pada mata pelajaran IPA di SD Negeri
Bakalan Bantul, Yogyakarta masih kurang
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian, dan batasan
masalah, maka dapat disimpulkan masalah sebagai berikut: Bagaimana

8

penggunaan media audio-visual untuk meningkatkan minat belajar siswa pada
mata pelajaran IPA di SD Negeri Bakalan, Bantul, Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk meningkatkan minat belajar
siswa kelas IV SD Negeri Bakalan, Bantul, Yogyakarta pada mata pelajaran
IPA.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
1) Menarik minat dan motivasi siswa untuk belajar IPA melalui
pembelajaran menggunakan media audio-visual.
2) Dengan penggunaan media audio-visual anak akan lebih cepat
memahami materi yang diajarkan.
3) Menambah sumber belajar.
2. Bagi guru
1) Menambah sumber untuk kegiatan pembelajaran.
2) Merealisasikan sumber belajar dengan menggunakan media audiovisual.
3. Bagi peneliti
1) Menambah pengalaman bagi peneliti dalam penyusunan skripsi.
2) Untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam proses pembelajaran
IPA di sekolah dasar.

9

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kajian tentang IPA
1. Hakikat IPA
Kata “Sains” biasa diterjemahkan dengan Ilmu Pengetahuan Alam
yang berasal dari kata natural science. Natural artinya alamiah dan
berhubungan dengan alam, sedangkan science artinya ilmu pengetahuan.
Jadi sains secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan tentang
alam atau yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.
Penggunaan kata Sains sebagai ganti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ini
perlu dipertegaskan untuk membedakannya dari pengertian social science,
educational science, politicalscience, dan penggunaan kata science yang
lainnya. Ruang lingkup IPA seperti yang ada dalam kurikulum pendidikan
di Indonesia adalah IPA (tingkat sekolah dasar), IPA Biologi, IPA Fisika,
IPA Kimia, IPA Bumi dan Antariksa (tingkat sekolah menengah).
Hampir setengah abad yang lalu, Vessel (Patta Bundu, 2006:9)
memberikan jawaban yang sangat singkat tetapi bermakna yakni “science is
what scientistsdo”. IPA adalah apa yang dikerjakan para ahli IPA (saintis).
Suatu penemuan setiap aspek dari lingkungan sekitar, yang menjadikan
seseorang dapat mengukurnya sebaik mungkin, mengumpul dan menilai
data dari hasil penelitiannya dengan hati-hati dan terbuka.

10

Harlen (Patta Bundu, 2006:10) mengemukakan tiga karakteristik
utama IPA yakni:
1) Setiap orang mempunya hak dan kewenangan tersendiri untuk menguji
suatu prinsip dan teori ilmiah, mekipun sangat logis dan dapat dijelaskan
secara hipotesis. Prinsip dan teori hanya akan berguna jika sesuai dengan
fakta atau kenyataan yang ada.
2) Menjelaskan hubungan yang berkaitan dengan kenyataan-kenyataan yang
dilihat untuk memperkirakan/memprediksikan sesuatu sampai pada
kesimpulan. Teori yang disusun harus sesuai dengan fakta-fakta dan
kebenaran yang teruji.
3) Memberi arti bahwa teori IPA bukanlah kebenaran yang ahir tetapi bisa
saja berubah atas dasar pendukung teori tersebut. Hal ini akan
memberikan suatu tekanan pada kreatifitas dan ide-ide tentang perubahan
dimasa lalu dan perubahan di masa depan.
Budi (Patta Bundu, 2006:10) mengutip beberapa pendapat para ahli
dan mengemukakan beberapa rincian hakikat IPA, diantaranya:
1) IPA adalah suatu susunan atau sederetan konsep dan skema konseptual
(conceptual schemes) yang saling berkaitan, sebagai suatu hasil uji coba/
eksperimen dan mengamati/observasi (Conant, Patta Bundu, 2006:10),
2) IPA adalah suatu susunan pengetahuan yang dapat diperoleh dengan
menggunakan metode observasi (Fisher, Patta Bundu, 2006:10),

