Negeri Bahari, Riwayatmu Kini.

- --

- -

---------

- - ---

Pikiran Rakyat

o Senin o Selasa o Rabu
2

3

18

19
QPeb

4


6

5
;:;0 21

OMar

OApr

,

d

.

9

23


22
.Mel

o JumJt o Sabtu o Minggu

Kamis

OJun

10

24

25

OJul

11

12


26
OAgs

27
OSep

P

Oleh

RISMAWATI

S. ARUAN

Mahasiswa Fakultas
Perikanan dan IImu
Kelautan Unpad

HEYKAL


ESTA Pemilu Legislarif
2009 relah usai dan masih
akan rerus berlanjur hingga pemilu presiden/wapres nanri.
Akan retapi, adakah parrai-parrai
polirik juga polirisi dan rakohrakoh yang meneuar ke permukaan juga menyenruh soal kelauran kira? Tenrang laur Indonesia, ridak saru pun dati parrai-parrai rersebur yang memberi perhatian khusus.
Siapa yang tidak rahu kalau
laur Indonesia memiliki potensi
yang sangat besar. Indonesia.
adalah negara maritim dengan
panjang pantai Indonesia sekitar
.81.000 km, kekayaan laur yang
melimpah, rerumbu karang yang
eksotis serra kekayaan ikan lebih
dari 20.000 spesies, selain sumber
minyak bumi.Porensi laur Indonesia yang sangar besar remyata ridak dibarengi dengan pengelolaan yang benar. Hal memprihatinkan yang terjadi adalah
ketika potensi besar laut Indonesia ridak dapar dikelola dengan
baik oleh bangsa Indonesia
sendiri. Sumber daya laur ini
dieksploitasi besar besaran, tanpa

memikirkan keberlanjutan sumber daya alamnya dan hanya mement-

--~

SVA'BAN

--.---Kliping

Hurnos

Unpod

?009-'

13
28
OOkt

@)29


15

ONov

16

30
ODes

ingkan aspek ekonomi dan
mengabaikan fakrar lingkungan.
Ironisnya sebagian besar pengeksploirasian yang terjadi ridak dilakukan oleh bangsa Indonesia
tetapi oleh negarn negara asing
yang disebur dengan illegalfishing.
BehJm tuntas masalah illegal
fishing, laut juga masih diusik oleh
masalah masalah seperri
penangkapan ikan dengan eara
pengeboman, penggunaan raeun,
penggunaan pukat harimau dan

lain lain yang sangat merusak
ekosistem laut baik rumbuhan,
ikan ikim serra terumbu
karang.Apabiia penangkapan
dengan eara eara ini masih terus
diberlakukan dan tidak ada sanksi
tegas, maka harapan satu satunya
adalah melihat laut mati perlahan
lahan.
Laur juga banyak disalaharrikan oleh masyarakar karena
banyak dati masyarakat yang
menganggap laut sebagai "tempat
sampah". Jenis jenis sampah mulai dari plasrik, boral minuman,
sandal, baju bekas, sampai kursi
rusak dapat ditemukan di sebagian besar laut Indonesia terutama di pulau Jawa. Sampah sampah terse but unruk dapat diuraikan memerlukan waktu yang
sangat lama.

31

Sampah plastik memerlukan

waktu bertahun tahun untuk dapat diuraikan sedangkan sampah
sampah yang lainnya seperti
bowl, kursi rusak, dan sepatu
memerlukan waktu puluhan
tahun untuk dapat diuraikan.
Hal hal inilah yang membuat
laut semakin lama semakin "sakit" sehingga produksi laut dari
tahun ke tahun semakin menurun, dan dalam jangka

waktu

.

yang panjang dikhawatirkan laut
tidak mampu lagi meflcukupi kebutuhan masyarakat banyak.
Rendahnya produksi laut mengakibatkan harga ikan semakin
mahal, tetapi hidup nelayan
masih saja susah. Kebijakan dan
peraturan peraturan yang kuat
untuk mengatasi atau mencegah

hal hal ini sangat dibutuhkan.
Dalam hal membuat kebijakan
dan peraturan peraturan inilah,
peran serta para calon anggota legislatif yang telah dipilih pada ranggal 5 Aprillalu sangat dibutuhkan.
Apa jadinya jika laut tidak diperhatikan, apa jadinya jika kebijakan
kebijakan yang ditujukan bersifat
sangat dangkal, artinya saat peraturan atau kebijakan tersebut hanya
bersifat tertulis dan tidak
berdampak apa apa dalam pelaksanaanya? Jika laut

belum mendapat tempat prioritas
di hati pemerintah dan di hati
masyarakat, maka laut tidak akan
dapat memberikan apa apa yang
berarti untuk negara.
Kenyataan yang terjadi pada
laut Indonesia saar ini menunjukkan bahwa laut belum menjadi prioritas baik bagi pemerintah
maupun masyarakat. TIngginya
apatisme masyarakat terhadap keberlanjutan laut Indonesia dan
peranpemerintah yang dinilai

masih setengah setengah,membuat masalah laut semakin rumit diatasi. Dalam pengelolaan sumber
daya laut diperlukan kerja sarna
efektif antara pemerintah dan
masyarakat. Kedua b~lah piha~
harus mampu melihat bahwa laut
adalah aset negara yang bemilai
sangat tinggi. Laut jika dikelola
dengan baik akan menghasilkan
devisa bagi negaJ:a dalam jumlah
yang besar, sehingga potensi laut
dapat menjadi jawaban bagi pertanyaan pertanyaan seperti
bagaimana mengurangi kemiskinan di Indonesia, bagaimana
mengurangi pengangguran dan
sebagainya.
Kebijakan kebijakan juga harus
diambil untuk menjaga laut agar
tetap berkesinambungan clan
lestari. Kebijakan tersebut bukan
kebijakan yang asal ada tetapi
bersifat efektif dan efisien

yang memberdayakan kekayaan
laut untuk menjawab kebutuhan manusia.
Yang utama,
meningkatkan
kesejahteraan
nelayan, dan
menambah devisa n~gara
lewat laut dengan terus memperhatikan kelestariannya. Hal
ini adalah tentangan baik bagi pemerintah yang
baru nantinya
maupun bagi

masyarakat.***