11

3) IPA merupakan suatu sistem tentang alam semesta yang dikumpulkan
melalui data dari hasil observasi dan eksperimen (Carin and Sund, Patta
Bundu, 2006:10), dan
4) IPA adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk memecahkan sebuah
masalah akan rasa keingintahuan tentang alam disekelilingnya, keinginan
untuk memahami lingkungan alam, menguasainya, dan mengolahnya
untuk memenuhi kebutuhan (Dawson, Patta Bundu, 2006:10).
Menurut Patta Bundu (2006:49) dalam kurikulum IPA sekolah dasar,
pembelajaran IPA sebaiknya memuat tiga komponen yaitu:
1) Pembelajaran IPA seharusnya dapat memancing tumbuhnya kecerdasan
(intelektual) dan perkembangan siswa.
2) Pembelajaran IPA yang baik harusnya dapat melibatkan siswa secara
langsung dalam kegiatan-kegiatan praktek atau percobaan tentang
pembelajaran IPA.
3) Dalam sekolah dasar pembelajaran IPA sebaiknya sikap berpikir kritis
dan

rasional.dapat

mendorong

dan

memancing

sikap

ilmiah,

mengembangkan kemampuan dalam penggunaan ketrampilan dalam
pembelajaran IPA, menguasai dasar-dasar pengetahuan IPA, dan
menumbuhkan sikap berpikir kritis dan rasional.
Dari beberapa pengertian para ahli, dapat disimpulkan bahwa hakikat
IPA adalah segala pengetahuan yang sangat rasional dan objektif tentang
alam semesta dan segala isinya.

12

2. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Menurut De Vito, et al (Usman Samatowa, 2011:104) pembelajaran
IPA yang baik harus mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, membangkitkan
ide-ide siswa, membangun rasa ingin tahu tentang segala sesuatu yang ada
di lingkungannya, membangun ketrampilan (skills) yang diperlukan, dan
menimbulkan kesadaran siswa bahwa belajar IPA menjadi sangat
diperlukan untuk dipelajari. Penggunaan media dalam pembelajaran akan
memperbanyak pengalaman belajar siswa, membuat siswa menjadi tidak
bosan, dan memberikan pengalaman belajar yang menarik kepada siswa, De
Vito (Usman Samatowa, 2011:104). Interaksi antara anak dengan
lingkungan merupakan ciri pokok dalam pembelajaran IPA. Belajar IPA
bukan hanya untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan aplikasinya dalam
masyarakat, melainkan juga untuk mengembangkan berbagai nilai, Cross
(Usman Smatowa, 2011:8). Pendidikan IPA seharusnya bukan saja berguna
bagi anak dalam kehidupannya, melainkan juga untuk perkembangan suatu
masyarakat dan kehidupannya yang akan datang.
Salah satu ciri pendidikan IPA adalah bahwa IPA adalah lebih dari
sekedar kumpulan yang dinamakan fakta, Orlich (Usman Samatowa,
2011:8); sedangkan menurut Sund (Usman Samatowa, 2011:8) bahwa IPA
merupakan

kumpulan

pengetahuan

dan

juga

kumpulan

proses.

Bagaimanapun juga, kebanyakan anak tidak berkembang dalam hal
pemahaman konsep-konsep ilmiah dan prosesnya secara terintegrasi dan

13

fleksibel. Sebagai contoh, mereka dapat menghafal berbagai konsep dan
fakta, tetapi tidak dapat menggunakannya untuk menjelaskan fenomena
dalam kehidupan yang berhubungan dengan konsep tersebut, Santa (Usman
Samatowa, 2011:8). Konsekuensinya, untuk memperkecil permasalahan ini,
pembelajaran IPA disekolah dasar diharapkan memberikan berbagai
penelusuran ilmiah yang relevan, Orlich (Usman Samatowa, 2011:8). Anak
juga didorong untuk memberikan penjelasan atas pengamatan mereka dalam
diskusi kelas melalui tulisan.
Menurut Alverman (Usman Samatowa, 2011:9) Pembelajaran IPA
menjadi berarti bila IPA diajarkan sedemikian rupa, sehingga anak
menjalani suatu proses perubahan konsepsi. Lebih lanjut Usman Samatowa
(2011:10) mengemukakan satu aspek pokok dalam pembelajaran IPA
adalah anak dapat menyadari keterbatasan pengetahuan mereka, memiliki
rasa ingin tahu untuk menggali berbagai pengetahuan baru, dan akhirnya
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka. Ini tentu saja sangat
ditunjang dengan perkembangan dan meningkatnya rasa ingin tahu anak,
cara anak mengkaji informasi, mengambil keputusan, dan mencari berbagai
bentuk aplikasi yang paling mungkin diterapkan dalam diri dan
masyarakatnya. Bila pembelajaran IPA diarahkan dengan tujuan seperti ini,
diharapkan bahwa pendidikan IPA sekolah dasar dapat memberikan
sumbangan yang nyata dalam memberdayakan anak.

14

Beberapa aspek penting yang dapat diperhatikan guru dalam
memberdayakan anak melalui pembelajaran IPA (Usman Samatowa, 2011:
10) adalah :
1) Pentingnya memahami bahwa pada saat memulai kegiatan
pembelajarannya, anak telah memiliki berbagai konsepsi, pengetahuan
yang relevan dengan apa yang mereka pelajari.
2) Aktivitas anak melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam menjadi hal
utama dalam pembelajaran IPA,
3) Dalam setiap pembelajaran IPA kegiatan bertanyalah yang menjadi
bagian yang penting, bahkan menjadi bagian yang paling utama dalam
pembelajaran.
4) Dalam pembelajaran IPA memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menjelaskan suatu
masalah.
Setelah melihat beberapa pengertian tentang IPA dari para ahli
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA yang tepat untuk
sekolah dasar adalah yang mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-hari
dilingkungan. Dengan begitu maka akan membangkitkan rasa ingin tahu
siswa tentang lingkungannya.
3. Peran Minat dalam Pembelajaran IPA
a) Pengertian Minat Belajar
Menurut Yudrik Jahja (2011:63), minat adalah suatu dorongan
yang menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu
seperti pekerjaan, pelajaran, benda, dan orang. Minat berhubungan
dengan aspek kognitif, efektif, dan motorik dan merupakan sumber
motivasi untuk melakukan apa yang diinginkan.

15

Minat berhubungan dengan sesuatu yang menguntungkan dan
dapat menimbulkan kepuasan bagi dirinya. Kesenangan merupakan
minat yang sifatnya sementara. Adapun minat bersifat tetap (persistent)
dan ada unsur memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Semakin
sering minta diekspresikan dalam kegiatan akan semakin kuat minat
tersebut, sebaliknya minat akan menjadi pupus kalau tidak ada
kesempatan untuk mengekspresikannya.
Menurut Hurlock (1999:114), suatu “minat” telah diterangkan
sebagai “sesuatu dengan apa anak mengidentifikasikan keberadaan
pribadinya”. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang
untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih.
Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa
berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasaan. Bila kepuasan
berkurang minat pun berkurang.Menurut H Makmun Khairani (2013:35)
berbeda dengan bakat, minat timbul bersumber dari hasil pengenalan
dengan lingkungan, atau hasil berinteraksi dan belajar dengan
lingkungannya. Bila minat terhadap sesuatu sudah dimiliki seseorang,
maka ia akan menjadi potensi bagi orang yang bersangkutan untuk dapat
meraih sukses di bidang itu. Sebab minat akan melahirkan energi yang
luar biasa untuk berjuang mendapat apa yang dia minati. Apalagi kalau
minat itu selaras dengan bakatnya, maka kekuatannya lebih luar biasa
lagi. Oleh karena itu, disamping bakat, maka minat peserta didik,

16

seharusnya menjadi hal yang paling penting untuk diperhatikan oleh para
pendidik, juga orang tua..
Untuk mencapai prestasi yang baik disamping kecerdasan juga
minat, sebab tanpa adanya minat segala kegiatan akan dilakukan kurang
efektif dan efisien. Dalam percakapan sehari-hari pengertian perhatian
dikacaukan dengan minat dalam pelaksanaan perhatian seolah-olah kita
menonjolkan fungsi pikiran, sedangkan dalam minat seolah-olah
menonjolkan fungsi rasa, tetapi kenyataannya apa yang menarik minat
menyebabkan pula kita berperhatian, dan apa yang menyebabkan
perhatian kita tertarik minat pun menyertai kita, Dakir (H Makmun
Khairani, 2013:136).
Menurut pandangan para ahli, minat itu dimaknai secara beragam,
berbeda-beda, sesuai dengan cara dan sudut pandang mereka masingmasing. Sebagian dari pandangan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Menurut Kamisa (H Makmun Khairani, 2013:136) Minat diartikan
sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan.
b) Menurut Gunarso (H Makmun Khairani, 2013:136) Minat adalah
sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan
sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam
mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat
melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya.
c) Menurut Hurlock (H Makmun Khairani, 2013:136) Minat merupakan
sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang

17

mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Ketika seseorang
menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat,
kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan
menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga minat tidak
bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau dapat berubahubah.
d) Menurut Sutjipto (H Makmun Khairani, 2013:136) bahwa minat
adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang, masalah, atau
situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya. Artinya, minat harus
dipandang sebagai sesuatu yang sadar. Karenanya minat merupakan
aspek psikologis seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi
terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
e) Menurut Tampubolon (H Makmun Khairani, 2013:137) bahwa minat
adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat
berkembang jika ada motivasi.
f) Menurut Crow and Crow (H Makmun Khairani, 2013:137) minat
dapat menunjukkan kemampuan untuk memberi stimuli yang
mendorong kita untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau
kegiatan, atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap
pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Dengan
kata lain, minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari
turut sertanya dalam kegiatan itu.

18

g) Jhon Holland (H Makmun Khairani, 2013:137) ahli yang banyak
meneliti mengenai minat memberi pengertian minat sebagai aktivitas
atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian,
dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi
indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan
termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang
tinggi..
Berdasarkan definisi minat tersebut dapat dikemukakan bahwa minat
mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a) Minat adalah suatu gejala psikologis.
b) Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena
tertarik.
c) Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran.
d) Adanya kemauan atau kecendrungan pada diri subyek untuk melakuakn
kegiatan guna mencapai tujuan.
Berdasarkan pengertian minat menurut para ahli tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu keinginan yang timbul dari
dalam diri individu untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai atau yang
mereka senangi.
Menurut N Dwi (2012) minat adalah kecendrungan yang
mengarahkan manusia terhadap bidang-bidang yang ia sukai dan tekuni
tanpa adanya keterpaksaan dari siapapun. Minat pula yang mengarahkan
manusia untuk berprestasi dalam berbagai hal atau bidang yang ia sukai dan

19

tekuni. Seseorang yang mempunyai minat terhadap suatu hal atau bidang
tertentu, maka ia akan senantiasa mengarahkan dirinya terhadap bidang
tersebut dan senang menekuninya dengan sungguh-sungguh tanpa adanya
paksaan. Apabila seorang guru ingin berhasil dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar harus dapat memberikan rangsangan kepada murid agar ia
berminat dalam mengikuti proses belajar mengajar tersebut. Apabila murid
sudah merasa berminat mengikuti pelajaran, maka ia akan dapat mengerti
dengan mudah dan sebaliknya apabila murid merasakan tidak berminat
dalam melakukan proses pembelajaran ia akan merasa tersiksa mengikuti
pelajaran tersebut. Minat belajar adalah kecendrungan yang mengarahkan
siswa terhadap bidang-bidang yang ia sukai dan tekuni tanpa adanya
keterpaksaan dari siapapun untuk meningkatkan kualitasnya dalam hal
pengetahuan, ketrampilan, nilai, sikap, minat, apresiasi, logika berpikir,
komunikasi dan kreatifitas. Merupakan ketertarikan atau kesenangan pada
suatu pelajaran sehingga dapat menimbulkan perubahan perilaku pada diri
siswa yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan dan mengingat secara
terus menerus yang diikuti rasa senang untuk memperoleh suatu kepuasaan
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Chandra Wiwit Rahayu (2011:24), minat merupakan salah
satu faktor internal yang mempengaruhi belajar. Belajar lebih berhasil jika
sesuai dengan minat siswa. Sehigga minat akan membantu keberhasilan
belajar siswa. Dengan adanya minat pada siswa mengenai suatu pelajaran

20

tertentu, akan berakibat siswa tersebut mudah mempelajari dan menyimpan
materi tersebut serta hasil belajarnya yang bagus.
Minat timbul karena belajar, tidak langsung muncul dengan
sendirinya. Minat sangat berpengaruh terhadap belajar siswa selanjutnya
maupun minat belajar yang lain. Biasanya minat timbul karena ada
kesesuaian antara keinginan dengan kenyataan yang dihadapi. Biasanya halhal yang menarik, merasa ada gunanya dan berhubungan dengan cita-cita
siswa akan membuat siswa menjadi berminat terhadap hal tersebut.
Sehingga guru harus membantu siswa untuk memunculkan minat-minat
tersebut pada siswa.
Pengertian minat menurut Haryanto (2010) adalah gejala psikologis
yang menunjukkan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada
perasaan senang. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai
pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu objek seperti benda tertentu
atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek
tersebut.
Minat merupakan dorongan dari dalam diri seseorang yang mampu
membuat seseorang ingin merasakan hal-hal yang menyenangkan.
Seseorang yang memiliki minat terhadap apa yang dipelajari lebih dapat
mengingatnya dalam jangka panjang dan menggunakannya kembali sebagai
sebuah dasar untuk pembelajaran dimasa yang akan datang (W. Sri, 2012).
Dengan adanya minat, mampu memperkuat ingatan seseorang terhadap apa

21

yang telah dipelajarinya, sehingga dapat dijadikan fondasi seseorang dalam
proses pembelajaran dikemudian hari.
Minat merupakan kecendrungan seseorang yang berasal dari luar
maupun dalam sanubari yang mendorongnya untuk merasa tertarik pada
suatu hal sehingga mengarahkan perbuatannya kepada suatu hal tersebut dan
menimbulkan perasaan senang.
Menurut Hardjana (H Makmun Khairani, 2013:142), minat
merupakan kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul
karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal
tertentu. Minat dapat diartikan kecendrungan untuk dapat tertarik atau
terdorong untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau kegiatan
dalam bidang-bindang tertentu Lockmono (H Makmun Khairani, 2013:142).
Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari
keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah
kecendrungan

hati

untuk

belajar,

untuk

mendapatkan

informasi,

pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman
Hardjana (H Makmun Khairani, 2013:142).
Menurut Gie (H Makmun Khairani, 2013:142), minat berarti sibuk,
tertarik, atau terlihat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari
pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan
sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh
perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman
tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya disekolah.

22

Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang
berminat terhadapbiologi akan mempelajari biologi dengan

sungguh-

sungguh seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti penyajian pelajaran
biologi, dan bahkan dapat menemukan kesulitan-kesulitan dalam belajar
menyelesaikan soal-soal latihan dan praktikum karena adanya daya tarik
yang diperoleh dengan mempelajari biologi. Siswa akan mudah menghafal
pelajaran yang menarik minatnya. Minat berhubungan erat dengan
motivasi.motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat,
sehingga tepatlah bila minat merupakan alat motivasi. Proses belajar akan
berjalan lancar bila disertai minat. Oleh karena itu, guru perlu
membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang diberikan mudah siswa
mengerti, Hasnawiyah (H Makmun Khairani, 2013:142).
Minat merupakan salah satu faktor pokok untuk meraih sukses dalam
studi. Penelitian-penelitian di Amerika Serikat mengenai salah satu sebab
utama dari kegagalan studi para pelajar menunjukkan bahwa penyebabnya
adalah kekurangan minat, Gie (H Makmun Khairani, 2013:143).
Menurut Gie (H Makmun Khairani, 2013:143), arti penting minat
dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah :
a.
b.
c.
d.
e.

Minat melahirkan perhatian yang serta merta
Minat memudahnya terciptanya konsentrasi
Minat mencegah gangguna dari luar
Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan
Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri.

23

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya,
dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa
yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan
perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.
Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat
terhadap sesuatu dipelajari sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat
terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta
mempengaruhi penerimaan minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu
merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya walaupun minat
terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat
mempelajari hal tersebut.
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah
membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang
diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu.
Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau
kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya,
memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar
merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya
penting dan bila siswa melihat bahwa dari hasil pengalaman belajarnya akan
membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar siswa akan berminat
dan bermotivasi untuk mempelajarinya.

24

Dengan demikian perlu adanya usaha-usaha atau pemikiran yang
dapat memberikan solusi terhadap peningkatan minat belajar siswa,
utamanya dengan yang berkaitan dengan bidang studi biologi. Minat
sebagai aspek kewajiban bukan aspek bawaan, melainkan kondisi yang
terbentuk setelah dipengaruhi oleh lingkungan. Karena itu minat sifatnya
berubah-ubah dan sangat tergantung pada individunya.
Minat belajar dapat diingatkan melalui latihan konsentrasi.
Konsentrasi merupakan aktivitas jiwa untuk memperhatikan suatu objek
secara mendalam. Dapat dikatakan bahwa konsentrasi itu muncul jika
seseorang menaruh minat pada suatu objek, demikian pula sebaliknya
merupakan kondisi psikologis yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar
mengajar disekolah. Kondisi tersebut amat penting sehi

Dokumen yang terkait

Efektivitas pemanfaatan media audio visual vidio pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah (penelitian kelas di SMP Bina Sejarah Depok)

2 9 235

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar PKN pada siswa kelas III di MI Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 8 103

Pengaruh media audio-visual (video) terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada konsep elastisitas

3 24 8

PENGGUNAAN MEDIA LAGU (NYANYIAN) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV Penggunaan Media Lagu (Nyanyian) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Tlogopandogan 2 Kecamatan Gajah K

0 2 18

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 MOJOAGUNG Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Melalui Media Audio Visual Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Mojoagung Kecamatan Karangrayung Kabupaten G

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 MOJOAGUNG Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Melalui Media Audio Visual Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Mojoagung Kecamatan Karangrayung Kabupaten G

0 1 16

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA IPA DI SD.

0 0 29

PENGARUH VARIASI MEDIA VIDEO TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI GOLO YOGYAKARTA.

0 0 162

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 11 240